Hukum Perdata
Proposal Penelitian
OLEH:
NUR FARADITA
H1 A1 18241
panitia Seminar proposal pada program studi ilmu hukum bagian Kekhususan
Kendari, 2022
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN-------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah---------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah----------------------------------------------------8
C. Tujuan penelitian------------------------------------------------------9
D. Manfaat penelitian----------------------------------------------------9
E. Keaslian Penelitian---------------------------------------------------9
Manusia lahir di dunia ini membawa hak dan kewajiban pada dirinya.
amat penting sehingga diperlukan suatu bukti tertulis, sedang untuk memiliki
peristiwa atau kejadian itu pada lembaga catatan sipil, dengan demikian orang
itu akan memperoleh bukti tertulis yang berupa Akta Catatan Sipil1.
Nama merupakan hal yang penting, karena nama dijadikan bukti diri
seseorang sebagai subyek hukum. Sehingga dari nama itu sudah dapat
1
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Cetakan Kedua, Liberty,
Jogjakarta, 1999, hlm. 122
pasal-pasal BW tentang nama yang telah diatur dalam undang-undang ini tidak
berlaku lagi.
seseorang yang diterbitkan dalam bentuk akta yakni akta kelahiran. Akta ini
sangat penting bagi diri seseorang artinya, akta ini menunjukkan identitas,
kedudukan hukum dan status seseorang yang sebenarnya. Selain itu akta
juga dapat dijadikan bukti bahwa dirinya adalah ahli waris yang sah dari
seorang pewaris2.
hal-hal itu maka nama yang bersangkutan masih dapat diperbaiki dengan
krusial.
2
R. Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Cetakan Ke 17, Pradnya
Paramitha, Jakarta, 2005, hlm. 13.
administrasi kependudukan. Pasal 52 UU 23/2006 mengatur bahwa pencatatan
pemohon.
dan Catatan Sipil) yang menerbitkan akta pencatatan sipil paling lambat 30 hari
akta pencatatan sipil dan kutipan akta pencatatan sipil. Setiap penduduk yang
akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp. 1 Juta
pasal 90 ayat (1) huruf j dan ayat 2 undang-undang nomor 23 tahun 2006.
kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan dokumen perjalanan bagi orang asing
Untuk akta kelahiran pemohon, nantinya akan tetap sama dengan akta
kelahiran yang lama. Namun akan ditambahkan catatan pinggir oleh petugas
surat, seperti KTP, Sertifikat tanah ,surat-surat sehubungan perbankan dan lain
sebagainya.
Penggantian nama memiliki banyak kerugian, baik dari sisi negatif
maupun dari sisi positif. seperti yang muncul dari adanya penggantian nama
dari sisi negatif antara lain yaitu identitas ganda. Identitas ganda dapat terjadi
Nama adalah suatu hal yang harus dicantumkan kedalam suatu surat
baik dalam hukum pidana maupun hukum perdata. Kesalahan penulisan nama
pada surat keterangan dalam peristiwa hukum akan berakibat fatal. Banyak
orang yang sampai hari ini menyepelekan penyebutan nama atau merubah
nama sendiri dengan berbagai alasan. Hal tersebut akan berakibat fatal di
dalam hukum apabila orang tersebut salah dalam menyebutkan nama asli yang
yang ada atau tercantum pada identitas kita sejak lahir karena nama merupakan
doa dan sebuah karunia yang kita dapatkan dari orang tua kita, nama itu akan
Salah satu contoh kasus adanya perbedaan nama antara di Akta Kelahiran
pada orang tersebut permasalahan yang dialami oleh Adri dari perbedaan nama
di Akta Kelahiran dan di KTP adalah pada saat ingin melakukan pendaftaran
umroh bersama orang tuanya dia tidak bisa melakukan pembuatan visa, karena
lainnya.
penting untuk dikaji karena berakibat hukum ataupun dapat membuat kerugian
apabila perbedaan nama terjadi, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
B. Rumusan Masalah
adalah apa akibat hukum dari adanya perubahan nama seseorang pada Akta
C. Tujuan Penelitian
tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini bermaksud memperoleh data serta
ini adalah untuk mengetahui akibat hukum dari adanya perubahan nama
kontribusi dan solusi bagi tenaga kerja dalam melakukan setiap kegiatan
kerja, serta penelitian ini di harapkan juga dapat menjadi acuan bagi rekan-
sama.
E. Keaslian Penelitian
Seseorang Pada Akta Kelahiran Dalam Hukum Perdata”, memiliki keaslian yang
Hukum Perdata yang dilakukan oleh para peneliti, dari hasil penelusuran yang
bentuk teks naratif dan normatif kualitatif. Permohonan penetapan ganti nama
akta kelahiran anak angkat dalam kasus ini dikabulkan oleh hakim.
ganti nama akta kelahiran anak angkatmendasarkan pada Pasal 52 ayat 1 dan
Kependudukan.
penggantian nama dan akibat hukum tentang hak-hak keperdataan yang ada
pada diri Pemohon. Dalam menerima atau menolak suatu permohonan
permohonan penggantian nama itu berdasar atau tidak serta tidak melawan
mempunyai alasan yang jelas dan tidak melanggar hukum. Selain itu
permohonan penggantian nama yang ditolak karena alasan yang tidak jelas
baik perkara perdata atau perkara pidana.Akibat hukum yang terjadi pada diri
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Nama
Nama adalah kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat,
barang dan sebagainya) yang biasanya untuk membedakan satu dengan yang
lainnya. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nama dapat juga diartikan
sebagai kata yang berfungsi sebagai sebutan yang menunjukkan orang atau
sebagai penanda identitas seseorang. Nama juga merupakan kata- kata yang
Hadirnya nama tentunya tidak hanya sekedar tersurat saja, namun juga
sebagainya. Secara garis besar tujuan adanya nama adalah sebagai pembatas
atau pembeda benda satu dengan yang lainnya, sebagai penerang ciri atau sifat
yang membedakan benda satu dengan yang lainnya, agar lebih nyaman dalam
menyebutkannya.
2. Fungsi Nama
Terkadang nama ada yang tidak memiliki makna namun referensinya ada,
sekitar maupun dunia dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, tidak hanya
nama benda atau peristiwa saja yang terjadi penggantian, namun juga nama
kehidupan yang bersangkutan dan juga terhadap orang lain atau pihak ketiga.
Dengan adanya akta membawa kejelasan dan kepastian sesuatu hal secara
mudah. Akta kelahiran adalah identitas diri anak yang wajib diberikan sejak
3
https://www.ilmubahasa.co.id/2015/02/pengertian-nama-dalam-ilmu-bahasa.html diakses
pada 14 Desember 2021
4
S. J. Fockema Andreae, Rechtsgeleerd Handwoorddenboek, diterjemahkan oleh Waktar
Siregar, Bij J. B. Wolters uigeversmaatschappij, N. V. Groningen, Jakarta, 1951, hlm. 9.
Tjitrosoedibio dalam bukunya Kamus Hukum, bahwa kata “acta” merupakan
bentuk jamak dari kata “actum” yang berasal dari bahasa Latin dan berarti
perbuatan-perbuatan.5
dibuat untuk dipakai sebagai bukti, dan untuk dipergunakan oleh orang, untuk
bahwa akta adalah surat yang diberikan tanda tangan, yang memuat peristiwa-
peristiwa yang menjadi dasar dari pada suatu hak atau perikatan, yang dibuat
sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian. Bertitik tolak dari definisi
tersebut di atas, jelaslah bahwa tidaklah semua surat dapat disebut akta,
dalam Pasal 1869 KUHPerdata yang berbunyi; “suatu akta, yang karena tidak
berkuasa atau tidak cakapnya pegawai termasuk di atas, atau karena suatu
5
R. Subekti dan R. Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta,
1980, Hlm.. 9
6
A. Pitlo, Pembuktian dan Daluarsa, terjemahan M. Isa Arif, Penerbit PT, Intermasa,
Jakarta, 1978, hlm.. 52
7
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata di Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta,
2002, hlm. 106
namun demikian mempunyai kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan, jika
Dari bunyi Pasal tersebut di atas, jelas bahwa suatu surat untuk dapat
ditandatangani oleh yang membuatnya, maka surat itu adalah bukan akta.
oleh pemilik akta maka akta tidak bisa digunakan untuk pembuktian. Tujuan
dari keharusan ditandatanganinya suatu surat untuk dapat disebut akta adalah
memberi ciri atau untuk mengindividualisasi sebuah akta, sebab tanda tangan
dari setiap orang mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak mungkin sama
b. Surat itu harus memuat peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau
perikatan.
kepastian siapa surat itu, maka jelas bahwa surat itu harus berisikan sesuatu
yang disebut dalam surat itu dan yang dibutuhkan sebagai alat pembuktian
haruslah merupakan peristiwa hukum yang disebut dalam surat itu dapat
menjadi dasar suatu hak atau perikatan, atau jika surat itu sama sekali tidak
memuat suatu peristiwa hukum yang dapat menjadi dasar dari suatu hak
atau perikatan, maka surat itu bukanlah akta, sebab tidaklah mungkin surat
sebagai alat bukti, sehingga surat yang dibuat untuk menjadi bukti dapat
dipastikan dan tidak menimbulkan keraguan. Surat yang ditulis oleh seorang
Pembatasan jangka waktu pelaporan ini akan menentukan jenis akta kelahiran
menambahkan dua saksi dan denda Rp.50.000,- sesuai batas waktu yang telah
Untuk pendaftaran setelah 60 hari tetapi kurang dari satu tahun dia
sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Hal ini diatur dalam Peraturan
Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil. Terkait dengan
penetapan di Pengadilan.
8
Rusli Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, Penerbit LP3S, Jakarta, 2012, hlm. 25
Dasar hukum pelaksanaan Akta Kelahiran Dispensasi adalah pasal 32
Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk Dan Catatan Sipil dan
kepolisian.
c) KK orang tua;
tuanya.
tata cara;
penting karena data yang ada di dalam akta kelahiran dapat digunakan
sebagai bukti jati diri bagi si anak, sehubungan dengan hak waris atau
bukti kedudukan anak baik itu statusnya, waktu kelahirannya maupun juga
suatu bentuk akta yaitu akta kelahiran dan tanpa akta kelahiran, seseorang
tidak “ada” secara hukum, dengan demikian tidak memiliki akses legal yang
9
Ibid, hlm.. 105
Akta kelahiran dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, sebagaimana di
golongan, kecuali golongan Eropa selama 10 hari. Inti dari akta kelahiran
Akta kelahiran luar biasa adalah akta kelahiran yang diterbitkan oleh
Kantor Catatan Sipil pada Zaman Revolusi antara 1 Mei 1940 sampai
oleh pejabat yang berwenang terhadap orang yang lahir pada tanggal 1
Januari 1967 s. d. 31 Maret 1983, yang tunduk pada Stb. 1920 No. 751
jo. 1927 No. 564 dan Stb. 1933 No. 75 jo. 1936 No. 607.
10
Sudikno Mertokusumo, Op. Cit. hlm.. 42-43
Secara umum akta kelahiran adalah suatu akta yang dikeluarkan oleh
oleh kantor catatan sipil mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.11
sah di depan hukum, karena di dalam akta disebutkan nama bapak dan
dilahirkan dan diakui oleh Negara. Dengan adanya akta kelahiran ini,
hak atas pemukiman, dan hak atas sistem perlindungan sosial dan juga
hak waris.
tersebut. Baik formal maupun material ini sangat penting untuk mencegah
bawah umur, pekerja anak. Fungsi lainnya untuk kepastian umur untuk
yang terjadi. Bagi mereka yang lewat 60 hari s/d 1 tahun masih dapat
penerbitan akta kelahiran. Bila sudah lebih dari 1 tahun harus melalui
berikut:
a. Bagi pribadi/individu:
b) Merupakan alat bukti yang paling kuat di muka dan hadapan hakim;
dalam HIR pasal 164 surat merupakan bukti yang pertama yaitu surat.
b. Bagi Pemerintah:
a) Meningkatkan tertib administrasi Negara;
b) Merupakan penunjang.
didaftar dan dikeluarkan oleh catatan sipil akan dapat mempunyai kekuatan
pasti dan tidak dapat dibantah oleh pihak ketiga, karena akta-akta yang
dibuat oleh Lembaga Catatan Sipil adalah mengikat terhadap mereka yang
yang teratur, tertib, aman, dan tenteram. Memberikan kepastian hukum yang
kepada Catatan Sipil yang menerbitkan akta Pencatatan Sipil paling lambat
pada register akta Pencatatan Sipil dan kutipan akta Pencatatan Sipil.
Berdasarkan Pasal 93 Ayat (2) Peraturan Presiden No. 25 Tahun
Prosedurnya adalah:
24/2013”).
12
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl732/prosedur-ganti-nama, diakses Selasa,
18 Januari 2021, Pukul 22:00 Wita.
Ganti nama atau perubahan nama juga termasuk kedalam definisi
status kewarganegaraan.
membuatkan catatan pinggir pada register akta pencatatan sipil dan kutipan
e. Fotokopi KTP.
Berikut ini adalah langkah-langkah penggantian nama :
mengajukan permohonan.
Jika dirasa tidak percaya diri untuk menuliskan permohonan karena merasa
Hal ini diatur dalam Pasal 118 ayat (1) dan Pasal 120 Herziene Indonesisch
Reglement (HIR) yang menjelaskan : Pasal 118 ayat (1) HIR: “Tuntutan
Pasal 120 HIR: “Jika orang menggugat tidak pandai menulis, maka
bahwa pasal tersebut hanya untuk memudahkan bagi mereka yang buta
Ada baiknya, permohonan diketik secara rapi agar mudah terbaca dan
hakim karena gugatan yang ada dalam surat tersebut tidak jelas terbaca.
13
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta 1998, hlm. 20.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
suatu kebenaran didasarkan pada kesesuain antara yang ditelaah dengan aturan
menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal tersebut sesuai dengan karakter
B. Pendekatan Penelitian
14
Peter Mahmud Marzuki, 2013, Penelitian Hukum, EdisiRevisi, Cetakan ke-8, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, ,h.93
15
Ibid,
16
Ibid, h.35
Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2018 Tentang Persyaratan Dan Tata
tetap. Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi di Indonesia maupun di
negara lain.
sumber bahan hukum dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer
17
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit, h.137
Tentang Administrasi Kependudukan, dan Peraturan Presiden
6.1
bahan hukum (legal materials) dan pengkajian dan atau analisis terhadap
ini diharapkan permasalahan dalam penelitian ini bisa dikaji dan dipecahkan
jawabannya.
didalam kesimpulan.
yang bersifat preskriptif dan terapan. Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif,
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
18
Ibid, h.241.
19
Ibid, h. 251.
Andreae S. J. Fockema, Rechtsgeleerd Handwoorddenboek, diterjemahkan oleh
Waktar Siregar, Bij J. B. Wolters uigeversmaatschappij, N. V. Groningen,
Jakarta, 1951.
Dja’is Mochammad, Membaca dan Mengerti HIR, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2010.
Harahap Yahya, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta 1998
Henry S. Siswosoediro, Mengurus Surat-Surat Kependudukan (identitas Diri),
Visi Media, Jakarta, 2008
Marzuki. Peter. Mahmud. 2013. Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Cetakan ke-8.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Mertokusumo Sudikno, Hukum Acara Perdata di Indonesia, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 2002.
M. Yahya Harahap, 2008. Hukum Acara Perdata, Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian Dan Putusan Pengadilan, Jakarta: Sinar Grafika, Cetakan
Pertama
Pitlo A., Pembuktian dan Daluarsa, terjemahan M. Isa Arif, Penerbit PT,
Intermasa, Jakarta, 1978
R. Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Cetakan Ke 17, Pradnya
Paramitha, Jakarta, 2005
Rusli Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, Penerbit LP3S, Jakarta, 2012
R. Soeparmono, 2005. Hukum Acara Perdata dan Yurisprudensi, Bandung :
Mandar Maju
Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan, Penerbit LP3S, Jakarta, 2012, hlm. 25
Siswosoediro Henry S., Mengurus Surat-Surat Kependudukan (identitas Diri),
Visi Media, Jakarta, 2008
Subekti R. dan R. Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Penerbit Pradnya Paramita,
Jakarta, 1980,
Sudikno Mertokusumo, 1998. Hukum Acara Perdata, Yogjakarta: Liberty
C. Sumber Lainnya
https://www.ilmubahasa.co.id/2015/02/pengertian-nama-dalam-ilmu-bahasa.html
diakses pada 14 Desember 2021
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl732/prosedur-ganti-nama, diakses
Selasa, 18 Januari 2021, Pukul 22:00 Wita.