Di Susun Oleh :
ROFIKOTUL JAMIILAH
NIM 032124253041
i
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “KEPASTIAN HUKUM HAK GUNA BANGUNAN
PERSEROAN PERSEORANGAN DIATAS TANAH HAK PENGELOLAHAN
PERSEROAN TERBATAS ” Membahas isu Hukum tentang kepastian Hukum
Kepemilikan Hak Guna Bungunan di atas Tanah Hak Pengelolahan dan bentuk
perlindungan hukum apa yang dapat diberikan kepada Pemilik Hak Guna
Bangunan diatas Tanah Hak Pengelolahan tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan
untuk menganalisa Perlindungan Hukum untuk dan Upaya Hukum Pemilik Hak
Guna Bangunan diatas Tanah Hak Pengolahan dalam melakukan Perbuatan
Hukum sebagimana dalam Melakukan Perpanjangan Hak Guna Banguna tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif dengan
menggunakan pendekatan Peraturan PerUndang-Undangan (Statute Approach),
dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach).
ii
DAFTAR UNDANG-UNDANG
Peraturan Mentri Agraria No. 1 tahun 1966 tentang pendaftaran Hak Pakai
dan Hak Pengelolahan.
Peraturan Pemerintahan NO. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
i
DAFTAR ISI
JudulPROPOSAL TESIS...................................................................................................1
ABSTRAK.........................................................................................................................2
DAFTAR UNDANG-UNDANG.......................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................................5
2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................7
3. TINJAUAN PENELITIHAN.........................................................................................8
4. MANFAAT PENELITIHAN.........................................................................................8
4.1 secara Teoritis..........................................................................................................8
4.2 Secara Praktis...........................................................................................................8
5. KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................9
5.1 Hak menguasai Negara atas Tanah...........................................................................9
5.2 Kepastian Hukum Hak Kepemilikan Hak Guna Bangunan di atas tanah Hak
Pengelolahan................................................................................................................10
5.3 Aturan Hukum dalam Keterkaitan Pemilik Hak Atas Tanah Hak pengelolahan
dalam Perpanjangan atau Pembaharuan Hak Guna Bangunan.....................................14
6. METODE PENELITIHA.............................................................................................15
6.1 Tipe Penelitihan.....................................................................................................15
6.2 Pendekatan Masalah...............................................................................................15
6.3 Sumber Bahan Hukum...........................................................................................15
6.4 Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum...................................................................16
6.5 Analis Bahan Hukum.............................................................................................17
7. SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................................18
DAFTAR BACAAN........................................................................................................20
Buku.............................................................................................................................20
Jurnal............................................................................................................................20
Internet........................................................................................................................20
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Di Indonesia banyak sekali masyarakat kita yang belum mengetahui dan
memahami sabagimana kepemilikan dan penguasaan terhadap tanah sebagaimana
sering kali terjadinya sengketa tanah dalam hak kepemilikan tanah dan hak
pengelolahan tanah yang ada. melihat adanya hubungan antara manusia dengan
tanah sering menimbulkan suatu persoalan yang menyulitkan dalam masyarakat.
Mengingat di Indonesia pengaturan hukum tanah telah diatur dengan jelas dalam
pasal 33 ayat (3) Undang-undang dasar 1945 yang berbunyi: “bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya di kuasi oleh Negara dan
dipergunaakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
1
Kuriniawan Triadi, Pembrian Hak Guna Bangunan di Atas Bagian Tanah Hak Pengelolahan,
Volum 18 No. 1, Februari 2020.
http://digilib.utb.ac.id/index.php/keadilan/article/download/293/237, hlm. 72
i
Hak kepemilikan atas tanah sebagaimana yang diberikan kepada
perseroangan dan atau badan hukum perlunya kepastian hukum sebagaimana
banyak kita ketahui pemberian Hak Kepemilkan atas tanah kdan atau
pengelolahan atas tanah. Melihat dalam kepemilikan tanah dalam pasal 16 UUPA
dimana Bandan Hukum Perseroan Perseorangan tidak dapat memiliki hak milik
tanah, namun banyak kita jumpai adanya penguasaan dalam bentuk Hak Guna
Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai (HP), Hak Sewa Tanah
Bangunan, dan Hak Pengelolahan. Dalam hal ini adanya suatu Hak Guna Bagunan
yang di milik oleh Badan Hukum Perseroan Perseorangan di atas Hak
Pengelolahan yang di miliki oleh Perseroan Terbatas (PT).
Hak Pengelolahan tidak di atur dan di jelaskan secara tegas dalam UUPA,
tidak seperti hal nya mengenai Hak-Hak atas tanah yang lain. Secara tersirat
ketentuan mengenai Hak Pengelolahan di temukan dalam penjelasan Umum
angka II UUPA yang menerangkna bahwa Negara memberikan bahwa Negara
dapat memberikan Hak-hak yang tidak dipunyai dengan suatu hak oleh seseorang
atau pihak lainnya dengan suatu hak atas tanah atau memberikannya dalam
pengelolaan kepada suatau badan penguasaan.2 Di dalam UUPA memberikan
rumusan yang bersifat antisipatif terhadap kemungkinan di adakannya hak-hak
lain menurut undang-undang yang akan datang, dimana telah tertuang dalam Pasal
16 ayat (1) huruf h yang mengatur hak-hak lain yang tidak termasuk dalam Hak-
hak tersebut di atas yang akan ditetapkan dengan undang-undang. 3 Dimana
melihat dalam pasal 67 Peraturan Mentri Negara Agraria/Kepla Badan Pertanahan
No. 9 tahun 1999 mengatur bahwa subjek yang dapat melaksanakan hak
menguasai Negara selain Instansi pemerintah adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Persero, dan badan Hukum
pemerintah lainnya. Dimana dalam hal penguasahan Hak Pengelolaha adanya
penunjukan dari Pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi berkaitan dengan
Pengelolahan Tanah.
2
Efendi Perangin, Hukum agrarian Indonesia Suatu telaah dari Sudut Pandan Praktisi Huku,
Yogyakarta, Rajawali Press, 1998. Hlm. 311.
3
Sudargo Gatuma, tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung, alumin. 1990, hlm. 116
Dasar pemberian Hak Guna Bangunan di atas Tanah Hak Pengelolahan
untuk menimbulkan kemanfaatan, dimana dalam Hal ini Hak Guna Bangunan
yang berasda di atas tanah Hak Pengelolahan tidak bisa di lakukan Pelepasan Hak,
namun hanya dapat menggunakan Perjanjian Penggunaan Tanah, maka perlunya
perlindungan Hukum dan kepastian Hukum bagi Badan Hukum Perseroan
Perseorangan atas Hak Guna Bangunan yang di kuasai tersebut. Kita ketahui
bahwa dalam Hak Guna Bangunan memiliki suatu batas waktu sebagaimana
adanya suatu perpanjangan Hak Guna Bangunan, maka perlunya mengajukan
permohonan perpanjangan dan atau pembaruan Hak Guna Bangunan kepada
Badan Pertanahan Nasional (BPN). Maka dalam hal ini pentingnya kepastian
hukum keterkaitan Perpanjangan Hak Guna Bangunan menyangkut pemilik hak
atas tanah Hak Pengelolah dalam melakukan perpanjangan atau pembaruan dalam
Hak Guna Bangunan bilamana waktu Itu telah berakhir.
Adanya ketentutan yang ada di atas mengenai kepastian Hukum Hak Guna
Bangunan di atas Hak Pengelolahan tampak jelas perlu adanya Kepastian hukum
yang mana memberikan Perlindungan Hukum bagi Pemilik Hak Guna Bangunan
di atas Hak Pengelolahan yang di miliki oleh Perseroan Terbatas, adanya suatu
Permasalahn yang timbul dikarnanya adanya sengketa atau yang sering terjadi
ialah perpanjangan/ Pembaruhan Hak Guna Bangunan Perseroangan di atas Hak
Pengelolahan yang di kuasai oleh Perseroan terbatas (PT) yang memiliki
keterkaitan dalam pendaftaran atau pembaruhan Hak Guna Bangunan Tersebut
yang mana tidak terbatas dengan judul “HAK GUNA BANGUNAN
KEPEMILIKAN PERSEROAN PERSEORANGAN DIATAS HAK
PENGELOLAHAN PERSEROAN TERBATAS ”
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah dalam kepemilikan Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolahan
yang diKuasai oleh Perseroan Perseorang memiliki Kepastian Hukum?
2. Apakah dari Kepastian Hukum tersebut menimbulkan perlindungan
Hukum Bagi Pemegang Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolahan
i
perlu adanya kerterkaitan dari Pemegang Hak Pengelolahan dalam
Perbutan Hukum?
3. TINJAUAN PENELITIHAN
Berdasarkan identifikasi isu masalah yang telah dirumuskan
sebelumnya, maka tujuan yang akan hendak ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
A. Untuk mengetahui dan memahami sebagaimana dalam kepastian Hukum
keterkaitan penguasaan tanah Hak Guna Bagunan yang di miliki Perseroan
Perseorangan di atas tanah Hak Pengelolahan yang di kuasai oleh
Perseroan Terbatas (PT).
B. Untuk mengetahui sebagaimana aturan hukum dalam Permohonan
Perpanjangan Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolahan perlu adanya
Persetujuan dan atau kerterkaitan dari Pemegang Hak Pengelolahan 4.
MANFAAT PENELITIHAN
4. MANFAAT PENELITIHAN
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis yang didasarkan
pada tujuan penelitian. Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
4.1 secara Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum, khususnya dalam bidang
hukum Hak Kepemilikan tanah dan hak Pengelolahan tanah. Penelitian
ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan
pranata hukum di bidang hukum Hak Kepemilikan dan Hak Pengelolahan
tanah. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi ilmu pengetahuan dalam bidang hukum Pertanahan terutama
menyangkut Hak Kepemilikan dan Hak Pengelolahan tanah
4.2 Secara Praktis
Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
sumbang pikiran dalam rangka mencari solusi terkait dengan Kepastian
Hukum Hak Guna Bangunan di atas tanah Hak Pengelolahan dan bentuk
pelindungan hukum bagi pemilik Hak Guna Bangunan di atas tanah Hak
Pengelolahan dan keterkaitan Pemilih Hak atas Tanah Pengelolahan
dalam perpanjangandan atau Pembaruhan Hak Guna Bangunan.
5. KAJIAN PUSTAKA
5.1 Hak menguasai Negara atas Tanah
Hak menguasai atas Negara sebagaimana telah di tetapkan dalam
pasal 33 ayat (3) UUD tahun 1945, dan juga melihat dalam pasal 2 ayat
(1) UU No. 5 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok dasar Agraria (UUPA)
yang mana memberikan penjelasan tentang kewenanagan yang mana
telah di jelaskan dalam pasal 2 ayat (2) UUPA, yaitu:
“Hak menguasai dari Negara dimasksud dalam ayat (1) pasal ini
memebrikan kewenangan untuk :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan
danpemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum anatara orang-
orng dengan bumi, air, dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum anatar orang-
orang dan perbuatan-perbuatan yang mengenai bumi, air dan runag
angkasa;”
i
keperluannya, sebagaimana perlu di ingat dalam pasal 16 UUPA dimana
Bandan Hukum tidak dapat memiliki hak milik tanah, mengingat HaK
pengelolahan telah ada semejak belum berlakukanya UUPA yang dikenal
dengan hak penguasaan yang tekag di atur oleh Peraturan pemerintah
No.8 tahun 1953 tentang Penguasaan tanah – tanah Negara, yang mana
hak penguasaan tersebut di konvrensi menjadi hak Pengelolahan tanah di
dalam Peraturan Mentri Agraria No. 9 tahun 1965.
i
Asal tanah yang di atasnya terdapat Hak Guna Bangunan bukan
miliknya sendiri, sebagaimana tekah di jelaskan dalam UUPA ialah atas
kepemilikan tanah Negra dan Tanah Hak Milik,sedangkan dalam
Peraturan Pemerintahan NO. 40 Tahun 1996 adalah tanah Negara, Tanah
Hak Pengelolaan dan taah Hak MIlik.dan dalam kepemilikan Hak Guna
Bangunan yang memiliki hak kepemilikan Menurut UUPA dan Peraturan
Pemerintah No. 40 tahun 1996 adalah warga Negara Indonesia, dan badan
hukum yang didirikan Menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia, melahat dalam hal ini kepemilikan Hak Guna Bangunan
Tersebut ialah badan hukum yang berbentuk Perseroan Perseoranagn.
Sebagai tanda bukti hak Guna Bangunan atas tanah Negara dan
tanah Hak Pengelolaan diterbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan oleh
Kantor Pemerintahan Kabupeten/Kota.s sebagaiman seseorang
memperoleh hak atas tanah yang mana didaftarkan sebagaimana pasl 3
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran hak atas
tanah dengan tujuan sebagaimana :
5
Irawan soerodjo, Hukum Pertanahan Hak Pengelolagan Atas Tanah Eksistensi Peraturan dan
Praktik, cet: 2, Laksbang Mediatama, Yogyakarta, 2012, hlm. 70.
i
5.3 Aturan Hukum dalam Keterkaitan Pemilik Hak Atas Tanah Hak
pengelolahan dalam Perpanjangan atau Pembaharuan Hak Guna Bangunan
Bersadarkan Hak Guna Bangunan di sebut kan dalam pasal 35 ayat
(1) UUPA memiliki pengertian sebagaimana “Hak untuk mendirikan
danmempunyai bangunana-bangunan astas tanah yang bukan mioliknya
sedniri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.” Dimana melihat
adanya perpanjang dan atau pembaruhan Hak Guna Bangunan
sebagaimana melihak Hak guna Bangunan di atas tanah Pengelolahan
telah di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996 membuka
untuk perpanjangan atau pembaharuan Hak, adanya penetapan syarat
harus adanya persetujuan dari Pemilik tanah Hak Pengelolan sebagimana
memiliki keterkaitand dalam Peroses pepanjnagan tersebut.
i
d. Peraturan pemerintah No.8 tahun 1953 tentang Penguasaan tanah – tanah
Negara.
e. Peraturan Mentri Agraria No. 1 tahun 1966 tentang pendaftaran Hak
Pakai dan Hak Pengelolahan.
f. Peraturan Pemerintahan NO. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
g. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran hak atas
tanah.
Bahan Hukum Sekunder merupakan bahan hukum yang digunakan
untuk menunjang bahan hukum primer dalam hal memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, yaitu dalam bentuk buku-buku kepustakaan
hukum, jurnal hukum, artikel hukum, penelitian hukum, tesis hukum,
disertasi hukum, makalah-makalah hukum, pendapat-pendapat hukum,
maupun sumber-sumber dari media elektronik yang relevan dengan objek
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
8
Philipus M. Hadjon dan Titiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta, 2011, h. 22.
9
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Revisi, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta, 2008, h.291.
i
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penulisan penelitian akan dibagi menjadi 4 (empat) bab
hukum yang akan dikaji dalam penulisan. Rumusan masalah akan menjelaskan
penelitian berisi tentang penyelsaian dan tujuan yang ingin di capai penulisan
mengenai gambaran isi dari keseluruhan penulisan penelitian secara singkat dan
menyeluruh.
fidusia berdasarkan Permenkeu Tentang Pelaksanaan Lelang. Bab ini terdiri dari 2
(dua) sub bab, yaitu sub bab pertama mengenai konsep Hak Menguasai Negara
atas tanah berdasarkan undang-undang, dan sub bab kedua ialah Hak
Perlindungan Hukum pemilik Hak Guna Bangunan di atas tanah hak Pengelolaan
. Bab ini terdiri dari 2 (dua) sub bab, yaitu sub bab pertama mengenai
perlindungan hukum Pemilik Hak Guna Bangunan di atas Tanah Pengelolaan, dan
sub bab kedua mengenai Perlindungan dalam penyelesaianakan Hubungan
yang ingin dipecahkan. Tujuan penelitian berisi hal-hal yang ingin dicapai melalui
Pada Bab IV sebagai Bab Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan
berisi tentang intisari pembahasan yang didapat penulis pada Bab Kedua dan
Ketiga yang merupakan jawaban dari isu hukum yang dikemukakan pada Bab
Pertama. Atas dasar kesimpulan tersebut, maka penulis dapat memberikan saran
Pada Bab IV sebagai Bab Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan
berisi tentang intisari pembahasan yang didapat penulis pada Bab Kedua dan
Ketiga yang merupakan jawaban dari isu hukum yang dikemukakan pada Bab
Pertama. Atas dasar kesimpulan tersebut, maka penulis dapat memberikan saran
i
DAFTAR BACAAN
Buku
Efendi Perangin, 1998, Hukum agrarian Indonesia Suatu telaah dari Sudut
Pandan Hukum, Rajawali Press, Yogyakarta.
Gde Ariyuda, 2004, “Praktek Pemberian Hak Atas Yang Berasal Dari Tanah Hak
Pengelolahan ”. Makalah Seminar Problematika Pengunaan Tanah Hak
Pengelolaan Dan Upaya Penyelesaianya, Fakultas Hukum Universitas
Airlangga , Surabaya.
Irawan soerodjo, 2012, Hukum Pertanahan Hak Pengelolagan Atas Tanah
Eksistensi Peraturan dan Praktik, cet: 2, Laksbang Mediatama,
Yogyakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2016, Penelitian Hukum Menurut edisi Refisi. Cetakan
ke 12, Prenada Media Group, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Kencana Pranada
Media Group, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Revisi, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Sudargo Gatuma, 1990, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, alumin.
Bandung.
Jurnal
Kuriniawan Triadi, Pembrian Hak Guna Bangunan di Atas Bagian Tanah Hak
Pengelolahan, Volum 18 No. 1, Februari 2020,
http://digilib.utb.ac.id/index.php/keadilan/article/download/293/237, hlm.
72