Hak untuk melakukan proses pembelajaran ada pada guru dan sekolah dengan
tugas sekolah sebagai penyedia dukungan untuk meningkatkan pedagogi guru dalam
melibatkan siswa. Pada level sistem, Kementerian Pendidikan Singapura bersifat
sangat fleksibel dengan melepaskan kontrol dan memfasilitasi guru dan sekolah dalam
melakukan tugasnya. Tujuan utama reformasi ini adalah untuk menguatkan aktivitas
profesional guru dengan penguatan kepemimpinan, kurikulum pembelajaran dan
praktik pedagodi guru. Kebijakan TSLN dan TLLM diharapkan dapat menguatkan
pengembangan profesionalisme berbasis nilai dalam komunitas mengajar di sekolah,
yang didasari oleh identitas guru yang kuat, etos profesional bersama, dan proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga diharapkan budaya kolaborasi dan
berbagi tanggung jawab antar sesama guru akan menguat, dimana para guru tersebut
dapat mengorganisasikan dan mengembangkan diri dalam komunitas yang
memelihara keunggulan budaya profesionalisme guru (Low, 2011).
Pada akhir tahun keempat sekolah dasar, siswa mengikuti tes berbasis sekolah
yang menentukan level (band) apa yang akan dipelajari siswa untuk bahasa Inggris,
matematika, bahasa ibu, dan sains selama dua tahun ke depan.
Di akhir tahun keenam sekolah dasar, ketika siswa berusia sekitar 12 tahun, siswa
mengikuti Ujian Meninggalkan Sekolah Dasar (PSLE) dalam bahasa Inggris,
matematika, bahasa ibu, dan sains. Berdasarkan hasil ini, siswa diterima di salah satu
dari empat jalur di sekolah menengah.
Mata pelajaran inti pada fase ini termasuk bahasa Inggris; bahasa bahasa ibu;
matematika; ilmu; literatur; sejarah; geografi; seni, kerajinan dan desain; dan
teknologi dan ekonomi rumah tangga.
Siswa dapat meminta agar nilai ujian mereka dikirim ke hingga enam sekolah
menengah pertama, yang memilih siswanya berdasarkan peringkat PSLE mereka.
Kementerian Pendidikan membantu menempatkan siswa yang tidak diterima ke
sekolah pilihan mereka. Pita tersebut dikategorikan sebagai khusus, ekspres, teknis
normal atau akademik normal.
Siswa mengikuti ujian nasional di akhir sekolah dasar, menengah, dan pasca-
sekolah menengah. Ujian ini berfungsi sebagai pintu gerbang ke pendidikan
menengah pertama, menengah atas, dan tinggi. Ujian Meninggalkan Sekolah Dasar
(PSLE) menilai kesesuaian untuk sekolah menengah dan menyortir siswa ke dalam
program studi sekolah menengah yang sesuai. Tingkat GCE “O” dan “N” menentukan
jenis pendidikan pasca sekolah menengah yang dapat diikuti siswa, dan tingkat GCE
“A” menentukan jalur siswa dalam pendidikan tinggi.
dafpus
Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 7, No. 1,
Juni 2019 (70-79)
http://www.mcalumni.org/sistem-pendidikan-di-singapura/#:~:text=Sistem
%20Pendidikan%20di%20Singapura%20%E2%80%93%20Di,tahun%20sekolah
%20pasca%20sekolah%20menengah.&text=Berdasarkan%20hasil%20ini%2C
%20siswa%20diterima,empat%20jalur%20di%20sekolah%20menengah.