13 - Proposal Bisma 2021
13 - Proposal Bisma 2021
Disusun Oleh :
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui potensi zeolit dalam menanggulangi degradasi tanah
akibat pupuk anorganik.
b. Untuk mengetahui efektivitas zeolit dalam menanggulagi degradasi tanah
akibat pupuk anorganik.
1
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran program yang diharapkan adalah kemampuan masyarakat dalam
mengolah dan memanfaatkan campuran kompos atau bahan organik dengan zeolit
menjadi inovasi pembenahan tanah dengan potensi memperbaiki lahan tanah yang
tergradasi tanpa harus bergantung menggunakan pupuk anorganik dan insetisida
yang telah merusak tanah dan mencemari lingkungan. Hasil akhir program ini
dapat dipatenkan luarannya berupa artikel yang di muat dalam jurnal dan juga
dalam bentuk poster sebagai media edukasi dalam pemanfaatan campuran kompos
atau bahan organik dengan zeolit menjadi inovasi pembenahan tanah
1.5 Manfaat
Manfaat program dari kepedulian terhadap lingkungan dalam kegiatan PKM-PM
sebagai berikut :
1. Teoritis
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan sebagai upaya
menjaga kelestarian alam dengan memanfaatkan zeolit.
2. Praktis
a. Mahasiswa
Memberikan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapat dalam jenjang Pendidikan dengan mengabdikan diri kepada
masyarakat sebagai upaya perantara dalam memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada di desa Bakas.
b. Masyarakat
Dengan adanya program ini dapat membentuk masyarakat yang cinta
lingkungan serta akan membantu masyarakat Desa Bakas untuk bisa
memanfaatkan campuran kompos atau bahan organik dengan zeolit dalam
pembenahan tanah
c. Lingkungan
Penggunaan kompos atau bahan organik dengan zeolit lebih ramah
lingkungan, mengurangi kerusakan tanah dan menjadikan lingkungan lebih
bersih dan sehat.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
Desa Bakas yang letaknya kurang lebih 3 km dari kota kecamatan
Banjarangkan arah utara, pada zaman kerajaan pernah dipakai sebagai daerah
pertahanan Kerajaan Klungkung untuk menangkis musuh yang datang dari daerah
Bangli. Disamping itu, Bakas pernah sebagai daerah rebutan, dan pernah dikuasai
kerajaan Gianyar. Namun tidak berselang terlalu lama akhirnya kembali dikuasai oleh
kerajaan Klungkung dan hingga saat ini menjadi wilayah Kabupaten Klungkung.
Sampai saat ini sejarah kelahiran Bakas belum dapat ditemukan dalam babad maupun
data sejarah lain. Berdasarkan informasi maupun keterangan yang dikumpulkan
tersebut Desa Bakas merupakan Desa tua yang dibangun sejak lama, bersama–sama
sekelompok masyarakat yang dulunya diberi nama "Bhala Akas" yang berarti wahyu
atau sabda dari Sang Hyang Tohlangkir atau Mahadewa yang bersemayam di Gunung
Agung. Tak lepas dari sejarah desa, kini desa bakas semakin berkembang dan akan
menjadi desa wisata bakas. Desa wisata bakas mengembangkan ecotourism, dimana
wisata ini menyuguhkan keindahan lingkungan. Sejumlah persoalan yang masih
menjadi penghalang untuk melancarkan program desa wisata ini. Jika permasalahan
yang ada tidak segera diatasi, desa wisata tidak akan terealisasikan. Salah satu upaya
untuk menunjang desa wisata adalah memperbaiki tatanan tanah. Kondisi tanah yang
baik akan mempermudah untuk menata lingkungan yang asri. Salah satu upaya untuk
memperbaiki tanah dari kelompok kami adalah menggunakan Zeolit. Mineral alami
zeolit dapat mengatasi kesuburan tanah yang menurun. Zeolit memiliki kemampuan
mengikat hara yang diberikan melalui aplikasi pupuk, dengan kata lain zeolit mampu
untuk mengawetkan pupuk Hara yang terikat tersebut lambat laun diserap oleh akar
tanaman. Memakai zeolite berarti menghemat biaya pemupukan. Patut diingat, zeolit
merupakan bahan pendamping pupuk, bukan sebagai pengganti pupuk. Dengan
menggunakan zeolite maka tatanan tanah yang ada di desa bakas akan membaik.
Dengan membaiknya tatanan tanah, maka untuk mewujudkan ecotourism akan
mudah.
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4
- Survei lapangan
Pada tahap ini, anggota tim akan melaksanakan survei lapangan dengan
wawancara dan pengamatan langsung ke lapangan yang bertujuan mengetahui
kondisi lingkungan agar memiliki gambaran dalam pelaksanaan
pengaplikasian zeolit ke lahan yang dituju.
b) Kegiatan
Pada tahap kegiatan merupakan tahap pelaksanaan dari pelatihan yang
dimana akan ditujukan langsung kepada para petani setempat dengan cara
memperkenalkan apa itu zeolit, keunggulan zeolit, dan bagaimana proses
pengaplikasiannya pada lahan pertanian.
c) Pasca Kegiatan
Pada tahap pasca kegiatan akan dilakukan kunjungan seperti monitoring
dan wawancara kembali kepada para petani setempat guna mengetahui tindak
lanjut dari perkembangan inovasi yang dilakukan setelah pelatihan.
d) Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi bertujuan untuk menentukan keberhasilan selama
berlangsungnya tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam
tahap ini akan diamati dan dianalisis apakah terdapat kekurangan atau kendala
yang muncul saat kegiatan berlangsung tersebut.
5
BAB IV
BIAYA
4.1 Tabel Rencana Anggaran
Biaya
6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jabri ,M. 2010. Inovasi teknologi pembenah tanah zeolite untuk memperbaiki lahan
pertanian terdegredasi. Balai Penelitian Tanah. 16 (2):185-193.
Al-Jabri, M. 2010. Tantangan dan peluang pengembangan pembenah tanah zeolite pada
lahan terdegredasi untuk peningkatan produksi tanaman pangan. Jurnal
Departemen Pertanian Bogor. 41 (2):533-550.
Suwardi. 2019. Teknik optimasi zeolit di bidang pertanian sebagai bahan pembenah
tanah. Jurnal Zeolit Indonesia .8 (1):33-38.