Anda di halaman 1dari 9

ZEOLIT DAN KOMPOS SEBAGAI SOLUSI GUNA MEMBENAHI TANAH

TERDEGRADASI AKIBAT PUPUK ORGANIK


KELOMPOK 13

Disusun Oleh :

1. Ida Ayu Putu Pradnyani Dewi (1810521058)


2. Ni Made Leny Mustikasari (1910521013)
3. Gek Nanda Putri Dana Asih (1910521015)
4. Asri C Siregar (1910521035)
5. Marchella Milenia Rindany (1910521056)
6. Maria Cory Ignasya (1910521062)
7. Ni Komang Pitryani Diah Marsistha (1910521069)
8. Jessica Ayuningtyas Putranti (2010521003)
9. Thesalonika Racheltauli Putri Silaen (2010521015)
10. I Made Bagus Wisesa Yogiswara (2010521019)
11. I Gusti Ayu Agung Mirah Gita Pertiwi (2010521017)
12. Mar’atul Kibtiyah (2010521026)
13. Moh Abdul Azis (2010521029)
14. Debby Margareth Simanjuntak (2010521030)
15. Aisha Shevia Ginting (2010521031)
16. I Made Mertayasa (2010521042)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 1
1.4 Luaran yang Diharapkan .................................................................. 2
1.5 Manfaat ............................................................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA .............................. 3


BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 4
3.1 Lokasi Pelaksanaan .......................................................................... 4
3.2 Peserta .............................................................................................. 4
3.3 Bahan dan Alat................................................................................. 4
3.4 Pengaplikasian Zeolit ....................................................................... 4
3.5 Prosedur Pelaksaan .......................................................................... 5

BAB IV BIAYA ................................................................................................... 6


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang berarti sektor pertaniannya
memegang peran penting bagi perekonomian nasional. Mengetahui hal tersebut,
sudah sewajarnya bagi kita untuk menjaga kondisi sektor pertanian di Indonesia, baik
dari segi komoditas yang ditanam, perlakuan pasca panen, serta kondisi tanahnya.

Sekarang ini, kebanyakan petani di Indonesia menggunakan pupuk anorganik


karena dapat mempercepat pertumbuhan komoditas yang ditanam sehingga hasil
panen pun lebih cepat untuk didapat. Hal ini tentunya menjadi suatu pembahasan
penting karena seperti yang kita semua tau, pemakaian pupuk anorganik dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kondisi tanah semakin
asam yang ditandai dengan semakin rendahnya pH tanah, berkurangnya kadar organik
dalam tanah, serta mengakibatkan KTK (Kapasitas Tukar Kation) dalam tanah
semakin rendah. Salah satu contoh tempat dengan kondisi tanah pertanina yang
mengalami penurunan akibat penggunaan pupuk anorganik berlebih terletak di Desa
Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Guna mengatasi permasalahan di atas, hal yang perlu dilakukan untuk


memperbaiki kondisi tanah yang rusak akibat pupuk anorganik berlebih adalah
meningkatkan KTK untuk mengembalikan kesuburan tanah dan daya serap tanah
terhadap pupuk, serta agar tanah dapat menyimpan air lebih lama didalamnya. Bahan
yang dapat membenahi tanah sesuai dengan kondisi diatas adalah kombinasi antara
kompos atau bahan organik dengan zeolit. Penggunaan pupuk kompos sebagai salah
satu bahan dalam pembenahan tanah ini dikarenakan daerah pertanian, seperti Desa
Bakas memiliki kaitan yang erat dengan peternakan, sehingga harapannya adalah agar
para petani dapat menghemat biaya dengan memanfaatkan limbah ternak mereka
untuk membenahi lahan atau tanah pertanian yang rusak akibat pupuk anorganik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah zeolit dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk menanggulangi
degradasi tanah akibat pupuk anorganik?
b. Bagaimana efektivitas zeolit dalam menanggulagi degradasi tanah akibat
pupuk anorganik?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui potensi zeolit dalam menanggulangi degradasi tanah
akibat pupuk anorganik.
b. Untuk mengetahui efektivitas zeolit dalam menanggulagi degradasi tanah
akibat pupuk anorganik.

1
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran program yang diharapkan adalah kemampuan masyarakat dalam
mengolah dan memanfaatkan campuran kompos atau bahan organik dengan zeolit
menjadi inovasi pembenahan tanah dengan potensi memperbaiki lahan tanah yang
tergradasi tanpa harus bergantung menggunakan pupuk anorganik dan insetisida
yang telah merusak tanah dan mencemari lingkungan. Hasil akhir program ini
dapat dipatenkan luarannya berupa artikel yang di muat dalam jurnal dan juga
dalam bentuk poster sebagai media edukasi dalam pemanfaatan campuran kompos
atau bahan organik dengan zeolit menjadi inovasi pembenahan tanah

1.5 Manfaat
Manfaat program dari kepedulian terhadap lingkungan dalam kegiatan PKM-PM
sebagai berikut :

1. Teoritis
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan sebagai upaya
menjaga kelestarian alam dengan memanfaatkan zeolit.
2. Praktis
a. Mahasiswa
Memberikan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapat dalam jenjang Pendidikan dengan mengabdikan diri kepada
masyarakat sebagai upaya perantara dalam memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada di desa Bakas.
b. Masyarakat
Dengan adanya program ini dapat membentuk masyarakat yang cinta
lingkungan serta akan membantu masyarakat Desa Bakas untuk bisa
memanfaatkan campuran kompos atau bahan organik dengan zeolit dalam
pembenahan tanah
c. Lingkungan
Penggunaan kompos atau bahan organik dengan zeolit lebih ramah
lingkungan, mengurangi kerusakan tanah dan menjadikan lingkungan lebih
bersih dan sehat.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
Desa Bakas yang letaknya kurang lebih 3 km dari kota kecamatan
Banjarangkan arah utara, pada zaman kerajaan pernah dipakai sebagai daerah
pertahanan Kerajaan Klungkung untuk menangkis musuh yang datang dari daerah
Bangli. Disamping itu, Bakas pernah sebagai daerah rebutan, dan pernah dikuasai
kerajaan Gianyar. Namun tidak berselang terlalu lama akhirnya kembali dikuasai oleh
kerajaan Klungkung dan hingga saat ini menjadi wilayah Kabupaten Klungkung.
Sampai saat ini sejarah kelahiran Bakas belum dapat ditemukan dalam babad maupun
data sejarah lain. Berdasarkan informasi maupun keterangan yang dikumpulkan
tersebut Desa Bakas merupakan Desa tua yang dibangun sejak lama, bersama–sama
sekelompok masyarakat yang dulunya diberi nama "Bhala Akas" yang berarti wahyu
atau sabda dari Sang Hyang Tohlangkir atau Mahadewa yang bersemayam di Gunung
Agung. Tak lepas dari sejarah desa, kini desa bakas semakin berkembang dan akan
menjadi desa wisata bakas. Desa wisata bakas mengembangkan ecotourism, dimana
wisata ini menyuguhkan keindahan lingkungan. Sejumlah persoalan yang masih
menjadi penghalang untuk melancarkan program desa wisata ini. Jika permasalahan
yang ada tidak segera diatasi, desa wisata tidak akan terealisasikan. Salah satu upaya
untuk menunjang desa wisata adalah memperbaiki tatanan tanah. Kondisi tanah yang
baik akan mempermudah untuk menata lingkungan yang asri. Salah satu upaya untuk
memperbaiki tanah dari kelompok kami adalah menggunakan Zeolit. Mineral alami
zeolit dapat mengatasi kesuburan tanah yang menurun. Zeolit memiliki kemampuan
mengikat hara yang diberikan melalui aplikasi pupuk, dengan kata lain zeolit mampu
untuk mengawetkan pupuk Hara yang terikat tersebut lambat laun diserap oleh akar
tanaman. Memakai zeolite berarti menghemat biaya pemupukan. Patut diingat, zeolit
merupakan bahan pendamping pupuk, bukan sebagai pengganti pupuk. Dengan
menggunakan zeolite maka tatanan tanah yang ada di desa bakas akan membaik.
Dengan membaiknya tatanan tanah, maka untuk mewujudkan ecotourism akan
mudah.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan


Lokasi Pelaksanaa BISMA (Bakti Ilmiah Sosial Mahasiswa) 2021 pada
tanggal 13 Juni 2021 kali ini dilakukan di salah satu desa di Bali yaitu Desa
Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
3.2 Peserta
Peserta pada kegiatan BISMA 2021 ini adalah Mahasiswa/i Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Udayana

3.3 Bahan dan Alat


Bahan yang diperlukan dalam pengaplikasian zeolit pada pupuk tanaman adalah
zeolit dan juga kompos tanaman tersebut. Alat yang diperlukan adalah sarung
tangan, sekop, sepatu boots, botol semprot dan juga cangkul.

3.4 Pengaplikasian Zeolit


Dalam pengaplikasian zeolit sebelumnya harus diperhatikan bahwa zeolit
bukanlah pupuk, melainkan hanya berfungsi sebagai karier saja dalam mengatur
pelepasan zat hara dan air pada tanaman. Maka dari itu pengaplikasian zeolit
harus imbangi dengan adanya kompos atau pun pupuk tanaman demi
menghindari faktor yang merugikan pada tanaman dikarenakan zeolit akan
menyerap zat hara pada tumbuhan secara berlebihan jika tanpa dicampurkan
dengan pupuk tanaman.
Pengaplikasian zeolit terbilang cukup mudah dan praktis dikarenakan zeolit
bisa dicampurkan langsung dengan kompos ataupun pupuk, khususnya pupuk
urea ataupun dengan cara ditaburkan pada lahan pertanian. Pencampuran zeolit
dengan pupuk atau kompos harus berbanding sebesar 1 : 1 karena perbandingan
tersebut adalah perbandingan yang disarankan.

3.5 Prosedur Pelaksanaan


a) Pra Kegiatan
- Diskusi dan pendampingan
Tahap diskusi dan pendampingan ialah tahap awal dari pelatihan kepada
masyarakat setempat mengenai inovasi pengaplikasian senyawa zeolit pada
pupuk urea. Dalam tahap ini akan mendiskusikan apa saja yang diperlukan
terkait pengembangan inovasi tersebut dengan memaparkan faktor-faktor
pendukung peaplikasian zeolit pada pupuk tanaman.

- Pembentukan struktur organisasi


Tahap pembentukan struktur organisasi dilakukan untuk memberikan
tanggung jawab berdasarkan tugas yang diberikan dalam penyusunan proposal
pada masing-masing anggota tim dengan harapan agar semua tugas dapat
diselesaikan dengan terstruktur dan lancar.

4
- Survei lapangan
Pada tahap ini, anggota tim akan melaksanakan survei lapangan dengan
wawancara dan pengamatan langsung ke lapangan yang bertujuan mengetahui
kondisi lingkungan agar memiliki gambaran dalam pelaksanaan
pengaplikasian zeolit ke lahan yang dituju.

- Persiapan bahan dan alat


Pada tahap ini anggota tim akan mempersiapkan bahan dan alat yang
dipergunakan untuk pelatihan langsung dilapangan yang dituju, agar para
petani bisa terjun langsung dalam kegiatan ini.

b) Kegiatan
Pada tahap kegiatan merupakan tahap pelaksanaan dari pelatihan yang
dimana akan ditujukan langsung kepada para petani setempat dengan cara
memperkenalkan apa itu zeolit, keunggulan zeolit, dan bagaimana proses
pengaplikasiannya pada lahan pertanian.

c) Pasca Kegiatan
Pada tahap pasca kegiatan akan dilakukan kunjungan seperti monitoring
dan wawancara kembali kepada para petani setempat guna mengetahui tindak
lanjut dari perkembangan inovasi yang dilakukan setelah pelatihan.

d) Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi bertujuan untuk menentukan keberhasilan selama
berlangsungnya tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam
tahap ini akan diamati dan dianalisis apakah terdapat kekurangan atau kendala
yang muncul saat kegiatan berlangsung tersebut.

e) Tahap Pembuatan Laporan


Pada tahap pembuatan laporan merupakan tahap akhir dari kegiatan
dimana anggota tim akan menyusun semua hasil data yang diperoleh dari
kegitan yang berlangsung sebelumnya guna meningkatkan penyusunan yang
lebih baik sehingga dapat melakukan perbaikan yang menghasilkan hasil
semasimal mungkin pada kegiatan selanjutnya.

5
BAB IV
BIAYA
4.1 Tabel Rencana Anggaran
Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)


1. Bahan Perlengkapan Habis Pakai Rp. 4.500.000

Zeloit Rp. 2.500/kg 200 kg Rp. 500.000


Kompos Tanaman Rp. 20.000/kg 200 kg Rp. 4.000.000
2. Alat Rp. 1.427.500
Sarung Tangan Rp. 14.000 16 pcs Rp. 224.000
Sekop Rp. 13.500 13 pcs Rp. 175.500
Sepatu Boots Rp. 45.000 16 pcs Rp. 720.000
Botol Semprot Rp. 8.000 16 pcs Rp. 128.000
Cangkul Rp. 60.000 3 pcs Rp. 180.000
Jumlah Rp. 5.927.500

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jabri ,M. 2010. Inovasi teknologi pembenah tanah zeolite untuk memperbaiki lahan
pertanian terdegredasi. Balai Penelitian Tanah. 16 (2):185-193.

Al-Jabri, M. 2010. Tantangan dan peluang pengembangan pembenah tanah zeolite pada
lahan terdegredasi untuk peningkatan produksi tanaman pangan. Jurnal
Departemen Pertanian Bogor. 41 (2):533-550.

Suwardi. 2019. Teknik optimasi zeolit di bidang pertanian sebagai bahan pembenah
tanah. Jurnal Zeolit Indonesia .8 (1):33-38.

Anda mungkin juga menyukai