Anda di halaman 1dari 58

KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN I

MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA (S1) FARMASI


STIKES SAMARINDA DI KELURAHAN SELILI
KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA

Dosen pembimbing :

apt. Ghina Adhila, M.Farm / NIDN : 1126089401


Disusun Oleh:
Halimatus Sya'diyah (19482011029)

Muhammad Ardiansyah (19482011045)

Noor Lathifah (19482011050)

Nurul Hikmah Safitri (19482011056)


Sa'diah Muliawati (19482011066)
Siti Rahmah Nurjanah (19482011068)
Syarifah Fahira Fasya A (19482011071)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
TAHUN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KERJA KELOMPOK 1 KKN STIKSAM
PERIODE 2022

Judul kegiatan : Pembuatan Kebun Percontohan Pembudidayaan


Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Beserta Pelatihan
dan Penyuluhan Kesehatan
Sifat kegiatan : Pendidikan dan Kesehatan
Kelompok sasaran : Masyarakat Kelurahan Selili
Lokasi kegiatan : Kelurahan Selili
Lembaga mitra : Kelurahan Selili
Pelaksana kegiatan : Muhammad Ardiansyah
NIM : 19482011045
No hp/email : 08565293815 / arkiw16@gmail.com
Waktu pelaksanaan : 1 s/d 30 Agustus 2022
Biaya yang digunakan : Rp.855.600,00
Sumber Biaya : Mahasiswa

Selili, 19 September 2022

KOORDINATOR
MENYETUJUI
PELAKSANA
DPL

Muhammad Ardiansyah
apt. Ghina Adhila, M. Farm
NIM : 19482011045
NIP. 159.21.DT
MENGETAHUI,
Lurah Selili

Deddy Irawan, SE.MM


NIP. 197712122007011013

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ 5
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................................ 6
RINGKASAN ....................................................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 8
BAB II PENETAPAN MASALAH .................................................................................................. 10
BAB III LUARAN YANG DIHASILKAN ...................................................................................... 14
BAB IV METODE PELAKSANAAN ............................................................................................. 15
BAB V HASIL YANG DICAPAI DAN PEMBAHASANNYA ..................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 31
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 33

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Leaflet Eco Enzyme ............................................................................................................................... 24

4
DAFTAR TABEL
Tabel I. Penetapan Masalah .............................................................................................................. 12

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi KKN.......................................................................................................... 33


Lampiran 2. Foto-Foto Kegiatan....................................................................................................... 34
Lampiran 3. Perizinan ....................................................................................................................... 43
Lampiran 4. Laporan Bimbingan Lapangan ..................................................................................... 47
Lampiran 5. Nota dan kwitansi anggaran biaya pelatihan dan penyuluhan serbuk jahe instan........ 47
Lampiran 6. Nota dan kwitansi anggaran biaya pelatihan dan penyuluhan TOGA ......................... 48
Lampiran 7. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan DAGUSIBU Antibiotik ..................... 49
Lampiran 8. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan dan Pelatihan Ecoenzyme .................. 50
Lampiran 9. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan PHBS ................................................. 50
Lampiran 10. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan dan pelatihan pupuk kompos ........... 52
Lampiran 11. Leaflet ......................................................................................................................... 53
Lampiran 12. Poster (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) PHBS ....................................................... 55
Lampiran 13. Spanduk ...................................................................................................................... 56
Lampiran 14. PowerPoint Proker ...................................................................................................... 56

6
RINGKASAN

Tujuan dari kegiatan KKN ini menambah wawasan kepada masyarakat


terkhususnya di Kelurahan Selili tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan cara menanam bibit TOGA yang
menghasilkan luaran berupa rak TOGA. Selain itu dilakukan juga berbagai
penyuluhan dan pelatihan kesehatan yaitu: pembuatan Eco Enzyme, pembuatan
pupuk kompos, pembuatan serbuk jahe, PHBS, dan DAGUSIBU antibiotik.

Pelatihan Eco Enzyme (EE) merupakan cara memanfaatkan sampah buah


atau sayuran yang dapat di jadikan sebagai pembersih rumah atau sebagai pupuk
alami dan pestisida yang efektif. EE adalah larutan multifungsi yang dihasilkan
melalui fermentasi dari sisa sampah dapur organik (buah-buahan dan sayuran),
gula merah dan air bersih. Manfaat dari EE antara lain: Pertanian, peternakan,
rumah tangga, kesehatan, menjernihkan udara diruangan, membersihkan badan,
dan masih banyak lagi manfaat lain dari EE.
Pembuatan pupuk kompos memanfaatkan sampah organik rumah tangga
dan sampah nitrogen (daun kering, kayu, kardus bekas), luaran berupa produk
kompos yang dapat digunakan dalam pembudidayaan TOGA oleh masyarakat.
Pelatihan dan penyuluhan pembuatan serbuk jahe dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat Kelurahan Selili mengenai cara pembuatan serbuk jahe
sebagai minuman kesehatan dan pemanfaatan hasil kebun Tanaman Obat
Keluarga (TOGA).
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan di Sekolah
Dasar dengan mengedukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar untuk
menjaga kebersihan agar terhindari dari penyakit, dihasilkan luaran berupa poster
yang akan ditempel di beberapa fasilitas umum seperti Sekolah, Kelurahan,
Apotek dan Masjid. Penyuluhan DAGUSIBU antibiotik dilakukan dengan
menyebarkan leaflet dari rumah ke rumah sehingga masyarakat memiliki
pemahaman mengenai cara penggunaan antibiotik dengan baik dan benar.
Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 1 bulan, dari tanggal 01 Agustus 30
Agustus 2022 oleh mahasiswa STIKAM. Sasaran dari kegiatan KKN ini adalah
masyarakat Kelurahan Selili.

7
BAB I
PENDAHULUAN

Samarinda merupakan kota dengan penduduk terbesar di seluruh pulau


Kalimantan. Samarinda terdiri dari berbagai kecamatan dan kelurahan, salah satu
kelurahan yang ada di Samarinda adalah Kelurahan Selili. Kelurahan Selili
berketinggian kurang lebih seratus meter, ujungnya membentuk teluk, punggung
bukit dan teluk bagaikan tembok abadi yang melindungi samarinda dari
pandangan orang-orang yang sering dari arah hilir.1

Letak lokasi Kelurahan Selili ini terbagi menjadi terbagi menjadi beberapa
kondisi topografi lingkungan. Sebagian besar kawasan Kelurahan Selili ini berada
di dataran datar, di tepi sungai Mahakam dan beberapa wilayah terletak di daerah
pegunungan dan di lereng gunung, sehingga potensi bencana alam tanah
longsornya cukup tinggi. Dari data kantor Kelurahan Selili diketahui bahwa
kelurahan ini memilki RT yang berjumlah 37 dan total keseluruhan penduduk
16.779 jiwa, jumlah KK sebanyak 5485.2

Berdasarkan data aspek sarana dan prasarana, permukiman masyarakat di


Kelurahan Selili merupakan permukiman padat penduduk yang sebagian besar
masyarakatnya berada di bantaran Sungai Mahakam.3 Kondisi jalan baik namun
sempit sehingga terkesan kumuh dan rawan terjadi longsor. Prasarana pendidikan
meliputi taman kanak-kanak berjumlah 3, Sekolah Dasar (SD) berjumlah 4,
prasarana keagamaan yang ada di Kelurahan Selili terdapat 3 masjid dan 3 gereja.
Terdapat 1 (satu) prasarana pasar berupa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili
yang merupakan pasar ikan besar di kota Samarinda.2

1
Kelurahan Selili “Sejarah” https://kel-selili.samarindakota.go.id/pages/sejarah-UHROE (diaksespada 12
Juli 2022, pukul 10.27)
2
Direktorat Jenderal Cipta Karya “Detail Kegiatan|KKNTEMATIK-P2PIP”
http://ciptakarya.pu.go.id/setditjen/kkntematik/peta/detail/hri (diakses pada 12 Juli 2022, pukul10.45)
3
Zaenab et al. “Studi perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Limbah Domestik dan Strategi
Pengelolaannya Di Bantaran Sungai Mahakam Kelurahan Selili Samarinda”, Jurnal Prosiding SIKMA 9,
Vol. 2 (September, 2021), 286.

8
Dari aspek ekonomi, masyarakat Kelurahan Selili memiliki mata pencarian
antara lain sebagai nelayan, pengrajin, karyawan swasta, PNS, industri rumahan,
industri besar dan lain-lain.2 Terkait aspek kesehatan di Kelurahan Selili cukup
jauh dari puskesmas, dan posyandu sehingga masyarakat susah untuk mengakses
layanan kesehatan.2 Terdapat 1 apotek di Selili, namun karena jauhnya dari sarana
dan prasarana kesehatan kebanyakan masyarakat membeli obat tanpa resep
dokter. Kelurahan Selili terbagi menjadi 2 yaitu pada jalan Lumba-lumba dan
jalan Sultan Alimuddin. Untuk masyarakat yang berada di pinggiran sungai, lebih
sering menggunakan air sungai untuk kegiatan untuk kegiatan rumah tangga
seperti MCK, kegiatan perdagangan dan industri dalam skala kecil/industri rumah
tangga sehingga tingkat kesehatan dimasyarakat menurun dan kurang baik
sehingga tingkat kesehatan di masyarakat relatif rendah .4

Di Kelurahan Selili terdapat beberapa tingkat pendidikan yaitu Taman


Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), data sekolah yang terdapat di Selili
meliputi taman kanak-kanak berjumlah 3, Sekolah Dasar (SD) berjumlah 4. Latar
belakang pendidikan masyarakat Selili yaitu, 3053 lulusan SD, 2898 lulusan SMP,
4919 lulusan SMA, 223 lulusan Diploma, dan 433 lulusan Sarjana.2

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, penting mengidentifikasi


permasalahan yang ada di Kelurahan Selili dan mencari solusi untuk memperbaiki
masalah tersebut. Setelah ditetapkan pemecahan masalah maka dilaksanakan
KKN di Kelurahan Selili selama 1 bulan oleh mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Samarinda dengan tujuan kegiatan adalah pemberdayaan masyarakat.

4
Indri Q et. al. “Persepsi dan Identifikasi Kegiatan Pemanfaatan Air Sungai Mahakam Oleh
Masyarakat Kelurahan Selili Kota Samarinda”, Jurnal Prosiding SIKMA 9, Vol. 2 (September, 2021), 113.

9
BAB II
PENETAPAN MASALAH

Dalam pemenuhan program kerja KKN STIKSAM 2022 di Kelurahan


Selili, maka salah satu program yang dilakukan ialah pembuatan kebun
percontohan TOGA yang berkolaborasi dengan pihak Kelurahan Selili. Adanya
pembuatan kebun TOGA diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penanaman TOGA. TOGA
merupakan tanaman berkhasiat yang dikelola oleh keluarga di lahan pekarangan,
untuk keperluan keluarga sebagai obat-obatan tradisional. TOGA dapat
dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional yang dibuat secara mandiri sehingga
meningkatkan kesehatan masyarakat.5

Sampah merupakan salah satu masalah terhadap lingkungan, pengolahannya


yang tidak tepat menyebabkan penumpukan sampah yang menjadi sumber
penyakit. Pelatihan Eco Enzyme (EE) merupakan cara memanfaatkan sampah
buah atau sayuran yang dapat di jadikan sebagai pembersih rumah atau sebagai
pupuk alami dan pestisida yang efektif. EE adalah larutan multifungsi yang
dihasilkan melalui fermentasi dari sisa sampah dapur organik (buah-buahan dan
sayuran), gula merah dan air bersih. EE adalah alternatif alami dari bahan kimia
sintesis berbahaya dirumah. Dengan membuat EE, kita mengurangi produksi
limbah kimia sintesis dan sampah plastik kemasan produk rumah tangga pabrikan.
Manfaat dari EE antara lain: pertanian, peternakan, rumah tangga, kesehatan,
menjernihkan udara diruangan, membersihkan badan, dan masih banyak lagi
manfaat lain dari eco enzyme.

Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pembuatan sebuk


jahe dilakukan bersama ibu-ibu DASA WISMA. Berhubung dengan minimnya
pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos dan serbuk jahe di

5
Enik, S., “Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga
(Toga) Di Lingkungan Bandung”, AS- SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat, Vol. 2 No.1 (2020), 32.

10
masyarakat, maka diadakan kegiatan pembuatan pupuk kompos dan pembuatan
serbuk jahe. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan akan
pemanfaatan limbah rumah tangga bagi pupuk kompos dan pemanfaatan hasil
kebun TOGA, salah satunya menjadi produk serbuk jahe.

Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), ialah mencuci tangan
menggunakan air bersih dan sabun. Pentingnya pengetahuan mencuci tangan yang
baik dan benar, maka kegiatan PHBS ini di sasarkan kepada Sekolah Dasar, agar
anak-anak terbiasa untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman
yang dapat menyebabkan penyakit. Kegiatan PHBS dilakukan dalam rangka
menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat sehingga dapat
mendukung kelancaran proses belajar mengajar para murid, guru serta masyarakat
disekitar sekolah tersebut.6

Penyuluhan DAGUSIBU antibiotik perlu dilakukan untuk meningkatkan


pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik yang tepat. Penggunaan
antibiotik yang tidak tepat pada masyarakat dapat menyebabkan meningkatnya
masalah resistensi antibiotika. Diperlukan edukasi berkaitan dengan antibiotika,
mulai dari cara mendapatkan, cara menggunakan, cara menyimpan, dan cara
membuang obat antibiotik yang sudah ED (Expired Date). Kegiatan ini penting
untuk mencegah kesalahan dalam penggunaan antibiotik di kalangan masyarakat.

6
Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak – Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial.
“Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”, (2020).

11
Tabel I. Penetapan Masalah
Nama Masalah Faktor
No. Alternatif
Kegiatan Pokok Penunjang Penghambat
1 Pembuatan Kurangnya Bibit TOGA Lahan yang Menggunakan
kebun pengetahuan kecil untuk metode
percontohan masyarakat penanaman di penanaman
tanaman mengenai rumah dengan
obat TOGA dan menggunakan
keluarga pemanfaatanya botol bekas
(TOGA) yang dapat
digantung di
dinding rumah
2 Pelatihan eco Kurangnya Adanya Jangka waktu Mengadakan
enzym pengetahuan dukungan lama untuk zoom dan
masyarakat dari enzyme menyebarkan
mengenai kelurahan siap panen file leaflet
pemanfaatan dan alat dan tempat kepada
limbah rumah perlengkapan pembuangan masyarakat
tangga mudah dicari melalui
whatsapp

3 Penyuluhan Terdapat Bahan-bahan Pengumpulan Mengadakan


dan pelatihan banyaknya pembuatan bahan untuk zoom dan
pembuatan limbah rumah pupuk membuat menyebarkan
pupuk kompos tangga yang kompos pupuk file leaflet
belum di kepada
manfaatkan masyarakat
melalui
whatsapp
4 Penyuluhan Kurangnya Bahan-bahan Alat-alat Mengadakan
dan pelatihan pengetahuan pembuatan untuk zoom dan
pembuatan untuk serbuk jahe pembuatan menyebarkan
serbuk jahe memanfaatan serbuk jahe file leaflet
tanaman (kompor dan kepada
TOGA wajan) masyarakat
melalui
whatsapp
5 Penyuluhan Karena Air bersih, Sarana, Menyebarkan
perilaku hidup minimnya/ sabun cuci fasilitas poster di
bersih dan kuranganya tangan jalanan.
sehat (PHBS) pengetahuan kemudian
mencuci menyebarkan
tangan yang leaflet ke
baik pada rumah warga

12
anak-anak setempat
6 Penyuluhan Karena Leaflet Kurangnya Menyebarkan
DAGUSIBU minimnya antibiotik minat leaflet ke
Antibiotik pengetahuan masyarakat rumah warga
masyarakat untuk setempat
akan info yang mencari
benar terkait informasi
antibiotik,
karena belum
tersebar
merata di
masyarakat

13
BAB III
LUARAN YANG DI HASILKAN
Berdasarkan kegiatan yang telah di laksanakan maka target luaran yang
dicapai setelah pelaksanaan Kegiatan Program Kerja KKN yang dilakukan oleh
mahasiswa/i STIKSAM yang dilaksanakan pada bulan Agustus dihasilkan luaran
sebagai berikut:
1. Pembuatan kebun percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) akan
menghasilkan luaran berupa rak kayu sebagai contoh tempat penanaman
TOGA di tiap RT di Kelurahan Selili.
2. Pelatihan Eco Enzyme akan menghasilkan luaran berupa produk.
3. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos akan menghasilkan
luaran berupa produk dan artikel mengenai pengabdian masyarakat melalui
peyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos.
4. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe akan menghasilkan luaran
berupa produk dan artikel mengenai pengabdian masyarakat melalui
peyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe instant.
5. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan akan menghasilkan
luaran berupa poster.
6. Penyuluhan antibiotik akan menghasilkan luaran berupa leaflet.

14
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
A. Pembuatan Kebun Percontohan Pembudidayaan TOGA

Kegiatan pembuatan kebun percontohan pembudidayaan TOGA dilakukan


pada hari Jum’at, 26 Agustus 2022 bertempat di depan langgar At-Taubah RT. 22.
Adapun sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga, tujuan program ini
dilaksanakan adalah untuk memanfaatkan TOGA sebagai obat penyakit ringan
ataupun sebagai bahan tambahan memasak. Kegiatan pembuatan kebun
percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dilakukan dengan
menyelenggarakan pelatihan tentang cara menanam bibit toga dan penyuluhan
mengenai apa itu TOGA dan beberapa contoh pemanfaatan TOGA kepada Ibu-ibu
kelompok PKK dan Dasawisma. Sebelum pelaksanaan kegiatan, kelompok mulai
melakukan pembelian bibit TOGA, dan pembuatan rak TOGA pada 24-25
Agustus 2022 lalu kegiatan dilanjutkan dengan penanaman TOGA di rak yang
telah dibuat, dan penyerahan TOGA kepada RT. 22.
Alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan rak TOGA dari galon
yaitu: palu atau alat paku tembak, alat ukur atau meteran, kuas, kayu, paku, cat dan
galon. Cara pembuatan rak TOGA yaitu:
menentukan konsep rak, langkah selanjutnya potong kayu dan galon
menggunakan gergaji berdasarkan ukuran dalam desain yang dibuat, setelah kayu
dan galon di potong selanjutnya merangkai potongan kayu tersebut di mulai dari
bagian kaki kemudian dilanjutkan ke bagian lainnya, untuk merekatkan bagian
galon gunakanlah paku lalu dipalu, dalam tahap ini pastikan galon tertempel dengan
baik, jika rak TOGA telah dirakit secara baik, kemudian dicat dengan warna yang
sesuai setelah pembuatan rak TOGA telah selesai dan cat mengering rak sudah bisa
di pakai untuk menanam tanaman TOGA.

B. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan Eco Enzyme dilakukan pada hari Senin,
15 Agustus 2022 bertempat di rumah Ibu RT. 22. Adapun sasaran kegiatan ini
adalah ibu-ibu rumah tangga, tujuan program ini dilaksanakan adalah sebagai
15
upaya untuk memberikan solusi program penanganan sampah organik secara
tuntas dengan mengubah sampah menjadi Eco Enzyme. Bahan yang digunakan
yaitu sisa buah (kulit dan daging buah) seperti kulit nanas, kulit semangka, kulit
melon, kulit mangga dan kulit buah naga, air, aktivator (gula merah atau molase),
wadah (kontainer) plastik, yaitu galon air mineral. Pengolahan limbah organik
dilakukan dengan metode fermentasi dengan menggunakan air dan molase atau
gula merah sebagai sumber karbon mikroorganisme yang mendekomposisi
potongan sisa buah dan sayur dalam menghasilkan Eco Enzyme. Pembuatannya
dapat menggunakan kontainer atau wadah yang terbuat dari plastik, penggunaan
wadah kaca dapat menyebabkan wadah pecah akibat aktivitas mikroba fermentasi.
Cara kerja eco-fermentasi yaitu dengan memasukkan 3 bagian bahan sisa
buah dan sayur kedalam kontainer yang berisi 10 bagian air (60% dari isi galon)
yang sebelumnya sudah ditambahkan 1 bagian molase. Setelah semua bahan terisi
wadah hingga mencapai 80% dari wadah galon ditutup untuk selanjutnya di
fermentasi selama 3 bulan, dan tidak lupa ditulisi tanggal pembuatan. Selama 1
bulan pertama, tutup galon dibuka setiap hari sekitar 5 detik yang bertujuan untuk
membebaskan gas hasil fermentasi. Hasil akhir fermetasi akan diperoleh cairan Eco
Enzyme.

C. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dilakukan


pada hari Jum’at, 26 Agustus 2022 bertempat depan langgar At-Taubah RT 22
Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Adapun sasaran
kegiatan ini adalah ibu-ibu kelompok PKK dan Dasawisma dengan jumlah peserta
54 orang. Tujuan program ini dilaksanakan agar masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan mengenai cara pengolahan limbah rumah tangga dan
mengaplikasikannya secara mandiri. Kegiatan dilakukan dengan

16
membagikan leaflet materi, memberikan sosialisasi kepada peserta mengenai
pembuatan pupuk kompos.
Bahan yang digunakan pada pembuatan pupuk kompos sebagai berikut:
1. Sampah nitrogen seperti sampah organic rumah tangga (buah, sayur dan lain-
lain)

2. Sampah karbon seperti daun kering, kayu, kardus bekas.

3. Tanah bekas, air gula.

4. Bioaktivator seperti em4 atau mol.

Alat-alat yang digunakan pada pembuatan pupuk kompos sebagai berikut:


1. Wadah (ember/tong)

2. Sarung tangan

3. Compos bag

Cara pembuatan pupuk kompos sebagai berikut:

Siapkan wadah, lalu dimasukkan bahan organik sebaiknya di cacah, di tambah


tanah, lalu di aduk, di tambah air gula. Tambahkan bioaktivator atau mol tuang em4,
5-10 tutup botol em4 di cambur 1 liter air. Perhatikan kelembaapan campuran bahan
tidak boleh terlalu basah di biarkan satu minggu, sesekali di aduk, di biarkan
kembali selama 1-2 bulan.
Jika hasil kompos becek, menimbulkan bau, tambahkan dengan sampah
karbon seperti daun kering dan lanjutkan proses fermentasi. Jika hasil kompos
kering tambahkan sampah nitrogen air atau air cucian beras. Hasil akhir fermentasi
akan di peroleh cairan pupuk kompos.

D. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Serbuk Jahe

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe dilakukan pada


hari jum’at, 26 Agustus 2022 bertempat di depan langgar At- Taubah RT 22
Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Adapun sasaran
kegiatan ini adalah ibu-ibu kelompok PKK dan Dasawisma dengan jumlah peserta
54 orang. Tujuan program ini dilaksanakan adalah agar warga dapat mengetahui
17
cara pembuatan serbuk jahe, manfaat yang dihasilkan setelah mengomsumsi serbuk
jahe dan pemanfaatan tanaman TOGA. Metode yang digunakan adalah metode
pratisipasi aktif pendampingan dalam proses pendampingan dan pelatihan
pembuatan minuman kesehatan berbasis herbal mengguanakan tanaman toga untuk
membekali keterampilan para ibu rumah tangga di wilayah Kelurahan Selili RT 22.

Kegiatan dilakukan dengan membagikan leaflet, memberikan sosialisasi


kepada peserta mengenai pembuatan serbuk jahe dan membagikan hasil serbuk
jahe yang sudah jadi. Bahan yang perlu disiapkan untuk pembuatan serbuk jahe
yaitu: jahe 1 kg, air 1 liter, gula putih 1 kg, rempah-rempah seperti kembang sisir,
kapulaga, kayu manis dan serai. Alat yang diperlukan antara lain: blender,
saringan, wajan, kompor, spatula, sendok, pisau, wadah, baskom, kemasan plastik
klip dan pouch.

Cara pembuatan serbuk jahe yaitu pertama pembuatan dilakukan


pemilihan jahe terlebih dahulu yang merupakan bahan utama untuk memastikan
jahe dalam keadaan segar, baik, dan terbabas dari kapang. Kemudian jahe di
kupas kulitnya dan di cuci sampai bersih. Kemudian jahe diblender dengan
perbandingan bahan dan air sebanyak 1:1. Setelah diblender, jahe disaring, lalu
dipisahkan antara pati dan sarinya. Sari jahe dimasukkan kedalam wadah dan di
diamkan selama minimal 30 menit. Selanjutkan sari jahe dimasukkan kedalam
wajan dan ditambahkan gula pasir, setelah itu dipanaskan di atas kompor dengan
api sedang untuk mengihindari gosong sambil diaduk terus menerus sampai
menggental. Setelah campuran mengental terus aduk hingga mengkristal.
Kemudian disaring hingga menjadi serbuk, granu-granul besar hasil penyaringan
dihancurkan kembali menggunakan blender, setelah itu disaring kembali. Setelah
dikemas rapi dan diberi stiker maka jadilah produk serbuk jahe instan.

E. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Dilakukan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di SDN 004, Jl


Lumba- Lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. Acara penyuluhan
dilakukan pada hari jum’at, 12 Agustus 2022 pukul 08.30-09.30 di perpustakaan
18
sekolah yang dilengkapi dengan audiovidual berupa LCD proyektor dan pengeras

suara. Materi lebih banyak memberikan contoh-contoh yang terjadi di lingkungan


sekolah. Adapun sasaran kegiatan ini adalah anak-anak SD kelas 1A, tujuan
program ini dilaksanakan adalah sebagai upaya untuk mengajarkan pola hidup
bersih dan sehat serta mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Metode
pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah:
1. Metode ceramah
Metode ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang PHBS
kepada siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri 004, Samarinda Ilir. Dalam
ceramah diuraikan tentang pengertian PHBS dan contoh – contoh perilaku yang
sesuai dengan prinsipPHBS di lingkungan sekolah. Materi yang disampaikan saat
sesi ceramah meliputi
: (a) menjaga kesehatan diri, pada materi ini dipaparkan tentang pentingnya
menjaga kesehatan diri melalui kegiatan mandi, sikat gigi, memakan makanan
sehat, pentingnya sarapan pagi, olah raga teratur, tidur yang cukup dan pentingnya
memakai pakaian yang bersih, (b) kantin sehat, pada materi ini diajarkan agar siswa
bisa menjaga kesehatan diri dengan tidak membeli makanan dari luar lingkungan
sekolah dan pentingnya mencuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan di kantin
sekolah atau di warung sekitar sekolah, (c) lingkungan yang sehat, pada materi ini
disampaikan kepada siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
untuk menjaga kesehatan yang meliputi membuang sampah pada tempatnya dan
kemampuan untuk memilah jenis sampah dan sebagainya.
2. Metode tanya jawab:
Setelah sesi ceramah, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang PHBS. Untuk
menarik minat siswa untuk bertanya, bagi siswa yang mau bertanya dan mampu
menjawab diberikan bingkisan berupa snack makanan ringan.
Kegiatan PHBS dilanjutkan dengan menempelkan poster di lingkungan sekolah,
kantor kelurahan, masjid dan apotek agar masyarakat sekitar juga dapat
menerapkan cara mencuci tangan yang baik dan benar.

19
F. Penyuluhan DAGUSIBU Antibiotik

Kegiatan penyuluhan DAGUSIBU antibiotik dilakukan pada tanggal 05 Agustus


2022 bertempat di aula kantor Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota
Samarinda. Adapun sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu kelompok PKK dan
Dasawisma dengan jumlah peserta 33 orang. Tujuan i program ini dilaksanakan
yaitu untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu PKK dan Dasawisma tentang
pentingnya penyimpanan dan cara pemberian obat, meningkatkan perilaku
kepatuhan minum obat serta meningkatkan status kesehatan. Kemudian memiliki
tujuan khusus agar peserta mampu menerapkan aturan yang benar dalam minum
antibiotik agar tidak terjadi resistensi terhadap bakteri.
Kegiatan dilakukan dengan menyebarkan leaflet materi kepada peserta lalu
menjelaskan materi mengenai pengertian secara umum antibiotik dan DAGUSIBU.
Masyarakat perlu memahami tentang penggolongan obat dan memahami cara
mendapatkan obat yang benar. Masyarakat perlu mengetahui tentang dampak dari
kesalahan menggunakan obat dalam rangka mencegah penyalahgunaan obat-
obatan terutamapenggunaan antibiotik yang dapat memicu resistensi.

20
BAB V
HASIL YANG DICAPAI DAN PEMBAHASANNYA
.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat di luar kampus dan secara mengidentifikasi serta menangani masalah-
masalah yang dihadapi. Kegiatan KKN kelompok 1 Tematik STIKSAM 2022
telah dilaksanakan di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda. Kegiatan KKN
telah berjalan dengan lancar berkat kerjasama yang baik antara Mahasiswa KKN
dengan masyarakat Kelurahan Selili. Secara umum program kerja yang telah
disusun sebelum pelaksanaan KKN dapat terlaksana dengan baik walaupun ada
beberapa kendala yang mengakibatkan beberapa program kerja dilaksanakan tidak
sesuai perencanaan. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka hasil
yang dicapai setelah pelaksanaan Kegiatan Program Kerja KKN yang dilakukan
oleh mahasiswa/i STIKSAM yang dilaksanakan pada bulan Agustus Dihasilkan
pencapaian sebagai berikut:

A. Pembuatan Kebun Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tumbuhan yang ditanam oleh


keluarga disekitar lingkungan rumah yang memiliki khasiat penyembuhan sebagai
apotek hidup yang dimanfaatkan oleh keluarga secara sederhana. Adapun
keuntungan yang diperoleh dalam pemanfaatan TOGA, yaitu :

 Pada umumnya TOGA relatif lebih murah,

 Efek samping yang ditimbulkan obat tradisional sangat kecil dibandingkan


dengan obat sintetik, dan

 Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional


sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern.
Pelaksanaan program kerja Pembuatan Kebun Percontohan TOGA

21
dilaksanakan pada Jumat, 26 Agustus 2022 di depan langgar At-Taubah RT 22.
Program kerja KKN dilaksanakan, jam 16.00 sampai 18.00 berjalan sukses dan
lancar. Indikator pelaksanaan kegiatan ini adalah disediakannya 6 jenis TOGA
untuk dijadikan contoh penanaman yang dapat dilihat pada Lampiran 2, serta
diberikan materi mengenai pemanfaatan TOGA tersebut. Hal ini diharapkan agar
Ibu-ibu PKK dan Dasawisma tertarik mengajak masyarakat lainnya untuk
membudidayakan TOGA di setiap rumah.
Dalam penyampaian materi pemanfaatan TOGA, metode sosialisasi adalah
metode yang paling efektif untuk memperluas capaian pelaksanaan program kerja
ini, serta memberikan demonstrasi mengenai penanaman TOGA sehingga para
peserta yang mengikuti program tersebut dan diharapkan dapat mengaplikasikan
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian bibit TOGA juga
menjadi hal efektif dimana Ibu PKK dan Dasawisma tidak hanya mengetahui cara
pemanfaatannya saja namun juga dapat membudidayakan TOGA untuk
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit. Tercapainya kegiatan ini sesuai
dengan perencanaan sebelumnya.
B. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme
Pelaksanaan program kerja Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Eco
Enzyme berhasil dilaksanakan pada hari Senin, 15 Agustus 2022 bertempat di
rumah Ibu RT. 22 dari pukul 20.00-21.00 berlangsung sukses dan lancar. Tujuan
program ini dilaksanakan adalah sebagai upaya untuk memberikan solusi program
penanganan sampah organik secara tuntas yang beredar di masyarakat yang
diubah menjadi Eco Enzyme. Eco Enzyme adalah hasil dari fementasi limbah
dapur organiik seperti kulit buah-buahan dan syuran, gula (gula merah) dan air.7
Program ini diharapkan dapat memberi lebih banyak manfaat untuk banyak pihak
dan nantinya kegiatan ini terutama untuk ibu rumah tangga akan lebih inovatif dan
kreatif dalam mengolah sampah organik dengan mengurangi penumpukan sampah
pada tempat pembuangan akhir.

7
Viana, M.P., Tia, R., Frida, P. “Manfaat Eco Enzyme Pada Lingkungan Hidup Serta Workshop
Pembuatan Eco Enzyme”, Darmacitya : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1 No. 1
(2021), 23.

22
Sebelum kegiatan ini dilakukan, semua anggota kelompok mendatangi
pihak mitra yaitu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur yang
berlokasi di Jl. MT. Haryono No.18, Air Putih, Kec. Samarinda Ulu, Kota
Samarinda, untuk mendapat arahan dan materi mengenai proses pembuatan Eco
Enzyme dan manfaat yang didapatkan. Pada kegiatan ini kelompok menyediakan
bahan-bahan yang diperlukan seperti sampah dapur berupa sisa kulit buah yang
sudah tidak digunakan, air dan molase. Adapun kegiatan ini dihadiri oleh ibu- ibu
sekitar serta kumpulan remaja RT. 22 yang keseluruhan berjumlah 15 peserta.
Pelaksanaan kegiatan inti terdiri dari beberapa tahapan acara, yaitu
pembukaan acara oleh ketua kelompok, pelaksanaan acara oleh pemateri, sesi
tanya jawab, dan penutupan. Pembukaan materi dimulai dari pengenalan
pengolahan sampah organik sisa buah dan sayur rumah tangga dengan proses eco-
fermentasi yang dapat menghasilkan cairan serba guna, salah satunya dapat
digunakan sebagai pupuk eco-enzyme merupakan solusi dalam mengurangi
sampah rumah tangga sekaligus dapat juga mengurangi penggunaan pupuk kimia
pada tanaman budidaya tanaman. Setelah pemaparan materi selesai dilakukan
demo pembuatan Eco Enzyme yang dapat dilihat pada Lampiran 2, peserta terlihat
sangat antusias memperhatikan setiap tahapan pembuatan. Demo dilakukan
dengan menggunakan galon air mineral 5L, sehingga perbandingan yang
digunakan molase 300 g , bahan organik 900 g dan air 3000 ml (1:3:10). Tidak
lupa setelah pembuatan selesai dilakukan pada galon ditulisi tanggal pembuatan
dan tanggal panen terhitung 3 bulan dari tanggal pembuatan.
Hasil fermentasi sisa buah dan sayur yang menghasilkan pupuk cair eco-
enzyme yang dapat digunakan sebagai bahan penyubur tanah juga berfungsi
sebagai bahan desinfektan dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu
Ampasnya juga masih dapat dijadikan pupuk organik. manfaat lain dari Eco
Enzyme yaitu dapat digunakan sebagai obat kumur, merendam sayur dan buah,
pembersih toilet, hand sanitizer, dan membersihkan kandang hewan dengan
komposisi yang telah ditentukan.

23
Gambar 1. Leaflet Eco Enzyme
Gambar diatas merupakan leaflet yang dibuat untuk menunjang kegiatan
penyuluhan dan pelatihan EE. Dalam leaflet tersebut menjelaskan beberapa point
mengenai alat dan bahan yang diperlukan, perbandingan bahan yang digunakan
serta langkah pembuatan dan komposisi penggunaan cairan Eco Enzyme
berdasarkan fungsinya masing-masing.

C. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

Kompos merupakan istilah untuk pupuk organik buatan manusia yang


dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan makhluk hidup ( Tanaman
maupun hewan). Proses pembuatan kompos dapat berjalan secara aerob dan
anaerob yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Secara
keseluruhan, proses ini disebut dekomposisi.14 Pupuk kompos adalah jenis pupuk
organik padat pupuk ini berasal dari bahan organik yang telah melalui proses
fermentasi pupuk organik buatan manusia dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa
bahan organik seperti tanaman. Pembuatan pupuk kompos ini sebagai bentuk
kepedulian lingkungan yang dapat meningkatkan minat bercocok tanam secara
organik, serta dapat memanfaatkan limbah rumah tangga.

Pelaksanaan program kerja Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk


Kompos telah berhasil dilaksanakan pada Jum’at, 26 Agustus 2022 di depan
langgar At-Taubah RT 22. Program kerja di laksanakan jam 16.00 sampai 18.00

24
di mulai dari pemaparan materi, menyebarkan leaflet dan demo pembuatan pupuk
kompos. Selama melaksanakan kegiatan program kerja KKN kegiatan di sambut
dengan sangat antusias oleh ibu-ibu PKK dan Dasawisma, mulai dari
penyampaian materi sampai proses pembuatan pupuk kompos di ikuti oleh 54
warga dari ibu- ibu dasawisma.
Kegiatan pembuatan pupuk kompos dapat dilihat di Lampiran 2, cara
pembuatannya yaitu menyiapkan ember, mencacah sayuran, menyiapkan air gula
dengan perbandingan 1:1 gula yang di pakai 300 g dan air 30 ml, ambil EM4
(mol) dengan takaran 2- 24 tutup botol menggunakan kira kira 300 ml, masukkan
sayuran yang sudah dicacah, masukkan kulit nanas, jeruk, kulit pepaya, lalu
masukkan piring telur, air gula, tambahkan sedikit tanah, masukkan air EM4, lalu
diaduk, masukkan daun kering, lalu diaduk. Perhatikan kelembapan campuran
bahan tidak boleh terlalu basah di biarkan 1 minggu, sesekali diaduk, dibiarkan
kembali selama 1- 2 bulan.
Jika hasil kompos becek dan menimbulkan bau, tambahkan dengan
sampah karbon seperti daun kering dan lanjutkan proses fermentasi. Jika hasil
kompos kering tambahkan sampah nitrogen air/ air cucian beras. Hasil akhir
fermentasi akan diperoleh cairan pupuk kompos. Hasil yang dicapai dari
pelaksanaan program kerja KKN ini adalah warga lebih mengetahui cara
menerapkan pemanfaatan limbah rumah tangga. Program kerja KKN berjalan
dengan sangat baik dengan mendapat respon yang positif dan antusias dari warga.

D. Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Serbuk Jahe

Jahe (Zingiber officinalle Rosc) merupakan jenis rimpang yang mudah


ditemukan di Indonesia yang dapat ditemukan dalam bentuk segar maupun hasil
olahannya. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Jahe memiliki rasa dominan pedas yang menghangatkan
tubuh disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Rimpang jahe memiliki
beberapa kegunaan dalam pengobatan tradisional, antara lain obat sakit kepala,
masuk angin dan menambah napsu makan.15 Pemanfaatan dalam bidang
kesehatan, jahe digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu

25
tradisional. Besarnya potensi kesehatan dan kimia atau gizi yang terkandung
dalam jahe menggunga peneliti untuk mencoba menuangkan inovasi menciptakan
produk yaitu minuman kesehatan berbentuk serbuk instan dengan memanfaatkan
jahe.

Pelaksanaan program kerja penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk


jahe telah berhasil dilaksanakan pada pada pada Jum’at, 26 Agustus 2022 di
depan langgar At-Taubah RT 22. Program kerja di laksanakan jam 16.00 sampai
18.00 di mulai dari pemaran materi, menyebarkan leaflet, demo pembuatan
serbuk jahe dan membagikan serbuk jahe instan kepada ibu-ibu PKK dan
Dasawisma . Selama melaksanakan kegiatan program kerja KKN kegiatan di
sambut dengan sangat antusias oleh ibu-ibu Dasawisma, mulai dari penyampaian
materi sampai proses pembuatan serbuk jahe di ikuti oleh 54 warga dari ibu- ibu
PKK dan Dasawisma. Program kerja KKN berjalan dengan sangat baik dengan
mendapat respon yang positif dan antusias.
Kegiatan pembuatan serbuk jahe instan dapat dilihat pada Lampiran 2,
tahap pertama pembuatan dilakukan pemilihan jahe terlebih dahulu yang
merupakan bahan utama untuk memastikan jahe dalam keadaan segar, baik, dan
terbabas dari kapang. Kemudian jahe di kupas kulitnya dan di cuci bersih.
Kemudian jahe diblender dengan perbandingan bahan dan air sebanyak 1:1.
Setelah diblender, jahe disaring, lalu dipisahkan antara pati dan sarinya. Sari jahe
dimasukkan kedalam wadah dan di diamkan selama 15 menit. Selanjutkan sari
jahe dimasukkan kedalam wajan dan ditambahkan gula pasir, setelah itu
dipanaskan di atas kompor dengan api sedang untuk menghindari gosong sambil
diaduk terus menerus sampai menggental. Setelah campuran mengental terus aduk
hingga mengkristal. Kemudian disaring hingga menjadi serbuk, granu-granul
besar hasil penyaringan dihancurkan kembali menggunakan blender, setelah itu
disaring kembali. Sebelum di kemas dilakukan terlebih dahulu beberapa uji
sederhana dengan uji organoleptisnya yitu dengan parameter yang diamati antara
lain: aroma, rasa, tekstur dan warna. Setelah uji organoleptis dikatakan baik maka
sebuk tersebut di kemas dengan kemasan yang menarik dan praktis sehingga

26
minuman serbuk jahe instan dapat dengan mudah untuk dinikmati rasa dan
khasiatnya. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja KKN ini adalah
warga dapat mengetahui cara pembuatan serbuk jahe, manfaat yang dihasilkan
setelah mengomsumsi serbuk jahe dan pemanfaatan tanaman TOGA. Program
kerja KKN berjalan dengan sangat baik dengan mendapat respon yang positif dan
antusias dari warga.

E. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pelaksanaan program kerja penyuluhan dan pelatihan perilaku hidup


bersih dan sehat (PHBS) telah berhasil dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Agustus
2022 di Sekolah Dasar Negeri 004, Jl Lumba-Lumba Samarinda Ilir. Siswa yang
mengikuti kegiatan berasal dari kelas 1A yang berjumlah 30 orang, dan di
dampingi oleh wali kelas yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Siswa mengikuti
kegiatan ini dengan antusias karena tertarik dengan gambar - gambar yang
bertemakan PHBS. Setelah sesi penyampaian materi selesai kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan. Metode ceramah yang dilakukan melalui gambar
yang bertema pola hidup bersih dan sehat dapat diterima dengan baik dan efektif
meningkatkan pengetahuan siswa. Metode ceramah yang dilanjutkan dengan
tanya jawab mampu merubah pandangan siswa tentang pentingnya menerapkan
prinsip-prinsip PHBS baik di kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan penyuluhan ini
mampu membantu guru untuk mengajarkan pola hidup bersih dan sehat serta
mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat.
Berdasarkan pelaksanaan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat
di Sekolah Dasar Negeri 004, Jl Lumba-Lumba Samarinda Ilir yang diikuti oleh
siswa, dapat didiskripsikan hasil yang dicapai adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan siswa tentang prinsip–prinsip perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Mengubah sikap siswa terhadap pentingnya penerapan prinsip-prinsip
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan sekolah.

27
3. Siswa mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan
sekolah maupun di lingkungan keluarga.
4. Pada tahap selanjutnya, siswa diharapkan menjadi agen perubahan untuk
menyebarkan pengetahuan tentang PHBS pada lingkungan keluarga dan
masyarakat luas.

F. Penyuluhan DAGUSIBU antibiotik


Kegiatan Penyuluhan DAGUSIBU antibiotik yang dilaksanakan hari
Jumat, 05 Agustus 2022 dari pukul 14.00-14.30 berlangsung sukses dan lancar.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa Kelurahan Selili memiliki fasilitas
kesehatan yang terletak cukup jauh dari Kelurahan Selili, dan hanya terdapat 1
Apotek. Berdasarkan hal tersebut, sehingga dianggap perlu untuk dilaksanakan
penyuluhan tentang DAGUSIBU antibiotik kepada masyarakat. Sasaran
penyuluhan ini adalah ibu-ibu kelompok PKK dan Dasawisma dengan tujuan
umum untuk meningkatkan pemahaman kepada ibu-ibu tentang pentingnya
penyimpanan dan cara pemberian obat, meningkatkan perilaku kepatuhan minum
obat serta meningkatkan status kesehatan. Tujuan khusus dari kegiatan ini ialah
agar peserta mampu mengetahui aturan yang benar dalam minum antibiotik agar
tidak terjadi resistensi terhadap bakteri.
Penyuluhan dilakukan dengan metode sosialisasi, diskusi dan tanya jawab
seputar materi yang telah disampaikan, foto-foto kegiatan dapat dilihat pada
Lampiran 2. Diawali dengan menyebarkan leaflet materi kepada peserta lalu
menjelaskan materi mengenai pengertian secara umum antibiotik dan
DAGUSIBU. Masyarakat perlu memahami tentang penggolongan obat dan
memahami cara mendapatkan obat yang benar. Masyarakat perlu mengetahui
tentang dampak tersebut dalam rangka mencegah penyalahgunaan obat-obatan
terutama penggunaan antibiotik yang dapat memicu resistensi.
Materi penyuluhan DAGUSIBU dilaksanakan sesuai dengan susunan
akronim DAGUSIBU. DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan,
Gunakan, Simpan dan Buang yang ditujukan agar masyarakat lebih memahami

28
tentang obat.8 Materi pertama mengenai cara mendapatkan obat antibiotik (DA).
Harus memperhatikan golongan obat, antibiotik termasuk golongan obat keras dan
hanya bisa didapatkan di Apotek dan Fasilitas Kesehatan. Harus dengan resep
dokter, karena beda bakteri maka berbeda antibiotik dokter yang akan memilihkan
antibiotik yang tepat sesuai dengan penyakit dan selalu memperhatikan tanggal
kadaluarsa.
Materi selanjutnya mengenai cara menggunakan obat (GU). Dalam
menggunakan obat masyarakat perlu memperhatikan petunjuk penggunaan obat,
baik yang tertera pada kemasan maupun berdasarkan informasi yang diperoleh
dari tenaga kesehatan. Masyarakat harus menanyakan waktu dan jumlah yang
harus digunakan, cara pemakaian yang benar sesuai kondisi (ibu hamil atau
menyusui), boleh atau tidaknya digunakan bersamaan dengan obat lain, dan
antibiotik harus dihabiskan. Jika tidak memahami petunjuknya diharapkan
bertanya kepada apoteker atau dokter.
Penjelasan tata cara penyimpanan (SI) bertujuan agar masyarakat dapat
menyimpan obat- obatan sesuai dengan tempat penyimpanan yang tertera pada
kemasan. Penyimpanan obat yang tepat dan benar dapat membantu memastikan
obat bekerja sebagaimana mestinya serta mencegah keracunan. Beberapa kondisi
penyimpanan yang perlu diperhatikan yaitu panas, udara, cahaya, dan
kelembagaan dapat merusak obat. Penyimpanan obat dapat dilakukan di tempat
sejuk dan kering dimana anak-anak tidak dapat melihat atau menjangkaunya dan
selalu menyimpan obat pada kemasan/wadah aslinya beserta etiket.
Cara membuang obat (BU) yaitu meliputi cara mengenali ciri obat yang
rusak dan cara pembuangan obat yang tepat. Masyarakat diharapkan dapat
mengetahui kerusakan obat jika telah mengalami perubahan warna, tekstur, bau
walaupun belum kadaluarsa, obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu
bulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat dalam membuang obat
yaitu menyingkirkan obat yang tidak digunakan dengan aman dan segera :
memeriksa tanggal kadaluarsa, menghilangkan label obat, hancurkan obat

8
UPK KEMENKES “Apa itu DAGUSIBU” https://upk.kemkes.go.id/new/detail-foto/apa-itu-
dagusibu (diakses pada 17 September 2022, pukul 13.47).

29
berbentuk padat, antibiotik cair dibuang dengan wadah yang diencerkan terlebih
dahulu kemudian selanjutnya dibuang ke wadah tertutup rapat (tempat sampah).
Beberapa hal penting yang disampaikan mengenai antibiotik yaitu :
1. Jika tidak perlu antibiotik, jangan gunakan antibiotik!
2. Antibiotik harus dihabiskan!
3. Bertanya sebelum minum obat!
4. Segera ke dokter jika terjadi alergi!
Diskusi dan tanya jawab dilakukan setelah pemberian materi untuk
mengetahui pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait materi yang
disajikan. Sesi tanya jawab terlaksana cukup baik terlihat dari antusias peserta
kegiatan yang memberikan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan
peserta memberikan gambaran mengenai rasa ingin tahu masyarakat dalam hal
mendapatkan antibiotik di warung warung sekitar dan penggunaan antibiotik
tanpa resep dokter. Hal ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan dan
pemahaman kepada masyarakat untuk mencegah kesalahan penggunaan obat
terutama di lingkungan keluarga.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kelurahan Selili “Sejarah” https://kel-selili.samarindakota.go.id/pages/sejarah-


UHROE (diakses pada 12 Juli 2022, pukul 10.27)
Direktorat Jenderal Cipta Karya “Detail Kegiatan|KKNTEMATIK-
P2PIP”http://ciptakarya.pu.go.id/setditjen/kkntematik/peta/detail/hri
(diakses pada 12 Juli 2022, pukul 10.45)
Zaenab, et al. 2021. Studi perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Limbah
Domestik dan Strategi Pengelolaannya Di Bantaran Sungai Mahakam
Kelurahan Selili Samarinda. Prosiding SIKMA 9, Vol. 2, pp. 286-297.

Qolbiyani, I., et al. 2021. Persepsi dan Identifikasi Kegiatan Pemanfaatan Air
Sungai Mahakam Oleh Masyarakat Kelurahan Selili Kota Samarinda.
Prosiding SIKMA 9, Vol. 2 , pp.112-121.

Suharyanti, E., Amalia, R., Aliva, M. 2020. Peningkatan Kesehatan Masyarakat


Melalui Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di
Lingkungan Bandung. AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat,Vol. 2(1), pp. 31-36.

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak – Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial


Kementerian Sosial. 2020. Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Prasetio, V.M., Ristiawati, T., Philiyanti, F. 2021. Manfaat Eco Enzyme Pada
Lingkungan Hidup Serta Workshop Pembuatan Eco Enzyme.
Darmacitya : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1(1), pp. 21-
29.
UPK KEMENKES “Apa itu DAGUSIBU” https://upk.kemkes.go.id/new/detail-
foto/apa-itu-dagusibu (diakses pada 17 September 2022, pukul 13.47).

Sari, S.M., Ennimay, Rasyid, T.A., 2019. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) Pada Masyarakat. DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, Vol. 3 special issue, pp. 1-7.

31
Nurfajriah, et al. 2021. Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme Sebagai Usaha
Pengolahan Sampah Organik Pada Level Rumah Tangga. Jurnal Ikraith-
Abdimas, Vol. 4(3), pp. 194-197.

Rosnina, AG., Wirda Z., Nilahayati, Sartika A.D. dan Zuriani. 2022. Aplikasi
Pupuk Eco-Enzyme Pada Lahan Marginal Di Desa Reuleut Barat Muara
Batu Aceh Utara. GSS, Vol. 4(1), pp 78-83.

Zul Bayu, L.O.M.A., Nasir, N.H., Awaliyah, N.H., 2021. Edukasi DAGUSIBU
(Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) Obat di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo Utara, KAbupaten Konawe Selatan. Jurnal Mandala
Pengabdian Masyarakat, Vol. 2(2), pp. 46-51

I. W. Sugiritama, et al. 2021. Pengembangan Pola Hidup Bersih Dan Sehat


(PHBS) Pada Anak Sekolah Melalui Metode Penyuluhan. Buletin
Udayana Mengabdi. Vol. 20(1), pp. 64-70.

Yuwono,D.,2005. Pupuk organik, penebar swadaya, jakarta.

Srinivasan, K.,. (2017). Ginger rhizomes (Zingiber officinale): A spice with


multiple health beneficial potentials. Pharma Nutrition. doi: 10.1016 /
j.phanu. 2017. 01. 001.

32
LAMPIRAN

Lampiran program kerja memuat


Lampiran 1. Peta Lokasi KKN

F5J7+46J, Jl. Sultan Alimuddin, Selili, Kec. Samarinda Ilir, Kota


Samarinda, Kalimantan Timur 75114.

33
Lampiran 2. Foto-Foto Kegiatan

Foto Kegiatan Keterangan

Pelaksanaan
kegiatan
penyuluhan
DAGUSIBU
Antibiotik

34
Pelaksanaan
kegiatan
Penyuluhan
Perilaku
Hidup Sehat
dan Bersih
(PHBS) di
SDN 004

35
Pelaksanaan
Kegiatan
Penyuluhan
& Pelatihan
Eco Enzyme

36
37
Pelaksanaan
Kegiatan
Penyuluhan
dan Pelatihan
Pembuatan
Serbuk Jahe

38
Pelaksanaan
Kegiatan
Penyuluhan
dan Pelatihan
Pembuatan
Pupuk
Kompos

39
Pelaksanaan
Kegiatan
Pembuatan
Kebun
Percontohan
Tanaman
Obat
Keluarga
(TOGA)

40
41
42
Lampiran 3. Perizinan

43
44
45
46
Lampiran 4. Laporan Bimbingan Lapangan

Lampiran 5. Nota dan kwitansi anggaran biaya pelatihan dan penyuluhan serbuk
jahe instan

47
Lampiran 6. Nota dan kwitansi anggaran biaya pelatihan dan penyuluhan TOGA

48
Lampiran 7. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan DAGUSIBU
Antibiotik

49
Lampiran 8. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan dan Pelatihan
Ecoenzyme

Lampiran 9. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan PHBS

50
51
Lampiran 10. Nota dan kwitansi anggaran biaya penyuluhan dan pelatihan pupuk
kompos

52
Lampiran 11. Leaflet
Cara
Pembuatan
Ecoenzyme

Cara
Pembuatan
Serbuk Jahe

53
DAGUSIBU
Antibiotik

54
Lampiran 12. Poster (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) PHBS

55
Lampiran 13. Spanduk

Lampiran 14. PowerPoint Proker

Ppt Program
kerja
DAGUSIBU
Antibiotik

Ppt Program
Kerja
Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
(PHBS)

56
Ppt Program
Kerja
Pembuatan
Eco Enzym

Ppt Program
Kerja
Pembuatan
Serbuk Jahe

Ppt Program
Kerja
Pembuatan
Pupuk
Kompos

57
Ppt Program
Kerja Kebun
Percontohan
Tanaman
obat Keluarga
(TOGA)

58

Anda mungkin juga menyukai