PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
TENTANG
PETUNJUKTEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Januari 2021
Wadan
Seklem
Dirdik Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M. Tr (Han).
Laksamana Muda TNI
Kabagset
Ketua
Sekretaris
iii
DAFTAR ISI
Peraturan Danseskoal……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………iii
LAMPIRAN PERATURAN DANSESKOAL……………………………………………………………...1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………… 1
1. Umum………………………………………………………………………………. 1
2. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………….. 1
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut……………………………………………………. 2
4. Dasar……………………………………………………………………………….. 2
5. Pengertian…………………………………………………………………………. 2
6. Umum………………………………………………………………………………. 4
7. Perangkat dan Peserta Diskusi………………………………………………….. 7
8. KKA Model Studi Kasus…………………………………………………………...7
9. KKA Model Analisis………………………………………………………………. 10
10. KKA Model Pemecahan Masalah………………………………………….…….12
SUB-LAMPIRAN A……………………………..……………………………………………………….. 16
SUB-LAMPIRAN B………………………………………………………………………………………. 17
SUB-SUBLAMPIRAN 1 SUB-LAMPIRAN B...…………..……………….……..…………… 27
SUB-LAMPIRAN C…………………………………………………………………………………………28
SUB-SUBLAMPIRAN 1 SUB-LAMPIRAN C………………………………………………… 35
SUB-LAMPIRAN D…………………………………………………………………………………………36
SUB-SUBLAMPIRAN D-1 SUBLAMPIRAN D……………………………………………….. 42
SUB-SUBLAMPIRAN D-2 SUBLAMPIRAN D……………………………………………… 43
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Kertas Karya Acuan (KKA) adalah suatu produk naskah perorangan yang dibuat
oleh masing-masing Pasis sebagai jawaban dari penugasan diskusi dengan model Studi
Kasus, Analisis dan Pemecahan Masalah. KKA merupakan pendapat pribadi (Personal
Opinion) dari Perwira Siswa (Pasis) sebagai bahan Brainstorming dalam diskusi model
Studi Kasus, Analisis dan Pemecahan Masalah sesuai dengan lembaran penugasan.
Dengan membuat KKA, diharapkan dapat menghasilkan suatu pendapat, gagasan atau
pemikiran orisinil dari Pasis sebagai bahan masukan untuk penyusunan naskah Kertas
Karya Kelompok (Taskapok).
Setelah Para Pasis membuat KKA sesuai waktu dan tugas yang diberikan dalam
lembar merah, selanjutnya melaksanakan Diskusi Kelompok 1 (DK I), Diskusi Kelompok 2
(DK II) dan Diskusi Antar Kelompok (DAK). Dalam penulisan KKA, setiap Pasis
menggunakan format dan mekanisme yang sama dan seragam, dengan harapan dalam
penilaian kemampuan konsepsional, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan
menganalisis serta kemampuan menulis efektif dapat dicermati dan dinilai secara objektif.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Peraturan Komandan ini meliputi penyusunan
KKA dengan model Studi Kasus, Studi Analisis dan Pemecahan Masalah dengan tata
urut sebagai berikut:
a. Bab I : Pendahuluan.
b. Bab II : Penyusunan Kertas Karya Acuan.
c. Bab III : Penutup.
4. Dasar.
5. Pengertian.
a. Kertas Karya Acuan (KKA) adalah tulisan hasil kerja individu Pasis yang
dituangkan dalam format sesuai dengan permasalahan yang diberikan di dalam
lembar merah.
c. Diskusi Kelompok Tahap II (DK II) adalah kegiatan diskusi yang diadaptasi
dalam bentuk diskusi internal kelompok Pasis untuk menyusun Kertas Karya
Kelompok secara berurutan, dimulai dari kesepakatan penentuan judul, alur/pola
pikir, kerangka tulisan dan pembagian tugas.
g. Lembar Merah adalah lembar penugasan yang diberikan kepada Pasis untuk
diulas melalui hasil analisis dan pendapat Pasis.
BAB II
PENYUSUNAN KERTAS KARYA ACUAN
b. Ketentuan Penyajian.
c. Ketentuan Penilaian.
d. Pengecualian.
Bagi Pasis yang tidak dapat membuat KKA dan tidak dapat mengikuti DK I
dan DK II karena sakit yang disertai surat keterangan dokter atau karena sesuatu
hal yang dapat ditolerir oleh lembaga, maka diwajibkan membuat KKA dengan
menggunakan lembar penugasan yang sudah ada sebagai referensi, untuk
mendapatkan nilai KKA susulan atas kewenangan Kepala Departemen terkait.
e. Sanksi
2) Bagi Naskah KKA yang tidak sesuai dengan format yang telah
ditentukan dianggap tidak membuat KKA dan diwajibkan untuk membuat
ulang sesuai dengan ketentuan serta diberikan nilai batas terendah
kelulusan.
a. Diskusi Kelompok Tahap I (DK I) dan Diskusi Kelompok Tahap II (DK II)
terdiri dari:
1) Ketua Diskusi.
2) Sekretaris.
3) Moderator.
4) Anggota Kelompok.
5) Penilai.
6) Pabing Mobile.
8. KKA Model Studi Kasus. (Sub Lampiran II). Penyusunan KKA Model Studi Kasus
merupakan pembelajaran dari suatu kasus peristiwa/kejadian yang dapat digunakan
dalam bidang keilmuan yang telah diberikan yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
b. Latar Belakang.
8
1) Umum.
a) Bagian ini berisikan tentang kejadian yang akan dibahas
secara umum tentang penyebab timbulnya masalah, ataupun pemicu
terjadinya asal mula peristiwa.
c. Analisis.
e. Manfaat yang Dapat diambil bagi TNI Angkatan Laut. Merupakan nilai
tambah yang dapat diaplikasikan dan hal-hal yang harus dihindari oleh TNI/TNI
Angkatan Laut dari aspek edukatif, inspiratif dan instruktif yaitu:
f. Penutup.
h. Komposisi Tulisan.
1) Topik :-
2) Latar Belakang : 10%
3) Analisis Kejadian : 55%
4) Hal-hal Positif dan Negatif : 10%
5) Manfaat yang Dapat Diambil : 15%
6) Penutup : 10%
b. Latar Belakang. Latar Belakang berupa data dan fakta yang dapat
dijadikan acuan untuk dianalisis sesuai dengan materi pembahasan atau
penugasan. Pada paragraf pertama memuat penjelasan umum tentang yang akan
dibahas dalam pembahasan, pada paragraf kedua memuat secara singkat tentang
permasalahan yang muncul yang akan diselesaikan sedangkan paragraf ketiga
memuat tentang solusi yang dalam pengambilan keputusan dalam pembahasan.
Bahan dapat diperoleh dari buku acuan, textbook, sumber di website, internet dan
lain-lain, data tersebut sebagai bahan pembahasan/masukan, di mana pada
bagian ini boleh dicantumkan sesuatu atau hal-hal yang merupakan hasil analisis
sementara dari data dan fakta yang ada tersebut.
11
e. Penutup.
g. Komposisi Tulisan.
1) Topik :-
2) Latar Belakang : 15%
3) Analisis : 55%
4) Pengambilan Keputusan : 20%
5) Penutup : 10%
a. Judul. Judul KKA adalah rumusan pokok suatu tulisan. Oleh sebab itu,
judul harus dinyatakan dengan singkat, jelas dan mudah dipahami dan relevan
dengan tema dan topik serta terdiri dari tiga variabel (kalimat kunci) yang saling
terkait. Untuk variabel pertama sebagai pokok bahasan.
pembahasan.
d. Pemecahan Persoalan.
e. Penutup.
2) Pola Pikir merupakan pola yang sudah baku untuk menuntun cara
berpikir dalam memecahkan persoalan, atau membantu memudahkan dalam
berpikir secara kesisteman terhadap persoalan yang dibahas (sebagai
contoh: Metode SOM). Pola Pikir dibuat khusus untuk KKA Model
Pemecahan Masalah.
4) Pada pojok kanan bawah Alur Pikir dan Pola Pikir, Pasis wajib
mencatumkan tanda tangan.
g. Komposisi Tulisan.
1) Judul : -
2) Latar Belakang : 10%
3) Permasalahan : 20%
4) Pemecahan Permasalahan : 60%
15
5) Penutup : 10%
BAB III
PENUTUP
11. Peraturan Komandan Seskoal (Perdan) tentang KKA ini merupakan pedoman bagi
Pasis, Pabing Pembimbing, Pabing Penilai dan Penyelenggara Karya Tulis (Departemen
terkait) selama melaksanakan proses belajar mengajar di Seskoal. Hal-hal yang belum
tertuang dalam Perdan ini tetap mengacu pada Jukminu yang berlaku di lingkungan
TNI/TNI Angkatan Laut.
12. Peraturan Komandan Seskoal ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan, selanjutnya
Peraturan Komandan Seskoal Nomor 2 tahun 2018 tanggal 8 Januari 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penulisan Kertas Karya Acuan (KKA) Pendidikan Reguler Seskoal
dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Desember 2021
Komandan Seskoal,
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
CONTOH FORMAT: SAMPUL LUAR KKA STUDI KASUS (SOFT COVER)
5,5 cm
4,5 cm
17
OLEH
DHARMA WIRATAMA
MAYOR LAUT (P) NRP 59001/P
(Arial 12 Bold)
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
1. Judul.
Studi Kasus Penanganan Bencana Tsunami di Aceh Tahun 2004 Ditinjau dari
Aspek OMSP serta Manfaatnya bagi TNI Angkatan Laut.
2. Latar Belakang.
a. Umum
berasal dari bahasa Jepang, "Tsu" yang berarti gelombang, dan "Nami"
yang berarti pelabuhan, sehingga kata Tsunami diistilahkan sebagai
gelombang panjang di pelabuhan dst. Tsunami dipropinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, terbentuk ketika massa air laut Samudra Hindia yang
begitu luasnya tiba-tiba berubah dan terguncang akibat segmen
lempeng Myanmar (merupakan lempeng Eurasia) dibawah palung
Sunda bergerak naik karena terhunjam oleh lempeng India. Naiknya
lempeng Myanmar yang berada didasar Samudra tersebut, menaikan
permukaan air laut diatasnya, sehingga permukaan datar air laut kearah
pantai barat Sumatera ikut terpengaruh berupa penurunan permukaan
air laut. Kemudian mendorong balik kearah pantai dalam bentuk
gelombang tinggi secara berulang-ulang seiring dengan kemunculan
gempa bumi susulan di sepanjang batas benturan tektonik lempeng
sebagai akibat gempa utamanya….. dst.
b. Kronologis Kejadian.
1) Pra Kejadian.
2) Kejadian
1
Laporan Utama, Patriot, Edisi No. 13/tahun-VII/februari 2006, hal 4
2
Wikipedia, Gempa Bumi Samudra Hindia 2004, diakses tgl; 16 Juni 2008, jam 10.40 WIB
20
5
Media Indonesia, Kamis, 30 Desember 2004, Hal 2 kol 3-6
21
3) Pasca Kejadian.
3. Analisis.
a. Landasan Pemikiran.
b. Pembahasan.
a. Hal-hal Positif.
4) Dst...
b. Hal-hal Negatif.
3) Dst...
5. Manfaat yang dapat Diambil bagi TNI AL. Beberapa hal yang dapat
diambil manfaatnya bagi TNI AL dari pelaksanaan OMSP di Aceh adalah:
a. Aspek Edukatif.
7
Ibid. Hal 2
8
Ibid Hal. 71
25
3) Dst...
b. Aspek Inspiratif.
3) Dst...
c. Aspek Instruktif.
3) Dst...
6. Penutup.
2) ..................
3) …………….dst
2) ................
3) dst
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
CONTOH FORMAT: ALUR PIKIR MODEL STUDI KASUS
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
PENANGANAN ANALISA
LATAR BELAKANG
BENCANA KEJADIAN MANFAAT BAGI
TSUNAMI DI TNI AL
KEJADIAN (Prinsip OMSP sbg
ACEH TAHUN
2004
Tools Analisis)
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
1. Judul.
2. Latar Belakang.
3. Analisis.
(a) Pendeteksian.
(b) Pengidentifikasian.
(c) Penindakan.
a. Kemampuan 0,4
b. Kehandalan 0,4
c. Harga 0,2
Tabel.............Level Pertama
5. Penutup.
a. Kesimpulan
b. Saran
Dharma Wiratama
Lampiran Mayor Laut (P) NRP 59001/P
36
2. Daftar Pustaka.
37
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT SUB-SUBLAMPIRAN III A DARI SUBLAMPIRAN III PADA
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO LAMPIRAN PERATURAN KOMANDAN SESKOAL
NOMOR TAHUN 2021
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
CONTOH FORMAT: ALUR PIKIR MODEL ANALISA
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF TERBAIK DALAM PENGADAAN ALAT UTAMA SISTIM SENJATA
TNI ANGKATAN LAUT GUNA MENGAMANKAN PERAIRAN ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
ALUR PIKIR
LANDASAN PEMIKIRAN
Teori Measurement Of Effectiveness
(MoF)
Dharma Wiratama
Mayor Laut (P) NRP 59001/P
38
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
1. Judul.
2. Latar Belakang.
Pertahanan dan keamanan negara yang tangguh akan menjaga dan
melindungi kedaulatan Negara Indonesia. Sebaliknya, apabila fungsi pertahanan dan
keamanan lemah dapat berakibat kerawanan keamanan nasional hingga keutuhan
dan kedaulatan Negara dikarenakan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi
sosial, ekonomi dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia.
Pembangunan dan potensi pertahanan dan keamanan merupakan salah satu pilar
terdepan demi mengamankan kepentingan dan tujuan nasional yang menyangkut
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara (Sishamkamneg)
Industri Strategis Nasional belum dioptimalkan secara maksimal sehingga tidak
mampu mendukung kebutuhan Alutsista TNI Angkatan Laut yang menjadi masalah
terbesar masih dihadapi TNI sebagai kekuatan utama kemampuan pertahanan adalah
jumlah peralatan pertahanan terutama alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang
sangat terbatas dan kondisi peralatan pertahanan yang secara rata-rata tidak sesuai
lagi dengan perkembangan teknologi terkini yang mengakibatkan penurunan efek
penggentar pertahahan. Selain itu aspek pembiayaan dan anggaran adalah urusan,
tanggungjawab dan wewenang pemerintah pusat yang sangat terbatas menjadikan
terbatasnya pencapaian kemampuan industri strategis nasional untuk menjadi industri
yang mampu menyaingi industri luar negeri. Di dalam penggunaan produk-produk
yang dihasilkan industri strategi nasional belum sesuai dengan sepenuhnya tepat
sesuai dengan fungsi awalnya.
39
Guna mengembangkan Instranas maka pemerintah perlu adanya Peraturan
Perundang-undangan sebagai payung hokum agar implementasi kebijakan
pengembangan Instranas dapat berjalan secara efektif. selain itu juga perlu
peningkatan kemampuan teknologi guna bersaing dengan produk luar negeri dan
perlunya peningkatan anggaran untuk mendukung pengembangan instranas. Dan
Indonesia akan menjadi negara yang mampu menjaga pertahanan dan keamanan
negara dengan baik guna menjaga dan melindungi kedaulatan Negara Indonesia.
3. Permasalahan:
d. Dan seterusnya.
4. Pemecahan Permasalahan:
a. Landasan pemikiran.
1) Perundang – Undangan
2) Teori
3) Penelitian Terdahulu
dst…..
b. Pembahasan.
b) Kemampuan SDM
c. Upaya
5. Penutup.
a. Kesimpulan.
3) Dst...
43
b. Saran.
3) Dst....
4) Dst.....
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
CONTOH FORMAT: ALUR PIKIR MODEL PEMECAHAN MASALAH
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
PROSES
KONDISI OPTIMALISASI KONDISI INTRANAS BANGKUAT
LATAR INDUSTRI STRATEGI YG DIHARAPKAN ALUTSISTA
INTRANAS PERMASALAHAN
BELAKANG NASIONAL MENINGKAT
SAAT INI
PETUNJUK TEKNIS
PENULISAN KERTAS KARYA ACUAN (KKA)
CONTOH FORMAT: ALUR PIKIR MODEL PEMECAHAN MASALAH
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
OPTIMALISASI INDUSTRI STRATEGIS NASIONAL GUNA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
KEKUATAN ALUTSISTA DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI AL
TUGAS
POLA PIKIR TNI AL
TERDUKUNG
LANDASAN PEMIKIRAN
BANGKUAT
ALUTSISTA
MENINGKAT
Disusun oleh Dwi Jantarto untuk pedoman dalam menulis Catatan Kaki
(Footnote) dan Daftar Pustaka dengan Chicago Style yang telah disesuaikan
dengan beberapa literatur di Indonesia. Format penulisan ini boleh dimodifikasi
atau diubah sesuai dengan up date terbaru dari halaman resmi melalui
https://www.chicagomanualofstyle.org/home.html atau dapat pula mengadopsi
referensi-referensi lainnya apabila tidak terakomodasi di dalam aturan Chicago
Manual of Style.
Chicago Style Versi Ke-17 memiliki dua bentuk Catatan Kaki yaitu bentuk
panjang dan bentuk pendek. Bentuk pendek dituliskan setelah terlebih dahulu
menuliskan bentuk panjang. Bentuk pendek dibuat untuk menggantikan
penggunaan ibid, op.cit, dan loc.cit. Bentuk pendek dituliskan biasanya apabila
bentuk panjang lebih dari empat suku kata dan jumlah halaman yang dikutip.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis, Nama Depan Penulis. Judul Buku. Kota
Penerbit: Penerbit, Tahun Keluaran.
Contoh:
Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers,
2009.
47
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis 1, Nama Depan Penulis 1 dan Nama Penulis 2.
Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Keluaran.
Contoh:
Viotti, Paul R. dan Mark V. Kauppi. International Relations Theory: Realism,
Pluralism, Globalism. Massachusetts: Allyn and Bacon, 1993.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis 1, Nama Depan Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama
Penulis 3, Nama Penulis 4, dan Nama Penulis Berikutnya. Judul
Buku. Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Keluaran.
Contoh:
48
Hutchins, Chris, Amy Lewis, Sean Smart, Carol Tan, and Mark Cullen.
Astronomy: A Guide to the Stars. New York: W.W. Norton and Company,
2007.
Daftar Pustaka:
Nama Sumber, edisi ke …. Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Keluaran.
Contoh:
Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary, edisi ke 10. Springfield, MA:
Merriam-Webster, 1993.
Daftar Pustaka:
Nama Lembaga. Judul Buku. Edisi ke … Kota Penerbit: Penerbit, Tahun
Keluaran.
Contoh:
American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of
mental disorders. Edisi ke4. Washington, DC: Author, 1994.
49
Daftar Pustaka:
Nama Penulis, penerj. Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit, Tahun
Keluaran.
Contoh:
Richmond Lattimore, penerj. The Iliad of Homer. Chicago: University of
Chicago Press, 1951.
Daftar Pustaka:
50
Contoh:
Copeland, Dale C. Constructivism and International Relations: Alexander
Wendt and His Critic, ed. Stefano Guzzini dan Anna Leander. London:
Routledge, 2006.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis Bab/Bagian dari Buku, Nama Depan Penulis
Bab/Bagian dari Buku. “Judul Bab/Bagian dari Buku,” dalam Judul
Buku, disusun oleh Nama Penulis Buku. Kota Penerbit: Penerbit,
Tahun Keluaran.
Contoh:
Wiese, Andrew. “‘The House I Live In’: Race, Class, and African American
Suburban Dreams in the Postwar United States,” dalam The New
Suburban History, disusun oleh Kevin M. Kruse and Thomas J. Sugrue.
Chicago: University of Chicago Press, 2006.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis, Nama Depan Penulis. Pengantar/ Pendahuluan
dari Judul Buku, oleh Nama Pemberi Pengantar/Pendahuluan.
Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Keluaran), halaman
Contoh:
Rieger. Introduction to Frankenstein; or, The Modern Prometheus, oleh Mary
Wollstonecraft Shelley. Chicago: University of Chicago Press, 1982.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis Artikel, Nama Depan Penulis Artikel. “Judul
Artikel,” Nama Jurnal (Tahun Keluaran). Artikel dalam Jurnal
Nama Jurnal Cetak, Nomor Keluaran (Tahun Keluaran).
Contoh:
Smith, John Maynard. “The Origin of Altruism,” Nature 393 (1998). Artikel
dalam Jurnal of the American Medical Association 287, no. 5 (2002).
52
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis Artikel, Nama Depan Penulis Artikel. “Judul
Artikel,” Nama Majalah, tanggal bulan, tahun.
Contoh:
17
Martin, Steve. “Sports‐Interview Shocker,” New Yorker, May 6, 2002.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis Artikel, Nama Depan Penulis Artikel. “Judul
Artikel,” Nama Surat Kabar, tanggal bulan, tahun, Nama Rubrik,
Nama Edisi.
Contoh:
Niederkorn, William S. “A Scholar Recants on His ‘Shakespeare’ Discovery,”
New York Times, June 20, 2002, Arts section, Midwest edition.
53
Review Buku
Catatan Kaki:
11
Nama Reviewer, “Judul Review,” review dari Judul Buku, oleh Nama
Pengarang Buku, Buku/Majalah/Jurnal domain review, tanggal bulan,
tahun, halaman.
Contoh:
11
Gorman, “Endangered Species,” review dari The Last American Man, oleh
Elizabeth Gilbert, New York Times Book Review, 2 Juni, 2002, 16.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Reviewer, Nama Depan Reviewer. “Judul Review,”
review dari Judul Buku, oleh Nama Pengarang Buku.
Buku/Majalah/Jurnal domain review, tanggal bulan, tahun.
Contoh:
Gorman. “Endangered Species,” review dari The Last American Man, oleh
Elizabeth Gilbert, New York Times Book Review, 2 Juni, 2002.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis, Nama Depan Penulis. “Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi.” Program S1/S2/S3, Nama Perguruan
Tinggi, Tahun Keluaran.
54
Contoh:
Amundin, Mohammad. “Click Repetition Rate Patterns in Communicative
Sounds from the Harbour Porpoise, Phocoena phocoena”. Disertasi
Ph.D., Stockholm University, 1991.
Daftar Pustaka:
Nama Keluarga Penulis, Nama Depan Penulis. “Judul Paper”. Paper
dipresentasikan pada Nama Seminar/Simposium/Workshop, Kota
Tempat Seminar/Simposium/ Workshop, Negara, tanggal bulan,
tahun.
Contoh:
Doyle, Brian. “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59”.
Paper dipresentasikan pada the annual international meeting for the
Society of Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002.
Daftar Pustaka:
Nama Penulis/Organisasi, “Judul Artikel,” Nama Situs Web, diakses
pada tanggal bulan tahun, Alamat Situs Web
Contoh:
Evanston Public Library Board of Trustees, “Evanston Public Library
Strategic Plan, 2000–2010: A Decade of Outreach,” Evanston Public
Library, diakses pada 12 Desember 2019,
http://www.epl.org/library/strategic‐plan‐00.html
Daftar Pustaka:
Nama Ensiklopedia/Kamus, edisi ke ….
Contoh:
The New Encyclopedia Britannica, 15th ed.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edisi ke15.
Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
Hasil Wawancara
Catatan Kaki:
34
Nama Subjek Wawancara. (Tahun, tanggal bulan). Wawancara/Diskusi.
56
Contoh:
34
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.