LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAYATI DAN
PENGELOLAAN HABITAT
ERLAND FHAREZA
193030401102
KELOMPOK I
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1. Pengertian Rhizosfer...................................................................... 3
2.2. Pengertian Filosfer......................................................................... 3
2.3. Peranan Agens Hayati Bagi Tumbuhan......................................... 4
III. BAHAN DAN METODE..................................................................... 6
3.1. Waktu Dan Tempat........................................................................ 6
3.2. Bahan dan Alat............................................................................... 6
3.3. Cara Kerja...................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8
4.1. Hasil Pengamatan........................................................................... 8
4.2. Pembahasan.................................................................................... 8
V. PENUTUP............................................................................................. 10
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 10
5.2. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
Lingkungan hidup, baik itu biotik maupun abiotik sangat berperan dalam
kelangsungan hidup agensia pengendali hayati. Agensia hayati sangat dipengaruhi
oleh iklim terutama iklim mikro (suhu, pH, kelembaban, dan beberapa komponen
lainnya) (Sopialena, 2018).
III. BAHAN DAN METODE
4.2. Pembahasan
Berdasarkan tabel 1. hasil pengamatan isolasi agens hayati dari rizosfer dan
filosfer bambu didapatkan hasil yaitu pada hari pengamatan pada tanggal 19
Oktober 2021 perubahan yang terjadi pada isolasi agens hayati pada filosfer
adalah nasi yang digunakan masih berwarna putih dan pada nasi mulai muncul
misellium. Sedangkan pada isolasi agens hayati dari rizosfer perubahan yang
terjadi yaitu pada beberapa bagian nasi yang digunakan mulai menguning dan
mulai muncul misellium. Kemudian pada hari pengamatan tanggal 21 Oktober
2021 perubahan yang terjadi pada isolasi agens hayati dari filosfer yaitu pada nasi
yang digunakan mulai berubah menjadi kekuningan dan ditumbuhi oleh
Trichoderma. Sedangkan pada isolasi agens hayati dari rizosfer perubahan yang
terjadi adalah nasi yang digunakan menguning dan ditumbuhi oleh Trichoderma.
Dari kedua Teknik isolasi yang digunakan terdapat beberapa perbedaan. Pada
hasil isolasi agens hayati dari rizosfer warna dari Trichoderma yang dihasilkan
memiliki warna hijau pekat atau hijau tua dan kecepatan pertumbuhannya lebih
cepat dan jumlah dari Trichoderma yang muncul lebih banyak, hal ini dipengaruhi
oleh keberadaan rizosfer yang mengandung banyak sekali mikroorganisme di
dalamnya sehingga pertumbuhan dari Trichoderma yang berasal dari rizosfer
lebih cepat. Sedangkan hasil isolasi agens hayati dari filosfer warna dari
Trichoderma yang dihasilkan memiliki warna hijau pekat tetapi jumlahnya yang
tidak terlalu banyak, hal ini disebabkan oleh letak dari filosfer yang berada di atas
permukaan tanaman sehingga kandungan mikroorganismenya tidak terlalu
banyak.
Pada proses isolasi agens hayati Trichoderma sp. dari rhizosfer dan filosfer
bambu bahan yang digunakan yaitu nasi sebagai sarana media isolasi dan juga
sumber nutrisi yang diperlukan Trichoderma untuk tumbuh. Bahan nasi yang
digunakan memiliki peran untuk membantu dan memancing pertumbuhan dari
jamur Trichoderma ada media isolasi. Nasi juga berperan sebagai pengganti
eksudat akar sebagai sumber nutris yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan Trichoderma.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada proses mengisolasi jamur agens hayati Trichoderma pada perakaran
bambu dengan teknik sederhana yaitu dengan menggunakan perangkap tanah
rhizosfer dan perangkap daun bambu. Yang dilakukan dengan menggunakan nasi
sebagai media sekaligus sebagai sumber nutrisi bagi jamur Trichoderma sp. untuk
berkembang pada media isolasi. Teknik isolasi agens hayati dari rhizosfer
menggunakan tanah yang letaknya di daerah perkaran tanaman bambu, sedangkan
pada teknik isolasi dari filosfer menggunakan daun dari tanaman bambu. Dari
kedua Teknik isolasi yang digunakan, Teknik isolasi agens hayati Trichoderma
dari rhizosfer lah yang menghasilkan banyak Trichoderma karena kandungan
mikroorganismenya yang banyak dibandingkan dengan mikroorganisme yang ada
di bagian filosfer.
5.2. Saran
Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan dapat menguasai materi
yang akan dipelajari dengan baik serta para praktikan dapat menggunakan
laboratorium dengan sebaik-baiknya dan menjaga ketertiban.
DAFTAR PUSTAKA