Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam dunia biologi makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat
mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat
berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Yang termasuk ke dalam golongan
makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Adapun ciri-ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan, dapat
bernapas, dapat bergerak, dapat tumbuh, dapat berkembang biak, peka terhadap
rangsangan, dapat beradaptasi, mengeluarkan zat sisa. Makhluk hidup di dunis ini
sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat para
ilmuwan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat
suatu system yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk
mempermudah para ilmuwan memilah-milah perbedaan serta persamaan yang
terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Pada awalnya,
seorang ahli biologi bernama Carlos Linnaeus, yang berasal dari Swedia,
melakukan klasifikasi makhluk hidup menjadi 2 kelompok. Yakni dunia
tumbuhan dan dunia hewan. Namun seiring berjalannya waktu, pengelompokan
menjadi semakin banyak.
Adapun pengelompokannya, dilakukan klasifikasi berdasarkan kingdom.
Yang pertama, kingdom plantae (dunia tumbuhan) dan kingdom animalia (dunia
hewan). Maka, bunglon termasuk ke dalam kingdom animalia (dunia hewan).
Kingdom animalia adalah klasifikasi taksonomi organisme yang tidak memiliki
dinding sel kloroplas dan karena itu tergantung pada organisme lain untuk
makanan mereka. Adapun klasifikasi kingdom animalia terbagi menjadi 2 bagian
yaitu Vertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan Intervebrata (mempunyai
tulang belakang). Hewan bunglon ini termasuk dalam kelompok Invertebrata yaitu
kelompok hewan yang memiliki vertebrae atau tulang belakang memanjang pada
bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor seperti pisces, amfibi, reptilia, aves
dan mamalia.

1
Reptile adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki
sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat
tungkai) dan menularkan telur yang embrionya di selubungi oleh membran
amniotic. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika. Reptile
ini misalnya ular, buaya, kadal, kura-kura, cicak. Hewan ini sangat mudah dalam
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Bunglon adalah sejenis reptile yang termasuk ke dalam suku familia.
Disaat bunglon merasa terancam,ia akan mengubah warna kulitnya menjadi
serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya
tersamarkan. Fungsi penyamaran ini disebut kamuflase, yaitu penyamaran bentuk
atau warna hewan yang menyerupai makhluk hidup lain. Biasanya bunglon
berubah dari warna-warna cerah yaitu hijau, kuning, atau abu-abu terang menjadi
warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Dari beberapa banyaknya hewan,bunglon merupakan salah satu hewan
yang memiliki keunikan. Banyak orang yang merasa takut atau bahkan penasaran
ketika melihat hewan yang satu ini. Karena kemampuannya yang bisa berubah
warna setiap kali merasa terancam terhadap predator di lingkungannya. Perubahan
warna bunglon tersebut, ternyata memiliki alasan dan fungsi tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul
ke dalam sebuah karya tulis adalah “MEKANISME PERUBAHAN WARNA
PADA BUNGLON/CHAMEPLEON”..
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah di sampaikan di atas penulis
merumuskan masalahnya, yaitu:
1. Apa faktor yang mempengaruhi perubahan warna pada bunglon?
2. Bagaimana proses mekanisme perubahan warna pada bunglon?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dan penyusunan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor bunglon yang bisa berubah warna setiap kali
beradaptasi dengan lingkungannya
2. Untuk menjelaskan cara perubahan warna pada bunglon

2
D. Metode
Metode yang akan di gunakan oleh penulis adalah metode deskriptif yaitu
metode kualitatif. Kualititatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Dengan metode penelitian yang menghasilkan
data deskriptif yang berupa studi literatur. Studi literatur adalah mencari referensi
teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
E. Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis ini terdapat dalam bagian sistematika,
yaitu : BAB 1 Pendahuluan
Yang meliputi :
a. Latar Belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan
d. Metode penilitian
e. Sistematika
penulisan BAB 2 Landasan
teori
Yang meliputi :
a. Pengertian dan macam-macam Bunglon
b. Morfologi dan Anatomi pada Bunglon
c. Reproduksi pada Bunglon
d. Fungsi dari perubahan warna
Bunglon BAB 3 Temuan dan Pembahasan
Yang meliputi:
a. Hasil Penelitian Studi Literatur
b. Faktor perubahan warna pada Bunglon
c. Proses perubahan warna pada
Bunglon BAB 4 Penutup
Yang meliputi:
a. Kesimpulan
b. Saran

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian dan macam-macam Bunglon
1. Pengertian Bunglon
Menurut wikipedia Bunglon (calotes) adalah sebutan khusus untuk
beraneka jenis kadal/bengkarung yang memiliki kemampuan mengubah warna
kulitnya. Secara umum, istilah “bunglon” digunakan untuk menyebut kadal-kadal
dari suku Iguania termasuk Iguanidae, Agamiadae, dan Chamaeleonidae. Istilah
dalam bahasa Inggris adalah Chameleon atau Chamaeleon. Akan tetapi,istilah
dalam bahasa Inggris tersebut lebih sering digunakan untuk menyebut jenis-jenis
dari suku Chamaeleonidae. Untuk istilah bunglon dalam bahasa Indonesia lebih
cocok diterjemahkan dengan istilah calotes, karena kadal jenis chamaeleonidae
tidak ditemukan di kawasan Indonesia. Bunglon adalah sebutan umum untuk
jenis-jenis kadal pohon yang berwarna cerah dari familia Agamidae.
Bunglon menyebar sangat luas mulai dari sebagian Asia bagian
selatan,hingga kepulauan Nusantara. Di Indonesia sendiri, istilah bunglon
digunakan untuk menyebut beberapa spesies dari marga Bronchocela Sp,
misalnya bunglon surai. Hampir semua jenis bunglon memiliki persamaan fisik
dan sifat seperti : kepala dengan bentuk bersudut, kulit kasar, kelopak mata
berukuran besar, dan mampu berubah warna.1
Dalam buku yang berjudul Reptile, Bunglon adalah sejenis kadal kecil
yang biasa hidup di pohon. Bunglon merupakan reptile yang terkenal karena
kemampuannya berganti warna kulit sehingga sulit untuk dikenali. Kemampuan
mengubah warna kulit pada bunglon dikenal dengan istilah mimikri. Kemampuan
mengubah warna kulitnya itu dimanfaatkan bunglon untuk mencari mangsa dan
melindungi diri dari predator (pemangsa) dengan cara meniru warna lingkungan
di sekitarnya. Selain itu untuk mengatasi kekurangannya, yaitu tidak mampu
bergerak dengan cepat.

1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bunglon_(reptil)

4
2. Macam-macam Bunglon
a. Gb.1 Bunglon Carpet (Carpet Chameleon)
Memiliki ukuran yang sempurna
sebagi bunglon peliharaan, sekitar 12,5-20
cm. Umumnya, bunglon carpet berwarna
hijau dan kuning, dengan variasi biru di
sekitar mata dan kaki.
b. Gb.2 Bunglon Fischer (Fischer’s Chameleon)
Memiliki dua tanduk yang tampil
sangat unik. Pencampuran di antara bunglon-
bunglon bertanduk dua juga telah begitu
lumrah, mencakup Bunglon Usambara
Timur, Bunglon Usambara Vosseler,
Bunglon Usambara Barat, dan Bunglon Kilimanjaro.
c. Gb.3 Bunglon Flat Necked (Flat Necked Chamaeleon)
Afrika Selatan dan Afrika Tengah
menjadi habitat alami bagi bunglon
Flapneck. Julukan tersebut merujuk pada
semacam sirip di bagian leher mereka yang
dapat membentang untuk menakuti para
predator.
d. Gb. 4 Bunglon Graceful (Graceful Chameleon)
Populasi besar bunglon graceful
hidup di wilayah Afrika sub-sahara, dari
Senegal hingga Ethiopia, mereka terbilang
cukup panjang, sekitar 30-37,5 cm, dan
memiliki warna-warni menarik khas
Bunglon.

5
e. Gb. 5 Bunglon Jackson

Termasuk bunglon yang popular


menajdi komoditas di took hewan
peliharaan. Selain perawatan yang tidk
begitu rumit, bunglon Jackson memiliki
tanduk yang unik dan nuansa hijau cerah
yang membuat mereka digandrungi para pehobi reptile. Mereka bisa
berubah warna menjadi gelap atau kebiruan, untuk menunjukkan agresivitas
tatkala merasa terancam.
f. Gb.6 Bunglon Meller
Berukuran besar, sekitar 60 cm,
bunglon Meller dapat menjadi peliharaan
yang epic dan eksotik. Bunglon Meller
disebut bunglon tanduk raksasa karena
memiliki tanduk kecil di moncong mereka.
g. Gb. 7 Bunglon Panther
Warna-warni cantik dan masa hidup
sekitar 5-7 tahun, menjadi pertimbangan
kala merogoh kocek cukup dalam demi
meminang bunglon panther. Reptile asal
Madagaskar ini memiliki variasi warna
yang luar biasa, mulai dari hijau, merah, kuning, jingga, dan biru.
h. Gb.8 Jenis bunglon termahal “Bunglon Parson”
Tentu ada alas an kuat di balik harga
bunglon Parson yang jauh mengungguli
teman-temannya. Ternyata, bunglon parson
merupakan spesies bunglon terbesar di
dunia dengan panjang sekitar 65 cm.
Bunglon ini juga terbilang langka dan akan
sulit dijumpai di toko-toko hewan peliharaan.

6
i. Gb. 9 Bunglon Pygmy

Bunglon pygmy ini berbeda, dengan


ukuran yang superimut, hanya sekitar 2,5-
7,5 cm. Bunglon kerdil ini dapat berbagi
ruang dengan konfigurasi 1 jantan dan 2
betina. Tapi, sayang sekali masa hidup
mereka tidak begitu panjang, hanya di
kisaran 1-3 tahun.
j. Gb. 10 Bunglon Senegal

Afrika Barat merupakan kampong


halaman bunglon Senegal. Namun, bunglon
yang berukuran sekitar 15-20 cm ini telang
melalang buana sebagai hewan peliharaan
yang popular di berbagai penjuru dunia.
k. Gb. 11 Bunglon Yaman (Veiled Chameleons)
Dapat dikatakan, bunglon Yaman
bertudung merupakan primadona bunglon
dan termasuk salah satu yang laris-manis
di kalangan pehobi reptile. Variasi warna
bunglon bertudung, meliputi hijau muda
dan kuning, dengan corak merah atau coklat tua di sebagian area tubuh. Saat
merasa tidak nyaman, bunglon ini akan menampilkan bintik-bintik hitam
sebagai ancaman.2

2
https://www.ekor9.com/bunglon/

7
B. Morfologi pada Bunglon (Gb.12)

Dalam Biologi,
Morfologi adalah ilmu
yang mempelajari
tentang bentuk
organisme, terutama
hewan dan tumbuhan
yang mencakup bagian-
bagiannya. Morfologi
bunglon adalah bunglon
kebun yang berukuran
sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-
perlimanya adalah ekor. Secara umum, bunglon memiliki ukuran panjang tubuh
jantan dewasa 126,0-142,7 mm, betina dewasa 104,0-137,3 mm.Kepala panjang
dan ramping, ditutupi sisik-sisik berukuran cukup besar, sisik-sisik bagian atas
kepala berukuran lebih besar dibandingkan sisik bagian samping kepala, sisik
bagian atas kepala berlunas. Gendang telinga berukuran besar, lebih dari separuh
diameter tulang mata. Sisik-sisik tegak pada punggung berukuran besar dan
berbentuk besar dan berbentuk duri pada ujungnya. Bentuk tubuh pipih tega,
ditutupi sisik-sisik berukuran besar dan berlunas, sisik-sisik bagian bawah perut
berukuran lebih besar dibandingkan sisik-sisik punggung dan berlunas lebih kasar.
Ekor berukuran sangat panjang, berbentuk bulat. Anggota badan (tangan dan kaki)
panajng, kaki lebih panjang dari tangan, panjang dari tangan, panjangnya kaki
sampai dapat menjangkau moncong mulut.
Warna tubuh umumnya hijau, tapi dapat berubah menjadi coklat atau
hitam. Kadang-kadang terdapat garis-garis tegak pada bagian samping perut
berwarna kuning atau merah. Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai
hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa
terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang
mulut di bawah tympanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu
menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan,
semakin

8
ke belakang semakin kabur warnanya. Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan
sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan
kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan,
ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di
ujungnya.
Berikut ciri-ciri reptile berdasarkan morfologinya :
 Tubuh reptil ditutupi kulit bersisik yang relative kering dan keras. Tetapi ada
juga yang berkulit licin, misalnya ular.
 Secara umum tubuh reptil terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu kepala,
leher, badan, dan ekor. Bentuk tubuh yang sangat beragam.
 Seperti kelas Amfibi, Reptil memiliki kloaka. Pada umumnya, di ujung
kloaka reptilia jantan, termasuk Uromastix jantan, terdapat sepasang alat
kopulasi yang disebut hemipenis, yaitu alat untuk menyalurkan sperma ke
dalam kloaka betina.
 Telur reptilian umumnya bercangkang lunak. Telur kadal bahkan tidak
bercangkang. Oleh karena itu, telur kadal tetap berasa di saluran telur zigot
berkembang manjadio individu baru, dan kemudian bayi kadal ke luar melalui
kloaka.
 Memiliki 2 pasang kaki dengan 5 jari yang berfacula. Tetapi ada beberapa
golongan yang mengalami reduksi/tiadak ada ekstimitas, misalnya ular.3
C. Anatomi pada Bunglon (Gb.13)
Menurut Wikipedia,
Anatomi adalah cabang dari
biologi yang berhubungan
dengan struktur dan
organisasi dari makhluk
hidup. Anatomi pada
Bunglon ini, dilihat sepintas
hewan ini mirip dengan

3
https://www.academia.edu/6164268/Morfologi_bunglon

9
iguana, tetapi jauh lebih kecil. Bunglon jantan biasanya mempunyai tanduk, sirip
dan gelambir leher di kepalanya. Ada yang berukuran hanya 2,5 cm seperti
Bunglon Brookesia, tetapi spesies-spesies lainnya hanya dapat mencapai 60 cm.
Bunglon biasanya mempunyai tubuh panjang dan agak pipih dan ekor yang dapat
digunakan untuk berpegangan di dahan. Seperti kadal lainnya bunglon memiliki
kulit yang bertekstur kasar. Kaki belakang mempunyai dua jari sebelah luar. Kaki
depan memiliki susunan jari-jari sebaliknya.
Mata yang menonjol hamper tertutup seluruhnya oleh kelopak mata,
menyisakan sedikit bagian yang terbuka. Kedua matanya dapat melihat ke dua
arah yang berbeda ke segala arah. Lidahnya berguna untuk menangkap mangsa,
yang bisa dijulurkan lebih pnjang dari tubuhnya. Bunglon menembak mangsanya
dengan lidahnya hanya dalam waktu 0,07.4
D. Reproduksi pada Bunglon
Bunglon adalah hewan sejenis reptile yang berdarah dingin, dimana artiny
suhu tubuh mereka bervariasi tergantung dari suhu daerah mereka. Mereka
terkenal karena memiliki kemampuan untuk merubah warna kulitnya tergantung
dari tempatnya. Hewan ini biasanya beristirahat pada malam hari, mereka
menghangatkan diri mereka saat hari dengan cara berjemur, atau beristirahat di
bawah sinar matahari. Jika mereka merasa diri mereka terlalu hangat, mereka akan
menurunkan suhu tubuh mereka dengan beristirahat di tempat teduh. Semua
kegiatan dari hewan ini berlangusng selama siang hari. Kebanyakan bunglon
memilih untuk hidup sendiri. Bunglon jantan sangat menghargai wilayah mereka
atau ia akan melindungi daerah mereka dari gangguan bunglon yang lain. Jantan
dan betina saling bertoleransi hanya sebentar selama musim kawin.
Pada musim kawin, jantan mencoba untuk menarik perhatian betina untuk
dapat berkembang biak dengan cara menggunakan kepala mereka,
menggembungkan tenggorokan mereka dan juga menampilkan warna terang
mereka. Jika betina menolak, ia mungkin akan melarikan diri atau ia juga dapat
menghadapi jantan dan mendesis dengan mulut terbuka. Dia bahkan mungkin
menyerang dan menggigitnya. Gigitan serius betina ini bisa membunuh bunglon

4
http://gerdasnote.blogspot.com/2013/10/hewan-bunglon.html?

1
jantan. Sebagian besar spesies bunglon berkembang biak dengan cara bertelur
(ovivar). Namun demikian, ada juga beberapa jenis bunglon berkembang biak
dengan cara bertelur dan melahirkan (Ovovipar). Pada bunglon yang berkembang
biak dengan cara ovipar, ia akan bertelur setelah 3 hingga 6 minggu paca kawin.
Telur tersebut nantinya akan ditempatkan di terowongan atau lubang-lubang di
dalam tanah atau di bawah batu atau daun. Hal ini membuat telur mereka menjadi
dingin dan lembab. Setelah bertelur, betina menutupi area dengan kotoran untuk
menyembunyikannya dari predator. Telur-telur bunglon akan menetas setelah 4
hingga 12 bulan. Sedangkan bunglon yang berkembang biak dengan cara
ovovipar, bunglon akan membiarkan telurnya dalam perutnya selama 5 hingga 7
bulan. Setiap anak bunglon yang dilahirkan akan berada dalam membrane lengket
yang merupakan kantong kuning telur. Induk bunglon akan menempelkan telur
tersebut pada ranting pohon dimana membrane akan pecah dan memberi jalan
bagi bayi bunglon untuk keluar.
Pada saat musim kawin, bunglon berubah warna untuk menarik atau
menolak lawan jenis. Betina bunglon biasanya yang warnanya kecokelatan dapat
merubah warnanya menjadi jingga terang, menandakan bahwa ia bersedia untuk
kawin. Setelah kawin dengan jantan pilihannya, bunglon betina merubah
warnanya menjadi Halloween untuk memberi tahu pejantan lain bahwa ia sudah
memiliki pasangan. Anak bunglon yang telah lahir tidak mendapatkan pangsuhan
dari induknya, ia harus berjuang dan belajar hidup serta mencari makan sendirian.
Seelor bunglon dapat hidup antara 5 hingga 9 tahun di alam liar.5
E. Fungsi Perubahan Warna pada Bunglon (Gb.14)
Di dalam kulit bunglon terdapat
sebuah sel. Yang mana sel tersebut disebut
dengan kromatofor. Sel kromatofor tersebut
merupakan rahasia mengapa bunglon bisa
merubah warna kulitnya. Sel kromatofor
dikelilingi oleh pigmen. Pada saat melanin
atau pigmen bersatu, maka warna kulit bunglon akan berubah. Begitu pun
5
https://www.referensibebas.com/2016/08/cara-berkembang-biak-bunglon.html?m=1

1
sebaliknya, pada saat melanin tersebut menyebar, maka kulit bunglon akan
berubah warna menjadi lebih terang atau berwarna muda. Sel kromatofor itu
sendiri memiliki warna yang berbeda-beda. Sistem saraf hewan yang satu ini
ternyata terhubung dengan sel kromatofor, sehingga dengan begitu bunglon
memiliki kemampuan untuk merubah atau mengatur intensitas pigmen yang
terdapat di dalam kulitnya.
Meskipun bunglon bisa merubah warna kulitnya, tetapi bunglon itu sendiri
tidak memiliki banyak warna dalam kromatofor. Terdapat pigmen berwarna
kuning dan merah di bawah kulit hewan yang satu ini. Di bawahnya lagi terdapat
lapisan sel yang mengandung pigmen warna biru dan putih. Kemudian, di
bawahnya lagi terdapat sel berpigmen berwarna cokelat seperti yang terdapat pada
manusia.
Banyak orang yang meyakini bunglon berubah warna menyatu dengan
lingkungan sekitarnya.Nyatanya,terdapat fungsi lain yang tak diketahui orang
yaitu kemampuan berubah warna atau kamuflase alami pada bunglon membuat
hewan ini mampu menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap beberapa kondisi.
Namun sebenarnya, fungsi utama dari perubahan warna ini adalah untuk
memperingatkan tetangga-tetangganya akan keberadaan bahaya yang mengintai.
Sebagian besar bunglon dan beberapa spesies anole dan kadal mampu
mengubah warna kulit mereka pada titik tertentu. Diperkirakan terdapat lebih dari
160 spesies bunglon di dunia. Namun, tak semua bunglon tersebut mampu
mengubah coraknya menjadi brilian. Bunglon mengubah coraknya dalam
jangkauan warna yang dimiliki pada spesiesnya yang telah berevolusi. Perubahan
ini meliputi semua warna, mulai dari warna biru air laut hingga pink pucat.
Bahkan, terkadang terdapat beberapa bunglon yang bisa berubah warna menjadi
berpola garis-garis dan titik-titik.Perubahan warna pada beberapa spesies bunglon
lain terbatas hanya warna-warna tertentu, seperti merah,kuning,dan hijau.6

6
https://bobo-grid-id.cdn.ampproject.org/v/s/bobo.grid.id/amp/082108545/pernah-tahu-
tujuan-utama-bunglon-berubah-warna-ternyata-bukan-untuk- kamuflase?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15965081367937&r
eferrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%

1
Bunglon mengubah-ubah warna kulitnya untuk menyamarkan diri dengan
lingkungannya, yaitu dengan mengubah warna kulitnya menyerupai warna tempat
ia berdiri atau benda di dekatnya. Tetapi, bunglon juga mengubah warna kulitnya
untuk menunjukkan reaksi atas perubahan suhu atau intensitas cahaya di
sekitarnya atau untuk menunjukkan suasana hatinya. Biasanya setiap spesies
memiliki tujuan mengubah warna kulit yang berbeda-beda. Ekspresi perubahan
warna juga digunakan bunglon jantan ketika ada bunglon lain di wilayah
kekuasaannya atau untuk memikat bunglon betina ketika musim kawin. Pada
kasus pertikaian dua bunglon jantan, kombinasi warna cerah adalah tanda bahwa
bunglon tersebut memiliki kekuasaan di tempat itu, sedangkan kombinasi warna
kusam adalah tanda bahwa bunglon menyerah.
Selain mampu merubah warna kulitnya, bunglon juga memiliki pertahanan
diri yang lainnya, yakni kantong udara yang terdapat pada paru-paru. Dengan
kantong yang dimilikinya ini bunglon mampu bertahan atau berada di dalam air
dalam waktu yang cukup lama atau untuk membuat tubuhnya menggelembung
agar musuh-musuhnya merasa takut.7

2F%2Fbobo.grid.id%2Fread%2F082108545%2Fpernah-tahu-tujuan-utama-bunglon-berubah-
warna-ternyata-bukan-untuk-kamuflase
7
https://bobo-grid-id.cdn.ampproject.org/v/s/bobo.grid.id/amp/082108545/pernah-tahu-
tujuan-utama-bunglon-berubah-warna-ternyata-bukan-untuk- kamuflase?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15965081367937&r
eferrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%
2F%2Fbobo.grid.id%2Fread%2F082108545%2Fpernah-tahu-tujuan-utama-bunglon-berubah-
warna-ternyata-bukan-untuk-kamuflase

1
BAB III
PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan warna pada bunglon


Mengutip penjelasan National Geographic, ternyata penyebab chameleon
berubah warna adalah :
1. Sinar Matahari
Ketika chameleon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka
chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk
memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat.
2. Suhu
Ketika suhu dingin, kulit chameleon akan berubah berwarna lebih gelap
untuk memaksimalkan penyerapan panas.
3. Mood
Chameleon jantan yang ‘ditantang’ chameleon lain bisa beubah warna
menjadi merah kekuningan. Atau ketika chameleon ‘fall in love’, bis juga
warnanya berubah untuk menarik perhatian, misalnya ungu, biru dan
kemerahan.
4. Ancaman Musuh
Bunglon akan langsung berubah warna atau berkamuflase jika merasa
terancam. Kulitnya tersebut akan langsung merubah warna sesuai dengan
warna lingkungannya. Hal tersebut berfungsi untuk mempertahankan diri
dengan cara mengecoh penglihatan musuhnya.
5. Sel-sel warna pada kulit bunglon
Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukan kulitnya yang
transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung
pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut chromatophores)
Pernyataan ini juga dikuatkan oleh situs sains.me, bahwa bunglon tak
hanya melakukan perubahan warna untuk menghindari musuh, tetapi juga untuk
menarik bunglon betina pada masa kawin. Biasanya warna yang ditampilkan
adalah warna-warna yang menarik seperti ungu, biru dan kemerahan. Suhu juga

1
dapat mempengaruhi perubahan warna bunglon. Pada suhu dingin, bunglon akan
mengubah warnanya menjadi gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas pada
tubuhnya. Ketika bunglon berjemur di bawah sinar matahari, ia akan berwarna
hijau karena warna yang terang akan lebih banyak memantulkan cahaya matahari.
Perubahan warna bunglon juga dipengaruhi oleh moodnya. Perubahan mood
seperti marah, terkejut, stress, takut, dan birahi diekspresikan melalui perubahan
warna kulitnya.
Teori yang lama beredar di masyarakat adalah mengenai rahasia bunglon
untuk mengganti warna tubuhnya karena memiliki sel kromatofor pada kulitnya.
Kromatofor memiliki lengan-lengan panjang seperti gurita yang dikelilingi oleh
melanin (pigmen). Jika melanin mengumpul, maka yang muncul adalah warna
gelap. Begitu juga sebaliknya, jika pigmen melanin menyebar, yang tampak
adalah adalah warna muda. Setiap kromatofor mempunyai warnanya masing-
masing. Misalnya, kromatofor warna biru mengendalikan warna biru pada tubuh
bunglon. Kromatofor juga terhubung dengan system syaraf, sehingga intensitas
pigmennya dapat diatur.
Meskipun bunglon dapat berganti-ganti warna, tapi tidak semua warna
dapat dimiliki oleh bunglon. Ini tergantung pada jenis kromatofor yang ada di
kulitnya. Di bawah lapisan kulitnya terdapat dua lapisan sel yang mengandung
pigmen berwarna merah dan kuning. Di bawahnya lagi terdapat lapisan sel yang
mengandung pigmen warna biru dan putih. Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang
mengandung pigmen warna coklat seperti yang ada pada manusia.8
B. Mekanisme perubahan warna pada Bunglon

Faktor-faktor Perubahan Warna


No Keterangan
Pengaruh pada Bunglon
Ketika terkena sinar

. matarhari, bunglon akan


1 Sinar matahri mengubah warna kulitnya
menjadi hijau untuk
memaksimalkan refleksi
8
https://id.scribd.com/document/411911868/Proses-Mimikri-Pada-Bunglon

1
sinar matahari yang didapat
Ketika terkena suhu dingin,
bunglon akan berubah
2 Suhu warnanya menjadi lebih
gelap untuk
memaksimalkan
penyerapan panas
Ketika mood bunglon
berubah, bunglon akan
mrngubah warnanya
menjadi merah kekuningan,
3 Mood
atau ketika menarik
perhatian kepada bunglon
lainnya akan menjadi warna
ungu, biru dan kemerahan.
4 Ancaman Musuh
Sel-sel warna
5 pada kulit
bunglon
Mekanisme perubahan warna itu sendiri pada bunglon terdapat dibagian
otak yang bernama epitalamus, pada manusia bagian ini tidak berkembang saat
terjadi perkembangan embrio dalam janin ibu. Epitalamus ini bermanfaat untuk
menginformasikan adanya cahaya yang masuk. Epitalamus akan mengolah
rangsang yang masuk kemudian menghantarkannya ke seluruh saraf tepi di
seluruh permukaan kulit bunglon, untuk mengubah warna kulit. Perubahan warna
kulit ini dibantu oleh hormone dan pigmen (zat warna pada kulit) untuk mengubah
susunan pola warnanya sehingga terekspresikan sesuai dengan sinyal saraf yang di
terimanya.9

9
http://liamconstant.blogspot.com/2015/02/mekanisme-perubahan-warna-pada-
bunglon.html?m=1

1
Hormon yang berperan dalam proses ini yaitu Melanocyte Stimulating
Hormone (MSH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis tepatnya pada lobus
intermedia. Hormone ini mempengaruhi perubahan warna kulit, dimana pada
reptile, amfibi, dan pisces berkembang baik sedang pada mamalia kurang
berkembang. Untuk dapat memperlihatkan efek biologis, hormone ini biasanya
terjadi melalui pembentukan kompleks hormone reseptor. Reseptor hormone pada
sel sasaran biasanya beupa protein besar dengan bentuk tiga dimensi. Protein
tersebut hanya akan berikatan dengan hormone tertentu yang sesuai dengan
analognya yaitu senyawa yang mempunyai gugus fungsional sama dengan gugus
fungsional hormone tersebut. Sebuah pigmen warna kulit yang disebut melanin
juga membantu bunglon berubah warna. Melanin serat seperti sarang laba-laba
dapat menyebar melalui lapisan gel pigmen. Kehadiran mereka menyebabkan
kulit menjadi gelap. Pada dasarnya, kulit bunglon terdiri dari sel-sel khusus yang
memiliki warna atau pigmen di dalamnya. Sel-sel ini terletak di lapisan bawah
kulit luar bunglon. Lapisan-lapisan ini berisi sel terkait erat satu sama lain yang
disebut chromatophores. Lapisan ini memantulkan cahaya dan dipenuhi melanin
pigmen alami. Lapisan atas chromatophores memiliki pigmen warna merah atau
kuning, sedang lapisan bawah memiliki pigmen biru atau putih.
Perubahan warna pada bunglon berawal dari ketika mata bunglon
menangkap warna lingkungan sekitarnya, kemudian cahaya ini disalurkan ke
bagian epitalamus akan mengolah rangsang yang masuk lalu menghantarkannya
ke seluruh saraf tepi di semua permukaan kulit bunglon dan chromatophore akan
menangkap pesan dari otak tersebut. Dengan begitu, chromatophore akan
membesar atau mengecil. Membesar atau mengecilnya chromatophore akan
mengakibatkan pigmen-pigmen bercampur dan akan membentuk warna yang
menyerupai lingkungan sekitarnya. Namun tidak hanya karena rangsang cahaya
saja yang dapat merangsang bunglon untuk merubah warnanya, tetapi suhu tubuh,
timgkat tekanan, dan perubahan suasana hati terkejut, stress, takut, birahi biasanya
juga diekspresikan dengan merubah warna kulitnya.
Karena faktor-faktor tersebut, sinyal neurotransmitter tertentu pada sel
chromatophores akan berkontraksi dan akan menyebabkan warna kulitnya

1
berubah. Ketika bunglon cokelat memutuskan untuk beristirahat di bawah sinar
matahari. Otak bunglon memberitahu sel-sel kuning di kulit untuk menjadi lebih
besar daripada sel biru di bawah ini. Tiba-tiba bunglon berubah menjadi hijau.
Warna ini lebih terang sehingga membantu kulit memantulkan sinar matahari
cerah. Sedangkan rangsang berupa suhu, misalnya ketika seekor bunglon dingin,
akan berubah warna lebih gelap. Karena warna gelap menyerap panas lebih dari
yang ringan. Namun dari beberapa faktor di atas, yang paling mungkin
menyebabkan perubahan warna ialah suasana hati. Mialnya ketika bunglon sedang
meras tenang, bisa saja warna yang Nampak adalah warna hijau karena sel
kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih bisa memantulkan sel biru dari
bawahnya. Sementara pada bunglon yang marah bisa saja warna yang Nampak
adalah kuning, karena selnya melebar semua sehingga tidak menampakkan
refleksi warna biru atau disaat bunglon merasa terancam, ia akan mengubah.
Mekanisme perubahan warna juga disebabkan karena zat nanokristal di
permukaan kulitnya yang dapat memantulkan cahaya. Warna dari cahaya yang
terpantul ini di tentukan oleh ruang dinamis antar nanokristal tersebut. Hal ini pun
juga mempengaruhi pigmen warna asli kulit bunglon yang terlihat oleh mata
manusia atau hewan lain yang melihat bunglon tersebut. Sehingga, warna dan
kombinasu warna dari kulit yang terlihat setiap waktu mungkin bisa berubah-
ubah. Perubahan warna kulit bunglon tidak hanya dilakukan ketika terancam atau
dalam bahaya. Aksi tersebut bisa jadi dilakukan sebagai respon atas intensitas
cahaya, perubahan suhu, atau bahkan mood-nya.
C. Keistimewaan perubahan pada Bunglon
Di alam, setiap kelebihan yang dimiliki akan meningkatkan kemampuan
hewan untuk bertahan hidup. Fakta sederhana ini membuat semua jenis hewan
mengembangkan kemampuan adaptasi khusus yang membantu mereka untuk
menemukan makanan dan menjaga mereka dari para predator. Salah satu dari
kemampuan adaptasi yang paling banyak dimiliki adalah kamuflase. Suatu
kemampuan agar terlihat menyerupai lingkungan sekitar atau membuat diri
mereka menyerupai sesuatu yang berbahaya dan tidak menarik untuk
memperdayai predator.

1
Menurut Wikipedia, kamuflase adalah suatu metode yang
memungkinkan sebuah organisme atau benda yang biasanya mudah terlihat
menjadi tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Kamuflase ini
paling umum dimiliki oleh hewan. Lebih sedikit lagi hewan yang dapat merubah
warna tubuh berbeda untuk menyesuaikan dengan warna sekitarnya. Prinsip dasar
kamuflase adalah perubahan warna menyerupai keadaan sekitar. Tentu saja
keadaan lingkungan sekitar hewan berubah dari waktu ke waktu. Banyak hewan
yang mempunyai kemampuan special beradaptasi yang memungkinkan mereka
melakukan perubahan warna mengikuti perubahan warna lingkunagn sekitar.
Keistimewaan bunglon adalah dapat mengubah-ubah warna bahkan juga
kombinasi warna kulit luarnya. Setiap jenis bunglon setidaknya memiliki
beberapa warna dasar mulai dari hijau tua, hijau muda, kuning, merah, oranye,
cokelat, abu-abu, pink, sian, bahkan ungu. Beberapa spesies bahkan memiliki
kombinasi dari beberapa warna tersebut. Hal ini membuat bunglon menjadi salah
satu kelompok kadal paling berwarna-warni di dunia.Akan tetapi, tidak semua
bunglon bisa mengubah warna, namun spesies yang mampu melakukannya
memang istimewa. Dengan anugerah tersebut, mereka mampu menyebarkan
keberadaan diri sendiri dan berbaur dengan lingkungannya. Struktur mata bunglon
juga special, sehingga kemampuan melihatnya memang mengagumkan. Mereka
bisa memiliki penglihatan 360 derajat. Dengan demikian, bunglon tidak hanya
lihai melihat dan menangkap mangsa.Mereka juga gesit bergerak ketika ada
predator yang mendekat.10
D. Maksud dan Tujuan Bunglon merubah warna tubuhnya

10
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bunglon_(reptil)

1
BAB IV
SIMPULAN, SARAN
A. Kesimpulan

Maka penulis akan simpulkan, bunglon adalah sejenis kadal kecil yang
biasa hidup di pohon, yang bisa mengubah warna kulitnya. Kemampuan
mengubah warna kulitnya itu dimanfaatkan bunglon untuk melindungi diri dari
predator dengan cara meniru warna lingkungan di sekitarnya. Selain itu untuk
mengatasi kekurangannya, yaitu tidak mampu bergerak dengan cepat. Bunglon
biasanya mengubah warna kulitnya saat terkena rangsangan seperti cahaya, suhu,
dan mood nya. Misalnya saat sedang marah, bunglon akan mengubah warna
kulitnya menjadi lebih gelap.
Selain bunglon dapat mengubah warna kulitnya, setiap mata bunglon
melihat pada satu arah yang berbeda. Dengan matanya tersebut, bunglon
mengukur jarak mangsanya. Apabila menurut perkiraanya mangsa tersebut dapat
dijangkaunya, bunglon akan mengeluarkan lidahnya yang lengket. Bunglon
biasanya mempunyai tubuh panjang agak pipih dan ekor yang dapat digunakan
untuk berpegangan di dahan dan memiliki kulit yang bertekstur kasar.
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai