DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Nurilmia (A021181025)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. Asal Usul, Definisi, dan Perdebatan dalam Penelitian Metode Campuran
Awal dari apa yang sekarang dikenal sebagai penelitian metode campuran
sering dikaitkan dengan pengaruh beberapa peneliti awal di lapangan. Karya
Campbell dan Fiske (1959) dikreditkan sebagai salah satu studi yang mendorong
minat dalam mengukur sifat-sifat yang sama dengan beberapa metode dan
menguraikan bagaimana konvergensi temuan dari beberapa metode meningkatkan
keyakinan bahwa varians dalam sifat-sifat yang diukur bukan hanya representasi
dari varians karena metode. Kemudian, Jick (1979) mengartikulasikan bagaimana
metode kualitatif dan kuantitatif dapat dicampur untuk tujuan triangulasi.
Triangulasi, sebagaimana dibahas oleh Denzin (1978), mengacu pada upaya untuk
meningkatkan akurasi dan kelengkapan temuan penelitian dengan menggabungkan
beberapa sumber data dan/atau metodologi. Karya ini mempopulerkan prinsip
bahwa pemahaman yang lebih baik tentang suatu fenomena dapat diperoleh dari
berbagai perspektif dibandingkan dengan satu perspektif.
Dalam literatur metode campuran yang berkembang ini, area utama
perdebatan telah berpusat pada upaya untuk mengembangkan definisi formal
penelitian metode campuran. Thurston dkk. ( 2008). Posisi ini bertentangan dengan
peneliti lain (misalnya, Creswell & Plano Clark, 2007; Tashakkori & Teddlie, 1998)
yang telah mencoba untuk menentukan karakteristik umum dari penelitian metode
campuran. Namun, dalam beberapa tahun terakhir konsensus yang lebih besar telah
dicapai pada fitur penelitian metode campuran dan aspek yang membedakannya dari
pendekatan lain. Sementara perdebatan tidak berarti diselesaikan, ada peningkatan
kesepakatan bahwa metodologi campuran adalah salah satu yang menggunakan
setidaknya satu pendekatan kuantitatif dan kualitatif (misalnya, wawancara dan
survei). Konseptualisasi ini dianggap paling deskriptif tentang penelitian metode
campuran karena konsisten dengan premis sentral dari menggabungkan keunggulan
berbeda yang ditawarkan oleh pendekatan kuantitatif dan kualitatif (Creswell &
Plano Clark, 2007).
Berdasarkan penelitian Johnson dkk. (2007, hal. 123) mengemukakan
definisi penelitian metode campuran adalah jenis penelitian dimana seseorang
peneliti atau tim peneliti menggabungkan unsur-unsur pendekatan penelitian
kualitatif dan kuantitatif (misalnya, penggunaan sudut pandang kualitatif dan
kuantitatif, pengumpulan data, analisis, teknik inferensi) untuk tujuan yang luas dan
pemahaman serta pembuktian mendalam.
4. Kesimpulan
Penelitian metode campuran merupakan jenis penelitian dimana peneliti
menggabungkan unsur-unsur pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif
(misalnya, penggunaan sudut pandang kualitatif dan kuantitatif, pengumpulan data,
analisis, teknik inferensi) untuk tujuan yang luas dan pemahaman serta pembuktian
mendalam. Penekanan pada metode campuran menunjukkan bahwa terdapat
peluang untuk penelitian, misalnya menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif untuk memberikan perspektif pelengkap pada fenomena, untuk
memperluas pemahaman, dan untuk triangulasi penelitian. Penelitian tersebut akan
memberikan keyakinan tambahan tentang hubungan studi dan mengatasi masalah
varians metode umum. Dalam materi ini menguraikan hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian metode campuran yang diharapkan akan memberikan dorongan
dan peluang bagi peneliti masa depan untuk mengatasi beberapa tantangan dalam
menerapkan penelitian metode campuran ini.