October 30
DAN
PENANGANAN
SAMPAH 2021
BATERAI LITHIUM
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Lingkungan Gunansyah
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Negeri Padang. 21168013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan hidayah serta pertolongan Nya sehingga Penulis bisa
menyelesaikan makalah dengan judul “Penanganan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak Bagi Usaha Pertambangan” yang telah Penulis susun.
Tidak lupa penulis samapaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Dosen Mata
kuliah Hukum Lingkungan Program Magister Universitas Negeri Padang khususnya
Bapak Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D., Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd, Prof. Dasman Lanin,
Ph.D., Dr. Eri Barlian, M.S. atas semua arahan dan bimbingan serta penjelasan
mengenai makalah ini hingga Penulis mampu menyelesaikannya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas mata Kuliah
Hukum Lingkungan dalam program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Negeri
Padang, bahwa dalam proses penulisan hingga makalah ini selesai masih banyak
kekurangan sumber informasi dan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan makalah ini, dan
akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membawa berkat bagi kita
semua.
Gunansyah
21168013
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..……………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..... 1
B. Rumusan Masalah.……………………………………………………………... 6
BAB II PEMBAHASAN..…………………………………………………………………… 7
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 20
B. Saran………………………………………………………………………………. 20
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi menjadi industri yang paling dominan di dunia saat ini, karena kehidupan
manusia tidak dapat terlepas dari kebutuhan listrik yang menjadi kebutuhan primer
manusia. Era digital 4.0 memaksa manusia untuk dapat memudahkan pekerjaan dan
meningkatkan efisiensi kerja dalam membuat sesuatu barang baik sandang maupun
pangan mengunakan mesin yang membutuhkan energi listrik sehingga dapat
menggerakan motor mesin tersbut untuk bekerja, terlebih dengan kebutuhan
komunikasi yang tidak dapat dipisahkan bahkan pada sebagian orang melekat setiap
saat yaitu handphone atau gadget, di sisi lain industri otomotif sedang gencar-gencar
nya mengembangkan mobil listrik dengan menggunakan baterai lithium dan sebagian
produsen otomotif terkemuka pun sudah memasarkan produk nya di dunia.
Dikutip dari rri.co.id bahwa KBRN, Helsinki: Uni Eropa akan menjadi rumah bagi 30
juta mobil listrik pada tahun 2030 dan Komisi Eropa sedang mempersiapkan target
berat untuk mendaur ulangnya dan baterai lainnya. Namun dampak daur ulang
baterai, terutama untuk baterai lithium-ion yang cukup besar dari mobil listrik yang
segera memenuhi jalan-jalan kita, sebagian besar belum dipelajari.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 3
Berdasarkan hasil penelitian, jejak karbon bahan baku yang diperoleh dari
proses daur ulang yang diteliti 38% lebih kecil dibandingkan dengan bahan baku
awalnya. Perbedaannya bahkan lebih besar jika menyertakan tembaga dan
aluminium yang diperoleh kembali selama pra-perawatan mekanis, sehingga hasilnya
juga menunjukkan adanya dampak negative terhadap lingkungan. Menurut seorang
mahasiswa doktoral di Aalto University Marja Rinne, "Analisis siklus hidup mengidentifikasi
area di mana daur ulang dapat ditingkatkan, misalnya memperhatikan bahwa
pengunaan natrium hidroksida sebagai bahan kimia penetral secara signifikan
meningkatkan dampak negatif terhadap lingkungan,".
Analisis semacam ini menurut para peneliti jarang dilakukan untuk daur ulang
baterai, namun kajian yang dihasilkan sangat berguna untuk menentukan pilihan
kebijakan atau menjadi parameter seberapa besar dampak lingkungan yang
dihasilkan pada setiap tahapan proses daur ulang baterai, shingga hasil dari analisis ini
dapat menjadi alat pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi industri dan
pembuat kebijakan.
Manfaat potensial dari menemukan proses daur ulang terbaik sangatlah besar
bahkan Uni Eropa menargetkan untuk mendaur ulang 70% limbah baterai massal pada
akhir dekade ini. Mereka juga menetapkan target untuk logam tertentu yang
digunakan dalam baterai: 95% kobalt, nikel dan tembaga, dan 70% litium harus didaur
ulang pada tahun 2030 dan diperkirakan pasar daur ulang baterai litium global akan
bernilai 19 miliar pada saat itu.
Efek postif atau manfaat dari proses daur ulang sangat besar untuk menjadi
industri baru yang mampu menaikan perkonomian secara signifikan dengan
penggunaan baterai lithium saat ini, maka langkah yang dilakukan pemerintah
khususnya kementrian lingkungan hidup sudah sangat tepat dengan membuat
payung hukum terlebih dahulu agar dapat diterapkan dengan standar pengelolaan
yang baik sehingga pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akibat proses daur
ulang baterai lithium dapat teratasi.
B. Rumusan Masalah
Proses daur ulang Baterai lithium yang sampai dengan saat ini belum memiliki
kajian yang komprehensif dalam penanganan limbah dan pencemarannya, selain
penangan limbah dan pecemaran akibat proses daur ulang baterai lithium, sampah
baterainya pun memiliki potensi besar menimbulkan dampak negative dan
pencemaran terhadap lingkungan hidup.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 4
C. Maksud dan Tujuan
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 5
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian baterai lithium atau baterai ion litium yang biasa disebut Baterai Li-
ion atau LIB adalah salah satu anggota keluarga baterai isi ulang (rechargable
battery). Cara kerja BateraiLitium baterai ini, ion litium bergerak dari elektrode negatif
ke elektrode positif saat baterai sedang digunakan, dan kembali saat diisi ulang.
Baterai Li-ion memakai senyawa litium interkalasi sebagai bahan elektrodanya,
berbeda dengan litium metalik yang dipakai di baterai litium non-isi ulang. Baterai ion
litium umumnya dijumpai pada barang-barang elektronik konsumen. Baterai ini
merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan elektronik
portabel, karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori,
dan mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan. Selain digunakan
pada peralatan elektronik konsumen, LIB juga sering digunakan oleh industri militer,
kendaraan listrik, dan dirgantara. Sejumlah penelitian berusaha memperbaiki teknologi
LIB tradisional, berfokus pada kepadatan energi, daya tahan, biaya, dan keselamatan
intrinsik.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 6
Kekurangannya ialah umur dan stabilitas termalnya serta daya spesifik yang
relatif biasa saja.
Faktor utama yang menimbulkan batas usia baterai ialah anodanya
yang tersusun atas grafit. Grafit memungkinkan perubahan solid electrolyte
interface (SEI), yaitu penebalan pada anoda oleh plat litium pada saat fast
charging, di atas batas C-ratingnya. Misal, sebuah sel 18650 dengan kapasitas
2.400 mAh seharusnya hanya boleh di-discharge dengan arus sebesar 2,4A.
Lebih dari itu, akan mempersingkat usia baterai. Saat ini, Li-cobalt sudah kalah
populer dengan Li-manganese, lalu NMC dan NCA. Cobalt merupakan material
yang tidak semelimpah logam-logam lain seperti alumunium, sehingga harga
cobalt relatif mahal dibandingkan material penyusun baterai lainnya.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 7
untuk mobil listrik karena rapat energinya (dan energi spesifiknya) yang sangat
baik, serta daya spesifiknya yang juga baik. Saat ini, baterai NCM merupakan
jenis baterai litium ion yang paling sukses dan masih berkembang di pasaran.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 8
Gambar 2.1 Tabel jenis baterai ion litium dan komposisi material penyusunnya
Lapisan elektroda terdiri dari material aktif (NCA), binder Polyvinylidene Fluoride
(PVDF), dan agen konduktivitas Acetylene Black (AB) yang dilapiskan pada Aluminium
foil sebagai current collector. Saat ini, ada 3 metode yang digunakan untuk proses
daur ulang baterai Li-ion bekas yaitu :
1. Pirometalurgi
2. Hidrometalurgi
3. Biometalurgi.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 9
Metode daur ulang dengan metode hidrometalurgi lebih banyak digunakan
karena lebih ramah lingkungan, dan dapat mencapai tingkat pemulihan logam yang
lebih tinggi. Pada proses daur ulang hidrometalurgi, dilakukan proses pretreatment
untuk memisahkan bahan katoda aktif dari pengumpul arus katoda (Alumunium foil)
dengan melarutkan Al foil dengan NaOH, dan PVDF dihilangkan dengan N-
methylpyrrolidone (NMP) atau dibakar pada suhu tinggi sekaligus untuk membakar sisa
AB. Bahan katoda aktif yang diperoleh kemudian di-leaching oleh HCl, HNO3, H2SO4.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 10
Daur ulang material NCA dari limbah scrap katoda NCA dilakukan dengan
metode hidrometalurgi (leaching dan ko-presipitasi). Hasil terbaik untuk proses
pretreatment dengan pengaruh pemanasan selama 1 jam yaitu pada suhu 8000C.
Berdasarkan hasil XRD proses pretreatment, material yang dipanaskan pada suhu
8000C terindikasi bahwa logam yang tereduksi lebih tinggi sehingga akan memfasilitasi
pada proses leaching. Persentase efisiensi leaching untuk logam Ni, Co, dan Al
menggunakan menhasilkan kapasitas spesifik yang dihasilkan sebesar 62,13 mAh/g
dan baterai memiliki efisiensi coloumbic lebih besar 99% dengan kapasitas retensi
86,43% setelah 15 siklus dan drop kapasitas baterai per siklus sebesar 0,904 %.
1. Tahapan Perencanaan
Identifikasi masalah, yaitu identifikasi peraturan dan perundang-
undangan, identifikasi aspek lingkungan dan dampaknya serta
penetapan dampak penting yang harus menjadi prioritas pengelolaan.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 11
Sosialisasi secara perlahan, komunikatif dan melembaga berkenaan
dampak limbah baterai yang berbahaya bagi kesehatan kepada
masayarakat melalui tokoh masyarakat, RT, RW, Lurah dan Camat.
Membuat struktur organisasi di tingkat RT agar teroganisir dengan baik.
Organisasi ini termasuk dalam system perbaikan lingkungan yang
berkelanjutan, tugas utama nya membuat program penanganan limbah,
mengurus izin pengelolaan dan pengangkutan limbah atau bisa bekerja
sama dengan trasportir limbah dan perusahaan baterai penanganan
limbah yang sudah memiliki izin.
2. Tahapan Implementasi
Setelah mendapatkan izin maka program pengelolaan limbah ini dapat di
implikasikan.
Pemisahan limbah berdasarkan jenis dan bahan yang terkandung
didalamnya.
Membuat posko daur ulang dengan bekerja sama dengan
pemerintah daerah atau perusahaan daur ulang baterai. Posko daur
ulang ini harus berada di tempat yang strategis dan mudah di
jangkau seperti kelurahan setempat, serta memenuhi kualifikasi
perizinan lingkungan sebelum di angkut ke produsen baterai atau
perusahaan daur ulang baterai.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 12
Limbah yang merkuri dan lithium harus dipisahkan kedalam kotak
penyimpanan kemudian diangkut ke Pusat Penanganan Limbah
Industry (PPLI). Penanganan limbah jenis ini harus diperlakukan
dengan khusus mulai dari pengemasan, penyimpanan hingga
pengkutan.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 13
Gambar 2.4 Implementasi Pengelolaan Limbah Baterai
4. Tahapan Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara periodic dan berkala berkenaan dengan
kelayakan temapat dan peralatan, kepantasan dan kinerja system yang
sudah berjalan, sehingga mampu melakukan perbaikan melalui kebijakan
yang atur oleh organisasi itu sendiri.
Pada acara The International Conference on Battery for Renewable Energy for
Electric Vehicles (ICB-REV), Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi
dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan,
pengembangan kendaraan listrik juga diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan
Kandungan Lokal serta Indonesia menargetkan untuk mengembangkan industri
komponen utama EV berupa baterai, motor listrik dan inverter.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 14
produsen otomotif, yang secara keseluruhan telah merealisasikan investasi senilai
Rp71,35 triliun. Total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun, dengan
menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang serta lebih dari 1,5 juta orang
yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif tersebut. Permintaan EV di dunia
diperkirakan terus meningkat dan akan mencapai sekitar 55 juta unit pada tahun 2040.
Pertumbuhan ini tentunya mendorong peningkatan kebutuhan baterai lithium ion (LiB).
Meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong peningkatan pada bahan
bakunya, sehingga negara dengan sumber bahan baku baterai ini nantinya
memegang peranan sangat penting.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 15
tepikan, penulis sangat berharap agar proses daur ulang baterai lithium ini segera
dapat diteliti lebih lanjut dan mendapatkan metode terbaik untuk mendapatkan
manfaat bagi keseimbangan lingkungan hidup.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah baterai lithium menjadi isu lingkungan lain selain proses daur ulang
baterai lithium yang pengelolaan nya tidak bisa kita sederhanakan karena
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup terutama
kandungan merkurinya, apalagi pengelolaan sampah di Indonesia masih
menggunakan pola konvensional. Para peneliti Institute Pertanian Bogor dalam kajian
nya mengenai “Penangan Limbah Baterai Lithium”. mengeluarkan gagasan mengenai
pengelolaan sampah baterai lithium yang lebih sistemik dan teroganisir yaitu “System
Manajemen Pengelolaan Limbah Baterai Rumah Tangga Melalui Pendekatan Social
Dan Organisasi”. Gagasan ini mendorong peran serta masyarakat untuk lebih aktif dan
peka terhadap lingkungan hidup dalam pengelolaan sampah khususnya sampah jenis
baterai lithium.
Potensi lain dari dampak negative yang ditimbulkan dari sampah dan proses
daur ulang baterai lithium adalah potensi nilai ekonomi dari pengelolaan proses
tersebut, karena penggunaan energy listrik akan terus meningkat menggantikan
energy fosil yang tidak dapat diperbaharui. Kebijakan pemerintah untuk
memprioritaskan energy alternative baru dan terbarukan yang ramah lingkungan akan
mendapat peluang besar di bidang regulasi agar dapat dilaksanakan karena
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 17
diperkirakan pada tahun 2040 sebanyak 70 % negara di dunia akan beralih ke mesin
listrik dengan menggunakan baterai lithium termasuk di Indonesia.
Potensi ekonomi yang akan timbul mulai dari pengelolaan sampah baterai
lithium hingga proses daur ulang untuk pemanfaatan zat-zat yang memiliki nilai
ekonomi tinggi hasil proses daur ulang pemisahan kandungan material limbah baterai
litium. Potensi ini bernilai sangat tinggi dan mampu menyerap tenaga kerja lebih
banyak lagi serta menjadi solusi pengurangan angka pengangguran di Indonesia.
B. Saran
Potensi ekonomi yang sangat luar biasa ini tentunya menyisakan persoalan bagi
kesehatan dan lingkungan hidup, namun kita harus tetap optimis masalah ini dapat
diselesaikan secara bertahap sehingga Negara Kita siap menghadapi kemajuan
zaman dengan baik.
Penulis sangat berharap agar pengelolaan sampah baterai litium ini dapat di
aplikasikan dengan gagasan para peneliti kita di Institut Pertanian Bogor yaitu “System
Manajemen Pengelolaan Limbah Baterai Rumah Tangga Melalui Pendekatan Social
Dan Organisasi” yang menjadi salah satu alternative manajemen pengelolaan
samapah yang ada saat ini dan proses daur ulang baterai lithium ini segera dapat
diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan metode terbaik yang bermanfaat bagi
keseimbangan lingkungan hidup serta dapat diterapkan pada industry daur ulang
limbah baterai litium di kemudian hari.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 18
DAFTAR PUSTAKA
1. Evans, Keith (27 August 2009). "The Future of Electric Vehicles: Setting the Record
Straight on Lithium Availability". Journal of Energy Security.
2. Argonne opens chapter in battery research -- lithium air. Argonne National
Laboratory. Press release. 14 September 2009.
3. Winter, M.; Brodd, J. (2004). "What Are Batteries, Fuel Cells, and
Supercapacitors?".
4. Stanford's nanowire battery holds 10 times the charge of existing ones. Stanford
Report, 18 December 2007. Press lithium ion battery
5. Soraya Ulfa Muzayanha, Cornelius Satria Yudha, Luthfi Mufidatul Hasanah, Adrian
Nur, dan Agus Purwanto, Online Published: August 31, 2019, Pengaruh
Pemanasan Pada Proses Pretreatment Untuk Daur Ulang Material Katoda Baterai
Li-Ion.
6. https://mediaindonesia.com/humaniora/270063/mengurai-limbah-litium-jadi-
berharga.
7. https://kemenperin.go.id/artikel/22609/Kemenperin-Akselerasi-Ekosistem-
Industri-Baterai-Litium-Kendaraan-Listrik, Kamis, 24 Juni 2021, Kemenperin
Akselerasi Ekosistem Industri Baterai Litium Kendaraan Listrik.
8. https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/44254/4/isi.pdf, Institut
Pertanian Bogor (IPB), System Manajemen Pengelolaan Limbah Baterai Rumah
Tangga Melalui Pendekatan Social Dan Organisasi.
Makalah Daur Ulang Dan Penanganan Sampah Baterai Lithium | Gunansyah - 21168013 19