PRESEPTOR:
Nuning Indriyani, dr., Sp. A, M. Kes
OLEH:
Rio Bayu Nugroho
130112200732
Appearance: Normal
Work of Breathing: Normal
Circulation to the Skin: Normal
Kesan: Stabil
3. PRIMARY ASSESSMENT
Tabel 1. Primary Assessment
Airway Obstruksi jalan napas tidak ada
Breathing Laju napas = 37x/menit
VBS kanan = kiri
Rh (-/-), whe (-/-), slem (-/-)
Retraksi suprasternal (-), interkostal (-), dan epigastrium (-)
Saturasi oksigen = 97% room air
Circulation Denyut jantung → 120x/menit
Akral hangat, CRT < 2’’
Disability E4 M6 V5
Exposure Suhu = 38.7 C
4. ANAMNESA
KELUHAN UTAMA: Kejang 30 menit sebelum masuk rumah sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG: Saat pasien kejang, ibu pasien mengatakan
awalnya matanya mendelik ke atas kemudian diikuti dengan kaku pada tangan dan
kakinya dan kaku pada seluruh tubuhnya. Kejang dikatakan berlangsung selama 5
menit. Saat kejang pasien tidak sadar. Setelah kejang pasien menangis. Suhu saat
kejang dikatakan ibu pasien adalah 39.5oC. Ibu pasien mengatakan sebelum kejang
pasien mengalami demam tinggi yang disertai dengan batuk yang mengeluarkan
dahak berwarna jernih, pilek dan mual 2 hari yang lalu. Saat diukur suhunya 38 C dan
telah diberikan obat demam sanmol yang dibeli di apotek sendiri diberikan 2x1 hari.
Demam dirasa ibu pasien tidak mengalami perbaikan, suhu tertinggi mencapai 39.5 C.
Keluhan muntah menyemprot, muntah terus-menerus, diare terus-menerus dan sesak
nafas disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah
mengalami kejang sebelumnya. Riwayat terbentur pada kepala pasien, kecelakaan,
dan perdarahan hebat pada pasien disangkal. Riwayat alergi obat pada pasien
disangkal.
RIWAYAT KELUARGA: Riwayat keluhan kejang pada orang tua dan saudara
kandung pasien disangkal. Riwayat alergi obat pada keluarga disangkal. Riwayat
bersin-bersin dipagi hari, asma, dan ruam kemerahan yang terasa gatal pada keluarga
disangkal.
RIWAYAT PENGOBATAN: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah
diberikan obat untuk demam yaitu diberikan sanmol yang dibeli sendiri di apotek
namun keluhan demam tidak kunjung membaik.
SKRINING COVID: Riwayat sesak nafas disangkal. Riwayat kontak dengan pasien
COVID-19 disangkal oleh keluarga. Riwayat anggota keluarga yang kontak dengan
pasien suspek/terkonfirmasi COVID-19 disangkal.
RIWAYAT PRENATAL DAN KELAHIRAN: Pasien merupakan anak ke-3 yang
lahir dari Ibu P3A0. Anak yang pertama dari ibu pasien dikatakan sudah meninggal
sejak 1 hari setelah melahirkan. Selama kehamilan pasien, ibu pasien rutin melakukan
kunjungan ke bidan. Selama kehamilan pasien, ibu pasien pernah demam dan
mengeluhkan nyeri perut bawah, nyeri saat berkemih dan keputihan. Ibu pasien rutin
mengkonsumsi vitamin dan zat besi selama kehamilan pasien. Riwayat penyakit
kencing manis, darah tinggi, dan anemia selama kehamilan pasien disangkal. Saat
kelahiran pasien, pasien cukup bulan, lahir normal tanpa hambatan yang ditolong oleh
dokter, berat lahir dikatakan ibu pasien 3200 gram, panjang badan tidak diketahui
ibunya dan pasien langsung menangis. Keluhan ibu pasien kelelahan selama kelahiran
pasien disangkal. Keluhan biru pada pasien saat lahir disangkal.
RIWAYAT IMUNISASI: Pasien sudah menerima imunisasi dasar lengkap sampai 1
tahun
Gambar 3. Jadwal Imunisasi Anak umur 0-18 Tahun Rekomendasi IDAI [1]
RIWAYAT SOSIOEKONOMI: Ayah pasien bekerja sebagai supir travel dan ibu
pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien tinggal dirumah permanen yang dihuni oleh
keluarga pasien dan adik dari ibu pasien. Pasien merupakan peserta yang terdaftar
BPJS.
5. STATUS ANTROPOMETRI
Usia: 1 tahun 5 hari
BB: 9,4 Kg
PB: 78 cm
LK: 49 cm
BMI: 15.45 kg/cm2
a. PB/U: 0 < z score < 2
6. PEMERIKSAAN FISIS
a. PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA
KEADAAN UMUM : Compos mentis, sakit sedang, pGCS → E4M6V5
TANDA VITAL:
o Temperature : 38,7 C
o Nadi : 120 x/menit
o Laju napas : 37x/menit
o Tekanan darah : sulit dinilai
o Saturasi oksigen : 97% room air
KEPALA : Normosefal, UUB tidak cekung
WAJAH : Simetris
MATA : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat
isokor
refleks cahaya +/+
HIDUNG : sekret (-), mukosa edema (-), hiperemis (-)
TELINGA : sekret (-)
MULUT : lidah dan mukosa basah, palatum intak, sianosis (-)
LEHER : KGB tidak teraba, retraksi suprasternal (-)
THORAX :
o Bentuk dan gerak simetris, retraksi interkostal (-)
o Cor → BJ S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
o Pulmo → VBS ka = ki, wheezing (-), ronki (-)
ABDOMEN : cembung, lembut, retraksi epigastrium (-), BU
15x/menit, lien dan hepar tidak teraba
EKSTREMITAS : akral hangat, CRT < 2’’, kuning (-), sianosis (-)
7. USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan gula darah sewaktu
8. HASIL PEMERIKSAAN
Antigen SARS COV2: Negatif
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Darah Rutin
Hematokrit (%) 38 35 – 43
Hitung jenis
Limfosit (%) 44 25 - 40
Gambar 10. Alur Penatalaksanaan Kejang Akut dan Status Epileptikus [7]
10/3/2022 11/3/2022
SUBJECTIVE (S)
Kejang - -
Demam - -
Batuk + +
Pilek - -
Mual - +
OBJECTIVE (O)
Keadaan Umum CM CM
Hidung Sekret (-), edema (-), hipremis (-) Sekret (-), edema (-), hipremis (-)
Leher KGB tidak teraba, retraksi ss (-) KGB tidak teraba, retraksi ss (-)
Bentuk dan gerak simetris Bentuk dan gerak simetris
Thorax
Retraksi interkostal (-) Retraksi interkostal (-)
Cor S1-S2 reg, murmur (-), Cor S1-S2 reg, murmur (-),
gallop (-) gallop (-)
BU (dbn) BU (dbn)
Lien dan hepar (tidak teraba) Lien dan hepar (tidak teraba)
Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2’’ Akral hangat, CRT < 2’’
22. PROGNOSIS
Quo ad vitam ad bonam
Quo ad functionam ad bonam
Quo ad sanationam dubia ad bonam
REFERENSI:
1. Jadwal Imunisasi Anak umur 0-18 Tahun Rekomendasi IDAI. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2020
2. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak. KEMENKES. 2016
3. WHO Growth Chart. World Health Organization (WHO). 2006
4. Nataprawira, et al. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Unpad
press: 2017: 6; p. 944-85
5. Pusponegoro, et al. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Unit Kerja
Koordinasi Neurologi IDAI. 2006
6. ILAE Classification of the Epilepsies (2017)
7. Ismael, S., et al. REKOMENDASI Penatalaksanaan Status Epileptikus. Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
8. Gunes, et al. Do Febrile Seizure Influence Neurodevelopmental.Van Tıp Derg. 2019:
26(4); 427-31. DOI: 10.5505/vtd.2019.02703
9. Sharafi R, Rad AH, Aminzadeh V. risk factors of Febrile Status Epilepticus. Iranian
Journal of Child Neurology. 2019;13(1):57.
10. Harowitz J, Crandall L, McGuone D, Devinsky O. Seizure‐related deaths in children:
The expanding spectrum. Epilepsia. 2021 Mar;62(3):570-82.
11. Xixis KL, Samanta D, Keenaghan M. Febrile Seizure. StatPearls [Internet]. 2021 Jul
6.