KONFERENSI PERS
FBTPI – KPBI MALUKU UTARA
Sehubungan dengan kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja PT.IWIP yang
sudah berulang-ulang. Maka sebagai organisasi buruh yang memperjuangkan
hak-hak buruh, DPW FBTPI-KPBI Maluku Utara perlu menyampaikan
beberapa hal kepada publik, khusunya kepada PT.IWIP dan Pemerintah
Pusat/Propinsi Maluku Utara/Kab Halmahera Tengah maupun DPRD-DPRI
sebagai berikut :
3. Bahwa kondisi kerja yang tidak aman dan jam kerja yang panjang
merupakan penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Kondisi demikian jika
dibiarkan maka nyawa buruh akan hilang setiap saat. Pihak perusahan
lebih mementingkan profit dan alat kerja ketimbang nyawa buruh.
4. Bahwa PT.IWIP tidak patuh terhadap hukum dan Undang-undang Negara
Republik Indonesia. Perusahaan dengan sengaja melakukan pelanggaran
hukum. Maka sudah seharusnya perusahaan diberikan sangsi tegas dari
pemeritah.
5. Bahwa Pemerintah pusat/daerah dan DPR harus secara tegas memberikan
sangsi kepada PT.IWIP karena telah berulang-ulang melakukan tindakan
pelanggaran hukum yang mengakibatkan nyawa buruh melayang. Jika
pemerintah juga tetap berdiam diri maka pemerintah dan perusahaan secara
berjamaah melakukan pelanggaran terhadap hukum dan undang-undang.
6. Bahwa PT. IWIP harus menerapkan K3 secara benar sesuai aturan undang-
undang Negara Republik Indonesia. Serta menyiapkan trasnportasi bagi
pekerja.
7. Bahwa akibat dari kecelakaan kerja tersebut yang mengakibatkan pekerja
mengalami cedra dan pekerja harus kehilangan nyawa. Dengan demikian
PT.IWIP wajib bertanggung jawab untuk memenuhi hak pekerja.
8. Bahwa kecelakaan kerja yang berulang-ulang terjadi di PT. IWIP harus
menjadi satu pelajaran kepada pekerja. Bahwa pekerja harus membangun
kekuatan politiknya sendiri. Karena pekerja jangan terlalu banyak berharap
kepada pemerintah/DPR/perusahaan. Hanya dengan kekuatann politik
pekerja maka hak-hak normatif bisa didapatkan.
9. Bahwa serikat-serikat buruh yang berada di Halmahera Tengah harus
segera berkondsolidasi untuk berjuang menutut hak-hak pekerja yang tidak
dipenuhi oleh perusahaan.
10. Bahwa pekerja harus membangun persatuan dengan petani, kaum muda,
masyarakat adat, perempuan, kaum miskin kota, dan rakyat miskin
Indonesia. Untuk berjuang kondisi kerja yang lebih baik serta mengurangi
PRESS RELEASE