Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHF


DI RUANG CEMPAKA RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL

Oleh:
Anis Saniyyah Salsabil Al Ain
SK 321007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
LAPORAN KASUS

KASUS:
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat karena CHF. Hasil pengkajian
menunjukkan pasien edema anasarka, sesak nafas saat berbaring, terdapat suara
jantung S3. Pasien mudah lelah saat beraktivitas. Hasil pengkajian pasien
mengatakan sering terjaga saat tidur karena sesak, distensi vena jugularis, ictus
cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas bawah. TD 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 112x/mnt, Suhu 36.50C, frekuensi nafas 28x/mnt. CTR 53%. Pasien memiliki
riwayat menderita hipertensi yang tidak terkontrol.

Tanggal Pengkajian : 1 Maret 2022


Jam : 22.00 WIB
Nama Perawat : Anis Saniyyah Salsabil Al Ain
Ruang : cempaka
A. IDENTITAS
1. PASIEN
a. Nama : Tn. H
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 55 Tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Guru
g. Pendidikan terakhir : S1
h. Alamat : Kendal
i. Diagnostic medis : CHF
2. PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 45 Tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : PNS
e. Alamat : Kendal
f. Hubungan dengan pasien : Istri
B. Riwayat keperawatan masa lalu:
a. Penyakit yang pernah di derita :
Pasien memiliki riwayat menderita CHF
b. Penyakit Keturunan dalam keluarga :
Pasien mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi
c. Operasi yang pernah dilakukan :
Pasien mengatakan tidak pernah dioperasi sebelumnya
d. Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat, debu
dan cuaca.
e. Imunisasi :
Pasien mengatakan pernah diimunisasi polio dan campak
f. Kebiasaan Buruk : -
g. Obat-obatan :
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat untuk mengurangi
sakitnya
C. Riwayat Keperawatan Saat ini:
a. Alasan Masuk Rumah sakit:
Pasien mengalami edema anasarka, sesak nafas saat berbaring, terdapat
suara jantung S3. Pasien mengatakan sering terjaga saat tidur karena sesak,
distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas
bawah
b. Keluhan Utama :
Pasien mudah lelah saat beraktivitas, sesak nafas saat berbaring
c. Keluhan Penyerta :
Pasien mengeluhkan juga mual, tidak nafsu makan, dan hilang kemampuan
indera penciuman dan pengecapan.
D. DIMENSI BIOLOGIS
1. Kebutuhan Oksigenasi
1) Respirasi
a. Apakah ada kesulitan dalam bernafas? Bunyi nafas? Dypsnue?
Frekuensi nafas: 112 x/menit.
b. Apakah yang dilakukan klien untuk merıgatasi masalah?
Pasien mengatakan tidur setengah duduk untuk mengurangi sesak
c. Apakah klien menggunakan alat bantu penafasan?
Pasien mendapatkan terapi oksigen 4 liter/menit.
d. Posisi yang nyaman bagi klien?
Pasien mengatakan nyaman saat posisi setengah duduk
e. Apakah klien terbiasa merokok? Obat – obatan untuk melancarkan
pernafasan?
Pasien mengatakan sebelum sakit memiliki riwayat perokok aktif
f. Apakah ada alergi terhadap debu, obat- obatan dll?
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
g. Apakah klien pernah dirawat dengan gangguan pemafasan?
Tidak pernah
h. Apakah klien pernah punya riwayat gangguan pernafasan dan
mendapat pengobatan?
Tidak pernah
2) Kardiovaskuler
a. Apakah klien cepat lelah?
Pasien mengatakan sesak nafas saat berbaring dan tidak bisa
beraktivitas karena lemas dan mudah lelah.
b. Apakah ada keluhan berdebar - debar? Nyeri dada yang
menyebar? Pusing? Rasa berat didada?
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada
c. Apakah klien mengguankaan alat pacu jantung?
Tidak ada
d. Apakah klien mendapat obat untuk mengatasi gangguan
kardiovaskuler?
Tidak ada
2. Nyeri dan Kenyamanan
a. Apakah mengganggu aktifitas?
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri badan
b. Apakah yang dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan nyeri?
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri badan
c. Apakah cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif?
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri badan
3. Aktifitas
Sebelum masuk Selama di
Aktivitas Keterangan
Rumah Sakit Rumah Sakit

Mandi Dapat mengerjakan sendiri


Pada bagian tertentu dibantu
Memerlukan bantuan √ √
Seluruhnya tanpa dibantu

Berpakaian Pada kondisi tertentu dibantu


Seluruhnya memerlukan
√ √
bantuan
Dapat mengerjakan sendiri
Pergi ke
Memerlukan bantuan √ √
toilet
Tidak dapat pergi ketoilet
Tanpa bantuan
Berpindah
atau Dengan bantuan √ √
berjalan
Tidak dapat melakukan
Dapat mengontrol
BAB dan
Kadang-kadang ngompol
BAK
Dibantu seluruhnya √ √
Tanpa bantuan √ √
Dapat makan sendiri kecuali
Makan
hal-hal tertentu
Seluruhnya dibantu
SKOR F F
Keterangan:
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali mandi dan fungsi lain
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan fungsi lain
E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan fungsi lainnya
F : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
fungsi lainnya
G : Tergantung untuk 6 fungsi.
Dari data tersebut untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sebelum masuk
rumah sakit pasien dibantu mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
fungsi lainnya, pasien mengatakan badannya lemas. Mudah lelah saat
beraktivitas.
4. Istirahat dan Tidur
a. Kapan dan berapa lama klien beristirahat?
Pasien mengatakan mulai tidur jam 21.00 WIB, bangun pagi jam 05.00
WIB
b. Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang?
Pasien mengatakan untuk mengisi waktu luang menonton TV
c. Apakah klien menyediakan waktu khusus untuk istirahat?
Pasien mengatakan selalu menyediakan waktu istirahat
d. Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby?
Tidak terkaji
e. Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?
Pasien mengatakan tidur terganggu karena badan tidak nyaman dan
merasa demam.
f. Bagaimana pola tidur klien? (jam, berapa lama, nyenyak/tidak?
Kuantitas tidur : Pasien mengatakan selama di rumah sakit tidur 7-8
jam sehari dengan sering terbangun.
Kualitas tidur : Pasien mengatakan tidur tidak nyenyak
g. Apakah kondisi saat ini menganggu klien?
Pasien mengatakan kondisi saat ini menganggu aktivitas dan istirahat
pasien
h. Apakah klien terbiasa mengguanakan obat penenang sebelum tidur?
Tidak pernah
i. Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?
Menonton TV
j. Bagaimana kebiasaan tidur?
Pasien mengatakan setiap tidur harus ada guling
k. Apakah klien sering terjaga saat tidur?
Pasien mengatakan saat sakit sering terbangun karena nyeri
l. Pernahkan mengalami gangguan tidur? Jenis nya?
Tidak pernah
m. Apa hal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut?
Tidak terkaji
5. Cairan
a. Berapa banyak klien minum perhari? Gelas?
Pasien mengatakan minum 1 botol air (600 cc) dalam sehari
Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien?
Pasien mengatakan setiap pagi minum kopi sebelum berangkat kerja
b. Apakah ada minuman yang disukai/ dipantang?
Tidak ada
c. Apakah klien terbiasa minum alkohol?
Tidak ada
d. Bagaimana pola pemenuhan cairan perhari?
Minum 1 botol air (600 cc) dalam sehari
e. Ada program pembatasan cairan?
Tidak ada
6. Nutrisi
a. Nafsu makan?
Pasien mengatakan tidak nafsu makan. Kadang merasa mual. Makan 2x
habis 1/4 porsi
b. Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang?
Tidak Ada
c. Apakah ada riwayat alergi terhadap makanan?
Tidak Ada
d. Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus.
Pasien terpasang infusl RL 20 tpm
e. Apakah ada kesulitan menelan? Mengunyah?
Tidak Ada
f. Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan?
Tidak Ada
g. Bagaimana kondisi gigi geligi klien? Jumlah gigi? Gigi palsu? Kekuatan
gigi?
Gigi pasien masih lengkap
h. Adakah riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaiatan dengan
sistem pencernaan?
Tidak Ada
7. Eliminasi
1) Eliminasi feses:
a. Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan karakteristik
feses?

Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan


Sebelum 2x sehari Padat Kuning Bau Tidak
sakit kecoklatan khas ada
Saat sakit 1x sehari Lunak Kuning Bau Tidak
kecoklatan khas ada
b. Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar?
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat pencahar
c. Apakah ada kesulitan?
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan saat BAB
d. Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah?
Tidak ada
e. Apakah klien menggunakan alat bantu untuk defeksi?
Tidak ada
2) Eliminasi Urine:
a. Apakah BAK klien teratur?
Pasien mengatakan BAK selalu teratur
b. Bagaimana pola, frekuensi, waktu,karakteristik serta perubahan
yang terjadi dalam miksi?

Frekuensi Warna Bau Keluhan


Sebelum sakit 6-7x sehari Kuning jernih Tidak Tidak ada
berbau keluhan
Saat sakit Terpasang Kuning jernih Tidak Tidak ada
Kateter berbau keluhan

c. Bagaimana perubahan pola miksi klien?


Perubahan sebelum sakit pasien bisa BAB dengan normal, saat sakit
pasien harus menggunakan kateter
d. Apakah ada riwayat pembedahan, apakah menggunakan alat bantu
dalam miksi?
Tidak ada
8. Personal Hygiene
a. Bagaimana pola personal hygiene? Berapa kali mandi, gosok gigi dll?

Mandi Cuci Rambut Gosok Potong


Gigi Kuku
Sebelum sakit 2x/hari 2x/hari 2x/hari 1x/minggu
Saat sakit Hanya di lap Hanya di lap 1x/hari 1x/2
2x/hari 2x/hari minggu

b. Apakah klien memerlukan bantuan dalam melakukan personal hygiene?


Pasien mengatakan memerlukan bantuan saat mandi dibantu oleh
keluarga terkadang dibantu oleh perawat.
9. Sex
a. Apakah ada kesulitan dalam hubungan seksual?
Tidak terkaji
b. Apakah penyakit sekarang mempengaruhi / menggangggu fungsi
seksual?
Tidak terkaji
c. Jumlah anak?
Pasien mengatakan memiliki anak 3. Laki-laki 2 dan perempuan 1
E. DIMENSI PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Psikologi
a. Status Emosi
1) Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?
Pasien kooperatif. Kadang tampak murung
2) Bagaimana suasana hati klien?
Pasien tampak gelisah
3) Bagaimana perasaan klien saat ini?
Pasien tampak takut karena menderita CHF
4) Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih, marah, gembira?
Pasien mengatakan hanya berdiam diri dan melamun
b. Konsep diri:
1) Bagaimana klien memandang dirinya?
Pasien takut karena akan menjalani kemoterapi
2) Hal - hal apa yang disukai klien?
Pasien mengatakan selalu berdoa meminta kesembuhan
3) Hal-hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini?
Pasien selalu berdoa untuk meminta kesembuhan.
2. Hubungan sosial
a. Apakah klien mempunyai teman dekat?
Pasien mengatakan hanya punya teman yaitu istrinya
b. Siapa yang dipercaya klien?
Keluarganya
c. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat?
Pasien mengatakan sebelum sakit selalu ikut kegiatan masyarakat
seperti gotong royong
d. Apakah pekerjaan klien sekarang? Apakah sesuai kemampuan?
Pekerjaan pasien sebagai guru
3. Spiritual
a. Apakah klien menganut satu agama?
Pasien menganut agama islam
b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?
Pasien hanya bisa beribadah diatas tempat tidur
c. Bagaimana hubungan antara manusia dan Tuhan dalam agama klien?
Pasien dan keluarga mengatakan menjalankan shalat 5 waktu.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran: Composmentis GCS: E4M6V5
b. Kondisi klien secara umum: Sakit sedang
c. Tanda-tanda vital: TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 112x/mnt, Suhu
36.50C, frekuensi nafas 28x/mnt. CTR 53%.
d. Pertumbuhan fisik:
TB: 157 cm
BB: 55 kg
Postur tubuh: Tegap
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada edema, tidak ada
luka
Palpasi : Tidak ada benjolan dikepala
b. Wajah
Inspeksi: Wajah terlihat pucat, gelisah, lemas
Palpasi: Finger Print negatif
c. Mata
Inspeksi : Mata cekung, tidak ada edema, konjungtiva anemis, sklera
anikterik, pupil isokor.
Palpasi : Tidak ada nyeri saat ditekan.
d. Hidung
Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada secret
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak nyeri pada saat ditekan, tidak ada
sinus
e. Mulut
Inspeksi : Gigi lengkap, tidak berlubang, tidak ada karang gigi, tidak
ada bau mulut, tidak ada sariawan.
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan.
f. Telinga:
Inspeksi: Bentuk telinga simetris, bersih, lubang telinga bersih,
membran timpani tidak pecah.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak nyeri saat ditekan.
g. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat luka, tampak bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak nyeri saat ditekan.
h. Dada
1) Paru – paru
Inspeksi : Bentuk dada simetri, irama nafas terarur, pola nafas
dipsnea, terdapat otot bantu pernafasan
Palpasi : Vocal fremitus seimbang
Perkusi : Bunyi pekak disemua lapang paru
Auskultasi : Tidak terdapat bunyi nafas tambahan
2) Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat di ICS 5 mid clavikula sinistra.
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 di mid clavikula
Perkusi : Terdengar suara pekak di batas jantung
Batas kanan bawah: ICS 4 linea parasternalis
Batas kanan atas: ICS 2 linea sparasternalis dextra
Batas kiri bawah: ICS 4 medio clavicularis sinistra
Batas kiri atas: ICS 2 para sternalis sinistra
Auskultasi: Tidak ada bunyi tambahan S3
i. Abdomen:
Inspeksi : Perut simetris tidak ada bekas luka
Auskultasi: Bising usus 14 kali/ menit
Perkusi: Terdengar tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia: Tidak terkaji
k. Ekstremitas
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, akral teraba hangat, CRT 2 detik
Bawah
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, ada edema
Palpasi : ada nyeri tekan, akral teraba hangat, CRT 2 detik
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal pemeriksaan: 1 Maret 2022
a. Hasil pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


HEMATOLOGI
Darah Rutin:
Hemoglobin 13.6 g/dl 14-16.9 Normal
Leukosit 16.80 10^ 3/ul 5.0-10.3 H
Eritrosit 4.93 g/dl 4.5-5.6 Normal
Trombosit 165.000 10^ 3/ul 150-400ribu Normal
Hematokrit 40.2 % 45-55 L
Waktu Protrombin (PT) 13,26 Detik 11-15 Normal
APTT 34,46 Detik 25-35 Normal
PC02 43,5 mmol 35-45 Normal
P02 125 mmol 80-100 H
pH 7.4 7.37-7.45 Normal
b. Diagnosa Medis: COVID 19
H. TERAPI
a. RL 500 cc 20 tpm : menambah elektrolit tubuh agar mengembalikan
keseimbangan tubuh
b. Furosemide 20mg : untuk mengurangi kelebihan volume cairan
c. Ranitidine 50mg : untuk mengurangi produksi asam lambung
d. ISDN 5mg : mencegah dan mengobati angina pada penderita penyakit
jantung koroner
I. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS: Penurunan curah Perubahan afterload
1. Pasien mengatakan sesak nafas saat jantung
berbaring
2. Pasien mengatakan sering terjaga saat
tidur karena sesak
DO:
1. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD:
100/60 mmHg, frekuensi nadi: 112
x/menit, S: 36,500 C.
2. Pasien mengalami edema anaskara
3. Edema pada ekstermitas bawa
DS: Intoleransi aktivitas Ketidak seimbangan
1. Pasien mudah lelah saat beraktivitas antara suplai dan
DO: kebutuhan oksigen
1. Makan 2x habis 1/4 porsi.
2. Hasil pemeriksaan fisik
a. Wajah terlihat pucat, gelisah, lemas
b. Mata cekung, konjungtiva anemis

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Penurunan curah jantung b/d perubahan afterload
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
K. INTERVENSI
Permasalahan Tujuan dan kriteria Hasil Rencana Tindakan
Penurunan curah jantung Setelah diberikan asuhan keperawatan Perawatan jantung I.02075
b/d perubahan afterload selama 1x24 jam, diharapkan penurunan 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
curah jantung meningkat dengan kriteria 2. Identifikasi tanda/gejala skunder penurunan curah
hasil : jantung
NOC ( curah jantung L.02008) 3. Monitor keluhan nyeri
a. Tanda Tanda Vital dalam rentang 4. Monitor status pernafasan
normal 5. Monitor suara dan irama jantung
b. Kekuatan nadi perifer meningkat 6. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika
c. Melakukan aktivitas tanpa dypsnea perlu
dan nyeri 7. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
8. Anjurkan beraktifitas secara bertahap
9. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
10. Edukasi pasien tentang pembatasan cairan dan kelolaan
pemberian terapi
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen energi I.050178
aktivitas b/d keperawatan 1x24 jam diharapkan sesak 1. Monitor kelelahan fisik
ketidakseimbangan nafas pasien dapat berkurang dengan 2. Monitor pola dan jam tidur
antara suplai dan kriteria hasil: 3. Sediakan lingkungan yang nyaman
kebutuhan oksigen NOC: ( Toleransi aktifitas L.05047) ( cahaya,suara,kunjungan )
a. Kemampuan melakukan aktivitas 4. Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
sehari-hari meningkat 5. Anjurkan tirah baring
b. Pasien mampu berpindah dengan 6. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
tanpa bantuan 7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatan asupan
c. Pasien mengatakan dipsnea saat makanan
setelah aktifitas menurun 8. Edukasi keluarga untuk pasien untuk membantu aktivitas
pasien selama tirah baring
SOP OKSIGENASI MELALUI NASAL KANUL DENGAN CHF

A. Inhalasi Oksigen
1. Definisi : SOP Pemberian Oksigen, merupakan pemberian oksigen ke
dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan
alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga
cara, yaitu melalui kateter nasal, kanula nasal, dan masker oksigen.
2. Tujuan :
a. Memenuhi kebutuhan oksigen
b. Mencegah terjadinya hipoksia
3. Alat Dan Bahan :
a. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
b. Kateter nasal, kanula nasal atau masker
c. Plester

PROSEDUR KERJA

TAHAP PRA INTERAKSI

1. Memvaliditasi perlunya prosedur pada status medis atau rencana keperawatan


2. Mempersiapkan diri perawat/mahasiswa : penguasaan konsep dan precaution
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Cuci tangan

TAHAP ORIENTASI

1. Memberikan salam
2. Menerangkan tujuan dan prosedur Tindakan
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Memberikan keluarga/klien bertanya
5. Memberikan keluarga/klien menyetujui tindakan yang akan diberikan
TAHAP KERJA

1. Mendekatkan alat disamping pasien


2. Atur lingkungan sekitar sekitar tempat tidur
3. Kaji fungsi pernafasan klien, adanya tanda hipoksia, dan hasil Analisa gas
darah
4. Kaji kondisi mulut dan hidung bila kotor bersihkan terlebih dahulu
5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1 -
6 liter / menit. Kemudian, observasi humidifire dengan melihat air
bergelembung
6. Atur posisi dengan semi-fowleR
7. Pasang kanul di hidung dan berikan tanda
8. Buka saluran udara dari tabung oksigen
9. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan
10. Fiksasi pada daerah hidung
11. Periksa nasal kanul setiap 6 - 8 jam
12. Kaji cuping, septum dan mukos hidung serta periksa kecepatan aliran
oksigen setiap 6 - 8 jam
13. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

TAHAP TERMINASI

1. Mengevaluasi respon klien


2. Memberikan reinforment positif kepada klien
3. Lontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasi
Arisdiani, a. p. (2018). panduan dan evaluasi pelaksanaan prosedur operasional
keperawatan di laboratorium dan klinik. kendal: LPPM STIKES KENDAL.

Anda mungkin juga menyukai