Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

S DENGAN
POST INSISI ABSES MANDIBULA
DI RUANG ABU BAKAR RUMAH SAKIT ISLAM “ SUNAN KUDUS “

Sebagai Syarat Tugas Keperawatan Gerontik Profesi NERS

PENYUSUN:

Myla Ristiyowati
NIM : 420184334

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jl. Ganesha I Purwosari Kota Kudus 29316, Telp./Fax. ( 0291 ) 437218


Email :sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id I Website : www.stikesmuhkudus.ac.id
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. S. DENGAN
HEMOROID
DI RUANG CEMPAKA 3
RSU dr.LOEKMONOHADI KUDUS

A. PENGKAJIAN
Nama mahasiswa :Mochammad Ronal
Tempat praktek : Ruang Cempaka 3
Tanggal pengkajian :18 Agustus 2021

A. Data Umum
Nama : Ny. S
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : SD
Status pernikahan : Menikah
Keluarga yang dapat dihubungi : Ny. S
Telp : 089 541 xxx xxx
Riwayat jatuh/injuri :
Pasien mengatakan pernah jatuh kurang lebih 5 bulan yang lalu di pasar mayong
jepara karena saat jalan buru buru dan tersandung tali, sehingga jatuh dan luka lecet
di kaki.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan mempunyai penyakit Diabetes dan sudah diketahui sejak kurang
lebih 2 tahun yang lalu. Pasien tidak punya riwayat penyakit menular.
Riwayat penggunaan obat-obatan : Pasien mengatakan lupa dengan nama dan jenis
obat yang pernah di konsumsi saat dinyatakan menderita Diabetes.
Riwayat Lansia   :
1) Saudara kandung

Nama Alamat Keterangan

1. Jumiat Mayong Jepara ( Perempuan ) Sudah meninggal 2 thn yang


lalu.

2. Suginah Mayong Jepara ( Perempuan ) Pasien

3. Sumiah Mayong Jepara ( Perempuan )

4. Rukani Mayong Jepara ( Laki – Laki )

5. Supriyono Mayong Jepara ( Laki – Laki )

6. Warsiyo Mayong Jepara ( Laki – Laki )

7. Sarmidi Mayong Jepara ( Laki – Laki )

2) Riwayat kematian dalam lansia ( 1 tahun terakhir ) :


Pasien mengatakan dalam 1 tahun terakhir ini tidak ada saudara yang meninggal
di dalam keluargan nya.

B. Pengkajian Fisik
1. Data Klinik :
a. Tinggi badan : 158 cm d. Berat badan : 50 Kg
b. Temperatur : 37,5 0C e. Nadi : 90 x/mnt ( Nadi teraba kuat dan teratur)
c. Tekanan darah : 150/ 90 mmHg
2. Pernafasan dan Sirkulasi :
a. Frekuensi nafas : 20 x/mnt
b. Kualitas : normal
c. Pasien mengatakan saat ini tidak batuk.
d. Auskultasi :
1) Lobus kanan atas : normal, terdengar vesikuler
2) Lobus kiri atas : normal, terdengar vesikuler
3) Lobus kanan bawah : normal, terdengar vesikuler
4) Lobus kiri bawah : normal, terdengar vesikuler
3. Metabolik Integumen
a. Kulit :
1) Warna : normal, tampak sawo matang dan sedikit keriput di area muka
dan tangan
2) Turgor : normal,
3) Lecet : pasien tidak tampak ada luka lecet
4) Bengkak : pasien tampak ada perban menempel di luka bekas insisi
5) Bercak : pasien tidak tampak ada bercak di area kulit
6) Gusi : normal tidak ada pembengkakan dan tidak ada sariawan.
7) Gigi : ada beberapa gigi susu yang sudah tanggal/ ompong
4. Abdomen : tampak simestris kanan dan kiri, tidak ada asites, peristaltik usus
15x/mnt. Terdapat striae gravidarum. Auskultasi terdengar timpani.
5. Persarafan sensori:
a. Pupil : Reaksi pupil mata kanan dan kiri sama
b. Reaksi terhadap cahaya :
1) Kiri : bereaksi terhadap cahaya
2) Kanan : bereaksi terhadap cahaya
c. Mata : tampak simetris kanan dan kiri, conjungtiva tidak anemis, dan
sklera tidak ikterik.
d. Penglihatan :normal, penglihatan masih jelas berfungsi dengan baik
walupun tidak memakai kacamata.
e. Pendengaran : tampak simetris kanan dan kiri
f. Pendengaran : normal, pendengaran masih berfungsi dengan baik.
6. Muskuloskeletal
a. Range of Motion : masih bisa bergerak penuh akan tetapi tangan kiri
terbatas karena terpasang infus.
b. Keseimbangan : masih stabil ke kamar mandi sendiri dan makan minum
sendiri.
c. Menggenggam
1) Kanan : masih bisa melakukan pemenuhan kebutuhan sendiri
2) Kiri : terbatas karena terpasang infus
3) Kekuatan otot kaki :
a) Kanan : mampu menahan beban tubuh, dan bisa berjalan ke
kamar mandi secara mandiri
b) Kiri : mampu menahan beban tubuh, dan bisa berjalan ke
kamar mandi secara mandiri
7. Gastrointestinal
Pasien mengatakan tidak muntah dan masih bisa habis makan ½ porsi dari RS,
Minum air putih.
8. Seksual
Genetalia : pasien mengatakan tidak pernah mengalami keputihan dan tidak ada
keluhan.
9. Eliminasi
a. BAK : Pasien mengatakan BAK 3x sehai dengan warna urin bening dan
tidak ada keluhan.
b. BAB : Pasien mengatakan BAB 1x sehari tiap pagi hari bangun tidur, tidak
ada keluhan.
C. Aktifitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri :

Skor : 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 = perlu


bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung/ tidak mampu.

Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi v

Berpakaian V

Mobilisasi di tempat tidur V

Pindah V

Ambulasi V

Naik tangga V

Belanja V

Memasak V

Merapikan rumah V

Jawaban :

Mandi : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah sakit bisa mandi sendiri tanpa
bantuan dan selama sakit di RS pasien dibantu untuk sibin karena tangan terpasang
infus.

Berpakaian : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah sakit mampu memakai


pakaian sendiri tanpa bantuan dan selama sakit di RS pasien dibantu untuk
mengenakan pakaian karena tangan terpasang infus.

Mobilisasi di tempat tidur : Pasien mengatakan sebelum di rawat di RS dan selama


di rawat di RS mampu untuk mobilisasi sendiri di tempat tidur.
Pindah : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah sakit dan selama sakit di RS
mampu berpindah sendiri

Ambulasi : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah sakit dan selama sakit di RS
pasien mampu untuk ambulasi secara mandiri.

Naik Tangga : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah sakit pasien mampu naik
tangga sendiri walaupun berpegangan dengan peganggan tangga dan selama sakit di
RS pasien naik tangga di bantu oleh keluargan nya.

Belanja : Pasien mengatakan seblum sakit di RS pasien mampu melakukan aktivitas


mandiri termasuk belanja.

Memasak : Pasien mengatakan seblum sakit di RS pasien mampu melakukan


aktivitas mandiri termasuk memasak sendiri untuk keluarga.

Merapikan Rumah : Pasien mengatakan seblum sakit di RS pasien mampu


melakukan aktivitas mandiri termasuk merapikan dan beres beres rumah.

D. Kognitif dan Perseptual


1. Status mental : baik
2. Tingkat kesadaran : Composmetis
3. Afasia : pasien tidak mengalami afasia
4. Demensia : pasien tidak mengalami demensia
5. Orientasi : normal, pasien tahu bahwa dirinya sekarang di rawat di RS
6. Bicara : normal, pasien mampu berkomunikasi dengan baik
7. Bahasa yang digunakan : bahasa yang digunakan pasien adalah bahasa jawa
8. Kemampuan membaca : pasien mampu membaca walau tanpa menggunkan
alat bantu penglihatan / kaca mata
9. Kemampuan interaksi : pasien mapu berinteraksi dengan baik dengan orang
yang disebelah bed nya.
10. Vertigo : pasien mengatakan tidak pernah mengalami vertigo.
E. Lingkungan
a. Jenis lantai rumah : pasien mengatakan lantai rumahnya bagian depan sudah
keramik, akan tetapi ruang tengah dan belakang masih tanah.
b. Kondisi lantai : pasien mengatakan kondisi lantainya kering.
c. Tangga rumah : pasien mengatakan rumahnya tidak mempunyai tangga rumah.
d. Penerangan : pasien mengatakan penerangan rumahnya cukup karena setiap
ruangan ada lampunya
e. Tempat tidur : pasien mengatakan tempat tidurnya dirumah aman karena tidak
terlalu tinggi dan setiap sisi bed ada palangan karena masih pakai tempat tidur
bedi.
f. Alat dapur : pasien mengatakan setiap hari membersihakan dan membereskan
dapur secara mandiri
g. WC : Pasien mengatakan kamar mandi aman masih menggunakan WC jongkok,
tidak licin dan penenrangan cukup.
h. Kebersihan lingkungan : Pasien mengatakan lingkungannya aman karena selalu
dibersihkan dan tidak ada barang bahaya seperti pecahan gelas, piring dll.

F. PSIKOLOGIS
a. Apakah lansia mengenal masalah-masalah utamanya : ( ya ) pasien mampu
membicarakan setiap masalah dengan keluarga sehingga dapat diambil
keputusan bersama
b. Bagaimana sikapnya lansia terhadap proses penuaan : ( ya , baik ) Pasien
mengatakan apabila ada banyak keluhan atau sakit di usianya yang sekarang itu
sudah wajjar karena usianya sudah tidak muda lagi.
c. Apakah dirinya dibutuhkan atau tidak : ( ya, dibutuhkan ) Pasien mengatakan
setiap keputusan nya yang diambil itu pasti akan menjadi pertimbangan untuk
keputusan keluarga
d. Apakah lansia optimis dalam memandang suatu kehidupan : ( ya selalu optimis )
Pasien tampak ikhlas dan sabar atas penyakit yang di deritannya dan berusaha
untuk sembuh dnegan mematuhi setiap saran yang diberikan dokter dan RS
e. Bagaimana  lansiamengatasi stress yang dialami : ( ya, dengan bicara dengan
anak anaknya ) Pasien mengatakan setiap merasa berat beban hidupnya dan
banyak pikiran, pasien selalu datang kerumah anak anaknya membicarakan
maslah dan bertemu dengan cucu nya mengajak bermain dan melihat cucunya
bermain itu sudah merupakan kebahagiaan dlam dirinya.
f. Apakahlansiamudahdalammenyesuaikandiri : ( ya ) pasien mengatakan selalu
berusaha memahami apa yang di inginkan keluarganya untuk dirinya.
g. Apakahlansiaseringmengalamikegagalan : ( ya , terkadang ) terkadang pasien
merasa gagal dan lelah mengelola sawahnya karena kadang tidak
menguntungkan
h. Apakahharapanlansia pada saatini dan akandatang : ( ya , ada harapan ) pasien
mengatakan berharap akan sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarga, abnak,
dan cucunya dirumah lagi dengan normal.
i. Dayaingat :
1) Jangkapendek ( daya ingat pasien jangka pendek baik, karena pasien
masih ingat ini hari apa )
2) Jangkapanjang ( daya ingat pasien jangka panjang kurang baik karena
sudah lupa dengan tanggal lahirnya )
j. Prosespikir : ( baik ) pasien mengatakan lebih baik berguna untuk sesama
darppada harus diam saja
k. Alamperasaan : ( baik ), pasien mengatakan kadang merasa tidak bisa menerima
hidup ini yang membuatnya kadang malas dan tidak ingin berbuat apa apa.
l. Orientasi : ( baik ) pasien sadar bahwa dirinya sekarang di rawat di RS dan
sedang menjalani proses pengobatan.

G. SOSIAL EKONOMI
a. Dari mana sumber keuangan lanjut usia : pasien mengatakan sumber keuangan
adalah dari berjualan sayur dan terkadang dikasih anaknya
b. Apa saja kesibukan lanju usia dalam menisci waktu luang : pasien mengatakan
mengisi waktu luangnya kadang duduk dan ngobrol bersama suaminya
c. Dengan siapa dia tinggal : Pasien mengatakn tinggal dirumah hanya dengan
suami
d. Kegiatan organisasi apa yang diikutu lanjut usia : Pasien mengatakan mengikuti
pengajian tian 1 minggu 1x
e. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya : Pasien mengatakan
hidup bermasyarakat dan baik terhadap tetangga itu perlu dilakukan
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain diluar rumah : pasien
mengatakan setiap hari selalu bertegur sapa dengan tetangga dan setiap orang di
jumpai
g. Siapa saja yang mengunjungi : Pasien mengatakan setiap hari anaknya ada yang
berkunjung kerumah
h. Seberapa besar ketergantungannya : Pasien mengatakan berusaha untuk selalu
mandiri dan melakukan kegiatan nya sendiri
i. Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada :
Pasien mengatakan suka bertanam dan tersalurkan dengan kegiatan pasien yang
kesehariannya adalah ke sawah dan hasil panen akan dijual ke pasar.

H. PENGKAJIAN STATUS MENTAL


Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
No. Pertanyaan Jawban

1. Tanggal berapa hari ini? Pasien mengatakan “tidak tahu “

2. Hari apa sekarang? Pasien menjawab hari “selasa “

3. Apa nama tempat ini? Pasien menjawab “RSUD Kudus “

4. Dimana alamat anda? Pasien menjawab “ Mayong “

5. Berapa umur anda? Pasien menjawab “ 65 “

6. Kapan anda lahir? Pasien menjawab “ tidak tahu “

7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Pasien menjawab “ jokowi”

8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya? Pasien menjawab “ Suharto”


9. Siapa nama ibu anda? Pasien menjawab “ Ngatminah”

10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 Pasien menjawab “ 17, 14, 11, 8, 5,
dari setiap angka baru, semua secara 2 “
berurutan

Jumlah Betul 7, Salah 3

Total Skor: Hasil: Salah 3 ( fungsi intelektual pasien utuh )

1. Salah 0-3         : fungsi intelektual utuh


2. Salah 4-5         : kerusakan intelektual ringan
3. Salah 6-8         : kerusakan intelektual sedang
4. Salah 9-10       : kerusakan intelektual berat

I. PENGKAJIAN SPIRITUAL

1. Apakah lansia secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan


agamanya : Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu walau kadang terlambat.
2. Apakah lansia secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan : Pasien mengatakan mengikuti kegiatan pengajian setiap 1 minggu
sekali ikiut acara di lingkup RT nya tempat tinggal.
3. Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah : Pasien mengatakan setiap adalah
masalah di bicarakan dengan suami dan anak anak nya untuk di cari jalan keluar
bersama yang baik.
4. Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal : Pasien tampak tersenyum dan ikhlas
akan sakit yang di deritan nya sekarang

J. RIWAYAT PEKERJAAN

a. Status pekerjaan saat ini : Pasien mengatakan berjualan sayur hasil sawahnya di
jual ke pasar mayong
b. Pekerjaan sebelumnya : pasien mengatakan sudah sejak menikah berjualan sayur
di pasar hasil dari sawahnya sendiri
c. Sumber-sumber pendapatan : dari jualan sayur dan kadang di beri uang oleh anak
anaknya.

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan adanya luka insisi / tindakan pembedahan
b. Ansietasberhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya dan
kekambuhan penyakitnya / kehilangan kognitif.
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnos Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Kep Rasional
e Kep

1 Setelah 1. Mampu mengontrol 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Menggali perasaan


dilakukan nyeri (tahu penyebab secara komprehensif termasuk klien
tindakan nyeri, mampu lokasi, karakteristik, durasi,
keperawatan 2. Menggunakan tehnik frekuensi, kualitas
selama 3 x 6 nonfarmakologi : dan faktor presipitasi
jam, nyeri Relaksasi nafas 2. Kontrol lingkungan yang dapat 2. Memberikan
berkurang dalam, Banson. mempengaruhi nyeri seperti
3. Untuk mengurangi kenyamanan pada
atau suhu ruangan, pencahayaan dan
nyeri, mencari klien
terkontrol. kebisingan
bantuan)
3. Tingkatkan istirahat 3. Mempercepat
4. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang proses kesembuhan
dengan menggunakan
manajemen nyeri 4. Pilih dan lakukan penanganan 4. Mengajarkan klien
5. Mampu mengenali nyeri (farmakologi, untuk lebih
nyeri (skala, nonfarmakologi dan inter mandiri dan tahu
intensitas, frekuensi personal)
dan tanda nyeri) terapi
6. Menyatakan rasa 5. Kaji TTV dan Berikan nonfarmakologi
nyaman setelahnyeri analgetik untuk mengurangi 5. Mengobservasi
berkurang nyeri, Kolaborasikan dengan
7. Tanda vital dalam keadaan umum
dokter jika ada keluhan dan
rentang normal tindakan nyeri tidak berhasil.
klien

2 Setelah 1. Klien mampu 1. Identifikasi tingkat kecemasan 1. mengenal situasi


dilakukan mengidentifikasi dan &Bantu pasien mengenal situasi dan perasaan klien
mengungkapkan yang menimbulkan kecemasan
tindakan lebih dalam
gejala cemas (Gunakan pendekatan yang
keperawatan 2. Mengidentifikasi, menenangkan&Nyatakan 2. Memberikan rasa
selama 3x6 mengungkapkan dan dengan jelas harapan terhadap aman dan nyaman
menunjukkan tehnik pelaku pasien)
jam pada klien
untuk mengontol 2. Berikan informasi faktual
diharapkan cemas mengenai diagnosis, tindakan
kecemasan 3. Vital sign dalam batas prognosis&Dengarkan dengan 3. Memberikan
normal penuh perhatian
yang informasi yang
4. Postur tubuh, ekspresi 3. Dorong pasien untuk
dirasakan wajah, bahasa tubuh mengungkapkan perasaan, jelas dan ringkas
klien dan tingkat aktivitas ketakutan, persepsi&Jelaskan agar pasien lebih
berkurang. menunjukkan semua prosedur dan apa yang bisa memahami
berkurangnya dirasakan selama prosedur.
kecemasan dengan mudah dan
merasa nyaman

4. Mengajarkan klien
4. Instruksikan pasien
untuk lebih
menggunakan teknik relaksasi
mandiri dan tahu
terapi
nonfarmakologi

M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Formatif Tanda
Kep Jam Tangan

18 1. Melakukan pengkajian nyeri DS: Pasien mengatakan kadang terasa


1 Agustus secara komprehensif termasuk perih lukannya.
2021 lokasi, karakteristik, durasi dan DO: Pasien tampak memegang perban
Jam faktor presipitasi. lukanya.
15.30 2. Mengontrol lingkungan yang DS : Pasien mengatakan tidak bisa tidur
dapat mempengaruhi nyeri seperti karena berisik banyak orang
ruangan, pencahayaan, dan DO : Pasien tampak rebahan di bed posisi
kebisingan. semi fowler
3. Menganjurkan pasien untuk DS :Pasien mengatakan bisa tidur malam
meningkatkan istirahat walapun sering terbangun
DO : Pasien tampak rebahan di bed.
Jam 4. Mengajarkan pasien teknik DS :Pasien mengatakan akan mencoba
16.30 penanganann nyeri teknik manajemen nyeri yang diajarkan
nonfarmakologi : relaksasi nafas perawat
dalam, banson, dll DO : Pasien tampak mempraktikkan ternik
relaksasi nafas dalam

5. Mengkaji TTV dan kolaborasi DS : Pasien mengatakan kadang badannya


dnegan dokter pemberian lemes.
analgesik DO : TD : 150/80 mmHg, Nadi : 85 x/mnt,
RR : 17x/mnt, Suhu : 36 0C
Pasien tampak lebih tenang.

2 02 Okto 1. Identifikasi tingkat kecemasan DS : Pasien mengatakan takut penyakitnya


2018 &Bantu pasien mengenal situasi kambuh lagi, penyakitnya yang 2 tahun
yang menimbulkan kecemasan
Jam yang lalu yaitu diabetes
(Gunakan pendekatan yang
15.40 menenangkan&Nyatakan dengan DO : pasien tampak cemas dan bingung
jelas harapan terhadap pelaku
pasien)
DS : Pasien mengatakan dulu pernah
2. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan dinyatakan kena diabetes dan selalu
prognosis&Dengarkan dengan minum obat.
penuh perhatian.
DO : Pasien tampak menjawab pertanyaan
perawat
Jam 3. Dorong pasien untuk DS : Pasien mentakan sangat cemas jika
16.40 mengungkapkan perasaan, harus dirawat dalam jangka waktu yang
ketakutan, persepsi&Jelaskan
semua prosedur dan apa yang lama di RS karena penyakitnya yang
dirasakan selama prosedur. kambuh, sehingga akan merepotkan anak
anaknya.
DO : Pasien tampak bercerita mengenai
apa yang dirasakannya.
4. Instruksikan pasien menggunakan DS :Pasien mengatakan akan mencoba
teknik relaksasi
teknik relaksasi yang diajarkan
DO : Pasien tampak mempraktikkan teknik
banson

1 03 Okto 1. Melakukan pengkajian ulang DS: Pasien mengatakan sudah lebih baik
2018 nyeri secara komprehensif tidak perih dan kadang gatal griming
Jam termasuk lokasi, karakteristik, griming.
15.00 durasi dan faktor presipitasi. DO: Pasien tampak mengelus elus
perbannya.
2. Mengontrol lingkungan yang DS : Pasien mengatakan sudah lebih
dapat mempengaruhi nyeri seperti nyaman bisa istirahat
ruangan, pencahayaan, dan DO : Pasien tampak duduk di bed
kebisingan.
3. Menganjurkan pasien untuk DS :Pasien mengatakan sudah bisa tidur
Jam meningkatkan istirahat yang malam dan jarang terbngun
cukup DO : Pasien tampak rebahan di bed di
16.00 dampingi keluarganya
4. Menganjurkan pasien untuk DS :Pasien mengatakan akan terus
melanjutkan teknik penanganann mencoba teknik manajemen nyeri yang
nyeri nonfarmakologi : relaksasi diajarkan perawat
nafas dalam, banson, dll DO : Pasien tampak mempraktikkan ternik
relaksasi nafas dalam dan banson

5. Mengkaji TTV dan kolaborasi DS : Pasien mengatakan sudah lebih baik


dnegan dokter pemberian DO : 140/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, RR :
analgesik 16x/mnt, Suhu : 36,5 0C
Pasien tampak lebih tenang dan rileks
duduk di bed

2 03 Okto 1. Identifikasi tingkat kecemasan DS : Pasien mengatakan sudah lebih


2018 &Bantu pasien mengenal situasi tenang dan tahu tentang penyakitnya.
yang menimbulkan kecemasan
Jam DO : pasien tampak lebih rileks
(Gunakan pendekatan yang
15.20 menenangkan&Nyatakan dengan
jelas harapan terhadap pelaku
pasien)
DS : Pasien mengucapkan terima kasih
2. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan sudah diberikan informasi dengan jelas dan
prognosis&Dengarkan dengan baik oleh doter dan perawat di RS
penuh perhatian. sehingga sudah lebih tenang dna tidak
cemas lagi
DO : Pasien tampak tenang dan menjawab
pertanyaan perawat
DS : Pasien mengatakan sudah lebih baik
3. Dorong pasien untuk
Jam : dan mengerti untuk menjaga gaya hidup
mengungkapkan perasaan,
16.10 ketakutan, persepsi&Jelaskan dan konsumsi makanan di rumah nanti.
semua prosedur dan apa yang DO : Pasien tampak bercerita mengenai
dirasakan selama prosedur.
apa yang dirasakannya.

4. Instruksikan pasien menggunakan DS :Pasien mengatakan sudah selalu


teknik relaksasi melakukan teknik relaksasi yang diajarkan
DO : Pasien tampak mempraktikkan teknik
relaksasi nafas dalam dan banson

1 04 Okto 1. Melakukan pengkajian ulang DS: Pasien mengatakan sudah sangat lebih
2018 nyeri yang dirasakan pasien baik dari sebelumnya, tidak ada keluhan
Jam secara komprehensif termasuk pada luka post insisinya.
15.10 lokasi, karakteristik, durasi dan DO: Pasien tampak duduk di bed
faktor presipitasi.
2. Menganjurkan pasien untuk DS : Pasien mengatakan sudah lebih
mengontrol lingkungan yang nyaman dan beradaptasi dengan
dapat mempengaruhi nyeri seperti lingkungan RS
ruangan, pencahayaan, dan DO : Pasien tampak lebih rileks dan
kebisingan sehingga istrahat lebih nyaman
nyaman.
3. Menganjurkan pasien untuk DS :Pasien mengatakan bisa tidur malam
meningkatkan istirahat dan bangun waktu shubuh
Jam DO : Pasien tampak duduk di bed di
16.20 dampingi keluarga disampingnya.
4. Menganjurkan pasien untuk terus DS :Pasien mengatakan sudah selalu
menggunakan teknik melakukan teknik manajemen nyeri yang
penanganann nyeri diajarkan perawat apabila pasien tidak
nonfarmakologi : relaksasi nafas nyaman dengan keadaanya.
dalam, banson, dll DO : Pasien tampak mempraktikkan ternik
relaksasi nafas dalam dan banson yang
diajarkan oleh perawat.
5. Mengkaji TTV dan kolaborasi DS : Pasien mengatakan sudah jauh lebih
dnegan dokter pemberian baik dibandingkan dengan 2 hari kemarin.
analgesik DO : 120/70 mmHg, Nadi : 75 x/mnt, RR :
16x/mnt, Suhu : 36, 5 0C
Pasien tampak lebih tenang dan rileks
bersama keluarga dan tetangga kamar di
RS.

N. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanda
Tangga Diagnose Kep Evaluasi Sumatif Tangan
l

19 1 S:
Agustus Pasien mengatakan luka bekas operasinya kadang terasa perih dan gatal.
2021 O:
Jam : TTV : 150/80 mmHg, Nadi : 85 x/mnt, RR : 17x/mnt, Suhu : 36 0C
17.30 Pasien tampak lebih mampu mengontrol nyeri dan mampu mempraktikkan
menggunakan tehnik nonfarmakologi : Relaksasi nafas dalam dan Banson.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi dan faktor presipitasi.
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan.
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
4. Ajarkan pasien teknik penanganann nyeri nonfarmakologi : relaksasi nafas
dalam, banson, dll
5. Kaji TTV dan kolaborasi dnegan dokter pemberian analgesik

19 2 S : Pasien mengatakan sudah sedikit lega mengetahui tentang penyakitnya.


Agustus O:
2021 Pasien tampak lebih tenang.
Pasien tampak sedang ngobrol dengan keluarga
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi tingkat kecemasan pasien &Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan (Gunakan pendekatan yang
menenangkan&Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien)
2. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis&Dengarkan dengan penuh perhatian keluhan pasien.
3. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi&Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
4. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi dan banson.

19 1 S:
Agustus Pasien mengatakan lebih baik, nyeri berkurang setelah diajarkan manajemen nyeri
2021 oleh perawat dengan teknik banson.
Jam : O:
17.40 TTV : 140/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, RR : 16x/mnt, Suhu : 36,5 0C
Pasien tampak rebahan di tempat tidur
Pasien tampak lebih mampu nyaman dan dapat mengontrol nyeri dan mampu
mempraktikkan menggunakan tehnik nonfarmakologi : Banson.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian ulang tentang nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi dan faktor presipitasi.
2. Anjurkan keluarga untuk dapat kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti ruangan, pencahayaan, dan kebisingan.
3. Anjurkan pada pasien untuk meningkatkan istirahat
4. Anjurkan pada pasien untuk menggunakan teknik penanganann nyeri
nonfarmakologi : relaksasi nafas dalam, banson, dll secara terus menerus dan
berlanjut
5. Kaji TTV dan kolaborasi dnegan dokter pemberian analgesik

19 2 S : Pasien mengatakan sudah lega , menerima sakitnya, dan ikhlas dengan sakit yang
Agustus di derita bahwa semua ini atas kehendak Allah SWT dan pasien tahu cara menjaga
2021 gaya hidup yang baik sehingga tidak akan kambuh penyakitnya.
O:
Pasien tampak lebih tenang dan rileks
Pasien tampak sedang ngobrol dengan teman sebelah nya
Pasien tampak makan buah yang diberikan keluargan nya.
A : Masalah Teratasi
P : Tingkatkan pengetahuan klien dan jelaskan dengan ringkas dan jelas tentang
setiap prosedur yang akan dilakukan.

19 1 S : Pasien mengatakan sudah jauh lebih baik, nyeri sudah sangat berkurang dan tidak
Agustus terasa perih.
2021 O:
Jam TTV : 120/70 mmHg, Nadi : 75 x/mnt, RR : 16x/mnt, Suhu : 36, 5 0C
17.30 Pasien tampak duduk disamping bed dan lebih rileks
Pasien tampak lebih mampu mengontrol nyeri dan mampu mempraktikkan
menggunakan tehnik nonfarmakologi : Relaksasi nafas dalam dan Banson.
A : Masalah Teratasi
P : Tingkatkan kesehatan klien dan jelaskan pada klien tentang jadwal kontrol ke
RS , rutin kontrol sesuai dengan tgl yang telah ditentukan oleh RS.

Kudus,
Mahasiswa ,

............................

Anda mungkin juga menyukai