Anda di halaman 1dari 4

1

EKOSISTEM PESISIR

Dosen Pengampu : Drs. Buchori Asyik, M. Si

Disusun Oleh :

Nama : Uswatun Khasanah


NPM : 1813034015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
2

Ekosistem pesisir
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan wilayah laut territorial 3,1 juta km 2
zona ekonomi eksklusif 2,7 km2, dan garis pantai 81. 000 km. ekosistem pesisir dengan laut memiliki
keterkaitan yang erat , karena sumber daya alam laut yang kaya maka dilakukan pengurasan dan
pemanfaatan sumberdaya laut. Wilayah sekitar pesisir ditempati oleh berbagai kelompok masyarakat.
Berbagai hasil laut yang dimanfaatkan sebagai usaha adalah tambak udang, bandenng dan rumput laut.
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut yang saling
berinteraksi. Ekosistem wilayah pesisir adalah kesatuan fungsional dasar dalam ekologi yang
didalamnya terdapat komponen biotik dan komponen abiotic yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi. Ekosistem wilayah pesisir terususn oleh berbagai ekosistem utama meliputi estuaria,
hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.
Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem laut dan daratan, ekosistem diwilayah pesisir
dapat bersifat alami atau buatan,estuaria, laguna dan delta untuk ekosistem alami sendiri meliputi:
terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, pantai berpasir. Sumberdaya wilayah pesisir
umumnya bersifat milik bersama karena dimanfaatkan banyak orang atau hanya mencari keuntungan
sehingga menyebabkan kerusakan sumberdaya alam.
Karakteristik wilayah pesisir sebagai sumberdaya alami
 Ekosistem
 Sarana transportasi
 Keindahan alam atau pariwisata
 Ekonomi dan social
Sebagai tempat kegiatan
 Pembangunan fisik
 Pelayaran
 Pertambangan
 Perikanan
Sebagai penerima lembah
 Penampung limbah dari darat dan laut
3

Kendala dalam pengelolaan peisir dan laut


Dianggap sebagai common property
 Nilai sumberdaya dianggap gratis
 Semua dapat menggunakan sumberdya ini
 Tidak ada yang bertanggung jawab
Jasa lingkungan tidak memiliki nilai bayar
 Orientasi keuntungan ekonomi jangka pendek
 Masih rendahnya kesadaran terhadap nilai strategis sumberdya dapat pulih dan jasa lingkungan
hidup terhadap pembangunan ekonomi
 Tingkat pengetahuan dan kesadaran tentang implikasi kerusakan lingkungan hidup terhadap
keberlanjutan pembangunan ekonomi masih rendah
 Ketiadaan alternative pemecahan masalah lingkungan hidup
 Masih lemahnya pengawasan, pembinaan dan penegakan hukum
Degradasi lingkungan pesisir dan laut
1. Mangrove 25% mengalami kerusakan dari 4,3 juta ha di irian, riau, dan Kalimantan timur,
Diwilayah Sulawesi 50% mangrove telah hilang.
2. Overshing dan cara penangkapan yang merusak, hasil produksi ikan 80% berasal dari nelayan
tradisional atau perikanan rakyat. Penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak seperti
penggunaan racun dan sianida, pencurian ikan dengan perkiraan kerugian Negara 36 triliun.
3. Terumbu karang mengalami kerusakan 41% rusak parah dan 29% rusak hasil kajian lipi
terumbu dibawah penutupan 50% dan tinggal 5% saja yang masih sangat baik (70% penutupan)
25% baik. Kerusakan banyak ditemukan dibai, Lombok, kepulauan seribu (85% rusak),
Sulawesi tengah, mentawai, dan riau.
4. Kawasan konservasi dan wisata lebih dari 3 juta ha daerah pesisir telah dialokasikan sebagai
daerah cadangan konservasi, taman nasional laut kepulauan seribu dan taman hutan laut
bunaken mendapat tekanan yang tinggi.
5. Kerusakan dan pencemaran lingkungan, pencemaran minyak panas, minyak industry, degradasi
habitat, over eksploitasi sumberdaya alam, abrasi pantai, degradasi kawasan lindung.
6. Bahan pencemar terutama minyak dari penambangan lepas pantai dan tanker menyebabkan
penurunan coral dan organisme lainnya menghambat pertumbuhan coral.
7. Sedimentasi dari pengerukan pantai, penimbunan dan konservasi dipantai menyebabkan
peningkatan kekeruhan, penimbunan polyp coral, mengurangi daya tumbuh dan reproduksi.
4

8. Pembuangan bahan buangan tambang lepas pantai dapat mengganggu dan meracuni organisme,
mengurangi penetrasi.
9. Sampah plastic dan organic menyebabkan kerusakan habitat, perubahan keseimbangan
ekosistem.
10. Pengumpulan coral dan kerang-kerangan untuk industry kerajinan dapat merusak habitat.

Anda mungkin juga menyukai