Sifat Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Alla
Sifat Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Alla
Oleh :
SAMSUL BAHRI
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SIFAT-
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
B. Pengertian Sifat Wajib dan Sifat Mustahil Bagi Allah SWT ..................... 3
Kesimpulan ...................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengenal Allah itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap mukmin. Apabila
seseorang itu tidak mengenal Allah, segala amal baktinya tidak akan sampai
kepada Allah Swt. Mengenal Allah dapat kita lakukan dengan cara memahami
membayangkan zat Allah itu adalah suatu perkara yang sudah di luar batas
kesanggupan akal kita sebagai makhluk Allah. Kita hanya dapat mengenal Allah
Allah terdiri atas tiga sifat, yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.1
qur’an, Allah tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat materi. Jika
dijelaskan dengan sifat materi berarti Ia berbentuk dan dibatasi oleh tempat.
Padahal, Allah adalah Tuhan yang tidak memerlukan sesuatu.Allah adalah Tuhan
tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan sehingga sulit untuk
dijangkau oleh akal manusia. Jika Allah diperkenalkan dengan cara ini tentu hati
manusia tidak akan tenteram dan yakin karena akalnya tidak dapat memahami
hakikat-Nya.
1
file:///E:/Pendidikan-Agama-Kelas-4-Sepetember.pdf
1
Al-Qur’an ternyata menempuh cara pertengahan yaitu memperkenalkan sifat-
sifat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah antara lain dikenal
dengan sifat dan asma Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Hidup, Maha
yang dapat terjangkau oleh akal. Namun demikian AL-Qur’an juga tetap
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
http://dhikair.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sifat-wajib-allah.html
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah hal paling penting yang harus dipelajari setiap muslim.
Mentauhidkan Allah dalam nama dan sifat-Nya merupakan salah satu dari
tiga tauhid yang harus diyakini seorang muslim, yaitu tauhid rububiyah, tauhid
uluhiyah dan tauhid asma’ (nama) dan sifat. Dengan demikian, mengenai nama
dan sifat Allah memiliki kedudukan dan arti penting dalam agama. Seseorang
tidak dapat beribadah kepada Allah secara sempurna dan dengan keyakinan yang
Allah berfirman :
Sebagaimana yang sudah maklum, semua orang yang berakal sehat sepakat
bahwa dzat ke ILAHI-an tidak mungkin akan kita ketahui hakikatnya, hal ini
disepakati juga oleh para ahli kalam dan filosof. Jadi, kalau dzat Allah SWT tidak
3
Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin. Al Qwaidul mutsla, Memahami Nama dan Sifat
Allah. Hlm : 9
3
dapat diketahui hakikatnya, bagaimana mungkin kita mengetahui hakikat sifat-
“Pengetahuan tentang bagaimana hakikat sifat, tidak akan dapat kita capai karena
pengetahuan akan hal itu, sama dengan pengetahuan tentang bagaimana (hakikat)
yang disifati, kalau yang disifati tersebut tidak dapat diketahui bagaimana
Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk mengetahui dan mengenal
(bagaimana bentuk dan hakikat nama dan sifat-Nya), karena hal tersebut tidak
Sifat wajib adalah sifat yang harus ada pada zat Allah Swt. Sebagai
sifat-sifat makhluk-Nya. Oleh karena itu, sifat Allah wajib diyakini dengan akal
(wajib aqli) dan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Nabi Saw. (wajib naqli).
Sifat mustahil bagi Allah Swt. adalah sifat yang tidak layak dan tidak mungkin
ada pada Allah Swt.. Sifat-sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib
Allah juga Esa dalam Sifat-Nya. Esa dalam Sifat-Nya berarti bahwa sifat-sifat itu
hanyalah dimiliki oleh Allah semata. Unsur makhluk atau ciptaan-Nya tidak
4
file:///E:/Pendidikan-Agama-Kelas-4-Sepetember.pdf
4
memiliki sifat-sifat yang sama sebagaimana yang melekat dalam diri Allah. Oleh
Sifat-sifat Allah yang wajib diketahui oleh setiap mukallaf berjumlah empat
puluh satu. Jumlah tersebut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: (1) sifat-sifat wajib
yang berjumlah dua puluh, (2) sifat-sifat yang muhal (mustahil) berjumlah dua
Sifat-sifat wajib Allah yang dua puluh seperti di atas dibagi lagi menjadi empat
kelompok, yaitu:
a. Sifat Nafsiyah
yaitu sifat wajib bagi Allah yang adanya tidak di sebabkan oleh sesuatu
sebab apapun. Yang termasuk dalam sifat ini adalah sifat Wujud.
b. Sifat Salbiyah
yaitu sifat yang menafikan semua sifat yang tidak layak bagi Allah. Yang
c. Sifat Ma’ani
yaitu sifat yang ada pada Dzat Allah yang maujud. Yang termasuk dalam
sifat ini adalah sifat-sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, dan
Kalam.
5
d. Sifat Ma’nawiyah
yaitu sifat yang tetap bagi Dzat Allah. Yang termasuk dalam sifat ini
dan Mutakalliman.
Selain sifat dua puluh di atas, baik yang wajib maupun yang mustahil, Allah
juga memiliki sifat jaiz (mumkin). Yang dimaksud dengan sifat jaiz (mumkin)
bagi Allah adalah Allah berwenang untuk menciptakan atau tidak menciptakan
Sifat Jaiz Allah ini menunjukkan kebebasan Allah dalam memilih atau
Sama’ adalah sifat wajib bagi Allah yang ke-11, Sama’, yang berarti Allah
Maha Mendengar, dan mustahil Allah tuli (shummun). Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-
Baqarah: 256).
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada Zat
Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada
5
file:///E:/Dr.+Marzuki,+M.Ag_.+Buku+PAI+SMP+-+7+Aqidah-Bab+2.pdf
6
yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus
sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab (terdinding )
seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya.
Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi.
” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.( Surah
kepada Allah. Dan Allah mendengar soal – jawab antara kamu berdua.
7
D. Bashar dan ’Umyun
Bashar adalah sifat wajib bagi Allah yang ke-12, Bashar, yang berarti Allah
Maha Melihat, dan mustahil Allah buta (’umyun). Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-
hujurat : 18).
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada
zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat
dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau
” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. (Surah Ali
Imran 163)
“Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan .( Al-Baqarah : 265)”
8
Dengan memahami sufat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati
dalam berbuat . Mungkin kita bias berbohong kepada manusia , seperti orangtua,
guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak bias berbohong kepada Allah SWT.
Wajib bagi Allah mempunyai sifat sama’ dan bashor (mendengar dan melihat).
Kedua sifat ini adalah sifat yang dahulu dan menetap pada dzat Allah. Dengan
kedua sifat ini, maka akan menjadi jelas semua yang ada, baik berbentuk zat,
sama’ dan bashor dengan kita setelah kita ada. Jadi hubungan sifat sama’
dan bashor hanyalah satu, sedangkan sifat adalah banyak dan hakikat-
6
http://catatanriefdha.blogspot.co.id/2013/11/contoh-makalah-sifat-sifat-allah.html
9
E. Uraian Sifat Sama’ Dan Bashar
1. Sifat Sama’
Penjelasan
10
c. Dipengaruhi oleh besar kecilnya sesuatu yang didengar, seperti halnya
pendengaran manusia. Manusia tidak dapat mendengar suara yang sangat kecil
atau sangat halus. Berarti pendengaran manusia dipengaruhi oleh keras, halus,
nyaring atau lembut dari sesuatu yang didengar itu. Ketiga hal ini tidak ada
pada sama’ Allah Ta’ala, karena memang sifat sama’ Allah Ta’ala berbeda
dengan sifat sama’ manusia.
2. Sifat Bashar
Sifat bashar adalah sifat yang berdiri dengan Zat Allah dan nyata bagiNya
dengan sifat itu segala yang maujud. Allah Ta’ala berfirman :
Mustahil Allah Ta’ala tidak melihat (buta). Yang dimaksud dengan tidak melihat
(buta) adalah meliputi :
11
Penjelasan
a. Melihat dengan perantara adalah melihat dengan alat, seperti melihat dengan
biji mata, kelopak mata, dengan cahaya, dengan kaca mata, teleskop, thedolit
dan teropong.
b. Dipengaruhi oleh jarak jauh atau dekat, terdinding atau lepas, lahir atau
bathin, berserak atau terkumpul, bersebelahan atau berhadapan. Manusia tidak
dapat melihat sesuatu yang sangat dekat atau yang sangat jauh.
c. Dipengaruhi oleh bentuk besar atau kecil, halus atau kasarnya sesuatu yang
dilihat. Penglihatan Allah Ta’ala berbeda dengan penglihatan manusia, sebab
manusia tidak dapat melihat sesuatu yang sangat kecil atau yang sangat halus
kecuali dengan alat bantu penglihatan.7
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan di dalam Manaqib asy-Syafi’i, dari Yunus bin
Abd al-‘A’la,”Aku telah mendengar asy-Syafi’i berkata ; Allah Swt. memiliki
asma‘ (nama-nama) dan sifat-sifat yang tidak dapat dibantah oleh siapapun, Maka
barang siapa yang menyelisihinya setelah adanya dalil yang menetapkannya,
berarti dia telah terjerumus dalam kekafiran. Jika sebelum adanya dalil, berarti dia
masih terbenam dalam kebodohan. Karena pengetahuan tentang hal itu tidak dapat
dicerna dengan akal, periwayatan dan pemikiran. Oleh karena itu kita menyatakan
ke-tsubut-an sifat-sifat ini dan menafikan pentasybihannya, sebagaimana
Allah Swt. telah menafikan dari Dzat-Nya (tidak ada sesuatupun yang serupa
dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat).
Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh imam Malik, lbnu Uyainah dan lbnu
Mubarak, mereka semua menerima sifat-sifat Allah tanpa mempertanyakan
7
http://nyimpanilmu.blogspot.co.id/2011/01/uraian-khusus-sifat-ilmu-sama-bashar.html
12
bagaimana Allah menjalankan sifat-sifat-Nya tersebut. Inilah pendapat-pendapat
para ulama dari kalangan ahli sunnah dan jamaah. Sedangkan kelompok al-
Jahmiyah, mereka mengingkari keimanan semacam ini, mereka membuat
berbagai penyerupaan akan sifat-sifat Allah.
Ishaq bin Rahawaihi berkata, “Penyerupaan akan sifat Allah terjadi apabila
disebutkan; tangan-Nya seperti tangan ini, pendengaran-Nya seperti pendengaran
ini.”Dia juga menjelaskan di dalam tafsir surat al-Maidah,”Para imam telah
menyatakan bahwa kami beriman dengan hadits-hadits mengenai sifat Allah tanpa
penafsiran. Di antara mereka adalah ats-Tsauri, Malik, lbnu Uyainah dan lbnu al-
Mubarak.”
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Macam-macam sifat
wajib bagi Allah: Shummun, yaitu dan
a. Sifat Nafsiyah mustahil Allah tuli.
b. Sifat Salbiyah
c. Sifat Ma’ani ’Umyun, yaitu
d. Sifat Ma’nawiyah mustahil Allah buta.
14
DAFTAR PUSTAKA
file:///E:/Pendidikan-Agama-Kelas-4-Sepetember.pdf
http://dhikair.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sifat-wajib-allah.html
file:///E:/Dr.+Marzuki,+M.Ag_.+Buku+PAI+SMP+-+7+Aqidah-Bab+2.pdf
http://catatanriefdha.blogspot.co.id/2013/11/contoh-makalah-sifat-sifat-allah.html
http://nyimpanilmu.blogspot.co.id/2011/01/uraian-khusus-sifat-ilmu-sama-
bashar.html
15