Anda di halaman 1dari 55

0

SKRIPSI

”MINAT MASYARAKAT DESA TERATAK AIR HITAM


TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN PAKET MASA DEPAN DI
BTPN SYARIAH KCP PEKANBARU”

Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

TIARA PUSPITA SARI


NPM:160314070

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
2020
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan hidup manusia ada berbagai macam mulai dari kebutuhan primer,

sekunder hingga tersier. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia

harus bekerja.

Setiap orang yang ingin melakukan usaha tentu memerlukan modal untuk

menjalankannya. Namun, sering kali mereka mengalami berbagai kendala dalam

menjalankan usahanya tersebut, terutama masalah kekurangan modal. Hal inilah

yang membuat para pelaku usaha melakukan berbagai cara untuk mendapatkan

tambahan modal agar usahanya bisa tetap berjalan dan terus berkembang. Salah

satu cara yang dilakukan ialah meminjam uang kepada lembaga keuangan.

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan

dengan bidang keuangan. Kegiatan lembaga keuangan dapat berupa menghimpun

dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai

skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana

sekaligus, di mana kegiatan usaha lembaga keuangan diperuntukkan bagi investasi

perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa, sesuai

dengan sistem keuangan yang ada, maka dalam operasionalnya lembaga keuangan

dapakt berupa lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah.

(Andri Soemitra, 2009: 52).

Salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yaitu lembaga keuangan

bank. Menurut UU No.10 tahun 1998 mengenai pengertian perbankan adalah :

1
2

Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Kita ketahui di Indonesia terdapat dua jenis bank dari segi prinsipnya, yaitu

bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur

dan ketentuan yang telah ditetapkan. Sekarang ini disamping bank konvensional,

ada lagi bank syariah, yang cukup mengalami kemajuan dan mendapat sambutan

masyarakat. Bank syariah adalah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, yang mana aturan perjanjiannya berdasarkan hukum islam, untuk

menghimpun dana, pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang

dinyatakan sesuai syariah. Veitzhal menjelaskan lebih lanjut, bank syariah adalah

lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika

dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), perjudian (masyir),

hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berprinsip keadilan, dan hanya

membiayai kegiatan usaha yang halal (Veitzhal, 2007:733-759).

BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN, dengan kepemilikan saham

70% dan merupakan bank syariah ke 12 di Indonesia.

Bank beroperasi berdasarkan prinsip inklusi keuangan dengan menyediakan

produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang belum terjangkau

serta segmen masyarakat pra sejahtera. Selain menyediakan akses layanan

keuangan kepada masyarakat tersebut, BTPN Syariah juga menyediakan pelatihan

keuangan sederhana untuk membantu mata pencaharian nasabahnya agar dapat


3

terus berlanjut serta membina masyarakat yang lebih sehat melalui program Daya-

nya.Visi, Misi dan Nilai BTPN Syariah mencerminkan arah usahanya agar

tujuannya mengembangkan jutaan rakyat Indonesia terpenuhi. Visinya adalah

untuk menjadi Bank Syariah yang terbaik dan sekaligus mengembangkan keuangan

inklusi sehingga dapat mengubah kehidupan jutaan masyarakat. Sejalan dengan ini,

adalah misi-nya untuk bekerja sama menciptakan peluang pertumbuhan usaha dan

mencapai kehidupan yang lebih berarti. Bank berusaha untuk mencapai visi dan

misi-nya dengan membina empat nilai utama, yaitu profesionalisme, integritas,

saling menghargai dan kerja sama.

BTPN Syariah dibentuk dari konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank

Sahabat) yang berpusat di Semarang, menjadi Bank Syariah dan kemudian spin-

off Unit Usaha Syariah BTPN ke Bank Syariah yang baru ini.

Bank sahabat didirikan pada tahun 1991 dengan lisensi bank non-devisa. Bank

BTPN kemudian mengakuisisi 70% saham di Bank Sahabat pada 30 Januari 2014

dan mengkonversinya menjadi Bank Syariah berdasarkan keputusan Otoritas Jasa

Keuangan tertanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah di BTPN, yang dibentuk

pada bulan Maret tahun 2008, spin – off ke bank syariah yang baru pada 14 Juli

2014.

Resmi terbentuk pada 14 Juli 2014, BTPN syariah menjadi satu-satunya bank

di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif,

BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan

perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta

efisien melayani segmen tersebut.


4

BTPN Syariah menyediakan berbagai macam produk di antaranya ialah

produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD), di mana pembiayaan tersebut

ditujukan bagi wanita Indonesia yang ingin mewujudkan impiannya dengan

semagat Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).

Pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) ini menggunakan akad murābahah

(jual beli) dan akad wākalah (perwakilan). Sesuai akad pembiayaan harus

digunakan untuk pembelian barang untuk usaha dan tidak boleh digunakan untuk

pembelian barang konsumtif dan atau usaha yang bertentangan dengan syariah

Islam seperti memberikan pinjaman kepada orang (rentenir), jual beli minuman

keras, jual beli daging babi dan lain-lain. Nasabah diminta untuk menyerahkan

bukti pembelian barang/kwitansi pembelian dari penjual barang-barang tersebut

dan apabila tidak ada bukti pembelian, maka nasabah wajib membuat surat

pernyataan pembelian barang.

Jangka waktu pembiayaan adalah satu tahun atau 26 (dua puluh enam) kali

angsuran dan nasabah dibebaskan pembayaran satu kali angsuran pada waktu

lebaran, jadi nasabah hanya mengangsur sebanyak 25 kali.

Manfaat dari Paket Masa Depan (PMD) yaitu, pembiayaan dari Rp.

1.000.000,- dan terus meningkat, tanpa potongan dan biaya administrasi, tabungan

untuk mewujudakan impian, pinjaman lunas jika nasabah meninggal, santunan Rp.

500.000,- jika suami meninggal dunia dan pelatihan gratis.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembiayaan Paket Masa Depan

(PMD) yaitu, wanita berusia 18-59 tahun, mau berusaha dan bekerja keras, disiplin
5

bertemu rutin dalam satu sentra (kelompok), saling membantu sesama anggota

kelompokmempunyai rumah sendiri.

Sejak Tahun 2015, BTPN syariah mulai masuk ke Desa Teratak Air Hitam.

Dengan seorang marketing mendatangi langsung calon nasabah. Dengan

melakukan silaturahmi dan mulai mengenalkan Bank BTPN syariah kepada calon

nasabah. Disini seorang marketing mulai menjelaskan produk yang ditawarkan

oleh BTPN syariah ini dengan produk Paket Masa Depan atau disingkat dengan

PMD. Dengan persyaratannya yang sangat mudah, cukup Foto Copy KTP suami

istri dan Foto Copy KK (Wawancara dengan Ibu Rika selaku marketing BTPN

Syariah).

Tabel 1.1

Jumlah Nasabah Paket Masa Depan (PMD) di Desa Teratak Air Hitam
Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015-2020

Nama Kelompok Nasabah


1. Sejahtera 14
2. Makmur 18
3. Putri Malu 23
4. Jaya 29
5. Bunga Tanjung 11
6. Seiya Sekata 10
Jumlah 105

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah nasabah terhadap

produk pembiayaan PMD di Desa Teratak Air Hitam berjumlah 105 orang.

Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah

penelitian dengan judul “Minat Masyarakat Desa Teratak Air Hitam Terhadap

Produk Pembiayaan Paket Masa Depan Di BTPN Syariah KCP Pekanbaru.”


6

1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah

mengenai:

Dengan besarnya jumlah masyarakat desa Teratak Air Hitam tapi masih

sedikitnya jumlah masyarakat yang ingin bergabung untuk produk

pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru dimana

jumlah nasabah masih 105 orang.

1.2.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari topik

permasalahan,maka penulis membatasi pada “Minat Masyarakat Desa

Teratak Air Hitam Terhadap Produk Pembiayaan Paket Masa Depan di

BTPN Syariah KCP Pekanbaru.”

1.2.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana minat masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap

produk pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP

Pekanbaru?

b. Faktor pendorong dan penghambat minat masyarakat Desa

Teratak Air Hitam terhadap poduk pembiayaan paket masa

depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru?


7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis

diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian

ini,diantaranya:

a. Untuk mengetahui minat masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap

produk pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP

Pekanbaru

b. Untuk mengetahui Faktor pendorong dan penghambat minat

masyarakat Desa Teratak Air Hitam terhadap produk pembiayaan paket

masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru?

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis,sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan

mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) Perbankan Syariah

Fakultas Ilmu Sosial.

b. Bagi BTPN Syariah KCP Pekanbaru, diharapkan hasil penelitian ini

dapat menjadi sumbangan yang konstruktif, sehingga bisa semakin

mengembangkan produk pembiayaan paket masa depan untuk

mensejahterakan masyarakat.

c. Bagi masyarakat umum tentunya penelitian ini bisa menjadi tambahan

informasi dan wawasan mengenai produk pembiayaan paket masa

depan secara syariah dan juga sebagai media sosialisasi sehingga

produk ini dapat dipahami oleh masyarakat luas.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Pengetian Minat

Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,

gairah, keinginan. Menurut Ensiklopedi indonesia, istilah minat dalam bahasa inggris

adalah interest yang berarti perhatian, yakni kecendrungan bertingkah laku secara

terarah terhadap objek, kegiatan atau pengalaman tertentu. (http://kbbi.web.id/minat di

akses Kamis 16 Januari 2020)

Menurut Djaali, minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Pengertian minat diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa minat adalah kecendrungan hati atau keinginan terhadap sesuatu

yang disertai dengan perasaan senang tanpa ada yang menyuruh. (Djaali, 2008: 121)

Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa

yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu

akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan

mendatangkan kepuasan, sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat

sementara atau dapat berubah-ubah.

Minat pada dasarnya adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau

memiliki sesuatu individu yang mempunyai minat yaitu mempunyai ciri-ciri :

1. Adanya perasaan suka, senang dan tertarik


9

2. Adanya kecendrungan

3. Adanya keinginan

4. Adanya pendirian

5. Adanya dorongan

Minat merupakan aspek penting kepribadian, perhatian dan minat berbarengan

dengan emosi dan kemauan, menentukan luasnya kesadaran. Minat dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa nasabah lebih menyukai

suatu hal dari pada lainnya. Dapat pula ditunjukkan dengan melakukan pembelian

terhadap produk, minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

2.1.2 Pandangan Islam Tentang Minat

Hurlock (2004:114) berpendapat bahwa minat merupakan sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka

bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu menguntungkan, mereka merasa

berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun

berkurang. Hal ini dapat disimpulkan dengan kata lain minat merupakan proses

intrinsik yang mengikat pada pilihan dan perubahan pada individu, pada surat Ar-

Ra’d ayat 11 dijelaskan:

        


  
Artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’d: 11).

Dilanjutkan dengan ayat yang menganjurkan untuk memilih apa yang

diinginkan yaitu:
10

        


      
Artinya :

“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah

karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Q.S. Al-

Jumu’ah:10).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Crow and Crow dalam Dimyati Mahmud (2001: 56), Ada tiga faktor

yang menimbulkan minat yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor

sosial dan faktor emosional. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan

sudarsono,faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang

berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2) Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh

motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari

lingkungan dimana ia berada.

3) Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.

Karena kepribadian manusia bersifat kompleks, maka sering ketiga faktor

tersebut tidak berdiri sendiri dalam menyebabkan timbulnya minat, melainkan

merupakan perpaduan dari ketiga faktor tersebut. Sehingga menjadi agak sulit untuk

menentukan faktor manakah yang menjadi awal penyebab timbulnya minat.

2.1.4 Aspek-aspek Minat

Beberapa aspek yang terdapat dalam minat, adalah :


11

1) Perhatian (Attention), seseorang mengamati satu atau lebih pada obyek yang

akan dianggapnya menarik, dalam hal ini perhatian seseorang akan obyek yang

dianggap mampu menarik perhatian.

2) Ketertarikan (Interest), seseorang memperhatikan obyek yang menarik dengan

usaha untuk berhubungan dan melakukan tindakan mendekati obyek tersebut,

dalam hal ini bila obyek dianggap berhasil bila mampu menarik dan meraih rasa

ketertarikan seseorang yang melihat atau memperhatikannya.

3) Keinginan (Desire), seseorang lebih dari sekedar tertarik dan terpikat pada suatu

obyek tetapi mulai ingin mengetahui lebih dalam dan melakukan kegiatan

dengan obyek tersebut, dalam hal ini apa yang mendorong seseorang untuk

menginginkan melihat, dan menonton obyek.

4) Keyakinan (Convection), seseorang merasa lebih yakin bahwa hal yang

berhubungan dengan yang diminatinya layak dilakukan dan akan memberikan

kepuasan, dalam hal ini keyakinan akan obyek yang dilihat atau ditonton.

2.1.5 Macam-Macam Minat

Minat seseorang yang satu dengan yang lain tidaklah sama, minat dapat

dikelompokkan menjadi beberapa macam . (Mia, 2018)

Berdasarkan timbulnya minat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Minat primitive atau minat biologis, yaitu minat yang muncul karena adanya

dorongan untuk memenuhi kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh.

Contohnya minat individu pada sesuatu hal untuk mempertahankan hidup

seperti kenyamanan, kebebasan beraktivitas.


12

2. Minat kulturil atau minat sosial, merupakan minat yang timbul karena proses

atau yang didapat dari lingkungan sekitarnya, tidak secara langsung

berhubungan dengan diri individu. Manusia sebagai makhluk social tidak dapat

memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia selalu membutuhkan bantuan dari

orang lain, sehingga individu memiliki minat untuk melakukan kegiatan,

komunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Contohnya minat untuk

memiliki mobil, kekayaaan, rumah mewah.

2.1.6 Pengertian Masyarakat

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, masyarakat diartikan sebagai

pergaulan hidup manusia; sehimpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu

tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu. (Ali, 2006: 244).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan sebagai sejumlah

manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka

anggap sama (http://kbbi.web.id/masyarakat di akses Sabtu 18 Januari 2020).

Masyarakat ( sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang

membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar

interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata

“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab, musyarak. Lebih

abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar

entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling

tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu

sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

2.1.7 Pengertian Bank Syariah


13

Muhammad mendefinisikan bahwa “Bank syariah sebagai bank yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, dimana operasional dan

produknya dikembangkan berdasarkan pada Al Quran dan Hadits Nabi SAW”.

Sedangkan Syafii Antonio (dalam Muhammad, 2005:1) membedakannya menjadi dua

pengertian, yaitu bank Islam dan bank yang beroprasi dengan prinsip Syariah. Bank

Islam menurut beliau adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam,

sedangkan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah adalah bank yang tata cara

beroprasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al Quran dan Hadits.

Definisi yang lebih rinci dijelaskan dalam Undang-Undang No. 21 tahun

2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1. Dalam undang-undang ini dijelaskan

pengertian dari Perbankan Syariah, Bank Syariah, dan Bank Umum Syariah. Adapun

pengertian masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah

dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

2. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah.

3. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN, dengan kepemilikan saham 70%

dan merupakan bank syariah ke 12 di Indonesia.

Bank beroperasi berdasarkan prinsip inklusi keuangan dengan menyediakan

produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang belum terjangkau serta
14

segmen masyarakat pra sejahtera. Selain menyediakan akses layanan keuangan

kepada masyarakat tersebut, BTPN Syariah juga menyediakan pelatihan keuangan

sederhana untuk membantu mata pencaharian nasabahnya agar dapat terus berlanjut

serta membina masyarakat yang lebih sehat melalui program Daya-nya.Visi, Misi dan

Nilai BTPN Syariah mencerminkan arah usahanya agar tujuannya mengembangkan

jutaan rakyat Indonesia terpenuhi. Visinya adalah untuk menjadi Bank Syariah yang

terbaik dan sekaligus mengembangkan keuangan inklusi sehingga dapat mengubah

kehidupan jutaan masyarakat. Sejalan dengan ini, adalah misi-nya untuk bekerja sama

menciptakan peluang pertumbuhan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.

Bank berusaha untuk mencapai visi dan misi-nya dengan membina empat nilai utama,

yaitu profesionalisme, integritas, saling menghargai dan kerja sama.

BTPN Syariah dibentuk dari konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank

Sahabat) yang berpusat di Semarang, menjadi Bank Syariah dan kemudian spin-

off Unit Usaha Syariah BTPN ke Bank Syariah yang baru ini.

Bank sahabat didirikan pada tahun 1991 dengan lisensi bank non-devisa. Bank

BTPN kemudian mengakuisisi 70% saham di Bank Sahabat pada 30 Januari 2014 dan

mengkonversinya menjadi Bank Syariah berdasarkan keputusan Otoritas Jasa

Keuangan tertanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah di BTPN, yang dibentuk pada

bulan Maret tahun 2008, spin – off ke bank syariah yang baru pada 14 Juli 2014.

Resmi terbentuk pada 14 Juli 2014, BTPN syariah menjadi satu-satunya bank di

Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif, BTPN

Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan

pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani

segmen tersebut.
15

2.1.8 Produk

Menurut Bukhari Alma (W.J Stanton:2007) produk ialah seperangkat atribut

baik berwujud, termasuk didalamnya masalah warna,harga,nama baik pabrik, nama

baik toko yang nmenjual ,dan pelayanan pabrik serta pelayana penjual, yang diterima

oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Sesungguhnya masyarakat tidak

membeli barang atau jasa, melainkan membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang

ditawarkan. Apa yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang bisa

pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa. Sedangkan, sesuatu yang

dapat ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

1) Barang nyata

2) Barang nyata disertai jasa

3) Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan

4) Murni jasa.

Apabila seseorang membutuhkan produk, terbayang terlebih dahulu manfaat

produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain diluar manfaat. Adapun

terkait dengan produk bank syariah sebagi produk jasa tentu sangat tergantung pula

pada kualitas dan keragaman produk yang dibutuhkan konsumen untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen sehingga mampu menarik minat masyarakat/nasabah

untuk menggunkan jasa bank syariah. Kendatipun perbankan syariah melalui

programprogramnya telah mensosialisasikan produk syariah ke masyarakat umum,

namun masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami beberapa produk

syariah, padahal apabila dikaji tentang manfaatnya, semua produk syariah tentunya

mempunyai fungsi dan perannya masing-masing dalam kehidupan ekonomi umat

2.1.9 Produk-produk BTPN Syariah


16

1. Produk Pendanaan

BTPN Syariah memiliki prinsip pada produk ini yaitu ”Produk Pendanaan

memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menumbuhkan jutaan rakyat

Indonesia.” Adapun jenis produk pendanaan yang dihadirkan oleh BTPN Syariah

antara lain:

 Tabungan Citra iB

Tabungan ini merupakan salah satu tabungan dari BTPN Syariah yang

memiliki setoran awal yang ringan dan saldo minimum yang kecil. Akan

tetapi tabungan ini tidak difasilitasi kartu ATM, sehingga nasabah ingin

melakukan transaksi keuangan harus melalui Teller.

 Tabungan Taseto iB

Produk tabungan ini merupakan jenis tabungan Mudharabah yang dapat

digunakan oleh nasabah perorangan dan Non-Perorangan. Jika anda berminat

untuk memiliki tabungan ini, anda dapat menyiapkan dana Rp 1.000.000

sebagai setoran awal pembukaan rekening. Untuk nisbah bagi hasil yang

diberikan, besarnya menyesuaikan jumlah dana yang ada di dalam tabungan

anda.

 Deposito iB

Deposito iB merupakan produk deposito mudharabah yang dihadirkan BTPN

Syariah untuk para calon dan nasabah. Jumlah minimum dana yang dapat

dibukakkan deposito adalah sebesar Rp 10.000.000,-. Dan anda dapat memilih

jangka waktu penyimpanan dana sesuai dengan kebutuhan anda. Dengan nilai
17

bagi hasil yang cukup bersaing, menjadikan Deposito iB dapat menjadi salah

satu pilihan.

2. Produk Pembiayaan

Untuk produk pembiayaan BTPN Syariah menyediakan program Paket Masa

Depan (PMD). PMD merupakan program terpadu BTPN Syariah yang diberikan

kepada sekelompok wanita di pendesaan yang ingin berusaha dan memiliki impian

untuk merubah hidup tetapi tidak memiliki akses ke layanan perbankan.

PMD menawarkan beberapan manfaat bagi nasabah yang menggunakannya,

yaitu: Pembiayaan, Tabungan, dan Manfaat Asuransi. Dengan fasilitas pembiayaan

mulai dari Rp 1.000.000.- hingga Rp 50.000.000,-. Dan pembayaran yang dapat

dilakukan dengan cicilan yang dilakukan setiap dua minggu dalam waktu satu tahun.

2.1.10 Pembiayaan

Pembiayaan berasal dari bahasa latin credere yang berarti percaya. Oleh

Karena itu dasar pemikiran pemberian pembiayaan oleh suatu lembaga keuangan

kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan.(Tjokam, 1999: 1).

Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktifitas bisnis atau financing yaitu

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan

kata lain pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan. (Muhammad, 2016: 41)

Pengertian pembiayaan menurutUndang-undangRepublik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan hal itu

berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;


18

2. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan

istishna’;

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh’ dan

5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah

dan/atau Unit Usaha Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak

untuk dibiayai dan diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa

imbalan, atau bagi hasil. (Muhammad, 2009: 42)

Dalam perbankan syariah, istilah kredit dinamakan dengan istilah pembiayaan. Dalam

arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh

lembaga seperti bank syariah kepada nasabah.

Jadi yang dimaksud pembiayaan yaitu suatu pendanaan yang diberikan kepada suatu

pihak kepihak lainnya yang digunakan untuk kebutuhan yang telah direncanakan.

2.1.11 Jenis-jenis Pembiayaan

Jenis pembiayaan dapat dikelompokan kedalam beberapa aspek, diantaranya,

a) Pembiayaan Produktif
19

Pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti

luas, yaitu untuk meningkatkan usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:

a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi,

secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi.

b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan intility of place dari suatu

barang.

2. Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan

investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitas,

perluasan, ataupun pendirian proyek baru.

b) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan ini ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang

akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan .

2.1.12 Penilaian Pembiayaan

Berikut ini adalah penilaian pembiayaan yang umum dilakukan oleh lembaga

keuangan, yakni analisis 5C :

1) Character (Karakter/Akhlak)

Karakter dapat terlihat dari interaksi kehidupan seseorang dengan keluarga

dan tetangganya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai karakter seseorang

biasanya dilakukan dengan bertanya kepada tokoh masyarakat setempat

maupun para tetangga calon penerima pembiayaan.

2) Condition of economy (Kondisi Usaha)


20

Usaha yang dijalankan oleh calon penerima pembiayaan harus baik, dalam arti

mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, menutupi biaya operasional

usaha dan kelebihan dari hasil usaha dapat menjadi modal usaha untuk lebih

berkembang lagi. Jika kelak mendapat pembiayaan, maka diharapkan usaha

tersebut dapat tumbuh lebih baik dan akhirnya mampu melunasi

kewajibannya.

3) Capacity (kemampuan manajerial)

Calon penerima pembiayaan harus mempunyai kemampuan menajerial yang

baik, handal dan tangguh dalam menjalankan usahanya. Biasanya seorang

wirausahawan sudah dapat mengatasi permasalahan yang mungkin timbul dari

usahanya apabila sudah berjalan dua tahun.

4) Capital (modal)

Calon penerima pembiayaan harus mampu mengatur keuangannya dengan

baik, dalam hal ini seorang pengusaha harus mampu menyisihkan sebagian

keuntungan usahanya untuk menambah modal sehingga skala usahanya dapat

ditingkatkan.

5) Collateral (jaminan)

Petugas pembiayaan harus dapat menganalisis usaha calon anggota

pembiayaan dimana sumber utama pelunasan pembiayaan nantinya dibayarkan

dari hasil keuntungan usahanya. Untuk mengatasi kemungkinan sulitnya

pembayaran kembali dana pembiayaan maka perlu diadakannya jaminan.

Fungsi dari jaminan tersebut pertama, sebagai pengganti pelunasan

pembayaran jika penerima pembiayaan sudah tidak mampu melunasi


21

pembiayaan. Kedua, sebagai pelunasan pembiayaan jika penerima pembiayaan

melakukan wanprestasi. (Kasmir, 2003: 96)

2.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian relevan berisi tentang uraian mengenai hasil penelitian terdahulu

tentang persoalan yang akan dikaji, penelitian terdahulu adalah untuk

membandingkan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian

terdahulu, apakah ada kesamaan ataupun perbedaan antara penelitian yang peneliti

lakukan dengan penelitian yang sebelumnya. Dibawah ini ada beberapa hasil

penelitian terkait diantaranya dari:

1. Penelitian yang di lakukan oleh Laila Pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Syariah dan Ekonomi Islam UIN Antasari Banjarmasin

Tahun 2017 dengan judul Minat Masyarakat Sungai Tabuk Terhadap Pembiayaan

Paket Masa Depan Pada BTPN Syariah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat masyarakat Sungai Tabuk

terhadap Pembiayaan Paket Masa Depan pada BTPN Syariah dan faktor-faktor

yang menyebabkan timbulnya minat tersebut.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (fieled research). Teknik pengumpulan

data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara kepada para informan yang

belum menggunakan pembiayaan Paket Masa Depan pada BTPN Syariah di

Sungai Tabuk serta dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian data diolah

melalui proses editing dan klasifikasi. Kemudian data dianalisis dengan

menggunakan analisis kualitatif, yaitu menggambarkan minat dan faktor-faktor

yang menyebabkan minat masyarakat Sungai Tabuk terhadap Pembiayaan Paket

Masa Depan pada BTPN Syariah beserta argumen masing-masing. Persamaan


22

penelitian ini dengan peneliti penulis adalah sama-sama meneliti tentang produk

Pembiayaan Paket Masa Depan pada BTPN Syariah. Perbedaannya adalah

penelitian terdahulu melakukan penelitiannya di Sungai Tabuk. Sedangkan yang

saya teliti dilakukan di desa Teratak Air Hitam. (Laila, Skripsi, 2017).

2. Penelitian yang di lakukan oleh Fadhilatu Dhakhirah Pada Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Tahun 2016 dengan judul Analisis Pengaruh Pengetahuan Nasabah Tentang

Perbankan Syariah Terhadap Minat Bertransaksi Pembiayaan Murabahah di

BTPN Syariah KCP Salatiga.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan

tentang perbankan berpengaruh untuk meningkatkan minat nasabah dalam

bertransaksi pembiayaan murabahah, serta faktor pengetahuan mana yang paling

berpengaruh di Bank BTPN Syariah KCP Salatiga. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data

dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah Bank Tabungan

Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Dari keterangan tersebut

terlihat jelas ada perbedaan fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

Minat Masyarakat desa Teratak Air Hitam Terhadap Produk Pembiayaan Paket

Masa Depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru. (Fadhilatu, Skripsi, 2016)

2.3 Defenisi Operasional

1) Minat adalah seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika

bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat,

maka akan menjadi berminat, kemudian seseorang yang disertai dengan


23

timbulnya perasaan ingin tahu, mempelajari, atau memiliki sesuatu individu

yang mempunyai minat yaitu adanya keinginan, perasaan suka dan tertarik.

2) PMD (Paket Masa Depan) merupakan program terpadu BTPN Syariah yang

diberikan kepada sekelompok wanita di pendesaan yang ingin berusaha dan

memiliki impian untuk merubah hidup tetapi tidak memiliki akses ke

layanan perbankan.

PMD menawarkan beberapan manfaat bagi nasabah yang menggunakannya,

yaitu: Pembiayaan, Tabungan, dan Manfaat Asuransi. Dengan fasilitas pembiayaan

mulai dari Rp 1.000.000.- hingga Rp 50.000.000,-. Dan pembayaran yang dapat

dilakukan dengan cicilan yang dilakukan setiap dua minggu dalam waktu satu tahun.

Adapun indikator-indikator yang berhubungan dengan minat masyarat desa

Teratak Air Hitam terhadap produk pembiayaan paket masa depan adalah :

a. Pengetahuan masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap adanya produk

pembiayaanpaket masa depandi BTPN Syariah KCP Pekanbaru

b. Pemahaman masyarakat dengan pembiayaanpaket masa depan di BTPN

Syariah KCP Pekanbaru

c. Sumber informasi yang didapat oleh masyarakat Desa Teratak Air Hitam

d. Pendapat masyarakat terkait produk pembiayaan paket masa depan diBTPN

Syariah KCP Pekanbaru

e. Ketertarikan/keinginan masyarakat untuk menggunakan produk pembiayaan

paket masa depan

2.4 Kerangka Pemikiran


24

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Minat Masyarakat desa Teratak


Air Hitam Terhadap Produk
Pembiayaan Paket Masa Depan

Bagaimana Minat Masyarakat desa Faktor yang Menyebabkan Masyarakat


Teratak Air Hitam Terhadap Produk desa Teratak Air Hitam Berminat atau
Pembiayaan Paket Masa Depan Tidak Berminat Terhadap Produk
Pembiayaan Paket Masa Depan

Sangat Tinggi, Tinggi, Cukup Faktor Faktor


Tinggi, Kurang Tinggi, Rendah Pendorong Penghambat
 
 

Angket/Kuesioner Wawancara

Analisis Data
Deskriptif Kualitatif
Menggunakan Rumus Presentase

Kesimpulan

BAB III
25

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang minat masyarakat desa Teratak Air Hitam

terhadap produk pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru.

Metode penelitian penulis menggunakan metode kualitatif, penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa data kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif dilakukan untuk mengumpulkan data yang berupa data yang dinyatakan

dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kalimat, kata dan gambar.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research yaitu dengan

meneliti langsung pada objek yang akan diteliti. Yang menjadi objek peneliti adalah

masyarakat desa Teratak Air Hitam. Fungsi dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui minat masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap produk pembiayaan

paket masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Desa Teratak Air Hitam Kecamatan Sentajo Raya

Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu penelitian pada bulan Mei 2020.

3.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80).

22
26

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Teratak Air Hitam

Kecamatan Sentajo Raya yang diambil dari jumlah jenis pekerjaan petani, pedagang

dan PNS yang berjumlah 641 orang.

Tabel 3.1
Jumlah Pekerjaan Masyarakat Desa Teratak Air Hitam

Jumlah Pekerja
No Jenis Pekerjaan Persentase (%)
Masyarakat
1 Petani 600 93,60
2 Pedagang 15 2,34
3 PNS 26 4,05

Jumlah 641 100


Sumber: RPJM DesaTeratak Air Hitam 2018-2023

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat karakteristik yang

sama sehingga betul-betul mewakili populasi .

Mengingat kemampuan penulis yang sangat terbatas, baik dari segi biaya,

waktu, dan tenaga, maka penulis memutuskan dari 641 jiwa ini penulis hanya

mengambil 42 orang sebagai sampelnya. Teknik pengambilan sampel dengan cara

Rumus Slovin, sebagai berikut: (Nanang G, 2012:55).

Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan
27

maka jumlah sampel yang diperoleh dengan menggunakan batas toleransi

kesalahan 15% (0,15) adalah:

n= N
1+ N.e2
n= 641

1+641 (0,15)2
n= 641
15,42
n = 41,56 (dibulatkan menjadi 42 orang)
Jadi, untuk memudahkan penghitungan data dalam penelitian ini penulis akan

menggenapkan sampel menjadi 42 orang.

2.4 Sumber Data

a. Data primer

yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan

permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh

peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian

dilakukan. Hal ini informasi dari kuesioner yang telah disebarkan kepada

responden. Yang termasuk data primer dalam penelitian ini adalah hasil

penyebaran angket dari responden.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah, berupa

laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-

buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari

data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung

memberikan data pada pengumpul data. (Wiratna Sujarweni, 2018:74).


28

Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data

sekunder. Data primer diambil berdasarkan hasil pengumpulan data melalui

angket yang diberikan kepada responden yaitu masyarakat desa Teratak Air

Hitam serta melalui observasi langsung terhadap objek.

Sedangkan data sekunder di dapatkan melalui data-data tertulis yang

diperoleh dari desa Teratak Air Hitam, buku, internet, dan penelitian

terdahulu.

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data

yaitu:

a. Observasi

Yaitu kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung

terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan

penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek

penelitian tersebut. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengetahui

kondisi objek di lokasi penelitian dan mengenal masyarakat lebih akrab

untuk mendapatkan data.

Penulis melakukan pengamatan langsung kelapangan guna melihat secara

dekat bagaimana minat masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap produk

pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru.

b. Angket atau kuesioner

Angket adalah menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis yang ditujukan

kepada responden penelitian ini. Responden dalam penelitian ini ialah


29

masyarakat desa Teratak Air Hitam terhadap produk pembiayaan paket masa

depan .

Contoh pertanyaan:

Apakah ibu sudah mengetahui tentang adanya produk pembiayaan paket

masa depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru?

a. Ya tahu b. Tidak tahu

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab atau sebuah pertemuan dengan

seseorang untuk membahas sesuatu (supardi, 2005:121). Sebuah dialog yang

dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

d. Dokumentasi

` Yakni data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file. Dalam

penelitian ini, peneliti akan mendatakan dokumentasi yang berupa catatan,

foto, buku dan sebagainya yang berkaitan dengan yang diteliti.

3.6 Analisis Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu

mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat

populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail dengan

menggunakan rumus presentase, sebagai berikut:

P= x 100%

N
30

P : Angka Persentase (Minat Masyarakat)

F : Jumlah frekuensi jawaban responden

N : Jumlah Responden

Tolak ukur jika diperoleh angka persentase akhir berkisar antara :

a. 0% sampai 25% dikategorikan sangat rendah


b. 26% sampai 50% dikategorikan rendah
c. 51% sampai 75% dikategorikan tinggi
d. 76% sampai 100% dikategorikan sangat tinggi (Arikunto: 2010)
31

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Desa

Desa Teratak Air Hitam merupakan Desa Asli yang ada di Kecamatan Sentajo

Raya Kabupaten Kuantan Singingi, konon menurut sejarah Desa Teratak Air Hitam

termasuk wilayah dari kekuasaan kerajaan Pagar Ruyung (Provinsi Sumatra Barat).

Desa Teratak Air Hitam belum diketahui tanggal dan tahun berapa berdirinya.

Masyarakat Desa Teratak Air Hitam terdiri dari empat suku dalam adat

istiadatnya, yaitu Suku Melayu, Suku Piliang, Suku Caniago, dan suku Pitopang,

sehingga Masyarakat Desa Teratak Air Hitam dapat dikatakan masih kental dengan

Tradisi dan adat istiadatnya sampai saat ini. Dan dari dahulu penduduk Desa Teratak

Air Hitam menganut Agama Islam 100 Persen dan bermata pencaharian sebagai

petani.

Sekarang ini, Desa Teratak Air Hitam Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten

Kuantan Singingi Merupakan salah satu desa dari 15 (lima belas) Desa yang ada di

Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah pendududuk

1.273 jiwa dengan 320 KK Berdasarkan pendataan Profil Desa Tahun 2018-2023.

4.1.2 Batas Wilayah Desa

Letak geografi Desa Teratak Air Hitam, terletak diantara :

Sebelah Utara : Desa Jalur Patah


32

Sebelah selatan : Desa Koto Seberang Teratak Air Hitam

Sebelah Barat : Desa Langsat Hulu

Sebelah Timur : Desa Tebing Tinggi Simandolak

4.1.3 Visi dan Misi Desa Teratak Air Hitam

Demokratisasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat

melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada

sebagai mitra Pemerintah Desa yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar

masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap

perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa sehingga diharapkan

adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan

kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas

kebutuhan masyarakat.

Terciptanya kerja sama seluruh masyarakat dan pemerintah dalam

pembangunan infrstuktur, ekonomi secara musyawarah dan keterbukan serta sebagai

taulada Desa yan agamis, intelek, bersih dan berprestasi. Dnga mengutamakan

musyawarah mufakat dan memberikan kesempatan kepada setiap elemen

pemerintahan/masyarakat menjalankan tanggung jawab sesuai dengan kewajiban dan

haknya.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 6 (enam)

tahun ke depan diharapkan proses pembangunan di desa, penyelenggaraan

pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat,

siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan


33

operasional BPD, dan Intensif RT/RW dapat benar-benar mendasarkan pada prinsip

keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga secara bertahap Desa Parit Teratak

Air Hitam dapat mengalami kemajuan. Untuk itu dirumuskan Visi dan Misi.

1. Visi Desa

Terwujudnya masyarakat desa Teratak Air Hitam yang aman,sehat, cerdas,

berdayasaing, berbudaya yang dilandasi dengan iman dan taqwa kepada allah SWT.

Menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur

untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan

Pembangunan di Desa Teratak Air Hitam baik secara individu maupun kelembagaan

sehingga 6 ( enam ) tahun ke depan Desa Teratak Air Hitam mengalami suatu

perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi

ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.

2. Misi

1. Mewujudkan keamanan dan ketertiban lingkungan desa Teratak Air Hitam

bersama masyarakat

2. Meningkatkan kesejahteraan, kebersihan desa serta mengusahakan

jaminan kesehatan masyarakat melalui program pemerintah desa yang ada.

3. Mewujudkan dan meningkatkan serta meneruskan tata kelola pemerintah

di Desa Teratak Air Hitam yang baik.

4. Meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat desa dan

daya saing desa


34

5. Meningkat kan sarana dan prasarana dari segi pisik, ekonomi, pendidikan

yaitu non pormal, kesehatan dan kebudayaan didesa.

6. Meningkatkan kehidupan yang harmonis, saling menghormati dalam

kehidupan berbudaya dan beragama di desa Teratak Air Hitam

7. Mengedepankan kejujuran, keadilan, tranparansi dalam menyelengarakan

pemerintahan desa

8. Meningkatkan peran serta aktif pemuda masyarakat desa untuk

mendukung kemajuan dan perkembangan desa.

4.1.4 Keadaan Ekonomi

a). Pertanian

Jenis Tanaman :

1. Padi sawah : - ha

2. Padi Ladang : - ha

3. Jagung : - ha

4. Palawija : 5 ha

5. Tembakau : - ha

6. Tebu : - ha

7. Kakao/ Coklat : 0,5 ha

8. Sawit : 1200 ha

9. Karet : 600 ha

10. Kelapa : 1 ha

11. Kopi : 0,5 ha

12. Singkong : - ha

13. Lain-lain : ha
35

b). Peternakan

Jenis ternak :

1. Kambing : 60 ekor

2. Sapi : 30 ekor

3. Kerbau : - ekor

3. Ayam : 200 ekor

4. Itik : 25 ekor

5. Burung : 56 ekor

6. Lain-lain : ekor

c). Perikanan

1. Tambak ikan : - ha

2. Tambak udang : - ha

3. Lain-lain : ha

d). Struktur Mata Pencaharian

Jeis Pekerjaan :

1. Petani : 600 orang

2. Pedagang : 15 orang

3. PNS : 26 orang

4. Tukang : 10 orang

5. Guru : 27 orang

6. Bidan/ Perawat : 5 orang

7. TNI/ Polri : 2 orang

8. Pesiunan : 5 orang

9. Sopir/ Angkutan : 2 orang


36

10. Buruh : 10 orang

11. Jasa persewaan : 10 orang

12. Swasta : 30 orang

4.1.5 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Teratak Air Hitam sebagai berikut :

Tabel 4.1

Tingkat pendidikann

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 SD 128
2 SLTP/ MTS 48
3 SLTA/ MA 30
4 S1/ Diploma 22
Sumber: Profil Desa Teratak Air Hitam 2018

4.1.6 Karakteristik Agama

Karakteristik menurut agama masyarakat Desa Teratak Air Hitam sebagai


berikut :

Tabel 4.2
Karakteristik masyarakat menurut agama

No Agama Jumlah

1 Islam 100%
2 Non Islam 0%
Sumber: Profil Desa Teratak Air Hitam 2018
37

4.1.7 Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan masyarakat Desa Teratak Air Hitam sebagai berikut:

Tabel 4.3
Jenis Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah

1 Petani 600
2 Pedagang 15
3 PNS 26
4 Guru 27
5 Bidan/Perawat 5
6 TNI/Polri 2
7 Pensiunan 5
8 Swasta 30
9 Tukang 10
10 Sopir/Angkutan 2
11 Buruh 10
Sumber: Profil Desa Teratak Air Hitam 2018

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Respondens


Peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini melakukan penelitian dalam

mengumpulkan data menggunakan angket, dan angket yang telah sedia disebarkan

kepada responden, setelah dijawab oleh responden dikumpul kembali dan angket

terkumpul sesuai dengan jumlah angket yang tersebar, dari angket yang telah tersebar

penulis kemudian melakukan tabulasi terhadap angket tersebut sesuai dengan

karakteristik angket tersebut, dan untuk lebih jelas dapat di uraikan sebagai berikut.
38

Maka masyarakat Teratak Air Hitam di tinjau dari segi karakteristik responden

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4
Karakteristik Respondens Berdasarkan Umur/Usia

No Umur/Usia Frekuensi Persentase

29 – 39 tahun 15 15%
1

39 – 49 tahun 13 13%
2
49 – 59 tahun 10 10%
3
>59 tahun 4 4%
4
100%
Jumlah 42
Sumber: Data olahan 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respondens yang berusia 29 - 39 tahun

berjumlah 15 orang (15%), respondens yang berusia 39 - 49 tahun berjumlah 13 orang

(13%), respondens yang berusia 49 - 59 tahun berjumlah 10 orang (10%), responden

yang berusia >59 tahun berjumlah 4 orang (4%).

Tabel 4.5
Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Pendidikan

No Jenis Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 16 16%
1
SLTA/Sederajat 23 23%
2
Diploma 2 2%
3
4 Sarjana 1 1%

Jumlah 42 100%
39

Sumber: Data olahan 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respondens yang berpendidikan SD

berjumlah 16 orang (16%), berpendidikan SLTA/Sederajat berjumlah 23 orang (23%),

respondens yang berpendidikan Diploma berjumlah 2 orang (2%), respondens yang

berpendidikan Sarjana berjumlah 1 orang (1%).

Tabel 4.6
Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

Petani 26 26%
1
Pedagang 16 16%
2

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respondens yang bekerja sebagai Petani

berjumlah 26 orang (26%), bekerja sebagai Pedagang berjumlah 16 orang (16%).

Tabel 4.7
Karakteristik Respondens Berdasarkan Penghasilan/Bulan

No Penghasilan/bulan Frekuensi Persentase

Rp <1.000.000 8 8%
1
Rp 1.000.000 - Rp
28 28%
2 3.000.000
Rp3.000.000 - Rp
6 6%
3 4.000.000

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020
40

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respondens yang berpenghasilan/bulan Rp

< 1.000.000 berjumlah 8 orang (8%), yang berpenghasilan/bulan Rp 1.000.000 – Rp

3.000.000 berjumlah 28 orang (28%), yang berpenghasilan/bulan Rp 3.000.000 – Rp

4.000.000 berjumlah 6 orang (6%).

4.2.2 Hasil Angket Berupa Jawaban Responden

Tabel 4.8
Jawaban Responden Mengenai Sudah Mengetahui Marketing Bank BTPN
Syariah ada di Desa Teratak Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 26 61,90%

2 Tidak 16 38,09%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

sudah mengetahui adanya Marketing Bank BTPN Syariah ada di Desa Teratak Air

Hitam, 26 orang (61,90%) menjawab Ya, 16 orang (38,09%) menjawab Tidak. Dari

persentase jawaban ini dapat diketahui bahwa lebih banyak masyarakat Teratak Air

Hitam mengetahui Marketing Bank BTPN Syariah ada didesa Teratak Air Hitam.

Tabel 4.9
Jawaban Responden Mengenai Sudah Mengetahui Adanya Produk
Pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Bank BTPN Syariah di Desa
Teratak Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 26 61,90%

2 Tidak 16 38,09%
41

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

sudah mengetahui adanya produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Bank

BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam, ternyata 26 orang (61,90%) menjawab Ya

dan 16 orang (38,09%) menjawab Tidak mengetahui adanya produk pembiayaan

Paket Masa Depan (PMD) di Bank BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam. Dilihat

dari presentase di atas ternyata masyarakat lebih besar jumlahnya yang mengetahui

adanya produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Bank BTPN Syariah di Desa

Teratak Air Hitam.

Tabel 4.10

Jawaban Responden Mengenai Mendapatkan Informasi Tentang Produk


Pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) Dari Tim Marketing Bank BTPN
Syariah Yang Ada di Desa Teratak Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 28 66,66%

2 Tidak 14 33,33%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan


mendapatkan informasi tentang produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) dari
tim Marketing Bank BTPN Syariah yang ada di Desa Teratak Air Hitam, 28 orang
(66,66%) menjawab Ya dan 14 orang (33,33%) menjawab Tidak. Dari presentase
jawaban ini dapat diketahui bahwa responden lebih besar yang Mendapatkan
informasi tentang produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) dari tim Marketing
42

Bank BTPN Syariah yang ada di Desa Teratak Air Hitam dengan persennya 66,66%
dan yang Tidak 14 orang dengan persen 33,33%.

Tabel 4.11

Jawaban Responden Mengenai Sudah Mengetahui Prosedur Produk

Pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Bank BTPN Syariah di Desa Teratak

Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 26 61,90%

2 Tidak 16 38,09%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

sudah mengetahui prosedur produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Bank

BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam, 26 orang (61,90%) menjawab Ya dan 16

orang (38,09%) menjawab Tidak.

Dari presentase jawaban ini dapat diketahui bahwa banyak masyarakat Teratak

Air Hitam yang sudah mengetahui prosedur produk pembiayaan Paket Masa Depan

(PMD) di Bank BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam.


43

Tabel 4.12
Jawaban Responden Mengenai Mengajukan Pembiayaan Paket Masa
Depan (PMD) di Desa Teratak Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 25 59,52%

2 Tidak 17 40,47%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

mengajukan pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Desa Teratak Air Hitam, 25

orang (59,52%) menjawab Ya dan 17 orang (40,47%) menjawab Tidak.

Dari presentase jawaban ini dapat diketahui bahwa masyarakat Teratak Air

Hitam banyak mengajukan pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) di Desa Teratak

Air Hitam dengan persennya 59,52%.

Tabel 4.13
Jawaban Responden Mengenai Minat Menjadi Nasabah Bank BTPN
Syariah

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 25 59,52%

2 Tidak 17 40,47%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

berminat untuk menjadi nasabah Bank BTPN Syariah, 25 orang (59,52%) menjawab
44

Ya dan 17 orang (40,47%) menjawab Tidak berminat untuk menjadi nasabah Bank

BTPN Syariah.

Dari presentase jawaban ini dapat diketahui bahwa masyarakat lebih besar

jumlah berminat dengan presentase 59,52% berjumlah 25 orang untuk menjadi

nasabah Bank BTPN Syariah. Yang membuat mereka tidak berminat dilihat dari

kondisi ekonomi yang responden dapatkan tiap bulannya.

Tabel 4.14
Jawaban Responden Mengenai Responden Adalah nasabah Bank BTPN
Syariah di Desa Teratak Air Hitam

Klasifikasi Jawaban Jumlah Responden


No Persentase (%)
Responden (Orang)

1 Ya 25 59,52%

2 Tidak 17 40,47%

Jumlah 42 100%
Sumber: Data olahan 2020

Berdasarkan Tabel di atas diketahui tanggapan masyarakat mengenai pernyataan

responden adalah nasabah Bank BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam, 25 orang

(59,52%) menjawab Ya dan 17 orang (40,47%) menjawab Tidak.

Dari presentase jawaban ini dapat diketahui bahwa masyarakat Teratak Air

Hitam masih banyak yang sudah menjadi nasabah Bank BTPN Syariah di Desa

Teratak Air Hitam.


45

4.3 Pembahasan
Dari hasil angket sebagaimana yang telah dikemukakan melalui tabel 4.10 dapat

diketahui bahwa masyarakat Teratak Air Hitam sudah banyak yang mendapatkan

informasi tentang produk pembiayaan Paket Masa Depan (PMD) dari tim Marketing

Bank BTPN Syariah di Desa Teratak Air Hitam 66,66%.

4.3.1 Minat Masyarakat Teratak Air Hitam untuk menjadi nasabah Bank BTPN
Syariah
Tabel 4.13 menunjukkan masih banyak masyarakat Teratak Air Hitam yang

berminat untuk menjadi nasabah Bank BTPN Syariah dari pada yang tidak berminat

untuk menjadi nasabah Bank BTPN Syariah tersebut.

Dalam menentukan kriteria penilaian, penelitian ini menggunakan tolak ukur

jika diperoleh angka persentase akhir berkisar antara :

a. 81% sampai 100%, dikategorikan sangat tinggi

b. 61% sampai 80%, dikategorikan tinggi

c. 41% sampai 60%, dikategorikan cukup tinggi

d. 21% sampai 40%, dikategorikan kurang tinggi

e. 0% sampai 20%, dikategorikan rendah (Arikunto, 2006 : 81)

Hasil angket yang telah dikemukakan melalui tabel 4.13 yang berbentuk angka

dimasukkan kedalam rumus dengan rincian sebagai berikut :

Yang menjawab “Ya”

P = × 100%
N
46

25
P = × 100%
42

2.500
P =
42

P = 59,52%

Dari hasil analisa dengan menggunakan rumus presentase diatas dapat dilihat
bahwa masyarakat Teratak Air Hitam berminat untuk menjadi nasabah Bank BTPN
Syariah termasuk dalam kategori Cukup Tinggi yang ditunjukkan dengan angka
59,52%.

4.3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Minat Masyarakat Desa Teratak Air
Hitam Terhadap Produk Pembiayaan Paket Masa Depan di BTPN Syariah
KCP Pekanbaru

4.3.2.1 Pendorong

faktor pendorong yang menyebabkan mereka berminat berdasarkan angket

bahwa masyarakat Teratak Air Hitam yang berminat dibawah ini adalah disebabkan

sudah mengetahui prosedurnya,disebabkan sudah mengetahui prosedurnya

berdasarkan angket yang disebarkan itu responden menjawab 26 orang , dari 26 orang

itu jika di presentasekan adalah berkisar 61,90% , 61,90% itu adalah datang dari

jumlah yang berminat itu 26 orang dibagikan jumlah responden 42 orang di kali 100

maka dijawabnya presentase.

Berdasarkan faktor pendorong yang menyebabkan mereka berminat untuk

berencana mengambil produk pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah KCP

Pekanbaru di desa Teratak Air Hitam sebagai berikut:


47

1. Persyaratan Mudah

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa persyaratan mudah berpengaruh

terhadap minatnya masyarakat Teratak Air Hitam untuk berencana mengambil produk

pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah. Persyaratan dikatakan untuk

menentukan aktivitas yang diperlukan untuk mendukung persyaratan produk.

Persyaratan pembiayaan paket masa depan dikatakan persyaratan cukup mudah. Bank

BTPN Syariah menerapkan masyarakat punya usaha seperti warung kopi, kebun

sawit, kebun karet untuk mempermudah analisis Bank bahwa masyarakat tersebut

memang mempunyai usaha untuk membayar dua kali dalam sebulan.

a. Menurut Ibu Eci Wahyuniati masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10

Desember 2020). Saya sudah mengetahui persyaratan untuk mengambil

pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah. Persyaratannya sangat mudah,

cukup foto copy KK dan KTP suami istri tanpa ada jaminan/agunan kalau

dipembiayaan lain itu memakai jaminan seperti SKT, BPKB kendaraan bermotor

dan lainnya.

2. Prosedur Pencairan Dana Mudah

Berdasarkan hasil wawancara masyarakat Teratak Air Hitam prosedur pencairan

dana mudah menjadi salah satu faktor pendorong untuk berencana mengambil produk

pembiayaan paket masa depan. Prosedur pencairan dana yang mudah yaitu nasabah

tidak perlu kekantor untuk proses pencairan dana cukup salah satu rumah dimana

tempat pertemuan BTPN Syariah itu diadakan.

a. Menurut Ibu Asraini masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2020) : Saya mengetahui prosedur pencairan dana mudah di BTPN Syariah. Tidak
48

perlu datang kekantor untuk pencairan dana , cukup disalah satu rumah dimana

pertemuan itu diadakan dan dapat menghemat biaya.

b. Menurut Ibu Marlianis masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2020) : Saya adalah nasabah BTPN Syariah, pencairan dana yang mudah dan tidak

perlu kekantor sangat mengehemat biaya dan waktu saya. Kalau di bank lain untuk

proses pencairan dana harus datang kekantor.

3. Pembayaran Angsuran Mudah

Pembayaran angsuran mudah ini juga mempengaruhi faktor pendorong minat

masyarakat teratak air hitam untuk mengambil produk pembiayaan paket masa

depan di BTPN Syariah. Pembayaran angsuran ini dilakukan dua kali dalam

sebulan. Dan nasabah tidak perlu datang kekantor. Cukup salah satu rumah dimana

pertemuan BTPN Syariah itu di adakan.

a. Menurut Ibu Misrawati masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2020).: Saya sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak tahun 2015. Menurut

saya membayar angsuran dua kali dalam sebulan tidak memberatkan saya.

4.3.2.2 Penghambat

Faktor penghambat yang menyebabkan mereka tidak berminat disebabkan oleh

kondisi ekonomi dan kurangnya informasi adanya produk pembiayaan paket masa

depan di desa tertak air hitam. Dan ini dapat dilihat diangket tabel 4.10 jumlah

(33,33%) maka presentase ini diambil ataupun dihasilkan berdasarkan responden

jumlah yang menjawab 14 orang dibagi 42 respondens.


49

Berdasarkan faktor penghambat terhadap produk pembiayaan paket masa depan

di desa teratak air hitam sebagai berikut:

1. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang menyebabkan masyarakat teratak air hitam tidak

mengambil produk pembiayaan paket masa depan. Hal ini merupakan salah satu

faktor penghambat yang menyebabkan masyarakat tidak mengambil produk

pembiayaan paket masa depan dengan bukti wawancara:

a. Menurut Ibu Siti Sauda masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2010). Ibu Siti Sauda ini merupakan seorang petani, faktor penghambat yang

menyebab beliau tidak mengambil pembiayaan paket masa depan, dikarenakan

ekonomi yang tidak mencukupi kebutuhan saya sehari-hari, apalagi pembayaran

angsurannya dua kali sebulan.

2. Ketersediaan Waktu

Ketersediaan waktu menjadi faktor penghambat minat masyarakat teratak air

hitam. Hal ini dibuktikan dengan wawancara :

a. Menurut ibu Emsiwarni masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2020) : “ Saya seorang pedagang. Saya tidak mengambil pembiayaan paket masa

depan di BTPN Syariah ini karena ketersedian waktu. Setiap pembayaran angsuran,

kita harus datang langsung kepetugasnya untuk membayar angsuran tersebut dan

dalam pertemuan itu memerlukan waktu satu jam. Jika kita terlambat akan di

denda.
50

3. Cara pembayaran angsuran agak rumit

Cara pembayaran angsuran agak rumit ini salah satu faktor penghambat minat

masyarakat Teratak Air Hitam. Pembayaran angsurannya langsung diberikan kepada

petugas BTPN Syariah tersebut. Tidak bisa melalui agen-agen seperti Bri link dan

sebagainya.

a. Menurut ibu Lesmi Krismawati masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10

Desember 2020) : “ Saya mengetahui cara pembayaran angsurannya agak rumit.

Pembayaran angsurannya ini kita langsung menjumpai petugas BTPN Syariah

tersebut di salah satu rumah dimana pertemuan itu diadakan. Tidak bisa melalui

agen-agen seperti Bri link dan sebagainya.

4. Belum pernah mendapatkan informasi

Informasi yaitu membantu kita untuk mengetahui secara pasti mengenai apa

yang sedang terjadi seperti informasi tentang produk pembiayaan paket masa depan di

BTPN Syariah ini sangat membantu masyarakat untuk mengambil pembiayaan paket

masa depan. Seperti pendapat masyarakat pada saat melakukan wawancara berikut ini:

a. Menurut Ibu Yusnina masyarakat Teratak Air Hitam (Wawancara 10 Desember

2020) : ” Saya belum pernah mendapatkan informasi terkait adanya produk

pembiayaan paket masa depan di BTPN Syariah didesa Teratak Air Hitam, baik itu

dari saudara, teman lingkungan dan termasuk dari karyawan BTPN Syariah

tersebut.
51

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Minat Masyarakat

Desa Teratak Air Hitam Terhadap Produk Pembiayaan Paket Masa Depan di

BTPN Syariah KCP Pekanbaru maka berikut ini penulis dapat mengambil

kesimpulan yaitu Minat Masyarakat Desa Teratak Air Hitam Terhadap Produk

Pembiayaan Paket Masa Depan di BTPN Syariah KCP Pekanbaru termasuk

dalam kategori Cukup Tinggi yang ditunjukkan dengan angka 59,52% yang

berarti berminat.

2) Sedangkan faktor pendorong yang menyebabkan Masyarakat Teratak Air

Hitam Berminat untuk berencana mengambil Produk Pembiayaan Paket Masa

Depan di BTPN Syariah adalah persyaratan mudah, prosedur pencairan dana

mudah, dan pembayaran angsurannya mudah. Sedangkan faktor penghambat

yang menyebabkan masyarakat tidak berminat terhadap produk pembiayaan

paket masa depan di BTPN Syariah adalah kondisi ekonomi, ketersediaan

waktu, cara pembayaran angsuran agak rumit, belum pernah mendapatkan

informasi.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat

bagi pihak BTPN Syariah maupun masyarakat antara lain :


52

1. BTPN Syariah

a. Pihak BTPN Syariah agar sosialisasi nya lebih lengkap. Supaya masyarakat

atau nasabah mudah mengerti dan lebih tertarik untuk menjadi nasabah

BTPN Syariah.

b. Pihak BTPN Syariah waktu pertemuan pembayaran angsuran sekali dalam

sebulan. Supaya nasabah lebih mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan

uang angsurannya.

2. Bagi nasabah agar nasabah selalu hadir dalam pertemuan kelompok karna dalam

pertemuan kelompok itu ada informasi yang akan disampaikan oleh petugas.
53

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. 2006. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara.

Andri Soemitra. 2009.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : Prenada Media

Arifin, Rois & Helmi Muhammad. 2016. Pengantar Manajemen. Malang :


EMPATDUA.

Arni, Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto Suharsimi, Suhardjono & Supardi.2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta :


Bumi Aksara.

Bukhari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung : Alfabeta

Djaali. 2008. Skala Likert. Jakarta: Pustaka Utama

Dimyati Mahmud. 2001. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE

Hurlock, Elizabeth B. 2004. Developmenral Psychology. Jakarta: Erlangga

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Muhammad Adam. 2015.Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan aplikasi, Bandung: Alfabeta,

Moh Tjoekam. 1999.Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil, Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama.

Nasehudin, Toto Syatori & Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: CV Pustaka Setia

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.CV

Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press

W Sujarweni. 2018.Metode Penelitian Manajemen dan BisnisYogyakarta: Pustaka


Baru Press

Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.

Internet :

(http://kbbi.web.id/minat di akses Kamis 16 Januari 2020)


54

Jurnal :

Dhakhirah Fadhilatu. 2016. Analisis Pengaruh Pengetahuan Nasabah Tentang


Perbankan Syariah terhadap Minat Bertransaksi Pembiayaan Murabahah di
BTPN Syariah KCP Salatiga. Other thesis, IAIN Salatiga.
Laila. 2017. Minat masyarakat sungai tabuk terhadap pembiayaan paket masa depan
pada btpn syariah. Banjarmasin: Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai