Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE

SEMESTER GASAL 2021/2022


FAKULTAS FILSAFAT

Nama Mahasiswa : Sutrisno


NRP : 1323019012
Program Studi : Filsafat
Nama Mata Kulia : Seminar Proposal Skripsi
h
Kelas : Semester 6
Nama Dosen : Kristoforus Sri Ratulayn Kino Nara, M.Phil

Resume Buku: Confessions (Pengakuan-pengakuan) Agustinus

Buku Confessions (Pengakuan-pengakuan) yang akan saya ambil sebagai bahan


penelitian atau Skripsi adalah karya dari Agustinus. Confessions adalah otobiografi Agustinus
yang berisi rohani dan makna filosofis. Buku tersebut mengisahkan tentang kehidupan batin
Agustinus, yang mana kehidupan batin itu dinarasikan dalam bentuk dialog dengan Tuhan.
Confessions atau dalam karya asli yang ditulisnya dalam bahasa latin Confessiones
(pengakuan-pengakuan) ini menunjukkan hakikat dari isi buku tersebut, bahwa Agustinus
mengakui akan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuatnya dan dalam makna lain bisa
diartikan pujian dan syukur kepada Allah.
Aurelis Augustinus lahir pada tanggal 13 November 354 di Thagaste, sebuah kota
kecil di daerah Numidia propinsi Romawi Afrika, sekarang terletak di Aljazair Barat.
Agustinus menulis Confessions sekitar tahun 397, yakni ketika dia berususia 43 tahun.
Motivasi penulisan Agustinus adalah sebuah refleksi akan perjalanan hidupnya. Hal ini dapat
kita rasakan ketika kita membaca keseluruhan bukunya. Karya yang dituliskan Agustinus
merupakan sebuah karya dari 13 buku atau kitab. Karya tersebut terbagi menjadi 3 bagian:
buku 1-9 menceritakan kehidupan Agustinus dan perjalanan spiritualnya; buku 10 adalah
18godaan
tentang sifat ingatan dan pemerikasaan akan Mei 2020
yang masih dialami Agustinus; buku 11-
13 adalah interpretasi dari kitab Kejadian yang menggambarkan penciptaan dunia.

1
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT

Adapun rincian isi dari karya Confessions adalah sebagai berikut:


1.Buku I
Agustinus menceritakan masa kecil dan masa kanak-kanak bahwa semasa
kecilnya ia pernah jatuh sakit dan hampir dibaptis. Dalam awal penulisan buku
pertamanya ia membuat suatu puji-pujian dan doa yang diarahkan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, dalam buku pertama ini mengandung makna filosofis akan filsafat
ketuhanannya. Kemudia, masa kecilnya ia dikirim ke sekolah untuk belajar sastra
Latin sehinga dalam kisah ini mengandung filsafat pendidikan.
Dalam buku ini pulalah terkandung unsur filsafat tentang cinta yang sudah
diterimanya sejak dia masih bayi. Makna filsafat cintanya ialah ketika dia bayi, dia
sudah menginginkan kebahagiaan yakni bahwa bayi bahagia ketika mendapat apa
yang diinginkannya yakni salah satunya adalah asi. Cinta adalah apa yang
berhubungan dengan keinginan seseorang dan nantinya menurut Agustinus sebagai
cinta paling bawah atau cinta yang untuk dirinya sendiri.

2.Buku II
Agustinus sudah beranjak remaja, sehingga dia melanjutkan studinya ke jenjang
yang lebih tinggi. Buku ini mengandung banyak makna filosofis, yakni tentang
kejahatan dan tentang cinta. Kisah tentang pencurian buah pir dengan temannya
mengandung makna filosofisnya. Kejahatan terjadi ketika dia melakukan tindakkan
mencuri dan tentang cinta ketika dia menginginkan kebahagiaan itu karena dirinya
menginginkannya sehingga inilah yang disebut sebagai cinta diri.

3.Buku III
Agustinus sudah menjadi dewasa sehingga dia harus pergi ke Carthage untuk
melanjutkan studinya. Sejak saat itulah Agustinus mulai menyukai filsafat yakni
berangkat dari bacaan Hortensius Cicero. Kisah ini menjadi pendukung konsep
18 Mei 2020
tentang cinta bahwa cinta yang dahulunya hanya pada dirinya sendiri kini dia
menemukan cinta untuk kebijaksanaan yang mana itu mengandung cinta untuk keluar
dari dirinya.

2
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT
Cinta yang keluar dari dirinya membawa Agustinus menganut Manikheisme untuk
menemukan kebijaksanaan.
4.Buku IV
Agustinus sudah lulus sekolahnya dan dia menjadi guru retorika di Thagaste dan
di Carthago. Dalam buku ini banyak mengandung konsep tentang cintanya. Oleh
karena itu, bagian buku ini menjadi fokus penulisan karya ilmiah saya. Kisah
Agustinus yang memiliki wanita gelapnya dan kisah kematian teman dekannya
memunculkan suatu konsep cintanya, yakni cintanya akan diri, cinta akan sesamanya
dan cinta itu akan membawa pada suatu tujuan untuk menemukan cinta tertinggi.

5.Buku V
Agustinus mengajar di Carthago dan Agustinus mulai meninggalkan
manikheisme. Dalam buku ini dibuka dengan sebuah pengatar untuk kembali memuji
Tuhan seperti yang pernah ia tulis dalam buku I. Kisah ini pula akan menjadi awal
baru perjalanannya untuk sampai pada iman Kristen. Ketika Agustinus bertemu
dengan uskup Manikhesis yang bernama Faustus, ia kecewa dengan kurangnya
pengetahuan Faustus. Agustinus meninggalkan Carthago menuju Roma dan kemudian
Milan, di sana dia mendengar khotbah Uskup Ambrosius. Saat itulah Agustinus
meninggalkan manikheisme dan menemukan cinta yang dia dapatkan dari khotbah
Uskup Ambrosius. Inilah awal mula benih-benih cinta tertingginya yang sedang dia
tuju.

6.Buku VI
Dalam buku ini Agustinus mulai belajar banyak tentang Kekristenan tetapi ia
masih belum sepenuhnya menerimanya. Buku inilah buku kedua puncak penelitian
saya tentang konsep cinta menurut Agustinus. Dalam kisah ini Agustinus mulai
menyadari bahwa cinta tertingginya yang ia maksud bukanlah cinta akan dirinya atau
cinta pada dorongan nafsu, tetapi sesungguhnya adalah cinta yang diarahkan kepada
18 Mei 2020
Tuhan sebagai cinta tertinggi.

7.Buku VII

3
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT
Agustinus berjumpa dengan Neo-Platonis. Di sinilah dia semakian menemukan
kebenaran tertingginya.
8.Buku VIII
Agustinus gonjangkan dengan pengalaman hidupnya. Dalam buku inilah
Agustinus mulai bertobat dan menerima Kristen.

9.Buku IX
Agustinus melepaskan keduaniawinya dan bersedia dibaptis dan berang ke Afrika.
Ia sedih karena dia harus kehilangan Ibunya.

10. Buku X
Berisi tentang pemeriksaan memori dan disinilah konsep filosofisnya tentang
memori atau ingatan.

11. Buku XI, XII, dan XIII


Ketiga buku ini seperti yang sudah saya jelasakan sebelumnya bahwa buku ini
adalah interpretasi dari kitab Kejadian yang menggambarkan penciptaan dunia.

Karya Confessions diatas merupakan kumpulan buku yang memiliki kaitan atau
saling berhubungan. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa karya tersebut adalah
pengakuan Agustinus dari kesalahan yang pernah ia lakukan semasa muda. Kesalahan yang
dimaksud adalah perbuatan melawan iman karena konteks penulisan ini adalah ketika
Agustinus sudah menjadi uskup. Oleh karena itu, Agustinus menceritakan seluruh
pengalaman hidupnya mulai dari ia masih kecil hingga ia mengimani iman Kristen. Meskipun
karya ini diakui oleh iman Kristen sebagai buku pengakuan iman Agustinus, tetapi karya ini
juga memiliki unsur-unsur filosofis yang berguna dalam penelitian filsafat. Perjalanan
panjangnya untuk mengakui dan menerima iman Kristen adalah buah dari refleksi filosofis.
Dengan demikian, buku ini bermanfaat bagi saya untuk merefleksikan hidup dengan berkaca
18 Mei 2020
dari pengalaman cinta Agustinus.

Anda mungkin juga menyukai