Resume - Confessions - Agustinus - Sutrisno
Resume - Confessions - Agustinus - Sutrisno
1
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT
2.Buku II
Agustinus sudah beranjak remaja, sehingga dia melanjutkan studinya ke jenjang
yang lebih tinggi. Buku ini mengandung banyak makna filosofis, yakni tentang
kejahatan dan tentang cinta. Kisah tentang pencurian buah pir dengan temannya
mengandung makna filosofisnya. Kejahatan terjadi ketika dia melakukan tindakkan
mencuri dan tentang cinta ketika dia menginginkan kebahagiaan itu karena dirinya
menginginkannya sehingga inilah yang disebut sebagai cinta diri.
3.Buku III
Agustinus sudah menjadi dewasa sehingga dia harus pergi ke Carthage untuk
melanjutkan studinya. Sejak saat itulah Agustinus mulai menyukai filsafat yakni
berangkat dari bacaan Hortensius Cicero. Kisah ini menjadi pendukung konsep
18 Mei 2020
tentang cinta bahwa cinta yang dahulunya hanya pada dirinya sendiri kini dia
menemukan cinta untuk kebijaksanaan yang mana itu mengandung cinta untuk keluar
dari dirinya.
2
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT
Cinta yang keluar dari dirinya membawa Agustinus menganut Manikheisme untuk
menemukan kebijaksanaan.
4.Buku IV
Agustinus sudah lulus sekolahnya dan dia menjadi guru retorika di Thagaste dan
di Carthago. Dalam buku ini banyak mengandung konsep tentang cintanya. Oleh
karena itu, bagian buku ini menjadi fokus penulisan karya ilmiah saya. Kisah
Agustinus yang memiliki wanita gelapnya dan kisah kematian teman dekannya
memunculkan suatu konsep cintanya, yakni cintanya akan diri, cinta akan sesamanya
dan cinta itu akan membawa pada suatu tujuan untuk menemukan cinta tertinggi.
5.Buku V
Agustinus mengajar di Carthago dan Agustinus mulai meninggalkan
manikheisme. Dalam buku ini dibuka dengan sebuah pengatar untuk kembali memuji
Tuhan seperti yang pernah ia tulis dalam buku I. Kisah ini pula akan menjadi awal
baru perjalanannya untuk sampai pada iman Kristen. Ketika Agustinus bertemu
dengan uskup Manikhesis yang bernama Faustus, ia kecewa dengan kurangnya
pengetahuan Faustus. Agustinus meninggalkan Carthago menuju Roma dan kemudian
Milan, di sana dia mendengar khotbah Uskup Ambrosius. Saat itulah Agustinus
meninggalkan manikheisme dan menemukan cinta yang dia dapatkan dari khotbah
Uskup Ambrosius. Inilah awal mula benih-benih cinta tertingginya yang sedang dia
tuju.
6.Buku VI
Dalam buku ini Agustinus mulai belajar banyak tentang Kekristenan tetapi ia
masih belum sepenuhnya menerimanya. Buku inilah buku kedua puncak penelitian
saya tentang konsep cinta menurut Agustinus. Dalam kisah ini Agustinus mulai
menyadari bahwa cinta tertingginya yang ia maksud bukanlah cinta akan dirinya atau
cinta pada dorongan nafsu, tetapi sesungguhnya adalah cinta yang diarahkan kepada
18 Mei 2020
Tuhan sebagai cinta tertinggi.
7.Buku VII
3
UJIAN TENGAH SEMESTER ONLINE
SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS FILSAFAT
Agustinus berjumpa dengan Neo-Platonis. Di sinilah dia semakian menemukan
kebenaran tertingginya.
8.Buku VIII
Agustinus gonjangkan dengan pengalaman hidupnya. Dalam buku inilah
Agustinus mulai bertobat dan menerima Kristen.
9.Buku IX
Agustinus melepaskan keduaniawinya dan bersedia dibaptis dan berang ke Afrika.
Ia sedih karena dia harus kehilangan Ibunya.
10. Buku X
Berisi tentang pemeriksaan memori dan disinilah konsep filosofisnya tentang
memori atau ingatan.
Karya Confessions diatas merupakan kumpulan buku yang memiliki kaitan atau
saling berhubungan. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa karya tersebut adalah
pengakuan Agustinus dari kesalahan yang pernah ia lakukan semasa muda. Kesalahan yang
dimaksud adalah perbuatan melawan iman karena konteks penulisan ini adalah ketika
Agustinus sudah menjadi uskup. Oleh karena itu, Agustinus menceritakan seluruh
pengalaman hidupnya mulai dari ia masih kecil hingga ia mengimani iman Kristen. Meskipun
karya ini diakui oleh iman Kristen sebagai buku pengakuan iman Agustinus, tetapi karya ini
juga memiliki unsur-unsur filosofis yang berguna dalam penelitian filsafat. Perjalanan
panjangnya untuk mengakui dan menerima iman Kristen adalah buah dari refleksi filosofis.
Dengan demikian, buku ini bermanfaat bagi saya untuk merefleksikan hidup dengan berkaca
18 Mei 2020
dari pengalaman cinta Agustinus.