Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN ISU

“An issue ignored is a crisis ensured”


(Regested & Larkin, 2008:95)

“The reality of a crisis is socially constructed


through languange, a process whereby meaning is
created and agreed upon”.
(Hearit & Coutright, 2003:86)
Pengertian Isu, Gosip atau Rumor
 Isu adalah peristiwa yang terjadi di luar kendali
perusahaan, yang berdampak pada tujuan strategis
perusahaan, core business nya dan keberadaan
perusahaan yang mungkin memerlukan respons
tertentu dari perusahaan.
 Isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan
atau ketidaksesuaian antara lingkungan atau harapan
publik terhadap organisasi
 Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa,
situasi, kebijakan atau nilai yang engah berlangsung
dalam kehidupan masyarakat.
 Munculnya sebuah isu biasanya bisa disebabkan oleh:
- Ketidakpuasan sekelompok masyarakat
- Terjadinya peristiwa dramatis
- Perubahan sosial
- Kurang optimalnya kekuatan pemimpin
 Terminologi issue management pertama kali
dikenalkan oleh W.Howard Chase, pada 15 april 1976
dalam sebuah risalahnya berjudul ‘corporate public
issues and their management’.
 Tujuan managemen isu adalah untuk mengella isu
yang beredar di publik.
 Selain itu, dapat juga didefinisikan sebagai suatu
usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan
membentuk persepsi, opini dan sikap masyarakat yang
mempunyai dampak terhadap perusahaan
(Wongsonagoro, 1995).
Tujuan manajemen isu
 Melestarikan pasar
 Mengurangi resiko
 Menciptakan peluang
 Mengelola citra sebagai aset organisasi/perusahaan,
baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun
para stakeholder
 Kegiatan manajemen isu dilakukan dengan
mengantisipasi, meneliti, dan memprioritaskan
berbagai isu yang beredar.
 Pengendalian dan pengelolaan isu serta krisis menjadi
sebuah bidang khusus yang harus ditangani PR. Pada
saat isu beredar, reputasi perusahaan berada dalam
taruhan.
 Reaksi manajemen isu yang efektif didasarkan pada
bagaimana mengidentifikasi isu di awal
perkembangannya dan memberikan reaksi yang
terorganisasi dalam upaya menangani isu yang
beredar di wilayah publik
Pendekatan
 Pendekatan sistem
manajemen isu
- Manajemen isu berupaya meminimalisasi ‘kejutan’
dengan berfungsi sebagai sistem peringatan dini bagi
ancaman potensial
- Pendekatan ini mempromosikan respon yang lebih
sistematis dan efektif dengan bertindak sebagai
kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam organisasi
 Pendekatan stratejik
- Pendekatan ini mempertimbangkan berbagai faktor
seperti kajian keputusan stratejik, proses organisasi,
perilaku manajemen dan perilaku sosio-politik untuk
mengembangkan suatu pemahaman atas peristiwa
yang terjadi dan aksi organisasi.
- Secara sederhana, pendekatan stratejik menekankan
pada orientasi kognitif aksi organisasi dan perilaku
individu. Perhatian utama adlh interpretasi individu
dan kelompok thd sebuah isu berhubungan dengan
aksi di tingkat organisasi
 Pendekatan Retoris
- Pendekatan ini berasumsi bahwa organisasi memiliki
wewenang yang sama dengan pemerintah ketika
berhubungan dengan penciptaan kebijakan publik.
- Memandang isu sebagai sebuah masalah yang belum
terselesaikan dan siap untuk sebuah keputusan. Isu
tercipta jika satu orang atau lebih berhubungan secara
intens di tengah sebuah masalah yang terjadi
- Mereka merekomendasikan 3 strategi respons
terhadap isu, yaitu: reaktif, adaptif dan catalystic yang
artinya organisasi berupaya membawa isu melalui
siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan
tujuan organisasi
 Pendekatan Terintegrasi
- Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan
bertahan hidup karena memberikan organisasi alat
untuk memaksimalkan peluang.
- Konsekuensi dari asumsi pertama, yaitu: publik tidak
hanya terbatas pada kelompok aktivitas atau
pemerintah. Publik mengharapkan kepedulian yang
lebih besar dalam tindakan organisasi
- Konvergensi dari kepentingan publik dan organisasi
yang akan memberikan kedua belah pihak peluang
menyelesaikan isu melalui komunikasi
Identifikasi isu
 Tujuan: untuk menempatkan prioritas awal atas
berbagai isu yang mulai muncul
 Klasifikasi isu:
- Jenis isu: sosial, ekonomis, politis, teknologis
- Sumber respon: sistem bisnis, industri, perusahaan,
anak perusahaan, departemen
- Cakupan geografis: internasionan, nasional, regional,
daerah, lokal
- Jarak terhadap kontrol: tak terkontrol, agak terkontrol,
terkontrol
- Tingkat kepentingan: segera, penting, kurang penting
- Faktor lain
Analisis isu
 Analisis adlh: menentukan isu berdasarkan urgensinya
dan dampaknya.
 Menganalisis situasi saat ini akan menentukan
intensitas isu yang tengah berlangsung.
 Tahap riset dan analisis awal ini akan membantu
mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh para
individu dan kelompok berpengaruh tentang isu” yang
beredar
Dampak isu yang berpengaruh
terhadap perusahaan
 Memengaruhi kelangsungan hidup organisasi
 Keterkaitan hubungan masalah tersebut kepada arah
strategis organisasi
 Dukungan stakeholder
 Nilai-nilai kunci perusahaan dan stakeholder
 Kredibilitas, sumber daya dan kekuasaan yg
menyebabkan isu menjadi perhatian publik
 Isu yg menyangkut kepentingan umum
 Media dan agenda publik
Pilihan strategi perubahan isu
 Terdapat 3 pilihan untuk menghadapi perubahan
tersebut
1. Strategi perubahan reaktif
perusahaan hanya akan bereaksi jika muncul isu” yg
memojokkan atau yg kurang menguntungkan bagi
citra perusahaan. Artinya perusahaan tidak memiliki
persiapan dan strategi jangka panjang dalam
menghadapi isu
2. Strategi perubahan adaptif
strategi ini menyarankan perusahaan terbuka pada
isu” yang berkembang. Hal ini memerlukan
kesadaran perusahaan bahwa isu tidak bisa
dihindari.
3. Strategi respon dinamis
bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu
proses pengambilan keputusan agar sesuai dgn
kepentingan publik. Strategi ini memberikan arahan
berkampanye melawan isu
Tahapan isu dan hubungannya
dengan krisis
 Dalam sebuah model yang dikembangkan oleh
Hainsworth & Meng, proses isu dapat digambarkan sg
siklus yg terdiri dari 4 tahap, yaitu:
- Tahap 1: potential stage
Setiap peristiwa yg mempunyai potensi utk
berkembang menjadi sesuatu yg penting. Fase ini
biasanya belum terlihat oleh para pakar atau menyita
perhatian publik, walaupun beberapa ahli sdh mulai
menyadari kehadiran isu tsb.
- Tahap 2: emerging stage
faktor dominan dlm fase ini adlh liputan media.
Sebelum isu mencapai tahap berikutnya, mereka yg
terlibat seringkali mencoba untuk menarik perhatian
media sebagai alat mempercepat perkembangan isu.
karena itu sgt penting bagi perusahaan untuk
melakukan monitor secara rutin terhadap dinamika
lingkungan bisnis, peraturan perundangan dan
perubahan sosial dalam rangka mengidentifikasi isu
serta memformulasikan rencana untuk mengelola isu
tersebut.
- Tahap 3 & 4: current stage dan crisis stage.
Isu berkembang dan menunjukkan dampak serius.
Pihak” yg terlibat menyadari pentingnya isu tsb dan
sbg respon atas situasi tsb. Para pihak mencari
dukungan sebanyak-banyaknya dari berbagai
kelompok masyarakat.
perubahan dari status ‘current stage’ menjadi ‘krisis’
sangatlah cepat. Dalam situasi ini sangat mungkin
institusi formal spt pemerintah ikut campur tangan
dalam penyelesaian krisis yg terjadi
- Tahap 5: dorman stage (resolution)
sekali sebuah isu mendapatkan perhatian publik,
apalagi memasuki ranah hukum, maka usaha untuk
meredakan dampaknya menjadi lebih lama dan
mahal. Setelah mencapai puncaknya, sebuah isu cepat
atau lambat akan hilang dimakan waktu atau
teralihkan oleh isu lain yang lebih panas.
Pada akhirnya, jika sebuah isu dibiarkan dan terlambat
diidentifikasi maka ia bisa bermetaformosis menjadi
krisis.
Tugas makalah
 Topik “KERACUNAN MAKANAN”

 Mahasiswa menganalisis, mengkritisi dan


memberikan rekomendasi terhadap kasus krisis
akibat keracunan makanan

 Dikerjakan per orangan

 Selamat belajar, wish u luck..

Anda mungkin juga menyukai