Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN MENGELOLA ISU ORGANISASI

Oleh: Achmad Dika Maulana, S.E.I


Keuangan LAZNAS YDSF, Content Creator, Podcaster, Penulis
Buku, dan Founder Komunitas Youth Skill Preparation
MANAJEMEN MENGELOLA ISU ORGANISASI

FoSSEI Development Training (TOLES)


Mindset yang harus dimiliki

“An issue ignored is a crisis ensured”


(masalah yang diabaikan adaah arti dari krisis yang sebenarnya)

“The reality of a crisis is socially constructed through


languange, a process whereby meaning is created and
agreed upon”.
(reaitas dari situasi krisis, secara social dibangun dengan narasi; dimana
narasi yang dimaksud disini akan menciptakan makna yang disepakati)
Pengertian Isu, Gosip atau Rumor

Isu adalah peristiwa yang terjadi dari internal organisasi


atau di luar kendali organisasi, yang berdampak pada
tujuan strategis organisasi
Isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan atau
ketidaksesuaian antara lingkungan atau harapan pengurus,
kader, atau publik terhadap organisasi

Manajemen Mengelola Isu Organisasi


Tentang Isu
Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa,
situasi, kebijakan atau nilai yang sedang berlangsung
dalam kehidupan masyarakat.

Munculnya sebuah isu biasanya bisa disebabkan oleh:


-Ketidakpuasan sekelompok masyarakat
-Terjadinya peristiwa dramatis
-Perubahan sosial
-Kurang optimalnya kekuatan pemimpin dan kinerja kepengurusan

Achmad Dika Maulana, S.E.I


Tujuan Manajemen Isu

Tujuan managemen isu adalah untuk mengelola isu yang beredar di publik.

Selain itu, dapat juga didefinisikan sebagai suatu usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan membentuk persepsi, opini dan
sikap orang yang mempunyai dampak terhadap organisasi

Achmad Dika Maulana, S.E.I


Fungsi Manajemen Isu

Menjaga keberlangsungan organisasi

Mengurangi resiko negatif yang tidak diinginkan

Menciptakan peluang untuk menjaga kepercayaan


Menjaga citra organisasi sebagai aset dari visi
kebangsaan, baik untuk kepentingan organisasi
itu sendiri maupun para stakeholder

Bangkalan, 24 Juli 2021


Teknis Manajemen Isu

Kegiatan manajemen isu dilakukan dengan mengantisipasi, meneliti, dan memprioritaskan berbagai isu yang beredar.

Pengendalian dan pengelolaan isu serta krisis menjadi


Reaksi manajemen isu yang efektif didasarkan pada bagaimana mengidentifikasi
sebuah bidang khusus yang harus ditangani PR. Pada saat
isu di awal perkembangannya dan memberikan reaksi yang terorganisir dalam
isu beredar, reputasi organisasi berada dalam taruhan. upaya menangani isu yang beredar di wilayah publik

FoSSEI Regional Jatim


Pendekatan manajemen isu

Pendekatan sistem
-Manajemen isu berupaya meminimalisasi ‘kejutan’ dengan berfungsi sebagai sistem peringatan
dini bagi ancaman potensial
-Pendekatan ini mempromosikan respon yang lebih sistematis dan efektif dengan bertindak sebagai
kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam organisasi

FoSSEI Development Training


Pendekatan stratejik

 Pendekatan ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti kajian keputusan


stratejik, proses organisasi, perilaku manajemen dan perilaku sosio-politik
untuk mengembangkan suatu pemahaman atas peristiwa yang terjadi dan aksi
organisasi.
 Secara sederhana, pendekatan stratejik menekankan pada orientasi kognitif
aksi organisasi dan perilaku individu. Perhatian utama adlh interpretasi
individu dan kelompok thd sebuah isu berhubungan dengan aksi di tingkat
organisasi
 Pendekatan Retoris
 Pendekatan ini berasumsi bahwa organisasi memiliki wewenang yang
sama dengan pemerintah ketika berhubungan dengan penciptaan
kebijakan publik.
 Memandang isu sebagai sebuah masalah yang belum terselesaikan dan
siap untuk sebuah keputusan. Isu tercipta jika satu orang atau lebih
berhubungan secara intens di tengah sebuah masalah yang terjadi
 Mereka merekomendasikan 3 strategi respons terhadap isu, yaitu:
reaktif, adaptif dan catalystic yang artinya organisasi berupaya
membawa isu melalui siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai
dengan tujuan organisasi
 Pendekatan Terintegrasi
 Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan bertahan hidup
karena memberikan organisasi alat untuk memaksimalkan peluang.
 Konsekuensi dari asumsi pertama, yaitu: publik tidak hanya terbatas
pada kelompok aktivitas pencipta isu. Publik mengharapkan kepedulian
yang lebih besar dalam tindakan organisasi
 Konvergensi dari kepentingan publik dan organisasi yang akan
memberikan kedua belah pihak peluang menyelesaikan isu melalui
komunikasi
Identifikasi isu

 Tujuan: untuk menempatkan prioritas awal atas berbagai isu yang


mulai muncul
 Klasifikasi isu:
 Jenis isu: sosial, ekonomis, politis, teknologi
 Sumber respon: program kerja, internal kepengurusan, kader,
alumni, stakeholder
 Cakupan geografis: nasional, regional, komisariat, KSEI
 Jarak terhadap kontrol: tak terkontrol, agak terkontrol, terkontrol
 Tingkat kepentingan: segera, penting, kurang penting
 Faktor lain
Analisis isu

 Analisis adlh: menentukan isu berdasarkan urgensinya dan


dampaknya.
 Menganalisis situasi saat ini akan menentukan intensitas isu yang
tengah berlangsung.
 Tahap riset dan analisis awal ini akan membantu mengidentifikasi
apa yang dikatakan oleh para individu dan kelompok berpengaruh
tentang isu” yang beredar
Dampak isu yang berpengaruh terhadap
organisasi
 Memengaruhi kelangsungan hidup organisasi
 Keterkaitan hubungan masalah tersebut kepada arah strategis organisasi
 Dukungan stakeholder
 Nilai-nilai kunci stakeholder
 Kredibilitas, sumber daya dan kekuasaan yg menyebabkan isu menjadi
perhatian publik
 Isu yg menyangkut kepentingan umum
 Media dan agenda publik
Pilihan strategi perubahan isu

 Terdapat 3 pilihan untuk menghadapi perubahan tersebut


1. Strategi perubahan reaktif
organisasi hanya akan bereaksi jika muncul isu” yg memojokkan atau yg
kurang menguntungkan bagi citra organisasi. Artinya organisasi tidak
memiliki persiapan dan strategi jangka panjang dalam menghadapi isu
2. Strategi perubahan adaptif
strategi ini menyarankan organisasi terbuka pada isu” yang berkembang.
Hal ini memerlukan kesadaran organisasi bahwa isu tidak bisa dihindari.
3. Strategi respon dinamis
bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses pengambilan
keputusan agar sesuai dgn kepentingan publik. Strategi ini memberikan
arahan berkampanye melawan isu
Tahapan isu dan hubungannya dengan
krisis
 proses isu dapat digambarkan sg siklus yg terdiri dari 4 tahap, yaitu:
 Tahap 1: potential stage
Setiap peristiwa yg mempunyai potensi utk berkembang menjadi
sesuatu yg penting. Fase ini biasanya belum menyita perhatian publik,
walaupun beberapa orang sdh mulai menyadari kehadiran isu tsb.
 Tahap 2: emerging stage
faktor dominan dlm fase ini adlh liputan media. Sebelum isu
mencapai tahap berikutnya, mereka yg terlibat seringkali mencoba
untuk menarik perhatian media sebagai alat mempercepat
perkembangan isu.
karena itu sgt penting bagi organisasi untuk melakukan monitor
secara rutin terhadap dinamika lingkungan, peraturan dan perubahan
sosial dalam rangka mengidentifikasi isu serta memformulasikan
rencana untuk mengelola isu tersebut.
- Tahap 3 & 4: current stage dan crisis stage.
Isu berkembang dan menunjukkan dampak serius. Pihak” yg terlibat
menyadari pentingnya isu tsb dan sbg respon atas situasi tsb. Para pihak
mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari berbagai kelompok
masyarakat.
perubahan dari status ‘current stage’ menjadi ‘krisis’ sangatlah cepat.
Dalam situasi ini sangat mungkin institusi formal spt pemerintah ikut
campur tangan dalam penyelesaian krisis yg terjadi
 Tahap 5: dorman stage (resolution)
sekali sebuah isu mendapatkan perhatian publik, apalagi memasuki ranah
hukum, maka usaha untuk meredakan dampaknya menjadi lebih lama dan
mahal. Setelah mencapai puncaknya, sebuah isu cepat atau lambat akan
hilang dimakan waktu atau teralihkan oleh isu lain yang lebih panas.
Pada akhirnya, jika sebuah isu dibiarkan dan terlambat diidentifikasi maka
ia bisa bermetaformosis menjadi krisis.
Bisa Mengelola isu dengan baik = Membangun
reputasi organisasi. Punya reputasi yang bagus
di pandangan orang banyak, organisasi akan
sangat mudah untuk menggapai visi peradaban.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai