Modul Bahan Ajar
Modul Bahan Ajar
Penyusun :
Na’am Afiul Hudha, S.Sn
NIM : 2026721025
Penyusun:
FREDRICK YOSAFAT SINLAELOE
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan modul Menerapkan Segitiga Exposure untuk Siswa
SMK dengan Program Keahlain Produksi dan Siaran Program Televisi. Modul ini
disusun berdasarkan permasalahan (Problem Base Learning) yang muncul dari
lingkungan belajar peserta didik. Modul ini juga dilengkapi dengan tes sumatif
untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul.
Dalam modul Menerapkan Segitiga Exposure ini akan dibahas tentang “Segitiga
Exposur Sebagai Dasar Pengoperasian Kamera”
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ..................................................................................................... 6
1.1 Deskripsi Singkat ....................................................................................... 6
1.2 Petunjuk Belajar ......................................................................................... 7
2. Kegiatan Inti ..................................................................................................... 7
2.1 Capaian Pembelajaran ................................................................................ 7
2.2 Sub Capaian Pembelajaran......................................................................... 7
2.3 Uraian Materi ............................................................................................. 7
2.3.1 Permasalahan ................................................................................... 7
2.3.2 Pengertian Eksposure....................................................................... 8
2.3.3 Pengertian White Balance................................................................ 8
2.3.4 Shutter Speed ................................................................................... 8
2.3.5 Aperture ........................................................................................... 10
2.3.6 ISO ................................................................................................... 12
2.3.7 Segitiga Eksposur ............................................................................ 14
2.3.8 Segitiga Eksposur pada Videografi.................................................. 14
3. Penutup............................................................................................................. 15
3.1 Rangkuman................................................................................................. 15
3.2 Tes Sumatif ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1. Pendahuluan
1.1 Deskripsi Singkat
Kegiatan Belajar “Menerapkan Segitiga Exposur” ini disusun berdasarkan
permasalahan (Problem Base Learning) yang muncul dari kekurangan bahan
belajar peserta didik. Model pembelajaran PBL (problem based learning)
adalah sistem pembelajaran yang berpijak pada masalah yang dihadapi siswa
pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Ini berfungsi agar siswa bisa
mandiri dalam menemukan solusi berdasarkan masalah yang ada.
Menerapkan segitiga exposure diperlukan sebagai dasar peserta didik
sebagai penentu hasil gambar yang ideal, hal tersebut dapat dicapai dengan
perhitungan kombinasi dari tiga unsur segitiga eksposur yang seimbang
dengan keadaan cahaya dilapangan.
Segitiga Eksposur adalah menyatukan semua elemen ekposur bekerja
dalam waktu yang bersamaan sehingga kita mendapatkan hasil yang kita
inginkan. Istilah yang digunakan untuk tiga elemen dasar dari eksposur yaitu:
aperture, shutter speed dan iso. Masing-masing elemen ini saling terkait
dalam mempengaruhi cahaya yang masuk mencapai sensor kamera untuk
merekam foto, ini disebut juga dengan eksposur.
Menyeimbangkan segitiga ekposur adalah dengan membuat semua elemen
eksposur bekerja bersamaan sehingga bisa mendapatkan hasil yang sesuai.
Mendapatkan eksposur yang seimbang dengan menggunakan aperture, shutter
speed dan iso ini membutuhkan banyak latihan.
Modul ini akan membahas bagai mana penerapan segitiga eksposur pada
beberapa perangkat kamera, memahami fungsi dan efek yang dihasilkan dari
iso, shutter speed, dan aperture, serta menganalisa cara penghitungan
kombinasi segitiga eksposur. Hal-hal tersebut dapat diaplikasikan pada semua
kamera baik kamera professional seperti DSLR maupun dikamera yang
digunakan sehari-hari seperti kamera handphone. Dengan model dan metode
pembelajaran yang akan diberikan diharapkan peserta didik mendapatkan
kemudahan untuk meningkatkan kompetensi yang telah dimiliki.
6
1.2 Petunjuk Belajar
Baca dan pahami dengan baik setiap indikator pencapaian kompetensi dan
tujuan pembelajaran untuk mengetahui hal-hal yang akan diperoleh. Pahami
dengan baik pula materi-materi inti dan materi penunjang yang diberikan
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Kegiatan Inti
2.1 Capaian Pembelajaran
2.1.1 Mengenal segitiga eksposur
2.1.2 Mampu menerapkan teori segitiga eksposur pada saat pengambilan
gambar
2.1.3 Mampu memanfaatkan sumberdaya alat yang tersedia dilingkungan
semisal kamera hp dan kamera pocket sebagai sarana praktek segitiga
eksposur
2.2 Sub Capaian Pembelajaran
Menganalisis dan mengajarkan kompetensi-kompetensi terkait dengan
kegiatan-kegiatan tata kamera dan pencahayaan yang mencakup penerapan
segitiga eksposure dalam pengambilan gambar yang relevan dengan
kebutuhan
3. Uraian Materi
3.1 Permasalahan
Kamera adalah sarana belajar utama peserta didik dalam kegiatan belajar
menerapkan segitiga eksposure, umumnya peserta didik haya mengandalkan
jam praktek disekolah hal tersebut dinilai sangat mengganggu ketercapaian
pemahan siswa terhadap materi ini mengingat dalam pengeplikasian teori ini
memerluka keterbiasaan membaca situasi dan kondisi cahaya dilapangan.
Untuk mengsiasati hal tersebut perlu diterapkanya metode belajar dengan
memanfaatkan kamera yang mudah diperoleh peserta didik yaitu kamera
handphone dengan menggunakan mode manual yang ada di perangkat
tersebu.
7
3.2 Penegrtian Eksposure
"Exposure" adalah istilah yang secara umum merujuk ke kecerahan
gambar terlihat terang, gelap atau pun normal terlihat oleh mata. Kecerahan
gambar ditentukan oleh jumlah cahaya yang masuk kedalam sensor, jumlah
cahaya dapat diatur dengan tiga hal yaitu aperture, shutter speed, iso dimana
masing- masing memberikan kesan tersendiri kepada gambar
8
Gambar 1 Satuan shutter speed
Efek yang ditimbulkan dari shutter speed selaian fingsi dasar, shutter
speed mempengaruhi kesan gerak pada objek sebagai contoh seorang objek
akan terkesan terbang dengan menggunakan shuter speed tinggi atau
memberikan kesan gerak pada dengan.
9
3.5 Aperture atau F-Stop
Aperture artinya "membuka". Kita sering menggunakan istilah "aperture"
untuk merujuk ke f-number (pengaturan f-value/ f-stop/ aperture) pada
kamera. Fungsi utama aperture adalah sebagai katup pengatur seberapa besar
cahaya yang dapat melalui lensa serta mengontrol ukuran area dalam (depth-
of-field), atau sebesar apa keburaman di latar belakang atau di latar depan.
Skala aperture ditunjukan dengan angka sengan symbol huruf F, semakin
besar aperture membuka maka dituliskan dengan angka kecil, angka-angka f-
number ini tertera pada lensa misalkan 1.4 ; 2 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ;
dan seterusnya
10
Gambar 5 Aperture di dalam lensa
11
3.5.2 Dof Luas (Ruang Tajam Luas)
3.6 ISO
ISO merupakan singkatan dari International Standart Organization, suatu
badan yang menangani dan menentukan standar internasioal. ISO Speed
mengindikasikan ukuran tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya.
Dalam perkembangan di era kamera digital saat ini, sensor yang peka cahaya
tersebut menggunakan teknologi CCD (Charge Coupled Device) atau CMOS
(Complementary metal oxide semiconductor) yang fungsinya sama yaitu
mengubah cahaya menjadi elektron.
Secara umum, deretan angka ISO antara lain : ISO 100, 200, 400, 800,
1600, 3200, 6400, dan seterusnya. Semakin tinggi pengaturan ISO maka
semakin sensitif sensor terhadap cahaya
12
Penggunaan kecepatan ISO tinggi dapat membantu pengambilan gambar
dalam kondisi cahaya rendah. Tetapi semakin tinggi pengaturan ISO maka
semakin besar kemungkinan gambar yang dihasilkan kurang tajam (kasar)
dan terdapat bintik-bintik (noise).
Gambar 11 hasil pemotretan iso 100 Gambar 12 hasil pemotretan iso 400
Gambar 13 hasil pemotretan iso 1600 Gambar 14 hasil pemotretan iso 2600
13
3.7 Segitiga Eksposur
Segitiga eksposur merupakan interaksi dari ketiga eleman shutter speed,
aperture, dan iso, dapat dianalogikan ibarat sebuah kran air, gambarannya
sebagai berikut :
3.7.1 Aperture adalah seberapa besar kita membuka kran air
3.7.2 Shutter Speed adalah waktu lamanya kita membuka kran air
untuk memenuhi ember
3.7.3 ISO adalah kuatnya dorongan air dari sumbernya
3.7.4 Sedangkan air yang mengalir diumpamakan sebagai cahaya
Jika salah satu dari elemen dirubah maka otomatis merubah elemen
lainnya. Misalkan merubah bukaan kran air maka otomastis waktu yang
dibutuhkan kran air memenuhi ember juga akan berubah.
14
4. Penutup
4.1 Rangkuman
Seorang Fotografer atau Videografer harus memiliki pemahaman tentang
“Segitiga Eksposur” karena hal tersebut merupakan pondasi utama untuk
mempelajari bagaimana pengaturan pencahayaan yang masuk kedalam sensor
kamera. Ada tiga elemen penting dalam Segitiga Eksposur yaitu aperture,
shutter speed, dan ISO (Internasional Standart Organization). Ketiga elemen
tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
15
4.2 Tes Sumatif
Jawablah pernyataan dibawah ini dengan tepat
16
4. Ukuran tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya,
merupakan pemahaman dari …
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:C
5. Tiga elemen penting dalam Segitiga Eksposur yaitu
….
A. Overexposed, Proper exposure, dan Underexposed
B. Aperture, Proper exposure, dan Underexposed
C. Aperture, shutter speed, dan ISO
D. Overexposed, Proper exposure, dan shutter speed
E. Proper exposure, Underexposed, dan ISO
JAWAB:C
6. Simbol f yang terdapat pada lensa menunjukan
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:A
7. Tiga hal yang mempengaruhi ruang tajam atau Depth of Field
A. ISO, Exposure,Shuter speed
B. ISO, White Balance,Shuter speed
C. Focal length , White Balance,Shuter speed
D. Focal length , Aperture,Shuter speed
E. Focal length , Aperture, Jarak objek terhadap lensa
JAWAB:E
17
8. Apabila tingkat kecerahannya terlalu rendah maka gambar tersebut
dinilai sebagai
A. Exposure
B. Overexposed
C. Proper exposure
D. Underexposed
E. Multiexposed
JAWAB:D
9. Apabila tingkat kecerahannya terlalu tinggi maka gambar tersebut
dinilai sebagai
A. Exposure
B. Overexposed
C. Proper exposure
D. Underexposed
E. Multiexposed
JAWAB:B
10. Apabila ingin menghasilkan gambar yang bokeh atau latar
depan/belakang terlihat buram (shallow focus) maka sebaiknya
kita menggunakan f-number
A. f/2.8
B. f/5.6
C. f/8
D. f/16
E. f/22
JAWAB:A
18
DAFTAR PUSTAKA
http://basuki.lecturer.pens.ac.id/lecture/foto6.pdf
https://support.d-imaging.sony.co.jp/support/ilc/learn/id/knowledge/08.html
Ausa, Putra, Channel Youtube Putra Ausa : Basic Dasar Camera | Memahami
Apa Itu Segitiga Exposure, https://www.youtube.com/ watch?v=0V-
ORzMl_Ew
19