Anda di halaman 1dari 19

MATERI BAHAN AJAR

SEGITIGA EKSPOSUR KAMERA

Mengenal Mode Manual Kamera

Penyusun :
Na’am Afiul Hudha, S.Sn
NIM : 2026721025

PENDIDIKAN PROFESI GURU


SENI BROADCASTING DAN
FILM UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2021
SEGITIGA EKSPOSUR KAMERA
MENGENAL ISO

Penyusun:
FREDRICK YOSAFAT SINLAELOE

PENDIDIKAN PROFESI GURU


SENI BROADCASTING DAN
FILM UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA 2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan modul Menerapkan Segitiga Exposure untuk Siswa
SMK dengan Program Keahlain Produksi dan Siaran Program Televisi. Modul ini
disusun berdasarkan permasalahan (Problem Base Learning) yang muncul dari
lingkungan belajar peserta didik. Modul ini juga dilengkapi dengan tes sumatif
untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul.
Dalam modul Menerapkan Segitiga Exposure ini akan dibahas tentang “Segitiga
Exposur Sebagai Dasar Pengoperasian Kamera”

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.


Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian modul ini, terutama Bapak/Ibu Dosen instruktur dari
Universitas Negeri Jakarta, yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan
modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para
Siswa.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... v

1. Pendahuluan ..................................................................................................... 6
1.1 Deskripsi Singkat ....................................................................................... 6
1.2 Petunjuk Belajar ......................................................................................... 7
2. Kegiatan Inti ..................................................................................................... 7
2.1 Capaian Pembelajaran ................................................................................ 7
2.2 Sub Capaian Pembelajaran......................................................................... 7
2.3 Uraian Materi ............................................................................................. 7
2.3.1 Permasalahan ................................................................................... 7
2.3.2 Pengertian Eksposure....................................................................... 8
2.3.3 Pengertian White Balance................................................................ 8
2.3.4 Shutter Speed ................................................................................... 8
2.3.5 Aperture ........................................................................................... 10
2.3.6 ISO ................................................................................................... 12
2.3.7 Segitiga Eksposur ............................................................................ 14
2.3.8 Segitiga Eksposur pada Videografi.................................................. 14
3. Penutup............................................................................................................. 15
3.1 Rangkuman................................................................................................. 15
3.2 Tes Sumatif ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Satuan Shutter Speed................................................................................9


Gambar 2. Anak Melompat........................................................................................9
Gambar 3. Air Terjun.................................................................................................9
Gambar 4. Aperture dan penomeranya......................................................................10
Gambar 5. Aperture di dalam lensa............................................................................11
Gambar 6. Kupu-kupu................................................................................................11
Gambar 7. Model di taman.........................................................................................11
Gambar 8. Model di kolam........................................................................................12
Gambar 9. Suasana pantai..........................................................................................12
Gambar 10. Tampilan menu iso kamera....................................................................12
Gambar 11. hasil pemotretan iso 100.........................................................................13
Gambar 12. hasil pemotretan iso 400.........................................................................13
Gambar 13. hasil pemotretan iso 1600.......................................................................13
Gambar 14. hasil pemotretan iso 2600.......................................................................13

v
1. Pendahuluan
1.1 Deskripsi Singkat
Kegiatan Belajar “Menerapkan Segitiga Exposur” ini disusun berdasarkan
permasalahan (Problem Base Learning) yang muncul dari kekurangan bahan
belajar peserta didik. Model pembelajaran PBL (problem based learning)
adalah sistem pembelajaran yang berpijak pada masalah yang dihadapi siswa
pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Ini berfungsi agar siswa bisa
mandiri dalam menemukan solusi berdasarkan masalah yang ada.
Menerapkan segitiga exposure diperlukan sebagai dasar peserta didik
sebagai penentu hasil gambar yang ideal, hal tersebut dapat dicapai dengan
perhitungan kombinasi dari tiga unsur segitiga eksposur yang seimbang
dengan keadaan cahaya dilapangan.
Segitiga Eksposur adalah menyatukan semua elemen ekposur bekerja
dalam waktu yang bersamaan sehingga kita mendapatkan hasil yang kita
inginkan. Istilah yang digunakan untuk tiga elemen dasar dari eksposur yaitu:
aperture, shutter speed dan iso. Masing-masing elemen ini saling terkait
dalam mempengaruhi cahaya yang masuk mencapai sensor kamera untuk
merekam foto, ini disebut juga dengan eksposur.
Menyeimbangkan segitiga ekposur adalah dengan membuat semua elemen
eksposur bekerja bersamaan sehingga bisa mendapatkan hasil yang sesuai.
Mendapatkan eksposur yang seimbang dengan menggunakan aperture, shutter
speed dan iso ini membutuhkan banyak latihan.
Modul ini akan membahas bagai mana penerapan segitiga eksposur pada
beberapa perangkat kamera, memahami fungsi dan efek yang dihasilkan dari
iso, shutter speed, dan aperture, serta menganalisa cara penghitungan
kombinasi segitiga eksposur. Hal-hal tersebut dapat diaplikasikan pada semua
kamera baik kamera professional seperti DSLR maupun dikamera yang
digunakan sehari-hari seperti kamera handphone. Dengan model dan metode
pembelajaran yang akan diberikan diharapkan peserta didik mendapatkan
kemudahan untuk meningkatkan kompetensi yang telah dimiliki.

6
1.2 Petunjuk Belajar
Baca dan pahami dengan baik setiap indikator pencapaian kompetensi dan
tujuan pembelajaran untuk mengetahui hal-hal yang akan diperoleh. Pahami
dengan baik pula materi-materi inti dan materi penunjang yang diberikan
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Kegiatan Inti
2.1 Capaian Pembelajaran
2.1.1 Mengenal segitiga eksposur
2.1.2 Mampu menerapkan teori segitiga eksposur pada saat pengambilan
gambar
2.1.3 Mampu memanfaatkan sumberdaya alat yang tersedia dilingkungan
semisal kamera hp dan kamera pocket sebagai sarana praktek segitiga
eksposur
2.2 Sub Capaian Pembelajaran
Menganalisis dan mengajarkan kompetensi-kompetensi terkait dengan
kegiatan-kegiatan tata kamera dan pencahayaan yang mencakup penerapan
segitiga eksposure dalam pengambilan gambar yang relevan dengan
kebutuhan

3. Uraian Materi
3.1 Permasalahan
Kamera adalah sarana belajar utama peserta didik dalam kegiatan belajar
menerapkan segitiga eksposure, umumnya peserta didik haya mengandalkan
jam praktek disekolah hal tersebut dinilai sangat mengganggu ketercapaian
pemahan siswa terhadap materi ini mengingat dalam pengeplikasian teori ini
memerluka keterbiasaan membaca situasi dan kondisi cahaya dilapangan.
Untuk mengsiasati hal tersebut perlu diterapkanya metode belajar dengan
memanfaatkan kamera yang mudah diperoleh peserta didik yaitu kamera
handphone dengan menggunakan mode manual yang ada di perangkat
tersebu.

7
3.2 Penegrtian Eksposure
"Exposure" adalah istilah yang secara umum merujuk ke kecerahan
gambar terlihat terang, gelap atau pun normal terlihat oleh mata. Kecerahan
gambar ditentukan oleh jumlah cahaya yang masuk kedalam sensor, jumlah
cahaya dapat diatur dengan tiga hal yaitu aperture, shutter speed, iso dimana
masing- masing memberikan kesan tersendiri kepada gambar

3.3 White Balance


Sebelum merapkan segitiga eksposure hendaknya melakukan kalibrasi
White balance terlebih dahulu. White balance adalah fungsi untuk membuat
hal-hal berwarna putih tampak putih dalam fotografi dengan
memgkompensasi pengaruh warna cahaya di bawah lingkungan
pengambilan gambar. Cahaya berbeda memiliki warna dan karakteristik
berbeda. Misalnya, cahaya lampu pijar memiliki warna yang kekuningan, dan
cahaya matahari pada hari berawan memiliki semburat kebiruan.

3.4 Shutter Speed


Shutter speed atau kecepatan rana merupakan salah satu fungsi dasar
pencahayaan dalam fotografi. Shutter speed mengatur seberapa lama cahaya
yang masuk menyinari atau mengenai sensor kamera.
Shuter speed disimbolkan dengan huruf S dengan satuan per detik,
semakin tinggi shutter speed maka semakin cepat kamera dapat menangkap
gambar namun cahaya yang masuk kedalam kamera semakin sedikit, begitu
pula kebalikanya semakin rendah maka akan semain lambat kamera
menangkap gambar dengan intensitas cahaya yang dapat diterima semakin
tinggi

8
Gambar 1 Satuan shutter speed

Efek yang ditimbulkan dari shutter speed selaian fingsi dasar, shutter
speed mempengaruhi kesan gerak pada objek sebagai contoh seorang objek
akan terkesan terbang dengan menggunakan shuter speed tinggi atau
memberikan kesan gerak pada dengan.

Gambar 2 Anak melompat Gambar 3 Air terjun

9
3.5 Aperture atau F-Stop
Aperture artinya "membuka". Kita sering menggunakan istilah "aperture"
untuk merujuk ke f-number (pengaturan f-value/ f-stop/ aperture) pada
kamera. Fungsi utama aperture adalah sebagai katup pengatur seberapa besar
cahaya yang dapat melalui lensa serta mengontrol ukuran area dalam (depth-
of-field), atau sebesar apa keburaman di latar belakang atau di latar depan.
Skala aperture ditunjukan dengan angka sengan symbol huruf F, semakin
besar aperture membuka maka dituliskan dengan angka kecil, angka-angka f-
number ini tertera pada lensa misalkan 1.4 ; 2 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ;
dan seterusnya

Gambar 4 Aperture dan penomeranya

Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma


pada lensa. Apabila aperture diaphragm “terbuka” f-number angkanya kecil
(misalkan f/1.4 atau f/2) atau sering disebut bukaan lebar, ini memungkinkan
sejumlah besar cahaya untuk masuk. Dan sebaliknya apabila aperture
diaphragm “tertutup” f-number angkanya besar (misalkan f/11 atau f/16) atau
disebut bukaan sempit maka pembukaan menyempit, dan cahaya yang masuk
berkurang.

10
Gambar 5 Aperture di dalam lensa

Selain berfungsi sebagai katup control cahaya, aperture juga dapat


digunakan untuk menyesuaikan area kedalaman yang ada dalam fokus atau
yang disebut sebagai depth of field (DoF). Depth of field atau ruang tajam
lensa terbagi menjadi dua yaitu Dof luas dan sempit, Dof sempit ditimbulkan
oleh lensa jika aperture-nya terbuka lebar maka menghasilkan gambar yang
bokeh atau latar depan/belakang terlihat buram (shallow focus). Sedangkan
Dof luas terjadi karena aperture terbuka dengan ukuran yang kecil maka
dihasilkan gambar objek dari yang terdekat hingga yang terjauh terlihat focus
secara merata. Dof dipengaruhi tiga hal yang pertama adalah aperture kedua
focal length dan yang ketiga adalah jarak obyek dengan lensa berikut contoh
beberapa gambar Dof sempit dan luas

3.5.1 Dof Sempit (Ruang Tajam Sempit)

Gambar 6 Kupu-kupu Gambar 7 Model di taman

11
3.5.2 Dof Luas (Ruang Tajam Luas)

Gambar 8 Model di kolam Gambar 9 Suasana pantai

3.6 ISO
ISO merupakan singkatan dari International Standart Organization, suatu
badan yang menangani dan menentukan standar internasioal. ISO Speed
mengindikasikan ukuran tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya.
Dalam perkembangan di era kamera digital saat ini, sensor yang peka cahaya
tersebut menggunakan teknologi CCD (Charge Coupled Device) atau CMOS
(Complementary metal oxide semiconductor) yang fungsinya sama yaitu
mengubah cahaya menjadi elektron.
Secara umum, deretan angka ISO antara lain : ISO 100, 200, 400, 800,
1600, 3200, 6400, dan seterusnya. Semakin tinggi pengaturan ISO maka
semakin sensitif sensor terhadap cahaya

Gambar 10 Tampilan menu iso kamera

12
Penggunaan kecepatan ISO tinggi dapat membantu pengambilan gambar
dalam kondisi cahaya rendah. Tetapi semakin tinggi pengaturan ISO maka
semakin besar kemungkinan gambar yang dihasilkan kurang tajam (kasar)
dan terdapat bintik-bintik (noise).

Gambar 11 hasil pemotretan iso 100 Gambar 12 hasil pemotretan iso 400

Gambar 13 hasil pemotretan iso 1600 Gambar 14 hasil pemotretan iso 2600

13
3.7 Segitiga Eksposur
Segitiga eksposur merupakan interaksi dari ketiga eleman shutter speed,
aperture, dan iso, dapat dianalogikan ibarat sebuah kran air, gambarannya
sebagai berikut :
3.7.1 Aperture adalah seberapa besar kita membuka kran air
3.7.2 Shutter Speed adalah waktu lamanya kita membuka kran air
untuk memenuhi ember
3.7.3 ISO adalah kuatnya dorongan air dari sumbernya
3.7.4 Sedangkan air yang mengalir diumpamakan sebagai cahaya
Jika salah satu dari elemen dirubah maka otomatis merubah elemen
lainnya. Misalkan merubah bukaan kran air maka otomastis waktu yang
dibutuhkan kran air memenuhi ember juga akan berubah.

3.8 Segitiga Eksposur pada Videografi


Dalam penerapan segitiga eksposure sebenarnya sudah dimudahkan secara
kaidah fotografi karena adanya kesamaan aspek tertentu. Namun dasar video
adalah gambar bergerak, maka aspek teknis video atau film harus tetap
diketahui. Video menampilkan visual yang dinamis, gerak dan suara yang
saling mendukung. Kesamaan fotografi dan videografi terletak pada
pemahaman aspek lensa dan efeknya, penggunaan iso, ukuran sensor dan
exposure. Jadi bila seseorang telah mempelajari aspek teknis fotografi dalam
DSLR, fotografi itu sendiri telah menjadi jembatan penting mempelajari aspek
teknis sinematografi dengan kamera yang sama.

14
4. Penutup
4.1 Rangkuman
Seorang Fotografer atau Videografer harus memiliki pemahaman tentang
“Segitiga Eksposur” karena hal tersebut merupakan pondasi utama untuk
mempelajari bagaimana pengaturan pencahayaan yang masuk kedalam sensor
kamera. Ada tiga elemen penting dalam Segitiga Eksposur yaitu aperture,
shutter speed, dan ISO (Internasional Standart Organization). Ketiga elemen
tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

15
4.2 Tes Sumatif
Jawablah pernyataan dibawah ini dengan tepat

1. Sekelompok bilah kecil yang dibangun ke dalam lensa dan


mengendalikan seberapa banyak cahaya yang memasukinya,
merupakan pemahaman dari …
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:A
2. Ukuran kecepatan buka tutup rana/tirai pada kamera sehingga
sensor dapat menangkap cahaya yang dipantulkan oleh subyek
disebut ….
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:B
3. Apabila ingin menghasilkan gambar yang freeze atau diam padahal
subyek dalam kondisi bergerak maka sebaiknya kita menggunakan
shutter speed …
A. 10 detik
B. 2 detik
C. 1/15 detik
D. 1/30 detik
E. 1/2000 detik
JAWAB:E

16
4. Ukuran tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya,
merupakan pemahaman dari …
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:C
5. Tiga elemen penting dalam Segitiga Eksposur yaitu
….
A. Overexposed, Proper exposure, dan Underexposed
B. Aperture, Proper exposure, dan Underexposed
C. Aperture, shutter speed, dan ISO
D. Overexposed, Proper exposure, dan shutter speed
E. Proper exposure, Underexposed, dan ISO
JAWAB:C
6. Simbol f yang terdapat pada lensa menunjukan
A. Aperture
B. Shutter speed
C. ISO
D. Exposure
E. Depth of Field
JAWAB:A
7. Tiga hal yang mempengaruhi ruang tajam atau Depth of Field
A. ISO, Exposure,Shuter speed
B. ISO, White Balance,Shuter speed
C. Focal length , White Balance,Shuter speed
D. Focal length , Aperture,Shuter speed
E. Focal length , Aperture, Jarak objek terhadap lensa
JAWAB:E

17
8. Apabila tingkat kecerahannya terlalu rendah maka gambar tersebut
dinilai sebagai
A. Exposure
B. Overexposed
C. Proper exposure
D. Underexposed
E. Multiexposed
JAWAB:D
9. Apabila tingkat kecerahannya terlalu tinggi maka gambar tersebut
dinilai sebagai
A. Exposure
B. Overexposed
C. Proper exposure
D. Underexposed
E. Multiexposed
JAWAB:B
10. Apabila ingin menghasilkan gambar yang bokeh atau latar
depan/belakang terlihat buram (shallow focus) maka sebaiknya
kita menggunakan f-number
A. f/2.8
B. f/5.6
C. f/8
D. f/16
E. f/22
JAWAB:A

18
DAFTAR PUSTAKA

Modul 5 Tata Kamera dan Pencahayaan - Kegiatan Belajar 4 Menerapkan


Segitiga Eksposur Dalam Pengambialan Gambar, PPG SBF UNJ 2021

http://basuki.lecturer.pens.ac.id/lecture/foto6.pdf

https://support.d-imaging.sony.co.jp/support/ilc/learn/id/knowledge/08.html

Ausa, Putra, Channel Youtube Putra Ausa : Basic Dasar Camera | Memahami
Apa Itu Segitiga Exposure, https://www.youtube.com/ watch?v=0V-
ORzMl_Ew

HAPE, Sobat, Chennel Youtube Sobat HAPE : Belajar Memotret Dengan


Manual |
Pro Mode Smartphone, https://www.youtube.com/watch?
v=kWpyh6hNx
ZY&t=488s

19

Anda mungkin juga menyukai