Anda di halaman 1dari 35

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALIATIF

“ PEMBAHASAN JURNAL EBN TERAPI YOGA UNTUK MENGURANGI


RASA NYERI PADA ANAK REMAJA DENGAN DISMINOREA”

OLEH :
KELOMPOK 03 KELAS 5A
Nama Kelompok :
1. Supria (1130018065)
2. Diaz Octavia A (1130018079)
3. Barokaniah Rizky Dianty (1130018106)
4. Asyrofi Muttaqin (1130018112)

FASILITATOR :
Ratna Yunitasari, S,Kep.,Ns.,M.Tr.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Anak
yang berjudul “KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALIATIF
PEMBAHASAN JURNAL EBN TERAPI YOGA UNTUK MENGURANGI
RASA NYERI PADA ANAK REMAJA DENGAN DISMINOREA” dapat selesai
seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari peran berbagai pihak yang memberikan bantuan secara materil dan
spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Fasilitator mata kuliah paliatif Ibu Ratna Yunitsari, S,Kep.,M.Kep.,M.Tr.Kep
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat penulis selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang membalas budi
baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak
ada gading yang tak retak, untuk itu kami pun menyadari bahwa makalah yang telah
penulis susun dan penulis kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekeliruan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka
pintu selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik
yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang, dan
apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan dihati
pembaca mohon dimaafkan.
Surabaya , Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
JURNAL 1 1
JURNAL 2 7
JURNAL 3 10
ANALISIS PICO 18
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) 22

iii
iv
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

YOGA ATASI NYERI SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA


PUTRI
Julaecha
Prodi D III Kebidanan STIKBA Jambi
Email.echa_mamee@yahoo.com

ABSTRACT
Menstruation is part of a regular process that prepares a woman's body every month for
pregnancy, which is controlled by the interaction of hormones released by the hypothalamus. In
general, women experience physical discomfort for several days before and during the first day of
menstruation in the form of pain or dysmenorrhea. Dysminorrhea is pain that arises during
menstruation which can interfere with daily activities. The prevalence of dysminorrhea in
Indonesia around 50% occurs in young women. As a result of menstrual pain, among others: about
20% of adolescents can not go to school because of pain during menstruation, so that academic
achievement decreases. There are several pain management to overcome dysminore one of which
is with yoga. The purpose of community service is to provide information to adolescents about how
to cope with pain during menstruation without painkillers with yoga movements the balasana
movemens. The materials used in this activity were leaflets, infocations, laptops, questionnaires
and stationery, while this activity was carried out on April 13-15 at MTS Darussalam Al-Hafiz
Jambi City. The results of this community service were female students knowing how to overcome
pain during menstruation by doing one of the yoga poses of child pose to reduce pain during
menstruation.

Keywords: disminore, young women, yoga

ABSTRAK
Menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus. Pada umumnya wanita mengalami ketidanyamanan fisik selama beberapa hari
sebelum dan pada saat hari pertama menstruasi berupa nyeri atau dismenore. Disminore adalah
nyeri yang timbul saat menstruasi yang dapat menganggu aktifitas sehari-hari. Prevalensi
disminore di Indonesia sekitar 50% terjadi pada remaja putri. Akibat dari nyeri saat menstruasi
antara lain: sekitar 20% remaja tidak dapat masuk sekolah karena nyeri saat menstruasi,sehingga
prestasi akademik menurun.Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi disminore salah
satunya adalah dengan yoga. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi
kepada remaja tentang cara mengatasi nyeri saat menstruasi tanpa obat penghilang rasa sakit
dengan gerakan yoga yaitu gerakan balasana. Bahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah
leaflet, infokus, leptop, kuesioner dan alat tulis, adapun kegiatan ini dilakukan pada pada tanggal
13-15 April di MTS Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi, Hasil dari pengabdian masyarakat ini
adalah siswi putri mengetahui memahami cara mengatasi nyeri saat menstruasi dengan
melakukan salah satu gerakan yoga child pose untuk mengurangi nyeri saat menstruasi.

Kata Kunci : disminore, remaja putri, yoga

217
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

PENDAHULUAN Indonesia sebesar 64, 25% yang terdiri dari


Masa remaja merupakan periode yang 54,88% disminore primer dan 9,36
ditandai dengan pertumbuhan dan disminore sekunder. Kejadian disminore
perkembangan yang cepat dari fisik, merupakan kejadian alamiah yang terjadi
emosi, kognitif dan sosial, Perubahan baik setiap bulan pada wanita. Walaupun pada
secara biologis, kognitif maupun umumnya tidak berbahaya namun dapat
psikologis, sebagai tanda kematangan menganggu aktifitas sehari-hari. (Meliana.
reproduksi perempuan yaitu datangnya 2016)
menstruasi. Menstruasi merupakan bagian Salah satu dampak yang terjadi pada
dari proses regular yang mempersiapkan saat nyeri menstruasi adalah
tubuh wanita setiap bulannya untuk ketidakhadiran baik ditempat kerja maupun
kehamilan, yang dikendalikan oleh interaksi di sekolah yang dapat mengakibatkan
hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus. prestasi turun, Hal inilah yang memerlukan
Pada umumnya wanita mengalami penanganan yang cukup serius bagi
ketidanyamanan fisik selama beberapa hari perempuan yang mengalami nyeri saat
sebelum dan pada saat hari pertama menstruasi sehingga tidak menagnggu
menstruasi berupa nyeri atau aktifitas sehari-hari. Didukung oleh
dismenore.(Proverawati 2009) penelitianYulinda mengatakan bahwa
Mentruasi adalah pengeluaran darah beberapa remaja putri sering tidak
dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal mengikuti perkuliahan dan tidak dapat hadir
dari dinding rahim perempuan secara saat kuliah karena sakit saat menstruasi
periodik, menstruasi juga dapat diartikan yang berakibat pada berkurangnya
sebagai siklus alami yang terjadi secara presentasi kehadiran dan berdampak pada
reguler untuk mempersiapkan tubuh penguasaan topik mata kuliah. (Yulinda
perempuan setiap bulannya, rata-rata lama 2017)
mentruasi adalah 3-8 hari dengan siklus Upaya penanganan disminore dapat
rata-rata 28 hari pada setiap bulannya, dan dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi
batas maksimal masa haid adalah 15 hari, dengan analgesik dan hormonal sedangkan
selama darah yang keluar belum melewati secara dan non farmakologi dapat
batas tersebut, maka darah yang keluar dilakukan kompres hangat, massase, latihan
adalah darah haid. (Dito, Anrogo 2011) fisik, tidur, hipnoterapi, dan yoga. Yoga
Dismenore adalah keadaan nyeri di merupakan tehnik relaksasi yang
bagian abdomen, kram, dan sakit punggung mengajarkan seperangkat tehnik seperti
serta dapat mengganggu aktivitas sehari- pernafasan, meditasi dan posisi tubuh untuk
hari. Dismenore dibedakan menjadi dua meningkatkan kekuatan dan keseimbangan.
yaitu dismenore primer dan dismenore Tehnik relaksasi dalam yoga dapat
sekunder. Dismenore primer terjadi karena merangsang tubuh untuk melepaskan opioid
produksi prostaglandin yang lebih besar endogen yaitu endorphin dan enkefalin
sehingga menyebabkan kontraksi uterus, merupakan hormon yang berfungsi sebagai
iskemia uterus, dan nyeri pelvis. Dismenore obat penenang alami/senyawa yang
sekunder terjadi akibat berbagai kondisi berfungsi untuk menghambat nyeri.
patologis seperti endometriosis, salfingitis, (Asmadi 2008).
dan kelainan duktus. (Kusmiran, 2011) Berdasarkan uraian latar belakang
Prevalensi dismenore didunia sangat diatas, penulis tertarik untuk melakukan
besar yaitu rata-rata lebih dari 50% pengabdian kepada masyarakat tentang
perempuan di setiap dunia mengalami nyeri terapi non farmakologi atasi nyeri saat
saat menstruasi. Prevalensi disminore di
218
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

menstruasi dengan gerakan yoga di MTS 1. Melakukan survei lokasi pengabdian


Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi kepada masyarakat
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
TARGET DAN LUARAN dilakukan pengabdian kepada
1. Target masyarakat untuk memberikan
Target yang diharapkan pada pengadian penyuluhan tentang disminore dan cara
masyarakat ini antara lain: penanganan nyeri haid secara non
1) Peningkatan pengetahuan remaja putri farmakologi
tentang nyeri saat menstruasi dan cara 3. Mendata jumlah peserta yang hadir dan
mengatasi nyeri secara non memberika kuesioner tentang disminore
farmakologi atau alamia dengan dan cara penanaganan nyeri
memberikan penyuluhan dan 4. Melakukan penyuluhan tentang
demonstrasi salah satu gerakan yoga disminore dan cara penanganan
yaitu gerakan balasana yang mudah disminore secara non farmakologi
dilakukan dan tidak memerlukan biaya diantaranya adalah demonstrasi gerakan
dan dapat dilakukan swaktu- waktu yoga yaitu gerakan balasana untuk
2) Pihak sekolah bekerjasama dengan penangana nyeri saat menstruasi
sektor kesehatan untk melakukan
pembentukan teman sebaya, dan
memberikan pendidikan kesehatan
reproduski secara kontinyu.
2. Luaran
Luaran dari pengabdian masyarakat
tentang gerakan yoga atasi nyeri saat
mentruasi dapat diintegrasikan kedalam
mata kuliah kesehatan reproduksi karena
mudah dilakukan dan tidak memerlukan
alat. Yoga hanya melibatkan sistem otot
dan respirasi sehingga mudah dilakukan Gambar 1. Posisi balasana
kapan saja atau sewaktu-waktu dan
berdasarkan beberapa penelitian terbukti 5. Gerakan Balasana:
menurunkan nyeri saat menstruasi Berdiri diatas lutut. Satukan kedua
jempol kaki dan biarkan jari-jari kaki
METODE PELAKSANAAN rileks ke belakang. Buka lutut ke
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada samping selebar sisi tubuh kemudian
masyarakat tentang terapi non farmakologi duduklah diatas tumit kaki, pelan-pelan
atasi nyeri saat mensruasi dengan turunkan perut, dada dan dahi diatas
menjelaskan tentang disminore dengan matras, luruskan tangan ke depan dan
salah satu gerakan yoga yaitu posisi rilekskan kedua tangan. Tujuan gerakan
balasana ini dilakukan di MTS Darussalam ini adalah merilekskan tubuh, erutama
Al-Hafiz Kota Jambi, pada tanggal 13-15 bagian perut, panggul dan rahim,
April 2019. Adapun metode dan bahan menyeimbangkan sistem hormon, dan
yang digunakan dalam pengabdian kepada meringankan nyeri saat menstruasi.
masyarakat ini adalah leaflet, infokus, 6. Membuka sesi tanya jawab
leptop, kuesioner dan alat tulis. Pelaksanaan 7. Mengevaluasi pemahaman remaja putri
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentang terapi non farmakologi atasi
melalui beberapa tahapan sebagai berikut: nyeri saat menstruasi dan
219
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

mendemonstrasikan ulang gerakan yoga menyebabkan hipertonus dan vasokontriksi


yaitu posisi balasana untuk mengurangi pada miometrium sehingga mengakibatkan
nyeri haid iskemia, disintegrasi endometrium ,
perdarahan dan nyeri. (Wiknjosastro 2008)
HASIL DAN PEMBAHASAAN Nyeri saat menstruasi atau disminore
Hasil kegiatan pengabdian kepada jika tidak segera diatasi maka akan
terhadap remaja putri di MTS Darussalam memengaruhi fungsi mental dan fisik
Al-Hafiz Kota Jambi antara lain sebagai individu, oleh karena itu perlu penanganan
berikut: untuk mengatasi nyeri baik secara
Tabel 1. Hasil Kegiatan Pengabdian farmakologi maupun non farmakologi.
Kepada Masyarakat Salah satu terapi farmakologi yaitu dengan
Karakteristik Frekuensi Presentase pemberian obat analgesik dengan cara
memblok prostaglandin yang
1. Menstruasi meneyebabkan nyeri,Terapi non
Sudah 54 85,7 farmakologi juga diperlukan untuk
Belum 9 14,2 mengurangi nyeri saat menstruasi salah
satunya dengan menggunakan tehnik
2. Usia relaksasi, olahraga dan yoga. (Asmadi
Menarche 2008)
10 tahun 2 3,7 Yoga merupakan tehnik mengajarkan
11 tahun 13 24,1 tehnik relaksasi, pernafasan dan posisi
12 tahun 25 46,3 tubuh untuk meningkatkan kekuatan,
13 tahun 14 25,9 keseimbangan dan mengurangi nyeri.
Dengan cara merileksasikan otot-otot skelet
3.Lama yang mengalami spasme yang disebabkan
Menstruasi oleh peningkatan prostaglandin sehingga
4-7 hari 41 75,9 terjadi vasodilatasu pembuluh darah dan
>7 hari 13 24,1 akan meningkatkan aliran darah ke daerah
yang mengalami spasme. salah satu gerakan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan yoga yaitu gerakan balasana, frekuensi
dari 63 remaja putri di MTS Darussalam latihan yoga dapat dilakukan 10-15 menit
Al-Hafidz Kota Jambi 54 orang telah atau sebanyak 2 kali dalam 10 kali
mendapatkan menstruasi dan 9 orang belum hitungan. Sambil mengatur nafas dalam. (
mendapatkan menstruasi. Dan mayoritas Senior 2008)
remaja putri mendapatkan menstruasi Hasil penelitian yang dilakukan oleh
pertama kali pada umur 12 tahun sebanyak Melda Friska (2015) tentang efektifitas
25 orang. Mayoritas remaja putri yoga terhadap nyeri saat disminore pada
mendapatkan menstruasi selama 4-7 hari remaja di Riau menunjukkan bahwa yoga
sebanyak 41 orang. efektif dalam enurunkan nyeri saat
Disminore dapat emnagnggu aktivitas menstruasi. Didukung oleh penelitian yang
perempuan , bahkan seringkali dilakukan oleh Kartika (2012) tentang
mengharuskan penderita beristirahat dan penurunan tingkat disminore pada
emninggalkan perkuliahan selama berjam- mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan
jam akibat nyeri. Nyeri pada saat UNPAD menyimpulkan bahwa dengan
menstruasi terjadi karena endometrium melakukan yoga responden mengalami
dalam fase sekresi memproduksi penurunan intensitas nyeri.
prostaglandin berlebihan yang
220
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

Yoga menjadi salah satu alternatif non farmakologi yang dapat dijadikan
pilihan olahraga yang memiliki banyak sebagai metode untuk menurunkan
manfaat sehingga semakin diminati banyak intensitas nyeri saat menstruasi, mudah
orang. Salah satu manfaat utama dan paling dilakukan dan dapat dilakukan kapan saja,
nyata dari yoga adalah meningkatnya menstruasi dan cara penanganan nyeri saat
fleksibilitas. Asana salah satu unsur yoga menstruasi secara non farmakologi salah
yang berkaitan dengan postur atau gerakan, satunya gerakan yoga dapat diintegrasikan
dapat melenturkan otot dan jaringan kedalam mata pelajaran kesehatan
pengikat disekitar tulang sendi. Proses ini reproduski.
melepaskan asam laktat yang biasanya
menyebabkan kekakuan, ketegangan, nyeri 2. Saran
serta kelelahan. Sehingga latihan yoga Pengabdian kepada masyarakat ini
secara teratur dapat mencegah munculnya diharapakan dapat menambah wawasan
berbagai keluhan di area tersebut. bagi remaja putri dalam memahami
(Woodyard 2011). disminore dan dapat menggunakan yoga
untuk menangani nyeri saat menstruasi

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Bapak Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Baiturrahim Jambi yag telah memberikan
dana dan Bapak kepala sekolah MTS
Darussalam Al-Hafiz yang telah
memberikan izin memfasilitasi kegiatan
pengabdian masyarakat ini

Gambar 1 DAFTAR PUSTAKA


Asmadi 2008 Tehnik Prosedural
Keperawatan:Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan DAsar Klien. Jakarta
Salemba Medika

Dito, Anrogo. 2011. Cara Jitu Mengatasi


Nyeri Haid, Yogyakarta

Kusmiran, 2011 Kesehatan reproduksi


remaja dan wanita Salemba Medika,
Jakarta

Gambar 2 Kartika Siahaan, Ermiati, Ida Maryati. 2012


Gambar 1dan 2. Foto Kegiatan Pengabdian Penuruanan tingkat disminore pada
Kepada Masyarakat. mahasiswi Fakultas Ilmu Keperwatan
UNPAD dengan menggunakan Yoga.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Meliana Fatmawati, Emmy R, Bagoes W.
Gerakan yoga dapat menjadi salah satu 2016 Perilaku Remaja Putri dalam
alternatif tindakan manajemen nyeri secara Mengatasi dismenore Studi Kasus
221
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218

pada siswi SMK Negeri 11 Semarang,


Jurnal Kesehatan Masyarakat e-
Journal volume , Nomor 3, Juli 2016

Melda Friska Manurung, Sri Utami, Siti


Rahmalia HD. 2015 Efektifitas Yoga
Terhadap Nyeri Disminore pada
Remaja. JOM Vo. 2 No. 2 Oktober
2015

Proverawati, A Maisaroh. 2009 Menarche


Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta. Nuha Medik.

Wong D, dkk 2009 Buku Ajar Keperawatan


Pediatrik Volume I, EGC Jakarta

Wibowo 2008 Disminore Tinjauan Terapi


pada Disminore, Jakarta, Bagian Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Fakultas Kedokteran Rumah Sakit
UNIKA Atma Jaya)

Yulinda, Dewi Purwaningsih, Cherly M


2017 Latihan Yoga Dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada
siklus menstruasi remaja putri.
Indonesian Journal of Nursing and
Midwifery ISSN 235-7642

222
YOGA UNTUK PENGURANGAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA

Lailatul Muthohharoh1, Hapsari Windayanti2, Wahyu Kristiningrum3.


1,2,3
D- IV Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
Email: hapsari.email@gmail.com,

Abstrak
Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi saat haid, dapat menganggu aktivitas dan
memerlukan pengobatan yang mempunyai gejala nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun
punggung. Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al Mas’udiyyah Putri 2 Blater Jimbaran
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, 300 santriwati yang sudah haid, terdapat 210 (70%)
yang mengalami dismenorea, ada beberapa cara untuk mengobati dismenorea mulai yaitu terapi
farmakologi dan non farmakologi. Salah satu metode non farmakologi yoga dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri dismenorea. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental pre-post design.
Penelitian dilaksanakan tanggal 8–31 Januari 2018. Populasi yaitu seluruh santriwati yang
dismenorea. Sampel sejumlah 17 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive
sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan NRS. Analisis data yang digunakan Uji T-test. Rata-rata intensitas nyeri dismenorea
sebelum dilakukan yoga 6,06 dan intensitas nyeri dismenorea sesudah dilakukan yoga sebesar 3,76.
Berdasarkan Uji T-dependen, diperoleh nilai t-hitung sebesar 10,286 dengan p-value sebesar 0,001.
Terdapat perbedaan intensitas nyeri dismenorea sebelum dan sesudah diberikan yoga dengan nilai
p-value (0,001)< (0,05). Menerapkan yoga untuk mengatasi nyeri dismenorea dengan didampingi
oleh instruktur yang sudah terlatih sehingga gerakan yoga yang diberikan tepat dan aman.

Kata Kunci : Dismenorea, yoga.


YOGA FOR REDUCE OF DISMENOREA PAIN INTENSITY

Abstract
Dysmenorrhea is a medical condition that occur when menstruation which can bother activity and
requires therapy which has symptom of with pain in both of stomach and back area. Result of the
previous study in Pondok Pesantren Al-Mas'udiyyah Putri 2 Blater Jimbaran, Bandungan District,
Semarang Regencyis got 300 teenage girls who had menstruation, there were 210 (70%) who had
Dysmenorrhea disease.There are some way to cure dysmenorrhea both of pharmacology and non
pharmacology therapy. One of them is yoga method which can be used to reduce dysmenorrhea
pain. This research design was pre-experimental pre-post design. This research was done from 8th to
31st of January 2018. Population of this research was adolescent girls who had dysmenorea. The
number of sample was 17 respondents. Sampling technique used purposive sampling technique,
according to inclusion and exclusion criteria. Measurement instrument of this research used NRS.
Data analysis was T-test. The average of dysmenorrhea pain intensity before done yoga was 6.06
and dysmenorrheapain intensity after yoga treatment was 3.76. Based on Dependent T-test, the
research obtained t-value was 10.286 with p-value 0.001. There was the difference of dysmenorrhea
pain intensity before and after yoga treatment where p-value (0.001)< (0.05). It’s suggested to
respondent to apply yoga to overcome dysmenorrhea pain accompanied by trained instructor so that
yoga treatment was accurate and safe.

Keywords : Dysmenorrhea, yoga

Pendahuluan 52,07%. Sama halnya di Indonesia, bahwa


Dismenorea merupakan kondisi medis angka kejadian dismenorea berdasarkan
yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang penelitian masih tinggi.4 Hasil Penelitian Sari
dapat menganggu aktivitas dan memerlukan (2017), kejadian dismenorea pada remaja putri
pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau usia 13–14 tahun di SMP N 4 Ungaran
rasa sakit di daerah perut maupun punggung. sebanyak 43 remaja (69,4%) dari jumlah 62
Nyeri tersebut timbul akibat adanya hormon responden. Angka kejadian dismenorea pada
prostaglandin yang membuat otot rahim remaja putri di Puskesmas Jimbaran terdapat 4
berkontraksi.1 Berdasarkan jenisnya orang (66,7%) dari 6 orang diantaranya
dismenorea dibagi menjadi 2 yaitu remaja putri yang mengalami dismenorea
dismenorea primer dan dismenorea sekunder. bertempat tinggal di Pondok Pesantren Al
Dismenorea primer adalah nyeri saat Mas’udiyyah Putri 2 Blater.5
menstruasi tanpa disertai kelainan organ Dismenorea terjadi bervariasi mulai
reproduksi. Dismenorea sekunder adalah nyeri dari yang ringan sampai berat. Dismenorea
menstruasi disertai dengan kelainan organ pada umumnya tidak berbahaya, tetapi sangat
reproduksi, misalnya: endometriosis, fibroids, mengganggu kegiatan atau aktivitas para
adenomyosis.2 wanita khususnya remaja. Beberapa cara yang
Angka kejadian dismenorea di luar dapat digunakan untuk menghilangkan atau
negeri berdasarkan beberapa penelitian masih menurunkan dismenorea, diantaranya secara
tinggi. Berdasarkan penelitian di University farmakologis maupun non farmakologis.
Turki Angka kejadian dismenorea dari Manajemen non farmakologis lebih aman
sejumlah 1266 mahasiswa terdapat 87,3% digunakan karena tidak menimbulkan efek
mahasiswa yang mengalami dismenorea.3 samping seperti obat-obatan. Mengurangi
Hasil penelitian Gagua et.,al (2012) di dismenorea dengan cara non farmakologis
Jerman, bahwa dari 2561 remaja putri yang diantaranya menggunakan kompres hangat
mengalami dismenorea primer sebesar
atau mandi air hangat, latihan fisik, tidur yang disimpulkan bahwa semua data berdistribusi
cukup, orgasme, latihan relaksasi atau yoga.2 normal.
Yoga merupakan kombinasi unik antara Tabel 1: Perbedaan Intensitas Nyeri
gerakan yang bermanfaat untuk meningkatkan Dismenorea Sebelum dan
kesehatan fisik dan cara bernafas serta Sesudah Diberikan Yoga.
meditasi yang dapat memberikan ketenangan Variabel Perlakuan N Mean SD T
p-
pikiran. Yoga merupakan kombinasi unik value
antara gerakan yang bermanfaat untuk Intensitas Sebelum 17 6,06 1,03 10,286 0,001
meningkatkan kesehatan fisik dan cara Nyeri Sesudah 17 3,76 1,64
bernafas serta meditasi yang dapat Berdasarkan tabel di atas, dapat
memberikan ketenangan pikiran.6 diketahui bahwa sebelum melakukan yoga
Berdasarkan studi pendahuluan di rata-rata intensitas nyeri dismenorea pada
Pondok Pesantren Al Mas’udiyyah Putri 2 responden sebesar 6,06. Kemudian intensitas
Blater Kecamatan Bandungan Kabupaten nyeri berkurang menjadi 3,76 sesudah
Semarang terdapat 300 santriwati yang sudah melakukan senam yoga.
menstruasi, ditemukan 210 (70%) mengalami Berdasarkan Uji T-dependen, diperoleh
dismenorea, mereka mengalami dismenorea nilai t hitung sebesar 10,286 dengan p-value
mulai dari tingkat ringan sampai berat. sebesar 0,001, p-value 0,001< (0,05),
Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap menunjukkan bahwa ada perbedaan secara
10 santriwati yang mengalami dismenorea signifikan intensitas nyeri dismenorea
didapatkan hasil 1 santriwati mengalami nyeri sebelum dan sesudah melakukan yoga pada
berat terkontrol, 2 santriwati mengalami nyeri remaja putri.
sedang, dan 7 santriwati mengalami nyeri
ringan. Rata- rata ke-10 santriwati menangani Pembahasan
nyeri dismenorea dengan istirahat dan minum Berdasarkan Uji T-dependen, diperoleh
obat pereda nyeri. nilai t hitung sebesar 10,286 dengan p-value
Berdasarkan data diatas peneliti tertarik sebesar 0,001. Terlihat bahwa p-value
untuk meneliti tentang “Yoga untuk 0,001< (0,05), ini menunjukkan bahwa ada
pengurangan intensitas nyeri disminorea”. perbedaan secara signifikan intensitas nyeri
dismenorea sebelum dan sesudah melakukan
Metode Penelitian yoga pada remaja putri.
Desain penelitian menggunakan quasi Sebelum dilakukan yoga, dismenorea
eksperiment dengan rancangan one group terjadi secara alamiah dan normal pada wanita
pretest–posttest design. Populasi sebanyak yang mengalami menstruasi. Hal ini terjadi
210 santriwati yang mengalami dismenorea. karena pada saat menstruasi biasanya terjadi
Teknik pengambilan sampel menggunakan peningkatan hormon prostaglandin yang dapat
teknik purposive sampling, responden 17 meningkatkan tonus miometrium dan
santriwati berdasarkan kriteria inklusi yaitu kontraksi uterus yang berlebih sehingga
Remaja Putri di Pondok Pesantren Al terjadi nyeri. Ada beberapa faktor lain yang
Masudiyyah Putri 2 Blater Jimbaran menyebabkan terjadinya dismenorea pada
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. responden antara lain yaitu stress dan
kurangnya olahraga. Didalam gerakan yoga
Hasil dan Pembahasan terdapat relaksasi nafas atau meditasi yang
Hasil dapat menurunkan stress yang dialami
Berdasarkan uji normalitas responden sehingga dapat menurunkan nyeri
menggunakan Saphiro Wilk, diperoleh nilai p- dismenorea.
value untuk variabel intensitas nyeri sebelum Relaksasi nafas dapat menurunkan
yoga sebesar 0,193>α (0,05) dan p-value nyeri dismenorea karena relaksasi nafas dalam
untuk variabel intensitas nyeri sesudah yoga yang dilakukan berulang akan menimbulkan
sebesar 0,298>α (0,05). Oleh karena kedua p- rasa nyaman, adanya rasa nyaman inilah yang
value tersebut lebih dari α (0,05), sehingga akhirnya akan meningkatkan toleransi
seseorang terhadap nyeri. Sesuai dengan Simpulan
penelitian yang dilakukan, responden yang Ada perbedaan yang signifikan
mengalami dismenorea akan diberikan intensitas dismenore sebelum dan sesudah
perlakuan yoga pada hari pertama mengalami dilakukan Yoga pada remaja putri di Pondok
dismenorea lalu mengukur skala nyeri setelah Pesantren Al Masudiyyah Putri 2 Blater
diberikan perlakuan yoga.7 Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Manfaat berlatih yoga antara lain: Semarang.
menambah kelenturan tubuh, melancarkan
sirkulasi darah, membangun kekuatan, DAFTAR PUSTAKA
memperbaiki postur dan mekanisme tubuh, 1. Judha, Mohamad et all. Teori Pengukuran Nyeri dan
Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2012.
meningkatkan kapasitas paru-paru, 2. Proverawati, Atikah & Misaroh, Siti. Menarche
mengendalikan emosi, mencegah stress, Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:
depresi, dan antistres, jantung yang sehat, Nuha Medika. 2009.
perbaikan sistem tubuh, anti penuaan, 3. Nugroho & UtamaMasalah Kesehatan Reproduksi
Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.3. 2014.
peningkatan kehidupan seksual, meningkatkan 4. Beddu, Suriani et al. Hubungan Status Gizi dan
daya konsentrasi, penerimaan terhadap diri Usia Menarche dengan Dismenore Primer pada
sendiri.8 Remaja Putri. The Sootheast Asian Journal of
Yoga bermanfaat dalam menurunkan Midwifery Vol.1, No. 1, Oktober 2015 hal; 16-21.
tingkat kecemasan remaja putri pada saat 2015.
5. Diana, Sari. Hubungan Stres dengan Kejadian
menstruasi.9 Yoga selain menjaga kebugaran Dismenorea Primer pada Mahasiswi Pendidikan
jasmani, yoga juga memiliki manfaat bagi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Analan.
kesehatan mental seperti menenangkan Jurnal Kesehatan Andalans Volume ; 4(2). 2015.
pikiran, meningkatkan kepercayaan diri, 6. Shindu, Pujiastuti. Panduan Lengkap Yoga Untuk
Hidup Sehat dan Seimbang. Bandung: Mizan
efisiensi, perhatian, mengurangi iritabilitas, Pustaka. 2013.
serta menciptakan pandangan positif terhadap 7. Sukarni K, Icesmi & Margareth ZH. Kehamilan,
hidup, serta menurunkan tingkat stres.10 Persalinan, dan Nifas dilengkapi dengan Patologi.
Analisis perbedaan terapi dismenorea Yogyakarta: Nuha Medika. 2013.
dengan metode effleurage, kneading, dan 8. Amalia, Astrid. Tetap Sehat dengan Yoga. Jakarta
Selata: Panda Medika. 2015.
yoga dalam mengatasi dismenorea 9. Liu, Xueqin. Postoperative Pain Intensity Assasmen:
menyatakan bahwa dari ketiga metode A Comparison of Four Scales in Chinese Adults.
tersebut metode yoga berefek besar dalam American Academy Of Pain Medicine; 1526-2375.
penurunan nyeri dismenorea. Dalam 2007.
10. Ratna, Ningsih. Efektivitas Paket Pereda Terhadap
penelitian ini disimpulkan bahwa yoga dapat Intensitas Nyeri pada Remaja dengan Dismenore di
menurunkan intensitas nyeri dismenorea dari SMA N 1 Kecamatan Curub. Jurnal Keperawatan
pada metode yang lain.11 Penelitian tentang Indonesia; pISSN1410-4490; eISSN 2354-
efektivitas senam dismenorea dan yoga untuk 9203.2011.
mengurangi dismenorea menyatakan bahwa 11. Purwanti, Sugi. Analisis Perbedaan Terapi
Dismenorhea dengan Metode Effleruage, Kneading,
yoga lebih efektif dari pada senam dismenorea dan Yoga dalam Mengatasi Dismenorhea. Jurnal
dalam mengurangi keluhan nyeri dismenorea Kebidanan Vol. V, No. 01, Juni 2013.
pada mahasiswi prodi kebidanan UNIPA 12. Ningrum, Nyna Puspita. Efektivitas Senam
Surabaya.12 Dismenore dan Yoga untuk Mengurangi Disminore.
Global Health Science; Volume 2 Issue 4; ISSN
2503-5088. 2017.
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

EFEKTIVITAS YOGA TERHADAP NYERI DISMENORE PADA REMAJA

Melda Friska Manurung1, Sri Utami2, Siti Rahmalia HD3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email : meldafriska26@yahoo.com

Abstract
Dysmenorrhea is increasing and excessive pain during menstruation. There is some pain management to overcome the
pain of dysmenorrhea, one of which is with yoga. This study aims to determine the effectiveness of yoga to decrease the
intensity of dysmenorrhea pain. The design of this research study "Quasy experiment" using "non-equivalent kontrol
group" which is divided into an experimental group and a control group. The study was conducted at SMK Negeri 7
Pekanbaru, the number of 30 students were taken using simple random sampling technique. Measuring instruments used
are observasi.Tindakan sheet was conducted for 45 minutes 3x to rest 5 minutes each treatment. The analysis used
univariate and bivariate analysis using the Mann Whitney and Wilcoxon. The study found a decrease in the intensity of
dysmenorrhea pain in the experimental group after given yoga (p value 0,000 < α 0,05) The results of this study that
merekomdasikan yoga can be used for young women, especially women who have dysmenorrhea to reduce the intensity
of pain dysmenorrhoea.

PENDAHULUAN kejadian dismenore merupakan gangguan


Remaja adalah periode perkembangan menstruasi dengan prevalensi terbesar 63,5%,
dimana individu mengalami perubahan dari diikuti oleh ketidak teraturan menstruasi
masa kanak-kanak menuju masa dewasa 31,2% (dalam Sumawati, 2010).
(Potter & Perry, 2005). Masa remaja terbagi Dismenore adalah nyeri selama
atas tiga tahap yaitu masa remaja awal: usia menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
sebelas tahun sampai empat belas tahun, masa uterus (Willson & Price, 2006). Penyebab
remaja pertengahan, usia lima belas tahun terjadinya dismenore dikarenakan adanya
sampai tujuh belas tahun dan masa remaja peningkatan kadar prostaglandin. Peningkatan
akhir, usia delapan belas tahun sampai dua ini akan mengakibatkan kontraksi uterus dan
puluh tahun (Wong, 2008). Masa remaja vasokonstriksi pembuluh darah. Aliran darah
adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak yang menuju uterus menurun sehingga uterus
ke masa dewasa yaitu antara usia sebelas tahun tidak mendapat suplai oksingen yang adekuat
sampai empat belas tahun hingga dua puluh yang menyebabkan nyeri intensitas nyeri
tahun (Wong, 2008). dipengaruhi oleh deskripsi individu tentang
Pada fase ini terjadi perubahan-perubahan nyeri atau persepsi pengalaman nyeri (Kelly,
secara biologis, kognitif, maupun psikologis. 2007).
Perubahan-perubahan ini memiliki implikasi Dismenore terjadi karena endometrium
pada remaja yaitu remaja agar dapat dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin
memahami hal-hal yang menjadi fakor resiko berlebihan, prostaglandin (PGF-2α) yang
kesehatan, promosi kesehatan, dan perilaku menyebabkan hipertonus dan vasokontriksi
yang dapat beresiko terhadap kesehatan. pada miometrium sehingga mengakibatkan
Perubahan biologis yang mendasar pada iskemia, disintegrasi endometrium,
remaja disebut pubertas, gangguan menstruasi perdarahan, dan nyeri (Morgan & Hamilton,
yang sering dialami perempuan seperti nyeri 2003; Wiknjosastro, 2007; Hillard, 2006).
perut bagian bawah, menstruasi yang tidak Dismenore berdasarkan penyebabnya dapat
teratur, nyeri pinggang, dan salah satunya yaitu dibedakan menjadi dua yaitu: dismenorea
dismenore (Kasdu, 2005). Hasil penelitian sekunder dan dismenorea primer. Dismenorea
Cakir M, et al., (2000) di Amerika presentase sekunder adalah nyeri haid yang disebabkan

1258
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

oleh kelainan ginekologi misalnya Supta Baddha Konasana, Mudhasana


endometriosis, infeksi rahim, kista/polip, (Pujiastuti & Sindhu, 2014). Frekuensi latihan
tumor sekitar kandungan atau kelainan yoga dapat dilakukan 10-15 menit atau
kedudukan rahim yang dapat menganggu sebanyak dua kali dalam sepuluh hitungan,
organ dan jaringan sekitarnya (Wiknjosatro, sambil mengatur nafas dalam (Senior, 2008).
2008). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
Penyebab dismenorea sekunder lainnya di SMK Negeri 7 Pekanbaru pada bulan
yaitu karena pemakaian kontrasepsi Intra Uteri Desember 2014. Sekolah ini merupakan
Device (IUD), dismenorea sekunder lebih sekolah yang memiliki jumlah siswi terbanyak
jarang ditemukan pada remaja, biasanya terjadi didaerah Rumbai. Observasi yang didapatkan
pada usia 25 tahun. Dismenorea primer adalah bahwa SMK Negeri 7 Pekanbaru siswi-
merupakan nyeri haid karena aktivitas uterus, siswinya tidak pernah mendapatkan
tanpa adanya kondisi patologis dari pelvis. penyuluhan tentang kesehatan. Observasi yang
Beberapa faktor penyebab dismenorea primer, dilakukan mengenai dismenore pada 12 siswi,
antara lain faktor kejiwaan, faktor konstitusi, keseluruhan siswi tersebut mengalami
faktor obstruksi kanalis servikalis dismenore. Selain itu data penunjang lainnya
(Wiknjosastro, 2009 ). didapatkan dari informasi UKS 8 dari 12 orang
Prevalensi dismenorea di dunia sangat siswi yang mengalami nyeri dismenore mereka
besar yaitu, rata-rata lebih dari 50% mengatasi dengan menggunakan obat anti
perempuan di setiap dunia mengalaminya nyeri menstruasi, 2 dari 12 orang mengatasi
(French, 2005), dalam Ningsih, 2011). dengan minyak kayu putih, beristirahat di
Presentase dismenore di Amerika Serikat UKS dan di kelas. Selain itu 2 orang siswi
diperkirakan hampir 90% wanita mengalami yang mengalami nyeri dismenore dibawa ke
dismenore dan 10-15% diantaranya mengalami puskesmas dengan keluhan nyeri hebat.
dismenore berat (Calis, 2011). Prevalensi di Mengurangi nyeri dismenore dapat
Malaysia prevalensi dismenore pada remaja menggunakan berbangai alternatif salah
sebanyak 62,3% (Liliwati, Vera & Khairani, satunya dengan yoga, yoga merupakan
2007). Prevalensi dismenore di Swedia 72%, alternatif untuk mengurangi nyeri dismenore
dan prevalensi dismenore di Indonesia sebesar dan mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-
64,25% yang terdiri dari 54,88% dismenore hari. Keuntungan yoga adalah salah satunya
primer dan 9,36% dismenore sekunder mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri
(Husain, 2013). dismenore. Berdasarkan fenomena diatas dan
Upaya penanganan untuk mengurangi studi pendahuluan yang dilakukan, maka
dismenore adalah dengan pemberian terapi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
farmakologi seperti obat analgetik, terapi tentang “Efektifitas Yoga Terhadap Nyeri
hormonal terapi dengan obat non steroid anti Dismenore Pada Remaja ”
prostaglandin dan dilatasi kanalis servikanalis Penelitian ini bertujuan untuk melihat
(Mitayani, 2011). Pengaruh nonfarmakologis efektifitas yoga terhadap nyeri dismenore pada
juga diperlukan untuk mengurangi dismenore, remaja. Perbandingan nyeri setelah tindakan
salah satunya dengan menggunakan teknik pada kelompok eksperimen dan kelompok
relaksasi, olah raga dan yoga (Asmadi, 2008). kontrol. Penelitian ini bermanfaat bagi
Yoga merupakan tehnik yang mengajarkan perkembangan ilmu keperawatan, bagi
seperti tehnik relaksasi, pernafasan, dan posisi sekolah, Teknik yoga dapat diaplikasikan oleh
tubuh untuk meningkatkan kekuatan, masyarakat khususnya para remaja putri untuk
keseimbangan dan mengurangi rasa nyeri. mengatasi dismenore sehingga remaja tetap
Beberapa gerakan yoga mampu mengubah merasa nyaman pada saat menstruasi dengan
pola penerimaan rasa sakit ke fase yang lebih demikian konsentrasi belajar tidak terganggu
menenangkan yaitu Pose Upavishta serta meningkatkan kualitas hidup remaja
Konasana, Buddha Kosana, Janu Shirsasana, untuk bersekolah. Bagi peneliti selanjutnya
1259
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

hasil penelitian ini dapat menjadi dasar sumber memenuhi kriteria inklusi. Teknik
data bagi peneliti selanjutnya yang ingin pengambilan sampel yang digunakan yaitu
melakukan penelitian, terutama tentang teknik random sampling dengan sistem undian
mengaplikasikan teknik yoga terhadap untuk menetapkan 15 sampel kelompok
penurunan nyeri dismenore. eksperimen dan 15 sampel kelompok kontrol.

METODOLOGI PENELITIAN HASIL PENELITIAN


Desain penelitian adalah bentuk Berdasarkan penelitian didapatkan
rancangan yang digunakan dalam melakukan hasil sebagai berikut:
prosedur penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian 1. Analisa univariat
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Tabel 1
rancangan quasy experiment, melakukan Gambaran karakteristik responden
pendekatan rancangan peneliti non-equivalent Total p value
control group design. Non-equivalent control Karakteristik (n=30)
N %
group adalah sebuah rancangan penelitian
dengan melibatkan dua kelompok yaitu Umur:
a. 16-17 14 46,7
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol b. 17-18 16 53,3 0,714
(Hidayat, 2008). Pada kelompok eksperimen
dilakukan pengukuran sebelum diberikan Jumlah 30 100
intervensi/perlakuan (pre-test) dan dilakukan Suku
pengukuran setelah diberikan responden
a.Melayu 2 6,7
intervensi/perlakukan (post-test). Sedangkan
b.Minang 12 40,0
pada kelompok kontrol tidak dilakukan 0,999
c.Jawa 14 46,7
intervensi namun tetap dilakukan pengukuran d.Batak 2 6,7
pre-test dan pos-test (Tjokonegoro &
Sudarsono, 2007). Jumlah 30 100
Sampel pada penelitian ini adalah pasien Dari tabel 1 diketahui bahwa umur
yang mengalami dismenore sebanyak 30 responden sebagian besar adalah rentang
responden. Desain penelitian yang digunakan 17-18 tahun sebanyak 16 orang (53,3%).
dalam penelitian ini adalah Quasi Sedangkan distribusi responden menurut
experimental dengan rancangan penelitian suku yang terbanyak adalah suku jawa
yaitu non-equivalent kontrol group. Non- dengan jumlah 14 orang (46,7%).
equivalent kontrol group adalah sebuah
rancangan penelitian yang melibatkan dua Tabel 2
kelompok yaitu kelompok eksperimen yang Rata-rata penurunan intensitas nyeri
diberi perlakuan dan kelompok kontrol yang dismenorea sebelum diberikan intervensi
tidak diberi perlakukan (Hidayat, 2008). pada kelompok eksperimen dan kelompok
Kelompok eksperimen dilakukan pengukuran kontrol
sebelum intervensi (pretest), diberikan Intensitas Nyeri Mean SD Min Max
Dismenorea
intervensi kombinasi yoga selama 45 menit sebelum Diberikan
sebanyak 3x dengan istirahat 5 menit dan Intervensi
setelah intervensi dilakukan pengukuran Eksperimen 5,20 0,41 5 6
(posttets). Sedangkan kelompok kontrol tidak Kontrol 5,13 0,64 4 6
dilakukan intervensi namun tetap dilakukan Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata
pengukuran pretest dan posttest. Pengukuran intensitas nyeri dismenorea pada kelompok
intensitas nyeri dismenorea menggunakan eksperimen sebelum diberi perlakuan
skala nyeri yaitu Numeric Rating Scale (NRS). adalah 5,20 dengan standar deviasi 0,41.
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswi Sedangkan rata-rata intensitas nyeri
SMK Negeri 7 Pekanbaru yang telah dismenorea pada kelompok kontrol
1260
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

sebelum tanpa diberikan perlakuan adalah Variabel Mean SD p value N


5,13 dengan deviasi 0,6 Sebelum 5,20 0,41 15
Intervensi
0,000
Setelah 4,20 0,41 15
Tabel 3 Intervensi
Rata-rata penurunan intensitas nyeri
Tabel 5 menunjukkan perbedaan rata-
dismenorea setelah diberikan intervensi
rata (pre-post) kelompok eksperimen dan
pada kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok kontrol. p-value 0,000 < α (0,05)
kontrol
Intensitas Nyeri Mean SD Min Max
dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan
Dismenorea intensitas nyeri sebelum diberikan
Setelah Diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi
Intervensi pada kelompok eksperimen.
Eksperimen 4,20 0,41 4 5
Kontrol 5,20 0,56 4 6
PEMBAHASAN
Tabel 3 diketahui bahwa rata-rata 1. Karakteristik responden
intensitas nyeri dismenorea pada kelompok Hasil penelitian yang telah dilakukan di
eksperimen setelah diberi perlakuan adalah SMK Negeri 7 Pekanbaru, didapatkan hasil
4,20 dengan standar deviasi 0,41. bahwa umur responden terbanyak berada pada
Sedangkan rata-rata intensitas nyeri rentang umur 17-18 tahun (53,3%). Hasil
dismenorea pada kelompok kontrol setelah penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
tanpa diberikan perlakuan adalah 5,20 dilakukan oleh Kirana dan Kartini (2013)
dengan deviasi 0,56. dengan hasil bahwa dismenorea pada
umumnya terjadi pada umur >17 tahun. Serta
2. Analisa bivariat penelitian yang dilakukan oleh Novia dan
Tabel 4 Puspitasari (2008) dengan hasil bahwa
Untuk mengidentifikasikan perbedaan dismenorea pada umumnya terjadi pada
penurunan intensitas nyeri dismenorea responden berumur 15-25 tahun karena pada
antara kelompok eksperimen dan kelompok umur tersebut wanita beresiko menderita
kontrol dengan menggunakan uji t dismenorea primer.
independent yaitu uji Mann-Whitney. Dismenorea pada umumnya terjadi 2-3
Penurunan intensitas nyeri dismenorea tahun setelah menarche yang ideal adalah 12-
setelah diberikan intervensi pada kelompok 15 tahun sehingga dismenorea lebih banyak
eksperimen dan kelompok kontrol terjadi pada usia 17-18 tahun. Pada umur
Variabel Mean SD P N
Kelompok 4,20 0,41 15
tersebut terjadi perkembangan seks sekunder
Eksperimen dan hormon tubuh tidak stabil sehingga dapat
0,000 merangsang hormon prostaglandin yang
Kelompok 5,20 0.,56 15
Kontrol menyebabkan kontraksi uterus meningkat dan
Tabel 4 menunjukkan penurunan setelah terjadi dismenorea (Manuaba, Manuaba, dan
diberikan yoga. Hasil yang diperoleh p Manuaba, 2009).
value = 0,000 p<α (0,05), maka dapat Hasil penelitian yang telah dilakukan di
disimpulkan ada perbedaan intensitas nyeri SMK Negeri 7 Pekanbaru, didapatkan hasil
dismenore setelah diberikan yoga. bahwa suku responden terbanyak adalah suku
Jawa (46,7%). Hal ini terjadi karena lokasi
Tabel 5 penelitian merupakan daerah yang dominan
Penurunan intensitas nyeri dismenorea masyarakat memiliki suku Jawa sehingga
pada kelompok eksperimen sebelum dan kebanyakan siswi yang ada di SMK N 7
setelah diberikan kombinasi yoga Pekanbaru adalah suku Jawa. Potter dan Perry
(2005), keyakinan dan nilai-nilai budaya
mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri.
Karena setiap individu mempelajari apa yang
1261
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

diharapkan dan yang diterima oleh orang responden. Hasil nya menunjukkan
kebudayaan mereka. bahwa responden mengalami penurunan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di intensitas nyeri dengan (p-value = 0,000).
SMK Negeri 7 Pekanbaru pada 30 responden Pujiastuti (2014), yoga hanya melibatkan
yang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu sistem otot dan respirasi dan tidak
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. membutuhkan alat lain sehingga mudah
Kelompok eksperimen diberikan yoga selama dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
45 menit sedangkan kelompok kontrol tidak Sehingga, latihan seperti dengan
diberikan perlakukan. Pada kedua kelompok menggerakkan panggul, dengan posisi lutut,
dilakukan pengukuran intensitas nyeri dada dan latihan pemanasan dapat bermanfaat
dismenorea menggunakan Numeric Rating untuk mengurangi dismenore.
Scale (NRS). Yoga adalah suatu cara tehnik
Pengukuran intensitas nyeri dismenorea relaksasi, tehnik relaksasi memberikan efek
didapatkan hasil rata-rata penurunan intensitas distraksi yang dapat mengurangkan nyeri kram
nyeri dismenorea sebelum diberikan yoga abdomen akibat dismenorea (Pujiastuti &
yaitu 5,20 pada kelompok eksperimen dan Sindhu, 2014). Efek relaksasi juga
5,13 pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rata penurunan intensitas nyeri dismenorea rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik, emosi
setelah diberikan yoga yaitu 4,20 pada serta menstimulus pelepasan endorfin (Simkin,
kelompok eksperimen dan 5,20 pada Whalley, & Keppler, 2008). Pelepasan
kelompok kontrol. endorfin dapat meningkatkan respons saraf
parasimpatis yang mengakibatkan vasodilatasi
Hasil uji Mann-Whitney untuk pembuluh darah seluruh tubuh dan uterus serta
perbandingan intensitas nyeri sesudah antara meningkatkan aliran darah uterus sehingga
kelompok eksperimen yang diberikan mengurangi intensitas nyeri dismenorea
perlakuan dengan kelompok kontrol yang (Ernawati et al., 2010).
tidak diberikan perlakuan menunjukkan nilai
p-value 0,000 nilai p-value < α (0,05), artinya Setelah yoga didapatkan bahwa intensitas
yoga efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea yang dialami responden
nyeri dismenore. Hasil akhir menunjukkan mengalami penurunan. Menurut Simkin et al
bahwa responden mengalami penurunan (2008) pernapasan lambat bertujuan untuk
tingkat stress dengan p-value 0,000 < α (0,05), memberikan efek rileks serta kontrol diri
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri,
rata-rata penurunan intensitas nyeri stres fisik dan emosi pada nyeri. Selain itu,
dismenorea setelah diberikan yoga pada sesuai pendapat dari Anggriana (2010) lakukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pemanasan ringan dengan tarik nafas dalam
yang tidak diberikan intervensi, sehingga Ha dengan menghitung 1,2,3 didalam hati dan
diterima. Bare dan Smeltzer (2002) tingkat hembuskan secara perlahan-lahan, kemudian
stress juga mempengaruhi terhadap kejadian lemaskan otot-otot tangan, kaki, pinggang dan
dismenore karena stress menimbulkan leher. Tujuannya untuk menaikkan suhu tubuh,
penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan meningkatkan deyut nadi dan mengurangi
otot-otot punggung bahwa sehingga kemungkinan cidera.
menyebabkan dismenore. Siswi yang mengalami dismenorea yang
Penelitian lain yang mendukung diberikan yoga merasakan rasa rileks yang
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan mengurangi kontraksi uterus dan kram
oleh Kartika (2012) tentang penurunan tingkat abdomen. Efek relaksasi menyebabkan
dismenore pada mahasiswa Fakutas Ilmu peningkatan respons saraf parasimpatis yang
Keperawatan UNPAD dengan menggunakan mengakibatkann efek vasodilatasi pembuluh
yoga. Penelitian tersebut dilakukan pada 20 darah uterus sehingga aliran darah uterus

1262
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

meningkat dan kontraksi uterus berkurang. menangani nyeri dismenorea dan


Serta stimulus mekanoresptor pada kulit menghindari penggunaan teknik
abdomen memberikan efek relaksasi otot farmakologi untuk penanganan nyeri
abdomen dan distraksi sehingga kram dismenorea.
abdomen yang dirasakan menjadi berkurang. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Maka dapat disimpulkan bahwa yoga Peneliti berikutnya menyarankan untuk
mengurangi intensitas nyeri dismenorea dilakukan penelitian lebih lanjut yang
dengan menstimulus mekanoresptor abdomen, berhubungan dengan dismenore seperti
memberikan efek relaksasi, dan distraksi. pengaruh kombinasi yoga & aroma teh/
aroma terapi terhadap tingkat nyeri
PENUTUP dismenore.
Kesimpulan
Penelitian tentang “Efektivitas yoga UCAPAN TERIMAKASIH
terhadap nyeri dismenore pada remaja” yang
Terimakasih kepada Universitas Riau melalui
telah dilakukan maka dapat disimpulkan usia
Lembaga Penelitian Universitas Riau serta
responden yang banyak mengalami dismenore
Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
adalah remaja yang umur 17-18 yaitu
memberikan kesempatan untuk dapat
sebanyak 16 orang (53,3%), sedangkan suku
mempublikasikan skripsi ini dan responden.
responden yang mengalami dismenore yang
sering terjadi adalah Jawa sebanyak 14 orang 1
Melda Friska Manurung: Mahasiswa
(46,7%). Rata-rata intensitas nyeri setelah
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
diberikan perlakuan pada kelompok
Riau, Indonesia
eksperimen adalah 4,20 dengan p value < α 2
Ns. Sri Utami, M.Med: Dosen Bidang
(0,05), sehingga dapat disimpulkan ada
Keilmuan Keperawatan Martenitas Program
perbedaan sebelum diberikan perlakukan dan
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen.
Indonesia
Rata-rata intensitas nyeri pada sebelum pada 3
Siti Rahmalia HD, SKp., MNS: Dosen
kelompok kontrol adalah (5,13%) dan sesudah
Bidang Keperawatan Medikal Bedah Program
(5,20%) dengan p value < α (0,05), sehingga
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
Indonesia
sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol.
Sedangkan perbandingan sesudah antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol p DAFTAR PUSTAKA
value < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan Asmadi. (2008). Teknik procedural
Ho ditolak. Hal ini berarti yoga efektif dalam keperawatan: Konsep dan aplikasi
menurunkan nyeri dismenore. kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba
medika
Saran
1. Bagi Insitusi Pendidikan Calis, A. K. (2011). Dysmenorhea. Diperoleh
Insitusi pendidikan diharapkan dapat dari: http// emedicine.medscape.com.
meningkatkan perkembangan ilmu Diakses tanggal 10 Februari 2015
pengetahuan dan menjadikan penelitian ini
sebagai evidence based practice dalam Ernawati, Hartiti, T., & Idris, H. (2010). Terapi
penanganan nyeri seperti dismenorea atau relaksasi terhadap nyeri dismenore pada
masalah kesehatan lain untuk masa yang mahasiswi universitas muhammadiyah
akan datang. semarang. Prosiding Seminar Nasional
2. Bagi masyarakat UNIMUS, 106-113. Diperoleh pada
Masyarakat khususnya remaja putri tanggal 23 Januari 2015 di
diharapkan dapat menggunakan yoga untuk http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn1
2012010/article/view/54/28
1263
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

Novia, I., & Puspitasari, N. (2008). Faktor


Husain, O. (2013). Hubungan pengetahuan resiko yang mempengaruhi kejadian
tentang dismenore dengan upaya dismenore primer, 96-103. Diunduh
penanganan pada siswi kelas X di pada tanggal 28 November di
SMKN 1 Batudaa. Di peroleh pada http://eprints.undip.ac.id/16077/1/Sri_P
tanggal 3 Desember 2014 di urwanti.pdf
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIK
K/article/download/2841/2817 Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).
Fundamental keperawatan: Konsep,
Hillard, P. A. J. (2006). Dysmenorrhea: proses, dan praktik. (Ed. 4). Jakarta:
Pediatrics in Review. 27: 64-71. Holder EGC
Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A. (2008).
Hidayat, A. A. A. (2008). Riset keperawatan Panduan lengkap kehamilan,
dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: melahirkan, dan bayi. Jakarta: ARCAN
Salemba Medika
Sindhu, Pujiastuti. (2014). Panduan lengkap
Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian yoga untuk hidup sehat dan seimbang.
keperawatan dan teknik analisis data. Bandung: Qanita
Jakarta: Salemba Medika Senior. (2008). Latihan perengangan.
Diperoleh 26 januari 2015 dari
Kasdu, D. (2005). Solusi problem wanita http://www.ciberned.cbn.net.id
dewasa. Jakarta: Puspa Swara
Siahaan, K., Ermiati., & Maryati, I. (2012).
Kelly, Tracey. (2007). 50 Rahasia alami Penurunan tingkat dismenore pada
meringankan sindrom pramenstruasi. mahasiswa fakultas ilmu keperawatan
Jakarta: Erlangga UNPAD dengan menggunakan yoga.
Diunduh pada tanggal 11 januari 2015
Kirana, D. P., & Kartini, A. (2013). Hubungan dari
asupan gizi dan polamenstruasi dengan http;//jurnal.Unpad.ac.id/ejournal/articl
kejadian anemia pada remaja putri di e/viewfile/709/755
SMAN 2 Semarang. Diperoleh pada
tanggal 11 Mei 2015 di Tjokronegoro, A., & Sudarsono, S. (2007).
http://eprints.undip.ac.id Metode penelitian bidang kedokteran.
Jakarta: Fakultas Kedokteran
Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan Universitas Indonesia
martenitas. Jakarta: Salemba Medika Wong, dkk. (ed.). (2008). Buku ajar
keperawatan pediatrik. (Vol 1).
Manuaba, I. A. C,. Manuaba, I. B. G. F., & Jakarta: EGC
Manuaba, I. B. G. (2009). Memahami
kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: Wilson, L. M. & Price, S.A. (2006).
EGC Patofisiologi: Konsep klinis proses-
proses penyakit. Jakarta: penerbit Buku
Ningsih, R. (2011). Efektifitas paket pereda Kedokteran EGC
terhadap intensitas nyeri pada remaja
dengan dismenore di SMAN
Kecamatan Curup. Diperoleh tanggal Winkjosastro, Syaifudin. A. B., &
11 januari 2015 dari Rachimmadhi, T. (2008). Ilmu
http;//www.lontar.ui.ac.id kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

1264
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

Wiknjosastro, H. (ed.). (2009). Ilmu


kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

1265
ANALISI PICO JURNAL

No. Judul Jurnal P ( Problem ) I ( Intervensi ) C ( Comparation ) O ( Outcome )


1. YOGA ATASI • Masalah yang diangkat • Penelitian ini • Penilitian yang • Hasil penelitian yang
NYERI SAAT dari Jurnal ini yaitu merupakan dilakukan oleh dilakukan oleh Melda
MENSTRUASI untuk mengetahui cara dilakukan dengan penulis Friska (2015) tentang
PADA REMAJA mengatasi nyeri haid terapi non menunjukkan efektifitas yoga terhadap
PUTRI yang di alami oleh farmakologi untuk bahwa yoga dapat nyeri saat disminore
wanita saat akan dan mengatasi nyeri mengurangi rasa pada remaja di Riau
terjadi menstruasi saat menstruasi nyeri disminore menunjukkan bahwa
• Populasi/ Patient pada dengan yoga efektif dalam
jurnal ini adalah remaja melakukan enurunkan nyeri saat
putri di MTS gerakan yoga menstruasi. Didukung
Darussalam Al – dengan cara oleh penelitian yang
Hafidz Kota Jambi mendemostrasikan dilakukan oleh Kartika
dengan jumlah remaja gerakan yoga (2012) tentang
63 orang dengan posisi penurunan tingkat
belasan disminore pada
• Pelaskanaan yoga mahasiswa Fakultas
dilakukan oleh 63 Ilmu Keperawatan
remaja putri, 54 UNPAD menyimpulkan
orang telah bahwa dengan
mendapatkan melakukan yoga
menstruasi dan 9 responden mengalami
orang belum penurunan intensitas
mendapatkan • Teknik nyeri.
menstruasi pengambilan
sampel dengan
2. YOGA UNTUK • Masalah yang diangkat • Desain penelitian purposive
PENGURANGAN dari Jurnal ini yaitu ini adalah pre sampling yang
INTENSITAS untuk menangani nyeri eksperimental sesuai dengan
yang dialami remaja pre-post design. kriteria inklusi dan

18
NYERI saat mengalami • Populasi eksklusi. Alat • Terdapat perbedaan
DISMENOREA disminorea sebanyak 210 ukur dalam intensitas nyeri
• Populasi/Patient 17 santriwati yang penelitian ini dismenorea sebelum dan
responden di Pondok mengalami menggunakan sesudah diberikan yoga
PesantrenAl dismenorea. NRS. Analisis dengan nilai p-value
Mas’udiyyah Putri Teknik data yang (0,001)< (0,05)
Jimbaran Semarang pengambilan digunakan Uji T- • Menerapkan yoga untuk
sampel test mengatasi nyeri
menggunakan • Rata-rata dismenorea dengan
Teknik purposive intensitas nyeri didampingi oleh
sampling, dismenorea instruktur yang sudah
responden 17 sebelum dilakukan terlatih sehingga
santriwati yoga 6,06 dan gerakan yoga yang
berdasarkan intensitas nyeri diberikan tepat dan
kriteria inklusi dismenorea aman.
yaitu Remaja sesudah dilakukan
Putri di Pondok yoga sebesar 3,76.
Pesantren Al Berdasarkan Uji
Masudiyyah Putri T-dependen,
2 Blater Jimbaran diperoleh nilai t-
Kecamatan hitung sebesar
Bandungan 10,286 dengan p-
Kabupaten value sebesar
Semarang 0,001

19
3. EFEKTIVITAS • Masalah yang • Observasi yang • Teknik • Hasil penelitian yang
YOGA diangkat dari Jurnal dilakukan pengambilan telah dilakukan di SMK
TERHADAP ini yaitu untuk untuk mengenai sampel yang Negeri 7 Pekanbaru,
NYERI melihat efektifitas dismenore pada digunakan yaitu didapatkan hasil bahwa
DISMENORE yoga terhadap nyeri 12 siswi, teknik random umur responden
PADA REMAJA dismenore pada keseluruhan siswi sampling dengan terbanyak berada pada
remaja. Perbandingan tersebut sistem undian rentang umur 17-18
nyeri setelah tindakan mengalami untuk menetapkan tahun (53,3%). Hasil
pada kelompok dismenore. Selain 15 sampel penelitian ini sesuai
eksperimen dan itu data kelompok dengan penelitian yang
kelompok kontrol. penunjang eksperimen dan 15 dilakukan oleh Kirana
• Penelitian ini lainnya sampel kelompok dan Kartini (2013)
merupakan penelitian didapatkan dari kontrol. dengan hasil bahwa
kuantitatif dengan informasi UKS 8 • Perbedaan ratarata dismenorea pada
rancangan quasy dari 12 orang (pre-post) umumnya terjadi pada
experiment, siswi yang kelompok umur >17 tahun. Serta
melakukan pendekatan mengalami nyeri eksperimen dan penelitian yang
rancangan peneliti dismenore kelompok kontrol. dilakukan oleh Novia
non-equivalent control mereka mengatasi p-value 0,000 < α dan Puspitasari (2008)
group design. Non- dengan (0,05)dan dapat dengan hasil bahwa
equivalent control menggunakan disimpulkan dismenorea pada
group adalah sebuah obat anti nyeri terdapat perbedaan umumnya terjadi pada
rancangan penelitian menstruasi, 2 dari intensitas nyeri responden berumur 15-
dengan melibatkan 12 orang sebelum diberikan 25 tahun
dua kelompok yaitu mengatasi dengan intervensi dan
kelompok eksperimen minyak kayu setelah diberikan
dan kelompok kontrol putih, beristirahat intervensipada
di UKS dan di kelompok
kelas. Selain itu 2 eksperimen.
orang siswi yang
mengalami nyeri
dismenore

20
dibawa ke
puskesmas
dengan keluhan
nyeri hebat
• Kelompok
eksperimen
dilakukan
pengukuran
sebelum
intervensi
(pretest),
diberikan
intervensi
kombinasi yoga
selama 45 menit
sebanyak 3x
dengan istirahat
5 menit dan
setelah intervensi
dilakukan
pengukuran
(posttets).
Sedangkan
kelompok
kontrol tidak
dilakukan
intervensi namun
tetap dilakukan
pengukuran
pretest dan
posttest.
Pengukuran
intensitas nyeri

21
dismenorea
menggunakan
skala nyeri yaitu
Numeric Rating
Scale (NRS).
Sampel dalam
penelitian ini
adalah 30 siswi
SMK Negeri 7
Pekanbaru yang
telah memenuhi
kriteria inlkusi

22
SOP SENAM YOGA UNTUK NYERI HAID
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

Disusun Oleh
1. Diaz( 1130018079 )
2. Supria ( 1130018065 )
3. Barokahnia Dianty( 1130018106 )
4. Asyrofi Muttaqin( 1130018112 )

Dosen Pembimbing
Chilyatiz Zahroh, S. Kep.,Ns.,M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
“SOP SENAM YOGA”
Definisi : Yoga, sebuah teknik fisik, mental, dan holistik alami yang telah
teruji, dapat menekan keparahan kram perut akibat PMS yang
melemahkan banyak wanita.

Tujuan : Pose yoga, atau “asana” untuk meringankan rasa sakit tertentu
dengan merentangkan pinggul dan sendi dan mengurangi stres
emosional yang dapat membuat otot tegang dan mengencang.
Indikasi :
Prosedur Persiapan 1. Matras
Pelaksanaan : Alat

Tahap Kerja 1. Reclining Twist


- Berbaring telentang, silangkan lutut kiri di
atas sisi kanan tubuh Anda.
- Rentangkan tangan lebar-lebar, posisi
wajah melihat ke arah kiri
- Tahan lima napas, rasakan tulang belakang
Anda memanjang dan berputar. -Anda
mungkin juga dapat mendengar beberapa
gemeretakan
- Gunakan otot perut untuk membalikkan
lutut ke posisi awal dan ulangi untuk sisi
lainnya

2. Wide Child’s Pose


- Tempatkan lutut di lantai, lebarkan
keduanya hingga jarak yang nyaman.
Kemudian lipat tubuh ke depan,
rentangkan lengan Anda di depan Anda.
- Istirahatkan dahi di atas matras atau
tolehkan kepala Anda ke satu sisi, tahan
lima napas. Putar kepala untuk menghadap
ke sisi sebaliknya dan tahan 5 napas lagi

3. Arching Pigeon
- Duduk di lantai dengan lutut kanan ditekuk
dan kaki kiri lurus memanjang di belakang
Anda
- Letakkan tangan di pinggul dan perlahan
lengkungkan punggung sampai Anda
merasakan rentangan optimal di pinggul
kiri depan. Jika variasi ini terasa terlalu
menyakitkan, bersandarlah ke depan dan
tempatkan tangan di depan Anda. Jika
Anda ingin peregangan yang lebih
maksimum, angkat kedua tangan terentang
di udara
- Tahan selama lima napas atau lebih, ulangi
pose untuk sisi sebaliknya

4. Camel pose
- Berlutut di atas tikar yoga dan raih
pergelangan kaki Anda dengan kedua
tangan — bisa salah satu saja (rentangkan
tangan yang bebas ke udara)
- Tumpu berat badan Anda ke depan, di
lutut, untuk meningkatkan peregangan di
paha depan, perut, dan dada. -Turunkan
kepala ke arah punggung dan tahan selama
5 napas. Tukar posisi tangan jika Anda
hanya menggunakan satu, kembali tahan
dalam 5 kali hitungan napas
- Angkat torso untuk mengembalikan tubuh
Anda kembali ke posisi awal

5. Cat pose
- Bertumpu pada kedua lutut dan telapak
tangan. Pastikan tangan lurus sejajar bahu
dan lutut di bawah pinggul
- Ambil napas dalam-dalam, kemudian
turunkan dagu perlahan menunju dada,
sejauh yang Anda bisa
- Lengkungkan punggung (seperti kucing
yang meregangkan tubuhnya) dan buang
napas saat Anda bangkit dari posisi. Ulangi
3-5 kali.

6. Tiger Pose
- Bertumpu pada kedua lutut dan telapak
tangan. Pastikan tangan lurus sejajar bahu
dan lutut di bawah pinggul
- Sekarang, angkat satu kaki dan rentangkan
menuju langit .Tahan selama tiga hitungan
napas
- Kembali ke posisi awal dan ganti posisi
kaki. Angkat kepala untuk mendongak ke
atas agar menjaga posisi tulang belakang
tetap selaras

7. Half Bound Squat


- Mulai dalam posisi jongkok biasa, satukan
kaki Anda berdekatan. Turunkan bokong
menuju tumit. Jika bokong tak sampai
tumit, selipkan lipatan selimut
- Tarik napas dan ayunkan lutut ke arah kiri
sambil memutar tubuh atas ke kanan.
Buang napas, capai siku kiri atas Anda
dengan tangan kanan dari belakang untuk
memperpanjang torso. Tahan lima napas
- Kemudian seret tangan kiri Anda di antara
lutut. Turunkan bahu kiri menghampiri
lutut kiri sejauh mungkin yang Anda bisa
(jadi Anda memeluk lutut dengan ketiak
Anda)
- Buka dada dan menatap ke atas bahu
kanan. Jaga pinggul selaras dan lutut
sejajar satu sama lain menghadap ke
depan. Bernapas terus selama 30 sampai 60
detik untuk 5 kali. Tarik napas, menatap
kembali ke depan, dan menghembuskan
napas untuk kembali ke posisi awal. Tukar
posisi.

Anda mungkin juga menyukai