Terapi Komplementer Kelompok 3 Kelas 5A
Terapi Komplementer Kelompok 3 Kelas 5A
OLEH :
KELOMPOK 03 KELAS 5A
Nama Kelompok :
1. Supria (1130018065)
2. Diaz Octavia A (1130018079)
3. Barokaniah Rizky Dianty (1130018106)
4. Asyrofi Muttaqin (1130018112)
FASILITATOR :
Ratna Yunitasari, S,Kep.,Ns.,M.Tr.Kep
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Anak
yang berjudul “KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALIATIF
PEMBAHASAN JURNAL EBN TERAPI YOGA UNTUK MENGURANGI
RASA NYERI PADA ANAK REMAJA DENGAN DISMINOREA” dapat selesai
seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari peran berbagai pihak yang memberikan bantuan secara materil dan
spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Fasilitator mata kuliah paliatif Ibu Ratna Yunitsari, S,Kep.,M.Kep.,M.Tr.Kep
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat penulis selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang membalas budi
baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak
ada gading yang tak retak, untuk itu kami pun menyadari bahwa makalah yang telah
penulis susun dan penulis kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekeliruan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka
pintu selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik
yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang, dan
apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan dihati
pembaca mohon dimaafkan.
Surabaya , Januari 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
JURNAL 1 1
JURNAL 2 7
JURNAL 3 10
ANALISIS PICO 18
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) 22
iii
iv
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
ABSTRACT
Menstruation is part of a regular process that prepares a woman's body every month for
pregnancy, which is controlled by the interaction of hormones released by the hypothalamus. In
general, women experience physical discomfort for several days before and during the first day of
menstruation in the form of pain or dysmenorrhea. Dysminorrhea is pain that arises during
menstruation which can interfere with daily activities. The prevalence of dysminorrhea in
Indonesia around 50% occurs in young women. As a result of menstrual pain, among others: about
20% of adolescents can not go to school because of pain during menstruation, so that academic
achievement decreases. There are several pain management to overcome dysminore one of which
is with yoga. The purpose of community service is to provide information to adolescents about how
to cope with pain during menstruation without painkillers with yoga movements the balasana
movemens. The materials used in this activity were leaflets, infocations, laptops, questionnaires
and stationery, while this activity was carried out on April 13-15 at MTS Darussalam Al-Hafiz
Jambi City. The results of this community service were female students knowing how to overcome
pain during menstruation by doing one of the yoga poses of child pose to reduce pain during
menstruation.
ABSTRAK
Menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus. Pada umumnya wanita mengalami ketidanyamanan fisik selama beberapa hari
sebelum dan pada saat hari pertama menstruasi berupa nyeri atau dismenore. Disminore adalah
nyeri yang timbul saat menstruasi yang dapat menganggu aktifitas sehari-hari. Prevalensi
disminore di Indonesia sekitar 50% terjadi pada remaja putri. Akibat dari nyeri saat menstruasi
antara lain: sekitar 20% remaja tidak dapat masuk sekolah karena nyeri saat menstruasi,sehingga
prestasi akademik menurun.Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi disminore salah
satunya adalah dengan yoga. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi
kepada remaja tentang cara mengatasi nyeri saat menstruasi tanpa obat penghilang rasa sakit
dengan gerakan yoga yaitu gerakan balasana. Bahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah
leaflet, infokus, leptop, kuesioner dan alat tulis, adapun kegiatan ini dilakukan pada pada tanggal
13-15 April di MTS Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi, Hasil dari pengabdian masyarakat ini
adalah siswi putri mengetahui memahami cara mengatasi nyeri saat menstruasi dengan
melakukan salah satu gerakan yoga child pose untuk mengurangi nyeri saat menstruasi.
217
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1, No. 3, November 2019
Doi: 10.36565/jak.v1i3.59
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
Yoga menjadi salah satu alternatif non farmakologi yang dapat dijadikan
pilihan olahraga yang memiliki banyak sebagai metode untuk menurunkan
manfaat sehingga semakin diminati banyak intensitas nyeri saat menstruasi, mudah
orang. Salah satu manfaat utama dan paling dilakukan dan dapat dilakukan kapan saja,
nyata dari yoga adalah meningkatnya menstruasi dan cara penanganan nyeri saat
fleksibilitas. Asana salah satu unsur yoga menstruasi secara non farmakologi salah
yang berkaitan dengan postur atau gerakan, satunya gerakan yoga dapat diintegrasikan
dapat melenturkan otot dan jaringan kedalam mata pelajaran kesehatan
pengikat disekitar tulang sendi. Proses ini reproduski.
melepaskan asam laktat yang biasanya
menyebabkan kekakuan, ketegangan, nyeri 2. Saran
serta kelelahan. Sehingga latihan yoga Pengabdian kepada masyarakat ini
secara teratur dapat mencegah munculnya diharapakan dapat menambah wawasan
berbagai keluhan di area tersebut. bagi remaja putri dalam memahami
(Woodyard 2011). disminore dan dapat menggunakan yoga
untuk menangani nyeri saat menstruasi
222
YOGA UNTUK PENGURANGAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA
Abstrak
Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi saat haid, dapat menganggu aktivitas dan
memerlukan pengobatan yang mempunyai gejala nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun
punggung. Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al Mas’udiyyah Putri 2 Blater Jimbaran
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, 300 santriwati yang sudah haid, terdapat 210 (70%)
yang mengalami dismenorea, ada beberapa cara untuk mengobati dismenorea mulai yaitu terapi
farmakologi dan non farmakologi. Salah satu metode non farmakologi yoga dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri dismenorea. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental pre-post design.
Penelitian dilaksanakan tanggal 8–31 Januari 2018. Populasi yaitu seluruh santriwati yang
dismenorea. Sampel sejumlah 17 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive
sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan NRS. Analisis data yang digunakan Uji T-test. Rata-rata intensitas nyeri dismenorea
sebelum dilakukan yoga 6,06 dan intensitas nyeri dismenorea sesudah dilakukan yoga sebesar 3,76.
Berdasarkan Uji T-dependen, diperoleh nilai t-hitung sebesar 10,286 dengan p-value sebesar 0,001.
Terdapat perbedaan intensitas nyeri dismenorea sebelum dan sesudah diberikan yoga dengan nilai
p-value (0,001)< (0,05). Menerapkan yoga untuk mengatasi nyeri dismenorea dengan didampingi
oleh instruktur yang sudah terlatih sehingga gerakan yoga yang diberikan tepat dan aman.
Abstract
Dysmenorrhea is a medical condition that occur when menstruation which can bother activity and
requires therapy which has symptom of with pain in both of stomach and back area. Result of the
previous study in Pondok Pesantren Al-Mas'udiyyah Putri 2 Blater Jimbaran, Bandungan District,
Semarang Regencyis got 300 teenage girls who had menstruation, there were 210 (70%) who had
Dysmenorrhea disease.There are some way to cure dysmenorrhea both of pharmacology and non
pharmacology therapy. One of them is yoga method which can be used to reduce dysmenorrhea
pain. This research design was pre-experimental pre-post design. This research was done from 8th to
31st of January 2018. Population of this research was adolescent girls who had dysmenorea. The
number of sample was 17 respondents. Sampling technique used purposive sampling technique,
according to inclusion and exclusion criteria. Measurement instrument of this research used NRS.
Data analysis was T-test. The average of dysmenorrhea pain intensity before done yoga was 6.06
and dysmenorrheapain intensity after yoga treatment was 3.76. Based on Dependent T-test, the
research obtained t-value was 10.286 with p-value 0.001. There was the difference of dysmenorrhea
pain intensity before and after yoga treatment where p-value (0.001)< (0.05). It’s suggested to
respondent to apply yoga to overcome dysmenorrhea pain accompanied by trained instructor so that
yoga treatment was accurate and safe.
Abstract
Dysmenorrhea is increasing and excessive pain during menstruation. There is some pain management to overcome the
pain of dysmenorrhea, one of which is with yoga. This study aims to determine the effectiveness of yoga to decrease the
intensity of dysmenorrhea pain. The design of this research study "Quasy experiment" using "non-equivalent kontrol
group" which is divided into an experimental group and a control group. The study was conducted at SMK Negeri 7
Pekanbaru, the number of 30 students were taken using simple random sampling technique. Measuring instruments used
are observasi.Tindakan sheet was conducted for 45 minutes 3x to rest 5 minutes each treatment. The analysis used
univariate and bivariate analysis using the Mann Whitney and Wilcoxon. The study found a decrease in the intensity of
dysmenorrhea pain in the experimental group after given yoga (p value 0,000 < α 0,05) The results of this study that
merekomdasikan yoga can be used for young women, especially women who have dysmenorrhea to reduce the intensity
of pain dysmenorrhoea.
1258
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
hasil penelitian ini dapat menjadi dasar sumber memenuhi kriteria inklusi. Teknik
data bagi peneliti selanjutnya yang ingin pengambilan sampel yang digunakan yaitu
melakukan penelitian, terutama tentang teknik random sampling dengan sistem undian
mengaplikasikan teknik yoga terhadap untuk menetapkan 15 sampel kelompok
penurunan nyeri dismenore. eksperimen dan 15 sampel kelompok kontrol.
diharapkan dan yang diterima oleh orang responden. Hasil nya menunjukkan
kebudayaan mereka. bahwa responden mengalami penurunan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di intensitas nyeri dengan (p-value = 0,000).
SMK Negeri 7 Pekanbaru pada 30 responden Pujiastuti (2014), yoga hanya melibatkan
yang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu sistem otot dan respirasi dan tidak
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. membutuhkan alat lain sehingga mudah
Kelompok eksperimen diberikan yoga selama dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
45 menit sedangkan kelompok kontrol tidak Sehingga, latihan seperti dengan
diberikan perlakukan. Pada kedua kelompok menggerakkan panggul, dengan posisi lutut,
dilakukan pengukuran intensitas nyeri dada dan latihan pemanasan dapat bermanfaat
dismenorea menggunakan Numeric Rating untuk mengurangi dismenore.
Scale (NRS). Yoga adalah suatu cara tehnik
Pengukuran intensitas nyeri dismenorea relaksasi, tehnik relaksasi memberikan efek
didapatkan hasil rata-rata penurunan intensitas distraksi yang dapat mengurangkan nyeri kram
nyeri dismenorea sebelum diberikan yoga abdomen akibat dismenorea (Pujiastuti &
yaitu 5,20 pada kelompok eksperimen dan Sindhu, 2014). Efek relaksasi juga
5,13 pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rata penurunan intensitas nyeri dismenorea rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik, emosi
setelah diberikan yoga yaitu 4,20 pada serta menstimulus pelepasan endorfin (Simkin,
kelompok eksperimen dan 5,20 pada Whalley, & Keppler, 2008). Pelepasan
kelompok kontrol. endorfin dapat meningkatkan respons saraf
parasimpatis yang mengakibatkan vasodilatasi
Hasil uji Mann-Whitney untuk pembuluh darah seluruh tubuh dan uterus serta
perbandingan intensitas nyeri sesudah antara meningkatkan aliran darah uterus sehingga
kelompok eksperimen yang diberikan mengurangi intensitas nyeri dismenorea
perlakuan dengan kelompok kontrol yang (Ernawati et al., 2010).
tidak diberikan perlakuan menunjukkan nilai
p-value 0,000 nilai p-value < α (0,05), artinya Setelah yoga didapatkan bahwa intensitas
yoga efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea yang dialami responden
nyeri dismenore. Hasil akhir menunjukkan mengalami penurunan. Menurut Simkin et al
bahwa responden mengalami penurunan (2008) pernapasan lambat bertujuan untuk
tingkat stress dengan p-value 0,000 < α (0,05), memberikan efek rileks serta kontrol diri
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri,
rata-rata penurunan intensitas nyeri stres fisik dan emosi pada nyeri. Selain itu,
dismenorea setelah diberikan yoga pada sesuai pendapat dari Anggriana (2010) lakukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pemanasan ringan dengan tarik nafas dalam
yang tidak diberikan intervensi, sehingga Ha dengan menghitung 1,2,3 didalam hati dan
diterima. Bare dan Smeltzer (2002) tingkat hembuskan secara perlahan-lahan, kemudian
stress juga mempengaruhi terhadap kejadian lemaskan otot-otot tangan, kaki, pinggang dan
dismenore karena stress menimbulkan leher. Tujuannya untuk menaikkan suhu tubuh,
penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan meningkatkan deyut nadi dan mengurangi
otot-otot punggung bahwa sehingga kemungkinan cidera.
menyebabkan dismenore. Siswi yang mengalami dismenorea yang
Penelitian lain yang mendukung diberikan yoga merasakan rasa rileks yang
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan mengurangi kontraksi uterus dan kram
oleh Kartika (2012) tentang penurunan tingkat abdomen. Efek relaksasi menyebabkan
dismenore pada mahasiswa Fakutas Ilmu peningkatan respons saraf parasimpatis yang
Keperawatan UNPAD dengan menggunakan mengakibatkann efek vasodilatasi pembuluh
yoga. Penelitian tersebut dilakukan pada 20 darah uterus sehingga aliran darah uterus
1262
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
1264
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
1265
ANALISI PICO JURNAL
18
NYERI saat mengalami • Populasi eksklusi. Alat • Terdapat perbedaan
DISMENOREA disminorea sebanyak 210 ukur dalam intensitas nyeri
• Populasi/Patient 17 santriwati yang penelitian ini dismenorea sebelum dan
responden di Pondok mengalami menggunakan sesudah diberikan yoga
PesantrenAl dismenorea. NRS. Analisis dengan nilai p-value
Mas’udiyyah Putri Teknik data yang (0,001)< (0,05)
Jimbaran Semarang pengambilan digunakan Uji T- • Menerapkan yoga untuk
sampel test mengatasi nyeri
menggunakan • Rata-rata dismenorea dengan
Teknik purposive intensitas nyeri didampingi oleh
sampling, dismenorea instruktur yang sudah
responden 17 sebelum dilakukan terlatih sehingga
santriwati yoga 6,06 dan gerakan yoga yang
berdasarkan intensitas nyeri diberikan tepat dan
kriteria inklusi dismenorea aman.
yaitu Remaja sesudah dilakukan
Putri di Pondok yoga sebesar 3,76.
Pesantren Al Berdasarkan Uji
Masudiyyah Putri T-dependen,
2 Blater Jimbaran diperoleh nilai t-
Kecamatan hitung sebesar
Bandungan 10,286 dengan p-
Kabupaten value sebesar
Semarang 0,001
19
3. EFEKTIVITAS • Masalah yang • Observasi yang • Teknik • Hasil penelitian yang
YOGA diangkat dari Jurnal dilakukan pengambilan telah dilakukan di SMK
TERHADAP ini yaitu untuk untuk mengenai sampel yang Negeri 7 Pekanbaru,
NYERI melihat efektifitas dismenore pada digunakan yaitu didapatkan hasil bahwa
DISMENORE yoga terhadap nyeri 12 siswi, teknik random umur responden
PADA REMAJA dismenore pada keseluruhan siswi sampling dengan terbanyak berada pada
remaja. Perbandingan tersebut sistem undian rentang umur 17-18
nyeri setelah tindakan mengalami untuk menetapkan tahun (53,3%). Hasil
pada kelompok dismenore. Selain 15 sampel penelitian ini sesuai
eksperimen dan itu data kelompok dengan penelitian yang
kelompok kontrol. penunjang eksperimen dan 15 dilakukan oleh Kirana
• Penelitian ini lainnya sampel kelompok dan Kartini (2013)
merupakan penelitian didapatkan dari kontrol. dengan hasil bahwa
kuantitatif dengan informasi UKS 8 • Perbedaan ratarata dismenorea pada
rancangan quasy dari 12 orang (pre-post) umumnya terjadi pada
experiment, siswi yang kelompok umur >17 tahun. Serta
melakukan pendekatan mengalami nyeri eksperimen dan penelitian yang
rancangan peneliti dismenore kelompok kontrol. dilakukan oleh Novia
non-equivalent control mereka mengatasi p-value 0,000 < α dan Puspitasari (2008)
group design. Non- dengan (0,05)dan dapat dengan hasil bahwa
equivalent control menggunakan disimpulkan dismenorea pada
group adalah sebuah obat anti nyeri terdapat perbedaan umumnya terjadi pada
rancangan penelitian menstruasi, 2 dari intensitas nyeri responden berumur 15-
dengan melibatkan 12 orang sebelum diberikan 25 tahun
dua kelompok yaitu mengatasi dengan intervensi dan
kelompok eksperimen minyak kayu setelah diberikan
dan kelompok kontrol putih, beristirahat intervensipada
di UKS dan di kelompok
kelas. Selain itu 2 eksperimen.
orang siswi yang
mengalami nyeri
dismenore
20
dibawa ke
puskesmas
dengan keluhan
nyeri hebat
• Kelompok
eksperimen
dilakukan
pengukuran
sebelum
intervensi
(pretest),
diberikan
intervensi
kombinasi yoga
selama 45 menit
sebanyak 3x
dengan istirahat
5 menit dan
setelah intervensi
dilakukan
pengukuran
(posttets).
Sedangkan
kelompok
kontrol tidak
dilakukan
intervensi namun
tetap dilakukan
pengukuran
pretest dan
posttest.
Pengukuran
intensitas nyeri
21
dismenorea
menggunakan
skala nyeri yaitu
Numeric Rating
Scale (NRS).
Sampel dalam
penelitian ini
adalah 30 siswi
SMK Negeri 7
Pekanbaru yang
telah memenuhi
kriteria inlkusi
22
SOP SENAM YOGA UNTUK NYERI HAID
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
Disusun Oleh
1. Diaz( 1130018079 )
2. Supria ( 1130018065 )
3. Barokahnia Dianty( 1130018106 )
4. Asyrofi Muttaqin( 1130018112 )
Dosen Pembimbing
Chilyatiz Zahroh, S. Kep.,Ns.,M.Kep
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
“SOP SENAM YOGA”
Definisi : Yoga, sebuah teknik fisik, mental, dan holistik alami yang telah
teruji, dapat menekan keparahan kram perut akibat PMS yang
melemahkan banyak wanita.
Tujuan : Pose yoga, atau “asana” untuk meringankan rasa sakit tertentu
dengan merentangkan pinggul dan sendi dan mengurangi stres
emosional yang dapat membuat otot tegang dan mengencang.
Indikasi :
Prosedur Persiapan 1. Matras
Pelaksanaan : Alat
3. Arching Pigeon
- Duduk di lantai dengan lutut kanan ditekuk
dan kaki kiri lurus memanjang di belakang
Anda
- Letakkan tangan di pinggul dan perlahan
lengkungkan punggung sampai Anda
merasakan rentangan optimal di pinggul
kiri depan. Jika variasi ini terasa terlalu
menyakitkan, bersandarlah ke depan dan
tempatkan tangan di depan Anda. Jika
Anda ingin peregangan yang lebih
maksimum, angkat kedua tangan terentang
di udara
- Tahan selama lima napas atau lebih, ulangi
pose untuk sisi sebaliknya
4. Camel pose
- Berlutut di atas tikar yoga dan raih
pergelangan kaki Anda dengan kedua
tangan — bisa salah satu saja (rentangkan
tangan yang bebas ke udara)
- Tumpu berat badan Anda ke depan, di
lutut, untuk meningkatkan peregangan di
paha depan, perut, dan dada. -Turunkan
kepala ke arah punggung dan tahan selama
5 napas. Tukar posisi tangan jika Anda
hanya menggunakan satu, kembali tahan
dalam 5 kali hitungan napas
- Angkat torso untuk mengembalikan tubuh
Anda kembali ke posisi awal
5. Cat pose
- Bertumpu pada kedua lutut dan telapak
tangan. Pastikan tangan lurus sejajar bahu
dan lutut di bawah pinggul
- Ambil napas dalam-dalam, kemudian
turunkan dagu perlahan menunju dada,
sejauh yang Anda bisa
- Lengkungkan punggung (seperti kucing
yang meregangkan tubuhnya) dan buang
napas saat Anda bangkit dari posisi. Ulangi
3-5 kali.
6. Tiger Pose
- Bertumpu pada kedua lutut dan telapak
tangan. Pastikan tangan lurus sejajar bahu
dan lutut di bawah pinggul
- Sekarang, angkat satu kaki dan rentangkan
menuju langit .Tahan selama tiga hitungan
napas
- Kembali ke posisi awal dan ganti posisi
kaki. Angkat kepala untuk mendongak ke
atas agar menjaga posisi tulang belakang
tetap selaras