Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum Ekologi

Nama : Ridho Ananda Saputra

NIM : 4401420058

Rombel : Pendidikan Biologi A 2020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2022
A. LOKASI DAN KOORDINAT

Lokasi pengenalan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ekologi
berada di Gedung D.11 Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
bagian ruang Laboratorium Ekologi

B. TANGGAL PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 15 Maret 2022, pukul 09.00 -
10.40 WIB

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum ini adalah :

1. Mengetahui macam alat dan bahan yang digunakan pada praktikmu ekologi.
2. Mengetahui fungsi dari alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
ekologi.
3. Mengetahui cara penggunaan dari alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ekologi.

D. LANDASAN TEORI

Ekologi mempelajari hubungan atau interaksi mahluk hidup dengan lingkungan


disekitarnya baik biotik maupun abiotik. Dalam mempelajarinya, diperlukan kegiatan
yang dinamakan praktikum untuk meningkatkan pemahaman dan substansi dari
ekologi. Melalui kegiatan praktikum dapat menjadi wahana belajar pendekatan
ilmiah, karena dengan praktikum akan memberikan pengalaman yang sangat
menunjang dalam melakukan pendekatan ilmiah, ini disebabkan karena dalam
kegiatan praktikum siswa akan diajarkan untuk merumuskan masalah, merancang
eksperimen, memakai alat, melakukan pengukuran, menginterpretasi data perolehan,
serta mengkomunikasikan dalam bentuk laporan (Muna, 2016). Praktikum dapat
dilakukan dilaboratorium maupun di ruangan terbuka tergantung tujuan dan kesediaan
alat dan bahan. Sebelum memulai kegiatan, harus diperhatikan penggunaan alat
praktikum di laboratorium.

Laboratorium merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan praktek atau


penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya
infrastruktur laboratorium yang lengkap (Gunawan, 2019). Sehingga, demi
keselamatan kerja saat melakukan penelitian, pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk. Hal ini karena, alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur
(Wijosoemarto, 2004).

E. ALAT DAN BAHAN


1. Meteran 13. Plankton Net
2. Altibarometer 14. Jaring Ikan
3. Termometer 15. Refraktometer
4. Luxmeter 16. Salinometer
5. GPS 17. PFF ( Point Frame
Frequency)
6. Termohygrometer
18. BOD ( Biochemical Oxygen
7. Soil Tester Demand)
8. Anemometer 19. COD ( Chemical Oxygen
9. Secchi Disk Demand)

10. Water Sampler 20. pH Meter

11. Ekma Grab Sampler 21. Kompas

12. Jala Surber 22. Clinometer

F. CARA KERJA

Diperkenalkan
nama, bentuk, Diperagakan
bagian- cara Dicatat hasil
bagiannya, serta menggunakan pengamatan
kegunaan setiap setiap alat
alat

G. HASIL DAN ANALISIS DATA

Tabel 1. Alat Ekologi Terestial

No Nama Alat dan Fungsi Prinsip Kerja Satuan


. Gambar Alat
1. Meteran Mengukur jarak Seperti roll atau Meter
dan ketinggian. gulungan yang
menampilkan
skala, yang
terbuat dari seng
tipis dan elastis
sehingga setelah
ditarik akan
menggulung
otomatis

2. Lux meter Mengukur Letakkan/arahkan Lux


intensitas bagian sensor lux
cahaya. meter pada sumber
cahaya yang akan
diukur
intenstasnya.
Cahaya akan
menyinari sel foto
sebagai energi
yang diteruskan
oleh sel foto
menjadi arus
listrik.
3. Termometer alkohol Mengukur Berdasarkan derajat
temperatur pemuian zat cair Celcius
(suhu) yang ada pada (C)
reservoir. Apabila
reservoir (tandon
alkohol)
bersentuhan
dengan benda
bersuhu panas,
maka zat cair
dalam reservoir
akan memuai. Arah
pemuaian zat cair
dalam reservoir
akan menuju jalur
pipa kapiler yang
berisi skala.
Berlaku
sebaliknya.
4. Soiltester Mengukur pH logam sensitif yang pH
dan kelembapan terdapat di ujung
tanah alat tersebut
menangkap
partikel-partikel air
yang terdapat di
dalam tanah dan
peka terhadap
konsentrasi H+ atau
OH-

5. Anemometer Mengukur hembusan angin m/d,


kecepatan angin yang mengenai atau
baling – baling km/j
pada perangkat
tersebut. Putaran
dari baling – baling
tersebut akan di
konversi menjadi
sebuah besaran
dalam bahasa
matematika.

6. GPS Mengetahui Pengukuran jarak Derajat,


lokasi dan (range) antara GPS menit,
koordinat Receiver dengan detik
satelit yang
memberikan lokasi
orbit.

7. Alti barometer Mengukur Mendeteksi Skala


kelembaban dan tekanan atmosfer atas
tekanan udara berdasarkan untuk
berdasarkan ketinggiannya ketinggi
ketinggian. terhadap an, skala
permukaan air laut bawah
yang dikonversikan untuk
dalam satuan feet. tekanan
udara
(atm)

8. Kompas Mengetahui arah gaya tarik menarik


mata angin antara magnet pada
jarum kompas
dengan kutub
magnet bumi.

9. Refraktometer Mengukur Menggunakan Brix


salinitas atau prinsip pembiasan
mengukur kadar cahaya ketika
gula (tergantung melalui suatu
jenis larutan. Ketika
refraktometernya cahaya datang dari
) udara ke dalam
larutan maka
kecepatannya akan
berkurang
(Hidayanto dkk,
2010)

10. Termohigrometer Mengukur suhu Berdasarkan Celcius


digital dan kelembaban fenomena yang untuk
ruangan. disebut penguapan suhu,
dingin. Ketika air dan
menguap dari suatu Presenta
permukaan, se untuk
permukaan akan kelemba
dingin karena ban
molekul air
membawa energi
panas dari
permukaan selama
penguapan.
11. Termohigrometer Mengukur suhu Berdasarkan Celcius
analog dan kelembaban fenomena yang (pada
ruangan. disebut penguapan skala
dingin. Ketika air kecil)
menguap dari suatu dan
permukaan, presenta
permukaan akan se (oada
dingin karena skala
molekul air besar)
membawa energi
panas dari
permukaan selama
penguapan.
12. Clinometer Mengukur tinggi Cahaya yang 
pohon. ditembakan ke
sudut atas pohon
dapat mengukur
titik sudut elevasi
sehingga dapat
dihitung tingginya
menggunakan
trigonometri atau
dengan konsep
kesebangunan
segitiga
13. Point frame frequency Menghitung Angkat besi yang
(PFF) frekuensi dan menggantung pada
densitas poin frame.
Jatuhkan dan
amati tanaman
pertama yang
tersentuh besi.
Catat hasil
pengamatan

Tabel 2. Alat Ekologi Perairan

No Nama Alat dan Fungsi Prinsip Kerja Satuan


Gambar Alat
1. pH meter Mengukur pH air didasarkan pada pH
potensial elektro
kimia yang terjadi
antara larutan
yang terdapat di
dalam elektroda
gelas yang telah
diketahui dengan
larutan yang
terdapat di luar
elektroda gelas
yang tidak
diketahui. Hal ini
dikarenakan
lapisan tipis dari
gelembung kaca
akan berinteraksi
dengan ion
hidrogen yang
ukurannya relatif
kecil dan aktif.
2. Salinometer Mengukur salinitas Berdasarkan % atau
air konduktivitas mg/L
atau daya hantar atau g/L
listrik. Semakin atau ppt
besar daya hantar (part
listrik yang per-
dihasilkan, maka thousand
semakin besar )
salinitas air yang
diukur.

3. Plankton net Mengambil Menyaring


plankton planton yang
masuk jaring
kemudian
terperangkap di
botol kecil

4. Jala ikan Mengambil ikan Menyaring ikan

5. Jala surber Mengambil bentos Merangkap


bentos di dasar
dengan
memanfaatkan
arus air
6. Eickman grab Mengambil sampel Buka alat untuk
tanah/pasir dari dapat mengeruk
dalam air sedimen.
Kemudian tali
dan pemberat
dipegang ketika
Eckman Grab
dijatuhkan ke
dasar perairan.
Saat penggeruk
sudah mencapai
dasar dan dapat
mengambil
sedimen,
pemberat
dijatuhkan agar
pengeruk tertutup.
7. Secchi disk Mengukur Prinisp penetrasi
kejernihan air cahaya dengan
berdasarkan mengacu pada
seberapa dalam plat putih sebagai
cahaya dapat penunjuk untuk
menembus mengetahui
dalam jarak
berapakahcahaya
dapat tembus
didalam air.
8. Water sampler Mengambil sampel Pengambil air
air di dasar dari dasar
perairan/terkendala perairan yang
ketinggian antara hasilnya tidak
air dengan orang dipengaruhi oleh
yang akan aliran atau
mengambil air pergerakan air di
tesebut dalam tabung
sewaktu tabung
diangkat.
Sehingga sample
tidak
terkontaminasi
aliran air dan
udara di atas.

H. PEMBAHASAN

Perangkat atau alat praktikum ekologi dapat dibagi menjadi dua jenis. Alat
ekologi terestrial untuk menunjang kegiatan praktikum di ekologi darat, dan alat
ekologi perairan untuk menunjang kegiatan praktikum ekologi di perairan. Semua
alat tersebut memiliki fungsi dan cara kerjanya masing-masing.

A) Alat Ekologi Terestrial.

Meteran merupakan alat ekologi tersetial yang digunakan untuk mengukur


panjang dan jarak. Satuan yang tercantum mulai dari milimeter, centimeter, dan
meter. Cara menggunakannya cukup mudah. Pertama, posisikan ujung pita
meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur. Kemudian, tarik
meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Setelah itu catat hasil
pengukuran jarak antara titik awal hingga akhir.

Luxmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya


intensitas cahaya (Gunadhi, 2002) dengan satuan lux yang disimbolkan dengan lx.
Bagian terpenting dari luxmeter adalah sensor cahaya karena berguna untuk
menangkap cahaya yang akan diukur. Cara menggunakan alat ini yaitu :

 Pertama, tekan tombol on atau tombol bulat dengan garis di tengah untuk
menyalakan alat.
 Setelah itu, tentukan kisaran range yang akan dijadikan acuan dalam
proses pengukuran. Untuk pengukuran cahaya alami disarankan
menggunakan range 2.000 lux.
 Arahkan sensor cahaya pada tempat yang ingin dilihat jumlah intensitas
cahayanya. Pilih lokasi yang strategis agar hasil pengukurannya akurat.
 Tunggu sebentar untuk mengetahui hasil pengukuran, sebab alat akan
menampilkan hasil beberapa saat setelah pengukuran (Erick, 2021).
Termometer digunakan untuk mengukur suhu. Termometer nondigital
terbagi dua yaitu termometer air raksa dan termometer alkohol. Prinsip dasar dari
alat ukur ini adalah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur
(Fadilah dan Helma, 2020). Cara kerjanya yaitu sebelum terjadi perubahan suhu,
volume air alkohol berada pada kondisi awal. Perubahan suhu lingkungan di
sekitar termometer direspon alkohol dengan perubahan volume. Volume alkohol
dalam tabung akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun. Skala perubahan volume menunjukkan derajat suhu/temperatur
lingkungan sekitar termometer.

Soil tester digunakan untuk mengukur pH dan kelembaban tanah.


Mekanisme dan prinsip kerja dari alat ini adalah logam sensitif yang terdapat di
ujung alat tersebut menangkap partikel-partikel air yang terdapat di dalam tanah
sehingga dapat mengetahui kadar kelembaban serta pH yang terkandung di dalam
partikel-partikel air tersebut (Alaydrus, 2013). Cara menggunakan alat ini
dengan:menancapkan ujung alat ke dalam tanah dan biarkan beberapa saat, lihat
skala besar untuh penentuan pH tanah,menekan tombol yang berada di samping
alat untuk menentukan kelembaban tanah setelah dibiarkan beberapa saat dan
melihat skala kecil sebagai penunjuk kelembaban tanah.

Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Cara kerja alat


ini dengan memasang tegak alat ke arah angina berhembus sehingga baling-baling
cekungnya akan berputar yang terhubung dengan dinamo di dalam alat sehingga
terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan putaran. Besarnya
arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan
kecepatan dalam knots, m/s, km/jam dan beaufort.

GPS digunakan untuk sistem navigasi dengan mengetahui lokasi dan


koordinat serta medan disekitar. Prinsip kerja: Sistem kerja GPS adalah dengan
menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (portable GPS murni,
ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS membutuhkan
transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi (lintang dan
bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian). Karena
GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat
terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah
satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal.

Sedangkan kompas juga berguna untuk navigasi tetapi hanya


menunjukkan arah mata angin. Prinsip kerja kompas ialah gaya tarik menarik
antara magnet pada jarum kompas dengan kutub magnet bumi. Cara
menggunakannya dengan memegang kompas dengan benar lalu baca dan cermati
jarum yang bergerak yang menunjukkan arah utara.
Altibarometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan atmosfer
berdasarkan ketinggian. Cara menggunakannya altimeter hanya tinggal diletakkan
di tempat yang akan diukur ketinggiannya.. Prinsip kerja dari alat ini ialah setiap
ketinggian memiliki lapisan udara dan tekanan yang berbeda-beda.

Termohigrometer digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban di


suatu tempat baik itu dalam ruangan maupun luar ruangan. Cara menggunakannya
hanya meletakkan thermohygrometer pada tempat yang ingin di ukur kelembaban
dan suhu udaranya. Kemudian tunggu beberapa menit dan lihat jarum pada skala
yang menunjukkan perubahan nilai. Skala kecil menunjukkan suhu, sedangkan
skala besar menunjukkan kelembaban.

Refraktometer digunakan untuk mengukur salinitas atau kadar glukosa


suatu larutan tergantung pada jenis refraktometernya. Alat ini menggunakan
prinsip indeks bias cahaya. Cara menggunakan alat ini cukup mudah, yaitu pada
ujung refraktometer ditetesi sampel madu yang akan diukur kadar airnya. setelah
ditetesi, langsung bisa dilihat dari indeks bias refraktometer tersebut. kadar air
ditunjukkan oleh batas tertinggi warna biru muda yang terdapat di skala metrik.
Perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu agar alat bekerja optimal. Selain itu
perawatan seperti membersihkan lensa setelah dipakai, menutup kembali penutup
lensa sangat, dan menyimpan di tempat yang kering sangat penting agar lensa
tidak kotor dan berjamur.

Klinometer berfungsi untuk mengukur tinggi pohon berdasarkan prinsip


sudut elevasi sehingga dapat dihitung tingginya menggunakan trigonometri atau
dengan konsep kesebangunan segitiga. Cara menggunakan alat ini cukup mudah
yaitu dengan menembakkan cahaya menuju ujung pohon yang akan diukur.
Kemudian masukkan angka yang tertera pada klinometer ke dalam rumus.

B) Alat Ekologi Perairan

pH meter digunakan untuk mengukur pH air. Alat pH meter mempunyai


prinsip kerja mengukur derajat keasaman berdasarkan potensial elektro kimia
yang muncul antara larutan dalam elektroda gelas dengan larutan di luar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Penggunaan pH meter digital sangat mudah.
Tekan tombol on pada alat, lalu ambil sampel atau masukkan ujung alat ke dalam
air yang akan diukur derajat keasamaannya.

Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas suatu perairan. Cara


menggunakannya dengan meletakkan di air yang akan diukur salinitasnya.
Kemudian baca nilai salinitas pada skala yang tertera. Prinsip kerja alat
berdasarkan daya hantar listrik. Semakin besar salinitas maka semakin besar pula
daya hantar listriknya begitu juga sebaliknya jika salinitasnya kecil maka semakin
kecil pula daya hantarlistriknya.
Beberapa alat ekologi perairan digunakan untuk mengambil sampel
organisme perairan. Plankton net adalah alat yang digunakan untuk mengambil
sampel planton di perairan. Cara menggunakan alat ini dengan cara turunkan alat
sampai kedalaman air yang diinginkan. Setelah mendapat sampel, planton net
ditarik ke atas dengan kecepatan konstan ketika sampel sudah tertampung
sehingga planton akan terperangkap di botol yang berada diujung jaring alat.

Jala ikan digunakan untuk mengambil ikan di perairan. Ukuran jala


bervariasi tergantung jenis dan ukuran ikan yang akan diambil. Cara
menggunakannya hanya dengan mengayunkan jala ke ikan target sehingga ikan
terjaring ke dalam jala.

Untuk mengambil bentos, dapat menggunakan alat bernama jala surber.


Cara penggunaannya yaitu permukaan jala surber diletakkan ke arah datangnya
air mengalir,kemudian di depan permukaan tersebut terdapat foot template yang
diinjak-injak agar organisme (bentos) masuk ke surber net bersama aliran airBesi
perseginya yang terletak di depan mulut surber net berfungsi untuk menentukan
wilayah/daerah yang kita cuplik.

Eickman grab digunakan untuk mengambil substrat atau sedimen di dasar


perairan. Prinsip kerja dari alat bahwa hasil sedimen tidak dipengaruhi oleh
adanya aliran atau pergerakan air di delam box sampel tersebut sewaktu box yang
diangkat dari dasar ke atas, sehingga sedimen yang telah diambil tersebut tidak
mengalami perubahan. Cara menggunakannya yaitu buka penutupnya dan atur tali
yang berguna untuk menutup alat sewaktu alat ditarik, kemudian masukkan alat
secara vertikal. Ketika sedimen sudah didapatkan, tarik dan angkat alat.

Water sampler digunakan untuk mengambil sampel air pada kedalaman


tertentu dengan hasil yang tidak terkontaminasi aliran air dan udara di atas. Cara
menggunakannya yaitu buka penutupnya. Kemudin masukkan alat ke dalam
kolam secara tegak lurus sampai ke dasar agar pemberat pemberat jatuh ke dalam
perairan. Jatuhkan pemberatnya hingga berbunyi dan ditarik pelan-pelan ke
permukaan

Secchi disk berguna untuk mengukur penetrasi cahaya (daya tembus)


dalam air sehingga dapat menunjukkan tingkat kejernihan air berdasarkan
seberapa dalam cahaya dapat menembus air. Cara penggunaannya dengan
masukkan alat ke dalam air dengan menjulurkan tali kemudian perhatikan sampai
jarak beberapa cahaya dapat tembus di dalam air.
I. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum pengenalan alat praktikum ekologi yaitu :

1. Pengenalan alat praktikum sangat penting dilakukan untuk memberikan


pemahaman kepada pengguna alat agar dapat menggunakannya secara
baik dan benar, sehingga meningkatkan keamaan dan keselamatan dalam
menggunakan alat.
2. Alat praktikum ekologi dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
 Alat ekologi terestrial : alat praktikum ekologi yang digunakan
untuk praktikum pada ekosistem daratan atau yang dioperasikan di
lokasi terestial. Yang termasuk alat ekologi terestrial yaitu
thermohygrometer, soiltester, meteran, luxmeter, anemometer,
altibarometer, kompas brunton, barotermohygrometer, clinometer,
refraktometer, termometer, dan point frame frequency.
 Alat ekologi perairan : alat praktikum ekologi yang digunakan
untuk praktikum pada ekosistem perairan atau yang dioperasikan di
lokasi perairan seperti ecchi disk, watersampler, eickmangrab,
salinometer, pHmeter, jala ikan, jala surber, dan plankton net.

J. DAFTAR PUSTAKA

Alaydrus, dkk. 2013. ‘Pengenalan Alat-Alat Praktikum’. Jurnal Biologi 1(1): 1-8.

Erick, Yosua. 2021. Mengenal Lux Meter, Alat Pengukur Intensitas Cahaya.
Diakses melalui Stella Maris College https://stellamariscollege.org/lux-
meter/ pada 19 Maret 2021.

Fadilah, H. and Helma, H., 2020. ‘Penaksiran suhu ruangan pada termometer
dengan menggunakan Inverse Regression.’ Journal Of Mathematics
UNP, 5(1).

Gunadhi, A., 2002. ‘Perancangan dan Implementasi Alat Ukur Cahaya


Sederhana.’ Proceedings, Komputer dan Sistem Intelejen (KOMMIT 2002).

Gunawan, I. 2019 ‘Managemen Pengelolaan Alat dan Bahan di Laboratorium


Mikrobiologi’, Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), p. 19.
doi:10.14710/jplp.1.1.19-25.

Hidayanto, E., dkk. 2010. ‘Aplikasi Portable Brix Meter Untuk Pengukuran
Indeks Bias.’ Berkala Fisika, 13(4), pp.113-118.
Muna, I.A. 2015. ‘Optimalisasai Fungsi Laboratorium IPA Melalui Kegiatan
Praktikum Pada Prodi PGMI Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo.’
Kodifikasia 10, no. 1.

Wirjosoemarto, K. 2004. Teknik Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.


Bandung: UPI.

K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai