Anda di halaman 1dari 3

Gaya Kepemimpinan

Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya dan
menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi. Pada sebuah
organisasi pemimpin memilik cara, ciri, kebiasaan, serta cara mempengaruhi bawahan dengan
gaya masing-masing. Gaya kepemimpinan seorang pemimipin akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja para bawahannya, input serta output yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.

Menurut Rivai (2003: 41), gaya kepemimpinan adalah ketika pemimpin memiliki
sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin secara nampak maupun tidak yang bertujuan untuk
mempengaruhi bawahannya agar tujuan dapat tercapai. Sedangkan Menurut Thoha (2017: 101),
gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi prilaku orang lain

Stoner (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai
pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi
pekerja. Stoner membagi dua gaya kepemimpinan yaitu:

1. Gaya yang berorientasi dalam mengawasi tugas pegawai secara ketat untuk memastikan
tugas dilaksanakan dengan memuaskan. Pelaksanaan tugas lebih ditekankan pada
pertumbuhan pegawai dan kepuasan pribadi.
2. Gaya berorientasi pada pegawai lain, menekankan pada memotivasi dibandingkan
mengendalikan bawahan. Gaya ini menjalin hubungan persahabatan, saling percaya, dan
salaing menghargai dengan pegawai yang sering kali diizinkan untuk berpartisipasi dalam
membuat keputusan untuk melaksanankan sesuatu.

Hersey & Blanchard (1992) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya
merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di
mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Terdapat empat gaya kepemimpinan menurut
Hersey dan Blanchard, yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan Instruktif


Gaya kepemimpinan instruktif merupakan gaya kepemimpinan dimana pemimpin lebih
banyak memberikan pengarahan, sedikit atau kurang memberikan dukungan. Gaya ini
dicirikan dengan komunikasi satu arah, inisiatif pemecahan masalah dan keputusan hanya
dari pemimpin, pemecahan masalah dan keputusan dari pemimpin, serta pengawasan
ketat dari pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh pemimpin.

2. Gaya Kepemimpinan Konsultatif


Gaya kepemimpinan konsultatif merupakan gaya kepemimpinan yang lebih banyak
memberikan pengarahan, dukungan terhadap bawahan. Gaya ini banyak memberikan
pengarahan dan semua keputusan dibuatnya, keputusan diambil berdasarkan masukan
bawahan, komunikasi berjalan dua arah, bawahan diberikan kebebasan mengajukan ide-
ide dan saran, namun keputusan tetap pada pimpinan.

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif


Gaya kepemimpinan partisipatif menekankan dukungan yang tinggi dalam pembuatan
keputusan dan kebijakan, dengan sedikit pengarahan. Posisi kontrol atas pemecahan
masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Bawahan diberikan
kelonggaran pengawasan, pemimpin cenderung memotivasi bawahan dibandingkan
mengawasi langsung, bawahan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, komunikasi
dua arah, hubungan yang saling mempercayai dan menghormati antar para anggota.

4. Gaya Kepemimpinan Delegatif


Gaya kepemimpinan delegatif lebih menekankan pimpinan sedikit memberikan
pengarahan dan dukungan, pemimpin juga kurang memberikan dukungan. Pemimpin
mendiskusikan masalah bersama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan.
Bawahan bertanggung jawab penuh kepada pemimpin, komunikasi dua arah untuk
mendiskusikan masalah bersama dan proses pembuatan keputusan didelegasikan secara
keseluruhan kepada bawahan.

LINK :
http://eprints.ums.ac.id/41294/4/BAB%20IR.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16911/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
http://repository.ubharajaya.ac.id/3235/1/Paper%20JIAM%20Pengaruh%20Gaya.pdf
https://www.academia.edu/4719834/MAKALAH_kepemimpinan

http://rahmadfitriyanto.blogspot.com/2017/11/gayatipe-tipe-kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai