1. Bagaimana antaraksi obat dengan tubuh, dalam hal ini obat membawa sifat fisika, kimianya
sendairi dan tubuh membawa sifat kimia, fisika serta biodinamikanya. atau khemobiodinamik. Apa
yang terjadi? Factor-faktor apa yang mempengaruhi sehingga biodinamika dapat terjadi, jelaskan!
o Dalam tubuh manusia, perjalanan obat memerlukan beberapa tahapan, mulai dari pelepasan
obat dari bentuk sediaannya, pelarutan, absorbsi, distribusi ke dalam jaringan atau organ,
metabolisme dan kemudian diekskresikan ke luar tubuh
o Perjalanan Obat di Dalam Tubuh
Prof. Jessie mengungkapkan bahwa banyak hal yang mempengaruhi pelepasan zat aktif
dari bentuk sediaannya. Misalnya pelepasan obat dari sediaan tablet konvensional
tergantung pada kekerasan, porositas, dan sifat permukaan tablet yang akan memfasilitasi
masuknya air ke dalam tablet sehingga tablet bisa pecah. Selanjutnya proses melarutnya
zat aktif yang sudah dilepaskan dari tablet tersebut dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika-
kimia zat aktif dan pH cairan saluran pencernaan. Pada tahap absorpsi kemampuan suatu
zat aktif melintas membran biologi menuju sirkulasi darah tergantung oleh
permeabilitas zat tersebut yang dipengaruhi oleh difusitas, koefisien partisi lemak air, dan
ketebalan membran.
Menurutnya, suatu zat aktif farmasi harus mempunyai kelarutan dan laju disolusi yang
baik, karena umumnya obat baru dapat diabsorbsi dalam bentuk terlarut. Laju disolusi
adalah kecepatan melarutnya zat padat dalam pelarut per satuan waktu. “Bila obat dapat
memenuhi persyaratan laju disolusi, maka obat tersebut juga akan dapat diabsorbsi
dengan baik oleh tubuh, “ ujarnya.
Selain farmasi fisika, dirinya mengungkapkan bahwa biofarmasi sebagai bidang ilmu yang
juga sangat penting dalam pembuatan sediaan farmasi yang aman dan berkhasiat.
Biorfarmasi merupakan bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara karakteristik sifat-
sifat fisika-kimia suatu zat aktif, bentuk sediaan, dan rute pemberiannya terhadap jumlah
dan kecepatan absorbsi obat yang dikenal dengan istilah ketersediaan
hayati obat. Penelitian Prof. Jessie yang berfokus pada bidang farmasi fisika dan
biofarmasi ini, lebih banyak mengenai kelarutan, laju disolusi, stabilitas, penetrasi obat
dan ketersediaan hayati obat dalam tubuh.
o Interaksi farmakokinetk
Interaksi dalam proses farmakokinetik,
yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme
dan ekskresi (ADME) dapat
meningkatkan ataupun menurunkan kadar plasma obat.
2. Berikan masing-masing 5 contoh rute pemberian obat (parental ; oral, sublingual, rektal),
(parental ; intravena, intramuscular, subkutan), dan (jalur lain ; inhlasi, topical, intranasal,
transdermal).
Jawab :
a. Oral : asam mefenamat, farmadol, natur-e, kloramfenikol, domperidon
b. Sublingual : uprima, subutex, suboxone, saphris, nitral
c. Rektal : stesolid diazepam, profecom ketoprofen, amecain suppositoria, pronalges
suppositoria, diastat gel
d. Intravena : isoket iv, ivanes, ranitidine, petidine, fetomenadion Vit k, gentamicin,
e. Intramuscular : bleomycin, gardasil (PF), Injeksi Intramuskular Cyanocobalamin, testosteron,
cetriaxon
f. Subcutan : ozenpic, humulin R, injeksi dupilumab, forixtra, fondaparinux subcutans,
g. Inhalasi : fartolin ihalaasi, velutine inhalation, meprovent, combivent udv, atrovent,
h. Topical : acifar krim, fungasol krim, esperson, benjolan, exoderil losion
i. Intranasal : Nasacort AQ Nasal Spray, Breathy Nasal Drops, Ayr Saline Nasal Gel, allergEeze,
modexa nasal spray.
j. Transdermal : trilac, adacel, flubio, havrix, mantoux
b. Klordiazepoksid
Bersifat
Sifat fisika kimia
Pemerian : serbuk hancur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya matahari
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam kloroform P, dan dlam
etanol 95% p
c. Trimetoprin
Bersifat basa lemah
Terabsorbsi baik di usus
Sifat fisika kimia
Tampilan : cair
Warna : coklat muda, kuning
pH : 9.3 - 10.0
Densitas : 1.210 - 1.250 g/cm3
Sifat oksidator : Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai
pengoksidasi.
d. Morfin
Bersifat basa lemah
Sifat fisika kimia
Rumus kimia : C17H19NO3
Masa molar : 285,543 g/mol
Pemerian :Kristal halus atau serbuk kristal warna putih
Kelarutan : kira-kira 62.5 mg/ml dlm air dan 1.75 mg/ml dlm alkohol pada 25°C
titik lebur : 255°C
e. Norepinefrin
Sifat fisika kimia
pH : 4 sampai 4,5
f. Dopamin
Bersifat basa lemah
Sifat fisika kimia
Rumus : C8H11NO2
Masa molar : 153,18 g/mol
Titik lebur : 128°C
Kelarutan : larut dalam air 60,0 g/100 ml
pH : 8,87
g. Propranolol
Bersifat
Sifat fisika kimia
Rumus molekul : C16H21NO2.HCl
Berat molekul : 259.3434 g/mol
Pemerian : Serbuk berwarna putih atau hampir putih
Stabilitas dalam bentuk garam, tidak stabil dengan HCO3-, untuk injeksi harus terlind
ung daricahaya, larutan punya stabilitas maksimal yaitu pada pH 3 dan dalam pH bas
a, propranolol stabiluntuk 24 jam di suhu kamar dalam DSW atau SN
h. Amfetamin
Besifat basa
Sifat fisika kimia
Rumus molekul : C9H3N
Masa molar : 135,2084 g/mol
Titik lebih : 285-281 °C
Kelarutan : larut dalam 9 bagian air, dalam 515 bagian etanol (95%) praktis tidak
larut dalam eter P.
Pemerian : serbuk halus: putih tidak berbau; agaak pahit disertai rasa tebal
i. Klorokuin
Bersifat basa lemah
Sifat fisika kimia
Rumus molekul : C18H26 CIN3
Berat molekul : 319,872 g/mol
Kelarutan : Mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol, dalam.