Anda di halaman 1dari 5

A.

Preformulasi

 Quinini Sulfas ( Farmakope Edisi III halaman 548 )

Struktur Kimia

Sinonim Kinina sulfat


Rumus molekul C 40 H 48 N 4 O4 . H 2 S O4 .2 H 2 O
Bobot molekul 783,0
Hablur berbentuk jarum;putih;tidak berbau;pahit. Oleh
Pemerian
pengaruh cahaya warna menjadi tua.
Larut dalam 810 bagian air dan dalam 95 bagian etanol
Kelarutan
(95%)P, sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Quinini Sulfas menghambat sintesis protein dan asam
nukleat, serta menghambat proses glikosis pada
Plasmodium falciparum. Kina juga bersifat toksik
terhadap parasit malaria dengan menghambat heme
Farmakologi
polymerase parasite. Dugaan lain mekanisme kerja yaitu
mengganggu replikasi atau transkripsi DNA
plasmodium (Quinine Drugs, 2018)

Farmakokinetik Kina cepat diabsorbsi ketika dikonsumsi per oral.


Penyerapan terutama terjadi pada duodenum.
Bioavailabilitas kina per oral orang dewasa yang sehat
adalah sekitar 76 – 88%. Kadar puncak dalam plasma
terjadi dalam 1 -3 jam. Dalam ikatan protein plasma, 78
-95% kina terikat pada a-1-acid-glycoprotein. Kina
dapat menembus sawar plasenta. Hanya sebagian kecil
kina dapat berpenetrasi ke dalam cairan serebrospinal.
Metabolisme kina terutama terjadi di hepar,
menghasilkan metabolit berupa 3-hydroquinine yang
memiliki 10% aktivitas obat. Walaupun waktu kina pada
orang dewasa sekitar 8 – 14 jam dan pada anak – anak
sekitar 6 – 12 jam. Eleminasi kina terutama terjadi
melalui biotransformasi rute hepatic. Eskresi obat terjadi
di feses, saliva, dan urin dalam bentuk metabolit yang
telah terhidroksi. Sekitar 20% obat yang dieliminasi,
adalah dalam bentuk yang tidak berubah kedalam urin.

Keasaman –
pH suspensi 1,0% b/v dalam asam klorida 0,1 N
kebasaan
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat Sebagai bahan zat aktif ( antimalaria )
Anak : dosis dalam sehari;
 1 tahun ke bawah : 100 mg – 200 mg
diberikan dalam 2 – 3 dosis
 1 – 3 tahun : 200 mg – 300 mg diberikan
dalam 2 – 3 dosis
 4 – 6 thun : 300 – 500 mg, diberikan
dalam 2 – 3 dosis
Dosis maksimum
 7 – 11 tahun : 500 mg – 1 g, diberikan
dalam 2 – 3 dosis
 12 – 14 tahun : 1 g – 2 g, diberikan dalam
2 – 3 dosis. Diberikan secara 7 hari
berturut turut
Dewasa : Satu kali minum 500 mg, dalam sehari 2 g,
diberikan selama 8 hari
 Pulvis gummosus ( Farmakope Indonesia ed III , Hal : 279 )
Struktur kimia

Rumus molekul C 12 H 22 O11

Sinonim Gomarab;gom akasia;gummi acaciae

Pemerian Hampir tidak berbau;rasa tawar seperti lendir

Kelarutan Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental


dan tembus cahaya. Praktis tidak larut dalam etanol
(95%)P.

Susut pengeringan Tidak lebih dari 0,5%

penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat dan Zat tambahan sebagai zat pengikat


penggunaan

 Sachari Albi (Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995 halaman 762)

Nama Lain Saccharum Album, Sucrosum, Sakarosa

Rumus Kimia C 12 H 22 O11

Pemerian Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau


berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau;
rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap
lakmus

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam
air mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter

Penyimpanan Dalam botol yang tertutup baik

Khasiat dan Zat tambahan (zat pengisi)


Pengguanaan

Nama Lain Saccharum Album, Sucrosum, Sakarosa

 Talkum ( Farmakope Indonesia edisi IV, Hal : 771 )

Rumus molekul C 12 H 11 H g 2 N O4

Sinonim Talk;talcum
Serbuk hablur sangat halus;putih atau putih kelabu,
Pemerian
berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan
Kelarutan dalam gliserin; lebih mudah larut dengan adanya asam
nitrat atau alkali hidroksida.
Khasiat dan pengunaan Zat tambahan sebagai zat penabur

 Aquadest ( Farmakope Indonesia ed III, Hal : 96 )

Struktur Kimia

Rumus molekul H8 O

Sinonim Air suling

Keasaman kebasaan Pada 10 ml tambahkan 2 tetes larutan merah metil P, tidak


terjadi warna merah metil P. terjadi warna merah. Pada 10 ml
tambahkan 5 tetes larutan biru bromtimol P; tidak terjadi warna
biru.

Amonium Pada 50 ml tambahkan 2 ml larutan kalium tetraiodohidrargirat


(II) basa P. Amati warna dalam tabung pembanding di atas
dasar putih; warna tidak lebih tua dari warna larutan
pembanding yang dibuat dengan mencampur 50 ml air bebas
amoniak P dan 2 ml amonium klorida encer P, yang dikerjakan
dengan cara yang sama.

Karbondioksida Pada 25 ml tambahkan 25 ml larutan kalsium hidroksida P,


biarkan selama 5 menit larutan jernih.

Zat teroksidasi Didihkan 100 ml dengan 10 ml asam sulfat encer P dan 0,5 ml
kalium permanganat 0,01 N, warna tidak hilang.

Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,001 % b/v; penguapan dilakukan di atas
tangas air hingga ke ring.

Pemerian cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

Khasiat & Zat pelarut


Penggunaan

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Anda mungkin juga menyukai