Anda di halaman 1dari 22

KODE ETIK PSIKOLOGI

tentang
“WAWANCARA PSIKOLOG”

OLEH:

Arifnal Hakim Amdimas

1815040115

Dosen Pengampu:
Nira Gusfika, M. Psi, Psikolog

Program Studi Psikologi Islam


Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
1443H/2021M
I. CURRICULUM VITAE (CV)
a. Sekilas Profil
Nama : Andhika Anggawira., M.Psi., Psikolog
Panggilan : Angga
Tempat/Tanggal Lahir : Padang/24 September
1980 Suku : Minang (Tanjung-Piliang)
Alamat Rumah : Komplek Wisma Utama Blok D4/4 Kelurahan Pulau Aie
Parak Laweh Lubeg Padang
Status : Menikah (1 istri, 2 anak)
Hobi : Membaca, Main futsal/sepakbola

b. Contact Person
085376987819 (WA)
anggawira4ever@yahoo.co.uk (email)
follow my ig : anggawira_psycholog
subscribe, like, comment our channel youtube lpt.eureka

c. Pendidikan Terakhir
S2 Profesi Psikolog Klinis Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
S1 Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Ekonomi Akuntansi Universitas Bung Hatta Padang (Not Finished)

d. Pekerjaan
1. Dosen Psikologi UPI YPTK Padang
2. Staf Ahli Pro Psychology Padang
3. Tim Softskill Pro Psychology untuk BLK Sumbar - Riau (Padang-Painan-Padang
Panjang-Lubuk Sikaping-Payakumbuh-Pariaman-Solok Selatan-Pekanbaru-Rokan
Hulu-Dumai)
4. Tim Assesor Pro Psychology
5. Freelance Tester/Interviewer
6. Tim Psikolog Pro Psycholog untuk PLN Padang, Solok, Bukittinggi, Payakumbuh
7. Psikolog (Napza,Gangguan Perkembangan, Gangguan Psikologis,Keluarga dan
Perkawinan,Penjurusan Karir-Minat-Bakat, Masalah Akademis)
8. Narasumber/Pemateri (Psychological First Aid, Psikologi Tanggap Bencana, Soft
Skill (Konsep Diri, Komunikasi, Kompetensi), Public Speaking, Pengembangan
Kepribadian, Konseling, Perkembangan Anak dan Remaja, Pengembangan SDM,
Penanganan Kasus NAPZA)
9. Relawan Pendampingan Psikologis Dalam Bencana Sigi, Donggala, Palu
10. Manajer Operasional Eureka Padang
11. Pemateri Public Speaking dan Pengembangan Kepribadian Eureka Padang
12. Konseptor Public Speaking, Pengembangan Kepribadian Eureka Padang
13. Pemateri Pelatihan Konseling Eureka Padang

e. Organisasi
HIMPSI Wilayah SUMBAR
1. Koordinator Divisi Humas 2017-2021
2. Anggota Divisi Pengembangan Organisasi 2014-2017

IPK Perwakilan SUMBAR


1. Divisi Humas dan Pengabdian Masyarakat 2017-2021

Asosiasi Psikologi Forensik Perwakilan Sumbar


1. Ketua APSIFOR SUMBAR 2020-2024
2. Sekretaris APSIFOR SUMBAR 2015-2019

PKBI Wilayah SUMBAR


1. Relawan

f. Organisasi Masa Lalu


KAMPUS
1. Sekretaris HMJ Akuntansi 2000/ 2001
2. Anggota Bidang Keaktoran Teater Pelangi 2000/ 2001
3. Ketua Komisi Keuangan Parlemen Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2001/ 2002
4. Kepala Keluarga Rapat Sebuah Teater 2003/2004
5. Sutradara Teater Pentas Naskah Nyonya-Nyonya Gedung Societet Militer
Jogjakarta 2007/2008
LUAR KAMPUS
1. Sekretaris Teater Suluah Bendang 1998/1999
2. Anggota Bidang Keaktoran Teater Nadi Martir1999/2000
3. Sekretaris Remaja islam Masjid Nurul Iqdam 1999/2001
4. Wakil Ketua Remaja Islam Masjid At-Taubah 1998-2001
5. Konseptor Event 17 Agustusan Komplek Wisa Utama 1998-2002

II. WAKTU PELAKSANAAN


Hari/ Tanggal : Jum’at, 22 Oktober 2021
Pukul : 09.00 – 11.30
Tempat : Cafe Suko Kopi, Jl Dr. Sutomo No.84, Padang Timur, Padang

III. GUIDLINE PERTANYAAN DAN JAWABAN PSIKOLOG

NO PERTANYAAN JAWABAN PSIKOLOG

1. Menurut Bapak, apa Beliau menjealaskan bahwa dalam himpunan


perbedaan dari HIMPSI Psikologi Indonesia itu ada terbagi 2, yaitu majelis
dengan majelis Psikologi Psikologi dan pengurus himpunan Psikologi. Yang
pak? mana pengurus ini terstruktur dengan adanya ketua
dan para jajarannya. sedangkan majelis Psikologi itu
sendiri bisa gimbarkan sebagai Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Presiden. Jadi
majelis Psikologi bisa dikatakan berada diatas
himpunan Psikologi. Yang mana secara kedudukan
Majelis Psikologi itu berada di ibukota Provinsi. Nah
jadi disetiap Provinsi ada majelis Psikologi pada
setiap provinsinya. Jadi otomatis di muyawarah
wilayah (musywil) akan ada pemilihan majelis
Psikologi. Secara kepengurusan itu minmal 4 orang
yaitu ada bidang etik dan bidang organisasi dan itu
juga melalui pemilihan. Nah untuk kepengurusan ada
ketua yang membentuk strukturalnya.
Tugas dari majelis Psikologi yaitu melakukan
pengawasan dan kemudian menentukan pelanggaran-
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
anggotanya. Jadi artinya jika terjadi pelanggaran
kode etik yang berhak memanggil/ menyelesaikan
persengketaan itu adalah majelis. Sementara HIMPSI
membuat program-program dan menjalankannya.

2. Dalam Kode Etik Psikologi Ada 3 pelanggaran yang dilakukan oleh Psikolog,
terdapat 3 tingkat yaitu:
pelanggaran yang terdapat Ringan : Salah prosedur atau salah dalam
dalam BAB II tentang administrasi dan skoringan
mengatasi Isu Etika pasal 4 Sedang: misalnya kesalahan dan bentuk penanganan
ayat 3, yaitu pelanggaran Berat: memanipulasi hasil dan itu bisa terjadi dalam
ringan, pelanggaran sedang Psikolog profersi apapun baik klinis, pio dan
dan pelanggaran berat, pendidikan.
apakah bapak bisa Untuk menghindari kesalahan ini, kuncinya adalah
memberikan contoh dari harus ada ketelitian dalam proses asesmen. Khususnya
ketiga kasus tersebut pak? dalam bidang klinis dan pendidikan, salah dalam
Dan kemudian adakah asesmen maka salah dalam diagnosa, jika salah dalam
pengalaman bapak mengenai diagnosa maka salah dalam memberikan terapi
pelanggaran kode etik ini intervensi. Jikalau dalam bidang PIO salah dalam
pak? asesmen maka salah dalam nasib orang, dalam artian
salah dalam asesmen maka salah dalam bentuk
intervensi kedepannya. Jadi kita sebagai mahasiswa
harus hati-hati dalam melakukan asesmen, dan
mengenai pengalaman pelanggaran kode etik
Psikologi ada kerahasiaan data yang harus dijaga
kerahasiannya.

3. Jika terjadi pelanggaran Jadi secara umum pelanggaran yang dilakukan oleh
dalam kode etik Psikologi, psikolog itu yaitu pelanggaran ringan, sedang, dan
menurut bapak bagaimana berat. Jika dianggap merugikan klien / user maka
mekanisme pelaporannya dapat mengadukan ke pengurus/ majelis Psikologi.
pak? Dan kapan pelanggaran Khusus untuk rekan sejawat harus mengatakan pasal
kode etik ini bisa dijatuhi berapa yang dilanggar.
hukuman pak?

4. Menurut Bapak, apakah ada Kalau untuk kompetensi, biasanya dari lembaga
perbedaaan komptensi yang sertifikasi Psikolog maka ada kompetensi Psikolog
harus dimiliki oleh oleh dan kompetensi asisten Psikolog. Pada asisten
Psikolog dibidang PIO, Psikolog, sepanjang tidak menyalahi Kode Etik
klinis, dan Pendidikan pak? misalnya dalam hal asesmen, alat tes, observasi dan
skoring. Jika dalam melakukan terapi selama ia
belum mempunyai sertifikasi/ sertifikat pelatihan
maka belum bisa melakukan intervensi. Intervensi
yang tidak boleh dilakukan oleh asisten Psikolog
termasuk ilmuan Psikologi adalah intervensi klinis.
Kalau intervensi non klinis seperti pelatihan itu
diperbolehkan. Kalau konseling juga diperbolehkan.
Batas wewenangnya adalah dalam melakukan
intervensi. Dan untuk masing-masing peminatan baik
PIO, Pendidikan maupun Klinis kompetensinya ada
di lembaga sertifikasi Psikolog.
Secara garis besar kompetensi yang dimiliki oleh
Psikolog adalah:
1. Melakukan asesmen (wawancara)
2. Melakukan diagnosa dan intervensinya
Dan untuk kompetensinya ini melibatkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Dan untuk
kompetensi ini harus ada sertifikasi dalam artian
harus ada pengakuan.

5. Bagaimana pandangan bapak Artinya diperbolehkan atau tidak ada masalah jika
tentang Psikolog yang tidak Psikolog tidak bekerja sesuai dengan bidangnya.
bekerja dibidangnya pak? Selama tidak ada larangan dalam Kode Etik Psikologi
Misalnya mereka seorang psikolog bisa bekerja dibidang apapun. Karena tidak
Psikolog PIO tetapi semua masyarakat mengetahui peminatan peminatan
bekerjanya dibidang klinis dalam Psikologi, dan Psikolog itu sama. Tetapi Klinis
pak. Apakah itu bisa masuk ke peminatan apa saja, karena dasarnya
diperbolehkan pak? itu ada di Klinis. Sedangkan Pendidikan sedikit susah
untuk masuk ke klinis karena harus ada
sertifikasinya. Bagian industri juga tidak bisa masuk
klinis sebelum punya sertifikasi atau mengikuti
pelatihan. Jadi untuk menambah kompetensinya
harus mengikuti pelaihan- pelatihan yang berkaitan
dengan keahlian-keahlian dia.
Jadi disimpulkan tidak ada permasalahan jika tidak
ada pasal yang mengaturnya.

6. Pada kasus diatas (pertanyaan Selama tidak menimbulkan permasalahan bagi user /
no 5), apakah mempengaruhi klien kedepan dan mampu jadi tidak apa-apa. Jika
efektifitas pekerjaan Psikolog tidak menimbulkan efek-efek yang merugikan klien
yang bersangkutan pak? tersebut. Jadi, masyarakat awam hanya tau bagi kita
adalah psikolog. Dan perihal peminatannya
tergantung kita untuk mengedukasinya. Jadi selama
tidak ada permasalahan dan psikolog mampu, maka
pekerjaan yang dilakukan walaupun tidak bidangnya
maka bisa dikatan efektif.

7. Jika terjadi hal ini pak, Tidak ada masalah, dari HIMPSI Sumbar sendiri awal
bagaimana tanggapan nya dari Psikolog klinis semua yang industrinya hanya
HIMPSI mengenai hal ini 1. Yang penting Psikolog yang bersangkutan mampu
pak? dan tidak merugikan kliennya.

8. Dalam hasil pemeriksaan Ada 6 bulan, jika lebih maka harus ulang tes
psikolog, apakah ada batasan psikologi kembali
waktunya pak? Dan jika lebih
dari itu bagaimana pak?
9. Terkait dengan menjaga Untuk menjaga kerahasian data klien, saya
kerahasian pak, bagaimana menyimpannya di ruangan. Diletakan dalam suatu
cara bapak untuk bisa arsip yang tidak boleh dibuka oleh siapapun.
menjaga kerahasiaan data Danuntuk menjaga kerahasian datanya, tidak boleh
klien pak? mempublishnya. Kita harus mampu menjaga
kerahasian data klien sesuai dengan kode etik.

10. Sebagai seorang Psikolog Tergantung pada kondisi dan situasinya, jika dia
pak, jika ada teman sejawat antara sesame Psikolog tidak masalah. Jika kita tau
bapak yang membocorkan da membocorkan data klien, maka tindakan kita yaitu
data klien, bagaimana mengingatkan dia. Dalam artian ada proses untuk
tindakan yang bapak lakukan mengingatkan dalam melakukan kekeliruan seperti
pak? itu. Jikalau sampai ke orang umum belum ada
kasusnya, tetapi kepada sesama psikolog bisa
dijadikan sharing kasus.

11. Tentang iklan diri Psikolog Iklan diri yang berlebihan seperti menjanjikan
yang berlebihan itu, menurut contohnya kamu 100 persen sembuh. Tentang
bagaiamana pak? mengiklan diri sendiri itu tidak boleh. Apalagi jikalau
memvideokan dan mengambil gambar tampak wajah,
dan juga ketika asesmen memfoto klien dengan
tampak wajah, dan jikalau pun ada maka terlebih
dahulu kita harus meminta izin dan juga tidak boleh
tampak wajah.

12. Bagamana pengalaman bapak Secara tertulisnya, tidak ada menerima barter tetapi
selama ini dalam menangani dengan tunai sebagai bentuk penghargaan atas apa
klien, apakah pernah yang dilakukan. Jika dilakukan dengan barter maka
dilakukan dengan barter pak? dilakukan sesuai dengan tempatnya. Kalau tempatnya
di kota, bisa dikatakan tidak mungkin. Jikalau
dipelosok, tergantung kepada psikolognya sendiri.
bisa dikatakan kondisional.
13. Lalu bagaimana cara Dengan mengikuti pelatihan dan menambah jam
psikolog untuk terbang. Kemudian kompetensi itu ada tiga, yaitu
mempertahankan atau pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan
menambah kompetensinya itu diartikan menambah jam terbang, sedangkan
pak? keterampilan itu adalah dengan mengikuti
keterampilan-keterampilan, dan sikap itu ada tiga
yang harus dipertahankan yaitu ada kejujuran,
kedisiplinan, dan hubungan sosial.

14. Mengenai konseling Itu tergantung pada hasil asesmen dan diagnose kita,
Psikologi dan terapi makanya kita harus hati-hati. Dari asesmen itu bukan
Psikologi pak, apa perbedaan hanya hasil wawanara kita dan alat tes, tetapi dari
yang mencolok antara sanalah kita dapat menentukan konseling saja atau
konsleing psikologi dan kita melakukan suatu treatment suatu perlakukan
Terapi Psikologi pak? Dan untuk mengubah ketidaknyamanan yang ia rasakan.
bagaimana caranya kita Nah jadi konseling itu suatu senin yang dilakukan
mengkategorikan apakah dengan cara berkomunikasi, dalam istilahnya
mereka akan mengikuti konseling terapeutik. Sementara intervensi berupa
konseling Psikologi atau perlakuannya misalnya rileksasi, hipnotis,
terapi Psikologi pak? hipnoterapi. Yang membedakan adalah yang satu ada
untuk tindakan, artinya tindakan fisik sementara yang
staunya lagi adalah komunikasi. Psikoterapi itu hanya
untu kasus- kasus yang sedang atau berat yang
berdasarkan diagnose kita. Makanya dari hal ini kita
harus hati-hati dalam proses asesmen.

15. Lalu pak, apakah Boleh, hal yang tidak diperbolehkan adalah dia
diperbolehkan klien kita menjadi klien kita dan juga menjadi klien orang lain.
mengikuti konseling Artinya harus satu penanganan. Karena setiap orang
psikologi dan terapi psikologi punya diagnosasnya sendiri, sehingga hasilnya jelas
secara bersamaan pak? dan tidak campur baur. Konseling Psikologi dan
Terapi Psikologi boleh dilakukan bersamaan, karena
didalam terapi Psikologi juga terdapat konseling
Psikologi.

16. Mengenai pelatihan pak, Jadi briefing (penjelasan singkat) itu sangat penting,
tentunya sebelum melakukan dengan adanya briefing ini jelas ada pemaknaannya.
pelatihan kita perlu Briefing ini bukan hanya pelengkap tetapi sangatlah
melakukan briefing pak. Jadi penting sebelum mela
seberapa penting briefing kukan pelatihan.
(penjelasan singkat) ini pak?
Apakah harus dilakukan atau
hanya pelengkap saja pak?

17. Kemudian ke Apsifor sendiri Beliau menjelaskan secara garis besarnya, Psikologi
pak, jadi gimana Forensik merupakan bidang layanan Psikologi yang
perkembangan Psikologi berkaitan dengan hukum perdata. Mulai dari masa
Forensik itu sendiri pak penyidikan sampai masukkelembagaan
terutama di Sumatera Barat kemasyarakatan layanan psikologinya. Apsifor
khusunya dalam satu tahun (Asosiasi Psikologi Forensik) Sumbar itu anggota-
terakhir pak? anggotanya , Psikolog Forensinya sudah banyak
menangani kasus-kasus dan khsusunya Psikolog
yang berada di Rumah Sakit Jiwa. Kegiatan yang
dilakukan oleh Apsifor Sumbar banyak yaitu
diantaranya pelatihan-pelatihan melalui online.
Kemudian pelatihan kompetensi Psikolog Forensik
dan pelatihan kompetensi asisten Psikolog Forensik.
Kalau untuk di Sumbar, Apsifor pernah menangani
kasus di payakumbuh yaitu seseorang yang memakai
baju paluarit. Karena pelaku secara tidak sadar
melakukan impulsive buying. Dia tidak sadar untuk
membeli sesuatu tanpa mengetahui dampaknya.
Secara impulsive ia melihat promosi di Instagram
dan membelinya dan ia juga memiliki distro,
sehingga ia menjadikan dirinya sebagai media
promosi. Ia tidak memikirkan akibatnya. Dan ia
kaget ketika melihat
pasalnya 12 tahun penjara. Jadi waktu itu untuk
memastikan iya atau tidaknya, Apsifor mengirimkan
perwakilan. Kemudian bergerak dan mewawancarai
bagaimana kronologisnya. Dan selanjutnya ia hanya
diperiksan oleh tentara dan polisi dan tidak ada
satupun yang mengarah ke politik. dan Psikolog
Forensik merekomendasikan untuk tidak dilanjutkan
dan bebas. Wawancara Forensik itu berebedadengan
wawancara lainnya, wawancara forensik harus detail
dan digali sedalam-dalamnya.

18. Saya masih kurang Beliau menjelaskan bahwa sesmen dan intervensi ini
mengetahui tentang asesmen sangat penting bagi Psikolog, dapat dikategorikan
dan intervensi, bolehkah memiliki nilai 10 dari
dijelaskan kembali pak 10. Asesmen itu berkaitan dengan observasi,
mengenai asesmen dan wawancara, dan alat tes yang tentunya harus
intervensi pak? Dan dikuasai. Kemudian melakukan pendiagnosaan yaitu
kemudian seberapa penting menentukan apa yang terjadi, dan berkaitan dengan
asesmen dan intervensi ini tindakan / intervensinya. Dimana intervensi ini yang
bagi psikolog pak? klinis dan non klinis.

19. Bagaimana seorang psikolog Ia menjelaskan bahwa kuncinya itu di asesmen, jika
melakukan intervensi agar salah dalam melakukan asesmen maka salah dalam
tidak terjadi kesalahan dalam melakukan diagnose dan salah dalam memberikan
membantu klien pak? terapi.

20. Sebagai penutup pak, apa Saya pernah menangani 3 kasus, dan kasus yang
saja pengalaman yang ketiga adalah kasus pendampingan saksi. Layanan
berkesan bagi bapak Psikologi itu diberikan atas permintaan APH (Alat
dalam Penegak Hukum) artinya jaksa, hakim, pengacara.
menjalankan tugas sebagai Karena kita tidak bisa secara tiba-tiba memberikan
seorang Psikolog pak dalam layanan Psikologi karena ini adalah hukum, pasal .
menangani kasus? jika terjadi pelanggaran dalam pemberian layanan
Psikologi maka dikenakan hukuman. Bagi tidak
anggota HIMPSI maka diberlakukan hukuman sesuai
dengan pasal yang dilanggar. Saya juga pernah
menyelesaikan kasus dimana ada kategori rasa
nyaman bernilai 1 sampai 10 bernilai paling tidak
nyaman. Pada saat itu kategorinya 8/ 9 dan klien
hanya diam saja. dan setelah dilakukan asesmen
dengan yang sudah diperintahkan, sampai akhirnya
turun menjadi 3/ 4 dalam artian sudah mulai nyaman
karena dapat menjalin rapport dengan baik.
Kemudian ketika menyelesaikan kasus narkoba,
punya kekhasan tersendiri. Dalam Psikologi Forensik
itu sendiri punya pengalaman yang luar biasa,
mengatasi kasusnya, dan mencari jurnalnya.

IV. KESIMPULAN
Dari Jawaban atas pertanyaan guidline wawancara yang telah ditanyakan, dari
wawancara yang sudah dilakasanakan, saya pribadi menarik kesimpulan bahwa seroang
Psikolog yang menjadi narasumber dalam wawancara Kode Etik ini bernama Andhika Angga
Wira dengan gelar M. Psi Psikolog. Lahir di Padang, 25 September 1980 lalu (berumur 41
Tahun). bapak Angga beralamat di Komplek Wisma Utama Blok D4/4 Kelurahan Pulau Aie
Parak Laweh, Lubeg, Padang. Sedangkan untuk riwayat pendidikan bapak Angga sendiri
pendidikan Bapak Angga menempuh jenjang S1 Psikologi di Universitas Gajah Mada (UGM)
di salah satu uviversitas yang berada di kota Yogyakarta dan setelah lulus dari S1 UGM,
beliau menlajutkan pendidikan S2 Profesi Psikologi Klinis di Universitas Islam Indonesia
yang juga masih berada dikota Yogyakarta. Bahkan beliau pernah mengambil kuliah di
jurusan Akuntansi di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Bapak Angga menuturkan
bahwa untuk sekarang ia memiliki kesinukan menjadi sebagai dosen psikologi di Universitas
Putra Indonesia (UPI- YPTK) Padang yang mana beliau mengampu mata kuliah Psikologi
Agama, dan disisi lain beliau juga mempunyai Biro dan sebagai Founder di CV Eureka Cab
Padang yang berlokasi pada Jl. Dr. Sutomo, Lubeg. Bapak Angga menjelaskan bahwa juga
masih aktif di Himpunan Psikologi Indonesia yang menjabat sebagai Human Koordinator.
Menjadi Humas di dua organisasi, yaitu di IPK dan API (Asosiasi Psikologi Islam), dan
Menjadi ketua dari Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik) Sumbar di periode 2020-2024.

Dari penjelasan bapak Angga yang mana beliau menjelaskan bahwasannya antara
majelis Psikologi berbeda dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Tugas dari
majelis psikologi melakukan pengawasan dan menentukkan pelanggran- pelanggaran kode
etik. Sedangkan tugas HIMPSI adalah membuat program-program dan menjalankannya.
Kemudian dalam Kode Etik Psikologi ada 3 tingkat pelanggaran yaitu pelanggaran berat,
sedang, dan ringan. Psikolog Angga ini tidak penah melakukan pelanggaran. Jika terjadi
pelanggaran dapat diajukan ke pengurus atau majelis Psikologi. Untuk kompetensi para
Psikolog itu melibatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk Psikolog yang tidak
bekerja dibidangnya diperbolehkan selama tidak menimbulkan masalah kerugian. Dari
HIMPSI sendiri diperbolehkan.
Untuk batasan waktu hasil pemeriksaan Psikologi adalah 6 bulan. Kita sebagai
seorang Psikolog harus mampu menjaga kerahasiaan data kliennya. Jika ada psikolog lain
yang membocorkan data kliennya, maka perlu diingatkan lagi. Dan untuk iklan diri yang
berlebihan itu tidak boleh, seperti menjanjikan untuk sembuh total. Dalam pengalaman bapak
Angga, belum pernah terjadi proses barter. Untuk menambah kompetensi bisa melalui
pengetahuan, keterampilan seperti pelatihan-pelatihan dan sikap. Konseling Psikologi
dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan klien, sedangkan terapi psikologi adalah
sebuah tindakan secara fisik seperti rileksasi. Antara konseling Psikologi dan terapi Psikologi
boleh dilakukan secara bersamaan.
Bapak Angga menjelasakan bahwa briefing dalam pelatihan itulah adalah hal yang
sangat penting. Selanjutnya dalam perkembangan psikologi forensik itu sendiri terutama di
wilayah Sumbar sudah ada Asosiasinya pada setiap provisi, kemudian sudah banyak
menangani kasus-kasus yang berat untuk diassemen dan dintervensi. Selanjutnya beliau
menjelaskan bahwa untuk seorang psikolog proses assesmen dan intervensi adalah dua hal
yang sangat penting, bahkan menjadi kunc dikarekan psikolog tentu tidak lepas dari assemen
dan intervensi, belia menggambarkan seberapa pentingnya proses assemen dan intervensi bagi
seroang psikolog jika diberi penilaian dari 1-10 beliau menjelaskan assesmen bagi seroang
psikolog bernilai 10, yang mana angka tersebut sudah menggambarkan bahwa assemen dan
intervensi bagi seroang psikolog ialah sangat penting sekali dan tidak bisa dipisahkan. Jadi
bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam proses asesmen inilah tentu seorang psikolog
harus lebih berhati-hati dan juga teliti akan proses assesmen dan intervensinya.
Lalu pada jawaban pertanyaan wawancara dari bapak Angga menceritakan bagaimana
bapak Angga memiliki pekerjaan yang dilakukan oleh bapak Angga memiliki keunikan
tersendiri bagi dirinya sendiri, sebab jika dilihat dari jam terbangnya bapak Angga sendiri,
beliau sudah banyaknya menangani kasus-kasus yang beanekaragam kasus, yang mana mulai
dari kasus ringan, sedang dan berat, bahkan beliau juga menceritakan bahwa ia juga pernah
menangani kasus yang menurutnya sendiri itu merupakan kasus yang konyol yang dia sebut
sebagai Stupid Case yang mana ketidaktahuan seseorang akan lambang yang
menggambarkan tentang organisasi tertentu yang ia aplikasikan pada baju sablon yang mana
ia memiliki usaha baju sablon disalah satu daerah dipayahkumbuh, yang menjadi kasus
konyol disini bahwa ia tidak tahu apa makna dari logo yang yang gunakan dipada sablon
bajunya tersebut sehingga ia diperiksa oleh pihak kepolisian, pada proses persidangan bapak
Angga yang menangani kasus tersebut memberikan beberapa bukti jurnal yang menguatkan
bahwa apa yang dilakukan orang tersebut berdasakan akan ketidaktahuannya dan tidak ada
unsur kesengajaan. Bapak Anggap sendiri menjelaskan ia sangat memiliki ketertarikan yang
lebih pada Psikologi Forensik sehingga dia juga lebih banyak menangani kasus-kasus yang
yang berbau forensik.
Di lain sisi ketertaikannya pada bidang forensi, bapak Angga menerangkan bahwa ia
juga sangat suka menjadi menjadi seroang dosen. Yang mana ia memiliki minat mengajarkan
sesuatu kepada orang banyak, karena bapak angga beranggapan bahwa hal yang baik harus
tetap dilestarikan apalagi hal yang berhubungan dengan ilmu yang mana ilmu tentu harus
diturunkan (diajarkan). Bapak Angga menjadi seorang dosen pada salah satu universitas yang
berada di kota padang, Universitas Putera Indonesia (UPI_YPTK) Padang. Beliau mengampu
mata kuliah Psikologi Agama.
Beliau menjelaskan bahwa sebagai masiswa psikologi apalagi sudah menduduki
semester 7 harus banyak-banyak mempersiapkan ilmu yang diperoleh, ia mengatakan bahwa
selagi masih bisa memperbaiki nilai-nilai mata kuliah yang kurang memuaskan pada
semester-semester sebelumnya, ada alangkah baiknya kita memperbaiki nilai pada semester
sebelumnya tersebut daripada tidak ada sama sekali karena ini hanya akan merugikan kita
sendiri karena menyia-nyiakan kesempatan, namun disisi lain beliau juga menjelaskan bahwa
nilai IPK tidaklah terlalu menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang, namun bukan berarti IPK
tidak penting, hanya saja nilai IPK tidak terlalu menunjukan kemampuan skill yang
diperlukan ditempat seseorang melamar pekerjaan. Bapak Angga menjelaskan bahwa
pengalamanlah yang juga menjadi faktor yang menentukan apakah seseorang bisa diterima
bekerja, dan juga beliau menyarankan untuk memperbanyak relasi pada dunia perkuliahan
bahkan diluar dunia perkuliahan agar nanti memudahkan kita dalam mencari pekerjaan, Dan
juga Alhamdulillah mendapatkan Psikolog yang bak dan mau membagikan ilmunya kepada
kami serta menceritakan pengalaman-pengalaman yang sudah dialaminya.
V. LAMPIRAN / DOKUMENTASI
Proses wawancara sendiri dilakukan dengan 2 cara, yaitu dilaksakan secara
offline dan online dikarenakan ada beberapa anggota kelompok bertempat tinggal jauh
diluar kota padang, untuk kelompok yang berdomisili dikota padang melaksakan
wawancara dengan psikolog secara tatap muka (offline) dan bagi anggota kelompok
yang berdomisili diluar kota padang melaksanakan wawancara dengan psikolog secara
daring (online) dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.

a. Dokumntasi wawancara offline


b. Dokumentasi wawancara online

Anda mungkin juga menyukai