Membicarakan tentang materi jalan cepat pertama kita harus tahu dulu apa itu jalan cepat? Untuk
mengetahui definisi dari jalan cepat, maka kita bahas dulu mengenai pengertian jalan cepat
berikut ini.
Pengertian jalan cepat adalah sebuah gerakan maju dimana kaki akan melangkah dengan
hubungan yang tidak terputus dengan tanah.
Ketika seseorang berjalan cepat, maka ia harus memastikan bahwasanya kaki depan harus selalu
menyentuh tanah sebelum kemudian kaki belakang tidak menginjak tanah.
Lebih sederhananya, pengertian jalan cepat adalah seperti halnya berjalan pada umumnya. Akan
tetapi ada penambahan kecepatan atau frekuensi langkah dan teknik gerakan. Adapun tekniknya
akan kami bahas dipenjelasan berikutnya.
Dalam perlombaan resmi, olahraga jalan cepat umumnya memakai lintasan sepanjang 5 dan 10
km untuk putri, 20 dan 50 km untuk putra. Jalan cepat pertama kali dipertandingkan dalam
kejuaraan resmi di London Inggris pada tahun 1867, kemudian seiring perkembangan zaman
olahraga jalan cepat menyebar di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Indonesia yang pada saat itu menyelenggarakan jalan cepat pertama sebagai nomor yang
diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah
untuk wanita: 5 km da 10 km, sedang untuk pria 10 km dan 20 km.
Nah itulah gambaran sekilas tentang pengertian jalan cepat, yang mana pada intinya jalan cepat
adalah seperti jalan pada umunya hanya saja dengan penambahan kecepatan dan menggunakan
teknik gerakan khusus. Seperti apakah teknik jalan cepat? yuk simak penjelasan selengkapnya
mengenai teknik-teknik jalan cepat di bawah ini.
Setelah mengenal apa itu pengertian jalan cepat? maka tibalah pada materi jalan cepat yang inti
yaitu teknik dasar jalan cepat yang hendaknya kamu ketahui terbagi menjadi 3 bagian.
Teknik dasar jalan cepat yang pertama adalah teknik start jalan cepat, yang dilakukan dengan
start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak memiliki pengaruh yang berarti, maka tidak
perlu ada teknik khusus yang harus dipelajari atau dilatih.
Sikap start pada umumnya menggunakan aba-aba “bersedia” peserta menempatkan kaki kiri di
belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-aba “ya” atau tembakan pistol, segera
langkahkan kaki kanan ke depan.
Saat kaki mendarat di tanah, hal yang harus diperhatikan adalah bagian tumit yang mendarat
pertama lalu ujung kaki. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada kaki
yang melayang.
Teknik jalan cepat yang terakhir adalah teknik finish. Sikap badan jalan terus hingga memasuki
finish. Ketika jarak mencapai 5 meter, maka peserta hendaknya mengendorkan kecepatan. Hal
ini bertujuan agar posisi kaki tidak melayang. Oleh sebab itu pemindahan berat badan dari kaki
satu ke kaki lainnya harus jelas pada gerak panggul.
Nah itulah teknik-teknik jalan cepat yang harus kamu ketahui, yang mana ada tiga teknik yaitu
teknik start, teknik melangkah, dan teknik finish. Oke, karena pembahasan mengenai teknik jalan
cepat telah selesai. Maka kita akan lanjut ke materi jalan cepat berikutnya yakni kita akan bahas
mengenai tahapan-tahapan jalan cepat, apa saja tahapannya? Yuk simak berikut ini.
Olahraga jalan cepat juga memiliki beberapa tahapan atau fase yang akan kamu ketahui, 4 Fase
jalan cepat yaitu terdiri dari fase tumpuan kedua kaki, fase tarikan, fase relaksasi, dan fase
dorongan.
Berikut adalah fase atau tahapan-tahapan jalan cepat berserta penjelasannya yang ada dibawah
ini.
1. Fase tumpuan
Tumpuan kedua kaki adalah fase atau tahapan gerakan tumpuan kedua kaki yang terjadi sangat
singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti
gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
2. Fase tarikan
Pada tahapan atau fase tarikan dalam jalan cepat dilakukan dengan menunggu gerakan selesai
terlebih dahulu. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang/tumpuan kedua kaki.
3. Fase relaksasi
Tahap relaksasi dalam jalan cepat adalah tahap antara tahap awal saat melangkahkan kaki ke
depan dan ketika akan melakukan tarikan kaki belakang. Pada tahap ini pinggang berada pada
posisi yang sama dengan bahu, sedangkan lengan vertikal dan paralel disamping badan.
4 Fase dorongan
Tahapan jalan cepat yang keempat adalah fase dorongan yang dilakukan apabila fase terdahulu
selesai dan titik gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Nah itulah 4 tahapan dalam jalan cepat yang harus kamu ketahui dan pahami sebelum lanjut ke
materi jalan cepat yang selanjutnya yaitu materi tentang peraturan jalan cepat. Tahukah kamu
apa saja peraturan jalan cepat? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Bukan saja olahraga lari yang memiliki peraturan, jalan cepat juga memiliki aturan-aturan yang
harus dipatuhi para atlet. Pastikan untuk menjalankannya yah…
Oke langsung saja berikut adalah peraturan-peraturan jalan cepat yang harus kamu ketahui
apalagi kalau kamu mau jadi atlet wajiblah ya.
1. Pada saat melangkah salah satu kaki harus selalu kontak dengan tanah
Gagal atau tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan
Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung.
Pada perlombaan jalan cepat yang dilaksanakan di track (lintasan), peserta yang terkena
diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika dilaksanakan di jalan raya, peserta harus
mencopot nomer dada dan segera keluar meninggalkan perlombaan.
3. Biasanya peserta pada perlombaan jalan cepat diberi peringatan terlebih dahulu apabila
melakukan pelanggaran sebanyak satu kali. Bila berbuat lagi, maka akan langsung
didiskualifikasi.
Nah itulah peraturan-peraturan yang terdapat pada olahraga jalan cepat yang harus kamu pahami.
Untuk materi selanjutnya yakni kita akan bahas mengenai karakteristik jalan cepat. Apa saja itu?
yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat tidak jauh beda dengan karakteristik gerak
dasar jalan biasa. Hanya saja pada gerakan tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Nah itulah karakteristik jalan cepat yang sebenarnya sangat mirip dengan karakteristik jalan
biasa. Wah ternyata tidak terasa kita sudah masuk ke materi jalan cepat yang terakhir yaitu
manfaat jalan cepat. Khusus untuk manfaat jalan cepat ini kamu wajib tahu gan, karena ya untuk
kebaikan dirimu sendiri. Langsung saja simak berikut ini.
Setelah mematuhi beberapa teknik, tahapan, aturan dan karakteristik jalan cepat di atas. Ada
baiknya untuk mengenal beberapa manfaat yang akan didapatkan saat melakukan olahraga jalan
cepat.
Manfaat olahraga jalan cepat yang pertama yaitu dapat mengencangkan tubuh. Bagi mereka yang
mengalami penurunan berat badan secara drastis, biasanya kulit jadi mengendur. Olahraga jalan
cepat mampu membuat kulit atau bagian tubuh menjadi lebih kencang lagi.
Manfaat jalan cepat juga membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Keringat yang banyak
dihasilkan melalui pembakaran lemak dalam tubuh. Olahraga ini bisa menjadi solusi
menurunkan berat badan.
Semakin rutin menggerakkan tubuh akan membuat tubuh jadi lebih fleksibel dan nyaman
digerakkan.
Tubuh akan menjadi lebih bertenaga dan terbiasa saat melakukan olahraga ini secara rutin.
Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan terputus dengan tanah. Setiap melangkah,
kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah
satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus dan lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
Putra = 20 dan 50 km
Putri = 10 dan 10 km
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan
cepat dapat dirinci sebagai berikut:
1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh
yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri di
belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke depan,
disusul kaki kiri dan terus berjalan.
2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan,
menyebabkan lutut menjadi lurus.
Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat
tumit, selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya
selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat melayang.
3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.
4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan
kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai
melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5 meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan badan dan kaki satu ke kaki
yang lain harus nampak jelas, ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar
terbiasa melakukan teknik jalan cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke depan,
siku ditekuk, tangan kepalkan dengan rileks.
Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat tidak terlalu berbeda dengan karakteristik
gerak dasar jalan biasa hanya pada beberapa gerakan tertentu gerak dasar jalan cepat lebih
kompleks. Adapun karaktersitik gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh telapak kaki dan menolak dengan ujung
kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.
Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat adalah sebagai berikut:
1. Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh
tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini
lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
2. Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan
oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini
selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.
3. Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan
kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan paralel di
samping badan.
4. Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat
grativasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau
dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki
kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri, dengan
badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke
depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.