Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG SENAM HIPERTENSI

Disusun Oleh:
Utari Ermawati, S. Kep
NIM: 11194692110125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TENTANG SENAM HIPERTENSI

Disusun Oleh:
Utari Ermawati, S.Kep
11194692110125

Banjarmasin, Februari 2022


Mengetahui,

Preseptor Akamedik, Preseptor Klinik,

Cynthia Eka F. Tjomiadi, S. Kep., Ns., MNS Norhayati, Amd. Keb


NIK. 116609201586 NRPTT:
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TENTANG SENAM HIPERTENSI

Disusun Oleh:
Utari Ermawati, S.Kep
11194692110125

Banjarmasin, Februari 2022


Mengetahui,

Preseptor Akamedik, Preseptor Klinik,

Cynthia Eka F. Tjomiadi, S. Kep., Ns., MNS Norhayati, Amd. Keb


NIK. 116609201586 NRPTT:
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG SENAM HIPERTENSI

Topik : Senam Hipertensi


Sasaran : Tn. A
Tempat : Rumah Tn. A
Hari/tanggal :
Waktu :

A. LATAR BELAKANG
Pada lansia kebugaran jasmani dapat dipertahankan dengan latihan
fisik yang teratur sejak dini, dan melaksanakan pola hidup sehat (Nuraeni et
al, 2019). Latihan fisik atau exercise lebih merujuk pada aktivitas fisik yang
terencana, terstruktur, dan gerakan berulang untuk memperbaiki atau
memelihara kebugaran tubuh (Gahete et al,2017). Orang yang lebih tua
atau lansia disarankan untuk memanfaatkan latihan fisik dalam mengurangi
penyakit menular, termasuk patologi virus (da Silveira, 2020). Mengingat
keadaan saat ini, banyak lansia yang hanya dapat melakukan latihan fisik di
lingkungan rumah (Cunningham et al, 2020Berdasarkan data World Health
Organization (2016).
Proses menjadi tua adalah satu fase dalam siklus hidup seseorang
dengan karakteristik ditemukan adanyapenurunan setiap fungsi organ
tubuh, seperti kondisi fisik, emosional, psikologik dan kemampuan sosial
yang semakin lemah yang secara kesatuan menyebabkan penurunan daya
tahan tubuh sehingga seorang lansia menjadi rentan terhadap berbagai
serangan penyakit. Perubahan tersebut pada umumnya menyebabkan
kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnyaakan
berpengaruh pada kemampuan aktivitas seharihari lansia(activity of daily
living) (Yanti dkk, 2020).
Kurangnya aktivitas fisik terkait dengan periode perilaku menetap
yang lebih lama juga dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular karena semua penyebabnya. Individu yang aktif secara fisik
secara signifikan mengurangi angka kematian akibat penyakit
kardiovaskular, bahkan dengan perilaku tidak bergerak yang lama, karena
mereka meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan mencegah berbagai
penyakit kronis dan mereka mungkin
menderita penurunan organ dan Anuar R., Imani D.R. & Norlinta S.N.O
Fisiomu.2021 Vol 2(2): 95-106 DOI: 10.23917/fisiomu.v2i2.13978 97 kognitif
yang dipercepat, termasuk kemungkinan jatuh karena ketidakseimbangan
postural (pinho et al, 2020)
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan
asuhan keperawatan keluarga pada Tn. A yang menderita hipertensi
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang senam hipertensi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan Tn. A dan keluarga
dapat memahami tentang senam hipertensi pada lansia
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan Latihan Fisik selama 30 menit,
diharapkan:
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga masalah
kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit
b. Salah satu bentuk implementasi masalah kesehatan kepada lansia
c. Salah satu bentuk pengabdian masyarakat

3. Sasaran
Tn. A dan keluarga dapat memahami tentang senam hipertensi pada
lansia

C. KOMUNIKATOR
Utari Ermawati, Mahasiswa Profesi Ners Kelompok 4 Universitas Sari Mulia.

D. PENGORGANISASIAN
1. Pembicara : Utari Ermawwati, S. Kep
2. Pembimbing Akademik : Cynthia Eka F. Tjomiadi, S. Kep., Ns., MNS
3. Pembimbing Klinik : Norhayati, Amd. Keb
4. Peserta : Tn. A (56 Tahun)
E. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah, dan tanya jawab.
F. MEDIA
1. Alat
a. Leptop
b. Video senam hipertensi
2. Bahan
a. Leafleat

G. MATERI
1. Menjelaskan pengertian tentang senam hipertensi pada lansia
2. Menyebutkan tujuan dari senam hipertensi pada lansia
3. Menyebutkan manfaat dari senam hipertensi pada lansia
4. Menjelaskan tentang cara senam hipertensi pada lansia
H. PELAKSANAAN

Kegiatan Waktu Uraian Kegiatan Kegiatan Peserta Pelaksana


Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Pembicara dan
2. Peserta memperkenalkan diri 2. Menyebutkan nama peserta
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan kesehatan 3. Memperhatikan
Pelaksanaan 15 menit 1. Menjelaskan tentang materi hipertensi Mengikuti Pembicara dan
2. Mempraktikkan senam peserta
anti hipertensi bersama-sama

Evaluasi 10 menit A. Tanya jawab terkait materi 1. Menjawab pertanyaan Pembicara


1. Evaluasi pemahaman peserta tentang 2. Menjawab salam
materi
2. Memberika reinforcement
3. Evaluasi perasaan
4. Mengucapkan terima kasih atas partisipasi
peserta
5. Mengucapkan salam
I. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Pembicara
: Peserta
: Pembimbing Klinik
: Pembimbing Akademik

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi dan dapat menjelaskan
kembali tentang pembahasan.
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta kooperatif selama proses pemaparan materi
b. Peserta sebanyak 80% mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dari
awal hingga akhir dan tidak ada yang meninggalkan tempat sebelum
acara selesai.
MATERI
SENAM ANTI HIPERTENSI
A. Pengertian
Senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis,teratur dan
terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk
mendapatkan manfaat bagi tubuh (Madijono, 2016).

B. Tujuan
Tujuan dari senam sehat dan senam hipertensi ini untuk mengurangi
berat badan dan mengelola stress serta menurunkan tekanan darah.

C. Manfaat
a. Melatih Jantung, paru dan peredaran darah sehingga dapat mereka
bekerja secara lebih efektif dan efisien.
b. Melatih kekuatan otot –otot tertentu sehingga otot –otot tersebut
terlihat lebih kuat dan kencang.
c. Meningkatkan Kelenturan tubuh

D. Mekanisme Senam

Senam anti hipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah Senam

hipertensi merupakan olahraga yang salah satunya bertujuan

untukmeningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot

dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung. Dengan senam

atau berolahraga kebutuhan oksigen dalam sel akanmeningkat untuk

proses pembentukan energi. Sehingga terjadi peningkatan denyut jantung.

Sehingga curah jantung dan isi sekuncup bertambah. Dengan demikian

tekanan darah akan meningkat. Setelah beristirahat pembuluh darah akan

berdilatasi atau meregang,dan aliran darah akan turun sementara waktu,

sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali pada tekanan darah

sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin dan terus

menerus, maka penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama

dan pembuluh darah akan lebih elastis. Mekanisme penurunan tekanan

darah setelah berolahraga


adalah karena olahraga dapat merileksasikan pembuluh-pembuluh darah.

Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun

(Mahardani, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Azizah. 2018. Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta : Graha Ilmu.


Bandiyah, Siti. (2015). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Nuha Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Kesehatan Indonesia
2018. Diakses dari http:// www.dinke.org.go.id
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018.Kementrian Kesehatan RI, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Jakarta.
Tulak dan Umar. 2017. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas Wara Palopo.

Anda mungkin juga menyukai