DISUSUN OLEH:
KELAS B
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas ke hadirat Allah swt atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang berjudul “Konsep
Kesalahan Kesalahan Dalam Pengembangan Diri Peserta Didik”. Besar harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. KESIMPULAN..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pendidikan yang dapat memobilitas segala sumber daya pendidikan yang terkait
kualitas yang baik dari segi fisik maupun mental. Pada teori kecerdasan yang
dikemukanakn oleh seorang psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilsi dapat
pendidikan pada saat ini harus diupayakan untuk memberi pelayanan khusus pada
peserta didik untuk memiliki kreativitas dan juga bakat yang berbeda agar tujuan
pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik. Peserta didik merupakan titik fokus
Peserta didik memiliki keunikan dengan seluruh kompetensi dan kapasitas yang ada.
antara lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan
formal dengan menyekolahkan pendidik ketingkat yang lebih tinggi. Kendati pun
dalam pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun
upaya tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan
1
sebagian besar guru memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan
guru ini hendaknya berkolerasi positif dengan kualitas pendidikan, bersama dengan
fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak sadari oleh para pendidik,
bahkan masih banyak diantaraya yang menganggap hal biasa. Padahal sekecil apapun
negatif terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai manusia biasa, tentu saja
pendidik tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam melaksanakan tugas pokok
mengajar. Namun bukan berarti kesalahan harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara
memungkinkan dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan
B. RUMUSAN MASALAH
penampilan
akademik
proses pembelajaran
2
4. Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang berhubungan dengan
kedisiplinan
C. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal,
dengan menyekolahkan pendidik pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam
pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upaya
tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan bahwa
sebagian besar pendidik memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan
guru ini mestinya berkolerasi positif dengan kualitas pendidikan bersama faktor lain
fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh para pendidik,
bahkan masih banyak di antaranya yang menganggap hal biasa dan wajar. Padahal
manusia biasa, tentu saja pendidik tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam
bukan berarti kesalahan harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara pemecahannya.
berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari
4
dari kesalahan-kesalahan sehubungan dengan itu. Dari berbagai kajian menunjukkan
bahwa sedikitnya terdapat tujuh kesalahan yang sering dilakukan pendidik dalam
Setiap sekolah memiliki aturan tersendiri tentang pakaian yang harus dikenakan
oleh siswa-siswinya. Mulai dari warna, bentuk, model dan lain sebagainya ditetapkan
dalam suatu aturan yang ketat dan detail oleh pemegang kebijakan pada sekolah
masing-masing, baik kepala sekolah, yayasan maupun pemerintah. Setiap siswa wajib
tunduk dan patuh kepada aturan itu walaupun bertentangan dengan aturan Islam.
Banyak sekolah yang melarang siswanya untuk masuk kelas lantaran tidak
mengenakan pakaian seragam sekolah. yang lebih ironis ada sekolah bahkan
akademi-akademi tertentu yang melarang anak didiknya untuk ikut ujian dan
memblack-list mereka lantaran tidak mau mengikuti aturan pakaian yang ditetapkan
5
d. Mengenakan pakaian yang mencolok warna atau motifnya.
Tugas guru yang paling utama adalah mengajar, dalam pengertian menata lingkungan
agar terjadi kegiatan belajar pada peserta didik. Berbagai kasus menunjukkan bahwa di antara
para guru banyak yang merasa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik, meskipun tidak
dapat menunjukkan alasan yang mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali
menyesatkan dan menurunkan kreatifitas, sehingga banyak pendidik yang suka mengambil
jalan pintas dalam pembelajaran, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
Dalam kaitannya dengan perencanaan, pendidik dituntut untuk membuat persiapan mengajar
Namun dalam kenyataannya, dengan berbagai alasan, banyak pendidik yang mengambil
jalan dengan tidak membuat persiapan ketika mau melakukan pembelajaran, sehingga
pendidik mengajar tanpa persiapan. Sebenarnya para pendidik menyadari bahwa persiapan
memiliki peran penting dalam pembelajaran, namun masih banyak pendidik yang sering tidak
membuat persiapan mengajar, khususnya persiapan tertulis. Ada kalanya pendidik membuat
persiapan mengajar tertulis hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, atau di suruh oleh
kepala sekolah karena mau ada pengawasan ke sekolahnya. Jika seorang pendidik mengambil
jalan pintas dalam pembelajaran, ini tidak sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas Bab XI pasal 39 ayat 2 yaitu pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
6
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi dan kenyatan bahwa para pendidik
sering melakukan kesalahan seperti diantaranya mengambil jalan pintas, tidak sejalan dengan
UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal X ayat I dan kompetensi guru
pengelola pembelajaran” maksudnya disini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
setiap guru untuk merencanakan dan mempersiapkan materi pembelajaran yang akan di
sampaikan kepada peserta didiknya maka jika seorang guru mengambil jalan pintas dalam
pembelajaran untuk pesera didiknya maka itu adalah kesalahan yang fatal. Jadi Solusi dari
permasalahan diatas adalah tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami
peserta didik dengan berbagai keunikannya, agar mampu membantu mereka menghadapi
kesulitan belajar. Dalam hal itu, guru di tuntut memahami berbagai model pembelajaran yang
afektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal didik. Agar tidak tergiur untuk
sebagai suatu sistem, yang jika salah satu komponennya terganggu, maka akan mengganggu
seluruh sistem tersebut. Sebagai contoh, guru harus selalu membuat dan melihat persiapan
setiap mau melakukan kegiatan pembelajaran, serta merevisi sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan perkembangan zaman. Harus selalu diingat, mengajar tanpa persiapan
merupakan jalan pintas, dan tindakan yang berbahaya, yang dapat merugikan perkembangan
pesrta didik, dan mengancam kenyamanan pendidik. Dampak dari kesalahan pendidik yang
7
sering mengambil jalan pintas adalah pendidik akan mengajar secara tidak profesional karna
pendidik tidak memiliki kesiapan sebelumnya seperti dia tidak menyiapkan materi
pembelajaran, bahan ajar serta materi yang akan di bahas serta tidak membuat RPP(rencana
pembelajaran peserta didik) . pada saat akan mengajar pendidik akan mengajar secara tidak
teratur, banyak juga pendidik sebelumnya tidak belajar atau mempelajari bahan ajar yang
akan diajari kepada peserta didik, bila hal ini terjadi ketika peserta didik ada yang tidak
mengerti dan ada yang bertanya seringkali pendidik terlihat tidak peduli bahkan ada yang
memarahi peserta didiknya. Jika pendidik sering melakukan kesalahan seperti itu, akan
berdampak juga pada kecerdasan peserta didiknya dan membuat proses pembelajaran tidak
peserta didik yang semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembang
optimal melalui perhatian pendidik yang positif, sebaliknya perhatian yang negatif
8
5. Memaksa hak peserta didik
bertanggungjawab untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi tauladan, sabar dan
terutama disiplin diri. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan
diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Menurut Djamaludin Ancok
dan Fuat NashoriSuroso, prestasi anak di sekolah selain dipengaruhi oleh kemampuan
yang sudah ada dan jika terjadi pelanggaran maka harus diambil tindakan. Tindakan
atas kesalahan yang dilakukan bisa berupa hukuman atau sanksi yang tegas serta
tidak bisa ditawar. Seorang ahli mendefinisikan disiplin adalah suatu pilihan di dalam
hidup untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara menjalankan apa yang
diinginkan tersebut dalam waktu beberapa lama, akhirnya disiplin menjadi pilihan
dalam hidup demi mendapat apa yang diinginkan dengan menjalani apa yang
akhirnya sekarang menjadi ingin dilakukan. Seseorang bisa menjadi disiplin serta
9
1. Masih banyak pendidik yang datang terlambat ke sekolah.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam praktek pendidikan
para pendidik, bahkan masih banyak di antaranya yang menganggap hal itu biasa dan
wajar. Padahal sekecil apapun kesalahan yang dilakukan oleh pendidik, khususnya
berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari
11
DAFTAR PUSTAKA
12