Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“KONSEP KESALAHAN KESALAHAN DALAM


PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK”

DOSEN PENGAMPU: Drs. Amir Amjad M.Pd

DISUSUN OLEH:

RIZKA AMALIA (216210408)

SALSABILA DENURZAH (216210639)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas ke hadirat Allah swt atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang berjudul “Konsep
Kesalahan Kesalahan Dalam Pengembangan Diri Peserta Didik”. Besar harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 18 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HAL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4

I. Kesalahan yang Sering Dilakukan Oleh Pendidik........................................................4


1) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan
Penampilan.......................................................................................................................5
2) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan
Akademik.........................................................................................................................6
3) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan
Proses Pembelajaran.........................................................................................................8
4) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan
Kedisiplinan.....................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11

A. KESIMPULAN..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agar menuju tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen

pendidikan yang dapat memobilitas segala sumber daya pendidikan yang terkait

dengan pelaksanaannya. Pada faktanya dilapangan masih banyak ditemukan

pengelola peserta didik menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan

pengembangan kecerdasan. Pengembangan peserta didik yang baik adalah perubahan

kualitas yang baik dari segi fisik maupun mental. Pada teori kecerdasan yang

dikemukanakn oleh seorang psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilsi dapat

memenuhi kecendrungan perkembangan anak didik yang bervariasi. Penyelenggaraan

pendidikan pada saat ini harus diupayakan untuk memberi pelayanan khusus pada

peserta didik untuk memiliki kreativitas dan juga bakat yang berbeda agar tujuan

pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik. Peserta didik merupakan titik fokus

yang strategis, peserta didik memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Peserta didik memiliki keunikan dengan seluruh kompetensi dan kapasitas yang ada.

Pemerintah sering melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas pendidik,

antara lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan

formal dengan menyekolahkan pendidik ketingkat yang lebih tinggi. Kendati pun

dalam pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun

upaya tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan

1
sebagian besar guru memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan

guru ini hendaknya berkolerasi positif dengan kualitas pendidikan, bersama dengan

faktor lain yang mempengaruhinya. Dalam praktek pendidikan sehari-hari, masih

banyak pendidik yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan

fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak sadari oleh para pendidik,

bahkan masih banyak diantaraya yang menganggap hal biasa. Padahal sekecil apapun

kesalahan yang dilakukan pendidik, khususnya dalam pembelajaran akan berdampak

negatif terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai manusia biasa, tentu saja

pendidik tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam melaksanakan tugas pokok

mengajar. Namun bukan berarti kesalahan harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara

pemecahannya. Pendidik harus mampu memahami kondisi-kondisi yang

memungkinkan dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan

diri serta menghindari dari kesalahan-kesalahan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang berhubungan dengan

penampilan

2. Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang berhubungan dengan

akademik

3. Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang berhubungan dengan

proses pembelajaran

2
4. Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang berhubungan dengan

kedisiplinan

C. TUJUAN

1. Mengetahui Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang

berhubungan dengan penampilan

2. Mengetahui Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang

berhubungan dengan akademik.

3. Mengetahui Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang

berhubungan dengan proses pembelajaran

4. Mengetahui Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang

berhubungan dengan kedisiplinan

3
BAB II
PEMBAHASAN

I. Kesalahan yang Sering Dilakukan Oleh Pendidik


Pemerintah sering melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru, antara

lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal,

dengan menyekolahkan pendidik pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam

pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upaya

tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan bahwa

sebagian besar pendidik memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan

guru ini mestinya berkolerasi positif dengan kualitas pendidikan bersama faktor lain

yang mempengaruhinya. Dalam praktek pendidikan sehari-hari, masih banyak

pendidik yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan

fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh para pendidik,

bahkan masih banyak di antaranya yang menganggap hal biasa dan wajar. Padahal

sekecil apapun keslahan yang dilakukan oleh pendidik, khususnya dalam

pembelajaran, akan berdampak negatif terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai

manusia biasa, tentu saja pendidik tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam

berprilaku maupun dalam melaksanakan tugas pokoknya mengajar. Namun demikian,

bukan berarti kesalahan harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara pemecahannya.

Pendidik harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan dirinya

berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari

4
dari kesalahan-kesalahan sehubungan dengan itu. Dari berbagai kajian menunjukkan

bahwa sedikitnya terdapat tujuh kesalahan yang sering dilakukan pendidik dalam

pembelajaran. Kesalahan tersebut adalah mengambil jalan pintas dalam

pembelajaran, menunggu peserta didik berprilaku negatif, Tidak memberikan umpan

balik terhadap tugas-tugas peserta didik, mengabaikan perbedaan peserta didik,

merasa paling pandai, tidak adil.

1) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan


Penampilan

Setiap sekolah memiliki aturan tersendiri tentang pakaian yang harus dikenakan

oleh siswa-siswinya. Mulai dari warna, bentuk, model dan lain sebagainya ditetapkan

dalam suatu aturan yang ketat dan detail oleh pemegang kebijakan pada sekolah

masing-masing, baik kepala sekolah, yayasan maupun pemerintah. Setiap siswa wajib

tunduk dan patuh kepada aturan itu walaupun bertentangan dengan aturan Islam.

Banyak sekolah yang melarang siswanya untuk masuk kelas lantaran tidak

mengenakan pakaian seragam sekolah. yang lebih ironis ada sekolah bahkan

akademi-akademi tertentu yang melarang anak didiknya untuk ikut ujian dan

memblack-list mereka lantaran tidak mau mengikuti aturan pakaian yang ditetapkan

oleh lembaga tersebut. Berikut ini beberapa kesalahan tersebut:

a. Mengenakan pakaian yang serba sempit atau ketat.

b. Mengenakan pakaian yang tipis atau transparan.

c. Mengenakan pakaian yang terbuka dari bawah, atau tidak menutupi

paha,betis, dua tumit dan punggung.

5
d. Mengenakan pakaian yang mencolok warna atau motifnya.

e. Mengenakan pakaian kemewahan.

f. Tidak memakai kaos kaki.

2) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan


Akademik

Tugas guru yang paling utama adalah mengajar, dalam pengertian menata lingkungan

agar terjadi kegiatan belajar pada peserta didik. Berbagai kasus menunjukkan bahwa di antara

para guru banyak yang merasa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik, meskipun tidak

dapat menunjukkan alasan yang mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali

menyesatkan dan menurunkan kreatifitas, sehingga banyak pendidik yang suka mengambil

jalan pintas dalam pembelajaran, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.

Dalam kaitannya dengan perencanaan, pendidik dituntut untuk membuat persiapan mengajar

yang efektif dan efisien.

Namun dalam kenyataannya, dengan berbagai alasan, banyak pendidik yang mengambil

jalan dengan tidak membuat persiapan ketika mau melakukan pembelajaran, sehingga

pendidik mengajar tanpa persiapan. Sebenarnya para pendidik menyadari bahwa persiapan

memiliki peran penting dalam pembelajaran, namun masih banyak pendidik yang sering tidak

membuat persiapan mengajar, khususnya persiapan tertulis. Ada kalanya pendidik membuat

persiapan mengajar tertulis hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, atau di suruh oleh

kepala sekolah karena mau ada pengawasan ke sekolahnya. Jika seorang pendidik mengambil

jalan pintas dalam pembelajaran, ini tidak sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas Bab XI pasal 39 ayat 2 yaitu pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

6
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi dan kenyatan bahwa para pendidik

sering melakukan kesalahan seperti diantaranya mengambil jalan pintas, tidak sejalan dengan

UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal X ayat I dan kompetensi guru

mengemukakan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik. Menurut depdiknas (2004:9) menyebutkan kompetensi ini dengan “kompetensi

pengelola pembelajaran” maksudnya disini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh

setiap guru untuk merencanakan dan mempersiapkan materi pembelajaran yang akan di

sampaikan kepada peserta didiknya maka jika seorang guru mengambil jalan pintas dalam

pembelajaran untuk pesera didiknya maka itu adalah kesalahan yang fatal. Jadi Solusi dari

permasalahan diatas adalah tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian

informasi kepada pesera didik.

Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami

peserta didik dengan berbagai keunikannya, agar mampu membantu mereka menghadapi

kesulitan belajar. Dalam hal itu, guru di tuntut memahami berbagai model pembelajaran yang

afektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal didik. Agar tidak tergiur untuk

mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, guru hendaknya memandang pembelajaran

sebagai suatu sistem, yang jika salah satu komponennya terganggu, maka akan mengganggu

seluruh sistem tersebut. Sebagai contoh, guru harus selalu membuat dan melihat persiapan

setiap mau melakukan kegiatan pembelajaran, serta merevisi sesuai dengan kebutuhan

peserta didik dan perkembangan zaman. Harus selalu diingat, mengajar tanpa persiapan

merupakan jalan pintas, dan tindakan yang berbahaya, yang dapat merugikan perkembangan

pesrta didik, dan mengancam kenyamanan pendidik. Dampak dari kesalahan pendidik yang

7
sering mengambil jalan pintas adalah pendidik akan mengajar secara tidak profesional karna

pendidik tidak memiliki kesiapan sebelumnya seperti dia tidak menyiapkan materi

pembelajaran, bahan ajar serta materi yang akan di bahas serta tidak membuat RPP(rencana

pembelajaran peserta didik) . pada saat akan mengajar pendidik akan mengajar secara tidak

teratur, banyak juga pendidik sebelumnya tidak belajar atau mempelajari bahan ajar yang

akan diajari kepada peserta didik, bila hal ini terjadi ketika peserta didik ada yang tidak

mengerti dan ada yang bertanya seringkali pendidik terlihat tidak peduli bahkan ada yang

memarahi peserta didiknya. Jika pendidik sering melakukan kesalahan seperti itu, akan

berdampak juga pada kecerdasan peserta didiknya dan membuat proses pembelajaran tidak

sesuai dengan yang di harapkan.

3) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan


Proses Pembelajaran

Dalam pembelajaran di kelas, pendidik berhadapan langsung dengan sejumlah

peserta didik yang semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akan berkembang

optimal melalui perhatian pendidik yang positif, sebaliknya perhatian yang negatif

akan menghambat perkembangan peserta didik. Beberapa kesalahan yang sering

dilakukan oleh pendidik dalam proses pembelajaran :

1. Menunggu peserta Didik Berprilaku Negatif

2. Tidak memeriksa terhadap tugas-tugas peserta didik

3. Mengabaikan Perbedaan Peserta Didik

4. Diskriminatif (Tidak Adil)

8
5. Memaksa hak peserta didik

4) Kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik yang Berhubungan dengan


Kedisiplinan

Dalam menanamkan kedisiplinan pada peserta didik, pendidik harus

bertanggungjawab untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi tauladan, sabar dan

penuh pengertian. Pendidik harus mampu menumbuhkannya kepada peserta didik,

terutama disiplin diri. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan

diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Menurut Djamaludin Ancok

dan Fuat NashoriSuroso, prestasi anak di sekolah selain dipengaruhi oleh kemampuan

kognitif juga dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri dengan sekolah.

Disiplin kerja pendidik menginginkan untuk dilaksanakannya semua peraturan

yang sudah ada dan jika terjadi pelanggaran maka harus diambil tindakan. Tindakan

atas kesalahan yang dilakukan bisa berupa hukuman atau sanksi yang tegas serta

tidak bisa ditawar. Seorang ahli mendefinisikan disiplin adalah suatu pilihan di dalam

hidup untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara menjalankan apa yang

sebenarnya tidak diinginkan. Sesudah melakukan hal yang sebenarnya tidak

diinginkan tersebut dalam waktu beberapa lama, akhirnya disiplin menjadi pilihan

dalam hidup demi mendapat apa yang diinginkan dengan menjalani apa yang

akhirnya sekarang menjadi ingin dilakukan. Seseorang bisa menjadi disiplin serta

akhirnya menikmatinya sesudah beberapa tahun menjalaninya. Beberapa kesalahan

dalam kedisiplinan yang sering dilakukan oleh pendidik :

9
1. Masih banyak pendidik yang datang terlambat ke sekolah.

2. Masih kurangnya disiplin pendidik dalam kehadiran mengajar dikelas.

3. Pendidik masih sering terlambat masuk kelas.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam praktek pendidikan

sehari-hari, masih banyak pendidik yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam

melaksanakan tugasnya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh

para pendidik, bahkan masih banyak di antaranya yang menganggap hal itu biasa dan

wajar. Padahal sekecil apapun kesalahan yang dilakukan oleh pendidik, khususnya

dalam pembelajaran, akan berdampak negatif terhadap perkembangan peserta didik.

Pendidik harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan dirinya

berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari

dari kesalahan-kesalahan dalam pengembangan diri peserta didik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, E. N. (2020). Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Guru.


Fitrah. (2020). Makalah Konsep Dasar Pembinaan Dan Pengembangan Diri Peseta
Didik.
Maulida, I. H. (2020). Salah Yang Sering Dilakukan Oleh Guru. 7 Kesalahan Yang
Sering Dilakukan Oleh Guru Dalam Pembelajaran.
Safitri, D. (2020, Maret 27). Kesalahan Kesalahan Yang Dilakukan Oleh Pendidik.

12

Anda mungkin juga menyukai