SKRIPSI
Oleh:
ADE KRISTO SIMANGUNSONG
NIM 1505171004
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Karyawan Pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan di Jurusan
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu yang dengan
penuh kesabaran, telah mengasuh dan mendidik sejak kecil. Berkat doa, cinta
kasih serta dukungan yang telah membuat mampu menyelesaikan pendidikan ini.
bantuan dari berbagai pihak yang sangat mendukung. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
terimakasih kepada:
Manajamen Bisnis;
iii
5. Anggiat Parlindungan, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
dan menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat waktu;
dan banyak memberi masukan tentang sistematika penulisan yang baik dan
7. Seluruh tim Radar (Raymondo, Jadi Marianto, Ade Kristo) yang selalu
Skripsi.
penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung perbaikan Skripsi ini
agar bisa lebih baik ke depannya. Dan semoga Skripsi ini dapat memberikan
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the influence of the work
environment and work stress on the performance of employees of PT Pos
Indonesia (Persero) Branch Balige. This study is an associative causal research
using a quantitative approach.
Data collection techniques in this study were literature reviews and
questionnaires distributed to 38 respondents as samples. Analysis technque used
was multiple regresion analysis technique using SPSS version 22 software for
Windows.
The result of research showed the work environment has a significant
effect on employee performance with a work environment probability value of
0.040 < 0.05. While the work stress has no significant effect with the value of
work stress probability 0.176 > 0.05, meaning that the variables from work stress
show a negative value on the performance of employees of PT Pos Indonesia
(Persero) Branch Balige. Therefore, the most dominant effect on employee
performance is the work environment.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 18
2.5 Kerangka Konseptual ......................................................................... 19
2.6 Hipotesis .............................................................................................. 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 54
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Produktivitas Karyawan Kantor Pos Cabang Balige 2018 ................... 3
Tabel 1.2 Sarana Pendukung Kerja Kantor Pos Cabang Balige 2018 .................. 4
Tabel 1.3 Absensi Karyawan Kantor Pos Cabang Balige ..................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 18
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................ 22
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ............................................................................ 23
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 34
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 34
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............................. 35
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................................. 35
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Kerja ............... 36
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Stres Kerja ........................... 37
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan ............... 38
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 39
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 40
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 41
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 44
Tabel 4.12 Hasil Uji f ............................................................................................... 46
Tabel 4.13 Hasil Uji t ............................................................................................... 46
Tabel 4.14 Hasil Uji R2 ............................................................................................ 48
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
berkembangnya suatu perusahaan tidak akan terlepas dari peranan tenaga kerja
(karyawan). Maka tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengolah unsur
sumber daya manusia secara baik agar memperoleh tenaga kerja yang handal akan
merupakan salah satu unsur terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran
sumber daya manusia suatu perusahaan tidak akan mampu berjalan, meskipun
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
masalah tentang sumber daya manusianya. Dan hal ini dapat terlihat ketika
1
2
dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari
simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri,
sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup,
Selain stres kerja, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah sebagai salah satu faktor utama yang
memicu karyawan untuk dapat bekerja secara optimal. Lingkungan kerja yang
perusahaan. Karena lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang dapat
karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung
atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat
bekerja. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan
pekerjaan apabila fasilitas yang tersedia di perusahaan dan terawat dengan baik.
Untuk itu diperlukan adanya pemenuhan fasilitas lingkungan kerja dalam suatu
perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik serta tidak mudah
mengalami stres.
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang telekomunikasi seperti jasa
pengiriman surat atau barang dan jasa pembayaran tagihan. Untuk itu PT Pos
tersebut. Namun tidak mudah untuk mencapai tingkat kinerja yang sesuai dengan
Waktu
Standar Waktu
Jumlah Penyelesaian
Bulan Transaksi (SWT) Kategori
Transaksi Transaksi (WPT)
(Transaksi/Menit)
(Transaksi/Menit
Januari 11380 37193.9 37193 Sangat baik
Februari 10674 36189.7 36189.7 Baik
Maret 8742 30255.8 32569 Cukup
April 9846 34604.5 32045 Baik
Mei 8983 31761.9 30543.6 Cukup
Juni 9892 34682 31865.4 Baik
Juli 9548 35982.3 36403.8 Baik
Agustus 8983 30145.5 30145.9 Cukup
September 9654 34569.2 35624.1 Cukup
Oktober 9892 35142.7 37231 Baik
November 10144 37608.5 40750.5 Baik
Desember 12320 42983.8 42568.5 Sangat baik
Sumber: PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige
4
bertransaksi yang dilihat dari bulan Maret, Mei, Juli dan Agustus, yang mana pada
bulan Maret merupakan jumlah tranksaksi yang sangat rendah yaitu 8742 dan
dilihat juga adanya penurunan pada bulan Januari sampai Maret. Pada tabel
penilaian kinerja kantor Pos Cabang Balige. Selain itu, adapun data yang
berkaitan dengan keadaan atau kondisi sarana pendukung kerja karyawan kantor
Tabel 1.2 Sarana Pendukung Kerja Karyawan Kantor Pos Cabang Balige 2018
Nama
No. Dibutuhkan Tersedia Keadaan/Kondisi
Peralatan
1 Mobil 4 2 Baik
2 Sepeda Motor 12 3 Baik
3 Alat Audio 12 4 Baik
4 Alat Visual 12 2 Baik
5 Alat Jaringan 12 6 Baik
6 Alat Komputer 40 24 Baik
Sumber: PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ketersediaan sarana tidak
karyawan dan hal ini dapat menjadi penghambat penyelesaian tugas contohnya
pengiriman dan pengantaran barang ataupun surat. Hal ini juga disebabkan oleh
anggaran yang belum cukup dalam memenuhi peralatan dan perlengkapan kantor.
Sehubungan dengan data tingkat absensi karyawan dapat dilihat pada tabel
berikut:
5
Cabang Balige berfluktuatif setiap tahun sampai per bulan Februari 2019. Salah,
satu penyebab tingkat kehadiran ini adalah kondisi kesehatan karyawan dan
kejenuhan dalam bekerja. Hal ini juga dipengaruhi oleh stres kerja pada pekerjaan
berikut:
1. Bagi Penulis
Sebagai media untuk mengembangkan sejauh mana ilmu yang telah diperoleh
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi simpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
memperhatikan kinerja karyawan yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang
sini adalah segala sesuatu yang ada disekitar para karyawan yang dapat
mereka.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Sedangkan, menurut Hasibuan (2017:160), kinerja adalah suatu hasil kerja yang
kesempatan.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
kepadanya.
8
9
karyawan adalah:
1. Faktor kemampuan
(IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
2. Faktor motivasi
1. Kesetiaan
Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung
2. Hasil kerja
Hasil kerja karyawan, baik kualitas ataupun kuantitas menjadi tolak ukur
kinerja.
10
3. Kedisiplinan
kinerja.
4. Kreativitas
5. Kerja sama
6. Kecakapan
7. Tanggung jawab
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
4. Kemandirian
5. Inisiatif
mengambil kebijakan.
sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat.
Dalam hal ini, manusia akan berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan
lingkungan sekitarnya.
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pengawai pada saat bekerja, baik
12
berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi
pengawai seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya. Dan lingkungan
perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang
udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau tidak sedap, warna dan
lain-lain.
Semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
1. Penerangan/cahaya
keselamatan dan kelancaran bekerja, oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya
cahaya terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas sehingga
2. Suhu udara
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahkluk hidup untuk menjaga
3. Suara bising
Salah satu populasi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya
adalah kebisingan karena bunyi yang dihasilkan dan didengar oleh telinga
4. Keamanan kerja
5. Hubungan kerja
hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan serta
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai ditempat kerja yang akan
14
kinerja karyawan.
yang dialami karyawan dalam mengahadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari
simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri,
sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup,
berlebihan pada seseorang. Stres yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan
mengalami stres menjadi gugup dan merasakan kekuatiran kronis. Mereka sering
menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat rileks, atau memperlihatkan sikap yang
tidak kooperatif.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah suatu
perasaan yang tertekan yang mempengaruhi emosi, mental, baik psikis maupun
fisik seseorang.
1. Penyebab fisik
a. Kebisingan
orang. Namun perlu diketahui bahwa terlalu tegang juga menyebabkan hal
yang sama.
b. Kelelehan
c. Penggeseran kerja
Mengubah pola kerja yang terus-menerus dapat menimbulkan stres. Hal ini
disebabkan karena seseorang karyawan sudah terbiasa dengan pola kerja yang
d. Jetlag
Jetlag adalah jenis kelelahan khusus yang disebabkan oleh perubahan waktu
Bekerja dalam suatu ruangan yang suhunya terlalu tinggi dapat mempengaruhi
tingkat prestasi karyawan. Suhu yang tinggi harus dapat ditoleransi dengan
2. Beban kerja
Beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri
seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat
keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja terlalu tinggi, volume
3. Sifat pekerjaan
Menghadapi situasi baru dan asing dalam pekerjaan atau organisasi, seseorang
b. Ancaman pribadi
c. Percepatan
d. Ambiguitas
pekerjaan.
e. Umpan balik
Standar kerja yang tidak jelas dapat membuat karyawan tidak puas karena
mereka tidak pernah tahu prestasi mereka. Di samping itu, standar kerja yang
4. Kebebasan
Kebebasan yang diberikan kepada karyawan belum tentu merupakan hal yang
5. Kesulitan
1. Intimidasi dan tekanan dari rekan sekerja, pimpinan perusahaan dan klien.
2. Perbedaan antar tuntutan dan sumber daya yang ada untuk melaksanakan
ulang.
5. Beban lebih.
6. Faktor-faktor yang diterapkan oleh diri sendiri seperti target dan harapan yang
sebagai bahan referensi atau bahan perbandingan dan kajian. Selain itu, juga
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti adalah letak obyek penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti melihat ada hal yang menarik dalam sebuah
perilaku yang ada di dalam suatu organisasi atau perusahaan terkait lingkungan
kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero)
landasan dan arah untuk menuju pada penyusunan keerangka pemikiran teoritis,
2.6 Hipotesis
Ha : Lingkungan kerja (X1 ) dan Stres kerja (X2) secara simultan berpengaruh
Ho : Lingkungan kerja (X1) dan Stres kerja (X2) secara simultan berpengaruh
BAB 3
METODE PENELITIAN
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi di sini ada variabel
penelitian akan sangat berguna dalam proses pelaksanaan penelitian. Penelitian ini
angka dan melakukan analisis dalam bentuk statistik. Pendekatan penelitian ini
menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel sebagai atribut dari kelompok
orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya dalam
20
kelompok itu. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT Pos Indonesia
kelompok.
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya atau
kepadanya.
Adapun definisi operasional adalah petunjuk untuk melaksanakan
yang sangat membantu penelitian yang akan menggunakan variabel yang sama. Di
Variabel
No. Defenisi Indikator Skala
Penelitian
Keseluruhan alat perkakas Lingkangan a. Siklus udara
dan bahan yang dihadapi, Kerja (𝑋1) b. Pencahayaan
lingkungan sekitarnya c. kebisingan
dimana seseorang bekerja, d. keamanan kerja
1 metode kerjanya, serta e. hubungan kerja Likert
pengaturan kerjanya baik
secara perseorangan
maupun sebagai kelompok
(Sedarmayati, 2011:27).
Perasaan yang menekan Stres Kerja a. Beban kerja
atau merasa tertekan yang (𝑋2) b. Umpan balik
dialami karyawan dalam c. Kebebasan
2 menghadapi pekerjaan d. Ketidakcocokan Likert
(Mangkunegara, 2008:28). dengan pekerjaan
e. Kelelahan
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam skala likert, variabel yang akan diukur dan dijabarkan
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Dalam penulisan skripsi ini untuk setiap item dari masing-masing
dasar untuk pembuatan kuesioner yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pegawai pada organisasi atau perusahaan dan sebagainya. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige yang
berjumlah 38 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisktik yang memiliki oleh
teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Oleh karena itu penulis
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer
dan sekunder.
1. Data Primer adalah data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan
kuesioner, dan wawancara. Data primer yang dipakai dalam penelitian ini
2. Data Sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak
berbagai sumber seperti dokumen atau laporan tertulis yang ada pada PT Pos
sebagai berikut :
Balige.
pengaruh dua atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel
syarat Uji Validitas dan Uji Reliabilitas juga Uji Asumsi Klasik, agar pengerjaan
variabel dependen (kriterium) bila dua atau lebih variabel sebagai faktor prediktor
dimanipulasi. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independennya minimal 2.
pengaruh variabel bebas yaitu lingkungan kerja (𝑋1 ), stres kerja (𝑋2 ) terhadap
kinerja Karyawan (Y), adapun bentuk persamaan regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
a : intercept (konstanta)
β1 : koefisien regresi untuk X1
𝑋1 : Lingkungan Kerja
𝑋2 : Stres kerja
e : Nilai residu
Uji kualitas data dilakukan agar data yang diperoleh dapat dipertanggung
a. Uji validitas
kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa
yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara
tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah dengan uji Pearson
mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor
b. Uji realibilitas
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran
sekali saja, pengukuran hanya dilakukan satu kali dan kemudian hasilnya
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan perkiraan yang efisien dan
tidak bias. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:
a. Uji normalitas
Uji Normalitas data dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data yang
digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak”. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normal dilakukan
dengan penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Untuk menguji
suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan
grafik normal plot. Pada grafik normal plot, dengan asumsi sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
b. Uji multikolonieritas
pada model regresi ditemukan korelasi antara variabel independen. Model regresi
yang baik adalah jika tidak ditemukannya korelasi antar variabel independen.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai
varian dan dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji
varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot, di mana dasar pengambilan
keputusannya ialah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik (poin-poin) menyebar di atas dan
4. Uji hipotesis
yang signifikan terhadap variabel terikat dengan menggunakan taraf nyata ((α) =
0.05).
b. Uji parsial (Uji t)
dianggap kostan apabila tingkat keyakinan 95% (α) = 0.05, itu berarti kita
adalah:
Thitung<ttabel = Ha diterima
koefisien determinasi terletak pada table model Summaryb dan tertulis Rsquare.
Namun untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan Rsquare yang suah
yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih
dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda. Sejak itulah Pelayanan Pos telah lahir mengemban peran dan
fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka
Perhubungan Pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat
pengirimannya. Rute perjalanan Pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan
Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan PTT (Post,Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh
seorang Kepala Jabatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi
Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
30
menyelenggarakan Dinas Pos dan GiroPos baik untuk hubungan dalam maupun
luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah
didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van
Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin
kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri
Belanda. Sejak itulah pelayanan Pos telah lahir mengemban peran dan fungsi
Pada tahun ini Dinas Pos disatukan dengan Dinas Telegrap dengan status jawatan
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer
Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT
dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa
tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.
5. Tahun 1965 - PN Pos dan Giro
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan
Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang
sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan Dinas
Pos dan Giro Pos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.
Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada tanggal 20 Juni 1995 berubah
sekarang ini.
kompetitif.
digital.
kompetitif.
3. Struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 31 81.6 81.6 81.6
Wanita 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
kelamin. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden didominasi oleh
usia.
1 20-30 12 32%
2 31-50 17 45%
3 ≥51 9 23%
Total 38 100%
Pada tabel 4.2 dilihat dari usia responden, dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian ini jumlah responden didominasi oleh pegawai yang usianya 31-50
pendidikan terakhir.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D III 5 13.2 13.2 13.2
S1 1 2.6 2.6 15.8
S1 1 2.6 2.6 18.4
SMA 31 81.6 81.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
masa kerja.
1 <5 22 58%
2 6-10 3 8%
3 >10 13 34%
Total 38 100%
pada penelitian ini jumlah responden didominasi oleh pegawai yang masa
SS S RR ST STS TOTAL
NO INDIKATOR
F % F % F % F % F % F %
1 X1, 1 19 50.0 17 44.7 2 5.3 0 0 0 0 38 100
2 X1, 2 21 55.3 15 39.5 1 2.6 1 2.6 0 0 38 100
3 X1, 3 20 52.6 14 36.8 4 10.5 0 0 0 0 38 100
4 X1, 4 19 50.0 15 39.5 4 10.5 1 0 0 0 38 100
5 X1, 5 22 57.9 12 39.5 3 7.9 1 2.6 0 0 38 100
Sumber : Data diolah (2019)
kerja, maka rata-rata responden memberikan jawaban sangat setuju. Hal ini dilihat
dari indikator pertama bahwa penerangan cahaya yang cukup dalam perusahaan,
ketiga lingkungan kerja yang jauh dari suara kebisingan, sebagian besar responden
memilih jawaban sangat setuju yakni sebanyak 20 orang atau sebesar 52.6%,
50.0%, sedangkan hubungan kerja berlangsung serasi yang lebih bersifat informal
dan penuh kekeluargaan, responden sangat setuju sebanyak 22 orang atau 57.9%.
pengaruh paling besar adalah hubungan kerja berlangsung serasi yang lebih
SS S RR TS STS TOTAL
NO INDIKATOR
F % F % F % F % F % F %
1 X2, 1 0 0 3 7.9 23 60.5 12 31.6 0 0 38 100
2 X2, 2 0 0 2 5.3 21 55.3 15 39.5 0 0 38 100
3 X2, 3 0 0 1 2.6 22 57.9 15 39.5 0 0 38 100
4 X4, 4 0 0 2 5.3 22 57.9 11 28.9 3 7.9 38 100
5 X5, 5 0 0 0 0 20 52.6 18 47.4 0 0 38 100
Sumber: Data diolah (2019)
ragu-ragu, hal ini dapat dilihat dari indikator pertama bahwa tugas-tugas yang
diberikan kepada saya terkadang terlalu sulit dan kompleks, sebagian besar
saya menyelesaikan tugas namun tidak tahu prestasi kerja, responden memberikan
jawaban ragu-ragu yakni 21 orang atau sekitar 55.3%. Indikator ketiga sebanyak
22 orang atau 57.9%, responden kebanyakan memilih ragu-ragu dengan tidak ada
pemberian arahan terhadap kerja. Indikator keempat Saya mengerjakan tugas yang
disimpulkan pada variabel stres kerja (X2) yang memberikan pengaruh paling
besar adalah tugas-tugas yang diberikan kepada saya terkadang terlalu sulit dan
kompleks.
SS S RR ST STS TOTAL
NO INDIKATOR
F % F % F % F % F % F %
1 Y1 19 50.0 18 47.4 1 2.6 1 2.6 0 0 38 100
2 Y2 17 44.7 19 50.0 1 2.6 0 0 0 0 38 100
3 Y3 23 60.5 15 39.5 0 0 0 0 0 0 38 100
4 Y4 23 60.5 15 44.7 0 0 0 0 0 0 38 100
5 Y5 20 52.6 17 44.7 0 0 0 0 1 2.6 38 100
Sumber: Data diolah (2019)
jawaban sangat setuju, hal ini dapat dilihat dari tiap indikator di mana indikator
pertama setiap karyawan dituntut untuk mencapai standar kualitas kerja yang
sangat setuju yakni 19 orang atau 50.0%. Indikator kedua mengenai tingkat
60.5%. Indikator keempat mengenai saya masuk kerja tepat waktu, dimana
responden memilih sangat setuju dengan tingkat partisipasi sebanyak 23 orang
atau rata-rata 60.5% dan indikator kelima sebanyak 20 responden atau 52.6%
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Dari tabel 4.8, maka hasil yang diperoleh dimasukkan kedalam persamaan
berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
a. Uji validitas
valid apabila R hitung > Rtabel dengan sig 5%. Dalam penelitian ini data diolah
CORRECTED ITEMTOTAL
VARIABEL ITEM KETERANGAN
CORRELATION R-tabel
X1.1 0.809 0.3202 Valid
X1 X1.2 0.721 0.3202 Valid
(Lingkungan X1.3 0.778 0.3202 Valid
Kerja) X1.4 0.707 0.3202 Valid
X1.5 0.724 0.3202 Valid
X2.1 0.613 0.3202 Valid
X2.2 0.615 0.3202 Valid
X2 (Stres
X2.3 0.806 0.3202 Valid
Kerjs)
X2.4 0.839 0.3202 Valid
X2.5 0.756 0.3202 Valid
Y1.1 0.663 0.3202 Valid
Y1.2 0.723 0.3202 Valid
Y (Kinerja
Y1.3 0.679 0.3202 Valid
Karyawan)
Y1.4 0.572 0.3202 Valid
Y1.5 0.754 0.3202 Valid
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa indikator dalam penelitian
ini semuanya valid. Untuk variabel X1 (lingkungan kerja), indikator yang valid
adalah X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5. Untuk variabel X2 (stres Kerja), indikator
yang valid adalah X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5. Sedangkan untuk variabel Y
(Kinerja Karyawan) berikut adalah indikator yang valid Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4,
Y1.5.
b. Uji reliabilitas
bahwa setiap variabel dapat dinyatakan reliabel karena memilki nilai Cronbach’s
alpha yang lebih besar dari 0,60, sehingga setiap variabel tersebut layak
digunakan untuk menjadi alat ukur instrumen kuesioner dalam penelitian ini.
a. Uji normalitas
adalah normal probability plot. Tujuannya menguji apakah sebuah model regresi,
variabel dependen maupun independen memiliki distribusi normal atau mendekati
dengan SPSS versi 22 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu, analisa
grafik normal P–Plot dan analisa grafik histogram yang membandingkan antara
1) Pendekatan grafik
Pada grafik P–Plot yang terdapat pada Gambar 4.2, terlihat bahwa
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik normal probabilitas plot, dasar
pengambilan keputusan adalah data yang menyebar di sekitar garis diagonal maka
Berikut ini dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut
dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
miring ke samping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar berikut:
karyawan berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang
b. Uji multikolinearitas
multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 13.831 3.539 3.908 .000
Lingkungan Kerja .268 .126 .333 2.128 .040 .996 1.004
Stres Kerja .207 .150 .216 1.380 .176 .996 1.004
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber:Data diolah (2019)
Pada tabel 4.11, terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah
lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah
lebih kecil dari nilai ketepatan 10. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini
c. Uji heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian residual antara yang satu dengan yang lain. Jika varian
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada
Berdasarkan Gambar 4.4, terlihat bahwa tidak ada pola tertentu yang jelas
serta titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka 0 dan sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
4. Uji hipotesis
a
ANOVA
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 22.991 2 11.495 3.036 .061b
Residual 132.509 35 3.786
Total 155.500 37
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan Kerja
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan hasil uji simultan (Uji-F) dari tabel di atas, diketahui bahwa F
hitung sebesar 3.036 dan pada uji F di atas didapatkan taraf signifikasi 0.061. Jika
nilaisig > 0,05, maka hipotesis ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel
lingkungan kerja dan stres kerja secara tidak bersama-sama memilki pengaruh
masing-masing variabel bebas yaitu variabel lingkungan kerja dan stres kerja.
Dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui variabel mana yang memiliki
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.831 3.539 3.908 .000
Lingkungan Kerja .268 .126 .333 2.128 .040
Stres Kerja .207 .150 .216 1.380 .176
Sumber: Data diolah (2019)
Pengaruh dari masing-masing variabel lingkungan kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari tingkat signifikasi (probabilitas). Dari
tabel di atas dapat dilihat bahwa dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan,
dependennya. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas lingkungan kerja (X1) yaitu
0.040 < 0,05 dan nilai probabilitas stres kerja (X2) yaitu 0.176> 0,05.
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara variabel stres kerja dengan
variabel kinerja karyawan. Selain itu nilai probabilitas lingkungan kerja (X1)
terdapat pengaruh yang nyata antara variabel stres kerja dengan kinerja karyawan.
Sedangkan nilai probabilitas stres kerja (X2) 0,176> 0,05 juga menunjukkan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas, dapat diketahui variabel yang
variabel lingkungan kerja (X1) dengan nilai t hitung lebih besar dibandingkan
ini:
b
Model Summary
Dari tabel 4.14, dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah 0.385. Hal ini
berarti seluruh variabel bebas yakni lingkungan kerja (X1) dan stres kerja (X2)
sedangkan 83.2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak masuk dalam
penelitian.
mempengaruhi stres oleh seseorang selain faktor yang berasal dari variabel dalam
4.5 Pembahasan
stres kerja terhadap kinerja karyawan PT Pos Indonesia Cabang Balige dapat
Dari hasil olahan data persamaan regresi maka diperoleh hasil koefisien
regresi sebesar 0.268 serta memiliki nilai probabilitas 0.040 < 0.05, hal ini berarti
karyawan.
Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pegawai dalam bekerja. Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal jika
memiliki motivasi prestasi tinggi yang perlu dimiliki oleh pegawai dimulai dari
dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja. Hal ini karena motif prestasi yang
tumbuh dari dalam diri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi
lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aldi
dan Stres Serja Terhadap Kinerja Karyawan Depot LPG Balongan PT Pertamina
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan hasil analisis yang
terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini sejalan
Dari hasil olahan data persamaan regresi maka diperoleh hasil koefisien
regresi sebesar 0.207 serta memiliki nilai probabilitas 0.176 < 0.05, hal ini berarti
stres kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
maupun negatif. Stres yang bersifat positif disebut “eustress” yakni mendorong
psikis. Beberapa contoh gejala “distress” antara lain adalah gairah kerja menurun,
sering membolos atau tidak masuk kerja, tekanan darah tinggi, gangguan pada alat
5.1 Simpulan
Balige maka diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif, hal ini dapat
2. Dari hasil olahan data koefisien regresi mengenai pengaruh Stres Kerja
memiliki nilai probabilitas tidak signifikan, hal ini dapat disimpulkan bahwa
Pos Indonesia (Persero) Cabang Balige, artinya jika semakin besar tingkat
stress kerja yang dialami oleh karyawan maka hasil kinerja yang dihasilkan
51
53
5.2 Saran
1. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja dari
meningkatkan kualitas dari dua indikator ini dalam variabel lingkungan kerja
2. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel stres kerja memberikan
hasil yang sangat rendah pada indikator “pekerjaan saya cukup membuat saya
mengatasi stres kerja karyawan untuk tidak memberikan tugas yang terlalu
3. Dari variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa indikator yang paling
rendah pada variabel ini adalah tingkat kuantitas hasil kerja yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Charli, 2018. Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Balige.
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 21.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pratama. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Pengawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Lampung.
Skripsi Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.http://digilid.unila.ac.id
diunduh 28 Februari 2019.
Wicaksono. 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Depot LPG Balongan PT. Pertamina (Persero). Skripsi
Ekonomi Universitas Negeri Yogjakarta. http://eprints.uny.ac.id diunduh 4
Maret 2019.
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-jenis-manfaat-lingkungan-
kerja.html?m=1 dilihat 9 april 2019.
56
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Nama : ........................................................
Pendidikan terakhir :
Akademi (Diploma)
Akademi (Sarjana/D4)
TS = Tidak Setuju
RR = Ragu – Ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
57
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Penerangan cahaya yang cukup didalam ruangan
perusahaan
2 Pertukaran udara yang keluar masuk
No Pertanyaan SS S RR TS STS
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Setiap karyawan dituntut untuk mencapai standar
kualitas kerja yang diinginkan oleh perusahaan
LAMPIRAN 2
Uji Validitas
CORRECTED ITEMTOTAL
VARIABEL ITEM CORRELATION Rstandar KETERANGAN
X1.1 0.809 0.3246 Valid
X1 X1.2 0.721 0.3246 Valid
(Lingkungan X1.3 0.778 0.3246 Valid
Kerja) X1.4 0.707 0.3246 Valid
X1.5 0.724 0.3246 Valid
X2.1 0.613 0.3246 Valid
X2.2 0.615 0.3246 Valid
X2 (Stres X2.3 0.806 0.3246 Valid
Kerjs)
X2.4 0.839 0.3246 Valid
X2.5 0.756 0.3246 Valid
Y1.1 0.663 0.3246 Valid
Y1.2 0.723 0.3246 Valid
Y (Kinerja Y1.3 0.679 0.3246 Valid
Karyawan)
Y1.4 0.572 0.3246 Valid
Y1.5 0.754 0.3246 Valid
LAMPIRAN 3
Uji Reliabilitas
LAMPIRAN 4
Uji Normalitas
60
LAMPIRAN 5
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 13.831 3.539 3.908 .000
Lingkungan Kerja .268 .126 .333 2.128 .040 .996 1.004
Stres Kerja .207 .150 .216 1.380 .176 .996 1.004
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
LAMPIRAN 6
Uji Heteroskedastisitas
61
LAMPIRAN 7
Analisis Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.831 3.539 3.908 .000
Lingkungan Kerja .268 .126 .333 2.128 .040
Stres Kerja .207 .150 .216 1.380 .176
LAMPIRAN 8
Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
a
ANOVA
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 22.991 2 11.495 3.036 .061b
Residual 132.509 35 3.786
Total 155.500 37
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan Kerja
LAMPIRAN 9
Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.831 3.539 3.908 .000
Lingkungan Kerja .268 .126 .333 2.128 .040
Stres Kerja .207 .150 .216 1.380 .176
LAMPIRAN 10
62
LAMPIRAN 11
Tabel r untuk df = 30 - 40
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932
63
LAMPIRAN 12
Tabel t statistik untuk df = 30 – 40
LAMPIRAN 13
Tabel f statistik untuk df = 30 - 40