Anda di halaman 1dari 39

Trik Lulus Test Potensi

Akademik (TPA)

 
Senin, 30 Agustus 2010
Contoh Analogi Verbal (1.3)
Contoh soal ANALOGI VERBAL (korelasi makna), beserta
”Coro ndeso”-nya (solusi penyelesaiannya) dan JAWABAN

J     : Jawaban
Kbb    : Kok bisa begitu?
Cn    : Coro ndeso / solusi penyelesaiannya yaitu : tambahkan saja kata / kalimat penghubung diantara
keduanya 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Misalnya : 
1.    Truk - Bensin = Atlet - ...............   a. Makanan   b. Sepatu   c. Kaos   d. Lintasan

2.     Dingin - Jaket = Hujan - ...............   a. Air   b. Payung   c. Dingin   d. Basah

3.     Semir - Sepatu = Odol - ...............   a. Kuku   b. Rambut   c. Televisi   d. Gigi

4.     Bugil - Pakaian = Gundul - ....   a. Botak   b.Rambut   c. Cukur   d. Kepala

5.     Perut – Mules = Kepala - ...............  a. Batuk   b. Pilek   c. Pusing   d. Gemuk


 
CONTOH PENYELESAIAN :
No. 1
    J    :    A
    Kbb    :     Kok bisa begitu?,............ karena :
    Cn    :    Bahan bakar Truk adalah Bensin –  Bahan Bakar Atlet adalah Makanan
 No. 2
    J    :    B
    Kbb    :     Kok bisa begitu?,............ karena :
    Cn    :     Biar tidak keDinginan  pakailah Jaket - Biar tidak keHujanan pakailah  Payung
 No. 3
    J    :    D
    Kbb    :     Kok bisa begitu?,............ karena :
    Cn    :    Semir untuk membersihkan Sepatu - Odol : untuk membersihkan Gigi
 No. 4
    J    :    B
    Kbb    :     Kok bisa begitu?,............ karena :
    Cn    :    Bugil berarti tidak berPakaian – Gundul  berarti tidak berRambut
 No.5 
    J   :    C
    Kbb  :     Kok bisa begitu?,............ karena :
    Cn     :    Sakit Perut  disebut  Mules - Sakit Kepala disebut  Pusing

Dengan berlatih banyak soal makin memungkinkan kita untuk menjawab secara spontan.
spontanitas dalam menjawab secara cepat dan tepat akan memberikan kita waktu luang untuk
menyelesaikan soal-soal yang lebih sulit.
Gak Percaya?................... COBA aja latihan sebanyak mungkin soal-soal,... dan BUKTIKAN hasilnya,
PASTI Anda akan terkejut dengan HASIL yang Anda capai
Diposkan oleh masdhan di 18.59 Tidak ada komentar: 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 26 Agustus 2010


Apa, Guna dan Tipe soal TPA
TPA (Test Potensi Akademik) adalah seperangkat soal tes yang berguna untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan malasah-masalah yang berhubungan dengan bidang
akademik, kadang juga TPA dihubungkan dengan tingkat kecerdasan seseorang, meski bukan
merupakan tes IQ.

Saat ini TPA acapkali digunakan dalam berbagai tes diantaranya untuk menjaring dan menyaring calon
Pegawai baik pegawai negeri, BUMN maupun swasta, selain itu juga dipakai sebagai tes dalam
penerimaan mahasiswa pada level S2 dan S3.

MATERI TES POTENSI AKADEMIK BIASANYA TERDIRI DARI TIPE SOAL :

I. Tipe soal Verbal / Bahasa


Yang didalamnya memuat soal-soal:
1. Persamaan kata / Sinonim
2. Lawan Kata / Antonim
3. Padanan Hubungan / Analogi Verbal
4. Pengelompokan / penggolongan Kata
Soal-soal dalam tipe tes ini biasanya terdiri dari kata-kata yang jarang ditemui dalam perbincangan
sehari-hari orang awam. Bahkan juga kata-kata yang dijadikan soal tidak seperti kata-kata yang ada
dalam Bahasa Indonesia.

II. Tipe soal kuantitatif dapat berupa bilangan maupun abjad


Diantaranya berisi :
1. Soal-soal Aritmetika / hitung-menghitung
2. Seri / susunan / deret Angka
3. Logika dalam Angka / komparasi kuantitatif
4. Angka di dalam Cerita
5. Seri / susunan Huruf
Dalam tipe test ini banyak muncul soal-soal tes sederhana layaknya soal matematika anak SMP tetapi
pilihan jawaban yang tersedia kadang bukan merupakan akhir penyelesaian sebuah penghitungan.

III. Tipe soal Logika


Biasanya terdiri dari :
1. Soal-soal logika secara Umum
2. Analisa Pernyataan-pernyataan dan Kesimpulan
3. Logika dalam bentuk Diagram
4. Logika dalam bentuk Cerita
Seringkati dalam tipe soal ini kita temui ada beberapa subjek (orang) yang berperan ganda (banyak)
untuk dianalisa dan dicari hubungannya antar subjek dan perannya

IV. Tipe soal spasial / Gambar


Dapat berupa :
1. Padanan atau Hubungan Gambar
2. Pembalikan / pencerminan Gambar
3. Baris / seri Gambar
4. Pengelompokan Gambar
5. Deteksi / Identifikasi Potongan Gambar
pada tes ini umumnya berupa gambar-gambar sederhana yang bersifat grafis dan bangun ruang

CARA MUJARAB OPTIMALKAN PENCAPAIAN NILAI TPA


Untuk bisa sukses dalam hal sekecil apapun, kita tidak cukup hanya menjadi orang pintar, tetapi kita
harus bisa "pintar-pintar"

Orang Cerdas = Karena Berkah dari Tuhan


Orang Pintar = Karena Belajar
Orang Cerdik = Karena Berpikir
Orang Pintar-Pintar = Karena memanfaatkan Berkah dari Tuhan untuk Belajar dan Berpikir

Dengan "pintar-pintar" dimungkinkan hasil TPA menjadi lebih tinggi dari sekedar potensi yang ada

BAGAIMANA CARANYA JADI "PINTAR-PINTAR"


mohon menunggu beberapa saat ,.....alih-alih melatih kesabaran,... boleh komplain kok,.. email aja
ke : dhanidisain@yahoo.com 

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA : Langsung Klik pada entri-entri yang ada

Mohon Maaf membuat Anda harus menunggu beberapa hari ini, karena materi masih dalam
proses finalisasi Terimakasih
Diposkan oleh masdhan di 00.46 Tidak ada komentar: 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Pengikut
Arsip Blog

 ▼  2010 (2)
o ▼  Agustus (2)
 Contoh Analogi Verbal (1.3)

 Apa, Guna dan Tipe soal TPA


Mengenai Saya
masdhan
cuma pengen orang-orang disekitarku tersenyum bahagia
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 3 9/18/2013
Home » Materi Numerik » Materi Tes Kemampuan Numerik
Materi Tes Kemampuan Numerik
Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terbatas. Ruang lingkup tes numerik meliputi
perhitungan, estimasi, interpretasi data, dan logika matematika, serta barisan dan deret. 

PERHITUNGAN 
Soal-soal perhitungan yang umum diujikan dalam psikotes, tes potensi akademik, dan tes bakat skolastik
adalah aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian. Perhitungan lain
seperti pecahan, persentase, perbandingan, proporsi, rata-rata, jarak, waktu, dan kecepatan juga sering
muncul dalam setiap tes. 

1. Bilangan 
a. Bilangan Romawi

I = 1 (satu) C = 100 (seratus)


V = 5 (lima) D = 500 (lima ratus)
X = 10 (sepuluh) M = 1.000 (seribu)
L = 50 (lima puluh)

Contoh:
XXI = 21 MMIII = 2.003
CDV = 405 CL = 150
XI = 11 MCMXCIX = 1.999
b. Penjumlahan bilangan bulat 
Berikut ini ketentuan operasi penjumlahan bilangan bulat. 

1. Jika suatu bilangan dijumlahkan dengan lawan bilangannya, maka hasilnya adalah nol:
[a + (-a) = 0].
Contoh ⇒  19 + (-19) = 0, ⇒⇒⇒  -19 lawan dari 1

2. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih besar dari bilangan positifnya,
hasilnya adalah bilangan negatif.
Contoh ⇒  8 + (-12) = 8 - 12 = - 4, ⇒⇒⇒  12 lebih besar dari 

3. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih kecil dari bilangan positifnya,
hasilnya adalah bilangan positif.
Contoh ⇒  (-4) + 14 = 10, ⇒⇒⇒  4 lebih kecil dari 14

c. Pengurangan bilangan bulat 


Berikut ini ketentuan operasi pengurangan pada bilangan bulat. 
1. Jika suatu bilangan positif dikurangi dengan lawannya, maka hasilnya dua kali bilangan itu sendiri:
[a - (-a) = 2 x a].
Contoh ⇒ 11 - (-11) = 11 + 11 = 22, ⇒⇒⇒  -11 lawan dari 11 

2. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan positif, hasilnya bilangan negatif. 
Contoh ⇒ -14 - 6 = -20, ⇒⇒⇒  (sama artinya -14 ditambah -6) 

3. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan negatif, ada 3 kemungkinan seperti berikut ini. 

 Berupa bilangan positif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih besar.
Contoh ⇒ -4 - (-9) --4 + 9 = 5, ⇒⇒⇒  9 lebih besar dari 4
 Berupa bilangan negatif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih kecil.
Contoh ⇒ -8 - (-3) = -8 + 3 - -5, ⇒⇒⇒  3 lebih kecil dari 8
 Berupa bilangan nol jika bilangan negatifnya sama.
Contoh ⇒ -15 - (-15) = -15 + 15 = 0, ⇒⇒⇒  -15 sama dengan -15

4. Jika semua bilangan bulat dikurangi dengan nol, hasilnya adalah bilangan bulat itu sendiri. 
Contoh ⇒ 4 - 0 = 4 
  

d. Perkalian bilangan bulat 


Berikut ini ketentuan operasi perkalian pada bilangan bulat. 

1. Jika bilangan positif dikalikan bilangan negatif, hasilnya bilangan negatif.


Contoh ⇒ 6 x (-3) = -15
2. Jika bilangan positif dikalikan bilangan positif, hasilnya bilangan positif.
Contoh ⇒ 13 x 5 = 65
3. Jika bilangan negatif dikalikan bilangan negatif, hasilnya bilangan positif.
Contoh ⇒ (-3) x (-7) = 21
4. Jika bilangan bulat dikalikan dengan nol, hasilnya nol.
Contoh ⇒ (-8) x 0 = 0

  
e. Pembagian bilangan bulat 
Berikut ini ketentuan operasi pembagian pada bilangan bulat. 
1. Jika tanda kedua bilangan bulat itu sama

 Positif dibagi positif hasilnya positif : [ + : + = + ].


Contoh ⇒ 6 : 6 = 1
 Negatif dibagi negatif, hasilnya positif : [- : - = + ].
Contoh ⇒ (-21) : (-3) = 7

2. Jika tanda kedua bilangan itu berbeda

 Positif dibagi negatif, hasilnya negatif: [+ : - = –].


Contoh ⇒  25 : (-5) = –5
 Negatif dibagi positif, hasilnya negatif: [ - : + = - ].
Contoh ⇒ (-27) : 9 = -3

  
f. Operasi hitung campuran bilangan bulat 

1. Operasi pembagian dan perkalian adalah sama kuat. Oleh karena itu, agar lebih praktis, maka
pengerjaan operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
Contoh ⇒ 3 x 4 : 2 = 6
Caranya ⇒ (3 x  4) : 2 = 6 = 12 : 2

2. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Oleh karena itu, pengerjaan operasi yang
ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
Contoh ⇒ 50 + 25 - 30 = 45
Caranya ⇒ (50 + 25) - 30 = 75 - 30 = 45

3. Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung, maka pengerjaan operasi dalam kurung terlebih
dahulu harus dikerjakan.
Contoh ⇒ 30 : (2 + 4) + 13 = 18
Caranya ⇒ 30 : (6) + 13 = (30 : 6) + 13 = 5 + 13 = 18

4. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan, maka
harus dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh ⇒ 125 + 400 : 8 - 5 x 30 = 25
Caranya ⇒ 125 + (400 : 8) - (5 x 30) = 125 + 50 – 150 = 175 - 150 = 25

  
2. Pecahan 
Pecahan menunjukkan pembagian ½ berarti 1 dibagi 2. Bagian atas suatu pecahan adalah pembilang,
sedangkan bagian bawahnya adalah penyebut. 
a. Penjumlahan dan pengurangan pecahan 

1. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut sama, maka cukup
lakukan penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya, sementara penyebutnya tetap
sama.

2. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda, maka
terlebih dahulu samakan penyebutnya, kemudian bisa dilakukan penjumlahan atau pengurangan
pada pembilangnya.

b. Perkalian pecahan 
Pada perkalian pecahan, Anda tidak perlu menyamakan penyebutnya. Caranya adalah kalikan pembilang
dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. 

c. Pembagian pecahan 
Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama dengan pecahan kedua sama dengan perkalian
pecahan pertama dengan sebalikan dari pecahan kedua. 

3. Persentase 
Persentase adalah sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah bentuk persentase
menjadi bentuk pecahan dapat dilakukan dengan menuliskan bilangan asli sebagai pembilang dan 100
sebagai penyebut.
Beberapa bentuk persen yang equivalent dengan pecahan dan umum kita kenal adalah sebagai berikut.

4. Perbandingan 
Perbandingan adalah pernyataan yang membandingkan dua nilai dimana salah satu nilai dibagi nilai
lainnya. 
Contoh : Di dalam suatu bus terdapat 15 pria dan 25 wanita. Perbandingan jumlah pria dengan wanita
dalam bus tersebut adalah atau 15. Perbandingan wanita dengan pria adalah atau 25 : 15. 15 
  
5. Proporsi 
Proporsi adalah suatu persamaan dari dua pecahan di kedua ruasnya.
Contoh :

 INGAT !!!

Proporsi terbagi menjadi dua, yaitu: 


a. Proporsi langsung 
Pada proporsi langsung, kedua variabelnya berhubungan, artinya jika kedua bilangan dikalikan atau
dibagi dengan bilangan yang sama, perbandingan tidak berubah. 

b. Proporsi invers 
Pada proporsi invers ada 2 ketentuan, yaitu: 
 Peningkatan galah satu nilai melalui perkalian akan menyebabkan penurunan pada nilai kedua.
 Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menyebabkan peningkatan pada nilai kedua.

  
6. Rata-rata 
Rata-rata adalah jumlah bilangan dibagi banyaknya bilangan.

INGAT !!! 

 Dalam menyelesaikan soal rata-rata, perhatikan satuan yang akan dijumlahkan. Jika
berbeda, samakan terlebih dahulu, selanjutnya dikerjakan.
 Jika dua atau tiga rata-rata digabung menjadi satu, terlebih dahulu dibuat bobot yang
sama.
 Jika soalnya menanyakan bilangan yang hilang dengan rata-ratanya tertentu,
kurangkan total seluruh bilangan dengan jumlah bilangan yang diketahui.

7. Jarak, Waktu, dan Kecepatan

INGAT !!! 

1. Gunakan rumus yang sesuai dengan jawaban yang akan dicari.


2. Untuk menghitung kecepatan rata-rata dari suatu perjalanan yang terdiri dari dua atau
lebih bagian, maka anggaplah perjalanan tersebut sebagai satu perjalanan dengan
menggunakan total jarak dan total waktu.
3. Perhatikan jika ada perbedaan satuan.
4. Gambarkan situasi yang dijelaskan pada soal.

Itulah Materi Tes Kemampuan Numerik yang bisa sobat pelajari sebelum terjun langsung untuk
menjawab soal-soal latihannya. Semoga apa yang Pak HaBe suguhkan di atas bisa bermanfaat ya buat
sobat semua, amin ;) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 8:41 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...
 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 2 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme » Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang waktunya otak sobat buat dilatih nih. Berikut adalahContoh Soal
TPA Penalaran Silogisme yang terdiri dari 20 soal. Sobat harus pelajari dahulu ya minimal dibaca lah
materi silogisme yang Pak HaBe share kemarin, trus baru deh ngerjain soal-soal di bawah. Jangan lupa
do’a dulu sobat sebelum ngerjainnya, biar bisa masuk dengan mudah di otak. Oke?? hehe.

1. Tidak ada pemalas yang sukses. Semua yang sukses sejahtera hidupnya. Jadi . . .

A. Sebagian pemalas tidak sukses. D. Sebagian yang sejahtera hidupnya bukan


pemalas.

B. Tidak ada pemalas yang sejahtera E. Semua pemalas sejahtera hidupnya


hidupnya.
C. Semua pemalas sukses.

Jawaban: 

2. Semua yang memabukkan adalah haram. Alchohol adalah minuman yang memabukkan. Jadi . . .

A. Sebagian Alchohol memabukkan. D. Alchohol tidak haram.

B. Sebagian Alchohol haram. E. Alchohol haram

C. Semua Alchohol memabukkan.

Jawaban: 

3. Toni adalah orang desa. Toni bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik. Banyak buruh-buruh yang
malas. Malik adalah teman Toni. Jadi . . . .

A. Malik mungkin sedesa dengan Toni. D. Malik itu malas.

B. Teman-teman Toni semuanya malas. E. Toni itu malas.

C. Malik adalah orang kota.

Jawaban: 

4. Semua orang tua menyayangi anaknya. Sebagian guru menyayangi anaknya. Jadi . . . .

A. Sebagian orang tua menyayangi anaknya. D. Semua orang tua adalah guru.

B. Sebagian guru adalah orang tua. E. Semua guru adalah orang tua.

C. Semua guru menyayangi anaknya.

Jawaban: 

5. Semua kendaraan berbahan bakar bensin. Tak sebuah motor pun berbahan bakar bensin. Jadi . . . . 
A. Kendaraan berbahan bakar bensin adalah D. Motor adalah kendaraan berbahan bakar
motor. bensin.

B. Tak sebuah motor pun adalah kendaraan E. Semua kendaraan adalah motor.
berbahan bakar bensin.

C. Semua kendaraan berbahan bakar bensin


adalah motor.

Jawaban: 

6. Semua mamalia tidak bertelur dan semua yang bertelur adalah hewan. Jadi . . . .

A. Ikan paus adalah mamalia. D. Ada hewan yang tidak bertelur.

B. Mamalia bisa saja bertelur. E. Mamalia bukan hewan.

C. Hewan yang bertelur adalah mamalia.

Jawaban: 

7. Semua burung bernapas dengan paru-paru. Semua merpati adalah burung. Jadi . . .

A. Semua merpati tidak bernapas dengan D. Sebagian merpati adalah burung.


paru-paru.

B. Semua merpati bernapas dengan paru-paru. E. Sebagian merpati bernapas dengan paru-
paru.

C. Tidak semua merpati bernapas dengan


paru-paru.

Jawaban: 

8. Anak perempuan yang masih kecil selalu diberi boneka oieh ibu mereka. Tini mempunyai banyak
boneka di rumahnya. Kakak dart adik Tini tidak mempunyai boneka. Jadi . . . .
A. Anak perempuan tidak harus mempunyai D. Semua boneka Tini adalah pemberian
boneka. ibunya.

B. Tini adalah anak yang paling disayang E. Kakak dan adik Tini semuanya laki-laki.
ibunya.

C. Kakak dan adik Tini juga mempunyai


boneka.

Jawaban: 

9. Semua akuntan pandai dalam akutansi. Santo bukan seorang akuntan. Jadi . . . .

A. Agar pandai dalam akuntansi, jadilah D. Santo pandai dalam akuntansi.


akuntan.

B. Ada akuntan yang tidak pandai dalam E. Santo tidak pandai dalam akuntansi.
akuntansi.

C. Santo bukan seorang akuntan, tetapi ia


pandai dalam
akuntansi.

Jawaban: 

10. Barang pecah-belah adalah barang yang mudah pecah bila jatuh. Barang-barang yang tidak mudah
pecah bila jatuh tidak lagi digolongkan dalam kategori pecah-belah. Gelas buatan PT. Mirror tidak dapat
pecah kalau jatuh. Jadi . . . .

A. Gelas produksi PT. Mirror tidak mungkin D. Gelas produksi PT. Mirror tidak dapat
pecah. pecah.

B. Gelas produksi PT. Mirror tidak termasuk E. Gelas produksi PT. Mirror termasuk barang
barang pecah-belah. pecah-belah.
C. Gelas produksi PT. Mirror mudah pecah.

Jawaban: 

11. Pohon anggur dapat berbuah dengan baik jika dirawat dan disiram. Cindra punya kebun anggur di
halaman belakang rumah. Cindra selalu menyiram dan merawat kebun anggur tersebut. 

A. Pohon anggur di kebun Cindra dapat D. Pohon yang berbuah tentu disiram tiap hari.
berbuah dengan baik.

B. Buah anggur di kebun Cindra sangat manis E. Cindra anak yang rajin.
dan segar.

C. Pohon anggur Cindra tidak menghasilkan


buah.

Jawaban: 

12. Semua HP ada fasilitas SMS. Sebagian HP ada fasilitas internet. 

A. Semua yang ada fasilitas internet selalu ada D. Sebagian HP ada fasilitas SMS dan
fasilitas SMS. internet.

B. Sebagian HP ada fasilitas internet namun E. Semua HP ada fasilitas SMS dan internet.
tidak ada
fasilitas SMS.

C. Semua yang ada fasilitas SMS selalu ada


fasilitas internet.

Jawaban: 

13. Setiap mahasiswi berprestasi pasti terkenal di kampusnya. Setiap mahasiswi yang aktif dalam
pembelajaran pasti berprestasi. Sebagian mahasiswi MIPA terkenal di kampusnya.
A. Sebagian mahasiswi berprestasi namun D. Mahasiswi MIPA yang aktif dalam
tidak terkenal di pembelajaran pasti terkenal di kampusnya.
kampusnya.

B. Ada mahasiswi aktif dalam pembelajaran E. Sebagian mahasiwa MIPA yang aktif
tapi tidak terkenal dalam pembelajaran tidak terkenal di
di kampusnya. kampusnya.

C. Seluruh mahasiswi MIPA berprestasi dan


terkenal di
kampusnya.

Jawaban: 

14. Jika Tini rajin belajar, maka dia akan memperoleh indeks prestasi yang baik. Kenyataannya Tini tidak
rajin belajar. 

A. Tidak dapat disimpulkan. D. Tini tidak memperoleh indeks prestasi yang


baik.

B. Tini adalah anak yang pintar. E. Tini memperoleh indeks prestasi yang baik.

C. Semua kesimpulan benar.

Jawaban: 

15. Semua bunga di taman Keputren berwarna putih. Semua putri suka bunga. Vinny Dwi membawa
bunga biru. 

A. Putri suka bunga biru D. Vinny Dwi tidak suka bunga

B. Taman Keputren ada bunga birunya E. Bunga yang dibawa Vinny Dwi bukan dari
Keputren

C. Putri tidak suka bunga putih


Jawaban: 

16. Jika Tini suka alpukat, maka Diwi suka tomat. Mereka adalah saudara dan Diwi tidak suka tomat
namun dia suka alpukat. 

A. Diwi dan Tini suka alpukat. D. Diwi suka yang Tini juga suka.

B. Tini tidak suka alpukat. E. Tini suka tomat.

C. Diwi dan Tini sama-sama tidak suka


alpukat.

Jawaban: 

17. Tanaman yang bijinya berkeping dua memiliki akar tunggang. Semua tumbuhan palem memiliki akar
serabut. Tanaman Z adalah tanaman yang bijinya berkeping dua. 

A. Tanaman Z bukan tumbuhan palem. D. Tanaman Z adalah tumbuhan palem yang


memiliki akar tunggang.

B. Tumbuhan palem yang memiliki akar E. Tanaman Z adalah jenis tumbuhan palem.


tunggang hanyalah
tanaman Z.

C. Tanaman Z memiliki akar serabut.

Jawaban: 

18. Jika Tumingsih memakai baju hitam, maka ia memakai celana coklat. Jika Tumingsih memakai
celana coklat, maka Indah memakai celana hitam. Indah memakai celana pink. 

A. Indah tidak memakai baju coklat D. Indah memakai baju coklat

B. Tumingsih memakai celana hitam E. Tumingsih tidak memakai baju hitam

C. Indah tidak mempunyai celana coklat.


Jawaban: 

19. Semua pohon di kebun Pak HaBe berdaun hijau. Semua anak Pak HaBe suka menanam pohon. Susi
membawa tangkai pohon berdaun kuning. 

A. Anak Pak HaBe suka pohon kuning. D. Susi tidak suka pohon hijau.

B. Kebun Pak HaBe ternyata juga ada pohon E. Tangkai pohon yang dibawa Susi bukan
berdaun kuning. dari kebun Pak Habe.

C. Susi bukan anak Pak HaBe.

Jawaban: 

20. Semua pria di rumah Dimas memakai celana. Tono seorang anak yang rajin. Tono adalah adik laki-
laki Dimas yang masih sekolah SMA.

A. Tono hanya bercelana ketika sekolah SMA D. Tono memakai celana ketika di rumah
Dimas

B. Dimas sudah lulus SMA E. Semua adik Dimas rajin

C. Tono selalu memakai celana

Jawaban: 

Susah sobat? Gak ada tuh yang namanya nalar soal-soalnya gampang, hehe. Tapi bukan berarti gak
bisa dikerjakan loh !! Kalau rajin berlatih, rajin ngerjain soal, pasti dan pasti bisa ngerjaiin nya dengan
mudah. Oke, ini dulu Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme yang bisa Pak HaBe share ke sobat
sekalian, dilain kesempatan pasti Pak HaBe tambah yang lebih banyak biar sobat tambah pinter,
amien :) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 4:39 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 3 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Materi Silogisme » Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 4 – Hore masuk ke pembahasan terakhir ^_^,
bukan yang belajar aja yang capek sobat, Pak HaBe juga capek nulisnya ini, haha. Tapi gakpapa lah ya,
demi ilmu dan masa depan :). Untuk pembahasan terakhir Pak HaBe akan tuntaskan keseluruhannya,
yang akan kita bahas nanti adalah silogisme hipotetik, silogisme disjungtif, dan dilema. Langsung aja deh
sobat, cekidot yaa.. 

b. Silogisme hipotetik 
Silogisme hipotetik adalah pernyataan yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, tapi untuk
premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari term antecedent  atau
term konklusi premis mayornya. Silogisme hipotetik terdiri dari 4 jenis, yaitu: 

1. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent. 


Contoh: 
Jika lapar, saya makan nasi. 
Sekarang saya lapar. 
Jadi, saya makan nasi. 
  
2. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya. 
Contoh: 
Jika saya makan maka kenyang. 
Saya kenyang. 
Jadi, saya sudah makan. 
  
3. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent. 
Contoh: 
Jika Adi berolahraga, maka badannya akan sehat. 
Adi tidak berolahraga. 
Jadi, badannya tidak akan sehat. 
  
4. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuensinya. 
Contoh: 
Jika siswa protes, maka kepala sekolah akan terdesak. 
Kepala sekolah tidak terdesak. 
Jadi, siswa tidak protes. 
  
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik 
Bila antecedent = A 
Konsekuen = B, maka hukum silogisme hipotetik adalah: 

1. Bila A terlaksana, maka B Terlaksana 


    (Benar) 
2. Bila A tidak terlaksana, maka B tidak terlaksana 
    (Salah) 
3. Bila B terlaksana, maka A terlaksana 
    (Salah) 
4. Bila B tidak terlaksana, maka A tidak terlaksana 
    (Benar) 
  
c. Silogisjne disjungtif 
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya keputusan disjungtif, sedangkan
premis minornya keputusan kategorik yang mengingkari atau mengesahkan salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor. 

1. Silogisme disjungtif sempit; premisnya mempunyai alternatif kontradiktif. 


Contoh: 
Adi pergi atau datang. 
Ternyata Adi pergi. 
Jadi, Adi tidak datang. 
  
2. Silogisme disjungtif luas; premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. 
Contoh: 
Nety kuliah di UI atau IPB 
Ternyata tidak kuliah di UI. 
Jadi, kuliah di IPB. 

Hukum-hukum Silogisme Disjungtif 


1. Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusinya atau kesimpulannya yang dihasilkan nanti akan
selalu bernilai benar, jika prosedur penyimpulannya valid. 
Contoh: 
Adi berlari atau tidak berlari. 
Ternyata Adi berlari. 
Jadi, Adi bukan tidak berlari. 
  
2. Silogisme disjungtif dalam artian luas, kebenaran untuk konklusinya adalah : 
* Jika premis minornya mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar). 
Contoh: 
Magdalena menjadi pramugari atau peneliti. 
la adalah pramugari. 
Jadi, ia bukan peneliti. 
  
* Jika premis minornya mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah (salah). 
Contoh: 
Mary berambut pirang atau hitam. 
Ternyata tidak berambut hitam. 
Jadi, ia berambut pirang. (Bisa jadi ia berambut tidak pirang) 
  
d. Dilema 
Dilema adalah argumentasi yang bentuknya merupakan campuran antara silogisme hipotetik dan
silogisme disjungtif. Kenapa demikian? Karena premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik dan
premis minornya satu proposisi disjungtif, tetapi bisa proposisi kategorik. Konklusi yang diambil selalu
tidak menyenangkan. 
Contoh: 
Jika engkau makan, ayahmu mati. 
Jika engkau tidak makan, ibumu mati. 
Dimakan ataupun tidak dimakan, salah satu orangtuamu pasti mati. 
  
Dilema dalam arti luas adalah situasi (bukan argumentasi) di mana kita memilih dua alternatif yang
kedua-duanya memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan sehingga sulit menentukan pilihan. 
  
Akhirnya selesai semua keseluruhan materi silogisme, semoga apa yang Pak HaBe share berguna ya
buat sobat semua, dan harus dibaca loh sobat, kasian Pak HaBe sudah nulis panjang-panjang kan T_T.
Hehe. Untuk  selanjutnya saatnya soal-soal kembali, tungguin aja ya sobat update nya :) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 10:04 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 4 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Materi Silogisme » Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 3
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 3
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 3 – Setelah dibahas di bag. 1 tentang silogisme
kategorik untuk yang standar, sekarang waktunya untuk silogisme kategorik non-standar. Contoh-contoh
bentuk seperti ini meskipun jarang keluar tapi penting juga loh sobat untuk dipelajari dan dimengerti,
siapa tau besok-besok ujiannya ketemu soal yang seperti ini hayoo. Saran Pak HaBe untuk belajar
silogisme ini adalah belajar dengan santai aja sobat, biar gak jenuh, dibuat santai gitu maksudnya, tapi
tetep konsentrasi ya :). Oke, kita langsung aja ya masuk ke materi.

Silogisme Kategorik Non-Standar (Non Baku)


Silogisme kategorik non-standar timbul akibat adanya kelainan yang terjadi pada silogisme kategorik
standar. Kelainan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.

a. Tidak menentunya letak konklusi 


Letak konklusi dapat terletak di awal dan pertengahan. 

Contoh : 
Beo adalah unggas karena beo adalah burung dan semua burung adalah unggas. 
Semua penduduk memiliki KTP, maka Adi tentu memiliki KTP karena ia adalah seorang penduduk. 

PERHATIAN !!!

 Tentukan terlebih dahulu konklusinya. Konklusi biasanya ditandai


dengan adanya kata-kata seperti, jadi, maka, tentu, oleh karena itu, maka,
dan karena itu.
 Setelah konklusi ditemukan, maka proporsi yang lain merupakan premis.
 Premis biasanya ditandai dengan kata karena atau oleh karena.
 Untuk menentukan mana premis mayor atau premis minor
periksalahposisi term. Jika term menjadi subjek pada konklusi, raaka
itulah premis mayor. Jika term menjadi predikatnya konklusi, maka
itulah premis minor

b. Seolah-olah terdiri lebih dari tiga term 


Silogisme bentuk standar terdiri dari tiga term: mayor, minor, dan penengah. Silogisme dengan term
terdiri lebih dari tiga dapat menghasilkan konklusi yang sah dengan syarat:
♠ Jika dua term mempunyai pengertian yang sama.
   Contoh: Semua pelajar adalah tidak abadi.
                Adi adalah fana. 
                (Tidak abadi pengertiannya sama dengan fana) 

♠ Jika term tambahan hanya merupakan pembuktian atau penegasan dari proposisinya. 
   Contoh: Semua tentara adalah netral karena ia penjaga kesatuan negara RI. 
                Suparji adalah tentara. 
                Jadi, Suparji adalah netral. 
  
c. Proposisinya kurang dari tiga 
Silogisme kategorik yang tidak dinyatakan salah satu proposisinya disebut Entinem. Entinem sering kita
dengar dalam kehidupan sehari-hari oleh penyiar, diskusi, dan saat berpidato. 
Contoh: 
1. Premis mayor tidak dinyatakan 
    Adi lapar, jadi harus makan. 

Bentuk standar : 
Semua yang lapar harus makan. 
Adi lapar. 
Jadi, Adi harus makan.

  
2. Premis minor tidak dinyatakan 
Ia berhak lulus, karena semua juara kelas  berhak lulus. 

Bentuk standar : 
Semua juara kelas berhak lulus. 
Ia juara kelas. 
Jadi, Ia berhak lulus.

  
3. Konklusi tidak dinyatakan 
Semua pecinta lingkungan sayang terhadap binatang dan Nety seorang pecinta lingkungan. 

Bentuk standar : 
Semua pecinta lingkungan sayang terhadap binatang. 
Nety seorang pecinta lingkungan. 
Jadi, Nety sayang terhadap binatang.

INGAT !!!

 Tentukan terlebih dahulu proposisi yang tersembunyi dan uji apakah sah
atau tidak sah.
 Buatlah silogisme bentuk standarnya

 
d. Proposisinya lebih dari tiga 
Banyak persoalan tidak dapat diselesaikan dengan bantuan silogisme. Oleh karena itu, premis-premisnya
mungkin perlu bahan argumen pendukung. Dengan demikian tercipta serangkaian silogisme yang
berhubungan erat satu sama lain. Dalam kasus ini "Silogisme pertama menjadi premis pada silogisme
selanjutnya", demikian seterusnya. 
Contoh: 
1. Semua hewan berkaki empat menyusui. 
    Sebagian karnivora adalah hewan berkaki empat. 
    Jadi, sebagian karnivora menyusui. 
    Semua karnivora adalah makhluk hidup. 
    Jadi, sebagian makhluk hidup menyusui. 

2. Semua atlet adalah manusia yang sehat.


    Sebagian tentara adalah atlet.
    Semua tentara adalah pemberani.
    Jadi, sebagian pemberani adalah manusia yang sehat.

INGAT !!!

 Predikat pada proposisi pertama selalu menajadi subjek proposisi


selanjutnya.
 Kesimpulannya, subjek proposisi pertama dihubungkan dengan predikat
proposisi terakhir

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 9:22 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 5 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Materi Silogisme » Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2 – Kembali lagi meneruskan pembahasan
silogisme yang kemarin sempet Pak HaBe putus sebentar gara-garanya tangannya sudah kriting nulis,
hehe. Untuk lanjutannya kali ini kita akan sedikit membahas tentang bentuk-bentuk dari silogisme yang
pastinya Pak HaBe sertakan contoh kalimatnya juga untuk mempermudah sobat dalam mengerti apa
maksudnya. Di materi ini sobat harus benar-benar konsentrasi, baik untuk rumusnya, contoh-contoh
kalimatnya, premis-premisnya, dan juga pengambilan konklusinya atau kesimpulan. Karena inti dari
materi silogisme ini hanyalah cara kita dalam menarik kesimpulan yang benar dan tepat.
Apakah sobat sudah siap?? Kita mulai konspirasi pelajarannya serta labil pembahasannya, haha. (Vicky
Detected) 
 

INGAT !!
Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan dapat diakui apabila berasal dari premis yang
benar dan prosedur yang sah.

BENTUK-BENTUK SILOGISME 
Bentuk-bentuk silogisme dibedakan berdasarkan letak term penengah atau mediumnya. 
Keterangan: 
S = Subjek 
P = Predikat 
M = Middle term (term penengah) 

1. Medium sebagai subjeknya premis mayor dan menjadi predikatnya premis minor.

RUMUS:
M     P
S     M
S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

 Premis mayor harus universal.


 Premis minor harus afirmatif (bersifat menguatkan atau mengesahkan).

Contoh: 
1. Semua yang dilarang agama bersifat tidak baik.
                                  M                     P 
    Berbohong adalah dilarang agama. 
          S                            M 
    Jadi, berbohong adalah bersifat tidak baik. 

2. Tidak satupun pemuda tidak setia kepada Pancasila. 


    Semua pelajar SMA 39 adalah pemuda. 
    Jadi, semua pelajar SMA 39 setia kepada Pancasila. 

3. Semua yang cantik dipuja.


    Sebagian guru cantik.
    Jadi, sebagian guru dipuja.

4. Tidak satupun pemarah adalah lemah lembut. 


    Sebagian pegawai adalah pemarah. 
    Jadi, sebagian pegawai tidak lemah lembut. 
  
2. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan premis minor.

RUMUS :
P     M
S     M
S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

 Premis mayor harus universal.


 Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya.

Contoh: 
1. Semua burung bertelur. 
    Tidak satupun mamalia bertelur. 
    Jadi, tidak satupun mamalia adalah burung. 

2. Semua kepala sekolah SMA adalah sarjana.


    Tidak satupun buta huruf adalah sarjana.
    Jadi, tidak satupun buta huruf adalah kepala sekolah. 

3. Tidak ada pebulutangkis handal malas berlatih. 


    Sebagian pebulutangkis malas berlatih. 
    Jadi, sebagian pebulutangkis adalah tidak handal. 

4. Semua barang pecah belah mudah pecah. 


    Sebagian gayung tidak mudah pecah. 
    Jadi, sebagian gayung bukan barang pecah belah. 

3. Medium menjadi subjeknya premis mayor maupun premis minor.

RUMUS :
M     P
M     S
S      P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

 Premis minor harus afirmatif.


 Konklusi harus partikular.

Contoh: 
1. Semua siswa SMAN 1 pandai berpidato. 
    Sebagian siswa SMAN 1 pendiam. 
    Sebagian pendiam pandai berpidato. 
2. Semua siswa disiplin. 
    Sebagian siswa malas. 
    Jadi, sebagian yang malas disiplin. 

3. Beberapa penduduk RT 13 terserang flu.


    Sebagian penduduk RT 13 dapat berenang.
    Jadi, sebagian yang dapat berenang terserang flu.

4. Tidak seorangpun atlet malas. 


    Semua atlet adalah penduduk. 
    Jadi, sebagian penduduk tidak malas. 

5. Beberapa ibu rumah tangga tak menyusui anaknya. 


    Semua ibu rumah tangga memasak. 
    Jadi, sebagian yang memasak anaknya tak menyusui anaknya. 

6. Tidak satupun serangga bernafas dengan paru-paru. 


    Sebagian serangga dapat terbang. 
    Jadi, sebagian yang dapat terbang tidak bernafas dengan paru-paru. 
  

4. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor

RUMUS :
P     M
M     S
S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:

 Jika premis mayornya afirmatif, maka untuk premis minor harus universal.
 Dan jika premis minor adalah negatif, maka untuk premis mayor harus universal.

Contoh: 
1. Semua tentara adalah manusia. 
    Semua manusia akan mati. 
    Jadi, sebagian yang akan mati adalah tentara. 

2. Semua orang tua sayang sama anak. 


    Tak satupun yang sayang sama anak adalah kanibal. 
    Jadi, tak satupun kanibal adalah orang tua. 

3. Beberapa diplomat melakukan spionase.


    Semua yang melakukan spionase adalah pemberani.
    Jadi, sebagian yang pemberani adalah diplomat. 

4. Tidak ada pemalas yang berhasil. 


    Semua yang berhasil adalah kaya. 
    Jadi, sebagian yang kaya bukan pemalas. 

5. Tidak ada mamalia bernafas dengan insang.


    Sebagian yang bernafas dengan insang bersisik.
    Jadi, sebagian yang bersisik bukan mamalia.

Bagaimana sobat? Sudah tau bentuk-bentuk silogisme? Pak HaBe tegaskan lagi yang ada pada kotak
paling atas bahwa “Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan dapat diakui apabila berasal dari premis yang
benar dan prosedur yang sah”. Jika tidak sesuai dengan bentuk-bentuk atau prosedur yang sudah
dijelaskan di atas, berarti sobat tidak bisa mengambil kesimpulan atau konklusi yang benar.

Oke untuk kali ini diakhiri dulu, ketemu di bag. 3. Loh Pak, sampe berapa bagian memangnya? kok
banyak beud? Hehe, memang banyak sobat, kan sobat biar jelas :D, emm, kira-kira ada 2 postingan lagi
yang belum Pak HaBe share untuk materi Silogisme ini. Sabar ya sobat, tetap belajar, tetap semangat :) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 8:23 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 6 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Materi Silogisme » Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepada apa yang tidak kita ketahui sebelumnya berdasarkan bukti-
bukti dan fakta-fakta untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Soal-soal tes dalam penalaran kritis
disusun untuk menguji kemampuan sobat mengambil serangkaian fakta yang ditampilkan dalam kalimat
dan memahaminya, serta memanipulasi informasi untuk menyelesaikan suatu masalah khusus. Tes
Penalaran kritis terbagi menjadi dua, yaitu tes penalaran logis (silogisme) dan tes penalaran analitis.
Namun Pak HaBe di sini hanya akan menitikberatkan pembahasan pada materi penalaran logis
(silogisme).
Nalar = Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis
Bernalar = Berpikir logis (berpikir sesuai dengan logika)
Logis = Masuk akal atau benar menurut penalaran
Penalaran = Cara berpikir logis
Logika = Pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan pikiran yang masuk akal

PENALARAN LOGIS (SILOGISME)


Tes penalaran logis (Silogisme) adalah tes penalaran yang menguji kemampuan sobat dalam menarik
kesimpulan dari beberapa pernyataan (premis) menggunakan prinsip logika. Tes penalaran logis dipakai
bukan untuk menguji kemampuan sobat dalam bahasa Indonesia. Tes ini disusun untuk menguji
kemampuan sobat untuk mendapatkan fakta-fakta pada suatu teks (kalimat) dan memahaminya serta
memanipulasi informasi tersebut untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Pertanyaan-pertanyaan dalam tes penalaran logis mengharapkan sobat untuk mengambil keputusan
secara logis dan mengetahui bahwa dari data yang tidak cukup tersedia dapat memperoleh jawaban
yang pasti. Sebelum Pak HaBe membahas mengenai penalaran logis (silogisme) lebih lanjut, maka sobat
perlu memahami terlebih dahulu pengertian mengenai proposisi dan oposisi.

Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung. Silogisme disebut juga cara berpikir atau
menarik kesimpulan dari premis-premis umum dan khusus. 

Silogisme digolongkan sebagai penyimpulan tak langsung, karena penyimpulan pengetahuan yang baru
diambil secara sistematis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu. 

a. Silogisme kategorik 
Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya mempunyai proposisi kategorik. 

 Silogisme Kategorik Bentuk Standar

Silogisme kategorik bentuk standar adalah silogisme yang terdiri tiga proposisi, tiga term (subjek,
predikat, dan term penengah), dan konklusi disebut setelah premis-premisnya. 

Contoh : Semua mamalia menyusui anaknya. → Premis Mayor


                             M                   P
             Semua kerbau mamalia → Premis Minor
                            S          M
              Semua kerbau menyusui anaknya → Konklusi
                             S                 P
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle Term (Term Penengah)

PERLU DIPERHATIKAN !!!


→ Tentukan terlebih dahulu term yang sama dari kedua premis
→ M premis mayor adalah predikat dan M premis minor adalah subjek
→ M tidak boleh disebut pada konklusi (kesimpulan)

Dua permasalahan dapat ditarik kesimpulannya apabila ada term penengah yang menghubungkan
keduanya. Tanpa term penengah, konklusi dari dua permasalahan tersebut tidak dapat diambil. 

Bagaimana cara menentukan mana yang merupakan premis mayor atau premis minor? Untuk
memperolehnya perhatikan hal-hal berikut:

 Agar diperoleh konklusi yang sah dan benar, maka pangkalan utama berpijak harus merupakan
proposisi universal.
 Pangkalan khusus tidak harus partikular atau singular, bisa juga proposisi universal.
 Pangkalan khusus bisa menyatakan suatu permasalahan yang berbeda dari pangkalan utama
dan dapat merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya.

Hukum-hukum Silogisme Kategorik 


1. Jika dalam satu premis partikular, untuk kesimpulan juga harus partikular. 
Contoh: 
Semua perilaku menyimpang tidak baik untuk mendidik. 
Sebagian perilaku orang tua adalah menyimpang. 
Jadi, sebagian perilaku orang tua tidak baik untuk mendidik. 

2. Jika salah satu premis negatif, untuk kesimpulan juga harus negatif. 
Contoh: 
Semua pencuri tidak disenangi. 
Sebagian anak jalanan adalah pencuri. 
Jadi, sebagian anak jalanan tidak disenangi. 

3. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan. Kesimpulan yang diambil
dari premis-premis partikular tidak menghasilkan kebenaran yang pasti.
Contoh:
Sebagian ikan tidak bersisik.
Beberapa hewan air adalah ikan. 
Jadi, beberapa hewan air tidak bersisik. (Tidak sah) 
4. Dua premis negatif, tidak menghasilkan kesimpulan apapun.
Contoh:
Harimau bukan kerbau.
Serangga bukan  kerbau. 
(Tidak ada kesimpulan) 

5. Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Jika dua premis yang term penengah
tidak mencakup akan menghasilkan kesimpulan yang salah. 
Contoh: 
Semua mamalia bernafas dengan paru-paru. 
Hewan ini bernafas dengan paru-paru. 
Jadi, hewan ini adalah mamalia (kesimpulan jadi salah karena bisa jadi hewan tersebut bukan mamalia,
contohnya ikan). 

6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis, bila
tidak, kesimpulannya menjadi salah. 
Contoh: 
Mawar adalah bunga. 
Melati bukan mawar. 
Jadi, melati bukan bunga. 
(Bunga pada kesimpulan merupakan term negatif padahal pada prernis adalah positif). 

7. Term penengah harus mempunyai makna yang sama, baik itu untuk premis mayor ataupun premis
minor. Jika term penengah mempunyai makna ganda, kesimpulan akan berbeda. 
Contoh: 
Bulan itu merupakan benda langit. 
Mei adalah bulan. 
Jadi, Mei adalah benda langit. 
(Pengertian bulan pada kedua term tidak sama). 

8. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu Subjek, Predikat, dan Term Penengah (middle term). 
  
Konklusi silogisme hanya akan bernilai apabila diturunkan dari premis yang benar dan prosedur yang
valid. Meskipun konklusi benar tetapi diturunkan dari premis yang salah dan prosedur yang tidak valid,
maka tidak akan bernilai konklusi tersebut. 

Dalam silogisme sobat tidak menghasilkan kebenaran baru, tetapi kebenaran yang sudah terkandung
pada premis-premisnya. 

Absah dan Benar 


Dalam membahas silogisme, sobat harus mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan absah
dan benar. Absah atau valid berhubungan dengan prosedur pengambilan konklusi. Jika sesuai dengan
hukum (ketentuan) disebut absah, demikian sebaliknya. Benar berhubungan dengan proposisi dalam
silogisme, apakah sesuai dengan fakta atau tidak. Jika sesuai dengan fakta, maka proposisinya benar,
demikian sebaliknya. Keabsahan dan kebenaran dalam silogisme merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan untuk memperoleh konklusi (kesimpulan) yang sah dan benar. 
  
fiuhhhh, istirahat sebentar ya sobat untuk postingan kali ini, tangan mulai kriting nih, hehe. Tapi ini belum
selesai loh, masih ada lanjutannya di Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2. Jadi
pantengin terus blog Pak HaBe untuk mendapatkan informasi-informasi berharga khususnya tentang Tes
Potensi Akademik. :) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 2:47 PM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme


Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru


- Page 7 -

 HOME
 DAFTAR ISI
 KONTAK KAMI
 PASANG IKLAN

Cari Artikel Di sini GO


 
Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru
Contoh Soal Test Potensi Akademik TPA Terbaru Lengkap Disertai Dengan Jawaban dan Pembahasannya yang Meliputi Kemampuan
Verbal, Numerik, Logika, Spasial, dll
Home » Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf » Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
Saatnya berbagi Latihan Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf buat sobat semuanya setelah
kemarin-kemarin sudah memberikan sedikit contoh-contoh soal dan materinya. Mungkin buat sebagian
sobat yang emang gak seneng banget sama yang namanya hitung menghitung atau ijir mengijir, soal
TPA jenis deret angka dan huruf ini selalu menjadi penghalang mencapai nilai maksimal yang diidam-
idamkan. Namun apakah sobat mau nyerah gitu aja sama keadaan? Ya jangan donk, sobat harus
berusaha semaksimal mungkin meskipun sobat gak begitu suka ketemu soal dengan deretan-deretan
angka. Di postingan Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf sudah Pak HaBe berikan sedikit tips dan
trik untuk membantu sobat mempermudah dalam menjawab soal. Pelajari juga contoh-contoh soal di
sana khususnya pola-pola dari setiap soal.

Nah bagi sobat yang sudah mulai paham tentang soal TPA Deret Angka dan Huruf, Pak HaBe berikan
nih latihan simulasinya. Masih sama dengan simulasi-simulasi lainnya, modelnya tetap menggunakan
jenis multiple choice atau biasa disebut pilihan ganda. Ada 20 latihan soal yang disediakan, nilai benar
akan mendapatkan 5 poin, dan salah 0 poin. Untuk waktunya Pak HaBe kasih perpanjangan waktu, kalau
biasanya 20 soal hanya boleh diselesaikan tidak lebih dari 15 menit, namun untukLatihan Simulasi TPA
Deret Angka dan Huruf kali ini 5 menit lebih lama yaitu 20 menit untuk menyelesaikan keseluruhan soal.
Pak HaBe sarankan gak perlu terburu-buru dalam mengerjakan soal seperti ini karena di sini hanya
latihan saja. Bukan nilai yang sobat target, tapi pemahaman akan soal-soal yang disediakan. Mengerti ya
sobat? Oke gak perlu banyak bicara lagi langsung aja Pak HaBe persilahkan sobat untuk mengerjakan
soal-soalnya. Selamat mengerjakan:
 

Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Password untuk membuka latihan


soal:www.soaltpaku.blogspot.com

Waktunya kurang lama ya sobat?? Gakpapa kok namanya juga latihan, hehe. Latih terus untukLatihan
Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf yang sudah Pak HaBe buat di atas sobat. Coba berulang-
ulang sampai sobat benar-benar berhasil menakhlukannya. Sesekali sobat bisa berkunjung ke
postingan contoh soal TPA Deret Angka dan Huruf, mungkin aja masih ada yang dibingungkan. Atau juga
bisa bertanya kepada Pak HaBe melalui Kontak Kami untuk soal-soal yang masih belum dimengerti. Oke,
gak bisa panjang lebar nih. Pak HaBe akhiri dulu ya sobat postingan kali ini, mau ambil gajian dulu nih,
kan sekarang tanggal muda, hehe. Sampai ketemu di postingan selanjutnya :) 

share this article to:  Facebook   Twitter   Google+   Linkedin   Technorati   Digg
Posted by Herlambang Bagus Budi Wibawa, Published at 9:23 AM and have

Newer Post
Older Post
Home
TEMUKAN UPDATE TERBARU DI FANS PAGE
KATEGORI
 Contoh Soal TPA Aljabar
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Contoh Soal TPA Deret Gambar
 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring
 Contoh Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
 Contoh Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Contoh Soal TPA Penalaran Analitik
 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme
 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
 Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi
 Materi Deret Angka dan Huruf
 Materi Numerik
 Materi Silogisme
 Simulasi Latihan soal TPA Sistem CAT
 Simulasi Soal TPA Deret Angka dan Huruf
 Simulasi Soal TPA Lawan Kata (Antonim)
 Simulasi Soal TPA Padanan Kata (Analogi)
 Simulasi Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim)
POSTINGAN POPULER
 Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf

Sempat Pak HaBe bagiikan Materi Deret Angka dan Huruf pada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Kare...

 Materi Tes Kemampuan Numerik

Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terba...

 Contoh Soal TPA Penalaran Silogisme

Setelah membahas tentang materi dari silogisme disertai contoh-contoh kalimat yang bikin tangan Pak
HaBe kriting kaya’ mie ayam, sekarang wa...

 Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat

Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental yang
bergerak dari apa yang kita ketahui kepad...

 Contoh Soal TPA Persamaan Kata (Sinonim) bag. 2

Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan bosen
ya untuk tetap berlatih, berlatih dan be...
Contoh Soal TPA Terbaru. Powered by Blogger.

SITEMAP | KEBIJAKAN PRIVASI | TENTANG PENULIS 

Copyright © 2013 Contoh Soal Tes Potensi Akademik TPA Terbaru

Anda mungkin juga menyukai