Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

TERMOREGULASI, RESPIRASI, DAN OSMOREGULASI PADA IKAN


(Cyprinus Carpio)
Tugas Mata Kuliah Termoregulasi
Dosen Pengampu:
Dr. Daru Wahyuningsih,S.Si,M.Pd

Disusun Oleh:
Syahda Azizah Noer Zain (K4520071)

PROGRAM PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
A. Pendahuluan
Termoregulasi suatu proses yang terjadi pada maklhuk hidup salah satunya pada
hewan untuk mengatur suhu didalam tubuhnya agar tetap konstan. Ada beberapa
hewan yang bisa bertahan hidup pada kisaran suhu 2°C sementara hewan lainnya
dapat hidup pada suhu 50°C misalnya hewan yang hidup digurun. Suhu pada hewan
harus dipertahankan supaya tetap konstan karena:
1. Perubahan suhu tubuh dapat mempengaruhi informasi protein dan enzim, jika
enzm terganggu, maka aktivitas sel dalam tubuh pun akan terganggu dan akan
berpengaruh pada suhu tubuh dan kecepatan rekasi metabolism dalam sel
2. Perubahan suhu tubuh berpengaruh terhadap energy kinetic yang dimiliki oleh
setiap molekul zat sehingg peningkatan suhu tubuh akan memberi peluang yang
lebih besar kepada berbagai partikel zat untuk saling bertumbukan.
Osmosis merupakan proses inti dari osmoregulasi. Osmosis adalah pergerakan air
berasal dari cairan yang mempunyai kandungan air lebih tinggi menuju ke cairan yang
lebih rendah. Osmosis akan berhenti jika tercapainya konsentrasi yang sama hal ini
disebut kondisi isotonis. Beberapa hewan, terutama hewan akuatik berukuran kecl,
pertukaran gas dapat terjadi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui respirasi yang menghasilkan karbodiosikda, untuk mengetahui
pengaruh penurunan dan kenaikan suhu terhadap jumlah oksigen di lingkungan, untuk
membuktikan osmoregulasi pada ikan dipengaruhi oleh salinitas lingkungan, dan
untuk mengetahui kemampuan osmoregulasi pada ikan air tawar.

C. Metodelogi
Menggunakan metodel osmoregulasi, termoregulasi, dan repirasi.
Osomoregulasi
Menyiapkan alat dan bahan, ikan dimasukkan kedalam bakel glass yang sudah
dicampur garam sebanyak 10 gr. Dihitung pergerakan operculum ikan dengan
handcounter selama 1 menir dengan 3 kali pengulangan. Hal ini juga dilakukan pada
air dengan salintas garan 20 gr dan 30 gr dan mengamati pergerakan ikan.
Termoregulasi
Menyiapkan alat dan bahan. Dalam pengukuran ini ikan mas dilakukan 3 perlakuan
suhu. Yang pertama ikan dimasukkan kedala beker dengan suhu normal (29°C) hitung
pergerakan operkulumnya selama 1 menit dengan 3 kali pengulangan. Percobaan
kedua, suhu air diturunkan menjadi 26° lalu dihitung pergerakan operkulumnya
selama 1 menit dengan 3 kali pengulangan. Percobaan ketiga suhu dinaikkan menjadi
32°C dihitung pergerakan operculum selama 1 menit dengan 3 kali pengulangan.
Respirasi
Menyiapkan alat dan bahan.
Perlakuan pertama : Ikan mas ad gelas beker terbuka hitung pergerakan
operculum selama 1 menit dengan 5 kali pengulangan.
Perlakuan kedua: Ikan mas ad gelas beker tertutup hitung pergerakkan
operkulumnya selama 1 menit dengan 3 kali pengulangan.
Lalu bandingkan.
D. Hasil dan Pembahasan
Tabel hasil pengamatan Osmoregulasi
No Perlakuan Gerakan Operkulum Keadaan Ikan

Ikan A Ikan B Ikan A Ikan B


1 Kontrol 168 168 Dibawah Dibawah
2 0,5% 222 189 Dibawah Dibawah
3 1% 242 161 Diatas Dibawah
4 2% 291 228 Diatas ke Dri tengah
tengah ke bawah
5 3% 174 192 Dari tengah Dari tengah
ke atas ke atas

Tabel hasil pengamatan termoregulasi


No Suhu Air Jumlah Gerak Keterangan
Operkulum
1 29 141 Dibawah tenang
2 29 138 Dibawah tenang
3 29 136 Dibawah tenang
4 26 121 Dibawah tenang
5 26 121 Dibawah tenang
6 26 83 Dibawah tenang
7 32 120 Dibawah tenang
8 32 141 Dibawah tenang
9 32 129 Dibawah tenang
10 39 152 Agresif

Tabel hasil pengamatan respirasi


No Perlakuan Jumlah Respirasi Pada Menit ke-

1 2 3 4 5
1 Terbuka 489 479 467 431 382
2 Tertutup 338 319 248 263 263
Klasifikasi ikan mas:
1. Kingdom :Animalia
2. Filum :Cordata
3. Kelas :Pisces
4. Ordo :Cypriniformes
5. Famili :Cyprinidae
6. Genus :Cyprinus
7. Spesies :Cyprinus carpio L
Osmoregulasi:
Keadaan air control akan berenang seperti biasa didasar, dan ditengah air. Saat
dimasukkan kedalam air bersalinitas 3% tingkah laku ikan semakin agresfi. Ikan
sering ke permukaan air untuk mengambil oksigen, hal ini dilakukan karena sebagai
adaptasi ketika salinitas berubah menjadi lebih tinggi.
Termoregulasi:
Walaupun frekuensi gerekan operculum berubah setiap menit satu ke menit kedua,
tetapi perubahannya sangat sedikit maka dapat dikatakan konstan. Dikaitkan dengan
aktivitas metabolism maka ketika ikan berada pada suhu normal aktivitas metabolism
ikan juga normal sehingga respirasi berjalan dengan baik.
Berdasarkan pengamatan, atiitas ikan di lingkungan air memiliki suhu normal
adalah tenang dan tidak mengalami kejang-kejang. Pada suhu lebih rendah 26°C
gerekana operculum pada menit pertama 121 hingga menit ke 3 83. Hal ini terjadi
karena aktivitas metabolism dalam tubuh ikan lambat, maka respirasi ikut lambat
karena kekurangan oksigen. Gerakan molekul air lambat sehingga kandungan oksigen
terlarutnya tinggi. Hal itu akan membuat ikan cenderung beradaptasi dengan
lingkungan yang memiliki kandungan oksigen terlarut tinggi.
Suhu air dinaikkan menjad9 32°C gerakan operculum semakin meningkat dari
menit ke menit semakin meningkat jumlahnya. Menit kedua mengalami perubahan
tapi hanya sedikit sehingga dianggap konstan. Gerean operculum lebih cepat terjdai
karena metabolism dalam tubuh ikan meningkat, maka respirasinya pun berjalan
dengan cepat karena kebutuhan oksigennya meningkat.
Pada suhu tinggi gerekan molekul air lebih cepat sehinggan oksigen terlarut rendah,
ikan cenderung beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki kandungan oksigen
rendah. Sehingga ikan mas berusaha memenuhi kebutuhan oksigen dengan bernapas
lebih cepat ditandai dengan semakin cepat gerakan operculum pada ikan mas.
Respirasi
Pada gelas beker yang terbuka ikan akan berespirasi dengan normal, selain
memperoleh oksigen dari dalam juga mendapat oksigen dari lingkungan. Dan
karbondioksida yang keluar akan terlepas ke lingkungan. Gelas beker tertutup jumlah
gerakan operkulumnua lebih sedikit. Hal ini akrena pada gelas beker tertutup tidak
ada fentilasi sehingga gas karbindioksida akan terkutung didalam gelas beer.
Sehingga jumlah karbondioksida akan semakin banyak dan jumlah oksigen semakin
sedikit.

E. Kesimpulan
Bahwa ikan mas akan berusahan menyeimbangkan tubuhnya jika terjadi perbedaan
salintas air dnegan tubuhnya. Dapat dilihat dari tingkah laku ikan yang bergerak
kepermukaan dan jumlah gerakan operculum yang semakin cepat. Ikan mas juga akan
melakukan termoregulasi ketika benda pada suhu yang berbeda. Pada suhu dingin,
gerakan operculum ikan mas semakin rendah. Terjadi karena aktivitas metabolism
dalam tubuh ikan lambar, maka respirasinya pun berjalan dengan lambar
karenakebutuhan oksigen menurun. Suhu tinggi, gerakan operculum ikan akan
semakin cepat dan tingkah laku ikan menjadi sangat agresif. Gerekan operculum yang
lebih cepat dibandingkan dengan gerekan operculum pada suhu normal terjadi karena
aktivitas metabolism dalam tubuh ikan meningkat, maka repirasinya pun berjalan
dengan cepat karena kebutuhan oksigennya meningkat. Ika mas akan beresepirasi
normal pada gelas beker terbuka karena hasil repirasi beruapa gas karbondioksida
akan keluar kelingkungan sehingga tidak menumpuk di dalam gelas beker.

Daftar Pustaka
A’tourrohman Muhammad. 2019. Termoregulasi, Respirasi, dan Osmoregulasi Pada
Ikan Mas (Cyprinus carpio). Praktikum Fisiologi Hewan.

Anda mungkin juga menyukai