MAKALAH
Disusun Oleh :
Altira Khoirun Nisa’aji (200511633207)
Andrean Wahyu Sobhirin (200511633213)
Diva Syafikri (200511633204)
Mochamad Andrianto (200511633221)
M. Safian (200511633205)
Muhammad Anas Nasrullah (200511633217)
Nurfatihah Dhynov (200511633202)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Penulis berharap dengan makalah ini dapat memberi masukan
yang sangat berharga bagi para pembaca serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Malang.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kontrol, pada
semester IV Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin. Penulisan makalah ini dapat
terselesaikan karena terjalinnya kerja sama yang baik dan juga bimbingan dari orang-orang
terdekat. Untuk itu kami sudah sepantasnya mengucapkan terima kasih kepada Puteri Ardista
Nursisda M,Pd. Selaku dosen mata kuliah Perakitan Instalasi Mesin, yang tidak bosan dan
lelah dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada kami. Semua pihak yang telah
membantu dalam pencarian data dan informasi baik langsung maupun tidak langsung, cetak
maupun elektronik.
Dan dalam penulisan makalah ini tidak ada sedikit hambatan yang penulis hadapi baik
saat perencanaan , pelaksanaan, maupun pengolahan. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan karya tulis ilimia ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun,
untuk penulisan karya tulis ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Topik Bahasan...........................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................6
1.4 Manfaat......................................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
2.1 Pengertian Motor DC................................................................................................................8
2.2 Prinsip dan Cara Kerja dari Motor DC...................................................................................9
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi dengan sangat cepat dapat
mempengaruhi segala bidang dalam keseharian manusia. Tidak dapat dipungkiri juga
bahwa keperluan pada teknologi sangatlah besar jika dibandingkan dengan zaman
dahulu. Adapun akibat dari kemajuan teknologi tersebut ialah munculnya persaingan
global, khusunya di bidang industri. Para pekerja industri memfokuskan pada kecepatan
untuk menghasilkan suatu produk. Salah satu teknologi yang mempengaruhi kecepatan
dalam menghasilkan suatu produk tersebut ialah motor listrik. Dengan berkembangnya
teknologi motor listrik saat ini maka diharapkan motor listrik dapat memiliki
karakteristik yang baik dan effisien. Salah satu cara agar motor listrik memiliki
karakteristik yang baik dan effisien adalah dengan memodifikasi pada beberapa bagian
motor listrik.
Motor listrik adalah mesin elektro mekanis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Prinsip kerja motor listrik utamanya bergantung pada interaksi medan
magnet dan listrik. Jenis-jenis dari motor listrik sangat banyak, salah satunya adalah
motor arus searah (DC).
Motor listrik sudah umum kita temukan pada kehidupan sehari-hari, mulai dari
motor DC sampai motor AC. Tiap jenis motor memiliki karakter yang berbeda, hal ini
akan mempengaruhi penggunaan motor tersebut. Salah satu jenis motor DC adalah
motor DC shunt. Motor arus searah (DC) telah ada selama lebih dari satu abad.
Kehadiran motor DC telah membuat perbedaan besar sejak diperkenalkan, kadang-
kadang disebut motor induksi, atau motor AC shunt. Motor DC telah memperkenalkan
kembali penyearah kontrol silikon yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol
kecepatan pada motor.
Motor listrik dapat digunakan sebagai motor jika terdapat proses konversi dari
energi listrik menjadi energi mekanik pada motor listrik. Motor listrik adalah perangkat
efisien yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk memberi daya pada berbagai perangkat mekanis, seperti pompa, kipas
4
angin, kompresor, dan pemuat. Sedangkan Motor DC sendiri membutuhkan catu daya
langsung ke kumparan jangkar dan kumparan medan untuk mengubahnya menjadi
energi mekanik. Pada motor DC, stator adalah bagian yang tidak berputar dan rotor
adalah bagian yang berputar. Motor DC sering digunakan untuk menggerakkan pintu
geser otomatis dan pada rangkaian robot sederhana.
Motor DC merupakan salah satu jenis motor listrik yang saat ini sering
digunakan. Energi mekanik pada motor DC dapat tercipta jika mendapat supplai
tegangan yang searah pada kumparan medan. Konstruksi motor DC terdiri dari dua
bagian yaitu stator dan rotor. Kumparan medan yang terletak pada motor DC dinamakan
stator atau bagian yang tidak berputar dan kumparan jangkar yang terletak pada motor
DC dinamakan rotor atau bagian yang berputar. Prinsip kerja dari arus searah ialah
membalik fasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan memakai
komutator. Dengan begitu arus yang berbalik arah pada kumparan jangkarlah yang akan
bekerja dalam medan magnet tersebut.
Pada awalnya, motor arus searah (DC) banyak digunakan sebagai penggerak
mobil listrik karena sistem kontrol motor DC relatif lebih sederhana dan murah
dibandingkan motor arus bolak-balik (AC). Tetapi motor DC memiliki beberapa
kelemahan diantaranya struktur motor DC lebih berat (20% sampai 40%) dibandingkan
dengan motor arus bolak balik (AC) untuk daya yang sama, biaya pemeliharaan yang
lebih tinggi karena adanya sikat / komutator, harga satuan masih mahal, dan keterbatasan
jumlah phase motor dimana hanya tersedia motor dengan satu phase saja, sehingga untuk
daya yang besar, masih terkendala dengan rating komponen yang digunakan untuk
pengaturan kecepatannya.
5
kendaraan juga menghadapi beberapa kendala diantaranya, kecepatan motor induksi
tidak dapat berubah tanpa adanya pengorbanan efisiensi, kecepatan menurun seiring
bertambahnya beban karena ketidakmampuan motor induksi mempertahankan
kecepatannya dan yang terpenting adalah pengaturan kecepatan motor AC / motor
induksi lebih rumit dibanding motor DC karena pada motor induksi, terjadi saling
ketergantungan (coupling) antara arus medan dan arus jangkar akibat adanya prinsip
induksi medan magnet antara belitan stator dengan belitan rotor. Hal ini berbeda dengan
motor DC, dimana antara arus medan dan arus jangkar dapat dikontrol secara terpisah,
dimana arus medan dipengaruhi oleh tegangan eksitasi sedangkan arus jangkar
dipengaruhi oleh tegangan sumber dari motor.
Motor DC memiliki karakteristik yang unik jika dibandingkan dengan motor AC,
salah satunya adalah motor DC bisa difungsikan pula sebagai generator AC selain itu
motor DC kerap kita temui pada keseharian kita mulai dari yang berukuran kecil pada
mainan anak – anak sampai yang berukuran besar pada crane.
6
1.3 Tujuan Penulisan
Dari topik bahasan diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini khususnya untuk mahasiswa adalah
untuk menambah pengetahuan mengenai motor DC, dan diharapkan dapat bermanfaat
bagi pembaca makalah ini serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Motor Listrik Dalam
Industri.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motor DC
Pada sebuah peralatan elektronik seperti kipas, vibrator ponsel dan sebagainya
pasti memerlukan komponen penggerak. Komponen tersebut berfungsi mengubah
arus listrik searah yang masuk menjadi gerak kinetik. Didalam dunia elektronika,
komponen itu dapat disebut dengan Motor DC. Dengan komponen tersebut, maka
perangkat elektronik apapun yang menggunakannya akan dapat berfungsi dengan
baik.
Motor listrik DC atau DC merupakan sebuah perangkat yang memiliki fungsi
untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor
DC ini juga biasa disebut dengan motor arus searah. Sesuai dengan namanya, DC
Motor mempunyai dua terminal dan membutuhkan tegangan arus searah atau DC
(Direct Current) untuk bisa menggerakkannya. Motor listrik DC ini banyak digunakan
di berbagai perangkat elektronik dan listrik yang memanfaatkan sumber listrik DC
seperti kipas DC, vibrator ponsel, dan juga bor listrik DC.
Motor listrik DC atau DC Motor ini mampu menghasilkan putaran dalam
waktu per menit atau yang biasa disebut sebagai RPM (Revolutions per minute) dan
bisa dibuat berputar yang searah dengan jarum jam ataupun secara berlawanan dengan
arah jarum jam jika polaritas listrik yang ditambahkan pada motor DC tersebut
dibalikan. Motor listrik DC memiliki banyak ukuran rpm dan juga bentuk. Umumnya
motor listrik DC mampu memberikan kecepatan rotasi kurang lebih 3000 rpm sampai
dengan 800 rpm. Sedangkan untuk tegangan operasionalnya sendiri mulai dari 1,5V
sampai dengan 24V. Jika tegangan yang ditambahkan ke motor listrik DC tidak lebih
besar jika dibandingkan tegangan operasionalnya maka rotasi motor DC tersebut
nantinya akan sangat lambat. Begitu pula sebaliknya, jika tegangan yang ditambahkan
lebih besar daripada tegangan operasional maka bisa membuat rotasi motor DC
semakin cepat.
Akan tetapi, jika tegangan yang ditambahkan ke motor DC mengalami
penurunan hingga dibawah 50% dari tegangan operasional yang telah ditentukan
maka motor DC tidak akan bisa berputar kembali (terhenti). Sedangkan jika tegangan
yang ditambahkan ke motor DC tersebut lebih besar sekitar 30% dari tegangan
8
operasional yang telah ditentukan, maka hal ini akan membuat motor DC menjadi
sangat panas dan pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan. Ketika motor listrik
DC mengalami perputaran tanpa beban, daya atau listrik yang digunakan hanya
sedikit. Tetapi jika diberikan beban maka jumlah arus yang digunakan akan
mengalami peningkatan hingga ratusan persen atau bahkan bisa mencapai 1000% atau
lebih (tergantung dari jenis beban yang telah diberikan). Maka dari itu, produsen DC
pada umumnya akan mencantumkan Stall Current pada motor DC. Stall
Current sendiri merupakan arus ketika poros motor berhenti karena telah mendapat
beban maksimal.
Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang
sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet,dihasilkan tegangan (GGL) seperti yang terlihat pada
Gambar dibawah ini sebagai berikut:
9
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau
loop maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar kumparan.
10
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Sedangkan untuk prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat pada
suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet hanya
terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor, dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Pada motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
11
Gambar 2.7 Tempat penyimpanan Energi
12
elektromagnet.Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
2. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika
hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar /
torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
13
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
14
15
2.3.1 Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)
Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya
dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC
tipe Shunt ini merupakan tipe Motor DC yang sering digunakan, hal ini dikarenakan
Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun terjadi
perubahan beban (kecepatan akan berkurang apabila mencapai torsi (torque)
tertentu). Karena Kumparan Medan dan Kumparan Angker dihubungkan secara
paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yang melalui
kumparan medan dan arus yang melalui kumparan angker. Kecepatannya dapat
dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri dengan
kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan
tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan
berkurang, sedangkan apabila resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri
dengan kumparan angker maka kecepatannya akan bertambah.
2.3.2 Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)
Motor DC tipe Seri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Series DC
Motor ini adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri
dengan kumparan angker (Armature Winding). Dengan hubungan seri tersebut, arus
listrik pada kumparan medan adalah sama dengan arus listrik pada kumparan angker.
Kecepatan pada Motor DC tipe seri ini akan berkurang seiring dengan penambahan
beban yang diberikan pada motor DC tersebut. Motor
DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang terpasang karena
akan berputar cepat tanpa terkendali. 2.3. Motor DC tipe Gabungan (Compound DC
Motor). Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan
Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini,
Terdapat dua Kumparan Medan (Field Winding) yang masing-masing dihubungkan
secara paralel dan Seri dengan Kumparan Angker (Armature Winding). Dengan
gabungan hubungan seri dan parallel tersebut, Motor DC jenis Compound ini
mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi (torque) awal
yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan.
Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi
dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya
dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt
Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi
16
kumparan medan seri dan kumparan angker (bentuk rangkaiannya dapat dilihat pada
gambar atas).
2.3.3 Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor)
Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan
Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini,
Terdapat dua Kumparan Medan (Field Winding) yang masing-masing dihubungkan
secara paralel dan Seri dengan Kumparan Angker (Armature Winding). Dengan
gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor DC jenis Compound ini
mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi (torque) awal
yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan.
Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi
dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya
dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan Short Shunt
Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi
kumparan medan seri dan kumparan angker
2.4 Konstruksi Motor DC
Konstruksi motor searah (DC) sangat mirip dengan generator DC. Mesin yang
bekerja baik sebagai generator akan bekerja dengan baik juga sebagai motor. Pada
motor DC terdapat klasifikasi umum untuk rumah (penutup) motor DC yang telah
ditetapkan oleh pabrik, dikarenakan motor kerap kali dioperasikan di lokasi yang
berdebu, lembab atau korosif yang mungkin dapat membuat motor mudah mendapat
kerusakan mekanis. Klasifikasi tersebut terdiri dari:
a. Motor Terbuka
Motor terbuka mempunyai lubang ventilasi yang memungkinkan lewatnya
udara pendingin dari luar ke sekeliling lilitan motor. Walaupun udara luar
diizinkan masuk kedalam motor terbuka, bukaan ventilasi dikonstruksikan
sedemikian agar dapat mencegah masuknya benda cair atau padat. Motor terbuka
yang demikian diklasifikasikan menurut konstruksinya yaitu sebagai tahan tetesan
(drip proof), tahan percukan air (splash - proof), tahan cuaca (weather - protected).
b. Motor Tertutup Sempurna
Seperti namanya, motor ini benar-benar tertutup sehingga tidak ada udara
ventilasi yang dapat memasuki motor.
17
Gambar bagian konstruksi motor DC, sumber
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/MOTOR_DC_dan_GENERATOR_DC.pdf
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung atau dengan nama lain direct-undirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus di mana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Motor DC memiliki tiga komponen
utama, antara lain :
a. Kutub medan
Secara sederhana kutub medan dapat digambarkan bahwa interaksi dua
kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki
kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang
di antara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan di antar kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat
satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
b. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
c. Commutator
18
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
19
Gambar Stator commutator, sumber
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/MOTOR_DC_dan_GENERATOR_DC.pdf
Bagian yang terpenting dari motor DC yang ada pada motor DC adalah:
20
Gambar Struktur Motor DC, sumber : Motor-Motor Listrik, I Nyoman Bagia., I Made Parsa.
Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan dua kutub,
biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya (angker) terdiri dari
kaleng-kaleng bulat dalam jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-kaleng
tersebut diberi lapisan lak tipis sekali sebagai isolasi, biasanya disebut
melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus eddy / pusaran.
Gambar angker dari sebuah motor DC, sumber : Motor-Motor Listrik, I Nyoman Bagia., I Made
Parsa.
21