OLEH :
MADE BUDI OKA RASTINI 1508505061
PENDAHULUAN
Bali memang tempat yang menarik, dimana banyak sekali terdapat kekayaan
budaya didalam masyarakat Bali setempat. Budaya masyarakat Bali banyak dikemas
sebagai obyek wisata budaya yang sangat digemari oleh masyarakat luas.Orang –
orang dari luar negeri banyak datang ke Bali juga hanya untuk menikmati dan belajar
tentang rangkaian upacara adat yang dimiliki oleh masyarakat Bali.Jadi tidaklah
heran jika jadi salah satu tujuan mereka datang ke Bali adalah karena adanya upacara
adat yang unik, dimana mereka bisa menyaksikan sendiri secara langsung bahkan ada
yang sampai terlibat didalamnya.Pada upacara persembahyangan ataupun upacara
perrnikahan, masyarakat Bali akan mempersiapkan banten yang didalamnya berisikan
canag, buah-buahan dan jajanan Bali.
Salah satunya jajanan yang melengkapi banten tersebut yaitu dodol. Dodol
sudah sangat umum dijumpai di masyarakat Bali dan sangat digemari di berbagai
daerah di Bali, bahkan menjadi salah satu sarana kegiatan keagamaan di Bali dengan
jumlah produksi yang besar. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-
2986-1192, dodol adalah produk makanan yang dibuat dari tepung ketan, santan
kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan
makanan lain yang diizinkan. Salah satu hasil sumber daya yang dimanfaatkan oleh
masyarakat yaitu waluh. Di Bali waluh biasanya digunakan sebagai sumping yaitu
jajanan khas daerah Bali apabila sedang mengadakan acara keagamaan.
Waluh banyak ditanam karena mudah perawatannya dan memiliki nilai
ekonomis. Waluh merupakan salah satu tanaman pangan Bali karena selain
digunakan sebagai jajanan seperti sumping dan dodol, waluh juga dapat diolah
sebagai sayuran yang dibumbui dengan santan. Kandungan gizi waluh per 100 gram
bahan adalah kalori (355 Kalori), protein (9,2 gr), lemak (3,9 gr), karbohidrat (73,7
gr), kalsium (10 mg), fosfor (256 mg), ferrum (2,4 mg), vitamin A (510 SI), vitamin
B1 (0,38 mg), air (12 gr), dan bagian yang dapat dimakan 90 % (Sudartoyudo, 2000).
Hal yang paling penting bahwa waluh termasuk makanan kaya vitamin yang
bermafaat bagi penderita diabetes atau tidak suka gula. Pengolahan waluh di
masyarakat cukup sederhana dan kurang aman dikonsumsi. Misalnya marning yaitu
waluh yang digoreng menggunakan minyak kelapa dan mengandung kolesterol,
waluh bakar yang mengandung karbon dan kurang aman dikonsumsi, selain itu waluh
rebus yang kurang tahan lama bila disimpan. Hal-hal tersebut yang menyebabkan
waluh kurang memiliki nilai ekonomis dan aman dikonsumsi. Jika produk waluh
dapat dimanfaatkan secara maksimal maka dapat menghasilkan terobosan baru hasil
olahan waluh yang memiliki nilai ekonomis dan aman dikonsumsi.
Terobosan baru untuk mengembangkan produk waluh yaitu dengan
mengolahnya menjadi dodol waluh kaya vitamin. Hal ini dikarenakan harga waluh di
pasaran yang relatif murah sehingga dengan usaha dodol tersebut dapat dijadikan
alternatif usaha baru bagi petani waluh di Kota Penglatan Singaraja. Proses
pembuatan dodol waluh cukup mudah dan membutuhkan waktu yang singkat. Dodol
waluh memiliki keunggulan yaitu dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Tolak ukur kualitas produk yaitu memiliki surat ijin DinKes dan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar. Prospek bisnis usaha waluh ini akan datang
dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga bagi para petani waluh dan
usaha waralaba yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya Kota
Singaraja. Selain itu dodol waluh tersebut memiliki peluang usaha yang menjanjikan
bagi Kota Singaraja mengingat kota ini merupakan kota pariwisata yang sering
dikunjungi oleh wisatawan dan sebagai jalur perdagangan yang strategis. Berdasarkan
hal tersebut, maka disusun suatu perencanaan untuk mendirikan suatu usaha yaitu
salah satu jajanan di Bali yaitu dodol yang berbahan dasar waluh.
ISI
a. Biaya Produksi
- Biaya Tetap
Berikut ini merupakan biaya tetap yang diperlukan dalam usaha pembuatan
1000 dodol waluh.
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
100
4.000 400.000
Santan Pembuatan dodol bungkus
Waluh Pembuatan dodol 1 kg 20.000 100.000
Gula Pembuatan dodol 15 kg 13.000 195.000
Susu cair Pembuatan dodol 60 L 15.000 900.000
Garam Pembuatan dodol 200 gr 5.000 20.000
Bubuk
20.000 20.000
cokelak Pembuatan dodol 500 gram
20.000 20.000
Tepung Beras Pembuatan dodol 500 gram
Tepung Pembuatan 20.000 20.000
Ketan Topping 500 gram
Pembuatan 20.000 20.000
Bubuk keju Topping 500 gram
Keranjang 15.000/50
300.000
bamboo Packaging 1000 buah buah
Plastik roll
50.000 100.000
penutup Packaging 2 gulung
Sendok 13.000/10
130.000
pengaduk Penyendok 1000 buah bungkus
1000/10
100.000
Plastik klip Packaging 1000 buah buah
Tabung gas Bahan bakar 12 kg 400.000 400.000
Plastik Packaging 1000 buah 500 500.000
TOTAL (Rp) 3.225.000
Berdasarkan anggaran biaya di atas, total biaya produksi 1000 buah dodol waluh 1
bulan adalah sebanyak:
a. BP = BT + BTT
BP = Rp 3.225.000 + Rp 1.730.000
= Rp 4.955.000
b. Hasil Usaha (HU)
HU = Jumlah Produksi x Harga Jual
HU = (1000 x Rp 6.000)
= Rp 6.000.000
c. Laporan laba atau rugi (L/R)
L/R = HU – BP; Karena HU > BP, maka
L = Rp 6.000.000 - Rp 4.955.000
= Rp 1.045.000
d. Break Event Point (BEP)
BEP = BP : total produksi
BEP = Rp 4.955.000 : 1000
= Rp 4.955
= Rp 5.000
Titik balik modal produksi dodol waluh didapat apabila harga jual persatuan tas
adalah Rp 5.000.
e. Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C rasio = HU : BP
B/C rasio = Rp 6.000.000 : Rp 4.995.000
= 1,21
Artinya, dari sebanyak Rp 4.995.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil
usaha 1,21 kali lipat sehingga layak untuk diusahakan.
f. Return of Investment (ROI)
ROI = (Laba : BP) x 100%
ROI = (Rp 1.045.000 : Rp 4.955.000) x 100%
= 21,08%
Artinya, dari sebanyak Rp 4.955.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh
keuntungan sebesar 21,08% untuk penggunaan modal usaha yang cukup efektif.
g. Jangka waktu modal kembali (JWP)
JWP = (Investasi + BP) : (L x lama Produksi)
JWP = (Rp 500.000 + Rp 4.955.000) : (Rp 1.045.000 x 1 bulan)
= 5,22 bulan.
Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 5,22 bulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu
usahaperlu mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan
dengan usaha yang didirikan. Usaha dodol merupakan suatu usaha kecil yang dapat
membantu menciptakan lapangan usaha baru yang dapat mengurangi pengangguran.
Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan
perencanaan yang matang.
DAFTAR PUSATAKA