Anda di halaman 1dari 13

UAS KEWIRAUSAHAAN

DODOL WALUH KHAS BALI

OLEH :
MADE BUDI OKA RASTINI 1508505061

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali memang tempat yang menarik, dimana banyak sekali terdapat kekayaan
budaya didalam masyarakat Bali setempat. Budaya masyarakat Bali banyak dikemas
sebagai obyek wisata budaya yang sangat digemari oleh masyarakat luas.Orang –
orang dari luar negeri banyak datang ke Bali juga hanya untuk menikmati dan belajar
tentang rangkaian upacara adat yang dimiliki oleh masyarakat Bali.Jadi tidaklah
heran jika jadi salah satu tujuan mereka datang ke Bali adalah karena adanya upacara
adat yang unik, dimana mereka bisa menyaksikan sendiri secara langsung bahkan ada
yang sampai terlibat didalamnya.Pada upacara persembahyangan ataupun upacara
perrnikahan, masyarakat Bali akan mempersiapkan banten yang didalamnya berisikan
canag, buah-buahan dan jajanan Bali.
Salah satunya jajanan yang melengkapi banten tersebut yaitu dodol. Dodol
sudah sangat umum dijumpai di masyarakat Bali dan sangat digemari di berbagai
daerah di Bali, bahkan menjadi salah satu sarana kegiatan keagamaan di Bali dengan
jumlah produksi yang besar. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-
2986-1192, dodol adalah produk makanan yang dibuat dari tepung ketan, santan
kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan
makanan lain yang diizinkan. Salah satu hasil sumber daya yang dimanfaatkan oleh
masyarakat yaitu waluh. Di Bali waluh biasanya digunakan sebagai sumping yaitu
jajanan khas daerah Bali apabila sedang mengadakan acara keagamaan.
Waluh banyak ditanam karena mudah perawatannya dan memiliki nilai
ekonomis. Waluh merupakan salah satu tanaman pangan Bali karena selain
digunakan sebagai jajanan seperti sumping dan dodol, waluh juga dapat diolah
sebagai sayuran yang dibumbui dengan santan. Kandungan gizi waluh per 100 gram
bahan adalah kalori (355 Kalori), protein (9,2 gr), lemak (3,9 gr), karbohidrat (73,7
gr), kalsium (10 mg), fosfor (256 mg), ferrum (2,4 mg), vitamin A (510 SI), vitamin
B1 (0,38 mg), air (12 gr), dan bagian yang dapat dimakan 90 % (Sudartoyudo, 2000).
Hal yang paling penting bahwa waluh termasuk makanan kaya vitamin yang
bermafaat bagi penderita diabetes atau tidak suka gula. Pengolahan waluh di
masyarakat cukup sederhana dan kurang aman dikonsumsi. Misalnya marning yaitu
waluh yang digoreng menggunakan minyak kelapa dan mengandung kolesterol,
waluh bakar yang mengandung karbon dan kurang aman dikonsumsi, selain itu waluh
rebus yang kurang tahan lama bila disimpan. Hal-hal tersebut yang menyebabkan
waluh kurang memiliki nilai ekonomis dan aman dikonsumsi. Jika produk waluh
dapat dimanfaatkan secara maksimal maka dapat menghasilkan terobosan baru hasil
olahan waluh yang memiliki nilai ekonomis dan aman dikonsumsi.
Terobosan baru untuk mengembangkan produk waluh yaitu dengan
mengolahnya menjadi dodol waluh kaya vitamin. Hal ini dikarenakan harga waluh di
pasaran yang relatif murah sehingga dengan usaha dodol tersebut dapat dijadikan
alternatif usaha baru bagi petani waluh di Kota Penglatan Singaraja. Proses
pembuatan dodol waluh cukup mudah dan membutuhkan waktu yang singkat. Dodol
waluh memiliki keunggulan yaitu dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Tolak ukur kualitas produk yaitu memiliki surat ijin DinKes dan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar. Prospek bisnis usaha waluh ini akan datang
dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga bagi para petani waluh dan
usaha waralaba yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya Kota
Singaraja. Selain itu dodol waluh tersebut memiliki peluang usaha yang menjanjikan
bagi Kota Singaraja mengingat kota ini merupakan kota pariwisata yang sering
dikunjungi oleh wisatawan dan sebagai jalur perdagangan yang strategis. Berdasarkan
hal tersebut, maka disusun suatu perencanaan untuk mendirikan suatu usaha yaitu
salah satu jajanan di Bali yaitu dodol yang berbahan dasar waluh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perencanaan dalam mendirikan suatu usaha yang meliputi
strategi pemasaran dan konsep usaha yang diberikan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam mendirikan suatu usaha yang
meliputi strategi pemaparan dan konsep usaha .
2. Untuk memanfaatkan bahan dasar waluh sebagai jajanan lokal di Bali.
BAB II

ISI

2.1 Jenis Usaha, Konsep, Visi dan Misi


2.1.1 Jenis Usaha
Jenis dari usaha yang akan dijalankan yaitu usaha kecil. Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan cabang perusahaan yang dimilikinya. Usaha ini akan
memproduksi produk dodol waluh yan. Produk yang dihasilkan akan sesuai dengan
permintaan konsumen yang dikemas dengan menggunakan keranjang bambu yang
sederhana namun tetap menarik. Jumlah produk yang dibuat rata-rata setiap harinya
dibuat masing-masing 1000 buah dodol waluh waktu kegiatan produksi akan
dilakukan setiap hari senin-sabtu mulai pukul 8 pagi dan untuk jumlah tenaga yang
dibutuhkan, diperlukan lima orang yang mana tenaga pekerja lima orang tersebut
yakni, saya dan dua orang teman saya yang menjadi partner dalam membuat usaha
ini. Dimana, diantara empat teman saya, yang dua akan bertindak sebagai pembuat
produk karena ia memang memiliki keterampilan pada bidang ini dan yang satu akan
bertindak sebagai penjual atau memproduksi produk karena ia memiliki kompetensi
dibidang ini.
2.2.2 Konsep
Konsep jajanan dodol waluh ini merupakan suatu toko jajan yang didesain
bernuansa minimarket akan tetapi sederhana. Desain toko juga akan dikolaborasikan
dengan desain Bali, dimana dominan menggunakan warna kuning kecoklatan muda
agar sesuai dengan bahan dasar dodol yaitu waluh dan untuk karyawan/karyawati
akan mengunakan busana layaknya pegawai di toko kue. Ini juga akan menambah
kesan yang baik (sehat) untuk setiap dodol yang disajikan. Toko Kue ini akan
menjual anekadodol dengan rasa dan warna yang bervariasi dengan desai yang tetap
modern khas Pulau Bali. Jajanan disajikan dengan tata cara penyajian seperti
minimarket yang menarik dengan tetap memberikan nuansa Bali.
Tata cara penyajian dirak-rak yang di lapisi kaca. Pada saat mengambil
pesanan, yang digunakan bukan nampan pada umumnya, untuk memberikan kesan
yang unik, kami menggunakan sokasi berbahan anyaman untuk menempatkan dodol
yang dipesan, kemudian setiap dodolyang dibeli akan di masukkan dalam kotak mika
yang simple namun elegan,dan siap untuk dibawa pulang.. Kami mengambil Dodol
Bali sebagai makanan khas dari “Toko Kue Doluh” ini, dimana sekaligus juga akan
menjadi produk andalan kami dalam menarik pelanggan. Aktivitas yang dilakukan
meliputi proses mencari produsen rumahan dan toko-toko kue lainnya yang bersedia
memasok kebutuhan kami. Produsen rumahan kue Bali ini biasanya terdapat di desa-
desa juga di pinggiran kota. Sehubungan tempat penjualan adalah di Denpasar,
sehingga tempat penghasil jajanan utama diusahakan yang tidak begitu jauh dari
tempat penjualan. Kami akan melakukan pemantauan tingkat kebersihan dan
kesehatan yang rutin terhadap proses pembuatan kue oleh pemasok sekitar 1 bulan
sekali hingga 2 bulan secara berkala untuk memastikan kualitas dan kebersihan
produk.
2.2.3 Visi dan Misi Usaha
Visi
Menjadi perusahaan terkemuka di Bidang Jajanan Khas Bali yang
mengutamakan kualitas produk, dan pelayanan demi kepuasan pelanggan
Misi
1. Memberikankepuasan kepada para konsumen dengan menggunakan
produk bermutu dan sehat untuk konsumen
2. Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnnya
3. Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran masyarakat sekitar
tempat produksi pada khususnya
4. Terus berinovasi dalam menciptakan jajanan unik dan menarik khas
Bali khususnya dodol
5. Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli
6. Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas
dan rasa yang memukau
2.2 Produk, Harga, Manfaat, dan Kemasan
2.2.1 Produk
 Kami akan menyediakan berbagai dodol dengan berbagai rasa dan warna
sebagai daya tarik dari produk kami. Dan tetap mengutamakan jajanan khas Bali
sebagai dominasi dari produk yang kami jual. Kami mengambil kue dodol berbahan
dasar waluh sebagai makanan khas dari “Toko DOLUH” ini, dimana sekaligus juga
akan menjadi produk andalan kami dalam menarik pelanggan. Dodol yang di buat
dengan resep dan pengolahan tradisional akan menciptakan aroma yang khas dan
berbeda dari dodol dari daerah lainnya, dodol ini akan menggunakan bahan dasar
alami dari waluh , gula bali dan tepung beras sebagai bahan dasar, dan untuk jajanan
andalan kami ini, dan dodol waluh ini akan kami pasok dari supplier yang telah
berpengalaman, yang selanjutnya akan kami berikan brand “DOLUH”.
Bahan-bahan yang digunakan dalam jajanan yang dijual menggunakan
bahan-bahan alami. Selain itu penggunaan pemanis  pada jajanan akan terpisah guna
memberikan rasa aman bagi yang menghindari gula berlebih. Tentu saja gula ini tidak
menggunakan zat pemanis buatan. Produk dapat dipesan untuk dimakan di tempat
ataupun di bawa pulang. Dengan pemesanan online Pemesanan produk untuk dibawa
pulang dan makan di tempat dilakukan di tempat yang berbeda sehingga mendapat
prioritas yang sama dan diharapkan dapat memenuhi pesanan pelanggan secepatnya.
2.2.2 Harga
Harga merupakan komponen terpenting dari suatu produk, tentunya dari usaha
yang dilakukan dapat mendapatkan hasil yang menguntungkan selain bermanfaat.
Maka dari itu, untuk menarik minat dan daya beli dari konsumen akan ditawarkan
harga yang tetap terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Harga produk dodol
waluh per kemasanl adalah Rp 5.000. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar
terhadap produk ini, maka harga akan ditingkatkan secara bertahap sehingga akan
dihasilkan keuntungan yang sesuai dengan target.
2.2.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari usaha ini yaitu berdampak bagi pemilik
usaha, pemilih usaha dapat belajar merencanakan suatu usaha dari ide produk yang
akan dijual hingga perencanan yang lebih spesifik lagi seperti modal usaha, tempat
pendirian usaha
2.2.4 Kemasan

2.3 Sumberdaya yang dibutuhkan


Sumberdaya yang dibutuhkan dalam menunjang perkembangan usaha ini
meliputi sumberdaya alam, sumberdaya alam, semberdaya manusia. Sumberdaya
alam yang diperlukan adalah waluh yang diperlukan dalam produksi produk.
Sumberdaya manusia diperlukan dalam proses produksi dan pemasaran. Sumberdaya
manusia yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu orang-orang yang memiliki
keterampilan dalam menenun. Sumberdaya pendukung meliputi sarana dan prasarana
produksi.
2.4 Target sasaran usaha, langkah promosi dan marketing
2.4.1 Target Sasaran
Orang-orang yang menjadi target pemasaran kami adalah masyarakat umum,
pegawai, mahasiswa, dan wisatawan domestik ataupun asing yang berkunjung ke Bali
dan masyarakat sekitar lahan usaha. Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini
adalah masyarakat menengah ke atas, sehingga kami pun memberikan desain yang
modern terhadap konsep usaha kami agar sesuai dengan target pasar yang kami tuju.
Selama ini mungkin masyarakat menengah ke atas enggan untuk mengkonsumsi
jajanan tradisional karena tempat penjualannya yang kurang bersih dan hiegienis
menurut mereka, sehingga kami di sini mencoba untuk memfasilitasinya dengan
menyediakan tempat yang nyaman sesuai dengan kalangan mereka.
2.4.2 Langkah Promosi
Promosi yang dilakukan meliputi beberapa cara yaitu :
1. Promosi Menggunakan Media Sosial
Mempromosikan produk secara online di Facebook, Instagram, Path, Line
dan media sosial lainnya. Promosi menggunakan media sosial kini
semakin pesat dan menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling
digemari oleh para pemilik usaha. Ini dikarenakan melalui media sosial
informasi produk cepat tersampaikan oleh konsumen. Tahap pertama yang
dilakukan yaitu dengan pembuatan akun resmi untuk produk “DOLUH”.
Sehingga pada pemasaran nantinya akan lebih mudah. Promosi melalui
media sosial meliputu line, instagram, path dan facebook yang umumnya
digunakan kebanyakan masyarakat.
2. Promosi Dengan Membuka Home store
Membuka home store merupakan salah satu cara dalam hal marketing
penjualan produk. DOLUH membuka home store yang berlokasi di Jalan
Tukad Pancoran Gang XII No.14, Denpasar. Produk DOLUH bukan
hanya di dipromosikan melalui media sosial, tetapi konsumen dapat
mengunjungi langsung ke home store yang telah di buka.
3. Promosi Produk Di Pasar, Kantin Rumah Sakit,Sekolah, Warung, Kios,
Toko, Swalayan, Perkantoran
Dengan mempromosikan produk diharapkan produk dapat dikenal secara
luas sebagai alternative jajajan sehat dan digunakan sebagai sarana banten
di Bali.
4. Promosi Dengan Membuka Stand
Cara ini sangat efektif untuk mempromosikan produk, karena akan banyak
pengunjung yang akan datang untuk menikmati acara yang
diselengarakan.
5. Promosi tak llangsung diharapkan melalui informasi mulut ke mulut.
2.5 Breakeven point dari usaha yang dibentuk

a. Biaya Produksi
- Biaya Tetap
Berikut ini merupakan biaya tetap yang diperlukan dalam usaha pembuatan
1000 dodol waluh.
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
100
4.000 400.000
Santan Pembuatan dodol bungkus
Waluh Pembuatan dodol 1 kg 20.000 100.000
Gula Pembuatan dodol 15 kg 13.000 195.000
Susu cair Pembuatan dodol 60 L 15.000 900.000
Garam Pembuatan dodol 200 gr 5.000 20.000
Bubuk
20.000 20.000
cokelak Pembuatan dodol 500 gram
20.000 20.000
Tepung Beras Pembuatan dodol 500 gram
Tepung Pembuatan 20.000 20.000
Ketan Topping 500 gram
Pembuatan 20.000 20.000
Bubuk keju Topping 500 gram
Keranjang 15.000/50
300.000
bamboo Packaging 1000 buah buah
Plastik roll
50.000 100.000
penutup Packaging 2 gulung
Sendok 13.000/10
130.000
pengaduk Penyendok 1000 buah bungkus
1000/10
100.000
Plastik klip Packaging 1000 buah buah
Tabung gas Bahan bakar 12 kg 400.000 400.000
Plastik Packaging 1000 buah 500 500.000
TOTAL (Rp) 3.225.000

- Biaya Tidak Tetap


Berikut merupakan biaya tidak tetap yang dimaksudkan sebagai alat-alat produksi,
yaitu:
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Penyimpanan
80.000
Baskom bahan 4 buah 20.000
Panci Perebusan bahan 2 buah 50.000 100.000
Alat press
1.250.000
gelas Penutup kemasan 1 buah 1.250.000
Alat press
300.000
plastic Packaging 1 buah 300.000
TOTAL (Rp) 1.730.000

Berdasarkan anggaran biaya di atas, total biaya produksi 1000 buah dodol waluh 1
bulan adalah sebanyak:
a. BP = BT + BTT
BP = Rp 3.225.000 + Rp 1.730.000
= Rp 4.955.000
b. Hasil Usaha (HU)
HU = Jumlah Produksi x Harga Jual
HU = (1000 x Rp 6.000)
= Rp 6.000.000
c. Laporan laba atau rugi (L/R)
L/R = HU – BP; Karena HU > BP, maka
L = Rp 6.000.000 - Rp 4.955.000
= Rp 1.045.000
d. Break Event Point (BEP)
BEP = BP : total produksi
BEP = Rp 4.955.000 : 1000
= Rp 4.955
= Rp 5.000
Titik balik modal produksi dodol waluh didapat apabila harga jual persatuan tas
adalah Rp 5.000.
e. Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C rasio = HU : BP
B/C rasio = Rp 6.000.000 : Rp 4.995.000
= 1,21
Artinya, dari sebanyak Rp 4.995.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil
usaha 1,21 kali lipat sehingga layak untuk diusahakan.
f. Return of Investment (ROI)
ROI = (Laba : BP) x 100%
ROI = (Rp 1.045.000 : Rp 4.955.000) x 100%
= 21,08%
Artinya, dari sebanyak Rp 4.955.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh
keuntungan sebesar 21,08% untuk penggunaan modal usaha yang cukup efektif.
g. Jangka waktu modal kembali (JWP)
JWP = (Investasi + BP) : (L x lama Produksi)
JWP = (Rp 500.000 + Rp 4.955.000) : (Rp 1.045.000 x 1 bulan)
= 5,22 bulan.
Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 5,22 bulan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu
usahaperlu mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan
dengan usaha yang didirikan. Usaha dodol merupakan suatu usaha kecil yang dapat
membantu menciptakan lapangan usaha baru yang dapat mengurangi pengangguran.
Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan
perencanaan yang matang.

DAFTAR PUSATAKA

Sudartoyudo. 2000. Budidaya Waluh. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai