Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONTEN IPS

Dosen Pengampu:
Muhammad Nukman, S.Pd.,M.Pd

DisusunOleh:
Della Anelya aktiva (206910424)
Devina Az Zahra (206910290)
Nur AmeliaPutri (206910722)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa–Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konten Ips”. Tidak lupa penyusun juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik secara materi maupun pikirannya.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan pengalaman bagi penyusun, semoga untuk kedepannya penyusun dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Nilai dan Sikap...........................................................................................................3

B. Keterampilan...............................................................................................................5

C. Aspek-aspek keterampilan dalam pembelajaran IPS..................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................9

B. Saran...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang sangat penting bagi
setiapumat manusia di dunia ini. Karena dengan ilmu – ilmu sosial manusia
dapatberinteraksi degan bai dan benar, sejak kita lahir di dunia ini secara tidak
langsungkita sudah mempelajari ilmu – ilmu sosial secara tidak sengaja dan tidak
disadari.Sejak kita lahir kita sudah berada di tengah – tengah keluarga, maka kita
diajari untukberinteraksi terhadap sesama manusia dan saling menghargai antara satu
dan yang lain.
IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam
pendidikan. Karena IPS pelajaran yang mempelajari berbagai bidang dari sejarah,
ekonomi, politik, teknologi dan seterusnya. Oleh sebab itu, harus mempelajari IPS
agar dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-
hari, meskipun banyak orang yang memandang IPS sebagai bidang studi yang paling
menjenuhkan. Pada setiap jenjang pendidikan tidak terlepas dari mata pelajaran IPS
mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan IPS merupakan salah satu pondasi dari kemampuan sains dan
teknologi. Pemahaman terhadap IPS dari kemampuan yang bersifat keahlian sampai
kepada pemahaman yang bersifat apresiasif akan berhasil mengembangkan
kemampuan yang cukup tinggi. Mengingat pentingnya IPS dalam pengembangan
generasi, maka siswa tidak boleh dibiarkan jenuh dalam belajar IPS yang
dikarenakan menganggap IPS sebagai pelajaran yang menjenuhkan. IPS menjadi
mata pelajaran yang paling menjenuhkan oleh sebagian besar siswa, karena dalam
memahami materinya memerlukan adanya kejelian berpikir dan wawasan yang luas.
Karena IPS dalam pembelajaran mempelajari tentang berbagai ilmu seperti Sejarah,
Ekonomi, Politik, Teknologi, Sosiologi, Antropologi, Geografi dan seterusnya Selain
itu, dalam pembelajaran masih berpusat pada guru belum melibatkan siswa secara
aktif sehingga pembelajaran tidak efektif dan menimbulkan kejenuhan atau
membosankan yang dapat menyebabkan siswa kurang bersemangat untuk belajar
IPS.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa penjelasan nilai dan sikap?
2. Apa penjelasan keterampilan?
3. Apa saja Aspek-aspek keterampilan dalam pembelajaran IPS
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai dan sikap
2. Untuk mengetahui keterampilan
3. Untuk mengetahui apa saja Aspek-aspek keterampilan dalam pembelajaran IPS

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai dan Sikap

Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, mempengaruhi perilaku


seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang. Nilai (values) itu tidak
berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap.
Sikap biasanya berkenaan dengan yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk
menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang.
Orang mendapatkan niai dan orang lain dalam lingkungannya.
Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh,
merupakan sistem di mana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi. Dengan
kuat sebagai satu kesatuan yang utuh. Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu,
yang dapat dikaji hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan
yang dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau
tampak, perasaan yang diutarakan, perbuatan yang dilakukan serta kekuatiran yang
dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18).
Dalam pendidikan kita meyakini bahwa nilai yang menyangkut ranah afektif ini
perlu diajarkan kepada siswa. Agar iswa mampu menerima nilai dengan sadar,
mantap, dan dengan nalar yang sehat. Diharapkan agar para siswa dalam
mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaan memiliki kemampuan
untuk memilih (dengan bebas) dan menentukan nilai yang menjadi anutannya.
Mengajarkan nilai (value) lebih memerlukan “skill” dibanding dengan mengajarkan
kepercayaan (belief) dan sikap. Kita tidak bisa menentukan bagaimana nilai itu
beroperasi dalam dan anak sementara ia berbuat, atau bersikap terhadap sesuatu,
padahal kita beranggapan bahwa “nilai” itu tercermin dalam sikap dan perilaku
seseorang. Oleh karena itu, dalam pendidikan nilai, guru tidak bisa segera
mengambil kesimpulan mengenai hasil kegiatan belajar mengajar yang
dilakukannya. Artinya, masih memerlukan waktu untuk menentukan apakah kegiatan
belajar mengajarnya berhasil, kurang berhasil atau tidak berhasil, bagaimanakah nilai
itu sendiri?
Pertama-tama, perlu diperhatikan bahwa pendidikan nilai harus ada
kesesuaiannya dengan kehidupan di luar kelas. Kemudian, perlu diingat pula bahwa
dalam pengajaran pendidikan nilai guru harus kreatif. Oleh karena itu,
penyampaiannya tidak selalu harus mengacu kepada isi kurikulum yang tidak tertera
3
dalam rancangan formal, misalnya dari pengalaman, dalam kehidupan sehari-hari.

4
Nilai ang disampaikan adalah nilai yang esensial, sangat penting yang sangat
berharga bagi kehidupan masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya pula adalah
pengajaran/pendidikan nilai harus bermula dari potensi anak menuju target
pendidikan anak yang diharapkan. Tugas guru yang utama adalah meningkatkan
tingkat kessdaran nilai pada anak, sadar bahwa ada sistem nialai yang mengatur
kehidupan, sadar bahwa sistem nilai itu penting sekali bagi kehidupan manusia
sehingga timbulkeinginan untuk memilikinya, bahkan merasa wajib untuk membina
dan meningkatkannya, dan pada akhirnya yang bersangkutan berupaya untuk
melakukannya dalam perbuatan sehari- hari.
1. Arti Sikap
Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu terdapat berbagai rumusan
tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang
pemikiran dan konsep yang berbeda. Menurut Thursone adalah keseluruhan dari
kecenderungan perasaan, pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan
terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal. Menurut Rochman
Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang untuk memperlakukan
sesuatu objek, di dalam kesiapan itu ada aspek kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian positif dan
negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu
sendiri bisa berubah-ubah.
2. Kaitan nilai dengan sikap
Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau
kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih
cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya
bahwa pilihannya adalah yang terbaik.nilai yang dimiliki seseorang dapat
mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak. Dapat disimpulkan
bahwa nilai menyebabkan sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan
oleh banyak nilai (values).
Di dalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai dengan
aspek-aspek kognitif, aspek afektif, dan kecenderungan bertindak.
Dari kajian para ahli dapat ditegaskan sebagai berikut:
a. Ada hubungan timbal-balik antara nilai dengan kognitif.
b. Ada hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif.

5
c. Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju
kepada terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan
penghayatan terhadap “belief” (keyakinanya).
d. Butir-butir nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi IPS di
kelas 3 dan 4 banyak sekali, dan hal itu sesungguhnya merupakan
tanggung jawab guru IPS sebagai pengembang kurikulum di kelas
B. Keterampilan
Keterampilan dasar IPS dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori.
Namun secara umum dapat terbagi atas :
1. Work-study skills, contohnya adalah membaca, membuat outline, membuat peta
dan menginterpretasikan grafik.
2. Group-process skills, contohnya adalah berpikir kritis dan pemecahan masalah.
3. Social-living skills, contohnya adalah tanggungjawab, bekerjasama dengan orang
lain, hidup dan bekerja sama dalam suatu kelompok.
Keterampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk dapat berhubungan
dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat maka NCSS (1971)
mengemukakan bahwa terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya dapat
dimiliki, antara lain :
1. Keterampilan Penelitian
Keterampilan penelitian diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses
data, seperti berikut ini :
a. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data
b. Mengumpulkan dan mengorganisasi data
c. Menginterprestasi data
d. Menganalisis data
e. Mengevaluasi hasil
f. Menggeneralisasi hasil
g. Mengaplikasikan pada konteks yang lain
2. Keterampilan Berpikir
Berpikir kritis adalah melihat sesuatu dengan jelas, sedangkan berpikir kreatif
adalah melihat sesuatu dengan kreatif. Beberapa hal yang termasuk ke dalam
keterampilan berpikir yang dapat dikembangkan guru dalam pembelajarna, antar
lain berikut ini :

6
a. Menetapkan sebab dan akibat.
b. Mengevaluasi fakta.
c. Memprediksi.
d. Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena.
e. Meramalkan masa depan.
f. Menyarankan alternatif pemecahan masalah.
g. Mampu memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda.
3. Keterampilan Berpartisipasi Sosial
Beberapa ketearmpilan yang termasuk ke dalam keterampilan partisipasi
sosial, antara lain berikut ini :
a. Mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya
terhadap orang lain.
b. Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain
c. Berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain.
d. Memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompok.
e. Mengadopsi beberapa variasi dari peran dalam kelompok.
f. Terbuka terhadap kritik dan saran.
4. Keterampilan Berkomunikasi
Beberapa diantaranya yang termasuk dalam keterampilan untuk menunjang
berkomunikasi adalah :
a. Pemahaman tentang lambang dan sistem lambang, seperti warna dalam peta
dan lambang >, =, + dalam matematika.
b. Pemahaman tentang aturan dan ketentuan yang terkaitkan dengan sarana
komunikasi.
c. Pengungkapan gagasan secara jelas dan kreatif melalui berbagai bentuk
komunikasi
C. Aspek-aspek keterampilan dalam pembelajaran IPS
1. Keterampilan intelektual
Keterampilan intelektual, merupakan keterampilan yang berhubungandengan
kecerdasan otak yang dimiliki seseorang, dan bertujuan untuk melatihseseorang
lebih berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan masalah yangnyata dalam
kehidupan masyarakat. Keterampilan ini memungkinkan individuuntuk
berinteraksi dengan lingkungan dalam bentuk symbol atau konsep.Mempelajari
keterampilan intelektual sama saja dengan mempelajari sesuatuyang telah ada

7
atau

8
mempunyai cirri-ciri tertentu. Sebagai contoh , seorang anak yang melihat
sebuah sepeda, kemudian bertanya “bagaimana sepeda itu bisa melaju hanya
dengan dua roda?”. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa anak tersebut
memiliki keterampilan intelektual, karena diamenanyakan suatu proses bukan
hanya sebuah informasi.
2. Keterampilan personal
Person atau suatu pribadi, adalah manusia yang telah dapat menjadianggota
masyarakat atau sebagai anggota kelompok masyarakat. Manusia potensi yang
dapat berkembang melalui proses pendidikan. Akibat proses pendidikan disertai
penanaman nilai dan norma sosial budaya makaterjadi pribadi yang memiliki
kepribadian ( personality).Hornell Hart mengatakan, batasan kepribadian adalah
organisasi dinamik, ide,sikap, dan kebiasaan yang dari mekanisme psiko-fisik,
diwariskan secara biologis dari transmisi pola budaya sosial yang menjelmakan
semua pengaturan motif, keingian dan tujuan individu.Jadi, kepribadian
terbentuk sejak lahir, dan dari pengaruh lingkungan tempattinggal. Karena
kondisi biologis maupun lingkungan tidak sama, maka tidakada orang yang
mempunyai kepribadian yang sama. Kepribadian seseorangdibina dan
dikembangkan oleh lingkungan tertentu. Selanjutnya kepribadiandapat
mempengaruhi lingkungan, misalnya para tokoh dan pemimpin besar pada
zamannya dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya bahkan mengendalikan
lingkungannya kearah tertentu. Dengan berbekal pengetahuan IPS, akan
memberikan ciri atau karaktertertentu dalam pembentukan kepribadian. Dalam
masyarakat, diharapkan dapatmemberi contoh kepribadian yang baik yang dapat
dijadikan panutan bahkandapat mempengaruhi masyarakat kearah yang lebih
baik
3. Keterampilan sosial
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayahtertentu
yang diikat oleh norma atau sitem nilai yang selalu
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada masyarakat tidak sama. Pera
han tersebut meliputi berbagai aspek, yaitu organisasi, nilai, norma
dankelembagaan. Jika perubahan tersebut telah didukung oleh sebagian
besaranggota kelompok, berarti sudah terjadi perubahan sosial. Perubahan
sosialadalah perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi berbagai
aspekkehidupan sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat dan telah

9
didukung sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan
kehidupandalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja)

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, mempengaruhi perilaku


seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang. Nilai (values) itu tidak
berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap.
Sikap biasanya berkenaan dengan yang khusus. Adapun kaitan nilai dan sikap Nilai
itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok,
yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih cara, tujuan, dan
perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya
adalah yang terbaik.nilai yang dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang
lebih disukai mana yang tidak. Dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap.
Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan oleh banyak nilai (values).
Sedangkan untuk keterampilan yaitu keterampilan yang dapat dimiliki salah
satunya keterampilan berkomunikasi, keterampilan juga memiliki aspek-aspek dalam
pembelajaran IPS seperti keterampilan intelektual, keterampilan moral, porsonal dan
sosial.
B. Saran
Meskipun penyusun menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penyusun perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari teman-teman dan dosen sangat penyusun
harapkan untuk perbaikan ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mu’nisah. 2017.Konsep Dasar IPS. Pdf

Oktavianis, Richa. 2015. Keterampilan Pembelajaran IPS MI.


http://richaoktavianis.blogspot.co.id/2015/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-
ar.html

Rachman,Pradita. 2013. Keterampilan Dasar IPS.

http://praditarachman.blogspot.co.id/2013/04/ketrampilan-dasar-

ips.html

Supriatna, nana. (2001). “Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS di SD”.

12

Anda mungkin juga menyukai