Pemateri :
Dr. Subejo, SH., M.Si.
A. Identifikasi Isu
Berdasarkan observasi dan konsultasi dengan pihak sekolah, terdapat
lima isu yang aktual terjadi di SMPN 178 Jakarta, yaitu:
1. Kurang optimalnya guru dalam mengajar siswa.
2. Kurangnya sarana dan prasarana ibadah.
3. Rendahnya Akhlakul Karimah siswa baik kepada Guru atau temannya.
4. Kurang optimalnya media pembelajaran.
5. Kurang optimalnya pembelajaran dalam Baca Tulis Al Qur’an.
Dari identifikasi isu tersebut, maka perlu dilakukan Teknik penapisan agar
mendapat isu yang perlu diprioritaskan, bermanfaat dan mampu dilaksanakan.
Teknik penapisan isu dilakukan dengan menggunakan Teknik APKL, yaitu:
1. Aktual, yaitu isu benar terjadi dilapangan dan hangat diperbincangkan.
2. Problematik, yaitu isu tersebut kompleks dan perlu mendapatkan solusi.
3. Kekhalayakan, yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak, yaitu isu tersebut masuk akal, realistis dan dapat dilaksanakan
dalam pemecahan masalahnya.
Tabel 2.1. Analisis APKL
No Isu Kriteria Total
A P K L
1 Kurang optimalnya guru dalam mengajar 4 4 4 4 16
siswa
2 Kurangnya sarana dan prasarana ibadah 3 3 3 4 13
3 Rendahnya Ahklakul Karimah siswa kepada 5 5 4 4 18
Guru dan temannya.
4 Kurang optimalnya media pembelajaran. 3 4 4 4 15
5 Kurang optimalnya pembelajaran dalam 4 4 4 5 17
membaca & menulis huruf Al Qur’an
Keterangan:
A : Aktual P : Problematik K : Khalayak L : Layak
3
1 : Tidak setuju 2. Kurang seuju 3. Cukup setuju 4. Setuju 5. Sangat
Setuju
Berdasarkan hasil analisis Teknik APKL, isu paling dominan yang harus
segera dicari alternatif penyelesaiannya adalah Rendahnya Ahklakul Karimah
siswa kepada Guru dan temannya.
B. Penyebab Isu
Setelah menentukan isu dominan hasil dari analisis APKL diperoleh isu
yang dominan adalah Rendahnya Ahklakul Karimah siswa kepada Guru dan
temannya, sehingga kemudian dilakukan analisis sumber penyebab munculnya
isu tersebut dengan Teknik Fishbone.
Diagram 2.1. Analisis Fishbone
Method: Man:
Penyampaian pembelajaran Terlalu bebas dan salah
yang kurang maksimal di masa dalam memilih teman
pandemi sehingga kurangnya
aspek mendidik
Rendahnya
Ahklakul Karimah
siswa kepada
Guru dan
temannya
Mother Nature:
Lingkungan di sekitar yang
kurang baik.
Dari diagram tersebut dapat ditarik hubungan sebab akibat yaitu karena
bebasnya pergaulan dan salah dalam memilih teman didukung oleh lingkungan
yang kurang baik mengakibatkan kurangnya akhlak siswa terhadap guru dan
temannya.
C. Metode Penyelesaian
Dari diagram fishbone tersebut, dilanjutkan melakukan penapisan dengan
4
menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
dengan indikator skala prioritas untuk menentukan penyebab dari isu yang
dipilih. Analisis metode USG ini memperhatikan tiga faktor, yaitu :
1. Urgency. Hal ini berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
dalam menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu
masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah
tersebut.
2. Seriousness. Hal ini berkaitan dengan adanya dampak dari masalah
tersebut. Semakin tinggi dampak masalah tersebut maka semakin tinggi
tingkat serius masalah tersebut.
3. Growth. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya
Faktor Penyebab U S G Total
4 4 4 12
Terlalu bebas dan salah dalam memilih
teman
5 5 4 14
Penyampaian pembelajaran yang kurang
maksimal di masa pandemi sehingga
kurangnya aspek mendidik
4 3 3 10
Lingkungan di sekitar yang kurang baik.
Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
1 : Tidak setuju 2. Kurang seuju 3. Cukup setuju
4. Setuju 5. Ssangat Setuju
Berdasarkan hasil identifikasi dengan USG tersebut dapat disimpulkan
bahwa penyampaian pembelajaran yang kurang maksimal di masa pandemi
merupakan faktor penyebab utama dari isu ini yang perlu dicari solusinya.
Karena menurut penulis, kurangnya didikan terhadap siswa yang menyebabkan
5
mereka salah memilih pergaulan.
D. Dampak
Pendidikan merupakan aspek yang sangat mempengaruhi terhadap
kualitas akhlak siswa. Jika Pendidikan yang diterima siswa sifatnya rendah
maka kualitas akhlak seorang siswa menjadi rendah. Di masa pandemi dimana
kegiatan pembelajaran dilakukan melalui media daring membuat aspek
Pendidikan dalam pembelajaran menjadi kurang maksimal karena keadaan
antara guru dan siswa berada saling berjauhan. Sedangkan orang tua di rumah
sibuk mencari uang demi kehidupan sehari-hari. Kemudian lingkungan yang
kurang baik di masa pandemi semakin membuat akhlak siswa menjadi lebih
turun lagi karena kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik.
E. Alternatif Solusi
Alternatif Efektivitas Kemudahan Biaya Total
Membiasakan salam 5 5 5 15
Membiasakan perilaku hidup bersih 5 4 4 13
Sholat dhuha 5 4 4 13
Ceramah agama 5 5 5 15
Tadarus Al-Qur’an 5 4 5 14
Pesantren kilat 5 3 3 11
Membuat madding yang berkaitan 5 4 3 12
dengan perilaku terpuji.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dengan menggunakan Teknik analisis
isu, hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis Teknik APKL, isu paling dominan yang harus
segera dicari alternatif penyelesaiiannya adalah Rendahnya Ahklakul
Karimah siswa kepada Guru dan temannya.
2. Berdasarkan hasil identifikasi dengan metode USG, dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi faktor penyebab utama yang perlu dicari solusinya
adalah Penyampaian pembelajaran yang kurang maksimal di masa
pandemi sehingga kurangnya aspek mendidik
3. Berdasarkan hasil analisis metode MCNAMARA, maka alternatif solusi
untuk meningkatkan mebiasakan salam dan mendengarkan ceramah
agama.