Anda di halaman 1dari 42

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Poskeskel Birugo merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang

berada di Kota Bukittinggi tepatnya di Kelurahan Tigo Baleh, Kecaman Aur

Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi. Poskeskel Birugo ini berlokasi sangat

strategis dimana terletak di pinggir jalan dan termasuk jalan lalulintas yang sering

dilalui dengan kondisi yang padat penduduk.

Poskeskel Birugo ini memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap yaitu

satu ruang untuk konsultasi, satu ruang pemeriksaan, satu kamar mandi dan

mushola. Pelayanan di poskeskel in dibantu dengan 3 orang kader

Jenis layanan yang diberikan berupa pelayanan ibu hamil, pelayanan ibu

nifas, pelayanan bayi baru lahir, imunisasi, pelayanan keluarga berencana dan lain

sebagainya. Kondisi poskskel ini cukup baik dan pemberian pelayanan kebidanan

dilakukan sesuai standar asuhan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia

dengan memperhatikan kode etik yang berlaku.


53

4.2 Tinjauan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS Ny. N


DI POSKESKEL BIRUGO KELURAHAN TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022

Hari/Tanggal :Sabtu, 25 Desember 2021

Waktu : 15.00 WIB

A. Data Subjektif

1. Identitas

Istri Suami

Nama : Ny. N : Tn. A

Usia : 34 tahun : 41 tahun

Agama : Islam : Islam

Suku Bangsa : Minang : Minang

Pendidikan : SMP : SMP

Pekerjaan : Irt : Pedagang

Alamat : Birugo : Birugo

Telepon : 085263300647 : -

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah .

3. Riwayat Obstetric

4. Riwayat kehamilan

a. Paritas :3
54

b. Usia kehamilan : 39-40 mg

c. Komplikasi selama kehamilan : Tidak ada

5. Riwayat persalinan Sekarang:

a. Tanggal Persalinan : 24 Desember 2021

b. Pukul : 22.45 Wib

c. Penolong persalinan : Bidan

d. Tempat persalinan. : BPM

e. Jenis Persalinan : Spontan

f. Masalah selama persalinan dan sesudah bersalin : tidak ada

g. Luka/jahitan jalan lahir : Tidak ada

h. Keadaan Plasenta : Lengkap

6. Riwayat bayi :

a. Jenis kelamin : Laki- laki

b. Panjang badan / berat badan : 49 cm / 3100 gram

c. Keadaan lahir : Baik

d. Masalah / komplikasi : Tidak ada

7. Konsumsi vitamin A : Ada Jumlah:

200.000 UI

8. Konsumsi zat besi : Ada

9. Konsumsi obat-obatan lain/Jamu : Tidak ada

10. Pemberian Asi :

a. Inisiasi menyusu dini : Berhasil

b. Frekuensi menyusui : On demand

c. Lama menyusui pada setiap payudara : 5 - 10 menit


55

d. Kecukupan ASI : Cukup

e. Keluhan / masalah : Tidak ada

11. Nutrisi:

a. Makan : b. Minum :

a) Frekuensi :3x sehari a) Frekuensi : 10-11x sehari


b) Porsi : Sedang b) Banyaknya : 1 gelas
c) Pantangan makan : Tidak ada c) Jenis : Air putih
d) Keluhan/masalah : Tidak ada

12. Eliminasi

a. BAK : b. BAB :

a) Frekuensi : 6-7x sehari a) Frekuensi : 1x sehari


b) Warna : Kuning jernih
c) Keluhan : Tidak ada

13. Personal hygiene:

a. Mandi : 2x sehari

b. Keramas : 3-4x seminggu

c. Gosok gigi : 2x sehari

d. Ganti pakaian dalam / Duk : Setiap lembab / kotor

14. Istirahat :

a. Lama tidur : Siang : 1 jam malam: 5 jam

b. Keluhan / masalah : Tidak ada

15. Aktivitas :
56

a. Mobilisasi : Ada

b. Olahraga :-

c. Pekerjaan rumah / sehari-hari :-

16. Tanda Bahaya

a. Demam : Tidak ada

b. Nyeri atau panas waktu BAK : Tidak ada

c. Sakit kepala terus menerus : Tidak ada

d. Nyeri abdomen : Tidak ada

e. Cairan vagina/lochea berbau busuk : Tidak ada

f. Pembengkakan payudara, putting susu pecah-pecah : Tidak ada

17. Kondisi psikososial :

a. Penerimaan ibu terhadap bayi : Menerima dengan baik

b. Penerimaan keluarga terhadap kelahiran bayi : Menerima dengan baik

c. Perasaan sedih berlebihan : Tidak ada

d. Merasa kurang mampu merawat bayi : Tidak ada

e. Rabun senja : Tidak ada

B. Data Objektif

1. Data Umum

a) Keadaan Umum Ibu : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Reflek patella : ka: + ki: +

d) Tanda-tanda vital:

1. Tekanan darah : 110/70 mmHg


57

2. Nadi : 72x /menit

3. Pernafasan : 18x /menit

4. Suhu : 36,7°C

2. Data Khusus

A. Muka : Simetris , oedema (-)

B. Mata :

1. Sklera : Tidak iterik

2. Konjungtiva : Merah muda

C. Mulut

1. Bibir merah muda

2. Bibir pecah – pecah atau tidak : Tidak pecah-pecah

3. Mukosa mulut : Lembab

D. Leher

1. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran

2. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

E. Payudara :

1. Bentuk : Simetris kiri kanan

2. Putting susu : Menonjol

3. Retraksi : Tidak ada

4. Dimpling : Tidak ada

5. Masa : Tidak ada

6. Colostrum : + ( kiri, kanan )


58

F. Abdomen :

1. Strie/linea : ada (sedikit)

2. Bekas luka operasi : Tidak ada

3. TFU : 2 jari bawah pusat

4. Konsistensi : baik

5. Kontraksi : keras

6. Kandung Kemih : Minimal

7. Diastasis rekti : 3/5

G. Ekstremitas:

Kaki

1. Pucat / sianosis : Tidak pucat

2. Varises : Tidak ada

3. Oedema : Tidak ada

4. Tanda Homan :-

Tangan

1. Pucat / sianosis : Tidak pucat

2. Oedema : Tidak ada

H. Genitalia:

1. Bekas luka perineum : Tidak ada bekas jahitan

2. Pengeluaran vagina : lochea rubra

3. Tanda-tanda infeksi : Tidak ada

4. Varises / tidak : Tidak ada

J. Anus
59

1. Hemoroid : Tidak ada

C. Assessment

1. Diagnosa : Ibu post partum 2 hari normal

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan :

1) Informasi hasil pemeriksaan

2) Penkes pemenuhan nutrisi dan cairan pada ibu

3) Penkes pemberian asi

4) Penkes pemenuhan istrahat pada ibu

5) Penkes bounding attachmen

6) Tanda bahaya masa nifas

7) Informasi kunjungan ulang

4. Identifikasi masalah diagnosa potensial : Tidak ada

5. Identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan segera, kolaborasi dan

rujukan : Tidak ada

D. Plan

1. Informasikan hasil pemeriksaan

2. Berikan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan kepada ibu

3. Berikan penkes pemberian asi

4. Berikan penkes pemenuhan istrahat pada ibu

5. Jelaskan ke pada ibu tentang bounding attachmen

6. Jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas

7. Iformasikan kunjungan ulang


60

E. Catatan pelaksanaan

Waktu Catatan pelaksanaan Evaluasi Paraf

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan Ibu dan keluarga


15.10 kepada ibu bahwa keadaan ibu baik- sudah mengetahui
WIB baik saja dan rasa nyeri pada perut hasil pemeriksaan
bagian bawah ibu adalah hal yang dan ibu senang.
wajar karena uterus dalam proses untuk
kembali seperti keadaan semula
sebelum hamil.

2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi Ibu mau untuk


15.15 kebutuhan nutrisi dan cairan agar ibu memenuhi nutrisi
WIB cepat pulih dan produksi asi meningkat. dan cairan.

3. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang Ibu mengerti dan


15.20 benar yaitu pangku bayi menghadap ke paham apa yang
WIB ibu, tangan ibu yang bebas menyokong dijelaskan bidan.
payudara membentuk huruf C lalu
susui bayi, setelah bayi kenyang,
sandarkan bayi ke badan ibu sambil
menepuk punggungnya sampai bayi
bersendawa.

4. Menganjurkan ibu untuk bergantian Ibu dan suami


15.25 dengan suami merawat bayi. Agar ibu mengerti dan
WIB dapat beristrhat . paham apa yang
dijelaskan bidan

5. Mengajarkan ibu melakukan bonding Ibu mengerti dan


15.30 attachment pada ibu dengan cara bersedia
WIB merawat gabung ibu dan bayi gunanya melakukannya
untuk membangun kasih sayang antara
ibu dan bayi

6. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda Ibu mengerti dan


15.35 bahaya masa nifas seperti suhu terlalu paham.
WIB tinggi atau rendah, pandangan
berkunang-kunang, sakit kepala yang
hebat, sakit perut yang hebat, keluar
darah yang banyak atau berlebihan,
bengkak pada wajah, tangan dan kaki,
dimana ibu dapat memberitahu kepada
61

petugas yang sedang bertugas. (sap


terlampir)

7. Menginformasikan kunjungan ulang Ibu mengerti dan


15.40 pada ibu dimana ibu dapat kembali 6 paham
WIB hari lagi atau apabila ada keluhan.
62

Kunjungan 1

Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Desember 2021


Pukul : 15.00 WIB

S O A P CATATAN PELAKSANAAN Paraf


Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1. Ibu 1. Pemeriksaan 1. Diagnosa : Ibu 1.Informasikan 15.10 1.Menginformasikan 1. Ibu senang
mengatakan umum Kesadaran nifas 2 hari hasil WIB kepada ibu tentang dengan hasil
masih nyeri : composmentis normal pemeriksaan hasil pemeriksaan pemeriksaan
pada perut KU Ibu : baik bahwa keadaan ibu
bagian bawah. TTV 2. Masalah : 2.Berikan baik, tanda vital 2. Ibu telah
TD : 110/70 mmHg Tidak ada pemenuhan dalam batas normal : mengetahui
2. Ibu N : 72 x / i kebutuhan TD : 110 /70 mmHg tentang nutrisi
mengatakan P : 18 x / i 3. Kebutuhan: nutrisi dan N : 72 x / i dan cairan
ASI nya masih S 36,7°C 1. Informasikan cairan kepada P : 18 x / i
sedikit. 2. Pemeriksaan hasil peme ibu S : 36,7°C 3.Ibu sudah biasa
khusus riksaan Kontraksi Rahim ibu melakukan
3. Ibu 2.Berikan 3.Berikan teknik
a. Muka :Tidak baik dan jumlah darah
mengatakan pemenuhan penkes menyusui bayi
oedema : Tidak yang keluar normal
sudah BAK kebutuhan pemberian asi yang benar
pucat 15.15
dan belum b. Mata: nutrisi dan 4.Berikan WIB 2. Menjelaskan pada ibu
BAB Konjungtiva : cairan penkes tentang kebutuhan 4.Ibu dan suami
Merah muda kepada ibu pemenuhan nutrisi dan cairan sudah
4. Tidak ada Sklera: Putih 3.Berikan istrahat pada yaitu dengan mengerti dan
tanda- tanda c. Mulut: penkes ibu menganjurkan ibu akan
bahaya dalam Bibir tidak pucat, tentang untuk memenuhi melakukannya
masa nifas tidak pecah- teknik kebutuhan nutrisi dan
5. Ibu mengerti
63

pecah pemberian 5.Jelaskan ke cairannya seperti dan bersedia


d. Leher: asi pada ibu perbanyak makan- melakukannya
Tidak ada 4.Berikan tentang makanan yang
pembengkakan penkes bounding berserat, serta ibu di 6.Ibu mengerti
kelenjar tyroid pemenuhan attachmen anjurkan untuk makan dan paha
dan kelenjar istrahat pada makanan yang
limphe ibu 6.Iformasikan berprotein dan makan 7. Ibu mengerti
e. Payudara: 5.Penkes tanda bahaya buah-buahan.serta dan bersedia
Simetris, papilla bounding masa nifas minum air putih melakukannya
menonjol, massa attachmen minimal 8 gelas
7.Iformasikan
(-), retraksi (-), dalam sehari. agar ibu
6.Iformasikan kunjungan ula
ASI (+) 15.20 cepat pulih dan
f. Abdomen : tanda bahaya WIB produksi asi meningat
TFU 2 jari di masa nifas
bawah pusat, 3. Mengajarkan ibu
7.Iformasikan
kontraksi baik, teknik menyusui yang
kunjungan
g. Ekstremitas atas : benar yaitu pangku
ulang
tangan tidan bayi menghadap ke
oedema, ibu, tangan ibu yang
Bawah: bebas menyokong
Kak tidak payudara membentuk
oedema, tidak huruf C lalu susui
ada varises, kuku bayi, setelah bayi
bersih dan kenyang, sandarkan
berwarna merah bayi ke badan ibu
muda. sambil menepuk
15.25 punggungnya sampai
h. Genitalia : WIB bayi bersendawa
Terdapat lochea
rubra, leserasi
64

ajalan lahir baik, 15.30 4. memberitahu ibu dan


tidak ada tanda WIB suami agar bergantian
infeksi,vulva merawat bayi agar ibu
tidak oedema dapat beristrhat .
tidak ada varises
5. Menjelaskan pada ibu
tentang bonding
attachment pada ibu
dengan cara merawat
15.35 gabung ibu dan bayi
WIB gunanya untuk
membangun kasih
sayang antara ibu dan
bayi

6. Menjelaskan kepada
ibu tanda bahaya pada
masa nifas yaitu :
a. Uterus terasa
lembek atau tidak
berkontraksi
b. Perdarahan
pervaginam yang
hanya terus
menerus tanpa
berhenti (>500 cc)
c. Sakit kepala yang
berat dan
penglihatan kabur
65

d. Rasa sakit dan


panas pada waktu
BAK
e. Demam tinggi
f. Pengeluaran cairan
pervaginam berbau
15.40
busuk Jika ibu
WIB
menemukan salah
satu tanda bahaya
tersebut ibu harus
segera kembali
ketempat tenaga
kesehatan

7. Menginformasikan
kunjungan ulang pada
ibu dimana ibu dapat
kembali 6 hari lagi
atau apabila ada
keluhan.
66

Kunjungan II

Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Desember 2021


Pukul : 13.30 WIB

S O A P CATATAN PELAKSANAAN Paraf


Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1. Ibu a) Pemeriksaan 1) Diagnosa : 1.Informasikan 13.35 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu merasa
mengatakan Umum : Ibu nifas 6 hari hasil WIB pemeriksaan kepada ibu senang
asi nya sudah normal pemeriksaan bahwa kondisi ibu dalam mendengar
mulai banyak KU : Baik keadaan baik,tidak ada hasil
dan bayi kuat TTV 2) Masalah : 2.Berikan tanda – tanda yang pemeriksaan
menyusui. Ibu TD :110/70 Tidak ada informasi membahayakan
mengatakan N : 75 x /i tentang 2. Ibu mau
pengeluaran S : 36,8 c 3) Kebutuhan : istirahat 13.40 2.Memberikan informasi menjaga pola
darah dari P :21 x/i a) Informasikan WIB tentang istirahat, ibu harus istirahatnya
kemaluan b) Pemeriksaan hasil 3.Penkes ASI menjaga pola istirahat baik
berwarna Khusus : pemeriksaan ekslusif istirahat siang atau istirahat 3. Ibu mengerti
merah b) Nutrisi dan malam, supaya ibu cepat dan akan
1) Wajah : 4.Penkes pulih pasca melahirkan. melakukan apa
kecoklatan cairan
Tidak ada, personal yang di
2. Ibu c) Istirahat 13.45
oedema, hygiene 3. Mengajurkan ibu untuk katakana bidan
mengatakan d) Beri penkes WIB
tidak pucat tentang menyusui bayinya sesering
nafsu 5. Penkes 4. Ibu mengerti
2) Mata : e) Senam Nifas mungkin dan memotivasi
makannya baik senam nifas dan akan
Konjungtiva f) Jadwal ibu untuk memberikan ASI
3. Ibu melakukan apa
merah kunjungan 6.Mengatur Eksklusif selama 6 bulan
mengatakan yang di
muda,sklera putih ulang jadwal tanpa memberiikan susu
nyeri pada katakana bidan
kunjungan formula atau makanan
perut bagian
67

bawah tidak di ulang lainnya dan menjelaskan


rasakan nya 3) Leher : manfaat ASI, yaitu :
lagi Tidak ada a. ASI merupakan 5. Ibu mengerti
4. Ibu pembesaran makanan terbaik bagi dan akan
mengatakan kelenjar tiroid bayi melakukan
tidak dan kelenjar b. Mengandung zat gizi gerakan yang
mengalami limfe c. Sebagai antibody disuruh bisan
tanda – tanda 4) Payudara : d. Menjalin kasih saying
a) Inspeksi : 6. Ibu mengerti
bahaya masa anatara ibu dan bayi
Areola dan akan
nifas e. Mencegah perdarahan
hyperpigment melakukan
5. Ibu pada ibu nifas
asi, papila jadwal
mengatakan f. Hemat biaya dan lebih
menonjol, kunjungan
BAB dan BAK praktis
tidak ada ulang
ibu sudah Evaluasi :
lancar retraksi dan ibu bersedia dan akan
dimpling. mecoba untuk
b) Palpasi : memberikan ASI saja
Tidak ada sampai bayi berusia 6
13.50
massa, ASI bulan
WIB
(+)
5) Abdomen: 4. Mengajurkan ibu untuk
a) Inspeksi : selalu menjaga kebersihan
Tidak terdapat selama masa nifas dengan
bekas luka mengganti pembalutnya
operasi, tidak bila sudah penuh atau
ada linea minimal 3 kali sehari serta
nigra, tidak menjelaskan kepada ibu
ada striae mengenai perawatan
gravidarum payudara ibu yaitu :
a. Mencuci tangan
68

sebelum dan sesudah


b) Palpasi : membersihkan
TFU 3 jari payudara
dibawah b. Membersihkan
pusat, payudara dengan air
kontraksi hangat menggunakan
uterus kain bersih
baik,konsisten sebelum meyusui bayi
si uterus c. Menggunakan bra yang
normal,blass menyangga payudara
minimal d. Oleskan ASI sekitar
c) Diastasis Recti putting susu dan areola
: normal setiap ingin menyusui
Evaluasi :
6) Ekstremitas: 13.55 ibu akan menjaga
a) Tangan: WIB kebersihan diri dan ibu
Simetris kiri mengerti cara
dan kanan, perawatan payudara
tidak oedema,
tidak pucat, 5. Menginformasikan kepa
kuku bersih, ibu bahwa ada beberapa
pergerakan gerakan yang dapat
tangan aktif membantu otot-otot
panggul dan perut
b) Kaki: Simetris kembalu normal, ibu dapat
kiri dan kanan, melakukannya sesuai
tidak oedema, kemampuan ibu secara
tidak ada bertahap, yaitu :
varises, kuku a. Gerakan 1 :
bersih dan ibu tidur terlentang
69

berwarna dengan kkedua tangan


merah muda disamping, tarik napas
dalam sambil perut
7) Genitalia: dikembungkan, tahan
Terdapat dan hembus
pengeluaran b. Gerakan 2 :
pervaginam ibu tidur terlentang dan
berwarna putih rentangkan dan 1
bercampur tangan didepan dada
merah,jumlah lakukan secara
sedikit, tidak bergantian
ada tanda c. Gerakan 3 :
infeksi, lochea ibu tidur terlentang,
sanguilenta kedua kaki ditekuk
kemudian panggul
diangkat.
d. Gerakan 4 :
ibu tidur terlentang dan
kedua kaki ditekuk,
letakkan tangan kanan
diatas perut kemudian
angkat panggul dan
kepala secara
bersamaan
e. Gerakan 5 :
tidur terlentanf, tekuk
kaki secara bergantian
sambil diinjit Ibu dapat
melakukan gerakan
nifas ini secara
70

14.00 berulang sebanyak 8


WIB kali bertahap
sesuai kemampuan ibu
Evaluasi :
ibu paham tentang
senam nifas dan
sudah mampu
sampai gerakan ke
4.

6.Memberitahu ibu untuk


melakukan kunjungan
ulang apabila ada keluhan.
Evaluasi :
ibu bersedia melakukan
kunjungan ulang apabila
ada keluhan.

Kunjungan III

Hari/ Tanggal : Sabtu / 3 April 2021


Pukul : 11.00 WIB
71

S O A P CATATAN PELAKSANAAN Paraf


Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1. Ibu mengatakan a) Pemeriksaan 1) Diagnosa : 1.Informasikan 11.05 1.Menginformasikan hasil 1.Ibu mengerti
ASI ibu Umum Ibu nifas 2 hasil WIB pemeriksaan, keadaan ibu dengan
banyak,lancar minggu pemeriksaan baik, TTV dalam batas penjelasan
dan bayi kuat KU : Baik normal normal yang diberikan
menyusui sesuai Kesadaran: Compos 2.Berikan
keinginan bayi mentis 2) Masalah : informasi 11.10 2.Memberikan informasi 2.Ibu mengerti
minimal setiap 1 Pemeriksaan TTV: Tidak ada tentang WIB tentang imunisasi, dengan
jam TD : 120/70mmHg Imunisasi imunisasi sangat penting penjelasan
N: 76 x/i 3) Kebutuhan : bagi bayi untuk mencegah yang diberikan
S: 36,6 C 3.Berikan bayi dari penyakit yang dan telah
2. Ibu mengatakan a) Informasika
P: 19x/i informasi berbahaya melakukan
pengeluaran dari hasil tentang imunisasi
kemaluan sudah pemeriksaan 11.15
b) Pemeriksaan perencanaan 3.Memberikan informasi kepada
tidak banyak. WIB
Khusus KB tentang perencanaan KB, bayinya
b) Imunisasi
menanyakan kepada ibu,
3. Ibu mengatakan 1) Wajah : Tidak 4.Jadwal apakah ibu memakai KB 3.Ibu mengerti
c) Perencanaan
sudah ada, kunjungan untuk menjarakkan dan akan
KB
melaksanakan oedema,tidak ulang kehamilan berikutnya, mengkonsulta
anjuran – pucat d) Jadwal menjelaskan semua jenis sikan
anjuran yang di 2) Mata : kunjungan kontrasepsi pada ibu, pemasangan
laksanakan Konjungtiva ulang menganjurkan ibu untuk KB dengan
sebelumnya merah mulai memikirkan dan suami
muda,sklera 4) Identifikasi membicarakan dengan
4. Ibu mengatakan
putih diagnosa, suami alat kontrasepsi apa 4.Ibu mau
sudah
3) Leher : masalah 11.20 yang akan di gunakan ibu. melakukan
beraktifitas
Tidak ada potensial : WIB kunjungan
seperti biasa dan
pembesaran Tidak ada 4.Memberikan jadwal ulang
tidak ada
masalah kelenjar tiroid kunjungan ulang kepada
5) Identifikasi ibu untuk perencanaan KB
dan kelenjar
72

termasuk dalam limfe tindakan dan jika memiliki keluhan


merawat bayi 4) Payudara : segera, lainnya
a) Inspeksi :Areola kolaborasi
5. Ibu mengatakan hyperpigmentai, dan rujukan :
bahwa ibu tidak papilla Tidak ada
ada menemukan menonjol, tidak
tanda – tanda ada retraksi dan
bahaya pada dimpling.
dirinya dan juga b) Palpasi : Tidak
pada bayinya ada massa, ASI
(+)
5) Abdomen :
a) Inspeksi : Tidak
terdapat bekas
luka operasi,
tidak ada linea
nigra, tidak ada
striae
gravidarum
b) Palpasi : TFU 3
jari dibawah
pusat, kontraksi
uterus baik,
konsistensi
uterus normal,
blass minimal
c) Diastasis Recti :
normal
6) Ekstremitas :
a) Atas : Simetris
73

kiri dan kanan,


tidak oedema,
tidak pucat,
kuku bersih,
pergerakan
tangan aktif
b) Bawah :
Simetris kiri
dan kanan, tidak
oedema, tidak
ada varises,
kuku bersih dan
berwarna merah
muda
7) Genitalia:
Terdapat
pengeluaran
pervaginam
berwarna
kekuningan,
jumlah sedikit,
tidak ada tanda
infeksi, lochea
serosa
76

Kunjungan IV

Hari/ Tanggal : Sabtu /24 April 2021


Pukul : 14.00 WIB

S O A P CATATAN PELAKSANAAN Paraf


Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1. Ibu mengatakan a) pemeriksaan 1.Diagnosa : 1.Informasikan 14.05 1.Menginformasikan hasil 1.Ibu mengerti
keadaannya umum hasil pemeriksaan, keadaan ibu dengan
sudah sehat Ibu nifas 6 pemeriksaan baik, TTV dalam batas penjelasan
KU : Baik minggu normal yang diberikan
2.Ibu mengatakan Kesadaran: normal 2.Informasikan
hanya Composmentis perencanaan 2. menjelaskan semua jenis 2.Ibu mengerti
2.Masalah : KB kontrasepsi pada ibu, dan memilih
memberikan Pemeriksaan TTV:
Tidak ada seperti pil, suntuk 3 bulan, kb suntik 3
bayinya asi TD :120/80
3.Informasikan MAL,dan AKBK. bulan
mmHg 3.Kebutuhan : 14.10
3.Ibu mengatakan tentang
N : 77x/i
sudah tidak ada imunisasi 3. Menginformasikan pada 3. Ibu mengerti
S : 36,3 C a.Informasikan
darah yang ibu untuk membawa dan akan
P : 21x/i hasil 4.Jadwal
keluar dari bayinya melakukan melakukanya.
pemeriksaan kunjungan
kemaluannya dan penimbangan dan
b) Pemeriksaan ulang imunisasi dengan tepat 4. Ibu mengerti
tidak ada keluhan b.Informasikan
saat ini. Khusus Perencanaan 14.20 wakyu sesuia buku KIA. dan akan
1) Wajah : KB melakukan
Tidak ada, 4. Memberikan jadwal kunjungan
4.Ibu mengatakan kunjungan ulang kepada
tidak ada oedema,tidak c.Informasikan ulang
pucat tentang ibu jika bu ada keluhan
penyululit yang
di alami pada 2) Mata : imunisasi
masa nifas Konjungtiva
merah
77

muda,sklera d.Jadwal
putih kunjungan
3) Leher : Tidak ulang
ada pembesaran 14.20
4.Identifikasi
kelenjar tiroid diagnosa,
dan kelenjar masalah
limfe potensial:
4) Payudara : Tidak ada
a) Inspeksi:
5.Identifikasi
Areola
tindakan
hyperpigment
segera,
asi, papila
kolaborasi dan
menonjol,
rujukan :
tidak ada
Tidak ada
retraksi dan
dimpling.
b) Palpasi :
Tidak ada
massa, ASI
(+)
5) Abdomen:
a) Inspeksi :
Tidak
terdapat
bekas luka
operasi, tidak
ada linea
nigra, tidak
ada striae
78

gravidarum
b) Palpasi :
TFU sudah
tidak teraba,
kontraksi
uterus
baik,konsiste
nsi uterus
normal,blass
minimal
6) Ekstremitas :
a) Tangan :
Simetris kiri
dan kanan,
tidak
oedema,
tidak pucat,
kuku bersih,
pergerakan
tangan aktif
b) Kaki :
Simetris kiri
dan kanan,
tidak
oedema,
tidak ada
varises, kuku
bersih dan
berwarna
merah muda
79

c) Genitalia:
Terdapat
pengeluaran
pervaginam
berwarna
putih , tidak
berbau
80

4.3 Pembahasans

Penelitian asuhan kebidanan secara teoritis yang dinilai dari pengkjian dan

pengupulan data subjektif, pengkajian dan pengumpulan data objektif,

mengidentifikasi assessment yang didalamnya terdapat diagnose, masalah, dan

kebutuhan serta diagnose masalah potensial, tindakan segera, kolaborasi, dan

rujukan yang memuat planning yang didalamnya terdapat rencana asuahan,

pelaksanaan dari rencana asuhan yang dibuat, dan evaluasi dari pelaksanan yang

dilakukan pada Ny. N.

Masa nifas pada Ny. N berjalan normal. Dengan melakukan kunjungan

nifas sebanyak 4 kali. Hal ini sesuai dengan teori bahwa frekuensi kunjungan

nifas sebanyak 4 kali.

4.3.1 KF 1 ( 6 Jam – 2 hari )

1. Data Subjektif

Pengkajian data subjektif pada Ny. N berusia 34 tahun, yang melakukan Kf 1

pada tanggal 25 Desember 2021 dengan keadaan nifas 2 hari yang lalu norml. Ibu

mengatakan ini merupakan nifas yang ketiga. Selama kehamilan ibu tidak

mengalami komplikasi yang menghambat kehamilan atau membutuhkan

perawatan khusus. Pada saat persalinan tanggal 24 Desember 2021, kala I sampai

kala IV berjalan normal. Keadaan bayi lahir sehat. Mulai dari saat persalinan

hingga sekarang ibu ikut istrahat ketika bayinya tidur, Ibu mengatakan masih

nyeri pada perut bagian bawah.


81

Berdasarkan keluhan Ny. N yang masih merasakan nyeri pada perut bagian

bawah. Menurut penulis keluhan yang dirasakan ibu merupakan hal yang normal,

hal ini terjadi karena involusi uterus yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri di

perut ibu. Menurut penelitian yang dilakukan Indriani candra pada tahun 2019

mules-mules pada perut disebabkan karena kontraksi rahim dan relaksasi yang

terus menerus menerus biasanya berlangsung selama 2-4 hari post partum.

Menurut Teori buku Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas tahun 2015 Involusi

uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil

dengan melibatkan reorganisasi dan penanggalan decidua / endometrium dan

pengelupasan lapisan pada tempat implantasi plasenta sebagai tanda penurunan

ukuran dan berat serta perubahan tempat uterus, warna dan jumlah lochea.13

Menurut penelitian yang dilakukan Wahyuni Pada tahun 2018 proses

terjadinya involusi dapat digambarkan sebagai berikut : iskemia yaitu otot uterus

berkontraksi dan beretraksi, membatasi aliran darah di dalam uterus; lapisan

desidua uterus terkikis dalam pengeluaran darah pervaginam.12 Hal ini dapat

menimbulkan rasa nyeri pada perut ibu. Berdasarkan hal di atas, keluhan Ny. N

termasuk hal yang normal dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di

lapangan.

2. Data Objektifa

Pengkajian data objektif pada Ny.N Nifas 2 hari normal, didapatkan hasil

keadaan umum baik, kesadaran coomposmentis dan tanda-tanda vital dalam

batas normal. Selanjutnya pemeriksaan kusus yaitu pemeriksaan head to toe

didapatkan wajah ibu tidak pucat, sklera mata putih, konjungtiva merah muda,
82

tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid atau life pada leher. Pada pemeriksaan

abdomen , tidak ada bekas luka oprasi /strie, TFU 3 jari dibawah pusat ,

kontraksi uterus keras, konsistensi baik. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada

tanda-tanda infeksi , perdarahan lochea rubra. Pada pemeriksaan anus tidak

ada hemoroid kemudian dilanjutkan pemeriksaan ekstremitas tidak ada varises

dan tidak ada nyeri betis.

Menurut penulis tinggi fundus uterus dan lochea yang keluar pada ibu nifas 2

hari yang lalu merupakan hal yang normal, Menurut penelitian yang dilakukan

Marmi pada tahun 2015 bahwa tinggi fundus uteri pada 2 hari yang lalu post

partum adalah 3 jari di bawah pusat dan terjadi pengeluaran lochea rubra selama

2 hari pasca persalinan.

Menurut penelitian yang dilakukan Kurnia Dwi Rimandini tahun 2014 lochea

mengalami perubahan. Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang

mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik, desidua yang mati akan keluar

bersamaan sisa cairan. Percampuran antara darah dan desidua inilah yang

dinamakan lochea.

Menurut penelitian yang dilakukan Wahyuni tahun 2018 lochea rubra berisi

darah segar dan sisa- sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo

dan mekonium terjadi selama 2 hari pasca persalinan.

Semua tanda-tanda diatas yang terjadi pada kasus yang penulis temukan

tidak ada kesenjangan dengan teori.

3. Interpretasi Data
83

Pada langkah ini terdiri dari diagnosa, masalah, kebutuhan ibu, identifikasi

diagnosa atau masalah potensial dan identifikasi diagnose atau masalah potensial

yang memerlukan tindakan segera, kolaborasi dan rujukan.

Pada KF 1 penulis membuat diagnosa Ibu post partum 2 hari normal. Tidak

ada masalah yang terjadi pada ibu, dan kebutuhan yang diperlukan yaitu informasi

hasil pemeriksaan, nutrisi dan cairan, tanda-tanda bahaya, istirahat, teknik

menyusui, perawatan payudara, personal hygiene, dan kunjungan ulang.

4. Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial

Pada langkah identifikasi diagnosa dan masalah potensial ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan dan

penting sekali melakukan asuhan yang aman. Penulis tidak menemukan

adanya masalah potensial karena kondisi pasien dalam batas normal. Dalam

langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

5. Identifikasi diagnoa atau masalah yang membutuhkan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan.

Pada langkah identifikasi diagnosa yang memerlukan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan. Bidan menetapkan kebutuhan segera, melakukan

konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien. Penulis tidak menemukan kesenjangan karena tidak terdapat adanya

masalah yang membutuhkan tindakan segera, kolaborasi ataupun rujukan.

6. Perencanaan Asuhan

Perumusan Assesment dilakukan lansung setelah melakukan pengkajian

data subjektif dan objektif sehingga dapat dipastikan bahawa assesment yang

dirumuskan tepat dan akurat. Diagnosa yang didapat yaitu ibu nifas normal
84

dan tidak ada masalah yang di alami oleh pasien. Kebutuhan pasien didapat

setelah merumuskan diagnosa atau masalah kebidanan, menetapkan bahwa

kebutuhan pasien itu diantaranya: nutrisi dan cairan, istirahat, penkes tentang

eliminas, penkes tentang Ambulai dan senam nifas, penkes tentan personal

hygiene, penkes tentang asi ekslusif, perawatan bayi dan tanda bahaya masa

nifas dan imunisasi.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi dkk tahun 2017, rencana asuhan

dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori dan

validasikan dengan kebutuhan pasien.6 Penyusunan rencana asuhan sebaiknya

melibatkan pasien sebelum pelaksanaan rencana asuhan, dan sebaiknya

dilakukan kesepakatan antara bidan dan pasien. Pada langkah ini, penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Pelakanaan Asuhan

Asuhan pada masa nifas yang dilakukan pada Ny. N sebagaimana asuhan

yang diberikan untuk nifas normal karena tidak ditemukannya masalah, asuhan

yang diberikan yaitu seperti menganjurkan kebutuhan nutrisi dan cairan kepada

ibu, menjelaskan kepada ibu pentingnya kebutuhan istirahat, menjelaskan penkes

tentang eliminasi, menjelaskan penkes tentang ambulasi dan senam nifas,

menjelaskan tanda bahaya masa nifas, mengajarkan teknik menyusui yang benar,

mengajarkan kepada ibu cara perawatan payudara, menjelaskan penkes tentang

personal hygiene dan menginformasikan kunjungan ulang.

Menurut penelitian yang dilakukan Wahyuni tahun 2018, asuhan yang

diberikan untuk nifas normal diantaranya kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi,

kebutuhan ambulasi, istirahat, personal hygiene dan kontrasepsi. 10 Berdasarkan


85

hal diatas, penatalaksanaan masa nifas Ny. N sudah sesuai dengan teori dan tidak

ada kesenjangan.

8. Evaluasi

Pada langkah evaluasi dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi tahun 2017.evaluasi didasarkan pada

harapan pasien yang didefinisikan saat merencanakan asuhan kebidanan. Untuk

mengetahui keberhasilan asuhan, bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara

lain tujuan asuhan kebidanan, keefektifan tindakan untuk mengatasi masalah dan

hasil asuhan kebidanan.

Untuk mengetahui keefektifan asuhan yang telah diberikan pada pasien dapat

dites dengan meminta mengulang penjelasan yang telah diberikan, dalam kasus ini

pasien sudah mengerti dan dapat melaksanakan apa yang dianjurkan.

4.3.2 KF 2 ( 3hari – 7 hari )

1. Data subjektif pada KF 2

Pengkajian data subjektif pada Ny. N Berusia 34 tahun, Ibu melahirkan 7 hari

yang lalu, Ibu mengatakan ASI nya sudah mulai banyak dan bayi kuat menyusui.

Ibu mengatakan pengeluaran darah dari kemaluan berwarna merah kecoklatan,

nafsu makann ibu juga baik, kebutuahan istrahat ibu juga terpenuhi, nyeri pada

perut bagian bawah ibu sudah tidak di rasakan nya lagi , ibu juga tidak

mengalami tanda – tanda bahaya masa nifas, BAB dan BAK ibu sudah lancar.

Tidak ada keluhan pada ibu.


86

Menurut penelitian yang dilakukan Kementriaan kesehatan tahun 2012

Seorang ibu yang menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi tambahan energy

dan protein, banyak energy tambahan yang dibutuhkan 700 kalori dan 16 gram

protei agar produksi asi lancar.

2. Data Objektif Kf 2

Pengkajian data objektif pada Ny.N Melahirkan 7 hari yang lalu, didapatkan

hasil keadaan umum ibu baik, kesadaran coomposmentis dan tanda-tanda vital

dalam batas normal. Selanjutnya pemeriksaan kusus yaitu pemeriksaan head to toe

didapatkan wajah ibu tidak pucat , sclera mata putih , konjungtiva merah

muda,tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid atau life pada leher. Pada

pemeriksaan abdomen , tidak ada bekas luka oprasi /strie, TFU Pertengahan pusat

dan simphysis, konsistensi uterus keras, pengeluaran pervaginam lochea

sanguinolenta.

Menurut penulis lochea yang keluar pada ibu nifas 7 hari merupakan hal yang

normal. Menurut penelitian yang dilakukan Wahyuni tahun 2018 lochea

sanguinolenta warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini terjadi pada hari

ke 3-7 pasca persalinan.

Semua tanda-tanda diatas yang terjadi pada kasus yang penulis temukan tidak

ada kesenjangan dengan teori.

3. Interprestasi Data

Pada KF 2 penulis membuat diagnosa Ibu post partum 7 hari normal. Tidak

ada masalah yang terjadi pada ibu, dan kebutuhan yang diperlukan yaitu informasi
87

hasil pemeriksaa, Penkes ASI ekslusif, Kebutuhan istrhat, Penkes personal

hygiene, Penkes senam nifa, dan jadwal kunjungan ulang.

4. Identifikasi Diagnoa Atau Masalah Potensial

Pada langkah identifikasi diagnosa dan masalah potensial ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan dan penting sekali

melakukan asuhan yang aman. Penulis tidak menemukan adanya masalah

potensial karena kondisi pasien dalam batas normal. Dalam langkah ini penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

5. Identifikasi diagnoa atau masalah yang membutuhkan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan.

Pada langkah identifikasi diagnosa yang memerlukan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan. Bidan menetapkan kebutuhan segera, melakukan

konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien. Penulis tidak menemukan kesenjangan karena tidak terdapat adanya

masalah yang membutuhkan tindakan segera, kolaborasi ataupun rujukan.

6. Perencanaan Asuhan

Perumusan Assesment dilakukan lansung setelah melakukan pengkajian data

subjektif dan objektif sehingga dapat dipastikan bahawa assesment yang dirumuskan

tepat dan akurat. Diagnosa yang didapat yaitu ibu nifas normal dan tidak ada masalah

yang di alami oleh pasien. Kebutuhan pasien didapat setelah merumuskan diagnosa atau

masalah kebidanan, menetapkan bahwa kebutuhan pasien itu diantaranya: informasi


88

hasil pemeriksaa, Penkes ASI ekslusif, Kebutuhan istrhat, Penkes personal

hygiene, menjelaskan Penkes senam nifa, dan jadwal kunjungan ulang.

7. Pelakanaan Asuhan

Asuhan pada masa nifas yang dilakukan pada Ny. N sebagaimana asuhan

yang diberikan untuk nifas normal karena tidak ditemukannya masalah, asuhan

yang diberikan yaitu informasikan hasil pemerksaan, menjelakan penkes tentng

Asi ekslusif, menjelaskan tentng kebutuhan istirahat, menjelaskan Penkes tentang

personal hygiene, Penkes senam nifa dan menginformasikan kunjungan ulang.

asuhan yang diberikan untuk nifas normal. Berdasarkan hal diatas,

penatalaksanaan masa nifas Ny. N sudah sesuai dengan teori dan tidak ada

kesenjangan.

8. Evaluasi

Pada langkah evaluasi dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi tahun 2017.evaluasi didasarkan pada

harapan pasien yang didefinisikan saat merencanakan asuhan kebidanan. Untuk

mengetahui keberhasilan asuhan, bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara

lain tujuan asuhan kebidanan, keefektifan tindakan untuk mengatasi masalah dan

hasil asuhan kebidanan.

Untuk mengetahui keefektifan asuhan yang telah diberikan pada pasien dapat

dites dengan meminta mengulang penjelasan yang telah diberikan, dalam kasus ini

pasien sudah mengerti dan dapat melaksanakan apa yang dianjurkan.

4.3.3 KF 3 ( 8 hari – 29 hari )

1. Data subjektif pada KF 3


89

Pengkajian data subjektif KF3 pada Ny.n Ibu mengatakan ASI ibu banyak,

lancar dan bayi kuat menyusui sesuai keinginan bayi minimal setiap 1 jam, nafsu

makan ibu juga baik, kebutuahan istrahat ibu juga terpenuhi, pengeluaran dari

kemaluan sudah tidak banyak, Ibu sudah melaksanakan anjuran – anjuran yang

diberikan oleh bidan sebelumnya, Ibu sudah beraktifitas seperti biasa dan tidak

ada masalah termasuk dalam merawat bayi, tidak ada menemukan tanda – tanda

bahaya pada diri ibu dan juga pada bayinya.

2. Data Objektif Kf 3

Pengkajian data objektif pada Ny.F Melahirkan 2 minggu yang lalu,

didapatkan hasil keadaan umum ibu baik, kesadaran coomposmentis dan tanda-

tanda vital dalam batas normal. Selanjutnya pemeriksaan kusus yaitu pemeriksaan

head to toe didapatkan wajah ibu tidak pucat , sclera mata putih , konjungtiva

merah muda,tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid atau life pada leher. Pada

pemeriksaan abdomen, tidak ada bekas luka oprasi /strie, pengeluaran

pervaginam lochea serosa.

Menurut penelitian yang dilakukan Saleha tahun 2013, lochea serosa ini

berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning cairan

tidak berdarah lagi pada hari ke 7 sampai hari ke 14 pascpersalinan. Muncul pada

hari ke 8 sampai hari ke-14 postpartum.

Menurut penelitian yang dilakukan Wahyuni tahun 2018 pengeluaran

pervaginam berwarna kekuningan. 7- 14 hari pasca persalinan. 10 Berdasarkan hal

diatas, hasil pemeriksaan Ny. N dalam batas normal dan tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktek di lapangan.


90

3. Interprestasi Data

Pada KF 3 penulis membuat diagnosa Ibu post partum 2 minggu normal.

Tidak ada masalah yang terjadi pada ibu, dan kebutuhan yang diperlukan yaitu.

yaitu informasi hasil pemeriksaa,Kebutuhan istrhat, Penkes tentang ASI ekhlusif.

4. Identifikasi Diagnoa Atau Masalah Potensial

Pada langkah identifikasi diagnosa dan masalah potensial ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan dan penting sekali

melakukan asuhan yang aman. Penulis tidak menemukan adanya masalah

potensial karena kondisi pasien dalam batas normal. Dalam langkah ini penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

5. Identifikasi diagnoa atau masalah yang membutuhkan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan.

Pada langkah identifikasi diagnosa yang memerlukan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan. Bidan menetapkan kebutuhan segera, melakukan

konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien. Penulis tidak menemukan kesenjangan karena tidak terdapat adanya

masalah yang membutuhkan tindakan segera, kolaborasi ataupun rujukan.

6. Perencanaan Asuhan

Perumusan Assesment dilakukan lansung setelah melakukan pengkajian data

subjektif dan objektif sehingga dapat dipastikan bahawa assesment yang

dirumuskan tepat dan akurat. Diagnosa yang didapat yaitu ibu nifas normal dan

tidak ada masalah yang di alami oleh pasien. Kebutuhan pasien didapat setelah

merumuskan diagnosa atau masalah kebidanan, menetapkan bahwa kebutuhan


91

pasien itu diantaranya: yaitu informasi hasil pemeriksaa,Kebutuhan istrhat, Penkes

tentang ASI ekhlusif.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi dkk tahun 2017, rencana asuhan

dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori dan

validasikan dengan kebutuhan pasien.6 Penyusunan rencana asuhan sebaiknya

melibatkan pasien sebelum pelaksanaan rencana asuhan, dan sebaiknya

dilakukan kesepakatan antara bidan dan pasien. Pada langkah ini, penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Pelakanaan Asuhan

Asuhan pada masa nifas yang dilakukan pada Ny. N sebagaimana asuhan

yang diberikan untuk nifas normal karena tidak ditemukannya masalah, asuhan

yang diberikan yaitu seperti yaitu menginformasi hasil pemeriksaa,menjelaakan

kebutuhan tentang istrhat, memberikan Penkes tentang ASI ekhlusif. asuhan yang

diberikan untuk nifas normal, Berdasarkan hal diatas, penatalaksanaan masa nifas

Ny. N sudah sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.

8. Evaluasi

Pada langkah evaluasi dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi tahun 2017.evaluasi didasarkan pada

harapan pasien yang didefinisikan saat merencanakan asuhan kebidanan. Untuk

mengetahui keberhasilan asuhan, bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara

lain tujuan asuhan kebidanan, keefektifan tindakan untuk mengatasi masalah dan

hasil asuhan kebidanan.


92

Untuk mengetahui keefektifan asuhan yang telah diberikan pada pasien dapat

dites dengan meminta mengulang penjelasan yang telah diberikan, dalam kasus ini

pasien sudah mengerti dan dapat melaksanakan apa yang dianjurkan.

4.3.4 KF 4 ( 30 hari – 42 hari )

1. Data Subjektif

Pengkajian data subjektif KF pada Ny.F keadaan ibu sudah sehat, nafsu

makan ibu juga baik, kebutuahan istrahat ibu juga terpenuhi, ibu hanya

memberikan bayinya asi, dari kemaluann ibu sudah tidak ada darah yang keluar

tidak ada keluhan saat ini,ibu sudah ingin berKB.

2. Data Objektif Kf 4

Pengkajian data objektif pada Ny.N Melahirkan 6 minggu yang lalu,

didapatkan hasil keadaan umum baik ,kesadaran coomposmentis dan tanda-tanda

vital dalam batas normal. Selanjutnya pemeriksaan kusus yaitu pemeriksaan head

to toe didapatkan wajah ibu tidak pucat , sklera mata putih , konjungtiva merah

muda,tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid atau life pada leher. Pada

pemeriksaan abdomen , tidak ada bekas luka oprasi /strie, TFU Tidak teraba,

konsistensi uterus keras, pengeluaran pervaginam lochea alba.

Menurut penelitian yang dilakukan Saleha tahun 2013 Lochea alba adalah

lochea yang dimulai dari hari ke 14 kemudian makin lama makin sedikit hingga

sama sekali berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya.bentuknya seperti

cairan putih berbentuk krim serta terdiri dari leukosit dan sel-sel desidua.
93

Menurut penelitian yang dilakukan Sukma Febi tahun 2015 Lochia Alba

Cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu. Berdasarkan hal diatas,

hasil pemeriksaan Ny. N dalam batas normal dan tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktek di lapangan.

3. Interpretasi Data

Pada KF 4 penulis membuat diagnosa Ibu post partum 4 minggu normal.

Tidak ada masalah yang terjadi pada ibu, dan kebutuhan yang diperlukan yaitu

informasi hasil pemeriksaan, Imunisasi, Perencanaan KB, dan Jadwal kunjungan

ulang.

4. Identifikasi Diagnoa Atau Masalah Potensial

Pada langkah identifikasi diagnosa dan masalah potensial ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan dan penting sekali

melakukan asuhan yang aman. Penulis tidak menemukan adanya masalah

potensial karena kondisi pasien dalam batas normal. Dalam langkah ini penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

5. Identifikasi diagnoa atau masalah yang membutuhkan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan.

Pada langkah identifikasi diagnosa yang memerlukan tindakan segera,

kolaborasi dan rujukan. Bidan menetapkan kebutuhan segera, melakukan

konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien. Penulis tidak menemukan kesenjangan karena tidak terdapat adanya

masalah yang membutuhkan tindakan segera, kolaborasi ataupun rujukan.


94

6. Perencanaan Asuhan

Perumusan Assesment dilakukan lansung setelah melakukan pengkajian data

subjektif dan objektif sehingga dapat dipastikan bahawa assesment yang dirumuskan

tepat dan akurat. Diagnosa yang didapat yaitu ibu nifas normal dan tidak ada masalah

yang di alami oleh pasien. Kebutuhan pasien didapat setelah merumuskan diagnosa atau

masalah kebidanan, menetapkan bahwa kebutuhan pasien itu diantaranya: informasi

hasil pemeriksaan, Imunisasi, Perencanaan KB, dan Jadwal kunjungan ulang.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi dkk tahun 2017, rencana asuhan

dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori dan

validasikan dengan kebutuhan pasien.6 Penyusunan rencana asuhan sebaiknya

melibatkan pasien sebelum pelaksanaan rencana asuhan, dan sebaiknya

dilakukan kesepakatan antara bidan dan pasien. Pada langkah ini, penulis

tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Pelakanaan Asuhan

Asuhan pada masa nifas yang dilakukan pada Ny. N sebagaimana asuhan

yang diberikan untuk nifas normal karena tidak ditemukannya masalah, asuhan

yang diberikan yaitu seperti menginformasi hasil pemeriksaan, memberikan

penkes tentang Imunisasi, menjelaskan penkes tentang Perencanaan KB, dan

menginformasikan kunjungan ulang. asuhan yang diberikan untuk nifas normal,

Berdasarkan hal diatas, penatalaksanaan masa nifas Ny. N sudah sesuai dengan

teori dan tidak ada kesenjangan.

8. Evaluasi

Pada langkah evaluasi dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan.

Menurut penelitian yang dilakukan Febi tahun 2017.evaluasi didasarkan pada


95

harapan pasien yang didefinisikan saat merencanakan asuhan kebidanan. Untuk

mengetahui keberhasilan asuhan, bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara

lain tujuan asuhan kebidanan, keefektifan tindakan untuk mengatasi masalah dan

hasil asuhan kebidanan.

Untuk mengetahui keefektifan asuhan yang telah diberikan pada pasien dapat

dites dengan meminta mengulang penjelasan yang telah diberikan, dalam kasus ini

pasien sudah mengerti dan dapat melaksanakan apa yang dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai