Abstrak
Anak yang mesti mengajukan permohonan dispensasi kawin sebelum menikah adalah anak
yang belum berumur 19 (sembilan belas) tahun atau belum pernah kawin menurut peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan ketentuan yang terdapat di dalam Perma Dispensasi
Kawin, maka menjawab persoalan yang dikemukakan di atas terkait dengan dispensasi kawin
janda, maka janda yang telah menikah serta bercerai secara resmi menurut peraturan
perundang-undangan, kemudian ingin menikah kembali, sementara yang bersangkutan belum
mencapai usia perkawinan tidak perlu mengajukan permohonan dispensasi kawin ke
pengadilan. Sedangkan janda dari perkawinan dan perceraian yang tidak resmi menurut
peraturan perundang-undangan, tetap harus mengajukan dispensasi kawin ke pengadilan.
Penyimpangan atas batas usia perkawinan yang telah ditetapkan di dalam Revisi UUP, harus
mendapatkan dispensasi kawin dari pengadilan. Permohonan dispensasi kawin diajukan oleh
orang tua calon suami atau istri yang masih di bawah umur ke pengadilan, Pengadilan Agama
bagi yang beragama Islam dan Pengadilan Negeri bagi yang beragama lain. Mahkamah Agung
RI, Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili
Permohonan Dispensasi Kawin.
dan menafsirkan fakta-fakta secara perspektif, yang bertitik tolak dari analisis
berhubungan antara fakta alam, kualitatif normative dan yuridis empiris.
masyarakat, kekuatan dan rohani manusia 4. Teknik Analisis Data
guna untuk menemukan prinsip-prinsip
pengetahuan dan metode-metode dalam Analisis data merupakan tahap yang
usaha menanggapi hal-hal tersebut”. sangat menentukan dalam keseluruhan
Disamping itu penelitian jenis ini proses penelitian, hal ini karena analisis
melukiskan keadaan obyek pada suatu saat, data menyangkut kekuatan analisis dan
mengindetifikasikan data yang kemampuan dalam mendeskripsikan data
menunjukkan gejala-gejala daripada suatu situasi, peristiwa dan konsepsi yang
peristiwa. Menentukan data yang merupakan bagian dari obyek penelitian.
menunjukkan hubungan dari suatu realita Dengan analisis, data dapat diberi arti dan
dan mengumpulkan data yang dapat makna yang berguna dalam memecahkan
menunjukkan suatu gagasan atau ide atau masalah.
peraturan (Moleong, 2000: 57). Adapun tahapan analisis dalam
1. Metode Pendekatan penelitian ini adalah :
Pendekatan yang akan digunakan Reduksi data, yaitu dengan
adalah pendekatan yang bersifat Yuridis menajamkan, menggolongkan, membuang
Empiris. Penelitian yang berbasis pada yang tidak perlu dan mengorganisasi data
inventarisasi hukum positif, penemuan dengan cara sedemikian rupa sehingga
azas-azas hukum dan penemuan hukum kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat
inconcretto, yang dilengkapi pengamatan ditarik dan diverifikasi.
operasionalisasi hukum secara empiris di Penyajian data, yaitu berupa
masyarakat. sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya
2. Sumber Data
penarikan kesimpulan dan pengambilan
Penelitian ini membutuhkan data dari tindakan. Dengan melihat penyajian data
bahan pustaka. Menurut Soerjono kita dapat memahami apa yang sedang
Soekanto dan Sri Mamudji (2006: 127). terjadi dan apa yang harus dilakukan.
Data sekunder, antara lain mencakup Menarik kesimpulan atau
dokumen-dokumen resmi, buku-buku, verifikasi, dilakukan secara longgar, tetap
hasil-hasil penelitian yang berwujud terbuka, tetapi dirumuskan secara rinci dan
laporan, buku harian dan seterusnya mengakar dengan kokoh (Miles, 1992: 16)
(Moelong, 2000 :2). Jadi, data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh melalui studi Pembahasan
kepustakaan yakni dengan mempelajari Dalam Pasal 13 a. Apabila seorang
buku-buku, peraturan perundangan dan suami belum mencapai umur 16 tahun
semua bentuk tulisan yang berhubungan hendak melangsungkan pernikahan harus
dengan obyek penelitian. mendapat dispensasi dari Pengadilan
3. Teknik Pengumpulan Data Agama. b. Permohonan dispensasi nikah
bagi mereka tersebut pada ayat (1) pasal
Setiap data yang bersifat teoritis baik
ini, diajukan oleh kedua orang tua pria
berbentuk asas-asas, konsepsi dan
maupun wanita kepada Pengadilan Agama
pendapat para pakar hukum, termasuk
yang mewilayahi tempat tinggalnya; c.
kaidah atau norma hukum, akan dianalisa
Pengadilan Agama setelah memeriksa
secara yuridis normative dengan
dalam persidangan dan berkeyakinan
menggunakan uraian secara deskriptif dan
bahwa terdapat hal-hal yang
rumah tangga. Begitu pula dengan Hadist perkawinan baru dapat dilangsungkan
Rasulullah Saw, yang menganjurkan setelah mendapat dispensasi dari
kepada para pemuda untuk melangsungkan pengadilan. Orang tua atau wali calon
pernikahan dengan syarat adanya mempelai laki-laki dan/atau wanita yang
kemampuan bila belum mampu hendaknya belum mencapai usia perkawinan
berpuasa. Dari ‘Aisyah, Dia berkata mengajukan permohonan dispensasi kawin
Rasulullah SAW bersabda: Nikah itu ke pengadilan, Pengadilan Agama bagi
sebagian dari sunahku, barang siapa yang yang beragama Islam dan pengadilan
tidak mau mengamalkan sunahku, maka Negeri bagi yang beragama lain. Dalam
dia bukan termasuk golonganku. Dan Pasal (2) dan (3) Revisi UUP disebutkan
menikahlah kalian semua, sesungguhnya bahwa orang tua atau wali calon mempelai
aku (senang) kalian memperbanyak umat, laki-laki dan/atau wanita dapat
dan barang siapa (diantara kalian) telah mengajukan permohonan dispensasi kawin
memiliki kemampuaan atau persiapan ke pengadilan didasarkan alasan.
(untuk menikah) maka menikahlah, dan
barang siapa yang belum. Daftar Rujukan
Berdasarkan Hadist di atas bahwa Falsafah Negara Dan Pendidikan
Rasullah Saw, menganjurkan menikah bagi Kewarganegaraan. Jakarta: Prestasi
para pemuda yang telah sanggup Pustaka. Unila. 2008.
melangsungkan pernikahan, dalam Hadist
tersebut tidak ada kreteria usia pernikahan Filsafat Dan Ideologi Pancasila.
hanya disebutkan bagi mereka yang sudah Yogyakarta: Andi Offset. Trianto Dan
mampu, karena pernikahan merupakan Triwulan Tutik, T. 2007.
ikatan yang sakral antara seorang pria dan
wanita, pernikahan merupakan pembeda Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar
antara hubungan sah suami istri dan Lampung: Unila. Widjaya, H.A.W.
berbuat zina, sedangakan bagi mereka 2004.
yang belum mampu hendaklah berpuasa,
selanjutnya mayoritas ulama fikih Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dan HAM
mengesahkan terjadinya perkawinan dini, Di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
berpedoman pada alqur’an Surah attalaq
Ayat 4 mengenai masa idah (masa Revisi Undang-undang Perkawinan No. 16
menuggu) bagi perempuan yang tahun 2019
mengalami menopause dan perempuan
yang belum haid. Soemirat, Betty dan Eddy Yehuda. 2001.
Opini Publik. Universitas Terbuka:
Undang-Undang Nomor 16 Jakarta Sutrisno, Slamet. 2006.
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Tentang Perkawinan (selanjutnya Indonesia Tahun 1945
disebut Revisi UUP) adalah berkaitan
dengan usia perkawinan, calon Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun
mempelai, baik pria maupun wanita 1974
telah mencapai usia 19 (sembilan belas)
tahun. Berdasarkan ketentuan Pasal 7
ayat (2) UUP, jika terjadi
penyimpangan dari persyaratan usia
perkawinan tersebut di atas, maka