Anda di halaman 1dari 10

Pembatasan Usia Perkawinan

Oleh: Harry Yuniardi


(Dosen Hukum Perkawinan Islam
UIN Bandung)

Webinar Problematika Perkawinan Anak


Dinas P2KBP3 Kab. Bandung
Bandung, 23 Desember 2020
Pembatasan Usia Perkawinan
Batasan Usia
Perkawinan

Fiqh Munakahat Hukum Positif

Seperti ada pembatasan, tapi


Mayoritas Ulama Ibn Syubramah, sebenarnya tanpa pembatasan
(Diklaim Ijmak) Utsman al-Battiy,
Abu Bakr al-Asham
Tidak ada
pembatasan usia
Harus setelah baligh

...)4:‫ (الطالق‬... ‫َوالاَّل ِئي َلْم َيِح ْض َن‬


... )6:‫ (النساء‬... ‫َح َّتى ِإَذا َبَلُغوا الِّنَك اَح‬
Semangat Pembatasan Usia

Kompilasi Hukum Islam


Ps. 15 (1)
Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga,
perkawinan hanya
boleh dilakukan calon mempelai yang telah mencapai
umur yang ditetapkan
dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
yakni calon suami
sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon isteri
sekurang-kurangnya
berumur 16 tahun
Usia Perkawinan dlm Hukum Positif
UU No. 1/74
Ps. 6 (2)
Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum
mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat
izin kedua orang tua

Pasal 7
1. Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai
umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah
mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
2. Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat
meminta dispensasi kepada Pengadilan atau Pejabat lain, yang
ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak
wanita.
Hasil JR Pasal 7 UUP
Pasal 7
1. Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur
19 (sembilan belas) tahun.
2. Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), orang tua pihak pria dan/atau orang tua pihak wanita
dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan dengan alasan sangat mendesak
disertai bukti-bukti pendukung yang cukup.
3. Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
wajib mendengarkan pendapat kedua belah calon mempelai yang akan
melangsungkan perkawinan.
4. Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang atau kedua orang tua calon
mempelai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) berlaku
juga ketentuan mengenai permintaan dispensasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (6)
Klasifikasi Usia Perkawinan
21 Tidak diperlukan Izin Pihak lain

Klasifikasi Usia

Harus ada Izin Ortu, kalau tdk


< 21
ada Ortu, dr PA

Laki-laki &
Wanita > 19 Harus ada Dispensasi PA
Pementahan Batasan Usia
Ps. 6 (6)
Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal
berlaku sepanjang hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak
menentukan lain.

Pasal 7 (3)
Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau
kedua orang tua tersebut dalam Pasal 6 ayat (3) dan (4)
Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal permintaan
dispensasi tersebut ayat (2) pasal ini dengan tidak
mengurangi yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
Prosedur Pengajuan Dispensasi Nikah

Syarat-syarat pengajuan:
1. Surat permohonan
2. FC akta nikah ortu sbg pemohon yang bermaterai
3. FC akta kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan atau
fotocopy ijazah yang sah yang bermaterai (P1)
4. Surat pemberitahuan kekurangan persyaratan nikah (P2)
5. Surat penolakan perkawinan (N-9) dari KUA karena belum cukup
umur (P3)

Permohonan dispensasi nikah bagi mereka tersebut pada ayat (1) pasal ini,
diajukan oleh orang tua pria mupun wanita kepada pengadilan agama yang
mewilayahi tempat tinggalnya;
PMA No.3/1975 pasal 13 (2).
Pemidanaan Pelaku Perkawinan Dini
Merujuk Undang-undang Perkawinan, pelaku perkawinan di bawah
usia tidak dapat dihukum pidana, karena tidak ada ketentuan yang
pasti tentang pembatasan usia perkawinan, serta tentang sanksi
pidananya.
Namun vonis PN trhdp Pujiono dengan vonis 3 tahun penjara serta
denda 60 jt, karena dinilai melanggar UU Perlindungan Anak, dapat
dijadikan Yurisprudensi.

Tapi jika merujuk KUHP Ps. 288 (1) “Barangsiapa dlm Perkawinan
bersetubuh dgn seorang wanita yg diketahuinya atau sepatutnya hrs
diduganya bahwa yg bersangkutan blm waktunya utk dikawinkan, bila
perbuatan itu mengakibatkan luka-luka, diancam dgn pidana penjara
paling lama 4 thn.

Anda mungkin juga menyukai