Anda di halaman 1dari 32

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :HENRA

Nomor induk Mahasiswa/NIM :017672973

Kode/Nama Mata Kuliah :ADPU 4440/Administrasi Pemerintah Daerah

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian :2019/20.2(2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. a). Pemerintah daerah dibentuk dalam local self gpvernment berwewenang mengatur dan mengurus
pemerintah sendiri,pemerintah daerah dalam local self gpvernment ini diperlukan oleh sistem
pemerintah untuk menyelenggarakan berbagai urusan pemerintah yang sesuai dengan kondisi
daerah artinya dalam hal-hal tertentu penyelenggaraan pemerintah didaerah akan lebih efisien dan
efektif jika diserahkan kepada pemerintah daerah.pemerintah daerah akan lebih memahami
kebutuhan daerah dan masyarakat daerah, demikian juga untuk menyelenggarakan pemerintah
didaerah-daerah khusus tertentu,perlu dibentuk pemerintahan yang mempunyai kewenangan untuk
mengatur dan mengurusurusan pemerintahan yang ada didaerah tersebut.

b) Local state government adalah unit organisasi pemerintahan wilayah,unit organisasi didaerah
yang dibentuk berdasarkan asal rekonsentrasi pemerintahan wilayah atau pemerintahan yang
menjadi wewenang pemerintah pusat. di pusat itu dapat ditangani secara langsung oleh pemerintah
pusat secara efisien dan epektif.untuk itu,dibentuklah pemerintahan wilayah yang tujuannya untuk
menyelenggarakan urusan pemerintah tertentu yang menjadi kewenangan pemerintah pusat
didaerah

2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN)merupakan alat utama pemerintah untuk
mengelola perekonomian Negara. Sebagai alat pemerintah untuk mengelola.APBN bukan hanya
menyangkut urusan ekonomi,namun juga menyangkut urusan politik.APBN merupakan dasar
pengelolaan daerah dalam masa 1(satu)tahun anggaran. Kepala daerah dalam penyusunan
rancangan APBD menetapkan perioritas dan Flapon anggaran sebagai dasar penyusunan rencana
kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah.

3. Kepegawaian pada era otonomi daerah pada dasarnya telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat.terutama dalam hal penyusunan kebutuhan pegawai negeri sipil.pengelolaan penetapan
kebutuhan pegawai didasari pada analisis jabatan dan beban kerja yang disusun berdasarkan
perioritas kebutuhan daerah,disamping itu pada peroses pengadaan pengangkatan pegawai negeri
sipil juga telah terdapat peraturan yang mengedepan kan sistem peropesionalitas yang didasari oleh
kemampuan masing-masing CPNS serta beberapa kualipikasi persyaratan yang memungkinkan
PNS tersebut untuk bisa berkompetensi meningkatkan pembangunan didaerah dengan disertai
pengelolaan gajih dan tunjangan yang didasari pada pengelolaan kebutuhan anggaran masing-
masing daerah.
1. Publik services terdiri atas:

a. barang dan jasa misalnya pemberian KTP,SIM,IMB,sertifikat tanah,pasfor,surat izin,surat


keterangan dan lain-lain.pelayanan public misalnya pembuatan lapangan sepak, bola,taman
kota,hutan lindung,trotoar,waduk,rambu lalu lintas, panti anak yatim/jompo cacat/miskin
pedagang kaki lima.

b. pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi misalnya pasar,taman public,taman


parkir,jalan raya,jembatan pelabuhan,,pergudangan,bendungan,irigasi teknis,pinti-pintu
air,waduk,bursa tenaga kerja,bursa komoditi,informasi pasar,keredit usaha,fasilitas ekspor.
Rakyat yang memerlukan fasilitas pengembangan ekonomi seperti pasar,taman
parkir,pelabuhan,jalan raya dibangunkan oleh pemerintah daerah dengan kualitas baik
bersih,fasilitas lengkap terawat dengan baik,strategis,memberi prospek pengembangan,harga
terjangkau dan terus direnovasi sesuai tuntutan perkembangan.

c. perlindungan kepada rakyat mencakup kegiatan dibidang:

1. menciptakan keamanan,ketertiban dan ketenteraman yang dilakukan oleh aparat


kepolisian,polisi pamong poraja dan tentara.
2. Memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat dari tindak kejahatan.
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bencana alam seperti banjir,tanah
longsor dan badai.
4. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bahaya kebakaran.

5. a. teori desentralisasi

Secara etimologis istilah desentralisasi berasal dari bahasa latin yaitu “de”berarti lepas dan
centrum berarti pusat.desentralisasi dalam arti self government menurut Smith dalam khairil
muluk berkaitan dengan adanya supsidi teritori yang memiliki self government melalui
lembaga politik yang akan demokratis sesuai dengan batas yuridiksinya.Bachrul Elmi
menyebutkan desentralisasi merupakan pemberian dari sebagian wewenang pemerintah pusat
kepada daerah untuk melaksanakan dan menyelesaikan urusan yang menjadi tanggung jawab
dan menyangkut kepentingan daerah yang bersangkutan.
b. teori kewenangan

berdasarkan pendapat Henc van maarseveen sebagaimana dikutip oleh philipus m.hadjo dalam
sadjijiono bahwa teori kewenangan digunakan dalam hukum public yaitu kewenagan terdiri
atas sekurang-kurang nya tiga kompenen yaitu:pengaruh,dasar hukum dan kompormitas
hukum. Kompenen pengaruh ialah bahwa pengguna wewenang dimaksudkan untuk
mengendalikan perilaku subjek hukum. Kompenen dasar hukum bahwa wewenang itu harus
ditunjuk dasar hukumnya dan kompenen kompormitas hukum mengandung adanya setandar
wewenang,yaitu setandar umum(semua jenis wewenang)dan setandar khusus(untuk jenis
wewenang tertentu).

c. konsep manajemen sumber daya manusia

Abdurrahman fathone dalam Akhmad subekhi berpendapat bahwa manajemen sumberdaya


manusia ( SDM )terdiri empat suku kata yaitu manajemen, sumber,daya, manusia,keempat
suku kata terbukti tidak sulit untuk dipahami artinya,dimaksudkan dengan manajemen sumber
daya manusia adalah peroses pengendalian berdasarkan pungsi manajemen terhadap daya yang
bersumber dari manusia.tugas utama SDM adalah untuk mengelola unsur manusia secara baik
agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.oleh karna itu, tugas manajemen
dapat dikelompokan atas dua pungsi yaitu (1) pungsi manajerial:perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian.(2)pungsi
operasional :pengadaan,pengembangan, konpensasi pengintegrasian,pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja.

Sadni Samsudin berpendapat bahwa manajemen SDM terdiri dari serangkaian kebijakan yang
terintergrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dalam
organisasi.manajemen SDM merupakan aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan agar sumber daya
manusia dalam organisasi dapat didayagunakan secara epektif dan apesien guna mencapai
berbagai tujuan.konsekuensinya,manejer-manejer disemua lapisan organisasi harus menaruh
perhatian yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber daya manusia.
d. konsep manajemen kepegawaian

manajemen personalia atau manajemen kepegawaian sebenarnya adalah merupakan alih


bahasa dari kata :”personel management”.sebenarnya ada istilah lain yang sering kali dianggap
mempunyai pengertian yang sama atau hampir sama dengan personnel manajement, yaitu
menpewer manajement (manajement SDM).personill administration, labour manajement,
industrial relation dan sebagainya. Alexs.Miti smito berpendapat bahwa manajemen personalia
adalah ilmu seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing, controlling, sehingga
epektipitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam mencapai
tujuan. Sedangkan M.Manullang mendepenisikan bahwa manajemment kepegawaian (personel
management)adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan tenaga kerja
untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan adanya kepuasan hati
pada diri para pegawai.
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :HENRA

Nomor induk Mahasiswa/NIM :017672973

Kode/Nama Mata Kuliah :MKDU 4109/Ilmu Sosial dan budaya dasar

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian :2019/20.2(2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Alasan seseorang melakukan penipuan ditengah wabah corona karena mereka kekurangan
pendapatan serta terdesak kebutuhan ekonomi ditengah pandemi seperti sekarang ini ada juga
orang yang kehilangan pekerjaan nya (PHK).tidak adanya penghasilan menyebabkan orang bisa
berbuat apa saja untuk mendapatkan uang.salah satunya adalah dengan cara menipu.
2. Kasus penipuan termasuk contoh penyelenggaraan ham.sila yang bertentangan dengan kasus
tersebut yaitu sila ke satu dan sila ke dua.
 Sila satu :ketuhanan yang maha esa.
Percayalah bahwa tuhan melihat apapun yang kita lakukan,entah itu baik atau buruk.maka
tentu saja ada hubungannya kasus penipuan dengan sila pertama.karna menipu merupakan
hal yang dibenci tuhan dan perbuatan dosa.
 Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab
Karna penipuan termasuk tindakan merebut hak yang menjadi milik orang lain.
3. Sikap yang kita lakukan dikala wabah covid 19 ini adalah tetap diam dirumah,senantiasa berdoa
kepada tuhan,tidak melakukan penipuan,memberikan bantuan kepada yang membutuhkan misalnya
berupa sembako serta saling memberikan semangat satu dengan yang lainnya.
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :HENRA

Nomor induk Mahasiswa/NIM :017672973

Kode/Nama Mata Kuliah :ASIP 4312/Publikasi dan pameran arsip

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian :2019/20.2(2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Karakteristik warisan budaya terdokumentasi sebagai objek yang :
a. Dapat dipindahkan
b. Terbuat dari tanda / kode,suara,citra.
c. Dapat dilestarikan (pembawa adalah bukan manusia).
d. Dapat direproduksi dan migrasi
e. Merupakan peroduk dari peroses pendukumentasian yang cermat

2. Arsip dapat ditutup aksesinya/tertutup untuk public dengan alasan apabila arsip tersebut di buka
untuk umum dapat :
a. Menghambat peroses penegakan hukum.
b. Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan
dan persaingan usaha tidak sehat.
c. Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang masuk dalam kategori karena dilindungi
kerahasiaannya.
d. Merugikan ketahanan ekonomi misalnya nasional
e. Merugikan kepentingan politik luar negeri dan hubungan luar negeri.
f. Mengungkapkan isi akta autenetik yang bersipat peribadi dan kemauan terakhir ataupun
wasiat seseorang kecuali kepada yang berhak secara hukum.
g. Mengungkapkan rahasia atau data peribadi.
h. Mengungkapkan memorandum atau surat-surat yang menurut sipatnya perlu dirahasiakan.

3. Arsip dapat digunakan sebagai media pembentuk dan bangunan karakter bangsa melalui
pembelajaran arsip antara lain :
a. Pertama arsip yang ditulis menjadi sejarah dapat mengajarkan nilai-nilai luhur,kebaikan dan
nasionalisme.
b. Kedua arsip yang ditulis menjadi sejarah yang mengajarkan kita untuk mencontoh nilai dari
perjuangan para pahlawan nasional untuk membebaskan diri dari pembebasan dari bangsa
asing.arsip dapat juga berpungsi sebagai instrumen dalam rangka membangun solidaritas
kebangsaan dan penguatan karakter bangsa.
4. Empat jenis pameran menurud Heather Marrie Gordon :
1. Pameran tematis
Pameran jenis ini sangat sering diselenggarakan oleh lembaga kearsipan ataupun
musium.pameran tematis bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung
tentang sebuah subjek/tema tertentu dari perpektip sejarah. Pameran tematis juga harus
dapat menyajikan alur cerita yang menarik namun disajikan dengan mempertimbangkan
nilai-nilai secara intelektual.pameran tematis menitikberatkan pada subjek tema tertentu
yang dibatasi oleh ruang lingkup yang ditentukan oleh lembaga kearsipan.ruang lingkup ini
menjadi batasan yang digunakan dalam menentukan materi dan teknik penyajian yang
digunakan dalam pameran. Batasan yang dapat digunakan dalam pameran tematis dapat
berupa topic, kurun waktu,lokasi geograpik,peristiwa,tokoh,dan indicator lain yang
dianggap pesipik oleh lembaga kearsipan harus dapat menghindari untuk menampilkan
materi yang memungkinkan sebuah pameran keluar dari tema yang diusung

2. pameran peringatan
pameran arsip statis ini dilaksanakan untuk memperingati sebuah peristiwa dalam sejarah.
Pameran ini juga digunakan untuk merayakan hari jadi sebuah organisasi atau merayakan
hari besar yang baik yang bersipat keagamaan dan lain sebagainya.pameran ini
menitikberatkan pada peristiwa atau kejadian dimasa lalu yang menjadi tegak sejarah
sehingga layak diberikan penghormatan oleh generasi masa kini.tantangan besar bagi
lembaga kearsipan dalam menyelenggarakan pameran ini adalah menentukan teknik
penyajian materi yang baik terhadap hal yang bersipat rutin diperingati setiap tahun
nya.oleh sebab itu, lembaga kearsipan harus dapat eksplorasi terhadap khazanah arip yang
dimiliki dan menampilkan nya dengan metode yang baru agar tidak kebakaran bagi para
pengunjung. Hal yang perlu diperhatikan lembaga kearsipan dalam menyelenggarakan
pameran peringatan menghindari dari pemilihan materi yang cenderung mengangkat subjek
sejarah yang berkaitan dengan diperingati/dirayakan.hal ini akan menimbulkan
kebingungan bagi para pengunjung karna jenis pameran akan cenderung berubah menjadi
tematis.

3. Pameran institusional
Pameran ini digunakan untuk memperomosikan lembaga kearsipan sebagai pengelola arsip
statis dan khazanah arsip statis yang dimiliki hal yang membedakan pameran jenis ini
dengan pameran kelembagaan pada umumnya adalah pada tujuannya yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang khazanah arsip statis yang diakuisi
diolah.dipreserpasi dan dilayankan oleh lembaga kearsipan salah satu contoh dari pameran
ini adalah pameran yang menampilkan khazanah. Arsip statis milik sebuah lembaga
kearsipan yang baru saja diakuisi hal ini menunjukan peran lembaga kearsipan sebagai
penyelamat dan pelestari kolektip bangsa. Pameran ini juga menekan kan pada
penyebarluasan inpormasi tentang misi organisasi dan kegiatan kearsipan tertentu namun
demikian, pameran jenis ini pada umumnya hanya menarik untuk kalangan tertentu.audiens
yang tidak memiliki kepentigan dengan lembaga kearsipan atau dunia kearsipan,pameran
ini cenderung membosankan,oleh sebab itu, lembaga kearsipan yang menyelenggerakan
pameran jenis ini harus dapat mengemas inpormasi yang disajikan agar timbul ketertarikan
dari pengunjung dan dapat memberikan pengetahuan audiens.

4. Pameran pungsional
Pameran jenis ini menitikberatkan pada penyebarluaskan inpormasi pengetahuan pada
masyarakat tentang kegiatan kearsipan yang dilakukan oleh lembaga kearsipan.salah satu
aspek utama yang sering diangkat dalam pameran ini adalah pengelolaan arsip statis yang
dilaksanakan oleh lembaga kearsipan.selain itu, pameran ini juga dapat mengangkat
pemeran institusional, pameran jenis ini pada umumnya hanya menarik untuk kalangan
tertentu yang memiliki kepentingan dengan lembaga kearsipan atau dunia
kearsipan.pameran ini cenderung tidak menarik bagi masyarakat secara umum.

5. Cakupan program public dalam ilmu kearsipan adalah teks yang mencakup semua ilmu
program yang penting dan merekam kegiatan dan peristiwa yang tertuang didalam berbagai
bentuk dan media sebagai bukti yang sah.
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :HENRA

Nomor induk Mahasiswa/NIM :017672973

Kode/Nama Mata Kuliah :ADPU 4431/Prilaku Organisasi

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian :2019/20.2(2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tujuan mempelajari perilaku organisasi yaitu :
a. Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui faktor-faktor penyebab
perilaku seseorang atau kelompok.
b. Meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memperediksi kejadian organisasi pada
masa mendatang,pengetahuan terhadap factor penyebab munculnya perilaku individu atau
kelompok membantu manejer meramalkan akibat dari suatu program atau kebajikan
organisasi.
c. Mengendalikan berarti perilaku organisasi menawarkan berbagai seterategi dalam
mengarahkan perilaku individu.

2. 1) Kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang lain yaitu tidak adanya
ketersediaan inpormasi saat seseorang menerima sebuah setimulus yang masih terbilang
baru.nantinya bisa membuat kekacawan dan kesalahan dalam persepsi.sebagai contoh seseorang
yang datang pada pertengahan diskusi kemungkinan bisa menangkap hal yang kurang tepat.karna
orang tersebut tidak memiliki informasi yang cukup.

2) Tingkatan analisis atas kejadian organisasi yaitu :


Kejadian yang terjadi dalam kontek setruktur organisasi.setruktur dan posisi seseorang dalam
organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi social dalam organisasi.

3) Orientasi situsional perilaku keorganisasian yaitu :


Pendekatan ini diarahkan pada pengembangan tingkat manejer yang paling sesuai dengan situasi
tertentu dengan karakteristik dari orang yang terlibat didalamnya

3. 1) pengertian motivasi dan peroses timbulnya motivasi seseorang yaitu:

Suatu dorongan atau alasan yang terjadi dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu. Dan peroses timbulnya motivasi seseorang yaitu :
a. Kebutuhan yang belum terpenuhi.
b. Mencari dan memilih cara untuk memuaskan kebutuhan.
c. Imbalan/hukuman
d. Kepuasan
2) Faktor-faktor eksternal yang menentukan perestasi kelompok yaitu :

a. Strategi organisas

ditentukan oleh manajemen pusat dan ditetapkan bersama manajemen tingkat menengah.

b. Struktur wewenang

menentukan kepada siapa seseorang melapor,siapa yang membuat keputusan dan bagaimana
wewenang yang diberikan kepada kelompok.

c. Peraturan

Organisasi menciptakan peraturan, perosedur, kebijakan dan berbagai peraturan lainnya.

d. Sumber organisasi

Organisasi ada yang sekala usahanya besar dan ada pula yang sekalanya kecil.

e. Peroses seleksi

menentukan tenaga kerja yang akan diterima yang merupakan kelompok kerja dalam organisasi.

f. Penilaian perestasi sistem imbalan.

g. Budaya organisasi.

h. Faktor lingkungan pisik


BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :HENRA

Nomor induk Mahasiswa/NIM :017672973

Kode/Nama Mata Kuliah :ASIP 4101/Pengantar ilmu kearsipan

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian :2019/20.2(2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kriteria arsip dinamis yang akan disimpan secara permanen sebagai arsip statis yaitu :

Arsip dinamis yang tidak lagi digunakan untuk kepentingan sehari-hari, dan disimpan kemudian
statusnya menjadi arsip dinamis inaktif.arsip dinamis ini sudah jatuh tempo sesuai dengan jadwal
retensi akan dimusnahkan atau disimpan permanen.arsip dinamis yang disimpan permanen disebut
arsip statis.

2. Menurut pungsinya arsip dibagi menjadi dua kategori yaitu: Arsip Dinamis dan Arsip Statis

1. Arsip dinamis pungsinya: Digunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran/organisasi


sehari-hari.Arsip Dinamis dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Arsip aktif,ialah arsip yang masih sering digunakan bagi kelangsungan kerja

2. Arsip semi aktif,yaitu arsip yang frekuensi penggunaanya sudah mulai menurun

3. Arsip Inaktif, adalah arsip yang jarang sekali digunakan dalam peroses pekerjaan sehari-
hari

2. Arsip statis adalah ; Arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung didalam kegiatan
perkantoran namun tetap harus dikelola atau disimpan berdasarkan pertimbangan nilai guna yang
terkandung didalamnya, pungsinya yaitu :

1. Sebagai memori perusahaan atau perorangan

2. Untuk pembuktian

3. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan berdasarkan ketentuan hukum,perusahaan


harus menyimpan arsipnya selama waktu tertentu

4. Sebagai sumber penelitian, khususnya penelitian sejarah

5. Untuk keselamatan manusia

6. Untuk kepentingan masyarakat


7. Untuk kepentingan pendidikan dan hiburan

8. memelihara aktifitas hubungan masyarakat

9.Untuk menelusur silsilah

3. Nama-nama kota berdasarkan abjad geografi langsung

Banda aceh

Balikpapan

Banjarmasin

Bandanaira

Bengkulu

Jayapura

Jambi

Martapura

Makasar

Manado

Pandaan

Padang

Palembang

Semarang
4. Yang disebut pemberkasan sistem kronologi iyalah :

Sistem penataan berkas berdasarkan urutan tanggal,bulan,dan tahun yang mana pada umumnya
tanggal dijadikan pedoman pada saat datangnya surat.

Kekurangan dari pemberkasan sistem kronologi adalah :

a. akan terjadi kesulitan dalam penemuan kembali arsip apabila peminjam menyebutkan perihal
arsip

b. orang sering lupa dengan tanggal surat terutama tanggal penyimpanannya.

c. agar mudah mengatur letak arsip dalam polder maka pembuatan kode tidak dapat murni 100%
tetapi harus ditambahkan dengan kode abjad.

5. Perbedaan Dokumen dengan Arsip

Dokumen adalah:

Inpormasi yang disimpan baik dalam kertas atau digital yang dapat dijadikan bahan rujukan.

Sedangkan arsip :

Inpormasi dari hasil pekerjaan atau kegiatan yang bukan dijadikan rujukan.
MAKALAH

INOVASI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI

Tugas 1 Mata kuliah Pengembangan Organisasi (ADPU 4441)

Disusun Oleh:

NAMA :HENRA

NIM :017672973

PRODI :KEARSIPAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SAMARINDA

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inovasi merupakan konsep yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Tren dari keberhasilan pada
masa sekarang merupakan indikasi dari terwujudnya dampak inovasi. Inovasi banyak memberikan dampak
terhadap kondisi organisasi maupun kreatifitas dimana inovasi berasal, baik perorangan maupun
organisasi. Dinamika perubahan lingkungan yang begitu cepat yang ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan selalu belajar.
Inovasi merupakan upaya mempertahankan keberadaan organisasi dalam lingkungan. Inovasi dalam
suatu organisasi menjadi hal yang penting dilakukan untuk membawa organisasi menjadi lebih baik dalam
pencapaian tujuan dan tepat sasaran secara efektif dan efisien. Adanya inovasi organisasi diharapkan dapat
menanggapi kompleksitas lingkungan dan dinamisasi perubahan lingkungan.
Dengan memahami proses inovasi dalam organisasi akan mudah untuk memahami proses inovasi
pendidikan, karena pada dasarnya pelaksana pendidikan formal adalah suatu organisasi. Pelaksana
pendidikan formal secara nasional (makro) adalah organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan
beserta komponen-komponennya, sedangkan pelaksana pendidikan formal secara mikro di sekolah
(organisasi sekolah).
Agar dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana pelaksanaan inovasi dalam organisasi,
maka pada makalah ini, berturut-turut dijelaskan tentang: pengertian inovasi dalam organisasi, kepekaan
organisasi terhadap inovasi, tipe-tipe keputusan inovasi dalam organisasi, dan proses inovasi dalam
organisasi.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian inovasi dalam organisasi?

2. Bagaimanakah kepekaan organisasi terhadap inovasi?

3. Bagaimanakah keputusan inovasi dalam organisasi?

4. Bagaimanakah langkah-langkah proses inovasi dalam organisasi?


C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian inovasi dalam pengembangan organisasi.

2. Untuk mengetahui kepekaan organisasi terhadap inovasi.

3. Untuk mengetahui keputusan inovasi dalam organisasi.

4.Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah proses inovasi dalam pengembangan organisasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi dalam Pengembangan Organisasi


Sebelum kita bahas mengenai pengertian inovasi dalam pengembangan organisasi, sebelumnya kita
akan menjelaskan pengertian organisasi itu sendiri. Organisasi menurut pendapat Rogers adalah suatu
sistem yang stabil, yang merupakan perwujudan kerjasama antara individu-individu, untuk mencapai
tujuan bersama, dengan mengadakan jenjang dan pembagian tugas tertentu. (Ibrahim, 1988 : 129). Orang
membuat organisasi agar dapat mengerjakan tugas rutin dalam keadaan stabil (mantap). Adapun syarat-
syarat organisasi adalah sebagai berikut :
a. Memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
Dengan rumusan tujuan yang jelas, akan mempermudah untuk menentukan struktur dan fungsi
organisasi tersebut.
b. Memiliki pembagian tugas yang jelas.
Suatu organisasi pasti terdiri dari beberapa posisi yang semuanya mempunyai tanggungjawab dan tugas
yang jelas. Meski memungkinkan adanya pergantian orang dalam suatu organisasi, namun tugas dan
fungsi masing-masing posisi itu tidak berubah dan tetap pada tujuan organisasi.
c. Memiliki kejelasan struktur otoritas (kewenangan).
Tidak semua posisi dalam organisasi memiliki kewenangan yang sama. Dan dalam pengaturan
kewenangannya diperjelas tentang pertanggung jawaban setiap posisi.
d. Memiliki aturan dasar/umum (tujuan, syarat susunan pengurus dll.) dan aturan khusus (perincian
kegiatan, cara pembentukan pengurus dll.) atau biasa disebut dengan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.
Organisasi yang sangat ketat, penuh dengan birokrasi kaku dan sangat formal akan menghilangkan unsur
manusiawi dalam kinerja antar anggotanya. Maka suatu organisasi haruslah menggunakan pola informal
dalam hubungan antar anggotanya untuk menghilangkan ketegangan dan bisa lebih akrab namun tetap
bertanggung jawab satu sama lain. Sedangkan pengertian inovasi itu sendiri adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri (Udin Syaefudin, 2010 :
3). Dengan melihat secara singkat apa pengertian organisasi dan pengertian inovasi, maka kita dapat
memperoleh gambaran bahwa di dalam sebuah organisasi juga memungkinkan terjadinya sebuah inovasi.
Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa inovasi dalam organisasi adalah sesuatu hal yang baru yang
berupa apapun yang terjadi di dalam sebuah organisasi formal maupun organisasi informal. Inovasi yang
terjadi dalam sebuah organisasi merupakan proses kemajuan organisasi tersebut, namun berbagai
hambatan dan rintangan akan terjadi saat inovasi itu mulai memasuki organisasi. Dengan memahami
proses inovasi dalam organisasi setidaknya akan dapat mengurangi kegoncangan organisasi dalam
melaksanakan difusi inovasi.

B. Kepekaan Organisasi Terhadap Inovasi


Kepekaan sebuah organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh beberapa variabel berikut ini
(Ibrahim, 1988 : 131) :
1. Ukuran suatu organisasi. Makin besar ukuran suatu organisasi makin cepat menerima inovasi.

2. Karakteristik struktur organisasi, yang mencakup ;

- Sentralisasi. Kewenangan dan kekuasaan dalam organisasi dikendalikan oleh beberapa orang tertentu.
Hal ini mempunyai hubungan negatif terhadap kepekaan organisasi.
- Kompleksitas. Artinya suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dan
pengetahuan yang tinggi. Hal ini mempunyai hubungan positif terhadap kepekaan organisasi.
- Formalitas. Artinya organisasi ini selalu menekankan pada prosedur dan aturan-aturan baku dalam
berogranisasi. Hal ini mempunyai hubungan negatif terhadap kepekaan organisasi. Makin formal
sebuah organisasi, makin sulit menerima inovasi.
- Keakraban hubungan antar anggota. Hal ini juga jelas mempunyai hubungan positif terhadap
kepekaan organisasi. Makin akrab hubungan antaranggota, maka makin cepat organisasi itu
menerima inovasi. - Kelenturan organisasi. Artinya sejauh mana organisasi mau menerima sumber
dari luar yang tidak ada kaitannya secara formal. Hal ini mempunyai hubungan positif terhadap
kepekaan organisasi. Makin lentur organisasi, makin cepat organisasi itu menerima inovasi.
3. Karakteristik perorangan (pemimpin). Sikap pimpinan terhadap inovasi memliki hubungan positif
dengan kepekaan organisasi terhadap inovasi. Ketika seorang pemimpin memiliki sikap yang terbuka
terhadap inovasi maka semakin cepat organisasi itu menerima inovasi.
4. Karakteristik eksternal organisasi. Hal ini berkaitan dengan sistem yang di anut oleh organisasi. Apabila
organisasi tersebut menganut sistem terbuka dalam arti mau menerima pengaruh dari luar sistem, maka
organisasi tersebut akan cepat menerima inovasi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi dalam mengimplementasikan sebuah
inovasi :
a. Life Cycle
Seperti halnya manusia, suatu organisasi juga mengalami siklus hidup dengan berbagai tingkatan dan
perkembangan (Sperry, Mickelson, dan Hunsaker, 1977). Tingkat perkembangan organisasi pada saat
inovasi diajukan akan mempengaruhi nilai perubahan organisasi.
b. Culture
Semua organisasi memiliki budaya masing-masing. Kebudayaan yang ada akan mempengaruhi
bagaimana penerimaan terhadap inovasi. Walaupun terkadang tidak selalu inovasi dan kebudayaan
yang ada pada organisasi cocok.
c. Strategic Plan
Salah satu aspek yang mendukung implementasi inovasi adalah adanya rencana strategis organisasi.
Ketika inovasi selaras dengan rencana strategi organisasi, maka pelaksana inovasi mempunyai
tambahan argument kuat untuk mendapatkan dukungan manajemen dan meyakinkan kelompok user.
d. External Conditions
Akan selalu ada kondisi eksternal yang mempengaruhi organisasi. Hal –hal semacam ini harus juga
dipertimbangkan ketika mengaplikasikan sebuah inovasi. Karena hal tersebut akan memberikan
pengaruh yang signifikan secara tidak langsung terhadap jalannya inovasi dan organisasi.
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar atau
tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi). inovasi. Kata proses mengandung arti bahwa
aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. Berapa lama waktu
yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda antara orang satu atau organisasi satu
dengan yang lain tergantung kepada kepekan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula
selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai
proses itu dinyatakan berakhir.
Dalam mempelajari proses inovasi para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan
individu selama proses itu berlangsung serta perubahan apa saja yang terjadi dalam inovasi, maka hasilnya
diketemukan pentahapan proses inovasi. Untuk memperluas wawasan tentang pentahapan proses inovasi,
berikut akan kami tunjukan berbagai model pentahapan dalam proses inovasi yang berorientasi pada
organisasi.
BEBERAPA MODEL PROSES INOVASI YANG BERORIENTASI PADA ORGANISASI
1. Milo (1971)

a. Konseptualisasi

b. Tentatif Adopsi

c. Penerimaan Sumber

d. Implementasi

e. Institualisasi

2. Shepard (1967)

a. Penemu ide

b. Adopsi

c. Implementasi

3. Hage & Aiken (1970)

a. Evaluasi

b. Inisiasi

c. Implementasi

d. Routinisasi
4. Wilson (1966)

a. Konsepsi perubahan

b. Pengusulan perubahan

c. Adopsi dan Implementasi

5. Zaltman, Duncan & Holbek (1973)

I. Tahap permulaan (inisiasi)

a. Langkah pengetahuan dan kesadaran

b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi

c. Langkah keputusan

II. Tahap implemantasi

a. Langkah awal implementasi

b. Langkah kelanjutan pembinaan

Berikut ini diberikan uraian secara singkat proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan dan
Holbek (1973).
Zalman dan kawan-kawan, membagi proses inovasi dalam organisasi menjadi dua tahap yaitu tahap
permulaan dan implemntasi. Tiap tahap dibagi dalam beberapa langkah.
I. Tahap Permulaan (initation stage)
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran

Jika inovasi dipandang sebagai suatu ide, kegiatan, atau material, yang diamati baru oleh unit adopsi
(penerima inovasi), maka tahu adanya inovasi menjadi masalah pokok. Sebelum inovasi dapat diterima
oleh calon penerima harus sudah menyadari bahwa ada inovasi, dan dengan demikian ada kesempatan
untuk menggunakan inovasi dalam organisasi. Sebagaimana telah kita bicarakan pada waktu
membicarakan proses keputusan inovasi, maka timbul masalah yang dulu tahu dan sadar ada inovasi atau
merasa butuh inovasi
Dalam tahap ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovsai. Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang penting untuk menimbulkan inovasi untuk ingin
berubah atau menerima inovasi. Paling tidak ada dua hal dari dimensi sikap yang dapat ditunjukan anggota
organisasi terhadap adanya inovasi yaitu 1. Sikap terbuka terhadap inovasi, yaitu dengan adanya:

 Kemauan anggot orgnisasi untuk mempertimbangkan inovasi.


 Mempertanyakan inovasi (skeptic)
 Merasa bahwa inovasi akan dapat meningkatakan kemampuan organisasi dalam menjalankan
fungsinya.

2) Memiliki presepsi tentang potensi inovasi yang ditandai dengan adanya pengamata yang menunjukkan:

 Bahwa ada kemapuan bagi organisasi untuk menggunkan inovasi.


 Organisasi telah pernah mengalami kerbehasilan pada masa lalu dengan menggunkan inovasi.

 Adanya komitmen atau kemauan untuk bekerja dengan menggunakan inovasi serta siap untuk
menghadapi kemungkinan timbulnya masalah dalam penerapan inovasi.

Dalam mempertimbangkan pengaruh dari sikap anggota organisasi terhadap proses inovasi, maka
perlu dipertimbangkan juga perubahan tingkah laku yang diharapkan oleh organisasi formal. Akan
terjadi disonansi apabila terjadi perbedaan antara sikap individu dengan perubahan tingkah laku.
Penerima disonan terjadi apabila anggota tidak menyukai inovasi, tetapi organisasi mengharapkan
menerima organisasi. Sedangkan penolak disonan apabila anggota menyukai tetapi organisasi
menolak inovasi. Menurut Rogers disonansi dapat berkurang dengan dua cara:
1) Anggota organisasi merubah sikapnya menyesuaikan dengan kemauan organisasi.

2) Tidak melanjutkan menerima inovasi, menyalah gunakan inovasi, disesuaikan dengan kemauan
anggota organisasi.
Untuk melancarkan proses inovasi ,perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang dapat
meningkatkan motivasi sert atersedianya sumber bahan pelaksana.
Semua permasalahan umum organisasi dirumuskan guna menentukan kebutuhan inovasi, dan diadakan
studi lingkungan untuk menetukan nilai potensial inovasi bagi organisasi. Pada langkah ini segala
informasi mengenai potensi inovasi dievaluasi. Jika menganggap inovasi itu dapat diterima dan ia senang
menerimanya maka inovasi akan diterima dan diterapkan dalam organisasi. Demikian pula sebalioknya,
jika unit tidak menyukai dan menganggap inofasi tidak bermanfaat maka ia akan menolak.
II. Tahap Implemntasi (implementation stage)

Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan oleh anggota organisasi ialah menerapka inovasi, ada dua
langkah yang dilakukan yaitu;
a. Langkah awal (permulaan) implementasi

Organisasi mencoba menerapkan sebagian inovasi. Misalnya setelah dekan memutuskan bahwa dosen
harus membuat persiapan mengajar denagn model Satuan Acara Perkuliahaan, maka pada awal
penerapannya setiap dosen diwajibkan membuat untuk satu mata kuliah dulu, sebelum nantiny akan
berlaku untuk semua mata kuliah.
b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi.

Jika pada penerapan awal telah berhasil, para anggota telah memahami serta memperoleh pengalaman
dalam menerapkannya, maka tinggal melanjutkan dan manjaga kelangsunganya.
Model Proses Inovasi Rogers (1983)
TAHAP-TAHAP PROSES INOVASI DALAM ORGANISASI
I. Tahap Inisiasi (Permulaan)

Kegiatan pengumpulan infromasi, konseptualisasi, dan perencanaan untuk menerima inovasi, semuanya
diarahkan untuk membuat keputusan menerima inovasi.
1. Agenda Seting

Semua permasalahan umum organisasi dirumuskan guna menentukan kebutuhan inovasi, dan diadakan
studi lingkungan untuk menetukan nilai potensial inovasi bagi organisasi.
2. Penyesuaian (matching)
penggunaan komputer ternyata mempunyai dampak yang luas, baik bagi siswa, guru, administrator, dan
juga orang tua murid.
SMA Troy termasuk satu diantara 11 sekolah yang paling inovatif di Amerika Serikat pada tahun 1965 dan
memperoleh hadiah uang senilai $25.000,- dari yayasan pendidikan agar digunakan mendisiminasikan
inovasi itu ke sekolah yang lain. Antara tahun 1965 sampai 1966. Dari 1000 pengunjung, mendatangi
SMA Troy. Pada umunya para pengunjung terkejut seperti halnya Roges pada waktu mengunjungi sekolah
itu pada bulan November 1965. Keadaan di SMA Troy sangat gaduh. Aula penuh dengan siswa, banyak
juga yang bergerak dari kelas satu ke kelas yang lain. Yang lain banyak juga yang hanya bergurau, ngobrol
dan merokok. Para siswa juga tanpa menaruh perhatian terhadap tamu yang datang. Demikian pula kurang
menaruh perhatian terhadap para dosen yang datang untuk mengadakan penelitian atau wawancara dengan
guru SMA.
Pengelolaan jadwal sekolah dengan komputer di SMA Troy menjadi sangat terkenal secara
nasional, sebagai sekolah yanng menggunakan pengelolaan administrasi inovatif. Tetapi setelah kepala
sekolah yang merintis penerapan inovasi itu diganti maka keadaannya menjadi berubah, dan sekarang
sudah tidak populer lagi, bahkan hanya bebrapa orang saja yang masih ingat bahwa SMA Troy sebagai
sekolah yang pertama kali menggunakan sistem modul dengan pengelolaan jadwal menggunakan
komputer.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Inovasi tidak hanya terjadi dalam masyarakat terbuka dan masyarakat luas, tetapi juga terjadi dalam
sebuah organisasi. Inovasi merupakan perubahan yang direncanakan oleh organisasi dengan kegiatan
yang berorientasi pada pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan
yang bermanfaat dan menguntungkan. Proses inovasi dalam sebuah organisasi memiliki beberapa
tantangan positif dan negatif, dimana diantaranya adalah kepekaan anggota-anggota organisasi terhadap
inovasi tersebut serta besar kecilnya ukuran sebuah organisasi juga turut menentukan sulit atau tidaknya
inovasi diterima dalam sebuah organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. 1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
organisasi-part
-3/ Diakses tanggal 15 November 2013.
Rahmayanti,http://rahmayantiblog.blogspot.com/2013/01/pengembangan-dan-inovasi-
dalam.organisasi.html diakses tanggal 15 November 2013.
http://saputradavid.blogspot.com/2013/06/inovasi-dalam-organisasi-pendidikan/ Diakses tanggal 15
November 2013.

Anda mungkin juga menyukai