Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siapril Purba

NIM : 196114041
Tugas : Teologi

Pertanyaan Dasar:
1. Status Quaestionis : Bagaimana Orang Batak Toba memahami keselamatan dengan
menyembah Mulajadi Na Bolon sebelum mempercayai Keselamatan dari Yesus Kristus?
2. Pertanyaan Teologis : Orang batak Toba mempercayai bahwa Mulajadi Nabolon adalah
pencipta langit dan Bumi. Namun dalam perkembangan waktu, Orang Batak mulai mengenal
Yesus Kristus. Lalu Bagaimana mereka mulai merumuskan iman mereka akan Yesus sebagai
pembawa Keselamatan ?

Penjelasan :
Masyarakat Batak Toba zaman dulu melihat keselamatan sebagai sesuatu yang luhur.
Mereka mempercayai bahwa ada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi. Ia adalah
Mulajadi Na Bolon. Setiap orang yang akan selamat harus memiliki hubungan yang baik
terhadap Tuhan mereka. Maka segala acara atau tradisi menjadi jalan untuk berinteraksi dengan
para leluhur dan mendoakan agar orang yang telah meninggal dapat di angkat ke atas bersama
Mulajadi Na Bolon. Orang Batak meyakini adanya 3 bentuk benua atau dunia. Pertama dunia
ginjang atau atas, yakni tempat tinggal Mulajadi Na Bolon. Kedua dunia tongah, atau tengah
yakni manusia yang hidup saat ini. Ketiga dunia toru atau bawah yakni manusia yang telah
meninggal atau tempat arwah nenek moyang. Orang Batak percaya bahwa Mulajadi Na Bolon
merupakan Sang pemberi kehidupan dan keselamatan kepada manusia.
Segala Upacara yang diadakan oleh masyarakat batak toba merupakan cara untuk
memperoleh keselamatan. Misalnya upacara Mangongkal Holi atau penggalian tulang-belulang
dari kuburan lalu dipindahkan ke tempat yang baru. Melalui acara ini, terjadilah doa dan pujian
lewat lagu dan tarian. Di situ hadirlah simbol pertemuan antara manusia dengan Mulajadi Na
Bolon. Maka kematian yang dialami oleh saudara atau leluhur yang telah meninggal menjadi
jalan untuk bersatu dengan Tuhan mereka. Individu akan mengalami keselamatan dalam
kesatuan dengan komunitas atau kelompoknya. Maka adat menjadi unsur yang penting dalam
masyarakat batak toba agar identitas diri dapat diterima dalam masyarakat sekaligus menjadi
cara untuk menjalin hubungan dengan para leluhur. Tujuannya agar saling mendoakan ketika
sudah meninggal atau berada di dunia toru (bawah).
Orang Batak yang mulai mengenal Yesus Kristus mulai melihat bahwa Allah ternyata
memberi keselamatan kepada manusia lewat inkarnasi Yesus Kristus yang mau mengosongkan
diri dan menjadi sama dengan manusia (bdk Fil 2 : 5-11). Keselamatan yang diperoleh dari
Kristus merupakan penjelmaan Allah Putera dan diutus oleh Bapa dan dinaungi dalam Roh
Kudus. Maka Kristologi menjadi cara pandang untuk melihat aspek kebenaran. Yesus Kristus
dilihat sebagai Yang Ilahi dan manusiawi. Jadi dalam memahami Putera Allah, manusia harus
melihat segala yang diperbuat Allah, selalu berhubungan dengan ciptaan dalam rangka
keselamatan (Katryn Tanner).
Dalam penjelasan mengenai sentralitas Yesus Kritus, Kathryn merumuskan bahwa kunci
untuk memahami keselurhuan misteri Allah adalah pemahaman akan Kristus sendiri. Melalui
Kristus, Allah sungguh mampu diandalkan dan dipercaya sebagai pembawa kabar keselamatan.
Dalam Kitab Perjanjian Baru, ditekankan paham Allah melalui peritiwa historis Yesus. Misalnya
Athanasius dari Alexandria yang menjelaskan bahwa Kritus didasarkan pada Satereologi, Kristus
adalah benar karena Dia adalah penyelamat manusia.
Di sisi lain seorang Teolog bernama John Webster menjelaskan bahwa Trinitas-lah yang
menghubungkan Kristologi dengan ajaran-ajaran lain. Artinya Allah dalam diri-Nya adalah
theologia dan Allah dalam hubungannya dengan hal-hal lain adalah economia. Kristologi sendiri
berada di antara theologia dan economia. Dalam pandangan theologia, Kritologi
menggambarkan hakikat Putera sebagai Allah yang menjadi penyebab tindakan economia Allah
untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sedangkan dalam economia, Kritologi
menggambarkan tindakan Putera terhadap ciptaan yang merupakan tindakan dari pencipta dan
penyokong ciptaan tersebut.
Dalam penjelasan di atas adanya dapat dilihat adanya persamaan yang dialami oleh orang
batak asli yang menyembah Mulajadi Na Bolon dengan orang Batak yang telah mengimani
Yesus Kristus. Keduanya dilihat sebagai sebagai Sang pencipta atau sumber keselamatan. Maka
dalam menganggapi keselamatan, ada upaya yang harus dilakukan oleh orang batak yakni
penyembahan terhadap Mulajadi Na Bolon melalui adat yang dilakukan. Sedangkan dalam
rangka keselamatan Yesus Kristus, Keselamatan merupakan inisiatif dari Allah sendiri. Namun
manusia hendaknya menanggapi keselamatan yang dihadirkan Allah. Unsur kata batis dan
anabatis menjadi penting. Kata batis merupakan gerak turun dimana Allah berkarya untuk
keselamatan manusia sedangkan Anabatis adalah gerak naik, dimana manusia mengunjukkan
sembah bakti kepada Allah. Oleh sebab itu karya keselamatan tidak akan terjadi jika manusia
tidak menyadari dan menanggapinya secara personal. Memang sebelumnya relasi manusia
dengan Allah sebelumnya telah rusak namun dipulihkan kembali berkat penebusan Putera dan
karya Roh Kudus.

Anda mungkin juga menyukai