Anda di halaman 1dari 5

Zat-zat Makanan dan Sumbernya

Oleh Maria Chris Rogate Sinaga

1. Air

Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, air juga
sangat penting bagi tubuh manusia. Kandungan air pada tubuh manusia jumlahnya jauh lebih
besar bila dibanding dengan kandungan zat-zat yang lain. Kan
dungan air pada tubuh bayi bisa mencapai 75%-80% yang kemudian seiring dengan
pertumbuhan tubuhnya, kandungan air pada manusia dewasa berkurang hingga 60%-65%
untuk pria dan 50%-60% untuk wanita. Air berfungsi untuk melarutkan zat-zat makanan,
untuk mengangkut zat-zat makanan dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain, serta untuk
mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke sistem ekskresi.

Gambar. Air dalam Gelas

2. Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N,
dan beberapa jenis protein mengandung unsur S dan P. Komponen dasar dari protein adalah
senyawa organik sederhana yang disebut asam amino. Protein yang kita butuhkan dapat
berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Yang berasal dari hewan disebut protein hewani,
sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Protein diperlukan tubuh
karena protein tersebut mempunyai beberapa fungsi, yaitu: Membangun sel-sel yang telah
rusak. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon. Membentuk antibodi. Bahan
pembentuk senyawa asam amino lainnya. Sebagai sumber energi, 1 gram protein
menghasilkan 4,1 kalori.

Gambar. Berbagai jenis makanan sumber protein

3. Lemak
Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O.
Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. Fungsi lemak adalah: Penghasil kalori, satu
gram lemak menghasilkan 9,4 kalori. Pelarut vitamin A, D, E, dan K. Pelindung alat-alat
tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah makanan yang berasal dari
hewan, misalnya daging, keju, mentega, susu, telur, ikan, dan lain sebagainya. Sedangkan
makanan dari tumbuhan yang banyak mengandung lemak antara lain kelapa, kacang-
kacangan, kemiri, dan lain sebagainya.
Gambar. Berbagai jenis makanan sumber lemak

4. Karbohidrat
Unsur penyusun karbohidrat adalah C, H, dan O. Karbohidrat dapat disimpan di dalam
tubuh sebagai glikogen. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh
kita. Karbohidrat hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: beras, jagung, gandum,
gula, kentang, umbi-umbian, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Di dalam tubuh karbohidrat berfungsi sebagai Sumber kalori, setiap satu gram
karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori. Bahan penyusun senyawa organik lainnya, misalnya:
protein, dan lemak. Penjaga keseimbangan asam dan basa.

Gambar. Berbagai jenis makanan sumber karbohidrat

5. Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, namun dapat diperoleh dari makanan.
Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
Sejumlah vitamin yang dibutuhkan manusia di antaranya, A,D,E,K, C dan B. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik dalam tubuh, karena vitamin adalah zat organik maka vitamin
dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan yang tidak tepat.

Gambar. Berbagai jenis makanan sumber vitamin


Gangguan Sistem Pencernaan
Oleh Maria Chris Rogate Sinaga

1. Maag
Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut, yang umumnya ringan dan
muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta saat terlambat makan.

Gambar. Gangguan Maag

2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)


Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan
pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya katup antara
esofagus dan lambung.
Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya ketika
gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah,
kesulitan menelan, dan batuk.

Gambar. Gangguan GERD

3. Tukak Lambung
Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada
dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping dari
konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.
Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut bagian
atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah,
hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.
4. Diare
Cukup umum terjadi, diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat,
dengan tekstur feses yang encer. Pada beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual,
hingga adanya darah di feses.
Penyebab dari diare sangat beragam. Bisa jadi karena konsumsi makanan yang telah
terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur
medis (misalnya operasi pada area perut).

5. Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga
kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi
karena banyak hal.
Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan berserat, hingga pengaruh obat-
obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi nonsteroid).

6. Inflammatory Bowel Disease (IBD)


IBD terjadi ketika ada luka melepuh kronis di saluran pencernaan, umumnya pada usus
besar. Gangguan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Gejala yang bisa timbul ketika mengalami IBD adalah sakit perut, diare, feses yang disertai
darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi).
Penyebab dari gangguan pencernaan ini belum diketahui secara pasti.
7. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Ini adalah gangguan pencernaan kronis pada usus besar. Penyebabnya belum diketahui
secara pasti, tetapi sejumlah faktor memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya,
seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.
Gejala IBS yang umum terjadi adalah nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit,
dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala tersebut umumnya dipicu oleh konsumsi
makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

Anda mungkin juga menyukai