Anda di halaman 1dari 2

KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK,

DROPLET, UDARA
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
DINAS KEPALA PUSKESMAS
KESEHATAN TLOGOSARI
KABUPATEN Drg. Ita Wahyuni
BONDOWOSO NIP. 197701042007012007

1. Pengertian Kewaspadaan transmisi kontak, droplet, udara adalah tindakan pengendalian


infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
Healtcare Associated Infection (HAIs), terutama resiko transmisi mikroba yang
secara epidemiologi diakibatkan oleh kontak langsung atau tidak langsung,
droplet, udara.
2. Tujuan Untuk melindungi tenaga kesehatan dari penyebaran resiko Healtcare Associated
Infection (HAIs), terutama resiko transmisi mikroba yang secara epidemiologi
diakibatkan oleh kontak langsung atau tidak langsung, droplet, udara.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tlogosari No. 440 / / 206.7.1.11/III/2015 tentang
Kewaspadaan transmisi kontak, droplet, udara.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. 413 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19)
5. Prosedur / 1. Petugas Melepaskan semua aksesoris di tangan seperti cincin, gelang dan jam
Langkah – tangan
Langkah 2. Petugas Menggunakan baju kerja/ scrub suit sebelum memakai APD
3. Petugas melakukan cuci tangan dengan air mengalir selama 40-60 detik atau
menggunakan cairan antiseptic berbasis alcohol (handsanitizer) minimal 20-
30 detik. Kebersihan tangan dilakukan pada kondisi dibawah ini sesuai 5
moment WHO: (a) Sebelum menyentuh pasien (b) Sebelum melakukan
tindakan aseptik (c) Setelah kontak atau terpapar dengan cairan tubuh (d)
Setelah menyentuh pasien (e) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.
Selain itu, kebersihan tangan juga dilakukan pada saat: (a) Melepas sarung
tangan steril (b) Melepas APD (c) Setelah kontak dengan permukaan benda
mati dan objek termasuk peralatan medis (d) Setelah melepaskan sarung
tangan steril. (e) Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan
(3) Kebersihan tanganq dilakukan sebagai berikut: (a) Kebersihan tangan
dengan sabun dan air mengalir apabila terlihat kotor atau terkontaminasi oleh
darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menggunakan toilet
4. Petugas memakai APD di anteroom atau ruang khusus untuk melindungi
petugas atau pasien dari paparan darah, cairan tubuh sekresi maupun ekskresi
yang terdiri dari sarung tangan, masker bedah atau masker N95, gaun, apron,
KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK,
DROPLET, UDARA
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
DINAS KEPALA PUSKESMAS
KESEHATAN TLOGOSARI
KABUPATEN Drg. Ita Wahyuni
BONDOWOSO NIP. 197701042007012007

pelindung mata (goggles), faceshield (pelindung wajah), pelindung/penutup


kepala dan pelindung kaki. Penggunaan APD mempertimbangkan risiko
terpapar dan dinamika transmisi: (a) Transmisi penularan COVID-19 ini
adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker bedah, penutup
kepala, pelindung mata (goggles), sepatu pelindung (b) Transmisi airborne
bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol: Gaun, sarung
tangan, masker N95, penutup kepala, goggles, face shield, sepatu pelindung
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat penggunaan APD (a)
Menyentuh mata, hidung dan mulut (b) Menyentuh bagian depan masker (c)
Mengalungkan masker di leher (d) Menggantung APD di ruangan kemudian
mengunakan kembali (e) Menggunakan APD keluar dari area perawatan (f)
Membuang APD dilantai (g) Menggunakan sarung tangan berlapis saat
bertugas apabila tidak dibutuhkan (h) Menggunakan sarung tangan terus
menerus tanpa indikasi (i) Menggunakan sarung tangan saat menulis,
memegang rekam medik pasien, memegang handle pintu, memegang HP (j)
Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung
5. Petugas melepas APD di area kotor segera setelah meninggalkan ruang
perawatan
6. Petugas mencuci tangan setelah melepas APD
6. Unit Terkait 1. Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai