Rsud Ciamis
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMA
Agama Islam
No Medrek 342538
Keluhan utama
sesak nafas.
Klien datang dengan keluhan sesak nafas hilang timbul sejak 2 bulan yll dan
sesak meningkat sejak 5 hari yll. Sesak dirasakan bila habis berjalan jauh. Riwayat
asma (+) sejak lk. 10 tahun yll. Keluhan istirahat tidur sulit, klien dapat tidur dengan
berbaring pada 2 bantal. Batuk (+), dahak (+) putih kental. Sebelum dirawat di Ruang
Paru Laki, klien dirawat di ruang interne karena gastritis yang diderita kambuh,
setelah dinyatakan sembuh dari gastritis, sesak klien bertambah parah dan mulai batu-
batuk berdahak sehingga klien dipindah rawat ke ruang Paru Laki. Klien pernah
berobat ke klinik swasta àtidak ada perubahan.keluarga mengatakan Therapi/operasi
yang pernah dilakukan : Operasi hernia 3 kali dinyatakan sembuh.
Saat pengkajian, kleuhan sesak masih ada, nyeri dada (-), pusing (+), mual muntah (-)
Riwayat penyakit yang sama pada keluarga tidak ada, HT (-), DM (-).
Gigi palsu : ya
Kaca mata :--
Pendengaran :taa
Lain-lain :taa
1. Keadaan umum : sadar CM, terbaring di tt, kondisi umum terlihat lemah.
2. Tanda vital :S: 36,8 0C, N: 80 x/mnt, TD: 110/70 mmHg, RR: 24 x/mnt.
3.1 Pernafasan
Trachea : taa
Dada :
Cyanosis : taa
3.2 Kardiovaskuler
Sakit kepala : --
Palpitasi : --
Clubing finger :--
Edema : taa
Lainnya : --
3.3 Persarafan
Kesadaran : CM
GCS : E4V5M6
Sklera : putih
Pupil : isokor
Pendengaran : dbn
Penciuman : dbn
Pengecapan : dbn
Penglihatan : dbn
Perabaan : dbn
Lainnya : --
. Lainnya : --
Mulut : bersih, gigi sdh tidak lengkap (klien pakai gigi palsu),
mukosa bibir lembab.
Rectum : dbn
Bab : --
Obat pencahar : --
Lavement : --
Lain-lain : --
5 5
Extremitas :
- Atas : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
Kulit:
Terapi hormon : --
Type darah: O
3.9 Reproduksi
Laki – laki: klien menduda setelah ditinggal meninggal oleh istri 2 tahun yll,
fungsi seksual tidak dikaji.
4.0 Psikososial
Konsep diri: --
Citra diri:
- Tanggapan tentang tubuh: taa
Identitas:
- Status klien dalam keluarga: ayah, seorang kakek, kepala rumah tangga
Peran:
Ideal diri/harapan:
= Tugas/pekerjaan:taa.
Harga diri:
- Tanggapan klien thd harga dirinya: taa
Sosial/interaksi:
3.11 Spiritual:
- Sumber kekuatan/harapan saat sakit: Allah SWT, tenaga dokter dan perawat
serta dukungan keluarga.
Pemeriksaan penunjang:
1. Tanggal 31 – 1- 2002
a. Pemeriksaan DL:
1) Hb: 13,3 g/dl; leko: 21,7x 109 g/dl; trombo: 181x109g/dl; PCV: 0,39.
b. Pemeriksaan radiologi:
c. Pemeriksaan AGD:
PH: 7,342; PCO2: 44,0 mmHg; PO2: 71,2 mmHg; HCO3: 23,3mmol/l; BE: - 2,4
mmol/l dengan O2 saturasi: 93,4%.
2. Tanggal 1 – 2 - 2002
Protein urine (-), glukosa hijau, bilirubin (-), urobilin (-), sel darah merah: 0-1/lp; sel
darah putih: 1-2 /lp; sel epitel: 1-2/lp.
Terapi:
Diet TKTP, O2 2lt/mnt, IFVD RL:D5% (1:1) + Aminopilin 1 amp 14 tts/mnt; Cefo.
inj 3x1 gr; ciprofloxacin 2x500 mg; nebulizer: bisolvon 20 tts + ventolin 1 amp tiap 8
jam.
Analisa Data:
Usaha untuk
meningkatkan RR
Sesak nafas
O: TD: 110/70;
RR:24; N: 80, nafas
terlihat tersengal-
sengal, KU tampak
lemah.
Usaha
peningkatan nafas
Sesak, nafas
tersengal-sengal.
Perfusi jaringan
menurun
Metabolisme
menurun
Kelemahan fisik
Defisit pemenuhan
ADL.
Usaha untuk
meningkatkan RR
Sesak nafas
O2 jaringan
menurun
Perfusi jaringan
menurun
Data penunjang:
S: Klien mengeluh nafas rterasa sesak, badan lemah, sesak dirasa terutama pada
malam hari dan bila klien berubah posisi.
O: S: 36,8; N: 80; RR: 24; TD: 110/70, nafas klien tampak tersengal-sengal, batuk,
sputum (+) putih kental, ronchi kasar (+), krekels minimal, mengii (+).leko: 21,7x
109 g/dl, pemeriksaan radiologi:Terdapat gambaran infiltrat pada bagian lobus bawah
paru kanan, AGD: asidosis respiratorik dengan kompensasi
Rencana intervensi:
a. Pantau:status pernafasan @ 8 jam, tanda vital@4 jam, hasil analisa gas darah,
foto rontgen, pemeriksaan fungsi paru-paru.
d. Lkaukan penghisapan jika pasien menderita kongesti paru tetapi refleks batuk
tidak baik atau terjadi penurunan kesadaran.
i. Pertahankan kontrol nyeri yang adekuat, jika pasien secara verbal menyatakan
sakit pada pleura (nyeri pleuritik) khususnya sebelum latihan tarik nafas dalam.
j. Doorng paisen untuk melakukan nafas dalam tiap 2 jam seklai dengan menggunakan
spirometer
Data penunjang:
S: Klien mengluh sesak nafas, sesak dirasa bila klien berubah posisi, badan tersaa
lemah.
O: TD: 110/70; RR: 24; N: 80, nafas klien tampak tersengal-sengal, keadaan umum
tampak lemah, ronchi (+), mengi (+), krekels minimal, leko: 21,7x
109 g/dl, Pemeriksaan radiologi:Terdapat gambaran infiltrat pada bagian lobus bawah
paru kanan, AGD: asidosis respiratorik dengan kompensasi
Tujuan jangka panjang: setelah diberikan askep selama 3 hari, Gangguan perfusi
jaringan tidak terjadi.
Kriteria hasil: N: 60-80 x/mnt; RR: 16-20 x/mnt, akral hangat dan kering, klien tidak
sesak, sura nafa stambahan (-), oedem (-).
Rencana intervensi:
a. Monitor adanya perubahan vital sign yang tiba-tiba, gangguan mental kontinu
(letargi, pinsan).
b. Observasi adanya pucat, sianosis, kulit dingin/lembab, catat kekuatan nadi perifer.
e. Pantau pernafasan.
Data penunjang:
S:Klien mengeluh sesak bila berubah posisi, sesak dirasa berkurang dalam posisi
setengah duduk, klein mengatakan sulit berjalan sendiri ke kamar mandi.
Tujuan jnagka pendek: kebuthhan ADL klien trepenuhi (makan, minum, mandi,
berpakaian, eleminasi).
Tujuan jangka penjang: setelah diberikan askep selama 3 hari, tidak terjadi
gangguan pemenuhan ADL yang berdampak terhadap defisit perawatan diri.
Kriteria hasil: Kebutuhan klien dapat dipenuhi secara mandiri, sesak berkurang, klien
merasa nyaman.
Rencana intervensi:
a. Monitor frekuensi nadi dan frekuensi nafas sebelum dan sesudah aktifitas.
b. Tunda aktifitas jika frekuensi nadi dan frekuensi nafas meningkat secara cepat dan
apsien mengeluh sesak nafas dan kelelahan, tingkatkan aktifitas secara bertahap untuk
meningkatkan toleransi.
c. Bnatu paisen dalam melaksanakan AKS sesuai dnegan kebutuhannya. Beri pasien
istirahat tanpa diganggu diantara berbagai aktfiitas.
e. Konsul dokter jika sesak nafas tetap ada atau bertambah berat saat istirahat.
Implementasi keperawatan:
4-2-2002
- Menghabiskan
asupan makanan yang
diberikan dari dapur.
- Perlunya membatasi
pengunjung.
12.30
5-2-2002
6-2-2002
7-2-2002
Evaluasi keperawatan:
Tanggal 7-2-2002, pk. 11.00 WIB. S: Klien mengatakan sesak berkurang, nafas
sudah tidak tersengal-sengal lagi, malam sudah
1. Kerusakan pertukaran gas b/d dapat tidur dengan baik, bila berubah posisi
pneumonia. tidak tersaa sesak lagi.
Data penunjang: O: S: 36,2; RR: 20; N: 84; TD: 110/70 mmHg.
S: Klien mengeluh nafas rterasa Klien tampak tenag, duduk di tepi tt sambil
sesak, badan lemah, sesak dirasa mneggoyang-goyangkan kaki, batuk (+) sudah
terutama pada malam hari dan bila agak berkurang, sputum berkurang lk 25 cc,
klien berubah posisi. ronchi menurun, krekels minimal, mengi (+/-).
Tanggal 7-2-2002, pk. 11.30 WIB. S: Klien mengatkan sesaknya sudah berkurang,
batuk menurun, dahak juga sudah berkurang,
2. Resiko gangguan perfusi klien mnegatkan makan habis 2/3 porsi
jaringan b/d ketidakseimbangan ditambah 1 buah pisang.
suplay O2 dengan demand.
O: TD: 110/70 ; N: 84; RR; 20; S: 36,2, ronchi
Data penunjang: minimal, krekels minimal, mengi (+/-), akral
hangat dan kering, sianosis (-). Oedem (-).
S: Klien mengluh sesak nafas, sesak
dirasa bila klien berubah posisi, A: Masalh teratasi
badan tersaa lemah.
P: Pertahankan agar gangguan perfusi jaringan
O: TD: 110/70; RR: 24; N: 80, tidak terjadi.
nafas klien tampak tersengal-sengal,
keadaan umum tampak lemah,
ronchi (+), mengi (+), krekels
minimal, leko: 21,7x
109 g/dl, Pemeriksaan
radiologi:Terdapat gambaran
infiltrat pada bagian lobus bawah
paru kanan, AGD: asidosis
respiratorik dengan kompensasi
Tanggal 7-2-2002, pk. 10.00 WIB. S: Klien mengatakan sudah dapat ke kamar
sendiri dengan jalan kaki, pusing (-), sesak
3. Defisit pemenuhan ADL b/d dirasa berkurang.
ketidakseimbangan suplay O2
dengan demand. O: TD: 110/70; RR; 20; N: 84; klien dapat
ma/mi sendiri tanpa dibantu, klien dapat ke
Data penunjang: kamar mandi sendiri tanpa dipapah, nafas
S:Klien mengeluh sesak bila tersengal (-), pucat (-).
berubah posisi, sesak dirasa A: Masalh teratasi
berkurang dalam posisi setengah
duduk, klein mengatakan sulit P: Pertahankan status umum klien sampai
berjalan sendiri ke kamar mandi. pasien pulang.