Bangunan Talang PDF Free
Bangunan Talang PDF Free
BANGUNAN TALANG
DISUSUN OLEH :
ABDUL HALIM M (1307114632)
INDRA SAKTI SEPTIAN (1307114615)
M. GILANG INDRA (1307122537)
RAFLYATULLAH (1307113386)
PENDAHULUAN
Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang , kayu atau
baja maupun beton ferrocement , didalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat
melintas lembah dengan panjang tertentu (umumnya dibawah 100 m ) , saluran pembuang,
sungai, jalan atau rel kereta api,dan sebagainya. Dan saluran talang minimum ditopang oleh 2
(dua ) pilar atau lebih dari konstruksi pasangan batu untuk tinggi kurang 3 meter ( beton
bertulang pertimbangan biaya ) dan konstruksi pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih
3 meter.
BAB II
PEMBAHASAN
sungai: Q25 + ruang bebas bergantung kepada keputusan perencana, tapi tidak kurang
dari 1,50 m. Perencana akan mendasarkan pilihannya pada karakteristik sungai yang
akan dilintasi, seperti kemiringan, benda–benda hanyut, agradasi atau degradasi.
2.4 Bahan
Pipa-pipa baja sering digunakan untuk talang kecil karena mudah dipasang dan sangat
kuat. Untuk debit kecil, pipa-pipa ini lebih ekonomis daripada tipe-tipe bangunan atau bahan
lainnya. Tetapi baja memiliki satu ciri khas yang harus mendapat perhatian khusus baja
mengembang (ekspansi) jika kena panas. Ekspansi baja lebih besar dari bahan-bahan lainnya.
Oleh sebab itu harus dibuat sambungan ekspansi. Sambungan ekspansi hanya dapat
dibuat di satu sisi saja atau di tengah pipa, bergantung kepada bentang dan jumlah titik dukung
(bearing point).
Pipa-pipa terpendam tidak begitu memerlukan sarana-sarana semacam ini karena variasi
temperatur lebih kecil dibanding untuk pipa-pipa di udara terbuka.
Flum dibuat dari kayu, baja atau beton. Untuk menyeberangkan air lewat saluran
pembuang atau irigasi yang lain, petani sering menggunakan flum kayu. Flum baja atau beton
dipakai sebagai talang. Untuk debit-debit yang besar, lebih disukai flum beton. Kedua tipe
bangunan tersebut dapat berfungsi ganda jika dipakai sebagai jembatan orang (baja) atau
kendaraan (beton). Flum merupakan saluran tertutup jika dipakai sebagai jembatan jalan.
1) Bangunan Atas
Untuk talang yang box bagian atasnya seyogyanya dilengkapi dengan jembatan baik
sebagai jalan inspeksi yang digunakan atau direncanakan untuk memeriksa dan memelihara
jaringan irigasi atau sekaligus berfungsi sebagai jalan utama yang dipakai oleh kendaraan
komersial di pedesaan.
Kapasitas Talang (Aquaduct)
Kapasitas box talang dalam mengalirkan debit saluran irigasi dan kemiringan dasar
talang dirinci dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perhitungan Dimensi dan Hidrolik Talang
Klasifikasi
Semua jembatan diatas box talang digolongkan sebagai jalan kelas III atau lebih rendah
menurut standar Bina Marga sesuai RSNI . T02- 2005 dan merupakan jembatan satu
jalur.
Untuk jembatan diatas box talang dimanfaatkan juga untuk keperluan jalan inspeksi.
Jalan inspeksi tersebut direncanakan dengan mengikuti standar Bina Marga.
Lebar jembatan diatas talang untuk jalan-jalan kelas III, IV dan V disajikan dalam Tabel
2 berikut.
𝐵−6
𝐿1 = cos 𝛼
2
dimana :
B = lebar permukaan air di saluran
b = lebar permukaan air di bagian talang
L = panjang peralihan atau transisi antara talang dengan saluran
α = sudut antara garis as talang dengan garis pertemuan permukaan air
dimana :
h1 = kehilangan tinggi muka air di bagian masuk (m)
h2 = kehilangan tinggi muka air di sepanjang talang (m)
I = L 2 x S2
h1 = ƒo . (hv2 – hv1)
dimana :
ƒo = koefisien kehilangan tinggi muka air dibagian masuk
dimana :
S1 = kemiringan memanjang saluran di hulu
𝑉12
ℎ𝑣1 =
2𝑔
V1 = kecepatan aliran di saluran bagian hulu
𝑉12
ℎ𝑣1 =
2𝑔
ƒo /ƒ1 = koefisien tinggi energi untukperalihan dari bentuk trapesium ke bentuk segi
empat dengan permukaan bebas.
Desain Parameter
Penulangan
Penulangan talang beton bertulang ini dirancang sedemikian rupa sehingga:
1. diameter tulangan yang digunakan 22 mm, 19 mm, 16 mm dan 12 mm
2. bentuk/ukuran segmen penulangan sederhana dan praktis
3. pembengkokan dan penempatan tulangan direncanakan sedemikian rupa sehingga
bila penutup beton pecah karena benturan keras atau aus ujung tulangan tidak akan
menonjol ke permukaan lantai.
Konstruksi talang, dapat direncanakan dengan dimensi seperti terlihat pada matriks
berikut ini.
(ii) Bangunan Bawah
Lantai talang terletak diatas tumpuan (abutment) di kedua sisi saluran. Tumpuan ini
meneruskan berat beban ke pondasi. Untuk talang dengan jembatan yang bentangnya besar
diperlukan satu atau lebih pilar di sungai atau saluran pembuang alam guna mendukung
bangunan atas agar mengurangi beban yang ditumpu.
Biasanya pondasi berupa “telapak sebar” (spread footing). Bila beban tanah dibawah
pondasi tidak cukup kuat, maka dipakai tiang pancang. Tiang pancang ini dapat dibuat dari
beton, baja atau kayu.
Kedalaman pondasi
Kedalaman pondasi tumpu harus berada dibawah garis kemiringan 1 sampai 4 dari dasar sungai
atau saluran pembuang seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Atau dibawah garis paralel dengan kemiringan samping pada jarak 1,5 m untuk tebing
sungai bertalud pasangan dan 2,5 m untuk talud tanah.
Tiang pancang talang/jembatan disungai atau saluran alam sekurang-kurangnya 1,0 m
dibawah elevasi dasar.
Untuk pasangan pondasi disekitar tiang pancang diusahakan diberi perlindungan
terhadap gerusan erosi akibat arus sungai.
b). Tinggi Jagaan dan Debit Rencana
Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan atau ruang bebas talang yang dimanfaatkan sebagai jembatan yang
melintasi sungai atau saluran pembuang alam harus lebih 1,50 m dari muka air pada
debit rencana.
Debit Rencana
Debit rencana sungai yang sering digunakan pada adalah debit dengan periode ulang
20 tahun atau Q20.
DAFTAR PUSTAKA
http://retnetsearch.blogspot.co.id/2014/08/cara-cepat-mencari-makalah-langsung.html
KP 04 BANGUNAN IRIGASI