Anda di halaman 1dari 8

Observasi Masalah

Andi (bukan nama sebenarnya) adalah pemuda berusia 18 tahun. Pemuda asal Rimbo Data

Lubug Kilangan ini telah mengalami kekerasan di sekolahnya pada saat menginjak bangku

Sekolah Menengah Atas. Ia sering diperlakukan secara tidak adil oleh teman-temannya. Tak

jarang ia dipukul secara beramai-ramai. Hal ini akhirnya diketahui oleh orang tua Andi.

Orang tua kandung Andi berasal dari kalangan yang tidak mampu. Dengan kemampuan

keuangan yang dimiliki, mereka tidak bisa memenuhi keinginan sang anak untuk

memindahkannya ke sekolah lain.

Kini Andi diasuh oleh tetangga yang telah dianggapnya seperti keluarga sendiri. Orang tua

angkat Andi memiliki 2 anak. Salah satunya anak laki-laki yang berumur sama dengan Andi.

Orang tua angkat Andi sudah pernah mencoba menyekolahkan Andi di sebuah SMK yang

sama dengan sekolah anaknya. Di sekolah Andi mulai menunjukkan perubahan sikap. Ia

lebih sering murung, berdiam diri atau tidur ketika pelajaran tengah berlangsung. Interaksi

yang dilakukan dengan teman sekelas pun kurang. Masalah terbesar yaitu hilangnya

kemampuan Andi untuk berkonsentrasi dalam menyerap pelajaran. Minat belajar yang turun

membuatnya tidak naik kelas.

Bisa disimpulkan bahwa Andi mengalami trauma akibat kekerasan yang dialaminya di

sekolah terdahulu. Kini ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih membantu orang

tua angkatnya bekerja di toko laundry.


Latar Belakang

Pendidikan sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Semakin tinggi jenjang

pendidikan seseorang, semakin besar peluang untuk mendapat pekerjaan yang layak dan

berkualitas. Pemerintah Indonesia mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun

kepada setiap warga negara.

Pendidikan ada dua jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan

formal yaitu pendidikan yang diadakan di tempat khusus dengan program kurikulum yang

telah tersusun secara sistematis. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang didapat

secara mandiri diluar dari program kurikulum yang telah ditetapkan.

Kebanyakan masyarakat di Indonesia memilih mengikuti program pendidikan formal yaitu

menimba ilmu di Sekolah. Stigma yang telah melekat di masyarakat yaitu jika tidak

bersekolah maka tidak belajar namanya.

Proses belajar mengajar yang baik tercipta oleh situasi yang kondusif antara pengajar (guru),

anak didik (siswa) dan lingkungan sekitar mengajar (sekolah). Namun terkadang hal itu tidak

terjadi di beberapa tempat. Tindak kekerasan justru terjadi di tempat yang seharusnya

menjadi sarana pusat menimba ilmu dan pengajaran tentang akhlak itu. Sekolah menjadi

tempat kegiatan bullying yang terjadi antar siswa. Senior melakukan kekerasan terhadap

junior, dan nantinya akan menjadi sebuah tradisi yang tidak akan pernah putus.

Kekerasan yang terjadi di sekolah ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak

sekolah. Peraturan yang lemah bisa menjadi celah yang menyebabkan hal ini terus berlanjut.

Hal ini bisa dicegah jika semua pihak bisa serius dan bertindak tegas dalam mengawasi dan

memberantas praktek bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.


Dari observasi yang dilakukan di kota Padang ditemukan bahwa isu bullying belum menjadi

prioritas masalah yang harus dibenahi. Kurangnya keterbukaan korban bullying yang takut

untuk menguak kekerasan yang dialaminya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.

Oleh karena itu kami membuat media iklan layanan masyarakat tentang Stop Kekerasan Di

Lingkungan Sekolah agar menjadi alat untuk menyadarkan akan pentingnya bahaya

kekerasan.

Pokok – Pokok Masalah

1. Minimnya media pendukung pemberantasan tindak kekerasan / bully.

2. Adanya budaya senioritas di kalangan siswa.

3. Kurangnya peran serta pihak terkait dalam upaya memberantas tindak kejahatan.

4. Kurangnya kesadaran akan bahaya kekerasan di sekolah.

Rumusan Masalah

Tindak bullying yang terjadi di sekolah merupakan hasil dari pengawasan yang kurang. Dari

observasi yang dilakukan di kota Padang ditemukan bahwa isu bullying belum menjadi

prioritas masalah yang harus dibenahi. Salah satu solusi yang dapat dihadirkan adalah dengan

membuat media berupa iklan layanan masyarakat yang mengupas tentang permasalahan

bullying. Media dapat berbentuk poster yang akan disebarkan di lokasi-lokasi strategis seperti

sekolah.
Tujuan Rancangan

 Bagi Desainer

Tujuan perancangan iklan layanan masyarakat ini untuk mendalami

pentingnya masalah kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah dan

menghasilkan sebuah karya yang dapat mengajak dan mempengaruhi orang

untuk memahami masalah serta peduli terhadap korban tindakan kekerasan.

 Bagi Pemerintah

Agar pemerintah berperan serta dan serius menangani masalah kekerasan yang

terjadi. Korban dan pelaku merupakan anak-anak calon penerus masa depan

yang keberadaaannya sangat penting untuk memajukan bangsa dan negara.

 Target Audience

Korban kekerasan : agar lebih berani terbuka terhadap permasalahan

kekerasan yang dihadapi dan mau berbagi kisah dan pengalaman untuk

mengurangi beban yang ditanggung.

Orang tua : Agar orang tua lebih memperhatikan keadaan anak dan

memberikan dukungan yang dibutuhkan.


Identifikasi dan Analisa Masalah

A. Identifikasi Masalah

 Kondisi pasar

Kasus kekerasan yang terjadi di sekolah semakin marak terjadi belakangan ini.

Permasalahan yang berpusat di lingkungan sekolah ini telah mengkhawatirkan

melihat dari dampak yang ditimbulkan. Untuk menyadarkan semua pihak

tentang pentingnya kesadaran akan bahaya tindak kekerasan di sekolah,

diperlukan aksi yang nyata. Diantaranya melalui media iklan. Media iklan

dapat berupa poster, video dll. Target audience untuk Iklan Layanan

Masyarakat ini adalah mereka yang mengeyam pendidikan di sekolah

khususnya remaja usia 12-15 tahun. iklan dalam bentuk poster dapat ditempel

di mading sekolah. Namun kegiatan ini kurang mendapat perhatian oleh pihak

sekolah karena kurangnya penyuluhan mengenai tindakan bullying.

 Kondisi Promosi

Permasalahan bullying di sekolah bisa dibilang cukup serius. Untuk itu

diperlukan promosi tentang gerakan menolak tindak kekerasan. Namun

sayangnya promosi mengenai bullying masih kurang jika dipantau di

sepanjang jalanan kota, baliho, ataupun billboard. Promosi di sekolah pun

tampaknya masih minim. Perlu diadakannya perancangan media komunikasi

dalam bentuk promosi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait menjadi

salah satu solusi untuk menambah pemahaman audience.


Untuk membuat iklan layanan masyarakat tentang bahaya kekerasan di

lingkungan sekolah, dibutuhkan observasi. Observasi yang telah dikumpulkan

akan dituangkan ke dalam sebuah media yang tujuannya untuk menggali

kesadaran masyarakat. Supaya hasil yang diinginkan tepat sasaran, dibutuhkan

usaha promosi yang baik dan berkesinambungan. Dalam hal ini promosi dapat

dilakukan di sekolah melalui mading sekolah, penyuluhan – penyuluhan,

maupun dengan mengadakan perlombaan seperti membuat poster yang dapat

melibatkan seluruh siswa.

 Kondisi DKV

Dari media promosi diatas terlihat bahwa pesan tentang kekerasan yang ingin

disampaikan kurang dapat dipahami karena ilustrasi tidak detail. Tagline yang

dihadirkan juga kurang sesuai dengan tema yang diangkat.

B. Analisa SWOT

Strength / Kekuatan

Kekuatan poster terletak pada visualisasi yang tepat dan simpel, tidak terlalu rumit

sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh audience. Kalimat yang akan digunakan

tidak terlalu banyak agar orang yang melihatnya tidak menjadi bingung pada pesan

yang coba disampaikan pada poster.

Weakness / Kelemahan
Kelemahan iklan layanan masyarakat ini terletak pada kurangnya minat orang untuk

sekedar meluangkan 1-2 menit waktunya melihat / memperhatikan apa yang tertera di

media promosi.

Opportunity / Peluang

Peluang iklan layanan masyarakat ini dalam menyampaikan pesan sangat terbuka

lebar jika ditujukan pada sasaran audience yang tepat. Dalam hal ini mengenai iklan

tentang tindak kekerasan di lingkungan sekolah dapat di tempatkan di mading

sekolah, buku pelajaran.

Threat / Ancaman

Ancaman dari iklan layanan masyarakat yang akan dirancang adalah dapat disalah

artikan oleh beberapa audience karena cara penafsiran yang salah. Pengambilan

secara sepihak untuk kepentingan tertentu juga menjadi ancaman tersendiri.

C. Kesimpulan Hasil Masalah

Iklan layanan masyarakat tentang tindak kekerasan di lingkungan sekolah kurang

mendapat perhatian dari pihak terkait. Hal ini membuat permasalahan yang dialami

oleh anak-anak ini tidak mendapat jalan keluar seperti yang seharusnya mereka

dapatkan. Untuk itu diperlukan rancangan media dalam bentuk poster yang tujuannya

mengajak audience aware terhadap masalah ini dan tidak melakukan tindak kekerasan

serta menjadi bahan edukasi bagi masyarakat luas.

Jika diperlukan iklan ini dapat dipasang, disebarkan / dipamerkan kebanyak tempat

agar menjadi panutan bagi orang yang melihatnya.

Anda mungkin juga menyukai