DKV2
DKV2
Andi (bukan nama sebenarnya) adalah pemuda berusia 18 tahun. Pemuda asal Rimbo Data
Lubug Kilangan ini telah mengalami kekerasan di sekolahnya pada saat menginjak bangku
Sekolah Menengah Atas. Ia sering diperlakukan secara tidak adil oleh teman-temannya. Tak
jarang ia dipukul secara beramai-ramai. Hal ini akhirnya diketahui oleh orang tua Andi.
Orang tua kandung Andi berasal dari kalangan yang tidak mampu. Dengan kemampuan
keuangan yang dimiliki, mereka tidak bisa memenuhi keinginan sang anak untuk
Kini Andi diasuh oleh tetangga yang telah dianggapnya seperti keluarga sendiri. Orang tua
angkat Andi memiliki 2 anak. Salah satunya anak laki-laki yang berumur sama dengan Andi.
Orang tua angkat Andi sudah pernah mencoba menyekolahkan Andi di sebuah SMK yang
sama dengan sekolah anaknya. Di sekolah Andi mulai menunjukkan perubahan sikap. Ia
lebih sering murung, berdiam diri atau tidur ketika pelajaran tengah berlangsung. Interaksi
yang dilakukan dengan teman sekelas pun kurang. Masalah terbesar yaitu hilangnya
kemampuan Andi untuk berkonsentrasi dalam menyerap pelajaran. Minat belajar yang turun
Bisa disimpulkan bahwa Andi mengalami trauma akibat kekerasan yang dialaminya di
sekolah terdahulu. Kini ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih membantu orang
Pendidikan sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Semakin tinggi jenjang
pendidikan seseorang, semakin besar peluang untuk mendapat pekerjaan yang layak dan
Pendidikan ada dua jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan
formal yaitu pendidikan yang diadakan di tempat khusus dengan program kurikulum yang
telah tersusun secara sistematis. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang didapat
menimba ilmu di Sekolah. Stigma yang telah melekat di masyarakat yaitu jika tidak
Proses belajar mengajar yang baik tercipta oleh situasi yang kondusif antara pengajar (guru),
anak didik (siswa) dan lingkungan sekitar mengajar (sekolah). Namun terkadang hal itu tidak
terjadi di beberapa tempat. Tindak kekerasan justru terjadi di tempat yang seharusnya
menjadi sarana pusat menimba ilmu dan pengajaran tentang akhlak itu. Sekolah menjadi
tempat kegiatan bullying yang terjadi antar siswa. Senior melakukan kekerasan terhadap
junior, dan nantinya akan menjadi sebuah tradisi yang tidak akan pernah putus.
Kekerasan yang terjadi di sekolah ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak
sekolah. Peraturan yang lemah bisa menjadi celah yang menyebabkan hal ini terus berlanjut.
Hal ini bisa dicegah jika semua pihak bisa serius dan bertindak tegas dalam mengawasi dan
prioritas masalah yang harus dibenahi. Kurangnya keterbukaan korban bullying yang takut
untuk menguak kekerasan yang dialaminya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
Oleh karena itu kami membuat media iklan layanan masyarakat tentang Stop Kekerasan Di
Lingkungan Sekolah agar menjadi alat untuk menyadarkan akan pentingnya bahaya
kekerasan.
3. Kurangnya peran serta pihak terkait dalam upaya memberantas tindak kejahatan.
Rumusan Masalah
Tindak bullying yang terjadi di sekolah merupakan hasil dari pengawasan yang kurang. Dari
observasi yang dilakukan di kota Padang ditemukan bahwa isu bullying belum menjadi
prioritas masalah yang harus dibenahi. Salah satu solusi yang dapat dihadirkan adalah dengan
membuat media berupa iklan layanan masyarakat yang mengupas tentang permasalahan
bullying. Media dapat berbentuk poster yang akan disebarkan di lokasi-lokasi strategis seperti
sekolah.
Tujuan Rancangan
Bagi Desainer
Bagi Pemerintah
Agar pemerintah berperan serta dan serius menangani masalah kekerasan yang
terjadi. Korban dan pelaku merupakan anak-anak calon penerus masa depan
Target Audience
kekerasan yang dihadapi dan mau berbagi kisah dan pengalaman untuk
Orang tua : Agar orang tua lebih memperhatikan keadaan anak dan
A. Identifikasi Masalah
Kondisi pasar
Kasus kekerasan yang terjadi di sekolah semakin marak terjadi belakangan ini.
diperlukan aksi yang nyata. Diantaranya melalui media iklan. Media iklan
dapat berupa poster, video dll. Target audience untuk Iklan Layanan
khususnya remaja usia 12-15 tahun. iklan dalam bentuk poster dapat ditempel
di mading sekolah. Namun kegiatan ini kurang mendapat perhatian oleh pihak
Kondisi Promosi
dalam bentuk promosi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait menjadi
usaha promosi yang baik dan berkesinambungan. Dalam hal ini promosi dapat
Kondisi DKV
Dari media promosi diatas terlihat bahwa pesan tentang kekerasan yang ingin
disampaikan kurang dapat dipahami karena ilustrasi tidak detail. Tagline yang
B. Analisa SWOT
Strength / Kekuatan
Kekuatan poster terletak pada visualisasi yang tepat dan simpel, tidak terlalu rumit
sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh audience. Kalimat yang akan digunakan
tidak terlalu banyak agar orang yang melihatnya tidak menjadi bingung pada pesan
Weakness / Kelemahan
Kelemahan iklan layanan masyarakat ini terletak pada kurangnya minat orang untuk
sekedar meluangkan 1-2 menit waktunya melihat / memperhatikan apa yang tertera di
media promosi.
Opportunity / Peluang
Peluang iklan layanan masyarakat ini dalam menyampaikan pesan sangat terbuka
lebar jika ditujukan pada sasaran audience yang tepat. Dalam hal ini mengenai iklan
Threat / Ancaman
Ancaman dari iklan layanan masyarakat yang akan dirancang adalah dapat disalah
artikan oleh beberapa audience karena cara penafsiran yang salah. Pengambilan
mendapat perhatian dari pihak terkait. Hal ini membuat permasalahan yang dialami
oleh anak-anak ini tidak mendapat jalan keluar seperti yang seharusnya mereka
dapatkan. Untuk itu diperlukan rancangan media dalam bentuk poster yang tujuannya
mengajak audience aware terhadap masalah ini dan tidak melakukan tindak kekerasan
Jika diperlukan iklan ini dapat dipasang, disebarkan / dipamerkan kebanyak tempat