Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tugas ini ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu:
Ns. Suanda Saputra, M.Kep.

Disusun Oleh :

Hikmah Fitria 030420273

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN
TAHUN 2020

Jl. Raya Industri Pasir Gombong,Jl. Jababeka Raya, Pasirgombong,Kec.cikarang utara,


Bekasi, Jawa barat
17530Telpon.0218911110 Email.info@imds.ac.id
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Kehamilan Usia Remaja
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kehamilan pada usia remaja,
diharapkan ibu hamil mampu memahami tentang:
1. Pengertian kehamilan usia remaja pada ibu hamil
2. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang pengertian Kehamilan usia
remaja
3. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui Komplikasi yang timbul pada
kehamilan remaja
4. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui cara penatalaksanaan proses
kehamilan
5. Diharapkan ibu hamil dapat megetahui informasi seputar kehamilan pada usia
remaja
B. Langkah – langkah
1. Persiapan
a. Membuat Satuan Acara Penyuluhan
b. Membuat Leaflet
c. Melakukan pendekatan dan persiapan terhadap klien yang akan diberi
penyuluhan.
d. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan mempersiapkan
mental untuk menyampaikan penyuluhan
2. Pelaksanaan
a. Tentukan orang/mahasiswa lain yang akan anda jadikan model sasaran pada
praktik promosi kesehatan. Minta mereka berperan sesuai keadaan sasaran
dimaksud.
b. Lakukan tugas anda menampilkan praktik penyuluhan dengan performa
terbaik pada sasaran terpilih dan dihadapan fasilitator. Kesesuaian penampilan
praktik dan SAP yang anda buat akan menjadi critical point bagi
observer/fasilitator
c. Anda memiliki waktu tampil 30 menit (persiapan tampil-evaluasi)
d. Tugas fasilitator pada tahap ini adalah mengobservasi jalannya praktik selama
mahasiswa tampil dan melakukan umpan balik serta penilaian sesuai format
penilaian praktik penyuluhan/promkes (terlampir) di akhir waktu.
3. Evaluasi Pelaksanaan
Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh
penyuluh, berupa :
a. Pengertian kehamilan remaja pada ibu hamil
b. Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada ibu hamil
c. Beberapa hal yang harus dilakukan pada saat kehamilan untuk bayi dan ibu
sehat
d. Penatalaksanaan ibu hamil pada usia remaja
e. Informasi seputar kehamilan usia remaja
f. Teknik Evaluasi, bisa berdasarkan:
g. Peserta aktif bertanya
h. Peserta merasa senang mengikuti penyuluhan
FORMAT EVALUASI
Format Penilaian SAP Promosi kesehatan

Nama Mahasiswa : Hikmah Fitria Topik : Kehamilan pada ibu hamil


usia remaja

Program/Tingkat : D3 Keperawatan

HAS IL PRODUK
MATERI PENILAIAN
YA TIDAK
1. Sasaran:
a. mengambarkan sifat/karakter sasaran
b. menggambarkan jumlah sasaran

2. Topik/Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan


Sesuai prioritas dan kebutuhan belajar pada
sasaran yang teridentifikasi

3. Tempat Penyuluhan ditentukan,


a. Sesuai dengan topik yang dibahas
b. sesuai dengan metode yang akan
digunakan
c. menunjukkan detil lokasi di suatu tempat

4. Waktu penyuluhan, ditentukan


a. sesuai dengan kebutuhan belajar/topik
b. sesuai dengan kondisi sasaran

5. Diagnosa Keperawatan,
a. sesuai dengan hasil pengkajian pada
sasaran dan
b. topik yang diangkat
c. sesuai dengan kaidah penulisan Dx.
Perawatan
6. Analisa Situasi:
Mengambarkan data yang mendukung masalah
dan atau penyebab pada kebutuhan belajar
sasaran.
7. Rumusan Tujuan
a. sesuai kebutuhan belajar/topik
b. mengandung unsur Audience, Behavior,
Condition dan Degree (spesifik dan
terukur)
c. Sesuai dengan batasan waktudapat
dievaluasi

Hasil Observasi
PENAMPILAN PRAKTIK
Ya Tidak
1. Kegiatan Pendahuluan (bobot 1)
a. Melakukan pembukaan dengan
tepat
b. Menggali kemampuan
klien/sasaran
c. Menjelaskan tujuan
d. Tidak kaku/familiar/percaya diri
e. Komunikatif

2. Kegiatan Inti (bobot 2)


a. Memberikan penjelasan sesuai
SAP yang dibuat
b. Menerapkan metode dg tepat
sesuai sasaran dan topik SAP
c. Menggunakan media
(alat/bahan) sesuai metode, topik
dan sasaran pada SAP
d. Gaya bahasa menarik
e. Mampu menguasai
audience/sasaran
f. f. Melakukan evaluasi sesuai
tujuan yang diharapkan
3. Kegiatan Penutup (bobot 1)
a. Mengklarifikasi materi yang
belum jelas/tanya jawab
b. Membuat kesimpulan
c. Melakukan terminasi/menutup
kegiatan dengan tepat

Nilai : x 100%/15 =

Ket : Nilai Batas Lulus: ≥ 68 % (= 2,75)

Pokok Bahasan : Kehamilan pada ibu hamil usia remaja

Sub Pokok Bahasan : penanganan ibu hamil usia remaja dan kompikasi yang dapat ditimbulkan

Sasaran : Mahasiswa D3 Keperawatan Semester 1

Hari/tanggal : Senin , 13 Desember 2021

Waktu : 1x 30 menit

Tempat : Gedung Serbaguna Universitas Medika Suherman

Penyuluh : Hikmah Fitria


A. pengertian
Menurut Soetjiningsih (2004) masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak
yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20
tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14- 19 tahun baik
melalui proses pra nikah atau nikah (Manuaba, 2007). Kehamilan remaja adalah kehamilan yang
terjadi sebelum usia 19 tahun. Kehamilan ini biasanya tidak direncanakan dan di luar nikah.
Kehamilan remaja masih dipandang sebagai hambatan secara sosial, ekonomi, psikologis dan
pendidikan bagi ibu. 7% dari semua kelahiran terjadi pada remaja. (Muscari, 2005)

Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum
stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.

B. Angka Kejadian
Menurut Survei Kesehatan Remaja Republik Indonesia (2007) remaja usia 15-24 tahun yang
tahu tentang masa subur sebesar 65%, remaja perempuan yang tidak mengetahui sama sekali
perubahan yang terjadi pada remaja laki-laki sebanyak 21%, hanya 10% remaja pria yang tahu masa
subur wanita dan baru 63% remaja yang mengetahui jika melakukan hubungan seksual sekali beresiko
kehamilan. Sedangkan remaja yang memiliki teman untuk melakukan hubungan seks pranikah
mencapai 82% dan remaja mempunyai teman seks dan hamil sebelum menikah mencapai 66%.
Berdasarkan survei Riskesdas (2013) angka kehamilan penduduk perempuan 10-54 tahun
adalah 2,68 persen, terdapat kehamilan pada umur kurang 15 tahun, meskipun sangat kecil (0,02%)
dan kehamilan pada umur remaja (15-19 tahun) sebesar 1,97 persen.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012
membuktikan bahwa angka fertilitas remaja (AFR) pada kelompok usia 15-19 tahun mencapai 48 dari
1.000 kehamilan (Fanaurora, 2013)

Sebuah penelitian Australian National University (ANU) bekerja sama dengan Pusat
Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2010 bertempat di Jakarta, Tangerang.
Penelitian ini diterapkan kepada 3.006 responden berusia 17-24 tahun, ternyata 20% remaja hamil dan
melahirkn sebelum menikah (Fanaurora, 2013).
b. Etiologi
1. Faktor medis
Adapun faktor medis yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi yaitu penyakit ibu dan
janin, belum matangnya organ reproduksi, kelainan obstetrik, gangguan plasenta,
gangguan tali pusat, komplikasi janin, penyakit neonatus, dan kelainan genetic.
2. Faktor non medis
a) Faktor agama dan iman
Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan
berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami isteri di luar nikah
sehingga terjadi kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk
bertanggung jawab.
b) Faktor lingkungan
1) Orang tua
Kurangnya perhatian khususnya dari orang tua remaja untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar. Dimana dalam hal ini orang tua bersikap
tidak terbuka terhadap anak bahkan cenderung membuat jarak dengan anak
dalam masalah seksual.
2) Teman, tetangga dan media.
Pergaulan yang salah serta penyampaian dan penyalahgunaan dari media
elektronik yang salah. Dapat membuat para remaja berpikiran bahwa seks
bukanlah hal yang tabu lagi tapi merupakan sesuatu yang lazim.
3) Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan
Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual sehingga
tidak bisa dikendalikan. Hal ini akan meningkatkan resiko dampak negatif
seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah seksual,
remaja akan mencari informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-teman
sebaya, buku, majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum dapat
memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus dihindari.
4) Perubahan zaman
Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi
sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem yang
lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama, seperti fashion dan film
yang begitu intensif sehingga remaja dihadapkan ke dalam gaya pergaulan hidup
bebas, termasuk masalah hubungan seks di luar nikah.
5) Perubahan kadar hormon
Perubahan kadar hormon pada remaja meningkatkan libido atau dorongan
seksual yang membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual.

6) Semakin cepatnya usia pubertas


Semakin cepatnya usia pubertas (berkaitan dengan tumbuh kembang remaja),
sedangkan pernikahan semakin tertunda akibat tuntutan kehidupan saat ini
menyebabkan “masa- masa tunda hubungan seksual” menjadi semakin panjang.
Jika tidak diberikan pengarahan yang tepat maka penyaluran seksual yang dipilih
beresiko tinggi.
7) Adanya trend baru dalam berpacaran dikalangan remaja.
Dimana kalau dulu melakukan hubungan seksual di luar nikah meskipun dengan
rela sendiri sudah dianggap bebas. Namun sekarang sudah pula bergeser
nilainya, yang dianggap seks bebas adalah jika melakukan hubungan seksual
dengan banyak orang.
c. Komplikasi

Dampak dari kehamilan resiko tinggi pada usia muda, antara lain (Manuaba, 2007):
1. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja, misalnya karena terkejut,
cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non
profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya
angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan
kemandulan.
2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum
siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi
saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan
dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi
rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain
itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri
yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-
loncat dan memijat perutnya sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya
pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat
yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
3. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi
saat hamil terlebih pada kala nifas.
4. Anemia kehamilan atau kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan
pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu
mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah
sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang
yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
5. Keracunan kehamilan (gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia.
Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan
kematian.

6. Kematian ibu yang tinggi.


Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi.
Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan
dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).

7. Disproporsi fetopelvis
Kehamilan pada remaja biasanya menghadapi banyak krisis psikologis selama kehamilan
(Muscari : 2005) :
1. Menyadari kehamilannya dan menginformasikannya kepada pasangan serta orang tua
2. Keputusan untuk mengandung janin sampai lahir atau melakukan aborsi
3. Menyiapkan kebutuhan keuangan, medis dan nutrisi
4. Menghadapi hubungan interpersonal di rumah dan di sekolah
5. Keputusan untuk membesarkan sendiri bayinya atau untuk adopsi
6. Koping terhadap perubahan gambaran tubuh
7. Koping terhadap masalah keterikatan dan menjadi orang tua.

d. Manifestasi klinis
Pada ibu yang memiliki risiko tinggi dalam kehamilan memiliki tanda bahaya sebagai berikut:
1. Muntah terus menerus, tidak bisa makan
2. Perdarahan
3. Pucat pada konjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia (kekurangan darah)
4. Demam tinggi, biasanya karena infeksi
5. Keluar air ketuban sebelum waktunya
6. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.

e. Penatalaksanaan
1. Melakukan skrining atau deteksi dini resiko tinggi ibu hamil atau dengan macam faktor
resiko
2. Menentukan ibu resti dengan pengertian kemungkinan terjadinya resiko kehamilan
atau kesakitan pada ibu dan bayi
3. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan
4. Mencatat dan melapor keadaan kehamilan
5. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana
6. Rujukan dini berencana atau rujukan in utera.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
No Kegitan Waktu
Penyuluhan Peserta Media

1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 3 menit


- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan - Memperhatikan
tujuan
2. Isi - Menjelaskan apa itu - Memperhatikan dan 7 menit Power
Kehamilan remaja mendengarkan point
- Menjelaskan pentingnya
gizi ibu hamil
- Mengajukan pertanyaan
kepada peserta
penyuluhan
- Meminta peserta
mengulangi apa yang
telah disampaikan
- Membuat kesimpulan

- Menanyakan hal yang


belum dimengerti
- Mengulangi informasi
yang telah didapat

- Menyampaikan salam Menjawab salam 1 menit


penutup
3. Penutup
- Memberikan leaflet
Kehamilan Usia Remaja Mengambil leaflet

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Mahasiswa dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh penyuluh,
berupa :
A. Pengertian kehamilan remaja pada ibu hamil
B. Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada ibu hamil
C. Penatalaksanaan ibu hamil pada usia remaja
D. Informasi seputar kehamilan usia remaja
2. Evaluasi Proses
a. Peserta aktif bertanya
b. Peserta merasa senang mengikuti penyuluhan
3. Evaluasi Hasil

No. Respons
Evaluasi Lisan Nilai
Audiens
1. Pengertian

2. Etiologi
- Factor medis
- Factor non medis
3. Komplikasi

4. Manifestasi

5. Pelaksanaan

I. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point

Anda mungkin juga menyukai