Anda di halaman 1dari 7

A.

Hak Reproduksi Perempuan


Sebenarnya perempuan punya hak reproduksi, seperti yang dirumuskan pada
ICPD tahun 1994, Indonesia sudah menandatangani dokumen itu.
Hak-hak reproduksi perempuan terdiri dari :
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan, tentunya hak atas informasi dan
pendidikan yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi.
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan, termasuk hak atas
informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri,
kenyamanan, pelayanan yang berkelanjutan juga hak berpendapat.
3. Hak untuk kebebasan berpikir, termasuk kebebasan dari penafsiran ajaran
agama yang sempit, kepercayaan, pandangan hidup dan tradisi yang bisa
membatasi kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi.
4. Hak untuk memutuskan kapan dan akankah mempunyai anak.
5. Hak untuk hidup, setiap perempuan mempunyai hak untuk bebas dari resiko
kematian karena kehamilan.
6. Hak atas kebebasan dan keamanan, diakui bahwa setiap individu dipercaya
untuk menikmati dan mengatur kehidupan reproduksinya dan tidak
seorangpun bisa dipaksa untuk hamil atau menjalani strerilisasi serta aborsi.
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk, termasuk hak
anak-anak agar dilindungi dari eksploitasi (memanfaatkan secara berlebihan)
dan penganiyaan seksual serta hak setiap orang untuk dilindungi dari
perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.
8. Hak mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk
pengakuan kalau semua orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan
reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima.
9. Hak atas kerahasiaan pribadi, artinya pelayanan reproduksi dilakukan
dengan menghormati kerahasiaan, bagi perempuan diberi hak untuk
menentukan sendiri pilihan reproduksinya.
10. Hak memilih bentuk keluarga, dan hak untuk membangun dan merencanakan
keluarga.
11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik, artinya,
setiap orang punya hak untuk mendesak pemerintah agar menempatkan
masalah hak dan kesehatan reproduksi sebagai prioritas (yang diutamakan)
dalam kebijakan politik negaranya.
12. Hak atas kesetaraan, bebas dari segala bentuk diskriminasi (membedakan),
termasuk kehidupan berkeluarga dan reproduksi.
B. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Reproduksi, secara sederhana, dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
“membuat kembali”. Dalam kaitannya dengan kesehatan, reproduksi
diartikan sebagai kemampuan seseorang memperoleh keturunan (beranak).
Sehingga, kesehatan reproduksi berkaitan erat dengan masalah seksualitas.
Semenjak lahir, manusia memang telah dilengkapi alat (organ) reproduksi.
Alat-alat reproduksi akan berfungsi ketika mencapai kematangan, dimana
seseorang telah menginjak masa subur. Namun demikian, alat-alat
reproduksi ini akan berfungsi serta berproses sacara baik jika seseorang
dalam keadaan yang sehat.
Pengertian kesehatan reproduksi, yang lebih jauh lagi, dalam Konfrensi
Internasioanal Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) tahun 1994,
disepakati bahwa:
Keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, dan bukan hanya
tidak ada nya penyakit atau kelemahan , dalam segala hal yang berhubungan
dengan system reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya
Dalam pengertian kesehatan reproduksi tersebut, ada beberapa hal yang
diperhatikan.
Pertama, pengertian sehat bukan semata-mata sebagai pengertian
kedokteran (klinis), tetapi juga sebagai pengertian sosial (masyarakat).
Seseorang dikatakan sehat tidak saja memiliki tubuh (fisik) dan jiwa (mental)
yang sehat, tetapi juga dapat bermasyarakat secara baik (sosial). Pengertian
sehat ini, diakui oleh Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Kedua, kesehatan reproduksi bukan masalah seseorang saja, tetapi juga
menjadi kepedulian keluarga dan masyarakat. Kesehatan reproduksi menjadi
masalah cukup serius sepanjang hidup, terutama bagi perempuan, selain
karena rawan terpapar penyakit, juga kondisi sosial yang memungkinkan
memperlakukan dirinya kurang adil. Ketidak pedulian berbagai pihak
terhadap kehidupan kesehatan perempuan akan turut menyumbang ketidak
berdayaan perempuan.
C. Organ Reproduksi
Organ Reproduksi Perempuan
Organ reproduksi perempuan adalah bagian tubuh perempuan yang
berkaitan dengan kehamilan atau kemampuan beranak. Secara awam, organ
reproduksi dikatakan sebagai alat kelamin atau kemaluan. Namun, ada
sejumlah perempuan yang tidak mengetahui bagaimana bentuk atau
bekerjanya organ reproduksi dalam tubuh atau bagaimana terjadi kehamilan.
Organ reproduksi perempuan terbagi dua, yaitu yang berada di dalam tubuh
dan yang berada di bagian luar tubuh perempuan. Organ reproduksi yang
berada di dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya organ
reproduksi yang berada luar tubuh dapat dilihat. Organ reproduksi dalam
tubuh, berada di bagian bawah perut. Organ reproduksi dalam tubuh terdiri
dari sepasang Indung-Telur (Ovarium), sepasang Saluran-Telur (Fallopian
Tubes), Rahim (Uterus) dan Liang-Senggama (Vagina). Setiap bagian dari
organ reproduksi ini bersambungan dengan setiap bagian lainnya. Semua
organ reproduksi dalam tubuh ini ditopang oleh tulang pinggul.
1. Indung Telur
Setiap perempuan memiliki sepasang Indung- Telur. Masing-masing Indung-
Telur barada di sisi kanan dan kiri Rahim. Masing-masing juga sama besar,
sebesar kacang kecil. Sepasang Indung-Telur ini, secara bergantian, memiliki
tugas memproduksi telur (benih perempuan) setiap bulan. Indung-Telur
memulai tugasnya, pada saat seorang anak perempuan mulai kedatangan
haid, sekitar umur 10-12 tahun. Di dalam Indung Telur ini, sebenarnya
terdapat ratusan Sel-Telur, tetapi setiap bulan hanya ada satu Sel-Telur yang
matang, entah dari Indung-Telur sebelah kiri atau sebelah kanan. Telur yang
matang ini hanya bertahan hidup selama 24 jam (satu hari). Jika Sperma
(benih laki-laki yang berada dalam mani) berjumpa dan berhasil menembus
telur yang matang dan yang masih hidup, maka akan terjadi pembuahan
(ovulasi), dan selanjutnya akan berkembang sampai menjadi bayi, selama
sembilan bulan dalam kandungan.
Selain itu, Indung-Telur juga memproduksi 2 (dua) hormon penting dalam
kehidupan perempuan. Kedua hormon tersebut adalah: Estrogen dan
Progesteron. Hormon-hormon ini berpengaruh besar pada pertumbuhan dan
berfungsi untuk semua organ tubuh perempuan, terutama organ reproduksi.
Misalnya, hormonlah yang menyebabkan pertumbuhan payudara dan
penyebab haid (menstruasi) setiap bulan.

2. Fimbria
Fimbria (disebut juga umbai-umbai), bentuknya mirip dengan jari tangan.
Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap sel-telur (Ovum) yang
dikeluarkan indung telur.

3. Saluran Telur (Tuba Fallopii)


Saluran-Telur (tuba fallopii), yaitu saluran di kiri dan kanan rahim, berfungsi
sebagai tempat yang dilalui telur dari Indung-Telur menuju rahim.
Perempuan memiliki sepasang Saluran- Telur, yang masing-masing
menyambungkan antara masing-masing Indung-Telur dengan rahim pada
setiap sisinya. Panjang masing-masing Saluran-Telur ini, sekitar 10-12
sentimeter. Seperti telah disebut, sambungan Saluran-Telur dengan Indung-
Telur disebut Fimbria (umbai-umbai). Tangan Saluran-Telur (Fimbriae),
berfungsi menangkap Sel-Telur matang yang dilepas Indung-Telur setiap
sebulan. Itu sebabnya, saat Indung-Telur melepas satu telur setiap bulan,
telur akan tertarik ke dalam Saluran-Telur menuju rahim. Kemudin, telur yang
terbuahi di Saluran-Telur akan memulai perjalanan jauh menuju Rahim.
Perjalanan telur yang sudah dibuahi untuk sampai di Rahim membutuhkan
waktu 5 (lima) hari, sejak dilepaskan dari Indung-Telur.

4. Rahim (Uterus)
Rahim (uterus), yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah
alpukat, gepeng dan beratnya normalnya 30-50 gram. Pada saat tidak hamil
besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Sebelum kehamilan,
rahim sebesar mangga kecil. Panjangnya sekitar sembilan sentimeter dengan
berat 60 gram. Bagian terakhir paling bawah rahim disebut Mulut-Rahim
(Cervix), yang bersambung dengan bagian atas Liang-Senggama (Vagina).

Telur yang terbuahi di Saluran-Telur akan melekat sendiri dan menanamkan


diri (nidasi) dalam Selaput-Lendir di sisi dalam atau Rongga-Rahim. Telur yang
tertanam ini tidak mudah lepas atau rontok, karena lapisan dinding Rahim
cukup tebal. Telur ini akan tumbuh menjadi janin. Selanjutnya, Rahim akan
melindunginya dan memelihara kehidupan baru sampai pada saat kelahiran
bayi.
Selama kehamilan, Rahim sedikit demi sedikit tumbuh menjadi pegangan
bagi pertumbuhan bayi, dengan kantong cairan di sekelilingnya dan Plasenta
(ari-ari). Berbeda dengan sebelum kehamilan, pada saat kelahiran bayi, berat
Rahim sendiri mandekati 1 (satu) kilogram. Sedangkan berat bayi, Plasenta
dan cairan yang mengelilinginya, semuanya sekitar 5 (lima) kilogram.

5. Mulut Rahim (Cervix)


Mulut-Rahim (Cervik), yaitu bagian bawah Rahim. Pada waktu persalinan
Leher-Rahim ini membuka sehingga bayi dapat keluar. Mulut-Rahim
menyambungkan Rahim dengan Liang- Senggama. Keadaan yang normal,
Mulut-Rahim terbuka sangat kecil. Selama kehamilan, saat bayi tinggal di
dalam rahim, Mulut-Rahim ini terbuka kecil. Mulut-Rahim akan terbuka lebar
pada saat kelahiran bayi.
6. Liang Senggama (Vagina)
Liang-Senggama adalah saluran antara Rahim dengan bagian luar tubuh
perempuan. Liang- Senggama ini memproduksi cairan. Dalam sebulan dalam
waktu yang berbeda-beda, maka kuantitas (jumlah) cairan, serta warna dan
tekstur cairan juga berbeda-beda.
Saat terjadi senggama, Sperma masuk ke dalam Liang-Senggama. Sperma
terus masuk ke Rahim. Ketika sampai di dalam Saluran-Telur, jika Sperma
bertemu dengan Telur yang matang, maka terjadi pembuahan. Selama
persalinan, bayi meninggalkan Rahim dan mulai melihat dunia melalui Liang-
Senggama. Dinding Liang-Senggama bersifat elastis dan merentangkan jalan
keluar bagi kepala dan tubuh bayi.

7. Vulva (Mulut Vagina)


Vulva (Mulut-Vagina) merupakan rongga penghubung Rahim dengan bagian
luar tubuh. Lubang-Vagina ini ditutupi oleh Selaput-Dara. Vulva adalah
daerah yang mengelilingi pada Liang-Senggama yang terbuka, yang bisa
dilihat dari luar. Vulva adalah bagian organ- Reproduksi- Luar. Organ-
Reproduksi-Luar ini terdiri dari dua lipatan kulit dan Klitoris. Lipatan kulit
yang luar disebut Bibir-Besar (Labia Majora) yang tebal dan tertutup rambut.
Bibir-Besar ini berisi jaringan lemak. Lipatan kulit yang di dalam disebut Bibir-
Kecil (Labia Minora). Bagian atas Bibir-Kecil mengelilingi sebuah organ kecil,
tetapi peka terhadap rangsangan yang disebut Klitoris. Klitoris ini yang
merespon rangsangan dan membuat senggama menjadi nikmat.

8. Selaput Dara (Hymen)


Selaput-Dara (Hymen), yaitu selaput tipis yang terdapat di muka Liang-
Vagina. Selaput-Dara tidak mengandung pembuluh darah. Pada Selaput-Dara
terdapat lubang yang kecil. Bentuk Selaput-Dara ada yang bulat, atau
lonjong maupun bergerigi, dan letaknya bisa di tengah, atau di pinggir atau
seperti saringan. Bentuk-bentuk Selaput-Dara ini akan mempengaruhi
kelancaran menstruasi.

9. Payudara
Di bagian luar Payudara (Buah-Dada) terdapat Puting-Susu dan kulit gelap
yang mengelilinginya. Sedangkan di dalam Payudara terdapat jaringan
lemak dan kantung-kantung yang disebut kelenjar, yang memproduksi susu.
Selama kehamilan, kelenjar ini mengalami perubahan dengan bertambah
besar, tidak seperti sebelum kehamilan. Bertambah besarnya Payudara
seiring dengan kemampuan kelenjar memproduksi susu, bahkan sering
terjadi cairan di Payudara ini ke luar dari Puting-Susu sebelum bayi lahir.

10. Hormon Estrogen dan Hormon Progesterone.


Selain Organ Reproduksi, perempuan juga mempunyai Hormon-Seksual
antara lain, yaitu Hormon Estrogen dan Hormon Progesterone.
Hormon Estrogen adalah hormon yang terutama dibuat oleh Indung-telur.
Dalam jumlah kecil dibuat juga oleh Ginjal. Estrogen penting sekali untuk
perkembangan, antara lain untuk perkembangan Alat-Kelamin-Perempuan,
Payudara, dan untuk perkembangan Selaput-Lendir-Rahim. Estrogen juga
mempengaruhi beberapa organ , misalnya, tulang tidak bertambah panjang
tetapi jumlah kapur tetap cukup. Estrogen memelihara pertumbuhan kulit
agar kulit tetap elastis. Oleh karena itu, kulit perempuan lebih halus dari kulit
laki-laki. Jika Estrogen berkurang maka kulit menjadi tipis.
Hormon Progesterone selain dibuat di Indung-Telur untuk sejumlah kecil juga
dibuat diginjal. Oleh karena itu laki-laki juga punya hormon Progesterone ini
dalam jumlah kecil. Pembuatan Progesterone oleh Indung-Telur hanya terjadi
selama 2 (dua) minggu sesudah pelepasan telur dari Indung-Telur.
Progesteron dan Estrogen menjaga supaya Endometrium siap untuk
menerima dan memberi tempat tinggal kepada telur yang telah dibuahi.
Kehamilan dapat berlangsung terus berkat adanya Progesterone. Bahan
makanan untuk telur yang telah dibuahi dikeluarkan oleh Endometrium
berkat pengaruh Progesterone.

Organ Reproduksi Laki-laki


Peran laki-laki tidak saja dalam memproduksi Sperma (Mani), untuk
membuahi telur, demi sebuah kehidupan baru, akan tetapi juga setelah
kelahiran bayi, laki-laki harus bertanggung jawab kepada anaknya dan
perempuan yang melahirkan anaknya. Sebagian besar, organ reproduksi laki-
laki berada di bagian tubuh, yang terlihat langsung. Organ reproduksi laki-
laki terbagi dua, yaitu bagian Pembuat-Sperma dan Penyalur-Sperma

1. Buah Pelir (Testis)


Laki-laki memiliki sepasang Buah-Pelir, yang berada di kiri dan kanan, untuk
memproduksi Sperma. Sepasang Buah-Pelir ini dibungkus oleh lipatan kulit
berbentuk kantung yang disebut Kantung-Pelir (Scrotum).
Di sisi belakang masing-masing Buah-Pelir terdapat Anak-Buah-Pelir
(Epididimis). Di tempat inilah Sperma mengalami pematangan. Selanjutnya
dari sini, Sperma bergerak menuju Kantung-Kemih (Vesikula Seminalis)
melalui Saluran-Mani (Vas Deferens). Di kantung kemih ini, Sperma
ditampung sementara waktu.
Dari masa Puber (Akil-Balig) sampai sepanjang hidupnya, laki-laki
memproduksi Sperma setiap waktu. Berbeda dengan perempuan yang hanya
satu telur dalam sekali bulan. Pada laki-laki justru dapat melepaskan 100 juta
( seratus juta) sampai dengan 300 juta ( tiga ratus juta) Sperma pada saat
ejakulasi atau waktu puncak bersenggama.
Selain memproduksi Sperma, Buah-Pelir juga memproduksi hormon laki-laki
yang disebut Testosteron. Hormon inilah yang membuat “sifat jantan”,
seperti otot-otot yang menonjol, suara besar dan sebagainya.
2. Zakar (Penis)
Zakar adalah organ reproduksi yang membawa Semen (cairan mani) berikut
Sperma ke dalam Liang-Senggama. Semen bersama Sperma ini, keluar dari
Kantung-Kemih pada saat ejakulasi. Jika terdapat rangsangan seksual, maka
darah dalam otot Zakar akan terpompa sehingga membuat zakar mengeras.
Lalu Semen bersama Sperma ke luar dari Kantung-Kemih melalui Saluran-
Zakar (Uretha) dan masuk dalam Liang-Senggama perempuan. Semen akan
tinggal dalam Liang- Senggama, tetapi Sperma akan terus bergerak masuk ke
Mulut-Rahim, kemudian ke Rongga-Rahim dan selanjutnya sampai ke
Saluran-Telur. Bila ada telur matang di Saluran-Telur, maka akan terjadi
pembuahan. Dalam organ reproduksi laki-laki, baik Semen maupun Air-
Kencing (Urine) di keluarkan melalui saluran yang sama, yaitu Saluran-Zakar.

Anda mungkin juga menyukai