Anda di halaman 1dari 4

Gambar

diabetes mellitus

Defisiensi insulin DM TIPE I DM TIPE II Resistensi insulin


Defisiensi insulin
Hiperglikemia

Oksidasi asam
Kenaikan Dieresis
lemak

Kerusakan Penyedian energi non


kelenjar karbohidrat
parenkim

Perubahan Ketoasidosis
mikrosirkulasi kelenjar
saliva aseton heptocytes

Perubahan hormonal
Produk limbah

Perubahan neuronal Neuropati


Bau mulut
Dehidrasi dan gangguan (halitosis)
Bersama dengan
neuropati akan pada kontraksi glikemik
mempengaruhi produksi
saliva

Dehidrasi

Kontraksi glikemik

Laju alir saliva dan


Ph tidak normal

Xerostomia
Etiopatogenesis scenario terdapat pasien lansia yang memiliki penyakit diabetes tak
terkontrol dan Mulut kering yang diindikasikan sebagai penurunan produksi saliva pada
umumnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Efek samping obat Xerostomia atau mulut kering adalah reduksi saliva abnormal sebagai
efek samping dari pengobatan antidepresan trisiklik, antipsikotik, benzodiazepin,
METFORMIN
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga
mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi
sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut.
diabetes mellitus , memiliki 2 tipe .
tipe 1 adalah tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin karena perusakan sel
pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh. Organ pankreasnya tidak
memproduksi insulin lagi sehingga mereka harus menerima supply insulin dari luar tubuh

secara rutin.
Tipe 2 gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan
sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).

Protein Insulin menurun--> glukosa darah yg ke jaringan juga menurun --> kadar gula darah
jadi meningkat

Kanan

merupakan suatu keadaan dimana tubuh mengalami difisensi insulin dan resistensi insulin,
dari resistensi insulin tadi dapat menyebabakna hiperglikemia karena insulin merupakan
hormon yang mengatur metabolisme glukosa jadi ketika terjadi resistensi insulin dimana
kondisi ketika sel sel tubuhnya tidak dapat menggunkan gula darah dengan baik akibat
ganguan akan terjadi hiperglikemia (kelebihan glukosa). Ketika terjadi hiperglikemia nanti
akan menyebabkan dieresis meningkat yang menyebabkan kerusakan parenkim dan
perubahan mikrosirkulasi kelenjar saliva, perubahan hormonal dan perubahan neural dan
sehingga terjadi dehidrasi dan gangguan kontraksi glikemik, secara singkatnya adanya
kenaikan poliurian/ deresesis dan gangguan kontraksi glikrmik ini akan Bersama neuropati
dimana keduanya itu akan mempengaruhi laju alir saliva dan dari proses tersebut yang
menyebabkan dehidrasi lalu laju alir saliva dan ph saliva tidak normal dan terjadi xerostemia

kiri

terjadinya hiperglikemia kelebihan glukosa yang menyebabkan oksidasi asam lemak


dan terdapat tersedianya energi non karobohidrat dari situ terjadi komplikasi diabetes
serius saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan. Kondisi ini terjadi jika insulin
dalam tubuh tidak cukup. Ketoasidosis , karena itu dapat menyebabkan adanya bau mulut

2. Penaganan
Obat obat yang dapat membantu pengobatan xerostomia:

OBAT

pilocarpine
cevimeline
Bethanechol
Anethole trithione
Neostigmine bromida

terapi stimulan yang dapat diberikan. :

Stimulasi lokal. Mengunyah dan mengkonsumsi makanan


yang asam sangat efektif dalam
merangsang laju aliran saliva
Stimulasi sistemik Setiap agen yang memiliki kemampuan
untuk meningkatkan laju aliran saliva
disebut secretagogue.

Edukasi ke masyarakat :

EDUKASI MASYARAKAT

 Pasien perlu diedukasi untuk menjaga Kesehatan rongga mulut dan melakukan kunjungan ke
dokter gigi lebih sering untuk mengevaluasi komplikasi oral yang mungkin muncul akibat
xerostomia.
 Pasien perlu diedukasi untuk mengonsumsi air putih yang cukup.
 Sekresi saliva dapat distimulasi dengan mengonsumsi permen karet
 Meningkatkan konsumsi air putih. Namun hindari minum air putih dengan suhu ekstrem
(terlalu dingin atau terlalu panas).
 Menghindari minuman dengan kandungan gula yang tinggi atau berkarbonasi.
 Menghindari minuman yang mengandung kafein.
 Jika mengunyah permen karet usahakan yang bebas gula.
 Gunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
 Menghindari makanan yang terlalu asin, makanan ringan, juga makanan dan minuman yang
mengandung kadar gula tinggi.
 Menghindari merokok.

3. prognosis

MAPPING
Pasien 55 tahun

Pemeriksaan Pemeriksaan
Subyektif Objektifii

Mulut kering Mukosa kering, saliva


dan diabetes kental dan berbuaih
tidak terkontrol serta karies multipel

ETIOLOGI

Polyura karena kadar


Obat
gula darah tinggi
antidepresan,antikolinergik,
antispasmodic,antihistemin
Menimbulkan
Hiposaliva penurunan
produksi saliva

Diagnosis
XEROSTOMIA banding

Sialolithiasis dan
sialadenitis
Pemeriksaan Pathogenesis Tata Komplikasi
penunjang laksana
Karies, sulit
Sialometri,Biopsy kelenjar saliva menelan.
minor ,Sialografi ,Serologi Sosial
psikologis,
disfasia

Anda mungkin juga menyukai